Anda di halaman 1dari 4

Jejak Konflik Rocky Gerung-Sentul City: Diwarnai Perusakan, Berujung

Damai

Perselisihan Rocky Gerung dengan Sentul City terkait sengketa tanah berakhir damai.
Sebelum menemui titik damai, ada sejumlah masalah yang terjadi berkaitan dengan lahan.
Masalah lahan berawal dari somasi PT Sentul City terhadap Rocky Gerung. Pihak Rocky
Gerung diminta mengosongkan lahan dan membongkar rumahnya di Bojong Koneng,
Babakan Madang, Kabupaten Bogor.

Ada dua surat somasi yang dikirimkan Sentul City kepada Rocky Gerung. Isinya, meminta
Rocky Gerung mengosongkan tanah dan membongkar rumahnya.

Rocky pun melawan. Perlawanan itu dilakukan lantaran ada 6.000 orang yang dia klaim
bernasib sama dengannya. Rocky bahkan mengadukan permasalahan itu ke Komnas HAM.
Sejumlah peristiwa sempat terjadi karena perselisihan terkait lahan itu, di antaranya sebagai
berikut:

Kantor Desa Bojong Koneng Dirusak


Kisruh sengkarut lahan warga dan PT Sentul City semakin runcing. Sejumlah warga bahkan
merusak gedung kantor Desa Bojong Koneng di Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten
Bogor.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (2/10) sekitar pukul 11.00 WIB. Massa merusak area depan
gedung hingga ruangan kantor kepala desa.

Pantauan detikcom di kantor Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten
Bogor, terlihat kaca di bagian depan gedung tersebut bolong imbas dirusak warga. Serpihan
kaca pun masih berserakan di lokasi.

Bahkan sejumlah pot bunga di depan gedung pun dirusak massa yang marah. Masuk ke
dalam area gedung, sisa-sisa kerusakan masih berserakan.

Ruangan kepala desa juga menjadi sasaran amuk warga. Meja di ruangan tersebut dirusak
oleh massa. Serpihan kaca-kaca pun masih berada di lokasi.

Petugas Linmas di kantor Desa Bojong Koneng, Syahrir, mengatakan massa yang merusak
gedung desa berjumlah puluhan orang. Dia tidak memastikan jumlah massa karena bergegas
menyelamatkan diri.

"Saya kurang tahu (jumlah massa), orang saya langsung keluar ya. Ngeri, kan," kata Syahrir
saat ditemui detikcom di lokasi, Minggu (3/10).

Syahrir mengaku saat itu tidak ada petugas desa yang bertugas. Kegiatan di gedung hanya
diisi ibu-ibu posyandu dan dihadiri langsung oleh istri lurah setempat. Menurut Syahrir, tidak
ada korban luka dari perusakan yang dilakukan oleh massa. Barang-barang di lokasi pun
hingga saat ini disebut tidak ada yang digondol oleh warga.

Kuasa hukum Rocky Gerung dan warga Bojong Koneng, Nafirdo Ricky, menjelaskan
tindakan warga yang merusak kantor Desa Bojong Koneng. Dia menyebut tindakan itu
bermula dari mulai adanya upaya penggusuran yang dilakukan pihak Sentul City terhadap
lahan warga.

"Kedatangan warga ke kantor desa itu adalah dipicu karena dari hari Jumat kemarin, dari
pihak Sentul dan kemungkinan juga ada kepala desa melakukan pengukuran. Namun udah
dicegat sama warga," kata Nafirdo.

"Namun kemudian pada hari Sabtu sekitar jam 10-11-an itu, buldoser Sentul gerak lagi. Itu
lahannya Pak Sudianto namanya itu diratakan oleh pihak Sentul City bersama pasukannya
itu. Kita nggak tahu pasukannya itu dari mana, cuma jumlahnya lebih banyak dari warga,"
tambahnya.

Warga yang terdesak kemudian mendatangi kantor Desa Bojong Koneng untuk meminta
bantuan. Namun Nafirdo mengatakan, saat didatangi oleh warga, pihak lurah justru melarikan
diri sehingga menyulut emosi warga yang datang.

Respons Sentul City atas Perusakan

Sementara itu, PT Sentul City buka suara soal massa yang melakukan perusakan kantor Desa
Bojong Koneng. Head of Corporate Communication PT Sentul City, David Rizar Nugroho,
menegaskan pihaknya menggusur tanah garapan milik warga pendatang yang mendirikan
bangunan liar di atas tanah milik Sentul City.

"Kami tegaskan bahwa kami tidak membuldoser rumah warga asli Bojong Koneng. Yang
kami kejar adalah warga pendatang yang menguasai tanah garapan dari mafia tanah dan
mereka mendirikan bangunan liar di atas tanah kami," kata David Rizar.

David menyebut penggusuran lahan di Gunung Batu Kidul, Bojong Koneng, telah
berkoordinasi dengan pengurus RT/RW setempat. David mengatakan pihaknya telah
mendapat dukungan dari desa maupun warga setempat.

Saat itu, David menuding ada warga di luar Kampung Gunung Batu yang ikut campur untuk
melakukan penolakan terhadap penggusuran lahan ini. Menurutnya, PT Sentul City belum
melakukan pengukuran tapal batas di Kampung Gunung Batu, Bojong Koneng.

Menurutnya, aksi perusakan fasilitas kantor Desa Bojong Koneng oleh massa. Menurut
David, tindakan itu sudah melawan hukum.

1 Warga Jadi Tersangka

Terkait peristiwa ini, polisi sudah menetapkan satu warga sebagai tersangka kasus perusakan
kantor Desa Bojong Koneng, Kabupaten Bogor. Warga itu ditahan di Polres Bogor.

"Sudah, satu orang ditahan, (warga) Bojong koneng," kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP
Handreas Ardian kepada wartawan, Rabu (6/10).

Satu warga itu dijerat Pasal 170 KUHP. Kapolres Bogor AKBP Harun juga mengungkapkan
warga yang merusak kantor Desa Bojong Koneng adalah warga RW 8, diketahui warga yang
bersengkata dengan PT Sentul City adalah warga RW 11.

"Ya warga Bojong Koneng, saya spesifik ke RW, karena sama-sama Bojong Koneng. Letak
ini di RT/RW 11 letak yang diolah lahannya Sentul City ini. Ini warga RW 08. Jadi yang mau
mendemo ini siapa, lahan yang diinikan ini siapa. Tidak ada kaitannya sama sekali," kata
Kapolres Bogor AKBP Harun di Polres Bogor, Cibinong, Bogor, Senin (4/10).

Harun menerangkan tanah yang digusur oleh Sentul City pada saat Sabtu (2/10) terjadi di RT
1 RW 11. Namun tidak ada warga di RT tersebut yang mendatangi, apalagi merusak kantor
desa.
Kades-Warga Damai Terkait Perusakan Kantor
Terkait perusakan kantor desa ini, Kepala Desa Bojong Koneng Rusdi Anwar sempat
melapor ke Polres Bogor. Namun ternyata kini kasus itu berujung damai.

Kuasa hukum Desa Bojong Koneng, Afdhal Muhammad, menerangkan mulanya Rusdi
melaporkan kasus perusakan kantornya itu ke Polres Bogor. Afdhal menyebut laporan itu
langsung diproses oleh polisi dan dalam tahap penyelidikan.

Keesokan harinya, kata Afdhal, kepala desa dan warga Bojong Koneng dikumpulkan oleh
tokoh masyarakat setempat untuk mediasi terkait permasalahan ini. Hasilnya, kedua belah
pihak sepakat untuk berdamai.

"Nah, jadi singkat cerita pada hari Minggu itulah, pertemuan antara para pihaklah, antara
pihak yang dari kelurahan, dari kantor desa, Pak Lurah, Pak Kades, dengan pihak-pihak yang
melakukan penyerangan tersebut. Nah, tercapailah kata kesepakatan, kesepakatan damai
untuk diselesaikan secara musyawarah dan mufakat kesalahpahaman tersebut," tuturnya.

Karena itu, Rusdi mencabut laporan perusakan kantor desa itu. Pencabutan laporan itu
dilakukan agar permasalahan tidak makin rumit.

Rocky Gerung dan Sentul City Berdamai


Ternyata perdamaian itu juga menjadi akhir dari pertikaian Rocky Gerung dengan PT Sentul
City. Kabar damai itu dikonfirmasi oleh pengacara Rocky Gerung, Haris Azhar.

"Benar (damai), Rocky minta Sentul hormati hak warga atas tanah dan lingkungan hidup,"
kata Haris Azhar saat dihubungi, Selasa (12/10)

Haris mengatakan saat ini tengah berproses kesepakatan damai antara pihak Rocky dan
Sentul City. Ia mengatakan gugatan yang sebelumnya sempat diwacanakan dilayangkan
kedua pihak belum diproses di pengadilan.

Haris tidak banyak bicara terkait proses perdamaian tersebut. Menurutnya, ada banyak faktor
yang melatarbelakangi upaya perdamaian antara Rocky dan Sentul City.

Sentul City Tawarkan Konsep Green Living


Sebagai imbal balik dari perdamaian itu, Sentul City menawarkan konsep green living kepada
warga sekitar. Menurut Presiden Komisaris PT Sentul City Tbk Basaria Panjaitan, konsep
green living ini akan menciptakan keseimbangan lingkungan antara wilayah yang di-develop
Sentul City dengan masyarakat yang menjadi tetangga Sentul City. Keseimbangan
lingkungan ini akan melahirkan harmonisasi.

"Saya yakin apa yang ingin kami kembangkan ini sejalan dengan pemikiran para stakeholder
yang banyak memberikan input kepada kami, termasuk Bapak Rocky Gerung, yang memiliki
pemikiran futuristik terkait bagaimana membangun keseimbangan lingkungan. Konsep
kampung hijau yang ramah lingkungan yang digagas Bapak Rocky Gerung sejalan dengan
pemikiran kami," ujar Basaria dalam siaran pers kepada wartawan, Selasa (12/10).

Konsep ini akan terintegrasi dengan pengembangan lingkungan di Sentul City. Untuk itu,
Sentul City akan mengalihkan segala sesuatunya, kebijakan dan praktik perusahaan, ke arah
green living, sehingga terjadi mutual benefit dengan masyarakat dan lingkungan.

"Semua terintegrasi dalam master plan kami. Konsep green living ini menjadi bagian dari
pengembangan bisnis kami ke depan" jelas Basaria Panjaitan.

Basaria menjelaskan kehadiran Sentul City harus memberikan nilai tambah bagi kehidupan
masyarakat sekitar. Selain nilai tambah ekonomi dalam bentuk lapangan pekerjaan yang
terbuka lebar, juga peningkatan kualitas kehidupan masyarakat yang berkelanjutan.

"Ini yang menjadi concern kita bagaimana lingkungan masyarakat, terutama bagi mereka
yang benar-benar hidup di sana, tinggal turun-temurun, yang menjadi tetangga kita, bisa
merasakan manfaat kehadiran Sentul City. Lebih maju kampungnya. Output-nya kualitas
kehidupan masyarakat sekitar kita meningkat," papar Basaria, yang juga mantan pimpinan
KPK.

Anda mungkin juga menyukai