Anda di halaman 1dari 25

KLIPING

Lompat Jangkit, Lari Estafet, Permainan Bola Tangan, Permainan Bola Voli

Disusun oleh:
Ferdy Ananda L
Kelas XII IPS 1
No absen : 12

MAN 1 MAGELANG
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

i
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN ............................................................................................ i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

ISI
A. Sejarah Lompat Jangkit ............................................................................. 1
B. Pengertian Lompat Jangkit......................................................................... 2
C. Lapangan Lompat Jangkit........................................................................... 2
D. Teknik –Teknik Lompat Jangkit .................................................................. 3
E. Peraturan Lompat Jangkit ......................................................................... 4

F. Sejarah Lari Estafet .................................................................................... 1


G. Pengertian Lari Estafet .............................................................................. 2
H. Teknik –Teknik Lari Estafet ...................................................................... 3
I. Peraturan Lari Estafet ................................................................................ 4

J. Sejarah Permainan Bola Tangan ................................................................ 1


K. Pengertian Permainan Bola Tangan ........................................................... 2
L. Lapangan Bola Tangan .............................................................................. 2
M. Teknik –Teknik Permainan Bola Tangan ..................................................... 3
N. Peraturan Permainan Bola Tangan ............................................................ 4

O. Sejarah Permainan Bola Voli...................................................................... 1


P. Pengertian Permainan Bola Voli ................................................................ 2
Q. Lapangan Bola Voli .................................................................................... 2
R. Teknik –Teknik Permainan Bola Voli ............................................................ 3
S. Peraturan Permainan Bola Voli ................................................................... 4

LOMPAT JANGKIT

2
Sejarah Lompat Jangkit
Sejarah lompat jangkit dapat ditarik sejak zaman Olimpiade kuno. Namun, lompat jangkit
baru menjadi bagian dari Olimpiade modern untuk pertama kalinya pada 1896 di Athena,
Yunani. Pada saat itu, lompat jangkit terdiri dari dua lompatan dengan kaki yang sama dan
kemudian satu lompatan.
Definisi lompat jangkit :
Lompat jangkit disebut juga lompat-lompat tiga, karena dilakukan dengan tiga
lompatan yaitu jingkat (hop), langkah (step), lompat (jump) atau jingkat – langkah – lompat.
Lompat jangkit termasuk salah satu nomor lompat di antara nomor nomor lompat
yang lainnya seperti lompat jauh, lompat tinggi dan lompat tinggi galah.
Menurut ketentuan si pelompat harus melakukan tiga kali menumpu, menumpu dua
kali dengan kaki yang sama yang disebut Hop dan Step dan diakhiri dengan gerakan Jump
atau lompat.

Hasil dari suatu lompatan sangat tergantung dari kecepatan horizontal dan kekuatan pada
ketiga tahapan tumpuan tersebut. Jarak antara hop, step, jump bervariasi tergantung dari
kecepatan, kekuatan, dan kelentukan otot. Sudut tumpuan yang tepat sangat membantu
menjaga kecepatan.
Ukuran Lapangan Lompat Jangkit
Ukuran untuk Lapangan dari awal lari sampai balok tumpuan ± 45m, dari balok tumpuan
sampai bak lompatan ± 13m, bak lompat panjang 8 m, lebar 2.75m, kedalaman bak lompat =
10-20cm.

Teknik – Teknik Lompat Jangkit

3
Dalam lompat jangkit ada 3 tahapan yang harus dilaksanakan yaitu:
1. Tahapan Hop (Jingkat)

Hop adalah tahap pertama dari lompat jangkit, selama fase pelompat lari dari papan lepas
landas dengan hop. Tujuan di hop adalah untuk mencapai kecepatan vertikal horizontal (maju
dan up) dari tolakan papan, bukan kecepatan horizontal vertikal (atas dan ke depan seperti
dalam lompat jauh). Pelompat harus menggunakan kaki terkuatnya untuk tahap hop karena
leg hop akan digunakan untuk dua dari tiga melompat. Kecepatan vertikal horizontal (depan
dan ke atas) dari mengambil dari papan dilakukan dengan menjaga tubuh tegak tetapi dalam
posisi sedikit ke depan. Tumit kaki hop harus memutar tinggi dan di bawah pinggul dan
kemudian diperpanjang sejauh mungkin ke depan dengan tubuh bagian atas sedikit di atas
kaki di bawah sentuhan. Posisi ini akan membuat atlet merasa seolah-olah ia sedang berjalan
dari papan, untuk mengingatkan pelompat supaya tetap tegak dan tidak pernah melihat ke
bawah atau bersandar ke depan, karena tubuh secara alami akan bersandar ke depan ketika
kedua tangan direntangkan kembali untuk mendarat. Jika atlet bersandar tubuhnya terlalu
maju akan sulit untuk membawa kaki yang berlawanan untuk tahap berikutnya.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan Hop.

Kaki pelompat harus sepenuhnya diperpanjang di lepas landas, dengan lengan


pelompat diperpanjang di depan tubuh ketika menggunakan teknik ganda-lengan
atau sani lengan di depan dan yang lainnya di belakang ketika menggunakan teknik
lengan tunggal. Kaki yang lurus dari pelompat harus hampir sejajar dengan tanah dan
.santai di lepas landas

4
Ingatlah untuk menyelesaikan lingkaran penuh, Kaki lepas landa harus ditarik
ke pantat. (Gambar: B)

Kaki yang lurus dari pelompat juga harus memutar dari depan tubuh ke
belakang untuk mempertahankan kecepatan horizontal. (Gambar: B dan C )

Sebuah kaki lepas landas yang agresif mulai menarik ke depan, dengan lengan
memperluas belakang (teknik lengan ganda) atau satu lengan di depan dan
yang lainnya di belakang(teknik lengan tunggal). Sebagai kaki lepas landas
mencapai paralel, bagian bawah kaki meluas keluar melewati lutut, dengan
kaki sebelumnya tertekuk. (Gambar C)

5
Setelah kaki diperpanjang, kaki pelompat yang agresif harus mendorong ke
bawah kaki, pengaturan pelompat untuk pendaratan aktif (Gambar D). Ingat,
lengan pelompat harus selalu kembali pada saat mendarat.
2. Tahap Step (Melangkah)

Sebelum pelompat melengkapi tahapan hop, lengan harus ditarik kembali untuk
mempersiapkan pelompat ke tahapan langkahnya. Tahap langkah ini dilakukan dengan
membawa kaki ayunan (kebalikan dari kaki hop) dan ke depan. Pelompat harus berusaha
untuk mendapatkan kaki tegak lurus atas ke tubuh atau sejajar dengan tanah sekitar 90
derajat. Kedua lengan harus datang ke depan untuk memanfaatkan dua gerakan lengan. Setiap
kali aksi kelompok yang digunakan selama tahap melangkah, lengan yang berlawanan terus
maju seperti kelanjutan dari menjalankan tetapi tidak pernah melewati dagu.
Untuk melaksanakan tahapan langkah yang tepat pelompat harus menahan kakinya pada
90derajat untuk sepersekian detik, maka kaki bagian bawah harus memperpanjang depan
lutut sebelum mendarat. Persyaratan untuk menahan posisi ini adalah untuk menjaga batang
tubuh di perpanjang dan sedikit ke depan untuk lubang kaki di 90 derajat. Seorang pelompat
mempersiapkan untuk sentuhan ke bawah dan kaki diperpanjang untuk sentuhan bawah,
pelompat harus memperpanjang tangannya di belakang punggung dalam mempersiapkan
tahapan melompat. Lengan pelompat harus sedikit di depan kaki bebas untuk mengeksekusi
tahapan melompat yang benar.

6
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam tahapan melangkah

Kaki lepas landas sedikit diperpanjang dengan kaki lutut lurus tepat di bawah sejajar

dengan tanah. (Gambar E)


Kaki lepas landas tetap diperpanjang belakang tubuh dengan tumit terangkat tinggi.
(Gambar F). Kaki lurus diletakkan sejajar dengan tanah sekitar 90 derajat, Sebelum
jari kaki. (Gambar F) kembali sebelum berhubungan bawah.
Pada saat ini lengan pelompat harus diperluas keluar sepanjang sisi tubuh pelompat,
kemudian terus mengayunkan kembali sebelum berhubungan bawah.

Kaki yang lurus meluas dengan pergelangan kaki tertekuk (menciptakan tuas panjang)
dan terkunci ke bawah untuk transisi cepat ke tahapan melompat. (Gambar G) Selama
waktu itu lengan pelompat harus mulai mengayunkan dan keluar di depan tubuh
pelompat.

7
3. Tahap Melompat

Sebagai pelompat harus mempersiapkan untuk memulai tahap melompat, pertukaran lengan
dan jika metode lengan tunggal yang digunakan. Jika lengan ganda digunakan, lengan
keduanya harus kembali pada sentuhan ke bawah dan ditarik lebih cepat, dengan aksi
meninju. Pelompat harus menjalankan tahapan melompat dengan gaya menggantung mirip
dengan gaya lompat jauh. Tidak ada cukup waktu untuk menjalankan halangan-tendangan.
Pada saat di udara pelompat harus menunda rotasi ke depan untuk menjamin arahan yang
lebih baik. Tercapainya lengan dan tindakan bawah-mundur selanjutnya lengan akan
membantu dalam menunda rotasi ke depan.

Hal – hal yang harus diperhatikan pada tahap melompat

Selama tahapan melompat kaki lepas landas dari pelompat, yang


merupakan kaki lurus di tahap sebelumnya, yang diperpanjang pada
saat kontak dengan tanah. (Gambar H) Kaki bebas pelompat harus
didorong sedikit di atas tingkat pinggang (Gambar H)

8
Lengan yang kemudian didorong ke depan dan ke atas batang tubuh
Pelompat harus dalam keadaan tegak dengan dagu dan mata melihat ke
depan Tempat kaki mendarat dan berpindah ke posisi menggantung
dengan kedua kaki tepat di bawah batang tubuh, kaki pelompat juga
harus membungkuk pada lutut dan lengan harus direntangkan di atas
kepala untuk perlambatan rotasi ke depan dari tubuh, dengan tangan
pelompat menggapai langit. (Gambar I)
Lengan pelompat kemudian harus mendorong maju dengan kaki
berayun ke depan. Pelompat harus memegang posisi itu hingga tumit
menyentuh pasir, ketika tumit menyentuh pasir lutut harus ditekuk,
yang akan memungkinkan tubuh bagian atas untuk memutar ke depan,
ini juga akan memungkinkan pinggul pelompat naik dan memaksa
pelompat akan mendarat pada pasir. (Gambar J)

Sikap mendarat pada lompat jangkit sama seperti pada lompat jauh.

Cara melakukan pendaratan lompat jangkit adalah sebagai berikut:

1. Pada waktu akan mendarat, kedua kaki diangkat atau dibawa ke depan-lurus.
2. Badan dibungkukkan ke depan dan kedua tangan dari atas di bawa ke depan.
3. Kemudian mendarat pada kedua kaki mengeper dengan cara membengkokkan
kedua lutut.
4. Berat badan dibawa ke depan supaya jangan terjatuh ke belakang, kepala ditundukkan,
kedua tangan ke depan.

Awalan Dalam Lompat Jangkit

Untuk meningkatkan kecepatan lari dengan tidak menghambat dari tumpuan-tumpuan


tersebut. Jarak awalan harus cukup panjang 35-40 meter, supaya kecepatan mencapai titik

9
maksimal pada waktu melakukan tumpuan. Gerakan lari konstan dan mampu menempatkan
kaki tumpu pada balok dengan tepat.

Peraturan dalam Lompat Jangkit


Ada beberapa peraturan dalam lompat jangkit, yaitu:

a. Lapangan lompat jangkit dan ukurannya


b. Melompat sebelum balok tumpuan, tetap sah
c. Pada tolakan kaki pertama harus mendarat pada kaki yang sama
d. Pada tolakan kedua, harus mendarat pada kaki yang lain
e. Bila pelompat sedang melakukan lompatan dan menyentuh tanah dengan kaki ayun, hal ini
dianggap melanggar / diskualifikasi
f. Lazimnya diberikan giliran melompat 1,5 menit -2 menit

LARI ESTAFET
10
Sejarah Lari Estafet
Sebenarnya, bagaimana sih sejarah lari estafet itu? Ternyata asal mula dari olahraga ini
terinspirasi dari sebuah kisah tiga suku bangsa. Jadi, ada tiga bangsa yang disebut dengan
bangsa Aztek. Bangsa Inka dan juga bangsa Maya Ketiga bangsa ini zaman dahulu pernah
mengadakan suatu misi yang di dalamnya menggunakan teknik lari secara bersambung untuk
menyelesaikan misi tersebut.
Adapun tujuan dari misi ini adalah untuk menyampaikan kabar penting yang telah lama
diketahui. Hanya saja, bangsa Yunani Kuno menggunakan obor yang diberikan secara
sambung-menyambung. Adapun bangsa Yunani Kuno sendiri menggunakan lari estafet dalam
rangka pemujaan spiritual.
Dalam pelaksanaannya, bangsa Yunani Kuno menggunakan api obor yang harus diberikan
secara berturut-turut dalam rangka pemujaan roh leluhur. Dengan adanya tradisi spiritual ini,
maka lari estafet mulai dikenal sebagai salah satu olahraga. Bahkan jenis olahraga ini juga
pernah diolimpiadekan yang nama olimpiadenya adalah api olimpiade.
Pada tahun 1992 sepatnya di Stockholm, olimpiade lari estafet pertama kali dilaksanakan.
Dalam olimpiade ini menggunakan kategori 4 x 100 meter dan juga 4 x 100 meter yang
hanya dikuti oleh para ria dengan teknik lari yang sama seperti saat ini.

Pengertian Lari Estafet


Apa yang dimaksud dengan lari estafet? Ini adalah salah satu lomba lari yang termasuk
dalam cabang atletik yang cara memainkannya secara bergantian Dalam satu tim lari,
anggotanya terdiri atas empat orang pelari yakni pelari pertama, pelari kedua, pelari ketiga
dan juga pelari keempat. Cabang lari ini juga berbeda dengan cabang lari lainnya. Yang mana
dalam cabang ini para pelari harus memindahkan tongkat dari pelari sebelumnya menuju
pelari setelahnya.

11
Teknik Lari Estafet
Dalam pelaksanaannya, ternyata ada beberapa teknik yang digunakan. Berikut ini adalah
penjelasan dari setiap teknik tersebut.

Teknik Pemberian Tongkat


Dalam memberikan tongkat kepada pelari berikutnya ternyata juga dibutuhkan teknik.
Nah, saat memberikan tongkat, maka tongkat harus diberikan dengan menggunakan tangan
kanan. Sedangkan pelari yang menerima tongkat harus menerimanya dengan menggunakan
tangan kiri.
Tidak hanya itu saja, pada saat tongkat diberikan, maka tongkat tersebut harus diayunkan
dari belakang menuju ke depan melalui bagian bawah. Sedangkan tangan si penerima sudah
siap di belakang untuk menerima tongkat dengan tangan yang menghadap ke bawah.
Pada saat itu, pastikan ibu jari dibuka lebat dan jari lainnya dirapatkan. Sebagai tambahan,
tangan si penerima harus berada tepat di bawah pinggang. Nah, dari bagian ataslah si pemberi
akan memberikan tongkat dengan menggunakan tangan kanan. Sebelum tongkat diberikan
pastikan tongkat sudah diayunkan terlebih dahulu.

Teknik Menerima Tongkat Estafet


Adapun teknik menerima tongkat estafet ini dibagi menjadi dua jenis yakni cara visual dan
cara non visual. Untuk lebih jelasnya langsung saja simak semua penjelasannya di bawah ini.

Cara visual, ini adalah cara menerima tongkat dengan cara melihat ataupun menoleh ke
arah belakang. Teknik lari yang satu ini hanya digunakan untuk jenis lari estafet yang
memiliki jarak 4 x 400 meter. Cara non visual, ini adalah sebuah cara yang digunakan untuk
menerima tongkat estafet tanpa melihat atau menoleh ke bagian belakang. Untuk teknik ini
digunakan pada lari estafet jarak pendek yakni 4x 100 meter.

Area Pergantian Tongkat dan Cara Menempatkan antara Pelari


Adapun area pergantian tongkat dan juga cara menempatkan antara pelari adalah sebagai
berikut:
1. Pelari pertama berlari di area start pertama yang mana menggunakan lintasan
tikungan.

2. Pelari kedua berlari di area di start kedua yang mana menggunakan lintasan lurus.

3. Pelari ketiga berlari di area ketiga dengan menggunakan lintasan tikungan 4.


Sedangkan pelari keempat berlari pada start keempat menggunakan lintasan yang
lurus dan lari diakhiri pada garis finish.

Hal Penting yang Harus Diperhatikan


Dalam pelaksanaannya, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam lari
estafet. Apa saja hal tersebut, yuk simak selengkapnya di bawah ini.
1. Dalam hal pemberian tongkat, ada baiknya dilakukan secara bersilang. Untuk pelari
pertama dan ketiga ada baiknya menggunakan tangan kanan pada saat memegang
tongkat. Sedangkan untuk pelari kedua dan keempat ada baiknya pada saat memegang
atau menerima tongkat dengan menggunakan tangan kiri.

12
2. Dalam hal penempatan pelari harus disesuaikan dengan kelebihan masing- masing
dari setiap pelari. Misalnya untuk pelari pertama dan ketiga dicari yang unggul dalam
hal lari tikungan. Sedangkan untuk pelari kedua dan keempat dicari pelari yang
memiliki daya tahan tubuh yang baik.
3. Jarak menanti bagi para pelari harus diukur secara tepat pada saat proses
4. latihan sebelum bertanding.
5. Hal terakhir yang harus diperhatikan adalah ketika sudah memberikan tingkat, maka
pastikan pelari segera pergi dari lintasannya masing-masing.

Peraturan Lari Estafet


Dalam perlombaan lari estafet, tentunya ada beberapa aturan yang harus dipatuhi oleh
setiap peserta lari. Perlu diketahui bahwa lari estafet ini proses pergantian tongkat dilakukan
dengan jarak 20 meter dan lebar 1,2 meter khusus untuk pelari 4 x 100 m.

Adapun untuk start yang digunakan oleh pelari pertama adalah start jongkok dan untuk
pelari kedua, ketiga dan keempat menggunakan start berdiri. Lantas, bagaimana ketentuan
atau peraturan lari estafet ? Untuk lebih jelasnya langsung saja simak selengkapnya di bawah
ini.

13
Permainan Bola Tangan
Sejarah Bola Tangan

1. Masa Yunani Kuno


Permainan bola tangan dapat ditelusuri sejarahnya. Pada zaman Yunani Kuno
permainan bola tangan sudah dimainkan walaupun dengan peraturan yang masih kuno.
Permatanan “Urania” yang dimainkan oleh orang-orang Yunani kuno (yang digambarkan
oleh Homer dan Odyssey) dan “harpaston” yang dimainkan oleh orang-orang Romawi yang
bernama Claudius Galenus tahun 130 sampai 200 Maschi.

Di Jerman peramainan bola tangan dikenal dengan “Fangballspiel” ayau permainan


“tangkap bola” yang diperkenal kan dalam ebuah lagu oleh penulis puisi Jerman bernama
Walther von der Vgelweide. (1170-1230), Di Perancis seorang bernama Rabeilas (1494-1533)
menggambarkan permainan bola tangan dengan; “mereka bermain bolatangan dengan
menggunakan telapak tangan mereka”.

Pada tahun 1793 masyarakat yang hidup di dataran hijau menggambarkan dan membuat
ilustrasi dengan menggunakan bola tangan. Pada tahun 1484 seorang administrator olahraga
Denmark mengizinkan permainan bola tangan agar dimainkan di sekolah lanjutan di Ortup
Denmark dan mendorong untuk segera menyertakan aturan dalam bola tangan. Bola tangan
adalah olahraga beregu di mana dua regu dengan masing-masing 7 pemain (6 pemain dan 1
penjaga gawang) berusaha memasukkan sebuah bola ke gawang lawan. Permainan ini mirip
dengan sepak bola, tapi cara memindahkan bola adalah dengan tangan pemain, bukan kaki.
Lapangan bola tangan berukuran 40 m x 20m dengan garis pemisah di tengah dan gawang di
tengah kedua sisi pendek. Di sekeliling gawang dibuat garis untuk menandai daerah yang
hanya boleh dimasuki penjaga gawang. Bola yang digunakan lebih kecil dari bola sepak.
Handball dimainkan selama 2 x 30 menit. Penalti dilakukan dari jarak 7 meter.

2. Perkembangan Bola Tangan Di Indonesia


Pada masa lalu, permainan bola tangan mempunyai banyak penggemarnya di
Indonesia, khususnya pelajar dan mahasiswa. Bentuk permainan bola tangan yang dimainkan
ialah bola tangan 11 pemain (Outdoor/field handball) dan dilakukan dalam kegiatan intra
kulikuler maupun ekstra kuliler. Pada masa itu juga cukup banyak pertandingan
diselenggarakan, baik oleh perguruan tinggi maupun oleh organisasi mahasiswa. Permainan
bola tangan pernah mengisi acara pertandingan dalam Pekan Olahraga Nasional, tetapa hanya
pada PON ke II yang diselenggarakan di Jakarta pada tahun 1951. Peserta pertandingan pada
watu PON II tersebut. hanya terdiri dari empat daerah yaitu: Jakarta Raya, Jawa Barat, Jawa
Tengah dan Jawa Timur.
Selain dalam PON, permainan bola tangan juga pernah mengisi acara dalam Pekan
Olahraga Mahasiswa (POM) yang sekarang berubah namanya menjadi Pekan Olahraga
Mahasiswa Nasional (POMNAS). Bola tangan pernah dipertandingkan pada POM ke V yang
diselenggarakan di Medan pada Tahun 1960. Akan tetapi permainan bola tangan ini hanya
bertahan sampai akhir orde lama (1965-1966) dan kemudian secara perlahan permainan bola
tangan mengalami kemunduran dan akhirnya menjadi tidak populeer lagi. Meskipun

14
demikian sampai saat ini permainan bola tangan merupakan salah satu cabang olahraga yang
harus diajarkan kepada siswa SMP maupun SMA. Bola tangan juga merupakan mata kuliah
wajib di Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) di Unversitas Pendidikan
Indonesia (UPI) dan dibeberapa Perguruan Tinggi.
Di Indonesia permainan bola tangan telah dilakukan sejak penjajahan Belanda,
tetapi sayang sampai sekarang tidak banyak dikenal masyarakat. Hal ini dapat dilihat dengan
tidak adanya top organisasi atau induk organisasi atau perkumpulan-perkumpulan bola tangan
serta tidak adanya pertandingan yang diselenggarakan pada tahun 1951. permainan bola
tangan merupakan salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan pada PON VII di Jakarta,
yang hanya diikuti Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jakarta. Permainan bola tangan juga pernah
dimainkan sebagai salah satu cabang olahraga pada POM, Pekan olahraga mahasiswa, akan
tetapi setelah POM di Medan permainan bola tangan dicoret dari daftar cabang olahraga yang
sangat mudah menimbulkan perkelahian. Permainan bola tangan Di Indonesia banyak dikenal
kalangan pelajar, baik di sekolah dasar maupun di sekolah lanjutan karena permainan ini
merupakan salah satu cabang olahraga yang diajarkan.

3. Perintis Bola Tangan Lapangan Modern


Bola tangan modern dimainkan pada abad 19 dimainkan di kota Danish di bagian
Nyborg, Denmark pada tahun 1897, yang mempelopori bola tangan sesungguhnya adalah tiga
negara yaitu Denmark, Jerman dan Swedia namun pendiri bola tangan justru pakar
pendidikan jasmani yang memindahkan bola tangan lapangan pada pergantian abad yang
berdasar dua bentuk permainan “Raffbal” (bola tangkap) dan “Königsbergerball”.
Di Swedia Wallström juga memperkenalkan permainan bola tangan dinegaranya
pada tahun 1910 Pada tahun 1912 seorang kebangsaan Jerman Hirschman mencoba
menyebarkan bola tangan lapangan untuk pertama kali. Tahun 1919 seorang guru olahraga di
Berlin, Karl Scelenz memperkenalkan bentuk permainan bola tangan di lapangan besar
(outdoor) di beberapa negara Eropa. Kemudian ia mengembangkan peraturan-peraturan bola
tangan uyang hingga saat ini dikenal sebagai salah satu pendiri bola tangan lapangan. Pada
tahun 1926, dalam sebuah pertemuan di kota Hague, Kongres Federasi Atletik Amatir
Internasional, mengusulkan pada peserta kongres untuk menyusun peraturan Internasional
dari bola tangan lapangan.

4. Pelopor Federasi Bola Tangan Internasional


Pada tahun 1928 International Amateur Handball Federation (IAHF) bertepatan
dengan Olimpiade Amsterdam dengan Ketua Avery Brundage dari Amerika. Setelah tahun
1938 untuk pertama kali diselenggarakan Kejuaraan Dunia Bolatangan di Jerman. Akhirnya
pada tahun 1946 atas usulan dan undangan Denmark dan Swedia delapan negara
mendeklarasikan Federasi Bolatangan International atau International Handball Federation
(THF). Delapan negara tersebut adalah denmark, Finlandia, Perancis, Belanda, Norwegia,
Polandia, Swiss, Swedia. Sampai tahun 2003 IHF memiliki jumlah peserta sebanyak 150
peserta negara dengan 80.000 klub dan 19 juta atlet putra maupun putri.

5. Sejarah Bola Tangan Dalam Olimpiade


Pada tahun 1938 di Olimpiade Berlin untuk pertama kali bolatangan di ikutsertakan
sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan hingga Olimpiade yang terakhir
diselenggarakan di Athena, yunani Di Olimpiade terakhir tahun 2004 di athena diadakan

15
penyambutan kecil untuk merayakan 28 tahun berlangsungnya Olimpiade dan ke ikut sertaan
ke- 10 bagi olahraga bola tangan. Bola tangan pada Olimpiade ini dipertandingkan di dua
tempat

Yaitu di Olympic Sport Center disaksikan oleh 80.000 suporter dan Helinikon Olympic
Complex disaksikan oleh 14.000 suporter.

Pengertian Permainan Bola Tangan


Permainan bola tangan adalah permainan beregu yang dimainkan menggunakan tangan dengan
cara mengoper, membawa bola, dan menembakkan bola ke dalam gawang lawan. Permainan bola
tangan biasanya dilakukan di ruang tertutup (indoor).

Lapangan Permainan Bola Tangan


a. Garis batas lemparan hukuman
b. Titik hukuman 14 meter
c. Garis batas lemparan gawang
d. Long korner
e. Lemparan sudut
f. Shoot corner

Pemain
Setiap tim terdiri dari 12 pemain, namun hanya 7 pemain yang ada di lapangan termasuk
seorang penjaga gawang. Selebihnya adalah pemain pengganti selama permainan
berlangsung. Mereka masuk dan meninggalkan lapangan permainan dari daerah pergantian
pemain.

Berikut adalah posisi dari masing-masing pemain:

1. Attacking Positions
2. Defending positions.
3. LW-Left Wing OD - Outside defender
4. LB-Left Back HD - Half Defender
5. CB-Center Backor playmaker FD -
forward Defender
6. RB-right Bacck GK - goal keeper
7. RW-right Wing
8. PV-pivot

Teknik - Teknik Permainan Bola Tangan

a. Menggiring (Dribbling)
Menggiring atau mendribel bola adalah upaya membawa bola dengan cara memantul-
mantulkan bola ke lantai dengan satu atau dua tangan. Pada permainan bola tangan seorang
pemain diperkenankan melangkah sebanyak 3 langkah sambil memegang bola setelah
memantulkan bola pada saat berlari. Namun, diperbolehkan juga menggiring seperti pada
permainan bola basket. Kegunaan menggiring adalah untuk mencari peluang serangan,
menerobos pertahanan lawan, dan memperlambat tempo permainan.

16
b. Mengoper bola (Passing)
Mengoper bola atau lebih lazim di sebut passing adalah merupakan salah satu teknik yang
sangat penting dalam permainan bola tangan, ibaratnya permainan bola kaki, operan-operan
yang cantik dan menawan dapat membuat pemain lawan ekstra hati-hati dalam menjaga
pertahanannya, itu juga yang terjadi dalam permainan bola tangan, operan bola dari tangan ke
tangan sangat penting dalam usaha membangun sebuah serangan ke daerah pertahanan lawan,
guna menghasilkan sebuah gol. Passing dalam hakikatnya terbagi dalam dua bagian yaitu
passing dengan dua tangan dan passing dengan satu tangan.

1) Passing dengan dua tangan


Passing dengan dua tangan di perlukan terutama untuk operan-operan jarak dekat,
namun perlu dilakukan dengan secara cepat. Untuk itu, pemakaian teknik mana yang harus
dipilih tergantung dari posisi pemain seregu dan pemain lawan yang menghadang.
Passing bola dengan dua tangan pada prinsipnya harus dilakukan dengan pengarahan
tenaga tubuh yang disalurkan ke bola, bukan hanya tenaga lengan. Tergantung dari jarak yang
diperlukan,maka besaran tenaga juga harus berbeda-beda. Tenaga yang diperlukan untuk
mengoper bola di hasilkan dari gerakan tubuh yang bergerak ke depan, yang kemudian
disalurkan dan digabungkan dengan tenaga lengan, tangan dan pergelangan tangan. Passing
dengan dua tangan dibedakan menjadi tiga bagian yaitu Chest pass. Overhead pass dan
Underhand pass.

a. Chest Pass (operan depan dada)


Pelaksanaannya: kedua tangan memegang bola di depan dada, jari-jari yang
memegang bola direnggangkan satu sama lain, siku dibengkokkan membentuk 49. Posisi
tubuh tegak dan posisi kaki tidak sejajar, melainkan memberikan salah satu kaki sedikit agak
ke depan, guns memberikan dorongan yang kuat dan tidak hilang keseimbangan pada saat
melepaskan bola, setelah bola dilepaskan kedua tangan di kuruskan ke depan seiring dengan
terlepasnya bola.

b. Overhead Pass (operan di atas kepala)


Pelaksanaannya: berdiri tegak, lutut sedikit ditekuk kedua tangan memegang bola
di atas kepala, posisi hampir sama dengan lemparan bola ke dalam sepak bola. Setelah bola di
lepaskan kedua tangan diluruskan ke depan sejajar. Posisi tubuh tetap dipertahankan dan
mengantisipasi supaya badan tidak jatuh ke depan.

c. Underhand Pass (operan bawah)


Pelaksanaannya: posisi badan membungkuk kedua kaki dibuka selebar bahu, salah
satu kaki sedikit agak ke depan (tidak sejajar) kedua lengan lurus ke bawah, tangan
memegang bola yang persis berada di tengah tegak lurus kedua kaki, kemudian bola
dilepaskan ke depan. Pandangan ke arah sasaran bola yang hendak di tuju dengan
mempertahankan posisi tubuh tetap dalam keadaan stabil.

17
2) Passing dengan satu tangan
Operan dengan satu tangan, dilihat dari jenisnya, dapat dibedakan berdasarkan dua
tujuan, yaitu pertama, untuk mengoper pada teman seregu yang berjarak jauh dan yang kedua
mengoper untuk mengecoh lawan. Khusus untuk javeline pass, pelaksanaan lemparan harus
dilakukan dengan mengikuti prinsip maksimum time distance. Dalam arti lemparan itu harus
dilakukan dalam waktu maximum (secepat-cepatnya) dan jarak sikap lemparan (power
position) yang maksimum juga. Gabungan antara dua factor yang maksimum tadi akan
menjamin jauhnya lemparan.

a) Javeline Pass (posisi seperti lemparan lembing)


Pelaksanaannya: berdiri tegak, bola di pegang oleh salah satu tangan, di bawa ke
belakang kepala, kedua siku sedikit ditekuk, kalau tangan kanan memegang bola, maka kaki
kanan juga berada di belakang (begitu pula sebaliknya) kedua lutut sedikit ditekuk, tumit kaki
yang di belakang sedikit diangkat posisi sama dengan lempar lembing atau lemparan base
ball.

b) Side Pass (operan samping)


Pelaksanaannya: Posisi tubuh agak miring ke kanan kedua lutut ditekuk membentuk
posisi 45° pandangan ke samping kiri, bola dipassing dengan satu tangan melewati depan
dada ke samping, posisi tubuh tetap dipertahankan.

c) Reverse Pass (Membalik)


Pelaksanaannya: badan sedikit dibungkukkan dengan posisi menyamping bola
dipegang oleh tangan kanan (atau sebaliknya) lutut sedikit ditekuk, kalau pass dengan
menggunakan tangan kanan, maka kaki kanan rapat, dan tumit kaki kiri agak diangkat, bola
dipassing melewati belakang pantat ke samping.

c. Menembak Bola (Shooting)

Adapun beberapa jenis teknik tembakan yang ada di dalam permainan bola tangan antara
lain:

1) Center Shoot (tembakan tengah)


Bagi yang menggunakan tangan kiri, kaki kanan di depan, yang menggunakan tangan
kanan, kaki kiri di depan pada saat bersamaan tarik lengan di atas bahu sampai ke belakang,
lengan bagian depan membentuk sudut 90 derajat dengan lengan atas, pinggang berputar ke
samping bersama-sama dengan lengan lempar, tangan di belakang bola, jari-jari tangan di
bentangkan dengan luwes, langkah ketiga dan terakhir saat ke depan harus lebar dan kuat,
kaki menghadap ke arah gawang, tangan di belakang bola, namun bola jangan di tekan keras,
ketika kaki yang lain meninggalkan lantai, lengan yang digunakan untuk melempar setinggi
telinga.

2) Center Shoot When Running (tembakan tengah dengan berlari)


Bola dipegang dengan kedua tangan, Kaki kanan berada di udara ketika menangkap
Bagi yang menggunakan tangan kanan: kaki kiri di depan, yang menggunakan tangan kiri:

18
kaki kanan di depan. Pada langkah terakhir bola di bawa setinggi bahu. Langkah terakhir
lebar dan kuat, lengan ditarik ke belakang kemudian segera lepaskan ke depan dengan kuat.

3) Center Shoot Hip Height (tembakan pinggang)


Bola dipegang dengan kedua tangan, Kaki kanan berada di udara ketika menangkap
bola. Bagi yang menggunakan tangan kanan: kaki kiri di depan, yang tangan kiri: kaki kanan
di depan. Pada langkah terakhir bola dibawa setinggi bahu, Langkah terakhir: lebar dan kuat,
Lengan ditarik ke belakang kemudian segera lepaskan ke depan dengan kuat.

4) Flying shoot (tembakan melayang)


Selama lari ke depan, bawa bola setinggi bahu, Langkah ketiga kuat dan lebar di
udara, pinggang sebaiknya ditarik ke belakang bersamaan dengan lengan lempar, Tarik kedua
kaki ke atas secara horizontal, Pinggang tarik ke belakang Lengan mengikuti gerakan ke
depan dengan kuat, Mendarat dengan kedua kaki secara bersamaan pemain dengan tangan
kanan: meloncat dengan kaki kiri pemain dengan tangan kiri: meloncat dengan kaki kanan.

5) Flaying Shoot When Running (tembakan melayang dengan berlari)


Selama lari ke depan, bawa bola setinggi bahu pada langkah ketiga kuat dan lebar di
udara, pinggang sebaiknya ditarik ke belakang bersamaan dengan lengan lempar tarik kedua
kaki ke atas secara horizontal. Pinggang tarik ke belakang lengan mengikuti gerakan ke
depan dengan kuat Mendarat dengan kedua kaki secara bersamaan pemain dengan tangan
kanan: meloncat dengan kaki kiri, pemain dengan tangan kiri: meloncat dengan kaki kanan.

6) Dive Shoot (tembakan berbalik)


Posisi awal tembakan ini ialah membelakangi gawang, Loncat tumpuan dengan satu
atau dua tangan, Bengkokkan badan ke depan dengan pergelangan kaki, lutut dan dua
pinggang, dan pandangan ke gawang, Setelah melakukan tembakan, kedua lengan menyentuh
lantai secara langsung Kedua kaki harus membentuk sudut 90 derajat. Gelincirkan badan saat
dada menyentuh lantai. Dada, perut, dan kaki depan menggelincir ke lantai sambil kedua
tangan mendorong badan ke atas menjauhi lantai.

d. Menangkap Bola (Catch)


Berbagai teknik menangkap bola memerlukan sikap tubuh yang tertentu pada
dasarnya, posisi tubuh untuk menangkap harus memungkinkan agar bola dating langsung kea
rah penangkap, agar dicapai sikap menangkap yang benar-benar memungkinkan disamping
itu, yang tidak kalah pentingnya adalah prinsip menyerap gaya yang dibawah bola agar
impact dari bola dapat tersaur dan dipatahkan sebesar mungkin. Caranya ikuti bola dengan
kedua lengan dan salurkan daya penahan sedikit demi sedikit terhadap bola. Menangkap bola
merupakan salah satu teknik dasar yang sangat penting dan pertama-tama yang seharusnya
perlu dikuasai oleh setiap permainan, apakah itu pemain depan, permainan tengah, pemain
belakang lebih-lebih penjaga gawang yang memang memerlukan kecakapan dalam
menangkap bola. Bagaimana posisi badan dan tangan pada saat menangkap bola, tekniknya
dengan menjulurkan kedua tangan ke depan menyambut datangnya bola setelah bola dalam
penguasaan, secepat mungkin di tarik di depan dada.

1) Menangkap bola setinggi dada

19
Menangkap bola setinggi dada merupakan cara menangkap yang paling efektif
gampang dalam mengantisipasi bola, pelaksanaannya kedua lengan di luruskan ke depan
guna menyambut datangnya bola yang hendak di tangkap. Posisi badan tegap setelah bola
ditangkap maka tari ke depan dada guna mengantisipasi supaya bola tidak gampang dirampas
oleh lawan.

2) Menangkap bola tinggi Memerlukan konsentrasi yang lebih tinggi karena bola
yang datangnya sangat tinggi, biasanya berfungsi mengantisipasi bola yang dilemparkan
lawan di atas kepala, posisi badan tegap, kedua tangan diluruskan ke atas menyambut bola,
dan bola tetap ditarik ke depan dada. Makin tinggi postur tubuh seseorang makin bagus
dalam upaya jangkauan bola yang di passing atau di lempar tinggi.

3) Menangkap bola di kanan kiri badan


Memerlukan kelenturan tubuh yang prima, karena daya lenting ke kanan kini untuk
menangkap bola dengan kedua tangan berada dalam posisi yang sama

4) Menangkap bola rendah setinggi lutut


Posisi badan di bungkukkan, selanjutnya kaku dibuka juga menjaga keseimbangan
pada saat menangkap bola dan tubuh dalam keadaan posisi stabil, supaya tidak goyah pada
saat disentuh ditabrak pemain lawan.

5) Menangkap bola menggelinding


Hampir sama posisi ketika penjaga gawang dalam sepak bola mengantisipasi bola
menggelinding di tanah, badan dibungkukkan dan kaki dibuka lebar ke belakan, bukan ke
samping.

Peraturan Permainan Bola Tangan

1. Cara bermain Bola tangan

Permainan ini dimainkan oleh pemain yang berjumlah 6 orang dan satu penjaga
gawang. Objek dari permainan ini adalah melempar bola sampai masuk menjadi gol di
gawang lawan. Bola tangan dimainkan di lapangan sepanjang 40 meter dan lebar 20 meter.
Saat berlangsung permainan, pemain setiap tim adalah 6 orang dan satu penjaga gawang
dengan waktu main 2x30 menit untuk putra dan 2 x 20 menit untuk putri, berat bola tangan
425-475 gr, dan diameter bola tangan 5558-60 cm.

Pinalti Terjadi Karena Pelanggaran pertama seorang pemain mendapat peringatan dari
wasit dengan melayangkan kartu kuning Pelanggaran kedua sebuah penangguhan waktu
selama 2 menit yang akan diberikan kepada pemain. Selama waktu itu sebuah tim bermain
tanpa satu pemain, Pemain memungkinkan kembali bermain hanya setelah selesai waktu
penangguhan dan masuk ke dalam daerah pergantian pemain.

Jalannya Permainan pemain terdiri dari 2 tim masing-masing terdiri 7 orang, 6


sebagai pemain I sebagai penjaga gawang Dimulai di tengah lapangan untuk jumpball, cara

20
melempar bola dengan passing, dribbling dengan 3 langkah, cara memasukkan bola dengan
Shooting dari garis luar setengah lingkaran depan gawang.

PELANGGARAN DALAM BOLA TANGAN

 Bergerak dengan membawa bola lebih dari 3 langkah


 Memegang bola lebih 3 detik
 Melempar bola ke atas kemudian di tangkap lagi
 Menyentuh bola dengan kaki
 Merebut bola saat dipegang
 Sengaja melempar bola ke tubuh lawan
 Memegang bola dalam sikap jongkok atau duduk terlentang
 Masuk daerah kiper
 Gerakan yang merugikan lawan (memukul, mendorong, menarik)

SEJARAH PERMAINAN BOLA VOLI


Pada awal penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi nama
Mintonette Nama permainan ini semula hampir ini pertama kali ditemukan oleh seorang
Instruktur pendidikan jasmani (Director of Phsycal Education)
Yang bernama WILLIAM G. MORGAN Di YMCA (Young
Men’s Christian Association) Pada tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts
(Amerika Serikat). WILLIAM G. MORGAN dilahirkan di Lockport, New York pada tahun
1870 dan meninggal pada tahun 1942.
Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada tahun1896,
pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCATraining School.
Permainan Bola Voli di Amerika sangat cepat perkembangannya, sehingga tahun 1933
YMCA mengadakan kejuaraan bola voli nasional. Kemudian permainan bola voli ini
menyebar ke seluruh dunia. Pada tahun1974 pertama kali bola voli dipertandingkan di
Polandia dengan peserta yang cukup banyak. Maka pada tahun 1984 didirikan Federasi
Bola Voli Internasional atau International Voli Ball Federation (IVBF) yang waktu itu
beranggotakan 15 negara dan berkedudukan di Paris.
Indonesia mengenal permainan bola voli sejak tahun 1982 pada zaman penjajahan
Belanda. Guru-guru pendidikan jasmani didatangkan dari Negeri Belanda untuk
mengembangkan olahraga umumnya dan bola voli khususnya.Disamping guru-guru
pendidikan jasmani, tentara Belanda banyak andilnyadalam pengembangan permainan bola
voli di Indonesia, terutama dengan bermain di asrama-asrama, dilapangan terbuka dan
mengadakan pertandinganantar kompeni-kompeni Belanda sendiri.
Permainan bola voli di Indonesia sangat pesat di seluruh lapisanmasyarakat, sehingga
timbul klub-klub di kota besar di seluruh Indonesia.Dengan dasar itulah maka pada tanggal
22 Januari 1955 PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia) didirikan di Jakarta
bersamaan dengan kejuaraannasional yang pertama.
PBVSI sejak itu aktif mengembangkan kegiatan-kegiatan baik kedalammaupun keluar
negeri sampai sekarang. Perkembangan permainan bola voli sangat menonjol saat menjelang
Asian Game IV 1962 dan Ganefo I 1963 di Jakarta, baik untuk pria maupun untuk wanitanya.
Pertandingan bola volimasuk acara resmi dalam PON II 1951 di Jakarta dan POM I di

21
Yogyakarta tahun 1951. Setelah tahun 1962 perkembangan bola voli seperti jamur tumbuh di
musim hujan banyaknya klub-klub bola voli di seluruh pelosok tanah air.

Pengertian Permainan Bola Voli


Permainan bola voli adalah cabang olahraga yang dimainkan oleh dua regu yang
bertujuan untuk menjatuhkan bola voli ke daerah lawan menggunakan tangan. Jumlah pemain
dalam satu regu yakni terdiri atas enam orang adapun pembagiannya akan dibahas di
peraturan permainan bola voli.

Lapangan Bola Voli

Teknik – Teknik Permainan Bola Voli

1. Service
Service adalah teknik pada olahraga bola voli dimana pemain berdiri dibelakang garis
belakang lapangan, melemparkan atau mendorong bola ke udara atau atas, kemudian
memukul bola tersebut mengarah pada daerah lawan.

22
2. Passing
Passing juga biasa dikenal juga dengan reception yang merupakan sebuah usaha
tim/pemain dalam rangka mengendalikan servis, menerima. Dan menahan atau segala bentuk
penyerangan yang dilakukan oleh tim lawan.

3. Spike Smash
Smash adalah sebuah teknik pukulan atau serangan yang bertujuan bola dapat
mendarat di area lawan, tanpa bisa di block (ditahan) tentunya menambah nilai.

4. Block/Blockir
Pertahanan atau teknik block dilakukan dengan menahan serangan lawan agar bola
yang dismash oleh pemain dari tim lawan tidak mampu menyeberangi net dan tetap berada di
area lawan.

23
Peraturan Dalam Permainan Bola Voli

1. Formasi Pemain Bola Voli

Pemain nomor satu sebagai server, pemain kedua sebagai spiker, pemain ketiga sebagai set
uper atau tosser, pemain nomor empat sebagai blocker, pemain nomor lima dan enam sebagai
libero. Tosser adalam pemain yang bertugas mengumpankan bola kepada tim. Spiker bertugas
untuk memukul dengan keras agar bola jatuh didaerah lawan.

Libero adalah pemain bertahan yang dapat bebas keluar dan masuk tetapi tidak boleh
menwreck bola keseberang net.

Blocker/defender adalah pemain bertahan untuk menerima serangan dari lawan.

Tempo Permainan Bola Voli

2. Setiap regu harus mengumpulkan poin sampai 25 dalam satu set dalam bentuk rally
poin. Biasanya digunakan 2 sistem kemenangan yakni: Two winning set, yaitu
pertandingan berakhir apabila salah satu regu memperoleh dua set kemenangan secara
langsung. Three winning set, yaitu pertandingan berakhir jika salah satu memperoleh
tiga set kemenangan secara langsung.

3. Bentuk Pelanggaran Bola Voli

Bentuk pelanggaran dalam permainan bola voli antara lain:

1. Mempengaruhi wasit.
2. Berbicara tidak sopan terhadap lawan atau wasit.
3. Sering menegur wasit.
4. Menerima petunjuk dari luar lapangan disaat pertandingan berlangsung.
5. Meninggalkan lapangan tanpa se-izin wasit.
6. Perhitungan Angka Permainan Bola Voli

Apabila pihak lawan berhasil memasukkan bola kedalam daerah kita, maka lawan
mendapatkan poin. Servis yang kita lakukan harus melewati net dan masuk kedaerah musuh.
Jika tidak, maka lawan akan mendapat poin.

24
4. Perhitungan Angka Permainan Bola Voli

Apabila pihak lawan berhasil memasukkan bola kedalam daerah kita, maka lawan
mendapatkan poin. Servis yang kita lakukan harus melewati net dan masuk kedaerah musuh.
Jika tidak, maka lawan akan mendapat poin.

Jumlah Pemain dan Rotasi Dalam Permainan Bola Voli

1. Jumlah Pemain

Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6 pemain inti dan 4

pemain cadangan. 2. Rotasi dalam Permainan Bola Voli

a. Pada saat bola dipukul oleh server (pemukul servis), setiap regu harus

berada di lapangannya masing-masing kecuali server berjajar 2 deret masing-masing 3


pemain. Deret-deret tersebut tidak boleh lurus

b. Ketiga pemain yang berada didekat net disebut pemain deret depan dan menempati posisi

c. Posisi pemain ditentukan dan dikontrol berdasarkan posisi kakinya pada lantai yaitu
sebagai berikut:

* Setiap pemain deret depan sebagian kakinya harus lebih dekat dengan net dibanding kaki
pemain belakangnya. Setiap pemain samping kanan(kiri) sebagian kakinya harus lebih dekat
dengan garis samping kanan(kiri) dibanding kaki pemain tengah yang sederet.

d. Begitu bola telah diservis para pemain boleh bergerak atau berpindah tempat dan
menempati berbagai posisi di lapangannya sendiri dan daerah bebas.

25

Anda mungkin juga menyukai