Secara umum dapat disimpulkan pengertian program investasi dalam perencanaan pembangunan
partisipatif adalah serangkaian unit kegiatan atau program pembangunan jangka menengah yang
disusun secara partisipatif, sistematis dan komprehensif melibatkan seluruh stakeholders,
berdasarkan perencanaan strategis dengan mengoptimalkan sumber daya baik fisik dan non-fisik
untuk mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan.
Program investasi merupakan rincian lebih lanjut dari rencana pembangunan partisipatif yang
bertumpu pada visi, misi, kebutuhan masyarakat, kemampuan pendanaan dan kelembagaan.
Dokumen program investasi merupakan salah satu bagian dari dokumen perencanaan
pembangunan yang berisi kebutuhan program investasi daerah jangka menengah, yang disusun
melalui pendekatan partisipatif.
Penyusunan program investasi diselaraskan dengan program kunci/strategis yang telah dirumuskan
pada tahap perumusan strategi program dalam rangka pencapaian visi-misi daerah. Program
investasi merupakan program pembangunan yang bertumpu pada masyarakat yang disesuaikan
dengan kemampuan pendanaan.
Ruang Lingkup Program Investasi
Program Investasi Fisik :
(Prasarana dan Sarana Fasilitas Umum) (Prasarana dan Sarana Pelayanan Sosial)
• Irigasi dan sistem pengairan. • Perumahan dan pemukiman.
• Sarana pasca panen. • Pendidikan dan kesehatan.
• Perdagangan dan perindustrian. • Peribadatan.
• Drainase dan pengendalian banjir. • Olah raga.
• Pengelolaan air bersih. • Sarana sosial lainnya (balai latihan, panti asuhan, pusat rehabilitasi dsb).
• Pengelolaan sampah dan limbah.
• Transportasi (darat, laut dan udara). (Pengembangan Wilayah (Kawasan))
• Fasilitas perkantoran. • Peremajaan dan pembaharuan kawasan.
• Infrastruktur pertanian, perikanan, perkebunan, kehutanan.
• Penataan wilayah atau hamparan.
• Fasilitas umum lain (kesenian, kebudayaan, dan keagamaan).
• Industri dan pergudangan.
• Pusat kegiatan masyarakat (pasar, sub terminal, sport center).
• Penataan kawasan pertanian, perkebunan dan hutan.
• Kawasan khusus untuk konservasi dan perlindungan (kawasan pesisir, hutan
lindung).
Ruang Lingkup Program Investasi
Melalui penetapan program investasi akan diperoleh usulan kegiatan masyarakat dalam
aspek kelembagaan, partisipasi masyarakat, dan sektor.
Bahan rujukan untuk memilih dan menetapkan berbagai kebutuhan serta penyiapan
masyarakat dalam melaksanakan program.
Hasil penyusunan dan penetapan program yang dilakukan akan menjadi dasar
pelaksanaan kegiatan pengembangan atau penguatan kelembagaan dan masyarakat
secara terintegrasi sesuai rencana strategis desa.
Manfaat Program Investasi
Konsep program investasi memberikan kemudahan bagi masyarakat atau pelaksana dalam
menentukan aturan dan pelaksanaan kegiatan yang dirancang secara sistematis dengan
memperhatikan dimensi keterpaduan—integrasi dan pelibatan antarpelaku. Bagi Masyarakat
program investasi sebagai alat perencanaan dan kontrol kualitas dalam menata lingkungan sesuai
dengan visi dan misi yang diharapkan. Masyarakat dapat mengetahui lebih jauh perubahan akibat
pembangunan yang dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu (5 tahun)
Program investasi berisi harapan dan tujuan masyarakat yang hendak dicapai berdasarkan proses
penilaian partisipatif terhadap kondisi, sumber daya dan peran dalam proses pembangunan.
Melalui program investasi diharapkan muncul rasa memiliki (sense of belonging) dan rasa tanggung
jawab masyarakat terhadap apa yang sudah dinvestasikan atau dibangun. Atas tanggung jawabnya
itu, masyarakat akan terdorong untuk memelihara hasil Pembangunan secara swadaya.
Tahap Penyusunan Program Investasi
Manfaat usulan dinilai berdasarkan aspek : Tingkat kelayakan diukur berdasarkan aspek : Tingkat resiko diukur berdasarkan aspek :
• Pengentasan kemiskinan. • Sosial. • Kompleksitas program.
• Peningkatan ekonomi. • Pemenuhan kebutuhan dasar. • Kemudahan pelaksanaan.
• Kerjasama antarsektor. • Ekonomi dan keuangan. • Pentahapan kegiatan.
• Peningkatan pendidikan. • Teknis kegiatan. • Kemudahan pendanaan.
• Dampak lingkungan hidup. • Cakupan atau ruang lingkup kegiatan. • Ketepatan pelaksanaan.
• Kesehatan masyarakat. • Kesiapan desain. • Sesuai dengan kebijakan atau perencanaan.
• Konflik antarkelompok.
Tahap Penyusunan Program Investasi
(Prioritas Program Investasi)
Beberapa istilah yang perlu dipahami dalam penilaian prioritas;
• Nilai kasar (raw score) merupakan nilai yang diberikan oleh peserta tentang
aspek dan kriteria untuk masing-masing usulan kegiatan. Misalnya, aspek
manfaat, 1, 3 dan 5)
• Nilai rata-rata (everage score) adalah nilai rata-rata masing-masing kriteria untuk
seluruh usulan kegiatan. Misalnya, perhitungan jumlah rata-rata dari aspek
peningkatan ekonomi).
• Nilai normal (normal score) adalah hasil bagi dari nilai kasar (raw score) dan nilai
rataratanya (everage score).
• Nilai normal dan bobot (weighted normalized) adalah jumlah total nilai normal
untuk masing-masing usulan kegiatan untuk seluruh kriteria.
• Penentuan ranking ditentukan oleh nilai normal dan bobotnya.
Tahap Penyusunan Program Investasi
(Optimalisasi Program Investasi)
Dalam penyusunan rencana program tahunan didasarkan pada hasil sinkronisasi usulan kegiatan.
Terdapat dua batasan pokok yang harus dipenuhi, yaitu;
• Susunan prioritas usulan kegiatan yang termasuk dalam pelaksanaan fisik tahun pertama harus
berisikan usulan kegiatan yang telah siap baik dari segi pembiayaan, peraturan atau kebijakan, dan
lembaga pelaksana.
• Jumlah biaya investasi usulan kegiatan tidak melebihi dari alokasi dana maksimal yang telah ditetapkan.
Sosialisasi Program Investasi
Tujuannya untuk memperoleh masukan dan memeriksa kembali tingkat kesesuaian dengan kebutuhan
masyarakat. Hal yang lebih penting dari proses sosialisasi ialah untuk memperkenalkan lebih dekat
(proses belajar) rencana pembangunan yang telah disusun agar diperoleh penerimaan dan dukungan
partisipasi masyarakat yang lebih luas. Dalam proses ini dilakukan pula konsultasi dengan stakeholders
yang berkompeten dalam rangka penyempurnaan program investasi.
Sosialisasi program investasi dapat dilakukan melalui forum perencanaan (Musbangdes) dengan
menggunakan media komunikasi yang tersedia. Setiap usulan yang ada dalam daftar prioritas
dikomunikasikan kepada kelompok yang mengajukan usulan agar dapat dipahami proses penetapan dan
keputusan prioritas akhir yang dihasilkan.
Berdasarkan pengalaman dalam penyusunan program investasi di beberapa desa ditemukan beberapa
masalah yang sangat mempengaruhi hasil akhir program yang disusun, misalnya pada saat identifikasi
program telah dilakukan secara partisipatif, setelah mengalami proses perencanaan, hasil akhirnya
tidak sesuai dengan apa yang diusulkan oleh kelompok. Untuk menghindari hal demikian, draft
program investasi perlu dilakukan konsultasi kepada stakeholders, sehingga diperoleh masukan untuk
penyempurnaan. Setelah itu, disosialisasikan kembali kepada masyarakat untuk meminimalisasi
penolakan dan memberikan pembelajaran domokrasi.
Review Program Investasi
Review program investasi dilakukan setiap tahun sesuai dengan perkembangan aspirasi, partisipasi
masyarakat kebijakan makro. Kegiatan ini dilakukan sebagai alat monitorig partisipatif terhadap
pelaksanaan program investasi. Artinya pada akhir tahun secara rutin dilakukan penilaian untuk
mengukur sejauhmana kegiatan yang telah dilaksanakan dapat terealisasi serta mengetahui tingkat
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan berdasarkan rencana strategis desa.
Pada tahap ini dimungkinkan terjadi perubahan susunan atau prioritas berdasarkan pembiayaan,
kelembagan dan integrasi program melalui proses penilaian kembali dalam musyawarah desa. Materi
yang dibahas dalam kegiatan review tahunan yaitu;
• Kesesuaian jadual dengan realisasi pekerjaan.
• Kesesuaian usulan kegiatan investasi dengan perkiraan biaya.
• Kesesuaian usulan kegiatan dengan program strategis.
• Usulan kegiatan baru yang sangat bermanfaat mendukung program strategis.