Anda di halaman 1dari 40

Swiss Cheese Model

James T. Reason (1990) menggambarkan proses


terjadinya kecelakaan melalui ilustrasi potongan-
potongan keju Swiss. Swiss Cheese Model
memberikan informasi perihal bagaimana suatu
tindakan tidak aman dapat terjadi. Lapisan-lapisan
(layers) keju tersebut menggambarkan hal-hal yang
terlibat dalam suatu sistem keselamatan, sedangkan
lubang-lubang yang terdapat pada tiap lapisan
tersebut menunjukkan adanya kelemahan yang
berpotensi menimbulkan terjadinya kecelakaan.
4 Layer Penyusun Terjadinya Kecelakaan
Pada dasarnya, terdapat empat layer yang menyusun
terjadinya suatu accident, yaitu:

a. Organizational Influences (pengaruh pengorganisasian


dan kebijakan manajemen dalam terjadinya accident)

b. Unsafe Supervision (pengawasan yang tidak baik)

c. Precondition for Unsafe Act (kondisi yang mendukung


munculnya unsafe act)

d. Unsafe Act (perilaku atau tindakan tidak aman yang


dilakukan dan berhubungan langsung dengan terjadinya
accident)
Jenis Kegagalan
Reason, 1990 mengembangkan konsep active error dan
latent error, yaitu :
Active failure dampaknya langsung dirasakan dan pada
umumnya merupakan unsafe act (Reason, 1990).
Disebabkan oleh komunikasi, kerusakan fisik, faktor
psikologis, dan interaksi manusia dengan peralatan.
Unsafe Act merupakan Active failure.
Latent failure sebagai bentuk kegagalan sistem yang
tersembunyi, yang akan menimbulkan kecelakaan bila
dikombinasikan dengan berbagai faktor lainnya (Reason,
1990). Organizational Influences, Unsafe Supervision,
dan Precondition for Unsafe Act merupakan latent
failure.
Accident/Incident Theory
PETERSEN’S Accident/Incident Theory

Ergonomic
Traps
Decision to
Overload Err

HUMAN
ERROR

System ACCIDENT
Failurre

INJURY/
DAMAGE
Overload (Kelebihan Beban)

Tekanan Kelelahan Motivasi Obat-obatan


&
alkohol
Ergonomic Traps

Stasiun kerja yang tidak


sesuai
(Ukuran, kekuatan, jangkauan, dll)

Harapan yang tidak sesuai


Decision to Err
(Keputusan berbuat Salah)

1 Salah Menilai Resiko

2 Keinginan Tidak Sadar untuk Berbuat Salah

Keputusan Logis berdasarkan Situasi


3

4
Accident Causation – the
Systems Theory
Sistem adalah sekumpulan komponen yang berinteraksi dan saling terkait secara teratur yang
bersama-sama membentuk satu kesatuan yang utuh.
Components that are part of the cause:
Person (host)
Machine (agency)
environment

*Changes in the patterns of interaction can increase or reduce the probability of an accident
The Combination Theory
The Combination Theory merupakan sebuah teori yang menggabungkan dari
beberapa model atau teori-teori yang berbeda. (Goetsch, 2015)
Combination theory untuk beberapa kejadian, dimana teori ini mungkin sangat
akurat karena kecelakaan tidak dapat dijelaskan secara detail dengan hanya 1
model atau 1 teori melainkan dapat menggabungan beberapa several yang
metode-metode berbeda

Jadi seorang safety harus dapat menggunakan teori-teori yang sesuai, baik
untuk pencegahan kecelakaan maupun dalam investigasi kecelakaan
MENGAPA PERLU COMBINATION THEORY

Penyebab kecelakaan tidak dapat di tentukan oleh 1 model


teori
Kombinasi dari bagian berbagai model teori yang berbeda
Menghindari kecenderungan untuk menggunakan 1 model
untuk semua kecelakaan
Human Factors Theory of
Accident Causation
Teori faktor manusia sebagai penyebab kecelakaan kerja
menghubungkan kecelakaan dengan rantai kejadian yang
pada akhirnya disebabkan oleh kesalahan manusia
Human Factor Theory
Terdapat 3 factor luas yang mengarah kepada Human Error

Overload

Inappropriate Human error Inappropriate


activites factor responses
Overload
Kelebihan jumlah beban adalah suatu kondisi
ketidakseimbangan antara kapasitas seseorang pada waktu
tertentu dan muatan yang dibawa oleh seseorang dalam
keadaan tertentu.
Kapasitas seseorang adalah hasil dari beberapa faktor yaitu
kemampuan alami seseorang, pelatihan, keadaan pikiran,
tingkat kelelahan, stres, dan kondisi fisik.
Overload
Dihasilkan dari 3 faktor.

Faktor Lingkungan
Suara bising, gangguan eksternal

Faktor Internal
Masalah pribadi, stress.

Faktor Situasional
Instruksi yang tidak jelas, factor resiko
Inappropriate responses
Bagaimana seseorang merespons dalam situasi tertentu yang dapat
menyebabkan atau mencegah kecelakaan.
Selain respons yang tidak pantas, pada faktor ini dapat menyertakan
ketidakcocokan workstation.
Ketidakcocokan workstation seseorang berkaitan dengan ukuran, kekuatan,
jangkauan, nuansa, dan faktor serupa yang dapat menyebabkan kecelakaan dan
cedera.
Inappropriate responses
Terdiri dari 3 hal

Mendeteksi bahaya tetapi tidak


memperbaikinya

Melepas alat pelindung dari


mesin dan peralatan

Mengabaikan safety
Inappropriate activites
Human error dapat menjadi hasil dari kegiatan yang tidak
pantas.
Dimana kegiatan tidak pantas seperti itu dapat menyebabkan
kecelakaan dan cedera.
Contohnya adalah seseorang ditugaskan tetapi orang
tersebut tidak tahu cara melakukannya.
Inappropriate activites
Terdiri dari 2 hal

Melakukan tugas tanpa syarat


pelatihan

Salah menilai tingkat resiko yang


terlibat dalam suatu penugasan
Management Failures and
Accident Causation
Management

Salah satu penyebab utama kecelakaan di tempat kerja adalah kegagalan manajemen
dalam menjalankan tugasnya untuk memastikan lingkungan kerja yang aman dan sehat.

Jika manajemen serius tentang keselamatan dan kesehatan tempat


kerja, manajemen harus menetapkan kebijakan, memberikan pelatihan,
mengevaluasi kinerja karyawan dengan mengutamakan keselamatan,
dan memperkuat perilaku aman dan sehat.
Peran Supervisor dalam Keselamatan dan
Kesehatan Tempat Kerja
“Supervisors play a critical role in making sure that employees work
in a safe and healthy environment.”
Kerjasama

Menjadi Partner

Assign Responsible

Supervisors Professionals
Available
Tanggung jawab utama supervisor yang berkaitan dengan
keselamatan dan kesehatan tempat kerja meliputi yang
berikut ini:
1. Mengorientasikan karyawan baru ke cara yang aman untuk melakukan pekerjaan
mereka
2. Memastikan bahwa karyawan baru dan berpengalaman menerima pelatihan
keselamatan dan kesehatan kerja yang mereka butuhkan secara terus menerus
3. Memantau kinerja karyawan dan menegakkan aturan dan regulasi keselamatan
Membantu profesional keselamatan dan kesehatan dalam melakukan investigasi
kecelakaan
4. Membantu profesional keselamatan dan kesehatan dalam mengembangkan laporan
kecelakaan
5. Tetap up-to-date tentang masalah keamanan yang ada di perusahaan
6. Memberikan motivasi positif kepada karyawan agar bekerja dengan cara yang safety.”
THE EPIDEMIOLOGICAL THEORY

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Definition The Epidemiological Theory

Teori dan program keselamatan tidak lagi hanya tentang cedera dan kecelakaan
01 tetapi juga masalah higine industri, faktor lingkungan yang menyebabkan penyakit
dan gangguan kesehatan

Epidemiologi adalah studi tentang hubungan kausal antara faktor lingkungan dan pen
02 yakit.

Model yang digunakan adalah untuk mempelajari hubungan kausal antara faktor li
03 ngkungan dan kecelakaan atau penyakit.

Epidemiologi adalah studi tentang penyebaran dan penyebab frekuensi penya


04 kit pada manusia dan mengapa terjadi distribusi semacam itu.

Sasaran teori Epidemiologi adalah populasi manusia yang berada dalam wilayah
05 / desa yang tertentu serta pada waktu yang tertentu pula
Pokok Pengertian Epidemiologi
1 2 3

Determinan
Frekuensi Distribusi

Faktor yang
Epidemiologi mempengaruhi,
Upaya mengukur
menggambarkan kejadian berhubungan atau
besarnya kejadian
tersebut menurut memberi resiko terhadap
masalah serta melakukan
karakter orang, tempat terjadinya masalah
perbandingan
dan waktu kesehatan
Ruang Lingkup
Subjek & objek epidemiologi adalah masalah kesehatan  penyakit
infeksi, program KB, program perbaikan lingkungan pemukiman, dsb.
01

Masalah kesehatan yang dimaksud menunjuk kepada masalah


02 kesehatan yang ditemukan pada sekelompok manusia, bukan
orang per orang seperti pada kedokteran klinik

Dalam merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan dimanfaatkan data


03 tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan tersebut
Epidemiological Theory in Practice Layout
Epidemiological
Theory
Predispotional Characteristics
Susceptibility of people, Perceptions,
01
Environmental factors
Can cause or
Situational Characteristics
02 prevent accident
Risk assessment by individuals, Peer
pressure, Priorities of the conditions
supervisor, Attitude
Description

mengilustrasikan teori epidemiologi penyebab


kecelakaan. Komponen-komponen utamanya
adalah karakteristik predisposisi dan karakteristik
situasional. Karakteristik ini, diambil bersama-sama, dapat Sebagai contoh, jika seorang karyawan yang
menyebabkan atau mencegah kondisi yang sangat rentan terhadap tekanan teman
dapat menyebabkan kecelakaan. sebaya (karakteristik predisposisi) ditekan
oleh rekan kerjanya (karakteristik situasional)
untuk mempercepat operasinya, hasilnya
akan meningkatkan kemungkinan
kecelakaan
THEORIES OF ACCIDENT CAUSATION

Drugs, Depression, and Obesity as Accident Causation

PRESENTED BY :
NURUL ILMI
02411750040002
Drugs and Accident Causation

Tindakan yang perlu dilakukan manajemen perusahaan


Obat-obatan dan alkohol adalah penyebab :

terjadinya banyak kecelakaan di tempat kerja. 1. Perusahaan menerapkan program tempat kerja
Akibatnya, para profesional keselamatan harus bebas narkoba

waspada terhadap karyawan yang merupakan 2. Dilakukan pengawasan terhadap pekerja

pecandu narkoba dan alkohol. 3. Program bantuan karyawan

4. Pengujian alkohol dan obat-obatan

32
Depression and Accident
Causation Tanda-tanda peringatan depresi klinis pada karyawan,
yaitu:

1. Kualitas diri menurun (kesedihan, kecemasan,


kegugupan)
Depresi klinis adalah masalah invisible di tempat 2. Waktu tidur yang terlalu sedikit
kerja. Orang yang menderita depresi klinis akan 3. Tidur di tempat kerja atau mengantuk terus-menerus
menimbulkan risiko keamanan bagi diri mereka 4. Penurunan atau kenaikan berat badan yang signifikan
5. Kehilangan minat, utamanya pada bidang kerjanya
sendiri, rekan kerja, dan perusahaan
6. Gelisah, tidak mampu berkonsentrasi, atau mudah
tersinggung
7. Masalah fisik kronis (sakit kepala, gangguan
pencernaan)
8. Pelupa atau ketidakmampuan untuk membuat
keputusan sederhana
9. Perasaan bersalah terus menerus
10. Merasa harga diri yang rendah
11. Fokus pada kematian atau bicara tentang bunuh diri

33
Obesity and Accident Causation
Obesitas adalah kelebihan berat badan yang dapat ditentukan dengan
perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT).

Para peneliti di Ohio State University menemukan bahwa orang yang


gemuk lebih cenderung mengalami kecelakaan pribadi dibanding orang
dengan berat normal. Dalam studi yang dilakukan oleh Ohio State
University, para peneliti mengumpulkan data lebih dari 2.500 orang
dewasa. Data menunjukkan bahwa 26 persen dari subjek pria yang sangat
gemuk melaporkan cedera pribadi. Sedangkan untuk wanita yang sangat
gemuk hanya sedikit lebih rendah sekitar 22 persen. Para peneliti
membandingkan persentase ini dengan orang-orang dengan berat badan
normal dan menemukan perbedaan mencolok dalam persentase pria dan
wanita yang melaporkan cedera (17 persen untuk pria dan 12 persen
untuk wanita). Penyebab paling umum cedera pada orang gemuk adalah
hasil dari kelelahan (35,2 persen) dan jatuh (29,9 persen).

Studi Australia yang dilakukan di Universitas Queensland menyebutkan


bahwa semakin banyak bekerja dalam posisi duduk, semakin besar
kemungkinan mereka untuk kelebihan berat badan.

34
THE
BEHAVIOURAL
SAFETY
BY:

FITRI SURYANTI

MAGISTER STUDENT INDUSTRIAL


ENGINEERING
Behavior-Based Safety (BBS).
Teori perilaku Pencetus teori
pencegahan dan Behavior-Based
penyebab kecelakaan Safety (BBS) adalah E.
kerja lebih dikenal Scott Geller, seorang
dengan istilah Behavior- Profesor dari bidang
Based Safety (BBS). keilmuan Psikologi.
BBS adalah aplikasi dari teori perilaku yang berasal dari bidang ilmu psikologi yang
diterapkan pada bidang keselamatan pekerja (occupational safety).
Bagi telah mempelajari psikologi menganggap BBS sebagai sesuatu penerapan teori
perilaku standar bidang keselamatan kerja yang inovatif dan praktis. Teori-teori ini relevan
dalam situasi di mana beberapa jenis perilaku manusia yang diharapkan sementara yang
lain harus dihindari. Bentuk pemberian insentif dan penghargaan dimanfaatkan untuk
mempromosikan safe action dan untuk mencegah unsafe action.
BBS dapat dijabar melalui Model ABC (Antecedent, Behaviour, Consequence)
ABC Model

Peran Reinforcement Feedback


pimpinan

Goal Behavioural
Observation
Setting
Thank You

Anda mungkin juga menyukai