Anda di halaman 1dari 1

Metode Supervisi

Dapat dianalisis bahwa Terdapat dua metodesupervisi yang dapat dilakukan kepala sekolah
yang dibedakan antara mentode yang bersifat individual dan kelompok di mana masing-
masing mempunyaikelebihan. Metode supervisi individual yaitu pelaksanaan supervisi yang
diberikan kepada konselor tertentu yang mempunyai masalah khusus dan bersifat perorangan.
Supervisor hanyaberhadapan dengan seorang konselor yang dipandang memiliki persoalan tertentu.
Sedangkanmetode supervisi kelompok adalah suatu cara untukmelaksanakan
program supervisi yang ditujukankepada dua orang atau lebih. Konselor yang
sesuaidengan analisis kebutuhan memiliki masalah ataukebutuhan dan kelemahan yang
samadikelompokkan atau dikumpulkan menjadi satu ataubersama-sama.
Kemudian diberikan layanansupervisi sesuai dengan permasalahan ataukebutuhan yang
mereka hadapi.
Teknik-teknik supervisi individu
Teknik-teknik supervisi yang dikelompokkan sebagai teknik individual adalah kunjungan kelas,
observasi kelas, pertemuan individual, kunjungan antarkelas, dan menila diri sendiri.
Kunjungan Kelas
Kunjungan kelas adalah teknik pembinaan konselor oleh kepala sekolah, kepala sekolah, dan
pembina lainnya dalam rangka mengamati pelaksanaan proses belajar-mengajar, sehingga
memperoleh data yang diperlukan dalam rangka pembinaan konselor.
Observasi Kelas
Observasi kelas secara sederhana bisa diartikan sebagai melihat dan memperhatikan secara teliti
terhadap gejala yang tampak. Observasi kelas adalah teknik observasi yang dilakukan oleh
supervisor terhadap proses bimbingan yang sedang berlangsung.
Pertemuan Individual
Pertemuan individual adalah satu pertemuan, percakapan, dialog, dan tukar pikiran antara
pembina atau supervisor dengan konselor, konselor dengan konselor, mengenai usaha meningkatkan
kemampuan profesional konselor.
Kunjungan Antarkelas
Kunjungan antarkelas dapat juga digolongkan sebagai teknik supervisi secara perorangan.
Konselor berkunjung dari satu kelas ke kelas lain dalam lingkungan sekolah itu sendiri.
Menilai Diri Sendiri
Menilai diri sendiri merupakan satu teknik individual dalam supervisi pendidikan. Penilaian diri
sendiri merupakan satu teknik pengembangan profesional konselor.
Teknik supervisi kelompok
Teknik ini di bagi menjadi 13 Menurut Gwynn, ada tiga belas teknik supervisi kelompok, yaitu
kepanitiaan-kepanitiaan, kerja kelompok, laboratorium kurikulum, baca terpimpin, demonstrasi
bimbingan, darmawisata, kuliah/studi, diskusi panel, perpustakaan jabatan, organisasi profesional,
buletin supervisi, pertemuan konselor, dan lokakarya atau konferensi kelompok.namun ini tidak akan
dibahas satu per satu, karena sudah banyak buku yang secara khusus membahasnya. Satu hal yang
perlu ditekankan di sini bahwa tidak ada satu pun di antara teknik-teknik supervisi kelompok tersebut
yang cook atau bisa diterapkan untuk semua pembinaan dan konselor di sekolah. Artinya, kepala
sekolah akan menemukan satu teknik tertentu vang coco diterapkan untuk membina seorang
konselor, tetapi tidak cocok diterapkan pada konselor lain.
dampak supervisi konseling yang tidak
Efektif adalah sebagai berikut:
1. tidak ada balikan dari orang yang kompeten; apakah praktik profesional
telah memenuhi standar kompetensi dan kode etik;
2. ketinggalan IPTEK dalam BK,
3. kehilangan identitas profesi BK,
4. kejenuhan profesional (bornout),
5. pelanggaran kode etik yang akut,
6. mengulang kekeliruan secara masif,
7. erosi pengetahuan yang sudah didapat dari pendidikan
prajabatan, dan
8. siswa dirugikan, tidak mendapatkan layanan BK sebagaimana mestinya
p

Anda mungkin juga menyukai