Kesehatan dan
Keselamatan
Kerja(K3)
Kecelakan Kerja
Abstract Kompetensi
Kecelakaan tidak terjadi Mahasiswa memiliki kemampuan
kebetulan, melainkan ada Mengerti dan memahami definisi
sebabnya. Oleh karena ada dan ruang lingkup kecelakaan kerja
penyebabnya, sebab kecelakaan
harus diteliti dan ditemukan, agar
untuk selanjutnya dengan
tindakan korektif yang ditujukan
kepada penyebab itu serta
dengan upaya preventif lebih
lanjut kecelakaan dapat dicegah
dan kecelakaan serupa tidak
berulang kembali
Kerja
Kecelakaan Kerja
Kerja
c. Terkena racun (keracunan), keracunan ini terjadi karena tidak sengaja
dan/atau kecerobohan sehingga masuk ke dalam tubuh. Keracunan sebagai
akibat penyerapan bahan-bahan kimia beracun atau toksik, seperti ammonia,
karbon monoksida, benzene, kloroform, dan sebagainya. Keracunan dapat
berakibat fatal ataupun gangguan kesehatan. Yang terakhir adalah yang lebih
sering terjadi baik yang dapat diketahui dalam jangka pendek maupun jangka
panjang. Pengaruh jangka panjang seperti pada penyakit hati, kanker, dan
asbestois, adalah akibat akumulasi penyerapan bahan kimia toksik dalam
jumlah kecil tetapi terus-menerus.
d. Terkena zat korosif, seperti berbagai jenis asam.
e. Terkena radiasi sinar berbahaya, seperti sinar dari zat radioaktif (jika sekolah
tersedia zat seperti itu), sinar-X, dan sinar ultraviolet.
f. Terkena kejutan listrik pada waktu menggunakan listrik bertegangan tinggi.
g. Kebakaran, kebakaran dapat terjadi apabila suatu rekasi kimia antara bahan
dengan oksigen yang menghasilkan energi berupa panas dan cahaya (api).
Panas akan merambat ke sekelilingnya yang selanjutnya akan mempercepat
pula kebakaran.
Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja.
Teori Tiga Faktor Utama (Three Main Factor Theory) Dari beberapa teori tentang
faktor penyebab kecelakaan yang ada, salah satunya yang sering digunakan adalah
teori tiga faktor utama (Three Main Factor Theory). Menurut teori ini disebutkan
bahwa ada tiga
faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja. Ketiga faktor tersebut dapat
diuraikan menjadi :
A. Faktor manusia.
Faktor manusia sering kali menjadi penyebab utama kecelakaan kerja. Adapun
penyebabnya antara lain:
• Umur
Umur harus mendapat perhatian karena akan mempengaruhi kondisi
fisik, mental, kemampuan kerja, dan tanggung jawab seseorang.
Umur pekerja juga diatur oleh Undang-Undang Perburuhan yaitu
Undang-Undang tanggal 6 Januari 1951 No.1 Pasal 1 (Malayu S. P.
Hasibuan, 2003:48). Karyawan muda umumnya mempunyai fisik yang
lebih kuat, dinamis, dan kreatif, tetapi cepat bosan, kurang
Penanggulangan Kebakaran
Kebakaran merupakan kejadian yang dapat menimbulkan kerugian pada jiwa,
peralatan produksi, proses produksi dan pencemaran lingkungan kerja. Khususnya
pada kejadian kebakaran yang besar dapat melumpuhkan bahkan menghentikan
proses usaha, sehingga ini memberikan kerugian yang sangat besar. Untuk
mencegah hal ini maka perlu dilakukan upaya-upaya penanggulangan kebakaran.
Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah, mengurangi dan memadamkan
kebakaran?
• Pengendalian setiap bentuk energi;
• Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana evakuasi
• Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas;
• Pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja;
• Penyelenggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara
berkala;
• Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran, bagi
tempat kerja yang mempekerjakan lebih dari 50 (lima puluh) orang tenaga
kerja dan atau tempat kerja yang berpotensi bahaya kebakaran sedang dan
berat.