Sertikomlis Ren
Sertikomlis Ren
Sebutkan pula landasan hukum atau Undang undang yang mendasari hal tsb.
Setiap tenaga teknik di bidang usaha ketenagalistrikan perlu memiliki Sertifikat Kompetensi karena hal
tersebut merupakan indikator formal bahwa mereka telah memenuhi standar pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan dalam pekerjaan mereka. Beberapa alasan mengapa sertifikasi ini
penting termasuk:
3. **Kemampuan Teknis**: Sertifikasi mencakup pengetahuan teknis dan keterampilan praktis yang
diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas teknis dalam usaha ketenagalistrikan. Ini memastikan
bahwa tenaga teknik memiliki keahlian yang diperlukan untuk menangani peralatan dan sistem listrik
dengan benar.
4. **Kepatuhan Hukum**: Adanya sertifikat kompetensi juga dapat membantu memastikan bahwa
tenaga teknik dan perusahaan yang mereka wakili mematuhi peraturan dan standar hukum yang
berlaku dalam industri ketenagalistrikan.
Landasan hukum atau undang-undang yang mendasari kewajiban sertifikasi ini dapat bervariasi di
setiap negara atau wilayah. Namun, beberapa undang-undang yang umumnya memberikan dasar
hukum untuk sertifikasi tenaga teknik di bidang ketenagalistrikan antara lain:
2. **Peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)**: Undang-undang atau peraturan terkait
keselamatan dan kesehatan kerja seringkali mencakup persyaratan sertifikasi untuk pekerja yang
beroperasi di lingkungan kerja yang melibatkan risiko tinggi, seperti pekerjaan di bidang
ketenagalistrikan.
3. **Standar Industri**: Beberapa negara memiliki standar industri yang ditetapkan oleh lembaga
atau otoritas tertentu. Sertifikasi mungkin diakui berdasarkan pemenuhan standar ini.
Penting untuk memahami regulasi dan persyaratan lokal yang berlaku di wilayah tertentu untuk
mengetahui secara spesifik landasan hukumnya.
2. Surat Perintah Kerja (SPK) merupakan dasar atau legalitas dari pekerjaan yang akan
dilaksanakan. Uraikan apa saja yang tercantum dalam SPK tersebut . (minimal 4 hal yang
harus tertulis dalam SPK) ?
Surat Perintah Kerja (SPK) adalah dokumen tertulis yang digunakan untuk memberikan
instruksi resmi kepada kontraktor atau pihak yang akan melaksanakan suatu pekerjaan. Isi
SPK dapat bervariasi tergantung pada jenis pekerjaan dan kesepakatan antara pihak-pihak
yang terlibat. Namun, umumnya, SPK harus mencakup informasi yang jelas dan rinci untuk
memastikan pemahaman dan keterlibatan yang sesuai dari semua pihak. Berikut adalah
minimal empat hal yang biasanya tercantum dalam Surat Perintah Kerja:
2. **Deskripsi Pekerjaan:**
- Rincian pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan jelas dan terperinci.
- Spesifikasi teknis atau standar kinerja yang harus dipenuhi.
- Waktu pelaksanaan pekerjaan, termasuk batas waktu atau tenggat waktu yang harus
diperhatikan.
Perlu dicatat bahwa rincian SPK dapat bervariasi sesuai dengan kebutuhan proyek dan
peraturan yang berlaku di wilayah atau negara tertentu. Penting bagi semua pihak yang
terlibat untuk memahami dan menyetujui isi SPK sebelum pekerjaan dimulai untuk
menghindari potensi konflik atau ketidaksepahaman di kemudian hari.
2. **PLN Standards:**
- Standar yang diterbitkan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) atau lembaga setempat
yang mengatur persyaratan teknis dan tata cara perencanaan, desain, dan pelaksanaan
jaringan tegangan menengah.
4. **CIGRE Publications:**
- International Council on Large Electric Systems (CIGRE) menerbitkan berbagai publikasi
teknis dan panduan dalam bentuk buku atau makalah. Ini dapat mencakup aspek-aspek
seperti rekayasa jaringan tegangan menengah, peralatan listrik, dan teknologi terbaru.
Penting untuk selalu merujuk pada buku acuan yang sesuai dengan peraturan dan standar
yang berlaku di wilayah tertentu, karena persyaratan dapat bervariasi antar negara atau
wilayah.
5. Uraikan secara singkat minimal 4 (empat) tugas pokok seorang supervisor konsultansi
perencanaan Distribusi tenaga listrik ?
Seorang supervisor konsultansi perencanaan distribusi tenaga listrik memiliki beberapa tugas
pokok yang melibatkan tanggung jawab manajerial dan teknis. Berikut adalah empat tugas
pokok seorang supervisor konsultansi perencanaan distribusi tenaga listrik secara singkat:
6. Sebutkan beberapa hal yg mendasari pemasangan sebuah trafo distribusi pasangan dalam
kontruksi ?
Pemasangan sebuah trafo distribusi pasangan dalam konstruksi didasarkan pada beberapa
pertimbangan teknis dan keamanan yang melibatkan sistem distribusi tenaga listrik.
Beberapa hal yang mendasari pemasangan trafo distribusi pasangan meliputi:
1. **Kapasitas Beban:**
- Pemilihan trafo distribusi pasangan dapat dipengaruhi oleh kapasitas beban yang
diharapkan pada wilayah tertentu. Dengan menggunakan trafo pasangan, kapasitas distribusi
dapat ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan beban yang lebih tinggi.
5. **Efisiensi Sistem:**
- Dengan memasang trafo distribusi pasangan, dapat ditingkatkan efisiensi sistem distribusi.
Penggunaan trafo yang sesuai dengan beban tertentu dapat mengoptimalkan efisiensi
transformator dan meminimalkan rugi daya selama distribusi.
7. Tuliskan apa fungsi atau kegunaan dari pembumian yang terpasang pada titik netral trafo
dan yang terpasang pada arester ?
Pembumian (grounding) memiliki fungsi atau kegunaan yang krusial dalam sistem tenaga
listrik untuk menjaga keamanan dan kinerja sistem. Pembumian yang terpasang pada titik
netral trafo dan pada arrester (penangkal petir) memiliki fungsi yang berbeda:
Pembumian pada titik netral trafo dan pada arrester saling melengkapi dalam menjaga
keamanan dan kinerja sistem tenaga listrik, serta melindungi peralatan dan personel dari
risiko yang mungkin timbul akibat lonjakan tegangan atau dampak petir.
8. Apa fungsi dari alat ukur Insulation tester dan alat ukur Earth tester . Sebutkan nilai
tahanan minimal untuk tegangan 20 kV dan berapa nilai tahanan maksimal untuk pentanahan
1. **Insulation Tester:**
- **Fungsi:** Alat ukur insulation tester digunakan untuk mengukur resistansi isolasi atau
ketahanan listrik dari suatu bahan isolasi. Ini berarti mengukur seberapa baik bahan isolasi
dapat menghambat arus listrik melalui mereka. Pengukuran ini penting untuk memastikan
integritas isolasi dalam peralatan listrik dan sistem tenaga, seperti kabel, transformator, atau
motor. Jika resistansi isolasi rendah, dapat menunjukkan adanya kerusakan atau kebocoran
arus yang dapat membahayakan kinerja atau keamanan peralatan.
2. **Earth Tester:**
- **Fungsi:** Earth tester, atau ground tester, digunakan untuk mengukur resistansi tanah
atau ketahanan tanah pada sistem grounding. Pengukuran ini memberikan informasi tentang
seberapa baik sistem pentanahan dapat menyediakan jalur rendah resistansi bagi arus bocor
ke tanah. Sistem grounding yang efektif penting untuk melindungi peralatan dan personel dari
bahaya lonjakan tegangan atau arus berlebih.
Penting untuk mencatat bahwa nilai-nilai ini dapat bervariasi berdasarkan regulasi dan
standar setempat. Oleh karena itu, selalu disarankan untuk merujuk pada standar dan regulasi
setempat serta produsen peralatan untuk memastikan bahwa nilai-nilai ini sesuai dengan
kebutuhan dan persyaratan spesifik lokasi atau industri.
9. Bila ada suatu beban tegangan rendah 3 phasa dengan kebutuhan arus 270 A , berapa
ukuran trafo yang dipasang ?
Untuk menghitung ukuran trafo yang diperlukan, kita dapat menggunakan rumus daya (P) yang
dinyatakan sebagai perkalian antara tegangan (V), arus (I), dan faktor daya (cos φ):
Berikan kita asumsikan faktor daya (\(cos φ\)) sekitar 0.8 (asumsi umum untuk beban industri),
dan kita ingin menentukan ukuran trafo untuk tegangan rendah tiga fase.
1.
Jadi, kita membutuhkan trafo dengan kapasitas sekitar 331.2 kVA pada tegangan rendah.
Namun, perlu dicatat bahwa keputusan tentang ukuran akhir trafo dan fuse link cut out juga
harus mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti keandalan sistem, beban puncak, dan
persyaratan spesifik aplikasi. Dalam prakteknya, konsultasikan dengan seorang insinyur
listrik yang berkualifikasi untuk memastikan bahwa pilihan ini sesuai dengan kebutuhan dan
standar setempat.
10. Bila suatu jaringan tegangan menengah 20 kV sepanjang 2 kms terpasang konduktor
jenis AAAC ukuran 150 mm2 , hitung berapa kVA perkiraan beban yang bisa dihantarkan
jaringan tersebut .
Untuk menghitung kapasitas beban yang dapat dihantarkan oleh jaringan tegangan menengah,
kita dapat menggunakan formula kapasitas daya yang dinyatakan sebagai produk dari
tegangan (V), arus (I), dan faktor daya (cos φ):
Namun, kita tidak memiliki nilai arus (I) atau faktor daya (cos φ) dalam informasi yang
diberikan. Oleh karena itu, kita akan menggunakan rumus umum daya (P) yang dinyatakan
sebagai produk dari tegangan (V) dan arus (I):
Di sini, kita dapat menghitung nilai arus (I) dengan menggunakan rumus hukum Ohm I =
V/Z, di mana Z adalah impedansi jaringan. Untuk kabel konduktor jenis AAAC (All
Aluminum Alloy Conductor), impedansinya dapat dihitung dengan rumus:
Dalam rumus di atas, R adalah resistansi kabel, Xl adalah reaktansi induktif, dan Xc adalah
reaktansi kapasitif.
Dengan nilai daya yang diperoleh, kita dapat mendapatkan perkiraan beban yang dapat
dihantarkan oleh jaringan tegangan menengah tersebut. Perlu diingat bahwa ini adalah
perkiraan dan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti keandalan sistem dan faktor
daya aktual.
1. Persyaratan bahwa setiap orang yang bekerja di bidang usaha ketenagalistrikan harus
mempunyai sertifikat kompetensi , diatur dalam UU No.30 tahun 2009 :
Pada UU No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan di Indonesia, persyaratan bahwa setiap
orang yang bekerja di bidang usaha ketenagalistrikan harus memiliki sertifikat kompetensi
diatur dalam:
c. Pasal 45 ayat 4
Pasal 45 ayat 4 menyatakan bahwa setiap orang yang bekerja di bidang ketenagalistrikan
wajib memiliki kualifikasi dan kompetensi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Oleh
karena itu, sertifikat kompetensi diperlukan sebagai bukti bahwa seseorang memenuhi
kualifikasi dan kompetensi yang ditetapkan untuk bekerja di bidang usaha ketenagalistrikan.
3. Yang dimaksud dengan keselamatan kerja dalam segala tempat pada UU Keselamatan kerja adalah : a. Di darat,
didalam tanah, di permukaan air, di dalam air, di udara. b. Di darat, di permukaan tanah, di permukaan air, di dalam
air, di udara. c. Di atas, didalam tanah, di permukaan air, di dalam air, di udara. d. Di darat, didalam tanah, di
permukaan air, di dalam air, di permukaan udara.
Yang dimaksud dengan keselamatan kerja dalam segala tempat pada UU Keselamatan Kerja adalah:
Pertanyaan ini merujuk pada konsep keselamatan kerja yang mencakup berbagai lokasi atau tempat kerja, baik di
darat, di permukaan tanah, di permukaan air, di dalam air, maupun di udara. Ini mencerminkan upaya untuk
melibatkan berbagai sektor pekerjaan dan kondisi kerja dalam rangka meningkatkan keselamatan dan kesehatan
pekerja.
Jika nilai tegangan primer dari trafo distribusi turun, satu-satunya opsi dari pilihan yang diberikan yang umumnya
digunakan untuk memperbaiki nilai tegangan pada sisi sekunder adalah dengan mengatur tap trafo. Tap trafo (Tap
Changer) adalah mekanisme yang memungkinkan pengaturan rasio transformator untuk mengkompensasi
perubahan nilai tegangan primer. Dengan menggeser tap pada trafo, kita dapat menyesuaikan rasio transformasi dan
mengatur tegangan pada sisi sekunder. Pilihan lain seperti menurunkan frekuensi atau mengurangi beban tidak
umum dilakukan untuk memperbaiki turunnya tegangan pada sisi sekunder trafo distribusi.
Hukum Ohm menyatakan bahwa arus yang mengalir melalui suatu konduktor (misalnya, kawat) antara dua titik pada
suhu konstan berbanding lurus dengan tegangan dan berbanding terbalik dengan tahanan konduktor. Ini dijelaskan
oleh rumus sederhana: \(I = \frac{V}{R}\), di mana \(I\) adalah arus, \(V\) adalah tegangan, dan \(R\) adalah tahanan.
6. Trafo distribusi 1 phasa biasanya dipasang karena alasan ; a. Harganya lebih murah b. Mudah membawa dan
memasangnya. c. Sesuai pemasangan di pedesaan d. Semua jawaban benar
Trafo distribusi 1 phasa sering dipilih karena lebih mudah dibawa dan dipasang, terutama pada lokasi-lokasi yang
sulit dijangkau atau di pedesaan. Ini membuatnya lebih fleksibel dalam penggunaan di area yang mungkin sulit
diakses atau memerlukan instalasi yang sederhana. Meskipun harga juga dapat menjadi pertimbangan, kenyamanan
pemasangan dan mobilitas sering menjadi alasan utama untuk memilih trafo distribusi 1 phasa.
7. Pada titik ujung JTM biasanya dipasang arester dengan kapasitas ; a. 5 kA. b. 10 kA c. 15 kA d. 25 kA
Pada titik ujung JTM (Jaringan Tegangan Menengah), arester (penangkal petir) biasanya dipasang dengan kapasitas
yang bervariasi tergantung pada kebutuhan sistem dan persyaratan spesifik. Kapasitas umum yang sering digunakan
untuk arester pada JTM adalah:
c. 15 kA
Kapasitas ini mencerminkan kemampuan arester untuk menangani lonjakan arus yang mungkin disebabkan oleh petir
atau gangguan lainnya pada jaringan tegangan menengah. Perlu dicatat bahwa nilai kapasitas dapat berbeda
tergantung pada spesifikasi dan persyaratan setempat.
Namun, untuk mengambil keputusan yang lebih akurat, perlu dilakukan perhitungan lebih lanjut dan evaluasi
terhadap kebutuhan spesifik pada lokasi tersebut. Penggunaan tiang panjang 11 meter dengan beban 350 daN
mungkin dapat mendukung beberapa feeder dan mungkin JTR, tetapi perhitungan lebih lanjut diperlukan untuk
memastikan keandalan dan keamanan sistem distribusi tenaga listrik.
a. **Mudah manuver jaringan saat terjadi gangguan:** Dengan sistem loop, kemampuan untuk mengisolasi bagian
yang mengalami gangguan dan memanuver sumber daya secara efisien dapat meningkat. Hal ini membantu
mempercepat proses perbaikan dan mengurangi dampak gangguan pada pelanggan.
b. **Andal dalam pelayanan pelanggan:** Sistem loop dapat meningkatkan keandalan pelayanan pelanggan dengan
memberikan rute alternatif untuk aliran daya. Jika terjadi gangguan pada satu bagian jaringan, daya masih dapat
dialirkan melalui jalur alternatif, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya pemadaman umum.
c. **Mempersingkat waktu mengatasi gangguan:** Dengan kemampuan untuk mengisolasi gangguan dan
mengarahkan aliran daya melalui jalur alternatif, waktu yang diperlukan untuk mengatasi gangguan dapat
dipersingkat. Ini berkontribusi pada peningkatan kecepatan respons dan pemulihan pasokan listrik.
Jadi, keseluruhan pilihan (a, b, dan c) dapat dianggap benar sebagai keuntungan penerapan sistem loop pada
jaringan tegangan menengah di daerah perkotaan.
BENAR SALAH
Persyaratan bahwa setiap orang yang bekerja dalam usaha ketenagalistrikan harus
memiliki sertifikat kompetensi biasanya diatur dalam undang-undang untuk
memastikan bahwa para pekerja memiliki kualifikasi dan keterampilan yang sesuai
dengan standar yang ditetapkan. Dengan demikian, memiliki sertifikat kompetensi
menjadi kewajiban hukum untuk terlibat dalam pekerjaan di sektor ketenagalistrikan,
sesuai dengan persyaratan undang-undang yang berlaku.
SALAH
BENAR
SALAH
Pada umumnya, kapasitas arester (penangkal petir) yang dipasang pada ujung JTM
(Jaringan Tegangan Menengah) akan memiliki nilai yang lebih tinggi daripada 10 kA.
Kapasitas arester biasanya dipilih sesuai dengan kapasitas arus petir yang mungkin
terjadi di daerah tersebut.
Kapasitas arester biasanya diukur dalam kiloampere (kA) dan dapat bervariasi
tergantung pada karakteristik lingkungan dan standar keamanan tertentu. Kapasitas
yang lebih tinggi membantu melindungi sistem tegangan menengah dari dampak
arus petir yang kuat.
SALAH
Fungsi utama tap changer pada transformator (trafo) bukan untuk mengatur daya
listrik yang disalurkan, melainkan untuk mengatur rasio transformasi dan, akibatnya,
mengatur tegangan keluaran. Dengan mengubah posisi tap changer, kita dapat
meningkatkan atau mengurangi tegangan keluaran transformator tanpa mengubah
daya listrik sebenarnya yang melewatinya.
Jadi, pernyataan tersebut SALAH. Fungsi utama tap changer adalah untuk mengatur
tegangan keluaran transformator, bukan untuk mengatur daya listrik yang disalurkan.
7. Trafo
dengan kapasitas 200 kVA , maka ukuran fuse cut out
yang dipasang adalah 10 A ;
BENAR
SALAH
SALAH
Ukuran fuse cut out pada trafo tidak hanya ditentukan oleh kapasitas trafo (200 kVA),
tetapi juga oleh karakteristik sistem, arus beban, dan persyaratan spesifik lainnya.
Ukuran fuse cut out harus dipilih agar dapat memberikan perlindungan yang
memadai terhadap gangguan dan overload, tetapi juga tidak terlalu rendah sehingga
tidak menciptakan gangguan yang tidak perlu.
Ukuran fuse cut out yang sesuai biasanya dipilih berdasarkan perhitungan arus
hubung singkat dan karakteristik perlindungan yang diperlukan. Sehingga, tidak
mungkin untuk menentukan ukuran fuse cut out hanya berdasarkan kapasitas trafo
tanpa informasi tambahan mengenai sistem tersebut. Disarankan untuk
berkonsultasi dengan insinyur listrik yang berpengalaman untuk menentukan ukuran
fuse cut out yang tepat sesuai dengan kondisi spesifik sistem.
SALAH
Peralatan yang berlaku sebagai isolator pada kondisi normal dan sebagai konduktor
pada saat terjadi sambaran petir bukanlah Fuse Cut Out (FCO), melainkan Surge
Arrester atau Arester. Arester adalah perangkat pelindung yang dirancang untuk
melindungi peralatan listrik dari lonjakan tegangan yang disebabkan oleh sambaran
petir atau gangguan lainnya.
Arester bekerja sebagai isolator pada kondisi normal, tetapi ketika ada lonjakan
tegangan yang melebihi ambang batasnya, arester akan berubah menjadi konduktor
untuk mengalirkan arus sambaran petir ke tanah, melindungi peralatan listrik yang
ada di belakangnya dari kerusakan akibat lonjakan tegangan tersebut.
Jadi, pernyataan tersebut SALAH jika merujuk pada Fuse Cut Out. Yang benar
adalah bahwa peralatan tersebut adalah Surge Arrester atau Arester.
SALAH
Fungsi utama dari pembumian pada kotak PHB-TR (Low Voltage Panel atau LV-
Panel) biasanya adalah untuk melindungi peralatan dan sistem listrik dari tegangan
yang tidak diinginkan dan untuk memberikan jalur yang aman untuk mengalirkan
arus gangguan ke tanah. Pembumian pada umumnya bertujuan untuk
mengamankan sistem dan melindungi dari bahaya kelistrikan, bukan hanya untuk
melindungi dari tegangan sentuh.
Penting untuk memahami bahwa proteksi dari tegangan sentuh biasanya melibatkan
langkah-langkah keselamatan tambahan seperti penggunaan alat pelindung diri
(APD), tanda peringatan, dan perencanaan ruang kerja yang aman. Pembumian
sendiri lebih fokus pada melindungi peralatan dan sistem dari lonjakan atau arus
gangguan yang dapat merusaknya dan memastikan bahwa arus tersebut memiliki
jalur yang aman untuk diredam ke tanah.
1. E
2. J
3. H
4. A
5. G
6. B
7. C
8. I
9. D
10. F