Anda di halaman 1dari 28

TEORI PENYEBAB KCELAKAAN

KERJA

H.
TERUBUS.S.Kep.Ns.M.KKK
2027
KECELAKAAN KERJA
OBORNE (1982) menyatakan bahwa kecelakaan kerja
adalah ketidak beruntungan, tidak dapat diprediksi, tidak
dapat dihindari dan merupakan interaksi yang tidak
disengaja dengan lingkungan.

Dua penyebab terjadinya kecelakaan, yaitu :


1. Terjadi secara kebetulan kecelakaan dalam arti asli ( genuine
accident), sifatnya tidak dapat diramalkan dan berada di luar
kendali manajemen perusahaan.
2. Kondisi kerja yang tidak aman
Kondisi kerja yang tidak aman merupakan salah satu penyebab
utama terjadinya kecelakaan.
Untuk mengidentifikasi dan memahami akar penyebab
terjadinya Kecelakaan dan bagaimana akar-akar penyebab
tersebut berinteraksi, maka kita harus mengumpulkan bukti-
bukti atau data-data lapangan dan kemudian melakukan
analisis terhadap bukti-bukti tersebut.

 KECELAKAAN KERJA biasanya timbul sebagai hasil


gabungan dari beberapa faktor.
 Tiga Faktor utama adalah :
 Peralatan teknis,
 Lingkungan kerja dan
 Pekerja itu sendiri.

Kecelakaan kerja umumnya disebabkan oleh banyak faktor


dan sering diakibatkan oleh berbagai penyebab.
ADA BEBERAPA PENDEKATAN TEORI DALAM
MENGURAI POHON MASALAH KECELAKAAN
KERJA

TEORI TENTANG TERJADINYA KECELAKAAN


BANYAK DIKEMUKAKAN, ANTARA LAIN:

1. Teori Kebetulan Murni (PURE CHANCE THEORY). Merupakan


teori yang menyatakan bahwa kecelakaan terjadi atas
“Kehendak Tuhan” sehingga tidak ada pola yang jelas dalam
rangkaian peristiwa. Karena itu kecelakaan terjadi secara
kebetulan.

2. Teori Kecenderungan Kecelakaan (ACCIDENT PRONE


THEORY). Pada pekerja tertentu lebih sering tertimpa
kecelakaan karena sifat-sifat pribadinya yang cenderung
mengalami kecelakaan,
3. Teori Tiga Faktor Utama (Three Main Factor Theory) yang
menyebutkan bahwa suatu penyebab kecelakaan adalah
peralatan, lingkungan, dan faktor manusia pekerja itu
sendiri,

4. Teori Dua faktor (Two Factor Theory). Dimana kecelakaan


disebabkan oleh kondisi berbahaya (UNSAFE CONDITION)
dan tindakan atau perbuatan yang berbahaya (UNSAFE
ACT),

5. Teori faktor Manusia (Human Factor Theory).


Menekankan bahwa akhirnya semua kecelakaan kerja
langsung atau tidak langsung disebabkan karena kesalahan
manusia.. Oleh HW. Heinrich dikembangkan teori tentang
terjadinya kecelakaan kerja, yang sebenarnya merupakan
rangkaian yang berkaitan satu dengan lainnya.

www.themegallery.com
MEKANISME TERJADINYA KECELAKAAN KERJA
DINAMAKAN DENGAN “DOMINO SEQUENCE”
YAITU BERUPA :
1. ANCESETRY AND SOCIAL ENVIRONMENT.
Yakni pada orang yang keras kepala atau
mempunyai sifat tidak baik lainnya yang diperoleh
karena faktor keturunan, pengaruh lingkungan dan
pendidikan, mengakibatkan seseorang bekerja
kurang hati-hati, dan banyak berbuat kesalahan,

2. FAULT OF PERSON.
Merupakan rangkaian dari faktor keturunan dan
lingkungan tersebut diatas, yang menjurus pada
tindakan yang salah dalam melakukan pekerjaan,
3. UNSAFE ACT AND OR MECHANICAL OR PHYSICAL
HAZARDS yang menerangkan bahwa tindakan berbahaya
disertai bahaya mekanik dan fisik lain, memudahkan
terjadinya rangkaian berikutnya,

4. ACCIDENT. Merupakan peristiwa kecelakaan yang menimpa


pekerja dan umummya disertai oleh berbagai kerugian,

5. INJURY. Bahwa Kecelakaan mengakibatkan cedera atau


luka ringan atau berat, kecacatan, dan bahkan kematian.
Menurut Frank E. Bird dan Petterson dalam AM. Sugeng
Budiono, (2003:236), pada awal 1970 mengemukakan
bahwa PENYEBAB UTAMA KECELAKAAN KERJA adalah
ketimpangan pada sistem manajemen, sedangkan tindakan
maupun keadaan yang tidak aman (unsafe) hanya
mempengaruhi saja.

www.themegallery.com
BERDASARKAN PENDEKATAN EPIDEMIOLOGI,
TERBENTUKNYA KECELAKAAN DISEBABKAN OLEH 3
FAKTOR, YAITU :

1. HOST, yaitu tenaga kerja yang melakukan pekerjaan.


Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan host yaitu tenaga
kerja yang mempunyai resiko terpapar oleh berbagai potensi
bahaya yang ada,

2. AGENT, yaitu pekerjaan yang meliputi jenis pekerjaan,


beban kerja, dan jam kerja yang potensi penyebab terjadinya
kecelakaan kerja,

3. ENVIRONMENT, yaitu lingkungan yang terdapat di


tempat kerja yang meliputi lingkungan fisik, kimia dan biologi
yang dapat memaparkan bahaya yang dapat menyebabkan
kecelakaan kerja terjadi (AM. Sugeng Budiono, 2003:237).
TEORI 3 FAKTOR
TENAGA KERJA
HOST PENDEKATAN SECARA UNIVERSAL

AGENT PEKERJAAN / STANDAR / SOP

LINGKUNGAN PEKERJAAN
ENVIRONMENT AGENT – AGENT and HAZARD

www.themegallery.com
HUMAN FACTORS THEORY
TEORI FAKTOR MANUSIA Sebagai penyebab kecelakaan
menjelaskan bahwa kecelakaan adalah akibat dari
serangkaian / rantai peristiwa yang disebabkan kesalahan
manusia (human error)

OVERLOAD
KELEBIHAN BEBAN

HUMAN INAPPROPRIATE RESPONSE


FACTORS INCOMPABILITY

INAPPROPRIATE ACTIVITIES
INCOMPABILITY
SEBAGIAN BESAR KECELAKAAN KERJA DAN NEAR MISS YANG
MENIMPA MANUSIA DI TEMPAT KERJA DISEBABKAN OLEH FAKTOR
PERILAKU DARI MANUSIA ITU SENDIRI. KARENA ITULAH FAKTOR
PERILAKU MENJADI BANYAK SOROTAN UTAMA DARI TIAP ISU K3 DI
TEMPAT KERJA.
PERILAKU mengacu pada tingkah laku atau tindakan individu yang
dapat diamati oleh orang lain. Dengan kata lain, perilaku adalah apa
yang seseorang katakan atau lakukan yang merupakan hasil dari
pikirannya, perasaannya, atau diyakininya .

PERILAKU yang dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi oleh adat,


sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan atau genetika.

SOR
STIMULUS RESPON

ORGANISME
FAKTOR PENENTU PERILAKU TERBAGI ATAS
2 BAGIAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR
EKSTERNAL

 FAKTOR INTERNAL : bersifat bawaan dan


berfungsi untuk mengolah rangsangan dari luar,
misalnya tingkat pengetahuan, kecerdasan, persepsi,
emosi, motivasi, jenis kelamin, dan sebagainya

 FAKTOR EKSTERNAL : faktor eksternal, meliputi


lingkungan sekitar, baik fisik maupun non-fisik, seperti
iklim, manusia, sosial, budaya, ekonomi, politik,
kebudayaan dan sebagainya.
HUMAN FACTORS
 SAFETY CULTURE.
 SAFETY AWARENESS
 REWARD DAN PUNISHMENT

Jika sebagian besar kecelakaan kerja


disebabkan karena faktor perilaku apakah ini
berarti kita harus lebih banyak menekankan
program K3 pada faktor perilaku daripada
faktor desain tempat / sistem kerja?
PENERAPAN TEKNOLOGI YANG MELIBATKAN PERILAKU
MANUSIA (HUMAN BEHAVIOR) TERMASUK JUGA HUMAN
FACTORS HARUS DITERAPKAN UNTUK MENGURANGI
KESALAHAN YANG DISEBABKAN OLEH FAKTOR PERILAKU

Faktor eksternal juga ditentukan Penerapan teknologi yang melibatkan


dari faktor internal yang sudah perilaku manusia (human behavior)
melekat pada diri manusia termasuk juga human factors harus
diterapkan untuk mengurangi kesalahan
tersebut.
yang disebabkan oleh faktor perilaku.
Faktor-faktor internal biasanya
berupa karakteristik atau Teknologi dapat menjadi BARRIER dan
kapasitas seperti kognisi, dapat menggantikan beberapa peran
kecerdasan, persepsi, jenis dan pekerjaan manusia yang dirasa
kelamin yang dapat menimbulkan berpotensi melebihi kapasitas manusia
perilaku manusia yang tidak seperti pekerjaan-pekerjaan yang
diinginkan ketika desain memerlukan ketelitian tinggi atau
lingkungan kerja melebihi pekerjaan yang berulang-ulang atau
pekerjaan yang sangat dekat dengan
kapasitas manusia tersebut.
sumber bahaya kerja dan sebagainya.

www.themegallery.com
TEKNOLOGI SEBAGAI BARRIER
DESAIN YANG KITA MAKSUDKAN DISINI TENTUNYA HARUS
MENGACU PADA HIERARKI KONTROL YAKNI ELIMINASI,
SUBSTITUSI, ENGINEERING CONTROL, ADMINISTRATIVE CONTROL,
DAN ALAT PELINDUNG DIRI.

Memang proses sosialisasi BBS itu sangat menantang


karena hal ini sangat berkaitan dengan budaya disiplin
dan di masyarakat negara kita masih cukup “baru” dengan
safety culture ini dan diakui atau tidak diakui budaya
disiplin di negara kita juga masih perlu banyak perbaikan.
KESIMPULANNYA, PERILAKU MANUSIA
SANGAT BERKONTRIBUSI DALAM PERFORMA
K3 DI TEMPAT KERJA. KARENA ITU
PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN
KESELAMATAN BERBASIS PERILAKU
(BEHAVIOR BASED SAFETY) YANG EFEKTIF
HARUS DITERAPKAN SEBAGAI SALAH SATU
USAHA UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA
K3 DI TEMPAT KERJA.
MEKANISME TERJADINYA KECELAKAAN
KERJA DINAMAKAN DENGAN “DOMINO
SEQUENCE” YAITU BERUPA :
1. Ancesetry and Social Environment. Yakni pada
orang yang keras kepala atau mempunyai sifat
tidak baik lainnya yang diperoleh karena faktor
keturunan, pengaruh lingkungan dan
pendidikan, mengakibatkan seseorang bekerja
kurang hati-hati, dan banyak berbuat kesalahan,

2. Fault of Person. Merupakan rangkaian dari


faktor keturunan dan lingkungan tersebut diatas,
yang menjurus pada tindakan yang salah dalam
melakukan pekerjaan,

www.themegallery.com
3. Unsafe Act and or Mechanical or Physical Hazards
yang menerangkan bahwa tindakan berbahaya
disertai bahaya mekanik dan fisik lain, memudahkan
terjadinya rangkaian berikutnya,
4. Accident. Merupakan peristiwa kecelakaan yang
menimpa pekerja dan umummya disertai oleh
berbagai kerugian,
5. Injury. Bahwa Kecelakaan mengakibatkan cedera
atau luka ringan atau berat, kecacatan, dan bahkan
kematian. Menurut Frank E. Bird dan Petterson dalam
AM. Sugeng Budiono, (2003:236), pada awal 1970
mengemukakan bahwa penyebab utama kecelakaan
kerja adalah ketimpangan pada sistem manajemen,
sedangkan tindakan maupun keadaan yang tidak
aman (unsafe) hanya mempengaruhi saja.
Logika terjadinya kecelakaan
Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan
mata rantai sebab-akibat (Domino Squen)

BASIC
LACK OF CAUSES INSIDENT
INSIDENT
IMMIDIATE
CONTROL CAUSES LOSSES

19
( H.W. HEINRICH, 1931)

ENVIRON
PERSON HAZARD ACCIDENT INJURY
MENT

SOCIAL FAULT
ENVIRON OF UNSAFE
MENT ACT/
PERSON UNSAFE
CONDITIO
N

20
( FRANK BIRD JR, 1970 )

Lack of SYMPTOM
ORIGIN CONTACT Loss
Control

LACK OF BASIC
CONTROL IMMEDIATED
CAUSES INCIDENT INJURY /
CAUSES / ACCIDEN
DAMAGE

21
LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG
(Kontak)
PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR PERBUATAN <KEJADIAN>
KECELAKAAN
PERORANGAN TAK AMAN KONTAK
STANDAR DENGAN ATAU
&
TAK SESUAI FAKTOR KONDISI ENERGI KERUSAKAN
KERJA TAK AMAN ATAU YANG TAK
KEPATUHAN BAHAN/ ZAT
PELAKSANAAN DIHARAPKAN

THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL


Bird & German, 1985

22
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

KERUGIAN

23
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 STRUCK AGAINST  menabrak/bentur benda diam/bergerak


 STRUCK BY  terpukul/tabrak oleh benda bergerak
 FALL TO  jatuh dari tempat yang lebih tinggi
 FALL ON  jatuh di tempat yang datar
 CAUGHT IN  tusuk, jepit, cubit benda runcing
 CAUGHT ON  terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar
INSIDEN

 CAUGHT BETWEEN  terpotong, hancur, remuk


 CONTACT WITH  listrik, kimia, radiasi, panas, dingin
 OVERSTRESS  terlalu berat, cepat, tinggi, besar
 EQUIPMENT FAILURE  kegagalan mesin, peralatan
 EVIRONMENTAL RELEASE  masalah pencemaran
24
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 OPERASI TANPA OTORISASI  PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK


 GAGAL MEMPERINGATKAN  APD KURANG, TIDAK LAYAK
 GAGAL MENGAMANKAN  PERALATAN RUSAK
 KECEPATAN TIDAK LAYAK
 MEMBUAT ALAT PENGAMAN SEBAB LANGSUNG  RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
TIDAK BERFUNGSI  SISTEM PERINGATAN KURANG
 PAKAI ALAT RUSAK  BAHAYA KEBAKARAN
 PAKAI APD TIDAK LAYAK  KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
 PEMUATAN TIDAK LAYAK  KEBISINGAN
 PENEMPATAN TIDAK LAYAK
 MENGANGKAT TIDAK LAYAK  TERPAPAR RADIASI
 POSISI TIDAK AMAN  TEMPERATUR EXTRIM
 SERVIS ALAT BEROPERASI  PENERANGAN TIDAK LAYAK
 BERCANDA, MAIN-MAIN  VENTILASI TIDAK LAYAK
 MABOK ALKOHOL, OBAT  LINGKUNGAN TIDAK AMAN
 GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR
25
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 KEMAMPUAN FISIK ATAU  PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN


PHISIOLOGI TIDAK LAYAK SEBAB DASAR
 ENGINEERING
 KEMAMPUAN MENTAL TIDAK LAYAK  PENGADAAN (PURCHASING)
 STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI  KURANG PERALATAN
 STRESS MENTAL  MAINTENANCE
 KURANG PENGETAHUAN  STANDAR KERJA
 KURANG KEAHLIAN  SALAH PAKAI/SALAH
 MOTIVASI TIDAK LAYAK MENGGUNAKAN

26
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

PROGRAM TIDAK SESUAI


LACK OF CONTROL

STANDARD TIDAK SESUAI


KEPATUHAN TERHADAP
STANDAR

27
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai