PEMBANGUNAN
• Sisi penerimaan:
• Didapat dari pajak dan bukan pajak
• Jika kurang dapat meminjam
Penganggaran
• Sisi pengeluaran:
• Anggaran rutin: anggaran yang diperlukan untuk biaya rutin
pemerintah, meliputi:
• belanja pegawai,
• belanja barang rutin,
• membayar hutang negara (jika ada)
• Anggaran pembangunan
• yakni dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan pembangunan
yang direncanakan.
• Terdiri dari dana yang bersumber dari penerimaan dalam negeri
dikurangi belanja rutin yang disebut juga sebagai tabungan
pemerintah, dan bantuan luar negeri berupa pinjaman atau hibah.
• Pinjaman luar negeri dapat berbentuk bantuan program dan
bantuan proyek.
5. Pelaksanaan Pembangunan
• Untuk melaksanakan pembangunan pemerintah biasanya
menuangkan dalam bentuk proyek-proyek
33
SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
NASIONAL
Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
(SPPN)
SPPN adalah satu kesatuan tata cara
perencanaan pembangunan untuk menghasilkan
rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang,
34
jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh
unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat
Pusat dan Daerah.
SPPN – Asas
• Pembangunan Nasional diselenggarakan berdasarkan
demokrasi dengan prinsip-prinsip kebersamaan, berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, serta kemandirian
dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan
Nasional.
35
• Perencanaan pembangunan nasional disusun secara
sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap
terhadap perubahan
• SPPN diselenggarakan berdasarkan asas: (1) kepastian
hukum; (2) tertib penyelenggaraan negara; (3) kepentingan
umum; (4) keterbukaan; (5) proporsionalitas; (6)
profesionalitas; dan (7) akuntabilitas
SPPN – Tujuan
• Mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan;
• Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi
baik antarDaerah, antarruang, antarwaktu, antarfungsi
pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah;
• Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan
36
pengawasan;
• Mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan
• Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara
efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan
Ruang Lingkup Perencanaan
NASIONAL DAERAH
Rencana Pembangunan Jangka Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Panjang Daerah
Rencana Pembangunan Jangka Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Menengah Daerah
Rencana Strategis Rencana Strategis Satuan Kerja
Kementerian/Lembaga Perangkat Daerah
Rencana Kerja Pemerintah
Rencana Kerja Pemerintah
Daerah
Rencana Kerja Rencana Kerja Satuan Kerja 37
Kementerian/Lembaga Perangkat Daerah
Isi Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)
38
Isi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
RPJM NASIONAL RPJM DAERAH
Penjabaran visi, misi, program Penjabaran visi, misi, program
Presiden Kepala Daerah
Berpedoman pada RPJP Berpedoman pada RPJP Daerah
Nasional dan memperhatikan RPJM
Nasional
Isi: Isi:
1. Strategi Pemb. Nasional 1. Strategi Pemb. Daerah
2. Kebijakan Umum 2. Kebijakan Umum
3. Kerangka Ekonomi Makro 3. Arah Kebijakan Keuangan Daerah
4. Program kementerian, lintas 4. Program SKPD, lintas SKPD,
kementerian, kewilayahan dan kewilayahan dan lintas kewilayahan,
lintas kewilayahan, memuat memuat kegiatan dalam:
kegiatan dlm: Kerangka Regulasi
39
Kerangka Regulasi Kerangka Anggaran
Kerangka Anggaran
Isi Renstra-KL & Renstra-SKPD
Renstra-KL Renstra-SKPD
Berpedoman pada RPJM Berpedoman pada RPJM
Nasional Daerah
Isi: Isi:
1. Visi – Misi 1. Visi – Misi
2. Tujuan, strategi, dan kebijakan 2. Tujuan, strategi, dan kebijakan
3. Program – program 3. Program – program
4. Kegiatan indikatif 4. Kegiatan indikatif
40
Isi Rencana Kerja Pemerintah/Daerah
(RKP/D)
RKP RKP DAERAH
Penjabaran RPJM Nasional Penjabaran RPJM Daerah
Mengacu pada RKP
Isi: Isi:
1. Prioritas Pemb. Nasional 1. Prioritas Pemb. Daerah
2. Rancangan Kerangka Ekonomi 2. Rancangan Kerangka Ekonomi
Makro Makro Daerah
3. Arah Kebijakan Fiskal 3. Arah Kebijakan Keuangan Daerah
4. Program kementerian, lintas 4. Program SKPD, lintas SKPD,
kementerian, kewilayahan dan kewilayahan dan lintas kewilayahan,
lintas kewilayahan, memuat memuat kegiatan dalam:
kegiatan dlm: Kerangka Regulasi
41
Kerangka Regulasi Kerangka Anggaran
Kerangka Anggaran
Isi Renja-KL & Renja-SKPD
Renja-KL Renja-SKPD
Penjabaran Renstra-KL Penjabaran Renstra-SKPD
Isi: Isi:
1. Kebijakan KL 1. Kebijakan SKPD
2. Program dan kegiatan 2. Program dan kegiatan
pembangunan pembangunan
Dilaksanakan pemerintah Dilaksanakan pemerintah
Mendorong partisipasi daerah
masyarakat Mendorong partisipasi
masyarakat
42
Alur Perencanaan dan
Penganggaran
Pedoman Pedoman
Renstra Renja - RKA- Rincian
KL KL KL APBN
Pusat
Pemerintah
Pedoman Diacu
Pedoman
Dijaba
Pedoman
RPJP RPJM r
kan RKP RAPBN APBN
Nasional Nasional
43
Diacu Diperhatikan Diserasikan melalui Musrenbang
Daerah
Pemerintah
Pedoman Diacu
Pedoman Pedoman
Renstra Renja - RKA - Rincian
SKPD SKPD SKPD APBD
UU SPPN UU KN
Tahapan Perencanaan
• Penyusunan Rencana
• Rancangan Rencana Pembangunan Nasional / Daerah
• Rancangan Rencana Kerja Dep / Lembaga SKPD
• Musyawarah Perencanaan Pembangunan
• Rancangan Akhir Rencana Pembangunan
44
• Penetapan Rencana
• RPJP Nas dgn UU dan RPJP Daerah dgn Perda
• RPJM dengan Peraturan Presiden / Kepala Daerah
• RKP / RKPD dengan Peraturan Presiden / Kepala Daerah
• Pengendalian Pelaksanaan Rencana
• Evaluasi Kinerja
Penyusunan dan Penetapan
PJP
1. Rancangan Rencana Proses Teknokratik oleh
Bappenas/Bappeda
2. Musrenbang dengan bahan Rancangan Rencana yang
melibatkan Masyarakat
45
• “masyarakat” adalah orang perseorangan, kelompok orang
termasuk masyarakat hukum adat atau badan hukum yang
berkepentingan dengan kegiatan dan hasil pembangunan
baik sebagai penanggung biaya, pelaku, penerima manfaat
maupun penanggung resiko
3. Penyusunan Rancangan Akhir
4. Penetapan Rencana (RPJP Nasional UU, RPJP Daerah
Perda)
Penyusunan dan Penetapan
RPJM
(1) Visi, Misi, Program
Presiden/KD Terpilih
Bappenas/da menyusun
Rancangan Awal
RPJM/D
(2) Kement/Lemb / SKPD
a) Visi,Misi Presiden/KD Menyusun
46
b) Strategi Bangnas/da Renstra-KL / Renstra SKPD
c) Kebijakan Umum (3)
d) Kerangka ekonomi makro/da Program Kement/Lembaga / SKPD
e) Program Kement/Lembaga /
SKPD (4) Bappenas/da menyelenggarakan
MUSRENBANG RPJM/D
Bappenas/da menyusun (5)
Rancangan Akhir RPJM/D
Penetapan RPJM /
a) Visi, Misi Presiden/KD RPJMD
b) Strategi Bangnas/da (6)
c) Kebijakan Umum (7)
d) Kerangka ekonomi makro/da Digunakan sebagai
e) Program Kement/Lembaga / pedoman penyusunan
SKPD Rancangan RKP/RKPD
Penyusunan dan Penetapan RKP/D
Rancangan Awal RKP/D
a) Prioritas Pembangunan
Nasional / Daerah
SEB MenPPN + Kement/Lemb / SKPD Menyusun
b) Kebijakan Umum
MenKeu Renja - KL / SKPD
c) Kerangka ekonomi makro/da
Pagu Indikatif
Program Kement/Lembaga / SKPD
d) Program Kement/Lembaga /
SKPD
47
MUSRENBANGPUS/DA
a. Sinkronisasi Program KL/SKPD
Rancangan Akhir RKP/D
b. Harmonisasi Dekon dan TP
a) Prioritas Pembangunan
b) Kebijakan Umum
c) Kerangka ekonomi makro/da MUSRENBANG Prov Sbg
d) Program Kement/Lembaga / SKPD Wakil Pemerintah Pusat
a. Harmonisasi Dekon dan TP
48
Sehingga Perencanaan
• Dimulai dengan informasi tentang ketersediaan
sumberdaya dan arah pembangunan
nasional
49
dengan tugas dan kewenangannya
• Pimpinan kementerian/lembaga/Kepala SKPD melakukan evaluasi kinerja
pelaksanaan rencana pembangunan kementerian/lembaga/SKPD periode
sebelumnya.
• Menteri/Kepala Bappeda menyusun evaluasi rencana pembangunan
berdasarkan hasil evaluasi pimpinan kementerian/lembaga/SKPD.
• Hasil evaluasi menjadi bahan bagi penyusunan rencana pembangunan
nasional/daerah untuk periode berikutnya
PERATURAN TERKAIT PENYELARASAN RPJMD
DENGAN RPJMN 2015-2019
SERTA DINAMIKA MONEY FOLLOW PROGRAM
PRIORITAS NASIONAL DAN NAWACITA
51
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH DI ERA OTONOMI
DAERAH
• Era Otonomi Daerah Saat ini :
• Pemilihan Kepala Daerah secara langsung yang dilakukan serentak di
beberapa daerah;
• Desentralisasi asimetris (keberagaman daerah yang memiliki karakteristik
sehingga pemberlakuan kebijakan desentralisasi tidak dapat diberlakukan
sama);
• Pembagian kewenangan dan urusan kepada daerah yang semakin besar;
• Proporsi dana perimbangan (transfer daerah) yang semakin besar dan terus
meningkat;
• Desentralisasi politik dan fiskal saat ini sudah berjalan cukup baik.
• Desentralisasi politik pemilihan kepala daerah secara serentak pemberian sebagian
kewenangan pusat kepada daerah untuk dapat melaksanakan pembangunan.
• Desentraliasi fiskal peningkatan dana transfer ke daerah serta pengelolaan yang
diberikan kepada daerah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
• Desentralisasi ekonomi masih belum sepenuhnya terlaksana secara baik.
• Desentralisasi ekonomi belum berjalan dengan baik.
• Pembangunan daerah tidak dapat dikelola secara business as usual. Perlu inovasi daerah
baik dari masyarakat maupun pemimipin.
• Analisis ekonomi secara baik untuk melihat potensi dan keunggulan daerah.
• Kerjasama antar Daerah
• Peran Bappeda sangat diperlukan tidak hanya sebagai penentu arah, namun
juga kecepatan dan kualitas pembangunan.
• Pembangunan tidak hanya sebatas pada pengembangan potensi daerah, namun dalam
perencanaan juga mempertimbangkan seberapa cepat suatu pembangunan dapat
dilaksanakan serta berkualitas (pembangunan inklusif yaitu menurunkan kemiskinan dan
pengangguran serta merata baik secara wilayah maupun individu).
• Memperhitungkan berbagai sumber pembangunan. Pembangunan tidak hanya bersumber
dari APBD saja, namun juga APBN, Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) serta
pembangunan oleh pihak swasta (proyek yang menguntungkan secara ekonomi, finansial
serta bisnis)
• Melakukan sinergi perencanaan pusat dan daerah untuk menjamin efektivitas pelaksanaan
pembangunan.
54
KONSEP PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
DALAM UU 25 TAHUN 2004
55
PERAN STRATEGIS DAN MANDAT KEPADA
BAPPEDA
• Menyiapkan dan menyusun
Pasal 260
rancangan awal RPJPD,
RPJMD, dan RKPD, yang Bappeda
akan menjadi pedoman mengoordinasikan,
penyusunan Renstra dan menyinergikan, dan
Renja SKPD mengharmonisasikan
• Mengkoordinasikan Rencana pembangunan
penyusunan rancangan
Daerah. Dokumen
RPJPD, RPJMD dan RKPD.
• Menyelenggarakan perencanaan
Musrenbang Jangka pembangunan Daerah
Panjang, Jangka Menengah, terdiri atas:
dan Tahunan Daerah. a. RPJPD;
• Menyusun rancangan akhir b. RPJMD; dan
RPJPD, RPJMD dan RKPD.
c. RKPD.
• Bappeda menghimpun dan
menganalisis hasil
pemantauan pelaksanaan Susuai UU 25/2004 ttg
rencana pembangunan dari SPPN bertujuan untuk
masing-masing pimpinan menjamin terciptanya
Satuan Kerja Perangkat integrasi, sinkronisasi,
Daerah sesuai dengan
dan sinergi baik
tugas dan kewenangannya.
• Bappeda menyusun antarDaerah,
evaluasi rencana antarruang, antarwaktu,
pembangunan berdasarkan antarfungsi pemerintah
hasil evaluasi pimpinan maupun antara Pusat
Satuan Kerja Perangkat dan Daerah
Daerah.
56
SINERGI PERENCANAAN PUSAT DAN DAERAH
MENURUT UU 25/2004 TENTANG SPPN
“
Bappeda memiliki peran strategis sebagai mitra Bappenas di
daerah untuk menjaga sinergi perencanaan pembangunan pusat dan
daerah, termasuk mengoordinasikan pencapaian target-target
prioritas nasional.
DASAR HUKUM PENYELARASAN
• Pasal 5 ayat (2) UU SPPN, “RPJM Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi,
dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJP
Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan
keuangan Daerah, strategi pembangunan Daerah, kebijakan umum, dan program
Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan
program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka
regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. “
• Pasal 263 ayat (3) UU Pemda “RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah yang
memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, pembangunan Daerah dan
keuangan Daerah, serta program Perangkat Daerah dan lintas Perangkat Daerah
yang disertai dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu
5 (lima) tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJPD dan RPJMN.”
• Pasal 272 ayat (3) UU Pemda “Pencapaian sasaran, program, dan kegiatan
pembangunan dalam rencana strategis perangkat daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diselaraskan dengan pencapaian sasaran, program,
dan kegiatan pembangunan yang ditetapkan dalam rencana strategis
kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian untuk tercapainya
sasaran pembangunan nasional.”
PENTINGNYA PENYELARASAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
Sasaran dan Prioritas Pembangunan Nasional adalah
alat untuk mencapai tujuan bernegara di semua tingkat
pemerintahan
Dalam pencapaian sasaran dan prioritas
pembangunan nasional, bisa:
Hanya dilakukan oleh Pemerintah Pusat, seperti pertahanan, NKRI
keamanan, politik luar negeri, dll.
Dilakukan oleh semua tingkat pemerintahan sesuai dengan
RPJM
kewenangan. NASIONAL
PENJABARAN SASARAN
PENCAPAIAN SASARAN
mustahil bisa dicapai dengan hanya menghandalkan SDM
dan Anggaran dari Kementerian/Lembaga di pusat saja.
RPJMD
Partisipasi Pemerintah Provinsi, Kabupaten, dan Kota KAB/KOTA
mutlak diperlukan.
Dalam kerangka pencapaian tujuan bernegara tsb, maka
sasaran prioritas pembangunan nasional harus
dijabarkan ke semua tingkat pemerintahan sesuai
dengan kewenangan.
TUJUAN DAN SASARAN PENYELARASAN
Tujuan:
•Menjamin konsistensi sinergitas sasaran, dan arah kebijakan pembangunan yang
tertuang dalam RPJMN menjadi prioritas dalam RPJMD terkait;
•Meningkatkan koordinasi dan kesepahaman dalam rangka upaya pencapaian
sasaran pembangunan nasional;
•Optimalisasi penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan
berkelanjutan;
•Penyesuaian alokasi anggaran pembangunan yang berorientasi pada hasil;
•Harmonisasi hubungan pusat-daerah dan antar daerah;
•Optimalisasi potensi dan keanekaragaman daerah.
Sasaran:
•Tersusunnya butir-butir kesepakatan tentang arah kebijakan pembangunan di
dalam RPJMD yang selaras dengan RPJMN 2015-2019 yang dituangkan pada Form
Kesepakatan Penyelarasan;
•Tersusunnya butir-butir dukungan Pemerintah Daerah berupa target dan alokasi
anggaran berdasarkan penyelarasan indikator dalam Pencapaian Target Prioritas
Nasional yang dituangkan pada Form Dukungan Penyelarasan.
•Tersusunnya butir-butir dukungan Pemerintah Pusat dalam rencana pencapaian
Visi dan Misi Kepala Daerah.
Pendekatan Substansi Perencanaan
Sasaran dan Prioritas RPJMN dan RKP adalah tujuan bernegara dalam jangka menengah
yang harus dicapai oleh semua tingkat pemerintahan sesuai dengan tingkat
kewenangannya.
Pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan, tingkat partisipasi
sekolah, tingkat kematian ibu, IPM, dll yang menjadi sasaran prioritas nasional, mustahil
bisa dicapai dengan hanya menghandalkan SDM dan Anggaran dari Kementerian/Lembaga
di pusat saja. Partisipasi Pemerintah Provinsi, Kabupaten, dan Kota mutlak diperlukan.
Dalam kerangka pencapaian tujuan bernegara tsb, maka sasaran prioritas pembangunan
nasional harus dijabarkan ke semua tingkat pemerintahan sesuai dengan kewenangan.
Kebijakan anggaran belanja yang dilakukan tidak berdasarkan money follow function,
tetapi money follow program.
Pendekatan perencanaan Holistik-Tematik, Integratif dan Spasial
61
MONEY FOLLOW PROGRAM SERTA HOLISTIK-TEMATIK,
INTEGRATIF DAN SPASIAL (1/2)
PENGAMANAN PRIORITAS DAN INTEGRASI KEBIJAKAN MELALUI MONEY FOLLOW PROGRAM
62
MONEY FOLLOW PROGRAM SERTA HOLISTIK-TEMATIK,
INTEGRATIF DAN SPASIAL (2/2)
CONTOH KASUS : PEMBANGUNAN PROYEK
MONEY FOLLOW MONEY FOLLOW
URAIAN BENDUNGAN JATI GEDE
FUNCTION PROGRAM Rencana awal pembangunan (2008) melibatkan 6 K/L
sesuai dengan berdasarkan tusi dan input yang diberikan
Perencana Dimulai dari Dimulai dari
(pendekatan tusi K/L) .
an Alokasi identifikasi kebutuhan penentuan program Pembangunan mengalami keterlambatan akibat setiap
unit/K/L: prioritas untuk K/L diluar Kem PU PERA tidak melaksanakan
kegiatannya.
Pelaksanaan tusi diturunkan pada Pada tahun 2015 dilakukan perubahan rencana,
Dukungan pada unit/K/L yang terkait Kemen PU & PERA diberikan kewenangan tidak hanya
pembangunan infrastruktur waduk namun juga
prioritas
resettlement (pendekatan program)
Realokasi Kaku karena sekat Lebih mudah Proyek diresmikan tahun 2015
anggaran organisasi dengan dilakukan karena di
sasarannya masing- arahkan untuk
masing pencapaian sasaran IMPLEMETASI MONEY FOLLOW PROGRAM DI
PAGU INDIKATIF 2017
program •Terjadi realokasi antar K/L untuk
Pelaksana Penanggung jawab Kebijakan kebih mengamankan prioritas dan pemenuhan
an ada di masing- mudah amanat perundangan
•Dari keseluruahan 87 K/L, 20 K/L
anggaran masing unit diintegrasikan mengalami kenaikan belanja Non
Berpotensi tidak karena kontrol Operasionalnya, sedangkan 59 K/L
terintegrasi satu pada program mengalami penurunan di banding APBN
2016
sama lainnya prioritas
(kebijakan, spasial Dapat ditunjuk 63
KONSEKUENSI PENDEKATAN PERENCANAAN HOLISTIK-
TEMATIK, INTEGRATIF, DAN SPASIAL
Musrenbang Trilatera
PENDEKATAN PERENCANAAN l
Kab/Kota, Provinsi,
PEMBANGUNAN Meeting
Terintegrasi Spasial Nasional
- Tematik
(Dukungan sistem informasi: E-Musrenbang, SIMU, E-Proposal,dst)
KONSEKUENSI PENDEKATAN
PERENCANAAN
Sasaran Arah Kebijakan Kerangka Regulasi Kerangka Kelembagaan
Pembangunan • Kebijakan menyeluruh 1. Memberikan kemudahan dan 1. Tidak ada tumpang tindih
setiap prioritas mengurangi beban masyarakat fungsi/kewenangan
• Fokus pada
nasional 2. Mendorong potensi kreatif 2. Tata kelola dan hubungan kerja yang
pencapaian
• Mainstreaming 3. Mendorong efektivitas dan efisiensi sinergis antarfungsi/kewenangan
prioritas nasional
Revolusi Mental dalam 4. Memiliki nilai tambah atau insentif 3. Tersedianya ASN yang profesional
arah kebijakan 4. Memberikan daya ungkit terhadap
prioritas nasional pencapaian hasil
Kejelasan Pelaksana Kegiatan Kerangka Kewilayahan
• Siapa berbuat apa (K/L, BUMN, Pemda,
1. Setiap kegiatan memiliki lokasi yang
Swasta)
• Memiliki indikator yang jelas dan terukur jelas (koordinat)
• Tahapan kegiatan prioritas 2. Keterkaitan lokasi dalam mencapai
Kejelasan Sumber Pembiayaan sasaran program prioritas (waduk-
irigasi-sawah, KEK-jalan-pelabuhan-
• Belanja K/L, Belanja Non-K/L, Transfer Daerah, listrik)
PMN, dan KPS 3. Distribusi kegiatan antarwilayah
• Kebijakan baru alokasi DAK
64
PENETAPAN RENCANA KERJA PEMERINTAH 2017
66
KETERKAITAN RPJPN 2005-2025, RPJMN 2015-2019 dan RKP
2017
Visi Pembangunan 2005-2025
INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR
TEMA RENCANA KERJA PEMERINTAH 2017 :
“Memacu Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi
untuk Meningkatkan Kesempatan Kerja serta
Mengurangi Kemiskinan dan Kesenjangan
Antarwilayah”
68
Dimensi Pembangunan Manusia dan Masyarakat
Arah Kebijakan Pembangunan Kesehatan
69
ARAH KEBIJAKAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN (1/3)
70
ARAH KEBIJAKAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN (2/3)
71
ARAH KEBIJAKAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN (3/3)
72
Dimensi Pembangunan Manusia dan Masyarakat
Arah Kebijakan Pembangunan Pendidikan
73
ARAH KEBIJAKAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN
PENDIDIKAN (1/2)
74
ARAH KEBIJAKAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN
PENDIDIKAN (2/2)
Sasaran Umum
75
Dimensi Pembangunan Manusia dan Masyarakat
Arah Kebijakan Pembangunan Perumahan dan Permukiman
76
ARAH KEBIJAKAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN
PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN (1/2)
77
ARAH KEBIJAKAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN
PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN (2/2)
78
Dimensi Pembangunan Sektor Unggulan
Arah Kebijakan Pembangunan Pariwisata
79
ARAH KEBIJAKAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN
PARIWISATA (1/2)
80
ARAH KEBIJAKAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN
PARIWISATA (2/2)
81
Dimensi Pemerataan dan Kewilayahan
Arah Kebijakan Antar Kelompok Pendapatan
82
ARAH KEBIJAKAN DAN SASARAN
ANTAR KELOMPOK PENDAPATAN (1/2)
83
ARAH KEBIJAKAN DAN SASARAN
ANTAR KELOMPOK PENDAPATAN (2/2)
84
Dimensi Pemerataan dan Kewilayahan
Arah Kebijakan Konektivitas
85
ARAH KEBIJAKAN DAN SASARAN
KONEKTIVITAS (1/2)
86
ARAH KEBIJAKAN DAN SASARAN
KONEKTIVITAS (2/2)
87
PENAJAMAN SUBSTANSI PERENCANAAN DAN
PENGANGGARAN
88
PENDEKATAN PENYUSUNAN RKP 2018:
PENAJAMAN SUBSTANSI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
Pendekatan Substansi Perencanaan
“HITS”
89
I. INTEGRASI SUBSTANSI: Pengertian
Hulu Hilir
94
II. INTEGRASI SPASIAL:
Keterkaitan Fungsional Lokasi dari Kegiatan dan Sasaran
Provinsi DI Yogyakarta
Tujuan Integrasi Spasial Sawah yang jaringan irigasi tersiernya Sleman
dibangun/direhabilitasi 3500 Ha
• Menjabarkan sasaran nasional ke daerah Rehabilitasi Jaringan Irigasi
(Provinsi, Kabupaten dan Kota). Bidang tanah petani yang di prasertifikasi dan D.I. Kalibawang 350 Ha
pascasertifikasi 2000 Ha
• Memastikan seluruh proses tahapan yang
telah disusun dari hulu ke hilir terlaksana Review hasil audit lahan pertanian 5 Review
di setiap lokasi (khususnya daerah yang
Bantuan Alat dan Mesin Pertanian 527 Unit
menjadi lokasi cetak sawah baru).
• Jika ada satu tahapan yang terlewatkan di Pupuk Bersubsidi yang disalurkan 91850 Pupuk
daerah lokasi cetak sawah baru, maka
akan lebih mudah diketahui sehingga
beberapa permasalahan dapat dihindari, Kulon Progo
misalnya :
Rehabilitasi Jaringan Irigasi
• Dilakukannya pembangunan waduk atau
D.I. Kalibawang 350 Ha
bendungan, sementara di lokasi tersebut tidak
ada rencana pengembangan sawah (tidak
memiliki potensi jasa regulator air dan jasa
penyimpan air atau tidak ada calon petani).
• Peningkatan penyaluran alat pertanian dan
subsidi benih, sementara di lokasi tersebut
pembangunan bendungan/waduk dialihkan,
ditunda atau belumm selesai dibangun.
Sawah dan Ladang
• Sementara daerah yang bukan lokasi
cetak sawah baru hanya perlu dipastikan Pertanian Lainnya
Gunung Kidul
pelaksanaan kegiatan pada tahapan- Cetaki Sawah Baru
tahapan berikutnya. Cetak Sawah Baru 50 Ha
95
III. PEMBAGIAN KEWENANGAN
Pembagian Kewenangan: Kedaulatan Pangan, Program Prioritas Peningkatan Produksi Padi
96
III. PEMBAGIAN SUMBER PENDANAAN
(Belanja K/L, APBD, Transfer Daerah, PNM, KPS, Swasta)
Ilustrasi Usulan DAK
Target RPJMN 2015-2019: Rehabilitasi 3 juta hektar jaringan
irigasi.
Target RKP 2017: Rehabilitasi 639,700 hektar.
• Sesuai dengan Kebutuhan Rehabilitasi
Kabupaten 2017
Irigasi Kewenangan
Kewenangan akan
berimplikasi pada
sumber pendanaan.
• Kekurangan Pendanaan
bagi Daerah bisa
diusulkan melalui Dana
Transfer Daerah (DAK)
• Bisa juga dilakukan
dengan kerjasama
dengan swasta (KPS)
• Memberikan tambahan
modal ke BUMN/BUMD
Rehabilitasi Irigasi Kewenangan Kabupaten 2.343 ha = Rp.
45.665,64 juta
Kemampuan Pendanaan APBD =Rp.
Rp. 25.000,00
20.665,64
juta Dibiayai melalui DAK Penugasan
juta
DAK Penugasan
Mendanai kegiatan khusus dalam rangka pencapaian sasaran Prioritas
Nasional dengan menu terbatas dan lokus yang ditentukan 97
PENDEKATAN PENYELARASAN RPJMD
DENGAN RPJMN 2015-2019
98
PENDEKATAN PENYELARASAN PERENCANAAN
NASIONAL
DOMAIN POLITIK
VISI
(GIVEN)
MISI
NAWACITA
MISI
PROGRAM KDH
MISI
MISI
NAWACITA
PROGRAM KDH
Daerah Nasional
STRATEGI PENYELARASAN RPJMD
DENGAN RPJMN 2015-2019
102
STRATEGI PENYELARASAN RPJMD DENGAN RPJMN 2015-
2019 (1/5)
menelaah narasi
Barat
Maju dan
Masyarakat
yang
manusia Jawa Barat yang
menguasai ilmu
aksesibilitas dan
kualitas pendidikan
misi, tujuan, dan Sejahtera
Untuk
Berkualitas dan
Berdaya saing
pengetahuan dan
teknologi, senantiasa
yang unggul,
terjangkau dan
sasaran sebagai Semua berkarya, kompetitif,
dengan tetap
merata;
a. Angka Melek Huruf Rata-rata angka melek aksara
penjabaran visi mempertahankan
identitasdan ciri khas
penduduk usia di atas 15 tahun
b. Angka Rata-rata Lama Rata-rata lama sekolah penduduk
pembangunan masyarakat yang santun
dan berbudaya
Sekolah usia diatas 15 Tahun
c. APK Sekolah Menengah a. Rasio APK SMP/MTs antara
daerah yang akan 20% penduduk termiskin dan
Noa
RPJMD Kab/Kota RPJMD Provinsi komprehensif seperti
RPJMN
diselaraskan . Visi Misi Tujuan
Sasaran/Indikator Sasaran/Indikator sulitnya jangkauan lokasi
Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact Sasaran/Impact dan budaya
Sasaran/Impact
dengan strategi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
dan arah 1 Terwujudnya 4. Meningkatkan
kualitas
1. Mengoptima
lkan
1. Terbukanya
kesempatan yang
1) Meningkatnya
aksesibilitas dan
Kota Cirebon
kebijakan yang Sebagai Kota sumber daya
Kota Cirebon
pemerataan
dan
luas bagi masyarakat
untuk mengenyam
kualitas
pendidikan yang
yang Religius,
telah tertuang Aman, Maju, dalam bidang perluasan pendidikan unggul,
pendidikan, akses terjangkau dan
dalam RPJMN Aspiratif dan
Hijau (RAMAH) kesehatan, pendidikan merata;
2015-2019. pada Tahun 2018 ekonomi dan
sosial untuk
bagi
masyarakat
a. Meningkatnya Lama
Harapan Sekolah
a. APK Sekolah
Menengah
a. Rasio APK SMP/MTs
antara 20% penduduk
kesejahteraan pada usia max 18 termiskin dan 20%
masyarakat tahun penduduk terkaya
b. Rasio APK
SMA/SMK/MA antara
20% penduduk
termiskin dan 20% 11
penduduk terkaya 0
TATA CARA PENYELARASAN (4/6)
menelaah Pendanaan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30) (31)
Perangkat Daerah
yang mendukung
Dst .....
prioritas nasional dan
akan dituangkan
dalam RPJMD untuk Kabupaten/Kot
dibiayai melalui APBD a Bidang Urusan Status Program Target Kabupaten/Kota Target Provinsi Target Nasional APBD Kabupaten/Kota APBD Provinsi
APBN (Dana Prioritas
APBN (DAK)
Pemerintahan dan Program Indikator
Kode Satuan Satuan Satuan Nasional/KL)
Kabupaten/Kota, Pembangunan Daerah Prio ritas/ Kinerja
Pendukung 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
APBD Provinsi dan RPJMD Kab/Kota
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30) (31) (32) (33) (34) (35) (36) (37) (38) (39) (40) (41) (42)
APBN
Urusan Wajib
Program.. . . .
Dst . . .
11
2
TATA CARA PENYELARASAN (6/6)
6. Keselarasan Indikasi Lokasi Pelaksanaan Kegiatan Strategis Nasional Di
Daerah Provinsi
Upaya penyelasaran Pusat Kontribusi Provinsi
dilakukan berdasarkan No Kegiatan Prioritas Kegiatan Pendukung Keterkaitan dalam RTRW Provinsi
penelaahan indikasi lokasi Kegiatan Strategis Nama Loka
Nama Kegiatan Lokasi
Kegiatan si
pelaksanaan program (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
terhadap RTRW 1 Pengembangan Pengembangan Kota - - Perda 22/2010 tentang RTRW Provinsi Jawa Barat
Pelabuhan Laut pelabuhan Cirebon Cirebon 2009-2029:
Kabupaten/Kota, RTRW Cirebon di Kota sebagai pintu •Pasal 14 ayat 6 terkait Pengembangan Struktur
Provinsi, RTRW Pulau, dan Cirebon gerbang ekspor Ruang Pelabuhan Laut Internasional Cirebon
perdagangan Jawa •Pasal 56 ayat 3 terkait Wilayah Pengembangan
RTRW Nasional, dengan Barat bagian timur Infrastruktur Perhubungan Ciayumajakuning
tingkat kedalaman rencana
rinci pemafaatan ruang,
dalam pola jejaring kawasan- 2 Pengembangan Bandara Pusat Kota Perda 22/2010 tentang RTRW Provinsi Jawa
Bandar Udara Penyebaran Tersier Cirebon Barat 2009-2029:
kawasan strategis. Kabupaten/Kot
Cakrabhuwana Cakrabhuwana •Pasal 56 ayat 3 terkait Wilayah Pengembangan
Pada kelompok penyelasaran Kab. Cirebon
Provinsi indikasi lokasi a Pusat Kontribusi Provinsi KontribusiInfrastruktur Perhubungan Ciayumajakuning
Kabupaten/Kota
Kegiatan Kegiatan
Kegiatan Prioritas Keterkaitan dalam Kegiatan Prioritas Keterkaitan dalam RTRW
pelaksanaan program No Kegiatan
Pendukung
RTRW Provinsi
Pendukung
Kabupaten/Kota
Nama
berpedoman kepada RTRW Strategis Nama
Kegiatan
Lokasi Kegiat Lokasi
Nama
Kegiatan
Lokasi
Nama
Kegiatan
Lokasi
an
Kabupaten/Kota dan RTRW (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Propinsi. Pada kelompok 1 Pengemban Pengem Kota - - Perda 22/2010 - - - - Perda 8/2012 tentang RTRW Kota
gan bangan Cirebo tentang RTRW Cirebon 2011-2031:
penyelasaran Pusat indikasi Pelabuhan pelabuh n Provinsi Jawa •Pasal 28 ayat 1 terkait rencana
lokasi pelaksanaan program Laut
Cirebon di
an
Cirebon
Barat 2009-2029:
•Pasal 14 ayat 6
struktur ruang, sistem jaringan
transportasi laut, Pelabuhan
berpedoman kepada RTRW Kota sebagai terkait Utama Cirebon
Cirebon pintu Pengembangan •Pasal 62 ayat 3 terkait penetapan
Propinsi, RTRW Pulau, dan gerbang Struktur Ruang KSK Pelabuhan Utama Cirebon
RTRW Nasional. ekspor Pelabuhan Laut
perdaga Internasional
ngan Cirebon
Jawa •Pasal 56 ayat 3
Barat terkait Wilayah
bagian Pengembangan 1
1
MEKANISME DAN JADWAL PENYELARASAN (1/2)
MEKANISME PENYELARASAN DALAM TAHAPAN PENYUSUNAN RPJMD
WAKTU
NO. KEGIATAN Bulan Ke-1 Bulan Ke-2 Bulan Ke-3 Bulan Ke-4 Bulan Ke-5 Bulan Ke-6
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
A PERSIAPAN PENYUSUNAN RPJMD
1. Pembentukan tim, Orientasi, dan Penyusunan agenda kerja RPJMD
2. Pengumpulan data dan Informasi
B PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RPJMD
Pengajuan kebijakan umum dan program pembangunan jangka menengah
1.
dan indikasi program prioritas disertai kebutuhan pendanaan
2. Pembahasan dan kesepakatan
Tahap 1: Penyelarasan Isu Strategis, Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi,
Arah Kebijakan, dan Program Prioritas
C PENYIAPAN SURAT EDARAN KDH
D PENYUSUNAN RANCANGAN RPJMD
1. Penyampaian rancangan renstra PD
2. Verifikasi rancangan Renstra PD
Tahap 2: Penyelarasan Kerangka Pendanaan Program, dan Indikasi Lokasi
Pelaksanaan Kegiatan Strategis Nasional di Daerah
E MUSRENBANG RPJMD
1. Penyiapan data dan kegiatan
2. Pelaksanaan musrenbang RPJMD
3. Perumusan hasil musrenbang RPJMD
F PENYUSUNAN RANCANGAN AKHIR RPJMD
1. Perumusan rancangan akhir RPJMD
2. Pembahasan rancangan akhir RPJMD dengan PD dan Kepala daerah
3. Penyampaian rancangan akhir RPJMD untuk persetujuan Kepala daerah
4. Konsultasi rancangan akhir RPJMD
5. Penyempurnaan rancangan akhir RPJMD berdasarkan hasil konsultasi
Tahap 3: Finalisasi Penyelarasan RPJMD dengan RPJMN (Rakortek)
G PENETAPAN PERDA RPJMD
1. Penyampaian rancangan perda tentang RPJMD kepada DPRD
2. Pembahasan rancangan perda tentang RPJMD bersama DPRD
3. Persetujuan bersama perda tentang RPJMD oleh DPRD dan Kepala daerah
Penyampaian peraturan daerah tentang RPJMD provinsi kepada menteri
H
dan peraturan daerah tentang RPJMD kabupaten/kota kepada Gubernur
MEKANISME DAN JADWAL PENYELARASAN (2/2)
KEDUDUKAN PENYELARASAN DALAM APLIKASI PENDUKUNG PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
OTHER BAPPEDA TAPD PD
D/B
D/B Data
Data D/B
D/B Data
Data
Statistik
Statistik Dasar
Dasar Statistik
Statistik Sektor
Sektor
i-Cloud
i-Cloud
INAGEOPORTAL
INAGEOPORTAL D/B
D/B Data
Data
RTRW
RTRW Hasil
KAB/KOTA Hasil Keuangan
Keuangan Daerah
Daerah
KAB/KOTA Evaluasi
Evaluasi
Kinerja
Kinerja
ANALISA ANALISA
GAMBARAN UMUM, CAPAIAN
POTENSI DAN MASALAH
EVALUASI DAN
e-Musrenbang ANALISA MAKRO Prog Pembangunan
(SIMLARAS) EKONOMI DAERAH Urusan
SP. 1 Program Prioritas
RPJMN
RPJMN ISU - ISU Indikator Kinerja
STRATEGIS Indikasi Pendanaan
SP. 2
RPJMD
RPJMD VISI
PROV
PROV MISI
RPJPD
RPJPD 1
TUJUAN 3
SASARAN
VISI e-PLANNING
e-PLANNING 4
VISI MISI
MISI
KDH
KDH (e-SSH)
(e-SSH) e-PLANNING
Strategi Kerangka
Kerangka e-PLANNING
Arah Kebijakan Ekonomi
Ekonomi Makro
Makro (e-RenstraSKPD)
(e-RenstraSKPD) 2
Program Pembangunan
Urusan
Program Prioritas Ranc
Ranc Awal
Awal
Renstra
Renstra SKPD
SKPD
Indikator Kinerja
SP. 3 & 4 Indikasi Pendanaan Forum SKPD :
ANALISA
· Prog Pembangunan
HARGA SATUAN
· Prog, Keg, Indikator Output,
KEGIATAN
Target, Dana SKPD
DPRD
DPRD
1 2 Dokumen
Dokumen Rancangan
Rancangan SP. 5 & 6
Awal
Awal RPJMD
RPJMD
Masyarakat Forum
Masyarakat
Konsultasi Publik 3
e-PLANNING
e-PLANNING 4
(e-RPJMD)
(e-RPJMD) 6 5 Dokumen
Dokumen
Rancangan Musrenbang
Rancangan RPJMD
RPJMD
RPJMD Kab/Kota
Dokumen
Dokumen 7
RPJMD
RPJMD Kab/Kota
Kab/Kota Dokumen
Dokumen
Renstra
Renstra SKPD
SKPD
EVALUASI
RPJMD Kab/Kota
KAIDAH PELAKSANAAN, KERANGKA KELEMBAGAAN
DAN KERANGKA REGULASI
116
KAIDAH PELAKSANAAN :
Kerangka Pelaksanaan
Kerangka Kelembagaan
Kerangka kelembagaan merupakan bagian instrumen pelaksanaan
penyelarasan kebijakan pembangunan, yang ditandai dengan adanya
lembaga-lembaga yang tepat fungsi, tepat ukuran, dengan tatakelola
hubungan inter dan antarlembaga yang harmonis dan sinergis, serta
didukung oleh aparatur sipil negara yang profesional, beretika, dan
berintegritas.
Kerangka
Regulasi
Kerangka Regulasi adalah perencanaan pembentukan regulasi dalam
rangka memfasilitasi, mendorong dan mengatur perilaku masyarakat dan
penyelenggara Negara dalam rangka mencapai tujuan bernegara.
Administrasi
Pembangunan Daerah
Definisi
Tujuan :
1. Menciptakan lapangan kerja yang berkualitas
dan sesuai dengan kondisi riil masyarakat
daerah
2. Mendorong pertumbuhan dan stabilitas
ekonomi
3. Membangun basis ekonomi dan kesempatan kerja yang
lebih banyak dan variatif
PERENCANAAN
adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat,
melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang
tersedia.
PEMBANGUNAN DAERAH
adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan,
kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan
kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan
manusia
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang
melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna
pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah
dalam jangka waktu tertentu.
7
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah:
Satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional
Dilakukan bersama pemangku kepentingan sesuai peran dan kewenangan
Mengintegrasikan RTRW dgn rencana pembangunan
Dilaksanakan berdasarkan kondisi, potensi serta dinamika daerah, nasional dan global
Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah:
• Politik, (penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan KDH
terpilih)
• Teknokratik, (menggunakan metoda dan kerangka pikir ilmiah)
• Partisipatif, (melibatkan semua pemangku kepentingan)
• Top down & Bottom Up (diselaraskan melalui musyawarah nasional, provinsi,
kabupaten/ kota, kecamatan dan desa)
Pendekatan Penyusunan Program, Kegiatan & Penganggaran:
• Berdasarkan prestasi kerja (Performance Budgeting System)
• Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (Medium Term Expenditure Framework)
• Perencanaan Penganggaran terpadu (Unified Budgeting System)
• Pagu Indikaif & Prakiraan maju (Resource Envelope & Forward Estimate)
• Mengacu pada SPM, sesuai dgn kondisi nyata dan kebutuhan masyarakat dan urusan
wajib serta urusan pilihan yang menjadi tanggungjawab SKPD.
8
DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN STATUS
HUKUMNYA
Jangka
NO Dokumen Penetapan Amanat
Waktu
Pengesahan
RENSTRA KDH dan Psl 26 PP 8/2008 dan
3 5 th
SKPD Penetapan Permendagri 54/2010
oleh SKPD
Pengesahan
KDH dan
RENJA Psl 28 PP 8/2008 dan
5 1 th Penetapan
SKPD Permendagri 54/2010
oleh Kepala
SKPD
Fungsi Tiap Dokumen
Rencana Pembangunan Daerah
10
KONSISTENSI DAN SINKRONISASI
ANTAR DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
SINKRONISASI PERENCANAAN & PENGANGGARAN PUSAT DAN DAERAH
DALAM SATU KESATUAN SITEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
NASIONAL
PEDOMAN DIACU
DIPERHATIKAN
DIACU
DISERASIKAN
DIACU DAN
K/L K/L
RPJPD PEDOMA N
RPJMD DIJABARKAN RKPD PEDOMAN RAPBD
PROV PROV PROV PROV
PEDOMAN DIACU
DIPERHATIKAN
RENSTRA RENJA
PEDOMAN
DIACU
DISERASIKAN
PROV
DIACU DAN
PEDOMA N
P
RPJPD RPJMD DIJABARKAN RKPD PEDOMAN RAPBD
K/K K/K K/K K/K
PEDOMAN DIACU
KABUPATEN/KOTA
1
Persiapan 2
Penyusunan RPJPD Rancangan
Awal
Penelaahan RPJPD
Pengolahan RPJPN & RPJPD
data dan prov & kab/kota 3
informasi lainnya Musrenbang
Perumusan visi RPJPD
Analisis isu-isu dan misi daerah
Penelaahan strategis
RTRW kab/kota Perumusan sasaran Rancangan
& RTRW pokok dan arah Akhir RPJPD
kab/kota Lainnya kebijakan
Konsultasi
Analisis Perumusan rancangan
Gambaran Permasalahan
akhir RPJPD
umum kondisi Pembangunan Pelaksanaan dengan
daerah Daerah Forum GUBERNUR
Konsultasi Publik
4 Pembahasan
Masukan dari
Penyelarasan visi, dan
SKPD misi dan arah penetapan
kebijakan RPJPD
kab/kota Perda RPJPD
BAGAN ALIR TAHAPAN DAN TATACARA PENYUSUNAN RPJMD 17
KABUPATEN/KOTA
Persiapan 2
Penyusunan
RPJMD 1 Rancangan
Awal
RPJMD
Penelaahan
Penyusunan
RPJPD Perumusan Strategi Rancangan
Kab/Kota dan arah kebijakan Renstra
Pengolaha SKPD
ndata dan VISI, MISI
Perumusan Kebijakan
umum dan program
informasi Perumusan Rancangan
dan Program pembangunan
KDH Penjelasan daerah RPJMD
visi dan misi
Perumusan
Indikasi rencana 3
Hasil
valua
Penelaahan program Musrenbang
e si RTRW prioritas yang
capaian Kab/kota &
Penelaahan RPJMN, disertai kebutuhan RPJMD
RPJMD RTRW daerah pendanaan
lainnya RPJMD Provinsi dan
kab/kota lainnya
Penetapan
dikator
In Kine rja Rancangan
Perumusan
Daerah Akhir RPJMD
Tujuan dan
Analisis Analisis isu-isu Sasaran Pembahasan dgn
Gambaran
strategis SKPD Kab/Kota
umum kondisi Konsultasi rancangan
daerah
Pelaksanaan Forum akhir RPJMD dengan
Konsultasi Publik GUBERNUR
Analisis Perumusan
Permasalahan Pembahasan dengan
pengelolaan DPRD utk
keuangan Pembangunan
memperoleh Pembahasan dan
daerah serta Daerah ma sukan dannsara
kerangka penetapan Perda
pendanaan Penyelarasan
program priorit as RPJMD
dan kebutuhan 4
pendanaan
PENYUSUNAN RENSTRA SKPD KABUPATEN/KOTA
Rancangan
Persiapan
Persiapan
1 PENYUSUNAN
SE KDH ttg
Penyusunan RPJMD
Penyusunan RANCANGAN Rancangan
Rentra-SKPD AWAL RPJMD Renstra-SKPD
Musrenbang
RPJMD
RPJMD 3
Tdk
sesuai sesuai
Renstra-KL & Rancangan
Renstra VERIFIKASI
Akhir RPJMD
SKPD
Penelaahan Provinsi
RTRW &
Perumusan
KLHS
visi dan Perda RPJMD
Penyesuaian
misi SKPD Rancangan
Perumusan Renstra-SKPD
Isu-isu Penyempurnaan
Perumusan Perumusan rencana Rancangan
strategis Tujuan program, kegiatan, Renstra-SKPD
erdasarka
b n
tupoksi indikator
kelompok kinerja,
sasaran dan
pendanaan indikatif Rancangan Rancangan akhir
Analisis RENSTRA-SKPD RENSTRA-SKPD
Gambaran Perumusan
pelayanan sasaran 2 Tdk
SKPD
sesuai
Perumusan indikator VERIFIKASI
4
Perumusan Strategi
dan Kebijakan
Peneatapan
Pengolaha Renstra SKPD
n data dan
informasi RENSTRA-
SKPD
BAGAN ALIR TAHAPAN DAN TATACARA PENYUSUNAN RKPD
KAB/KOTA
1 SE
Persiapan Penyusuna
Penyusuna
n RKPD
n Renja-
SKPD Berita Acara
Musrenbang
Pengolaha Telaahan Pokok-pokok kecamatan
n data dan kebijakan pikiran DPRD 2
nasional Kab/Kota Rancangan Penyusuna
informasi
Awal RKPD n
Rancangan
Analisis Perumusan Renja SKPD
Gambaran Permasalahan kab/kota
Umum Pembangunan
Kondisi Daerah VERIFIKASI
Daerah Bappeda
Rancangan
Analisis RKPD
Ekonomi Perumusan Perumusan
Perumusan
& keuda prioritas dan program
Kerangka
Evaluasi
sasaran Ekonomi & prioritas 3 Penetapan 5
Kinerja pembanguna Kebijakan daerah Musrenbang PERBUP/PERWA
hun La n beserta beserta pagu
RKPD Keuda RKPD kab/kota L
Ta lu pagu indikatif ttg RKPD
Review
Dok RKPD Penyelarasan 4
RPJMD
kab/kota tahun
Forum Rencana Rancangan
berjalan
Konsultas program Akhir RKPD PENYUSUNAN
i Publik prioritas daerah
beserta pagu KUA & PPAS
indikatif
TELAAHAN KEBIJAKAN NASIONAL DALAM RANGKA SINKRONISASI
PRIORITAS PROGRAM DAN KEGIATAN RKP DAN RKPD
(PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RKPD)
Dok RKPD
Review rovinsi tahu n
p
RPJMD berjalan
Analisis
Gambaran Analisis Evaluasi
Umum Kinerja
Ekonomi RKPD
Kondisi & keuda
11 PROGRAM PRIORITAS NASIONAL Daerah
Tahun Lalu
Permasalahan
DALAM RPJMN 2010-2014 Pokok-pokok
Pembangunan
pikiran DPRD
Daerah provinsi
SE KDH
perihal penyampaian
rancangan awal RKPD
sebagai bahan
Persiapan 1 penyusunan
rancangan Renja-SKPD
Penyusunan kab/kota Per KDH
Renja SKPD Perumusan
Ranc. akhir RKPD
Sinkronisasi kab/kota
Kebijakan RKPD
Nasional dan
hasil evaluasi Telaahan Provinsi Penyesuaian
capaian Musrenbang
Pengolahan Rancangan 2 RKPD Rancangan
Renstra SKPD Rancangan Renja SKPD
data dan Awal RKPD
kab/kota Renja-SKPD kab/kota
informasi kab/kota
kab/kota Penyusunan
Rancangan Pengesahan
Perumusa RKPD Renja-SKPD
Analisis Isu-isu n Tujuan oleh KDH
Gambaran penting Penyesuaian
penyelenggar Rancangan 4 Penetapan
Pelayanan
SKPD aan tugas dan Perumusa Renja SKPD Renja-SKPD
fungsi SKPD n Sasaran kab/kota oleh Kepala
Perumusan SKPD
program dan Pembahasan
Penyempurnaan
hasil evaluasi kegiatan, Renja SKPD pada RENJA-SKPD
Rancangan Renja
pelaksanaan Renja- indikator Forum SKPD Kab/Kota
SKPD kab/kota
SKPD kab/kota kinerja, dana Kabupaten/Kota
tahun lalu indikatif 3 Musrenbang
Kecamatan
Usulan program
& kegiatan dari
masyarakat Musrenbang
Desa
PERMASALAHAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DAERAH
1. Belum tercapainya sinergitas, sinkronisasi, keterkaitan arah kebijakan dan
capaian sasaran program antara rencana pembangunan nasional, kementerian
lembaga dengan rencana pembangunan daerah provinsi dan kabupaten/kota
2. baik jangka menengah maupun tahunan.
Pendekatan politis lebih dominan dalam perencanaan pembangunan daerah
3. dibandingkan
Perencanaan dengan pendekatan
pembangunan daerahteknokratik,
belum partisipatif,
sepenuhnyatop-down, dan pada
berbasis
bottom-up. kewenangan penyelenggaraan urusan pemerintahan.
4. Perencanaan pembangunan daerah belum sepenuhnya mengintegrasikan
dengan rencana tata ruang, memperhatikan lingkungan hidup dan berorientasi
pada kewilayahan pembangunan.
5.
Belum efektifnya pengendalian dan evaluasi terhadap proses dan pelaksanaan
6. rencana pembangunan
Perencanaan daerah.
pembangunan daerah belum berbasis pada data dan informasi
yang valid dan akurat.
7.
Belum efektifnya kebijakan alokasi dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan
serta dana alokasi khusus dalam mendukung percepatan pembangunan daerah
dan belum mempertimbangkan pada prioritas dan capaian sasaran yang
tertuang dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah. 22
PERUBAHAN RPJPD dan RPJMD
(Pasal 282 s.d Pasal 284)