Anda di halaman 1dari 42

Cega

h!

PENYALAHGUNAAN
OBAT-OBAT TERTENTU
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
2023
Judul : Cegah Penyalahgunaan Obat-Obat Tertentu
Isi : 42 halaman
Ukuran : A5

Hak Cipta dilindungi Undang-undang

Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam
bentuk apapun, baik secara elektronis, maupun mekanis, termasuk memfotocopy,
merekam atau dengan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Penerbit.

Penerbit

Badan Pengawas Obat dan Makanan


Jalan Percetakan Negara No 23
Jakarta 10560
Tim Penyusun
PENGARAH
Dr. Penny K. Lukito, MCP

PEMBINA
Dra. Togi J. Hutadjulu, Apt., MHA

PENANGGUNG JAWAB
Mimin Jiwo Winanti, S.Si., Apt

PENYUSUN
Afrizal, S.Farm., Apt
Septi Hanna Dwisari, S.Farm., Apt
Rini Setyowati, S.Farm., Apt
Mayliga Nor Permana, S.Si
Karamina Ahsani Fauziah, S.Si
Nira Tiarani Wisastra, S.Farm., Apt
Kata Pengantar
Obat-Obat Tertentu adalah obat yang bekerja di sistem syaraf pusat selain
Narkotika dan Psikotropika, yaitu obat yang jika digunakan di atas dosis
terapi dapat menyebabkan ketergantungan dan perubahan pada aktivitas
mental dan perilaku. Obat-Obat Tertentu adalah Tramadol, Triheksifenidil,
Klorpromazin, Amitriptilin, Haloperidol, dan Dekstrometorfan. Tingginya tren
penyalahgunaan Obat-Obat Tertentu oleh masyarakat menjadi kewaspadaan
BPOM dengan menerbitkan Peraturan BPOM Nomor 10 Tahun 2019 tentang
Pedoman Pengelolaan Obat-Obat Tertentu yang Sering Disalahgunakan.
Dengan adanya regulasi tersebut diharapkan pelaku usaha dapat menjaga
integritas peredaran Obat-Obat Tertentu sehingga tidak terjadi kebocoran ke
jalur ilegal.

Namun, tidak cukup melalui penyusunan regulasi untuk pelaku usaha,


masyarakat juga perlu terlibat agar pengawasan Obat-Obat Tertentu menjadi
lebih efektif. Edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran
dan pemahaman terhadap bahaya penyalahgunaan Obat-Obat Tertentu
(drug abuse) merupakan hal yang penting dilakukan sehingga masyarakat
mampu mengenali risiko, memutus rantai dan melindungi diri sendiri dari
bahaya penyalahgunaan obat.

Melalui Buku Cegah Penyalahgunaan Obat-Obat Tertentu, BPOM


menghimbau masyarakat menjadi konsumen cerdas dalam mengenali
bahaya penyalahgunaan obat termasuk dalam memperoleh, menggunakan,
menyimpan, hingga memusnahkan sisa atau sampah obat dengan benar.

Mari wujudkan masyarakat cerdas, tolak penyalahgunaan obat!

Penny K. Lukito
Daftar Isi
01 Apa itu Obat?

04 Fakta Berbicara: Obat dan


Penyalahgunaannya

06 Apa itu Obat-Obat Tertentu?

Penyalahgunaan Obat, Tidak Pernah


14 Memberi Manfaat
Masyarakat Cerdas, Cegah
19 Penyalahgunaan Obat

A 19 Tip Menghindari Penyalahgunaan OOT


Dapatkan Obat Tidak di Sembarang
B 20 Tempat
Waspada Bahaya Obat Ilegal Termasuk
C 24 Palsu yang Menjerat

D 28 Yuk Gunakan Obat dengan Cermat

E 30 Simpan Obat Sesuai dengan Syarat

Ayo Buang Sampah Obat dengan Benar


F 31

35 Penutup

36 Daftar Pustaka
APA ITU OBAT?
Obat adalah...
Bahan, paduan bahan, termasuk produk biologi,
yang digunakan untuk mempengaruhi atau
menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi
dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan,
dan kontrasepsi untuk manusia.
Sumber: UU Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan

1
Penandaan Obat
Setiap obat yang beredar selalu memiliki informasi
tentang obat yang menyertainya pada kemasan obat,
brosur atau leaflet

Nomor Izin Edar (NIE)

Obat yang beredar di wilayah Cek Izin Edar Obat


Indonesia wajib memiliki NIE untuk https://cekbpom.pom.go.id/
menjamin keamanan, mutu dan Logo Obat
khasiat obat. Obat Bebas
Boleh dibeli secara bebas
Nomor Izin Edar terdiri dari 15 digit tanpa resep dokter
Contoh: GKL7823086610A1
Obat Bebas Terbatas
Digit Digit Ketiga Boleh dibeli secara bebas
Pertama L : obat produksi dalam tanpa resep dokter,
D : Dagang negeri mempunyai peringatan khusus
G : Generik I : obat impor saat penggunaannya
Obat Keras dan Psikotropika
Digit Kedua
Hanya boleh dibeli dengan
B : Obat Bebas
resep dokter
T : Obat Bebas Terbatas
K : Obat Keras Narkotika
P : Psikotropika Hanya boleh dibeli dengan
N : Narkotika resep dokter dan
menyebabkan ketergantungan

Tanda Peringatan Obat

Awas Obat Keras Awas Obat Keras


Baca aturan pakainya Hanya untuk kumur, jangan ditelan

Awas Obat Keras Awas Obat Keras


Hanya untuk bagian luar badan Hanya untuk dibakar

Awas Obat Keras Awas Obat Keras


Tidak boleh ditelan Obat wasir, jangan ditelan

2
Informasi
Kemasan Obat

Logo Obat Komposisi


Kekuatan Sediaan Obat
Merek Dagang
Indikasi
Aturan Pakai
Zat Aktif
Obat

Perhatian
Efek Samping
Nomor Izin Edar
Kontraindikasi
Harga Eceran
Tertinggi
Nomor Bets
Nama dan Alamat Kedaluwarsa
Industri Farmasi

3
FAKTA BERBICARA
OBAT DAN PENYALAHGUNAANNYA
Dalam Buku Indonesia Drug Reports 2023 menyatakan bahwa
total dari rentang penduduk usia 15-64 tahun, terdapat sekitar
4,8 juta penduduk desa dan kota yang pernah memakai
narkoba sepanjang 2022-2023
Sumber: Badan Narkotika Nasional, 2023

Narkotika adalah...
Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan,
yang dibedakan ke dalam golongan-golongan.
Sumber: UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika

Psikotropika adalah...
Zat atau bahan obat, baik alamiah maupun sintetis bukan Narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas
mental dan perilaku.
Sumber: UU Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika

Prekursor adalah...
Zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat digunakan dalam
pembuatan Narkotika dan Psikotropika.
Sumber: PP Nomor 44 Tahun 2010 tentang Prekursor

Penyalahgunaan obat ...


Penyalahgunaan obat adalah suatu penggunaan obat yang dapat
menimbulkan keadaan yang tak terkuasai oleh individu dan dilakukan
di luar pengawasan medis, atau yang dapat menimbulkan keadaan
yang membahayakan/ mengancam masyarakat. Penyalahgunaan obat
dapat menyebabkan ketergantungan obat.
Sumber: Supardi, 1991

4
hu kah
Ta Tahukah
u?
Kam kamu?
Fakta: Obat selain
Narkotika dan
Psikotropika, juga
bisa disalahgunakan
Berdasarkan Buku Indonesia Drugs

Report 2023, pada tahun 2022

terdapat 1.714 kasus tindak pidana

penyalahgunaan obat-obatan selain Kok Bisa

Narkotika dan Psikotropika dengan

total tersangka sebanyak 1.935

orang.

Sumber: Badan Narkotika Nasional, 2023

Pada tahun 2017 diperkirakan sekitar 1,1 juta (0,55%) penduduk Indonesia

berusia produktif (10 - 64 tahun) menyalahgunakan obat, yang sebagian besar

tergolong dalam obat - obat tertentu (OOT)

Sumber: Indonesiabaik.id, 2022

5
A ITU T
P A
A T-OB (OOT)
A
O TENTU
B
TER
Obat yang bekerja di sistem susunan
syaraf pusat selain Narkotika dan
Psikotropika, yang pada penggunaan di
atas dosis terapi dapat menyebabkan
ketergantungan dan perubahan khas
pada aktivitas mental dan perilaku.
Sumber: Peraturan BPOM Nomor 10 Tahun 2019 tentang
Pedoman Pengelolaan Obat-Obat Tertentu yang Sering
Disalahgunakan

Berdasarkan Peraturan Badan POM Nomor 10 Tahun 2019 tentang


Pedoman Pengelolaan Obat-Obat Tertentu yang Sering
Disalahgunakan, kriteria Obat-Obat Tertentu terdiri atas obat atau
bahan obat yang mengandung:

1) Tramadol
2) Triheksifenidil
3) Klorpromazin
4) Amitriptilin
5) Haloperidol
6) Dekstrometorfan

6
1) TRAMADOL
Tergolong dalam obat keras sehingga hanya boleh digunakan sesuai resep
dokter.
Obat ini tidak boleh digunakan terus menerus dan bukan untuk
meredakan nyeri ringan. Obat ini hanya digunakan jika obat pereda
nyeri lain tidak efektif. Konsumsi obat pereda nyeri berlebihan dapat
menyebabkan kecanduan dan overdosis yang berujung mengancam
jiwa.

Indikasi
Untuk meredakan nyeri
Penyalahgunaan
sedang hingga berat
Perasaan lebih tenang dan percaya diri
dengan cara
mengurangi rasa sakit
yang dirasakan.
Peringatan
Interaksi Tramadol digunakan dengan hati-hati
Peningkatan risiko terjadinya kantuk pada pasien ketergantungan opioid,
berlebihan, penurunan fungsi napas, misalnya morfin, kodein. Beri tahu dokter
penurunan kesadaran jika digunakan jika memiliki alergi tramadol, riwayat
dengan obat penenang golongan penyakit liver, ginjal, depresi, epilepsi,
benzodiazepine, misalnya Alprazolam, penyalahgunaan NAPZA, dan suka
Diazepam, dll. Risiko perdarahan jika mengonsumsi alkohol. Selain itu hindari
digunakan bersama obat pengencer pada kehamilan dan menyusui.
darah. Peningkatan risiko kejang jika
Kontraindikasi
dikonsumsi dengan Serotonin-
Norepinefrin Reuptake Inhibitor, Jangan dikonsumsi jika:
misalnya Venlaxafine. Alergi terhadap tramadol
Keracunan akut (cepat) dengan alkohol,
Tanda Overdosis
obat hipnotik misalnya Zolpidem,
Sulit bernapas analgesik misalnya Ibuprofen, opioid
Mengantuk ekstrem misalnya morfin dan psikotropika
Detak jantung lambat Digunakan bersama atau telah
Kelemahan otot meminum dalam 14 hari terakhir obat
Kulit menjadi dingin dan lembab inhibitor monoamine oksidase (MAOI),
Ukuran pupil mata mengecil misalnya Selegiline
Pasien dengan epilepsi tidak terkontrol
Asma bronkial yang mendadak atau
Efek Samping
berat, gangguan ginjal dan hati berat,
Pusing, sakit kepala, mual dan
serta gangguan pernapasan.
muntah, kantuk, sembelit (Susah
BAB), mulut kering, tubuh lelah,
sulit tidur. 7
Kasus
Penyalahgunaan
Tramadol

Masih maraknya kasus penyalahgunaan Obat-Obat Tertentu di


Indonesia merupakan fenomena yang memprihatinkan. Salah satu
jenis yang sering disalahgunakan adalah Tramadol.
Tramadol bila dipakai tidak sesuai anjuran, efek
samping yang bisa muncul meliputi mual, muntah,
konstipasi (susah Buang Air Besar), dan rasa
mengantuk. Jika dikonsumsi dalam jumlah dosis lebih
banyak dari yang seharusnya, risiko hipotensi (tekan
darah rendah), kekakuan otot, tidak bisa dihindari. Di
sisi lain, kerap terjadi keluhan rasa tidak nyaman di
perut, diare, hipertensi okasional (tekanan darah
tinggi sesekali), paraestesia (kesemutan), anafilaksis
(reaksi alergi berat), serta kebingungan.

Jika pengguna kecanduan dan berhenti menggunakan Tramadol, dapat


timbul Sindrom Putus Obat atau withdrawal syndrome sehingga hal ini
harus ditangani dengan tepat oleh dokter. Namun demikian, sindrom
putus obat pada Tramadol kurang potensial dibandingkan pada
kecanduan Narkotika dan Psikotropika (Barakat, 2019).
Sindrom Putus Obat adalah serangkaian respon tubuh setelah secara
tiba-tiba berhenti atau mengurangi asupan alkohol atau obat-obatan
yang memicu kecanduan.

Gejala putus obat Tramadol biasanya ditunjukan dengan kegelisahan,


keinginan akan obat tersebut, kecemasan, berkeringat, insomnia,
nyeri, mual, tremor, diare, gejala pernafasan bagian atas, merinding,
dan gejala mirip flu, jenis gejala ini terjadi pada sekitar 90% kasus
penghentian tramadol.

8
2) TRIHEKSIFENIDIL
Tergolong dalam obat keras sehingga hanya boleh digunakan sesuai resep
dokter.
Indikasi
Mengurangi kekakuan kejang otot, tremor
dan air liur berlebihan yang terkait dengan
Parkinsonisme, serta mengontrol gangguan
ekstrapiramidal, yaitu kekakuan otot, gerak
tubuh yang tidak terkendali, dan
tremor/bergetar.

Peringatan
Pasien dengan penyakit jantung, hipertensi
(tekanan darah tinggi), glaukoma
(gangguan penglihatan), hati atau ginjal,
harus diawasi secara ketat, dan pada pasien
lansia harus digunakan secara hati-hati.

Penyalahgunaan

Peningkatan mood, gembira berlebihan

Interaksi

Perhatian ekstra harus dilakukan ketika triheksifenidil diberikan bersamaan


dengan Fenotiazin, Klozapin, antihistamin/anti alergi misalnya Setirizin,
disopiramid/penyakit jantung dengan detak tidak teratur, Nefopam misalnya
Acupan, dan Amantadin misalnya Symmetrel karena kemungkinan peningkatan
efek samping antimuskarinik (pelemas otot).

Efek Samping
Mulut kering, sembelit (susah BAB), penglihatan kabur, pusing, mual ringan atau
gugup dialami oleh 30-50% dari semua pasien.

Kontraindikasi
Jangan dikonsumsi pada kondisi:
Retensi urin (sulit buang air kecil),
glaukoma (gangguan penglihatan), dan
gangguan saluran cerna.
9
3) KLORPROMAZIN
Tergolong dalam obat keras sehingga hanya boleh digunakan sesuai resep
dokter.
Indikasi
Menangani skizofrenia (halusinasi), gangguan
mental, mual dan muntah, cegukan
berkepanjangan, serta bipolar. Selain itu,
obat ini dapat mengurangi perilaku agresif
dan keinginan untuk menyakiti diri sendiri
atau orang lain, termasuk perilaku gangguan
anak ADHD/ADD pada anak (hiperaktif).

Peringatan
Hindari pasien dengan disfungsi/gangguan hati atau ginjal, penyakit Parkinson
(tremor), hipotiroidisme (kekurangan hormon kelenjar tiroid), gagal jantung,
pembesaran kelenjar prostat.
Pemantauan ketat diperlukan pada pasien dengan epilepsi. Pengobatan
dihentikan jika terjadi demam seperti tanda sindrom neuroleptik ganas
(kegawatan neurologi yang ditandai demam, kaku otot, dan gangguan
mental), hipertermia (peningkatan suhu tubuh), rusak sistem saraf otonom
(sistem saraf tidak sadar), perubahan kesadaran, kekakuan otot.
Klorpromazin harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan faktor
risiko stroke.
Penyalahgunaan
Memberikan efek penenang

Interaksi
Interaksi merugikan yang signifikan secara klinis terjadi dengan alkohol,
guanethidine dan obat hipoglikemik (penurun kadar gula), seperti metformin.

Efek Samping
Kantuk, mulut kering, hidung tersumbat, penglihatan buram, sembelit, Impotensi,
sulit orgasme, gerakan otot wajah tidak terkontrol, sulit bernapas, kejang,
payudara bengkak dan mengeluarkan cairan

Kontraindikasi
Jangan dikonsumsi pada kondisi:
Koma karena depresan SSP (fungsi syaraf melambat),
depresi/gangguan sumsum tulang, hindari pada
10 pasien feokromositoma/tumor langka, gangguan hati
dan ginjal berat.
4) AMITRIPTILIN
Tergolong dalam obat keras, sehingga hanya boleh digunakan sesuai resep
dokter.

Indikasi
Untuk pengobatan gangguan depresi, nyeri syaraf,
mencegah sakit kepala tipe tegang kronis, migrain dan
pengobatan enuresis nokturnal (mengompol) pada anak.

Penyalahgunaan

Meningkatkan semangat dan gairah

Peringatan Amitriptilin harus digunakan dengan hati-hati pada


pasien dengan riwayat epilepsi dan pada mereka
dengan gangguan fungsi hati atau
phaeochromocytoma/tumor pada kelenjar adrenal.

Interaksi Amitriptilin merupakan antidepresan trisiklik (pereda


depresi) yang dapat memengaruhi produk obat
lainnya.

Kontraindikasi Efek Samping


Jangan digunakan jika:
Alergi terhadap Amitriptilin Sakit kepala, tremor, gangguan
Serangan jantung pada perhatian, sembelit dan
Terapi pengobatan bersamaan penurunan libido/gairah juga
dengan MAOI (monoamine oxidase bisa menjadi gejala depresi dan
inhibitors), misalnya Isokarboksazid biasanya menipis ketika keadaan
Pemberian amitriptilin dan MAOI depresi membaik.
secara bersamaan dapat
menyebabkan sindrom serotonin
(kombinasi gejala, agitasi (jengkel,
gelisah, cemas), kebingungan,
tremor, myoclonus (kejang atau
kedutan ketika tidur) dan demam).

11
5) HALOPERIDOL
Tergolong dalam obat keras sehingga hanya boleh digunakan sesuai resep
dokter.

Indikasi

Terapi pemeliharaan pada skizofrenia


(halusinasi) dan psikosis (gangguan
mental) lain

Gangguan mania adalah kondisi saat


terjadi peningkatan ekstrem pada
suasana hati, perilaku atau, level energi

Gangguan mental psikosis adalah


kesulitan membedakan antara
Penyalahgunaan
kenyataan atau hal yang tidak nyata
Perasaan lebih tenang dan percaya diri

Peringatan

Alergi terhadap Haloperidol, hindari melakukan aktivitas yang memerlukan


kesadaran seperti menyetir, berbahaya jika memiliki penyakit kardiovaskular
(jantung). Pengobatan pada pasien usia lanjut meningkatkan risiko kematian.

Efek Samping Kontraindikasi

Gangguan ekstrapiramidal, Jangan digunakan jika:


hiperkinesia (gerakan tubuh dan Alergi Haloperidol
otot yang tidak terkendali atau Keadaan koma
Depresi/gangguan Sistem Syaraf
tidak disadari), tremor
Pusat
insomnia (sulit untuk tidur)
Penyakit Parkinson (tremor berat)
agitasi (jengkel, gelisah, cemas)
Demensia dengan badan Lewy (pikun
sakit kepala, mengantuk
dan sulit bergerak)
gangguan psikis, depresi
Kelumpuhan supranuklear progresif
peningkatan berat badan
(sulit berjalan dan menelan, kaku
hipotensi (tekanan darah rendah),
leher, gangguan gerakan mata)
distonia (gangguan gerakan tubuh) Gagal jantung, serangan jantung,
aritmia (detak jantung tidak normal)
12 Hipokalemia (kekurangan Kalium)
6) DEKSTROMETORFAN
Tergolong dalam obat bebas terbatas sehingga dapat digunakan tanpa
resep dokter dan dilengkapi peringatan khusus yang harus diperhatikan
saat penggunaannya.

Untuk meredakan batuk jangka pendek yang


Indikasi
disebabkan oleh iritasi ringan pada tenggorokan atau
paru-paru, misalnya flu.

Penyalahgunaan

Memberikan perasaan fly/ringan

Tidak boleh diberikan pada pasien dengan penyakit


Peringatan
paru-paru yang sudah berlangsung lama (kronik) dan
asma.
Jangan gunakan untuk pasien pengobatan parkinson
Interaksi
(tremor). Gunakan dengan hati-hati pada pasien
gangguan hati. Jangan langsung berkendara atau
melakukan aktivitas lain yang memerlukan
kewaspadaan karena dapat menyebabkan kantuk.
Jika digunakan bersama antidepresan golongan SSRI,
misalnya Escitalopram, trisiklik misalnya Amitriptilin,
atau MAOI misalnya Selegiline akan menyebabkan
risiko serotonin syndrome atau peningkatan kadar
serotonin di tubuh dengan gejala yang berbahaya dan
dapat mengancam jiwa.

Efek Samping Kontraindikasi


Efek pada pencernaan dapat Asma, gangguan fungsi hati, dan
menyebabkan mual, muntah, dan diare. adanya alergi terhadap
Efek pada sistem syaraf dapat dekstrometorfan.
menyebabkan pusing, mengantuk, KM
kejang, hiperaktivitas psikomotor (aktif X
berlebihan), somnolen (lemas), sindrom
serotonin, gugup, sensasi mabuk,
insomnia (sulit tidur), dan kebingungan.

13
PENYALAHGUNAAN OBAT
TIDAK PERNAH
MEMBERI MANFAAT

KELOMPOK OBAT YANG


MEMPENGARUHI
SISTEM SYARAF

DEPRESSAN

STIMULAN

HALUSINOGENIK

14
Dampak
Penyalahgunaan
Obat (1)

Merupakan jenis obat yang dapat

DEPRESSAN menghambat kerja otak/sistem susunan


syaraf pusat dan memperlambat
aktivitas tubuh. Penggunanya menjadi
mengantuk, tenang dan menjadi lambat
merespon, menghilangkan rasa nyeri dan
perasaan stres hilang.
Bebera
pa efek
Dapat penyala
membe hgunaa
rikan ra n yang
atau s a timbul:
euforia senang
menimb , mengan berlebi
ulkan t t han
o l eransi d u k (nge-fly
menimb an kete ),
ulkan rg
menimb peruba an tungan,
ulkan g han
demam ejala pu mood,
, berke tus zat
dapat ringat d y aitu nye
menimb an men ri,
terham ulkan ggigil, h
batnya kematia in gga
pernafa n kar
san. ena

Contoh: Morfin (Narkotika), Fentanyl


(Narkotika), Barbiturat
(Psikotropika), Nitrazepam dan
Benzodiazepam lain (Psikotropika),
Tramadol (Obat - Obat Tertentu),
Karisoprodol, dll.

15
Dampak
Penyalahgunaan
Obat (2)

Merupakan jenis obat yang dapat memacu


kerja otak dan meningkatkan aktivitas tubuh. STIMULAN
Pengguna menjadi gembira dan waspada
secara berlebihan karena meningkatnya
aktivitas tubuh.

Bebera
pa ef
muncul ek pe
: Ras nyalahg
a unaan
berlebi s en a ng/gem yang
han b ir
stamina ( E uphoria) a yang
, wasp , m e
memicu a da ber n in gkatkan
tubuh lebihan
batas, t untuk b (parano
etap m ekerja id),
sudah e rasa ak m e lampau
sangat tif wala i
le la h, peng up u n tubuh
muncul
rasa ke guna m
menggu t a gihan k e r asa fly
nakan arena ji
merasa obat m k a berhen
kan ken aka tid ti
ikmatan ak dap
. at

Contoh:
Dekstroamfetamin, Amfetamin,
MDMA (Metilen Dioksi
Metamfetamin) (Psikotropika)
Trihexyphenidyl,
Dekstromethorphan,
Amitriptylin (Obat-Obat
Tertentu)

16
Dampak
Penyalahgunaan
Obat (3)

Merupakan obat yang menimbulkan


efek halusinasi dan ketergantungan
HALUSINOGENIK psikis sehingga tidak dapat
membedakan antara kenyataan dan
halusinasi (pikiran).

Efek p
enyalah
adalah gunaan
halusin yang s
disorga asi, ering
nisasi p delusi terjadi
parano ik iran, dan (waham
id, men juga ka ),
pula m a rik diri d ang dis
eningka dari ling ertai
tidak tkan m kungan
selalu ood wa , d apat
terjadi laupun
terkont dan s efek ini
rol, sed e ri
tercapa an g kan efe ng kali tida
i pada d k eufor k
osis tin ia baru
ggi. akan

Contoh: Trihexyphenidyl,
Dekstromethorphan (Obat-Obat
tertentu)

17
Dampak
Penyalahgunaan
Obat (4)

Kerusakan
Organ Tubuh Penggunaan obat tidak sesuai indikasi
dapat menyebabkan kerusakan organ
tubuh seperti jantung, hati, ginjal,
pankreas, saluran pernafasan, otak,
syaraf dan lainnya

Ketergantungan
Fisik dan Psikis

Ketergantungan (kecanduan) secara


Fisik dan Psikis dan berujung pada
kriminalitas untuk mendapat pasokan
obat

Kehilangan Kesadaran
dan Kematian
Konsumsi obat melebihi dosis
(Overdosis) dan tidak sesuai indikasi
dapat menyebabkan kehilangan
kesadaran dan kematian

18
MASYARAKAT CERDAS
gah
Ce
PENYALAHGUNAAN OBAT!

Tips Menghindari Penyalahgunaan


Obat-Obat Tertentu
Pilihlah lingkungan pergaulan yang positif

Hindari penggunaan alkohol

Kelola stres dengan baik

Biasakan gaya hidup sehat dan bahagia

Kenali efek samping dan risiko penggunaan obat-obat


tertentu
Ketahui riwayat penyalahgunaan obat dalam keluaga
dan cari bantuan untuk menyembuhkan jika diperlukan
Lakukan hobi atau minat yang positif dan disukai

Meditasi dan rileks dapat membuat batin dan perasaan


lebih tenang
Kaji setiap faktor risiko penyalahgunaan obat di
lingkungan agar lebih waspada

19
Dapatkan Obat Tidak di
Sembarang Tempat

Sarana yang menjual obat bebas


Apotek
dan bebas terbatas secara eceran
kepada masyarakat/pasien, dan juga
dapat melayani Resep Dokter.

Obat yang dapat dikelola antara lain:

Bagian dari pelayanan rumah sakit yang Instalasi Farmasi Rumah Sakit
melakukan pengelolaan obat dan hanya
melayani untuk pasien yang berobat di
Rumah Sakit tersebut atas dasar resep
obat dari dokter,

Obat yang dapat dikelola antara lain:

Toko Obat Berizin Sarana yang menjual obat bebas dan


bebas terbatas secara eceran kepada
masyarakat/pasien, serta tidak melayani
Resep Dokter.

Obat yang dapat dikelola antara lain:

20
Dapatkan Obat Tidak di
Sembarang Tempat

Puskesmas

Fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan


upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk
masyarakat di wilayah daerah tersebut.

Obat yang dapat dikelola antara lain:

Instalasi Farmasi Klinik

Bagian dari klinik yang bertugas


memberikan pelayanan farmasi. Klinik
yang dapat mengelola obat adalah klinik
yang dalam perizinannya memiliki izin
instalasi farmasi.

Obat yang dapat dikelola antara lain:

21
OBAT DAPAT DIPEROLEH
SECARA ONLINE LHO...
Penyelenggara Sistem Elektronik Farmasi (PSEF)
adalah badan hukum yang menyediakan,
mengelola, dan/atau mengoperasikan sistem
elektronik farmasi untuk keperluan dirinya
dan/atau keperluan pihak lain.
Sumber: Peraturan BPOM 32 Tahun 2020

Apotek dapat memberikan Pelayanan Kefarmasian


secara elektronik (Telefarmasi) dan pengantaran obat.

Dalam melakukan pelayanan Telefarmasi secara


jejaring, Apotek harus bermitra dengan Penyelenggara
Sistem Elektronik Farmasi (PSEF) dalam penggunaan
sistem elektronik berupa retail online atau marketplace
pada fitur khusus kefarmasian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Sumber: Permenkes 14 tahun 2021

Dimana Obat dapat


Dibeli secara Online?

Hanya melakukan pembelian obat Obat keras dapat dibeli secara online,
secara online di apotek yang telah diserahkan kepada pasien WAJIB
BERMITRA dengan PSEF, pada berdasarkan resep yang ditulis secara
platform resmi PSEF yang telah manual maupun elektronik
TERDAFTAR

Membeli obat melalui marketplace dan


e-commerce yang telah MEMILIKI izin
PSEF

22
TIPS MEMBELI
OBAT SECARA ONLINE
Tahukah
kamu?
OBAT YANG DILARANG DIEDARKAN SECARA ONLINE
Obat Keras yang termasuk dalam Obat-Obat Tertentu
Obat mengandung Prekursor Farmasi
Sediaan Implan yang penggunaannya memerlukan
bantuan tenaga kesehatan
Sediaan Injeksi selain Insulin untuk penggunaan sendiri
Obat Disfungsi Ereksi
Obat Golongan Narkotika dan Psikotropika
Sumber: Peraturan BPOM No. 32 tahun 2020

think before you click


Pastikan membeli obat secara
online melalui Penyelenggara
Sistem Elektronik Farmasi
(PSEF) yang telah terdaftar
dan mendapatkan izin dari
Kementerian Kesehatan

think before you click think before you click

Obat yang akan di beli wajib


memiliki Izin Edar serta Untuk Obat Keras, wajib
(terdaftar di BPOM) menggunakan resep dokter

think before you click think before you click

Pastikan penjual/ penyedia obat Pastikan obat yang diterima


online dapat memberikan dalam kondisi baik dan jangan
pelayanan informasi obat sesuai lupa untuk Cek KLIK (Cek
dengan label melalui komunikasi Kemasan, Cek Label, Cek Izin
realtime dengan Apoteker Edar dan Cek Kedaluarsa)

23
WASPADA BAHAYA
OBAT ILEGAL
TERMASUK PALSU
YANG MENJERAT

Tahukah
kamu? Obat sistem syaraf pusat dan obat mengatasi depresi termasuk
jenis obat yang sering menjadi sasaran pemalsuan obat.

Sumber: Studi OECD dan the European Union Intellectual Property Office (EUIPO), 2020

Obat Ilegal adalah...

Obat Tanpa Izin Edar (TIE) termasuk Obat Palsu

Obat Tanpa Izin Edar (TIE) adalah...

Obat yang tidak terdaftar di BPOM sehingga tidak terjamin


keamanan, khasiat dan mutunya

Obat Palsu adalah...

Obat yang diproduksi oleh yang tidak berhak berdasarkan


peraturan perundang-undangan yang berlaku atau produksi obat
dengan penandaan meniru identitas obat lain yang telah memiliki
izin edar

24
Cara Identifikasi
Obat Ilegal Termasuk Palsu

Kemasan Primer

Nomor bets dan tanggal kedaluwarsa pada kemasan


01
primer (misalnya blister, strip) berbeda dengan
kemasan sekunder (misalnya boks)

Terdapat bahasa dan penulisan yang salah pada


02
leaflet/brosur

Sumber Pasokan
Kemasan Sekunder
Ada kecurigaan terhadap
01 Kondisi kemasan tidak baik 01 sumber, harga obat dan
keaslian dokumen
02 Tidak mencantumkan nomor
izin edar (Tanpa Izin Edar) 02 Adanya kecurigaan terhadap
Tampilan kemasan atau label ketersediaan jumlah produk,
03
produk berbeda dengan aslinya misalnya obat dalam periode
sulit untuk diperoleh, tetapi
Adanya kesalahan penggunaan
04 secara tiba-tiba tersedia
bahasa, tata bahasa atau ejaan
dalam jumlah banyak
05 Nama produsen berbeda dengan
aslinya atau rincian informasi terkait
0 produsen tidak jelas

06
Nomor bets dan tanggal kedaluwarsa
tidak terbaca jelas, misalnya tintanya
luntur atau penulisannya ditimpa dan
mudah dihapus

Faktor Lain

01
01 Produk memiliki bentuk, tampilan, bau dan
rasa yang tidak semestinya
02
Beberapa komponen dari kemasan tidak
02
ada/ kosong atau terpisah
03 Obat tidak disimpan dengan benar (sesuai
kondisi penyimpanannya)
25
TIPS WASPADA
OBAT ILEGAL TERMASUK PALSU

1 PLACE (TEMPAT)

Beli obat hanya di fasilitas pelayanan


kefarmasian berizin, misalnya Apotek
2 PRESCRIPTION
(RESEP)

atau Toko Obat Berizin


hindari beli di marketplace atau online Obat Keras hanya dibeli
yang tidak berizin sebagai PSEF dengan resep dokter
(Penyelenggara Sistem Eelektronik
Farmasi)

3 PROMISES (JANJI)

Hati-hati dengan janji palsu


4 PRICE (HARGA)

seperti "menyembuhkan semua Waspada jika harga obat terlalu


jenis penyakit", "jaminan uang murah atau terlalu tinggi
kembali", "tidak ada risiko risiko", Banyak juga oknum yang
atau "persediaan terbatas-bayar memanfaatkan situasi, sehingga
di muka" menjual obat dengan harga yang
sangat tinggi dan tidak masuk akal

5 PRIVACY (PRIVASI)
6 PRODUCT
(PRODUK)
Jangan mengungkapkan informasi
Periksa kondisi kemasan obat, Segel,
pribadi seperti data kartu kredit
Label, Nama Produk, Produsen,
dan kartu identitas
Tanggal kedaluwarsa dan tata bahasa
Salah satu cara cek produk adalah
dengan menggunakan Cek KLIK
(Kemasan, Label, Izin Edar dan
Kedaluwarsa)

26
Pelaporan Obat Substandar
dan Ilegal termasuk Palsu
melalui BPOM Mobile

Aplikasi mobile yang dibangun Badan


POM memudahkan verifikasi produk
terdaftar Badan POM, memperoleh
berita update terkait pengawasan obat
dan makanan serta pengaduan

Aplikasi dapat digunakan oleh pelaku


usaha, masyarakat, dan petugas load Apl
n
BPOM (menu akan berbeda sesuai
Dow

dengan pengguna). Masyarakat dapat ika


si
melaporkan obat diduga ilegal
termasuk palsu ke BPOM melalui fitur
pengaduan BPOM Mobile.

27
YUK GUNAKAN OBAT
DENGAN CERMAT

Sebelum Penggunaan

Dapatkan obat di sarana resmi, yaitu Apotek, Toko Obat,


Instalasi Farmasi Klinik, atau Instalasi Farmasi Rumah
Sakit;
Pastikan obat yang akan digunakan sudah sesuai;
Pastikan kemasan obat tidak rusak;
Pastikan obat dalam kondisi baik;
Baca peringatan dalam kemasan;
Pastikan apakah obat bisa langsung
digunakan atau ada hal tertentu
yang harus dilakukan dulu (misalnya
menggerus dan sebagainya);

Bila Anda hamil atau menyusui


tanyakan obat yang sesuai

Minum obat sesuai waktunya

Gunakan obat sesuai dengan cara


penggunaannya

28
Selama Penggunaan
Penggunaan Obat di Rumah

Gunakan obat sesuai dengan aturan


pakai, contoh:

Artinya sehari obat tersebut digunakan 2 kali


Sehari 2x1 Tablet (misalnya pagi dan malam atau tiap 12 jam) dan
setiap kali minum obat sebanyak 1 tablet.

Artinya sehari obat tersebut digunakan 3 kali


(misalnya pagi, siang, dan malam atau tiap 8 Sehari 3x1 Sendok Teh
jam) dan setiap kali minum obat sebanyak 1
sendok teh (5 ml).

Artinya sehari obat tersebut digunakan 3 kali


misalnya pagi, siang, dan malam atau tiap 8 jam
Sehari 3x1 Tablet
dan setiap kali minum obat sebanyak 1 tablet 30
Sebelum Makan - 60 menit sebelum makan atau 2 - 3 jam
setelah makan.

Sesudah Penggunaan
Kembalikan obat pada tempat/ wadah yang sesuai

Apakah timbul gejala khusus, misalnya kantuk,


gatal, perih lambung, pusing dan sebagainya.
Konsultasikan ke dokter jika timbul gejala khusus.

29
SIMPAN OBAT
SESUAI DENGAN SYARAT

Konsultasikan dengan Apoteker karena setiap


obat memerlukan kondisi penyimpanan yang
berbeda. Berikut tips penyimpanan obat di
rumah.

Simpan obat sesuai


Jauhkan dari Jauhkan dari sinar
dengan anjuran yang
jangkauan matahari langsung/suhu
tertera pada label
anak-anak tinggi/lembab

Simpan dalam Periksa secara rutin Kunci lemari


kemasan asli dengan tanggal kedaluwarsa penyimpanan
petunjuk penggunaan dan kondisi obat obat
lengkap

30
Sampah obat rumah tangga yang tidak dikelola dengan baik
berisiko untuk disalahgunakan atau merugikan kesehatan jika
terkonsumsi. Oleh karena itu, sampah obat harus dikelola dan
dimusnahkan dengan baik.

Gerakan Ayo Buang Sampah Obat (ABSO)


dengan Benar bertujuan untuk membangun
kesadaran, pemahaman, dan keterlibatan
masyarakat dalam menjaga lingkungan. Selain
itu, gerakan ini merupakan upaya Badan POM
untuk mencegah penyalahgunaan obat oleh
pihak yang tidak bertanggung jawab.

Melalui Gerakan ABSO dengan Benar,


masyarakat diberikan edukasi untuk
memusnahkan obat secara mandiri dan
mengembalikan sampah obat yang
dimilikinya ke dalam dropbox yang
telah tersedia di apotek.

31
CARA MEMBUANG
M PAH OB
A AT
S
dengan Benar
secara Mandiri
TABLET, PIL, PUYER, SALEP, DAN KRIM

#1#1 Ambil obat dari kemasan


aslinya

Buat obat menjadi


#2 berbentuk tidak utuh
(dihancurkan)

Campurkan obat dengan barang


#3 tidak enak (ampas kopi, tanah
#3 atau bahan kotor lain)
Dengan begitu obat menjadi tidak menarik
bagi anak-anak, hewan peliharaan, maupun
orang yang sengaja mencari obat di bak
sampah

Taruh campuran dalam


#4 wadah yang bisa ditutup
(plastik, kaleng kosong, dll)

Buang
#5 wadah ke
tempat
32 sampah
Cara Membuang
Sampah Obat dengan
Benar secara Mandiri
Inhaler atau Aerosol

1 Jika sudah kosong, dapat dibuang


langsung ke tempat sampah.

2 Jika belum kosong namun sudah


tidak diperlukan, dapat
dikembalikan ke rumah
sakit/dokter/puskesmas/klinik agar
bisa dibuang dengan aman.

3 Perhatikan!
1. Pastikan wadah/botol sudah
kosong.
2. Jangan dilubangi, digepengkan
atau dibakar karena dapat
meledak.

33
CARA MEMBUANG
SAMPAH OBAT SIROP
DAN CAIRAN
SECARA MANDIRI

1
Periksa endapan 2
Apabila ada endapan Tuang cairan
atau obat sudah
mengental, ke dalam plastik
tambahkan air dan
kocok untuk
melarutkan endapan

3
Tambahkan barang
padat yang tidak
4
Tutup plastik
enak seperti ampas
dengan rapat
kopi, tanah, atau
bahan kotor lain

5
Buang plastik
ke tempat
sampah

34
PENUTUP
Bagai pisau bermata dua, penggunaan Obat-Obat Tertentu dalam
dunia medis sangat bermanfaat untuk terapi, tetapi disisi lain saat
ini juga marak adanya tren penyalahgunaan yang bukan saja pada
remaja dan dewasa tetapi juga pada anak usia Sekolah Dasar.

Penyalahgunaan Obat-Obat Tertentu merupakan penggunaan obat


yang disengaja tanpa indikasi medis ataupun anjuran/resep dokter
untuk mendapat pengalaman atau perasaan yang ditimbulkan oleh
Periksa endapan
obat tersebut, seperti perasaan tenang, semangat, fly, dan lain-lain.
Salah satu penyebab penyalahgunaan Obat – Obat Tertentu di
kalangan masyarakat karena kurangnya pemahaman dan
kesadaran akan bahaya dari Penyalahgunaan Obat-Obat Tertentu,
yaitu ketergantungan, perubahan khas mental dan perilaku, serta
berdampak buruk bagi kesehatan hingga berujung pada kematian.

Untuk mencegah penyalahgunaan Obat-Obat Tertentu diperlukan


peran aktif dari berbagai pihak, baik dari pemerintah, pelaku
usaha, maupun dari masyarakat itu sendiri. Buku Cegah
Penyalahgunaan Obat-Obat Tertentu menjadi salah satu upaya
BPOM agar masyarakat menjadi konsumen yang cerdas dengan
mengenal lebih jauh manfaat dan bahaya dari Obat-Obat Tertentu.
Masyarakat juga diminta turut aktif berperan dengan senantiasa
memperoleh, menyimpan, dan mengonsumsi obat termasuk
membuang sisa obat dengan benar. Selain itu masyarakat perlu
membentengi diri dengan gaya hidup sehat, mengelola stress
dengan baik, dan menghindari lingkungan pergaulan yang buruk
untuk terhindar dari penyalahgunaan obat-obat tertentu.

35
Daftar Pustaka
Indonesia. 1997. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika. Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 10. Sekretariat Negara. Jakarta.

Indonesia. 2009. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor 143. Sekretariat Negara. Jakarta.

Indonesia. 2023. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Lembaran Negara RI Tahun 2023 Nomor 105. Sekretariat Negara. Jakarta.

Indonesia. 2010. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2010 tentang Prekursor. Lembaran Negara RI Tahun 2010 Nomor 60. Sekretariat Negara.
Jakarta.

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2019. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 10 Tahun 2019 tentang Pedoman Pengelolaan
Obat-Obat Tertentu Yang Sering Disalahgunakan. Berita Negara RI Tahun 2019 Nomor 591. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Jakarta.

Badan Narkotika Nasional RI. 2023. Indonesia Drug Report 2023. Badan Nasional Narkotika RI. Jakarta.

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2017. Kenali Obat: Aksi Nasional Pemberantasan Obat Ilegal dan Penyalahgunaan Obat. Badan Pengawas Obat
dan Makanan RI. Jakarta.

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2019. Pedoman Mengenal Obat Kedaluwarsa dan/atau Rusak di Rumah Tangga dan Cara Penanganannya.
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Jakarta.

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2020. Pedoman Teknis Pelaporan Obat Substandar dan Ilegal Termasuk Palsu oleh Tenaga Kesehatan melalui
BPOM Mobile. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Jakarta.

Barakat, A. 2019. Revisiting Tramadol: A MultiModal for Pain Management. Springer Nature: Switzerland.

OECD/EUIPO. 2020, Trade in Counterfeit Pharmaceutical Products, Illicit Trade, OECD Publishing, Paris, https://doi.org/10.1787/a7c7e054-en, diakses
tanggal 31 Agustus 2023.

Supardi, Sudibyo. 1991. Penyalahgunaan Obat Golongan Narkotik dan Psikotropik oleh Pasien Ketergantungan Obat. Project Report. Pusat Penelitian
dan Pengembangan Farmasi dan Obat Tradisional.

Indonesiabaik.id. 12 Maret 2022. Hidup Sehat Tanpa Penyalahgunaan Obat. https://indonesia.go.id/mediapublik/detail/1612, diakses 12 September
2023.

Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency, "Amitriptyline",


https://mhraproducts4853.blob.core.windows.net/docs/d52565654d0f34cf02e70ec05d3ab4552a51feab, diakses tanggal 15 Agustus 2023.

Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency, "Clorpromazine",


https://mhraproducts4853.blob.core.windows.net/docs/57faa41146d4d84a265ebddedf9b29b9a5f87083, diakses tanggal 15 Agustus 2023.

Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency, "Dextromethorphan",


https://mhraproducts4853.blob.core.windows.net/docs/6dfc87bd969506fb4aa4ea25109e5b1fd5efc361, diakses tanggal 15 Agustus 2023.

Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency, "Haloperidol",


https://mhraproducts4853.blob.core.windows.net/docs/8cca1fe02b362e379879feaa2bbfbaf549b237a9, diakses tanggal 15 Agustus 2023.

Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency, "Tramadol",


https://mhraproducts4853.blob.core.windows.net/docs/278a95465110e11c711274f1c828842d8b73778a, diakses tanggal 15 Agustus 2023.

Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency, "Trihexyphenidyl",


https://mhraproducts4853.blob.core.windows.net/docs/751ef439bb0203b498dd03c2270cb364c51d7609, diakses tanggal 15 Agustus 2023.

Pusat Informasi Obat Nasional, "Amitriptilin Hidroklorida", https://pionas.pom.go.id/monografi/amitriptilin-hidroklorida, diakses tanggal 15 Agustus
2023.

Pusat Informasi Obat Nasional, "Dekstrometorfan", https://pionas.pom.go.id/monografi/dekstrometorfan, diakses tanggal 15 Agustus 2023.

Pusat Informasi Obat Nasional, "Haloperidol", https://pionas.pom.go.id/monografi/haloperidol, diakses tanggal 15 Agustus 2023.

Pusat Informasi Obat Nasional, "Klorpromazin Hidroklorida", https://pionas.pom.go.id/monografi/klorpromazin-hidroklorida, diakses tanggal 15 Agustus
2023.

Pusat Informasi Obat Nasional, "Triheksifenidil", https://pionas.pom.go.id/monografi/triheksifenidil, diakses tanggal 15 Agustus 2023.

Pusat Informasi Obat Nasional, "Tramadol", https://pionas.pom.go.id/monografi/tramadol-hidroklorida, diakses tanggal 15 Agustus 2023.

36
Informasi Kontak
Jika Anda memiliki pertanyaan terkait Obat - Obat Tertentu, silahkan hubungi
kontak kami:

+6221 4244691 / 42883309 / 42883462


www.pom.go.id
Jl. Percetakan Negara No 23
Jakarta Pusat

Anda mungkin juga menyukai