NPM : 1415012014
ETIKA PROFESI
MATERI 1
Ide
Ide, merupakan suatu gagasan awal dalam perencanaan pekerjaan manajemen proyek
arsitektural. Ide berawal dari adanya keterkaitan antara issue yang berkembang hingga
penomenal.
Persiapan
Survei, merupakan langkah awal setelah kita memahami arah dan tujuan pekerjaan.
Survei, dapat dilakukan apabila persyaratan dan ketentuan telah disepakati oleh kedua
belah pihak.
Perencanaan
Studi kelayakan suatu proyek adalah suatu penelitian ilmiah yang dikembangkan
denganprinsip manajemenuntuk menilai suatu kelayakan proyek yang direncanakan apakah
dapat dilaksanakan dengan berhasil dan menguntungkan atau tidak.
E. KRITERIA KEBUTUHAN STUDI KELAYAKAN
Menggunakan dana publik yang cukup besaratau proyek yang penting dan
strategisberdasarkan kebijakan publik.
Mempunyai sifat ketidakpastian dan resiko yang cukup tinggi
Merinci proyek-proyek yang dihasilkandalam pra-studi kelayakan yang mempunyai
indikasi kelayakan yang tinggi
Proyek memerlukan penajaman dalam rencana melalui pembandingan dua atau lebih
alternatif solusi yang unggul
Proyek memerlukan indikator kelayakan yang lebih teliti berdasarkan keinginan
pemberi kerja dan lain-lain
Aspek Hukum
Biasanya kurang mendapat perhatian dari pemrakarsa maupun dari studi kelayakan, padahal
aspek ini merupakan dasar dari aspek yang lain dalam menentukan kelanjutan bangunan
lainnya. Tidak jarang suatu proyek gagal di bangun atau proses bangunan berhenti ditengah
jalan karena terbentur masalah legalitas (kelengkapan, kesempurnaan dan keaslian izin-izin
dan dokumen-dokumen), kalim, dari masyarakat setempat dan lain sebagainya.
Aspek Ekonomi
Kependudukan
Proyek dapat mengubah atau justru mengurangi income perkapita penduduk setempat.
Seperti seberapa besar tingkat pendapatan perkapita penduduk, pendapatan nasional atau
upah rata-rata tenaga kerja setempat atau UMR.
Aspek Manajemen
Planning
Organizing
Actuating
Controlling
Aspek manajemen yang dikaji mencakup manajemen dalam pembangunan fisik proyek dan
manajemen saat proyek nantinya dioperasikan
Aspek Keuangan
MATERI 2
Rumusan kode etik ini merupakan pedoman sikap etik yang dibutuhkan oleh segenap anggota
Ikatan Ahli Perencanaan Bersertifikat Indonesia (Indonesian Association of Certified
Planners). Rumusan ini juga bertujuan untuk menginformasikan masyarakat prinsip-prinsip
yang dianut para ahli perencana professional. Pembahasan yang sistematik dari penerapan
prinsip-prinsip ini mutlak dibutuhkan khususnya bagi pelaksanaan kegiatan harian anggota
dan organisasi.
Rumusan standard tingkah laku merupakan hal penting yang dibutuhkan organisasi
khususnya bilamana seseorang atau lebih anggota IAP bertindak tidak baik. Rumusan kode
etik ini menyajikan lebih daripada sekedar batas minimum yang dapat diwajibkan untuk
diterima. Rumusan kode etik dan sikap professional ini mengatur standard-standard nilai
yang memerlukan usaha yang tulus bagi anggota IAP untuk berusaha mematuhinya.
Prinsip-prinsip kode etik dan sikap professional ini diturunkan dari nilai-nilai luhur yang
dianut masyarakat sesuai falsafah dasar pancasila dan UUD 1945, serta dari tanggungjawab
khusus profesi perencanaan dalam melayani kepentingan masyarakat. Sebagaimana halnya
nilai dasar masyarakat yang seringkali bertentangan satu sama lain, maka prinsip-prinsip
kode etik dan sikap professional ini juga sering menghadapi hal yang sama.
Tugas utama seorang perencana adalah untuk melayani kepentingan masyarakat. Sementara
definisi kepentingan masyarakat dirumuskan melalui debat yang terus berlanjut, seorang
perencana berkewajiban untuk secara tulus dan hati-hati mengikatkan diri pada konsep bagi
kepentingan masyarakat yang membutuhkan keharusan-keharusan khusus, yaitu :
• Seorang perencana harus mempunyai perhatian dan kesadaran khusus bagi
konsekuensi-konsekuensi yang akan dihadapi masyarakat pada masa yang akan
datang atas dasar tindakannya saat sekarang.
• Seorang perencana harus sepenuhnya berusaha menyediakan informasi yang jelas dan
benar masalah-masalah (issue-issue) perencanaan kepada masyarakat serta para
pembuat keputusan pemerintah. Seorang perencana harus berusaha memberi peluang
kepada masyarakat untuk mengetahui sepenuhnya akibat-akibat penerapan suatu
rencana dan program pembangunan. Partisipasi harus cukup memberi peluang dalam
melibatkan orang yang kurang berpengaruh atau tidak berorganisasi secara formal.
• Seorang perencana harus tampil rajin, kreatif, independent, dan kompeten dalam
menampilkan pekerjaannya untuk memenuhi kepentingan client, atasannya atau pihak
pemberi kerja. Penampilan macam itu harus konsisten terhadap kesetiaannya
melayani kepentingan masyarakat.
• Seorang perencana tidak boleh menerima pekerjaan perencana lain bilamana saat itu
secara nyata atau dapat dilihat dengan alas an yang masuk akal adanya konflik pribadi
atau keuangan dari perencana tersebut atau perencana lainnya dengan client atau
pemberi kerja yang merugikan perencana.
• Seorang perencana tidak boleh menjual atau menawarkan jasa dengan menyatakan
atau menerapkan kemampuannya untuk mempengaruhi keputusan-keputusan melalui
cara yang tidak wajar.
• Seorang perencana tidak boleh mendukung kepentingan client atau pemberi kerja
yang melakukan cara-cara yang salah atau perkeliruan, penyalahgunaan dan
memaksakan kehendak.
• Seorang perencana tidak boleh menggunakan kekuasaan dari kantornya bekerja yang
manapun juga demi mencari atau mendapatkan keuntungan khusus yang bertentangan
dengan kepentingan umum atau yang bertentangan dengan pendapat umum.
• Seorang planner tidak boleh meminta atau menerima komisi atau komisi pada/ dari
client atau pemberi kerja yang tidak ada hubungannya dengan usaha kerja keras
keahlian profesi perencanaannya
• Seorang planner tidak boleh memberi komisi atau bonus kepada pihak client atau
pemberi kerja dengan maksud untuk membina hubungan kerja yang illegal dan
mempengaruhi dalam membuat keputusan yang tiodak jujur oleh pihak client atau
pemberi kerja.
• Seorang perencana tidak boleh menerima atau melanjutkan kerja di atas kemampuan
profesionalnya atau menerima kerja yang tidak dapat diselesaikan pada waktunya
seperti ditentukan oleh client atau pemberi tugas, atau ditentukan oleh kondisi tugas-
tugas yang sudah ada.
• Seorang perencana harus menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh dari hasil
kerjasama profesionalnya dengan client atau pemberi kerja yang secara tertulis
memang meminta untuk menjaga kerahasiaannya. Pengecualian dari hal kerahasiaan
tersebut bisa dilakukan hanya bilamana a.) dibutuhkan dalam proses hokum. Atau b.)
dibutuhkan untuk mencegah pelanggaran hokum yang terlihat jelas, atau c.)
dibutuhkan untuk mencegah kecelakaan fatal bagi keselamatan umum
• Seorang perencana harus turut serta menyediakan waktu dan pengetahuannya bagi
peningkatan pengetahuan professional mahasiswa, kepentingan intern, perencana
profesi pemula, dan teman sejawat lainnya.
• Seorang perencana tidak boleh melakukan tindakan salah dan atau tercela yang
menggambarkan hal-hal yang berlawanan dengan kewajaran professional perencana
• Seorang perencana harus tanggap terhadap hak-hak oranglain dan khususnya tidak
boleh membeda-bedakan oranglain secara tidak wajar.
• Seorang perencana harus berusaha untuk menyisihkan waktu dan usahanya bagi
kelompok-kelompok yang kurang memadai dalam sumberdaya perencanaan dan pada
aktifitas-aktifitas professional secara sukarela.
MATERI 3
A. Assessing
Assessing, merupakan suatu proses penilaian oleh seorang asesor (penilai) terhadap
permohonan tenaga kerja untuk mendapatkan sertifikasi keahlian ataupun serifikasi
keterampilan.
Proses Assessing
Dimulai oleh pemohon mengajukan berkas permohonan kepada asosiasi
khususnya IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) dengan persyaratan tertentu.
Setelah berkas permohonan lengkap; dapat diajukan kepada lembaga yakni LPJK
(Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi), melalui unit USTK (Unit Sertifikasi
Tenaga Kerja). (sampai saat ini). Setelah berkas diterima USTK, USTK akan
menunjuk asesor untuk melakukan assesmen terhadap pemohon.
Asesor berjumlah tiga orang dan akan sah apabila ketiga orang asesor hadir.
Syarat Asesor
Telah memiliki sertifikat keahlian minimal grade MADYA.
Mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Jasa Konstruksi (JaKon) dan
kementrian pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPERA).
Wajib mengikuti seluruh kegiatan yang persyaratkan untuk menjadi asesor
penilai.
B. Exploring
Exploring, merupakan suatu proses keahlian disertai keterampilan arsitek dalam menyediakan
jasa kepada klien berupa desain perencanaan maupun perancangan. Exploring, dibutuhkan
terutama terkait dengan desain arsitek dalam penyajian produk.
C. Decision making
Decision making, merupakan hal penting sebelum karya dihasilkan. Proses ini didahului
dengan perencanaan yang matang, dari tahap awal perencanaan hingga desan akhir (jadi
sebuah karya). Seorang arsitek harus berfikir keras, sebelum hal yang tidak diinginkan
terjadi, terlebih terkait dengan fungsi dalam suatu bangunan (karya).
Decission Making atau Pengambilan keputusan adalah proses mencapai kesimpulan setelah
melakukan berbagai pertimbangan untuk memilih satu kemungkinan dengan
mengesampingkan yang lain.
Pengambilan Keputusan
Suatu proses yang dilakukan secara sadar untuk menentukan atau membuat pilihan-pilihan
diantara beberapa alternatif dengan maksud untuk mencapai tujuan bersama yang telah
ditetapkan. Pengambilan keputusan terjadi sebagai respon terhadap adanya masalah ataupun
peluang
Masalah (problem) adalah kesenjangan (gap) antara apa yang terjadi saat ini dengan
apa yang sesungguhnya diharapkan
Peluang (opportunity) adalah kesenjangan antara apa yang diharapkan saat ini dengan
situasi yang lebih baik yang tidak direncanakan ataupun diharapkan sebelumnya.
Identifikasi Permasalahan dan Peluang
Pelatihan kreativitas :
Membuka wawasan baru, mendorong anggota untuk lebih memahami masalah dgn cara yang
berbeda.
D. Planning
Planning, merupakan perencanaan dalam proses desain. Dalam menghasilkan sebuah karya
diawali dengan perencanaan yang matang; mulai dengan survei kondisi lapangan, analisis
serta perancangan hingga evaluasi merupakan satu rangkaian dalam perencaaan secara
komprehensif (menyeluruh). Pada proses Planning dilakukan :
Survei
Analisis
Perancangan
Evaluasi
MATERI 4
JOB: pekerjaan
Occupation: bidang pekerjaaan
Profession : profesi
8. Adanya pengakuan
Profesional adalah sso dgn kualifikasi dalam bidang tertentu. Profesional meliputi menguasai
pengetahuan dan terikat dgn standar perilakau (kode etik) profesi ybs. Profesionalisme adalah
menyiratkan seperangkat sikap tertentu.
Karakter profesional
1. Telah melalui pelatihan intelektual yang panjang (beberapa tahun utk sarjana dan
pasca sarjana)
3. Punya Keahlian
4. Monopoli (masyarakat memberikan hak monopoli kepada para profesional utk mllk
pekerjaan masing-masing)
5. Otonomi (masyarakat mempercayai profesional untuk mengatur dirinya sendiri)
6. Kode Etik (perilaku prefsional diatur dgn aturan yg diterapkan pada dirinya sendiri)
Analytical skills
Communication skills
Decision making skills
Management skills
Writing skills
D. Peran Perencana
Sektor Publik
Sektor Privat
Pengembang (developer)
NGO
F. Aspek Profesionalisme