Teknik Teknik Supervisi Pendidikan-87381292
Teknik Teknik Supervisi Pendidikan-87381292
Kelompok 4
Mujib yulhadi
Muhammad Nurikhsan
Ahmad Ikyas
Aufa Habibi
Abstrak
Supervisi menurut Purwanto (1987) ialah suatu aktivitas pembinaan yang
direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan
secara efektif. Sedangkan Teknik supervisi Pendidikan adalah alat yang digunakan oleh
supervisor untuk mencapai tujuan supervisi itu sendiri yang pada akhirnya dapat melakukan
perbaikan pengajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Dalam pelaksanaan supervisi
pendidikan, sebagai supervisor harus mengetahui dan memahami serta melaksanakan
teknikteknik dalam supervisi. Berbagai macam teknik dapat digunakan oleh supervisor dalam
membantu guru meningkatkan situasi belajar mengajar, baik secara kelompok maupun secara
perorangan ataupun dengan cara langsung bertatap muka dan cara tak langsung bertatap
muka atau melalui media komunikasi. Secara Individual teknik-teknik supervisi antara lain
Teknik Kunjungan kelas, Teknik Observasi Kelas, Percakapan Pribadi, Intervisitasi, dan
Menilai diri sendiri, Teknik kelompok antara lain Pertemuan Orientasi Bagi Guru Baru, Rapat
Guru, Studi Kelompok Antar Guru, Diskusi, Workshop, Tukar menukar pengalaman, Teknik
diskusi Panel, Teknik Seminar, Simposium, Demonstrasi mengajar, Buletin supervisi, dan
Perjalanan Sekolah.
Kata Kunci : Supervisi Pendidikan, Teknik Supervisi Pendidikan
PENDAHULUAN
Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau
supervise dan supervisor bertanggung jawab dalam munculnya suatu yang efektif dan efisien
dalam program tersebut. Supervisi menurut Purwanto (1987) ialah suatu aktivitas pembinaan
yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan
pekerjaan secara efektif. Sedangkan Teknik supervisi Pendidikan adalah alat yang digunakan
oleh supervisor untuk mencapai tujuan supervisi itu sendiri yang pada akhirnya dapat
melakukan perbaikan pengajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Dalam pelaksanaan
supervisi pendidikan, sebagai supervisor harus mengetahui dan memahami serta melaksanakan
teknik-teknik dalam supervisi. Berbagai macam teknik dapat digunakan oleh supervisor dalam
membantu guru meningkatkansituasi belajar mengajar, baik secara kelompok maupun secara
perorangan ataupun dengan cara langsung bertatap muka dan cara tak langsung bertatap muka
atau melalui media komunikasi. Dalam usaha meningkatkan program sekolah, kepala sekolah
sebagai supervisor dapat menggunakan berbagai teknik-teknik supervisi pendidikan. Teknik
supervisi pendidikan berarti suatu cara atau jalan yang digunakan supervisor pendidikan dalam
memberikan pelayanan atau bantuan kepada para guru. Agar supervisi bisa terlaksana dengan
baik, efektif dan efisien maka perlu dipahami hal-hal yang berhubungan dengan teknik-teknik
supervisi pendidikan.
PEMBAHASAN
1. Pengertian Teknik Supervisi Pendidikan
Menurut Sahertian, dikutip oleh Sagala (2010 : 216) teknik individual adalah teknik dalam
pelaksanaan supervisi yang diterapkan oleh supervisor kepada individu guru untuk
meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Sedangkan menurut Oemar Hamalik teknik
Individual merupakan teknik yang langsung diimplementasikan oleh supervisor itu sendiri,
yang berarti bahwa dukungan diberikan secara independen dari supervisor, baik di dalam kelas
maupun di luar kelas. Teknik individual dalam pelaksanaannya terbagi menjadi beberapa
macam, yaitu:
Teknik kunjungan kelas merupakan suatu teknik kunjungan yang dilakukan oleh supervisor
ke dalam kelas guna melihat dan mengamati situasi baik pada saat guru sedang melangsungkan
kegiatan belajar mengajar maupun pada saat kelas kosong atau ada siswa tetapi guru tidak
mengajar. Hal ini dimaksudkan untuk membantu guru dalam menghadapi masalah/kesulitan
mengajar saat terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Kunjungan kelas dilakukan sebagai upaya
supervisor untuk mendapatkan data tentang kondisi keterampilan dan kemampuan guru yang
sebenarnya. kemudian dengan data yang ada dilakukan diskusi untuk mencari solusi atas
kesulitan yang dihadapi oleh guru. Sehingga dapat meningkatkan kegiatan pembelajaran.
Kunjungan kelas dapat dilakukan dengan 3 cara, yakni :
Supervisor telah membuat rencana terlebih dahulu agar guru bisa tahu kapan akan
disupervisi. Nilai positifnya bagi supervisor kunjungan yang direncanakan ini sangat
tepat, karena ia memiliki konsep pembangunan berkelanjutan dan terencana. Guru juga
menyadari bahwa kunjungan dapat membantu proses evaluasi dan dapat mempersiapkan
diri sebaik mungkin. Tentu saja, hasil sempurna yang diharapkan. Nilai negatifnya guru
secara sengaja mempersiapkan diri sehingga ada kemungkinan timbul hal-hal yang
direkayasa dan ada kesan berlebihan.
Kunjungan ini terasa lebih baik, karena guru memiliki usaha dan motivasi untuk
mempersiapkan, dan membuka diri bertemu dengan supervisor, supaya ia mendapatkan
umpan balik dan pengalaman baru. Nilai positifnya bagi supervisor dia bisa mendapatkan
berbagai pengalaman saat berdialog dengan guru, sedangkan guru bisa lebih mudah
memperbaiki dan meningkatkan keterampilannya karena motivasi untuk belajar dari
pengalaman dan bimbingan supervisor tumbuh dari dalam dirinya ( internal motivation).
Nilai negatifnya memungkinkan sikap manipulasi yakni dengan sengaja dibuat-buat
untuk menonjolkan diri.
Sahertian menegaskan bahwa supervise kunjungan kelas berfungsi sebagai alat untuk
pengembangan pembelajaran dengan cara yang baru juga membantu menumbuhkan
profesionalitas baik guru maupun supervisor karena memberi kesempatan untuk meneliti
prinsip-prinsip dan hal belajar mengajar itu sendiri.
Aspek yang diamati di dalam kelas secara umum adalah: 1) upaya dan aktivitas guru atau
siswa dalam proses pembelajaran, 2) penggunaan media pendidikan, 3) variasi metodologis, 4)
ketepatan penggunaan media dengan materi, 5) ketepatan penerapan metode dengan bahan ajar
dan 6) reaksi siswa dalam proses pembelajaran.
o Memberikan kesempatan kepada rekan-rekan yang lain untuk mengamati guru yang
sedang melangsungkan pembelajaran
o Membantu guru lain yang ingin mendapatkan pengalaman tentang teknik dan metode
mengajar serta membantu guru yang menghadapi kesulitan
1) membuat daftar pertanyaan yang disajikan untuk siswa berupa pertanyaan tertutup
ataupun terbuka tanpa menyebutkan identitas siswa untuk mengevaluasi pekerjaan atau
aktivitas para guru
a) Sistem kerja yang berlaku di sekolah itu. Biasanya dilaksanakan melalui percakapan
bersama serta diselingi dengan perkenalan dan saling berdiskusi bersama atau disebut a
round table discussion.
c) Salah satu ciri yang sangat efektif bagi pembinaan segi sosial dalam orientasi ini yaitu
makan bersama.
d) Aspek lain yang turut membangun lingkungan kerja adalah guru baru tidak merasa asing,
tetapi guru baru merasa dirangkul oleh kelompok guru lain. Selain itu dalam orientasi
ini juga akan direncanakannya program-program yang berhubungan dengan pembinaan
guru dalam proses belajar mengajar.
3) Mempersatukan pendapat tentang metode kerja yang baik guna pencapaian pengajaran
yang maksimal.
4) Membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran pada rapat guru.
5) Memberi informasi baru seputar kegiatan belajar mengajar, kesulitan-kesulitan
mengajar, dan cara mengatasi kesulitan mengajar dengan semua guru disekolah.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam rapat guru, antara lain :
2) Masalah yang menjadi pokok bahasan pertemuan haruslah masalah yang dianggap
penting dan muncul dari para guru sesuai kebutuhan mereka.
4) Pengalaman baru yang diperoleh pada rapat guru harus mengarah pada peningkatan
pembelajaran bagi siswa.
6) Saat merencanakan rapat guru, lokasi rapat, waktu, dan masalah lokasi dipertimbangkan.
3) Bertukar pikiran dan berbicara antar guru pada satu bidang studi atau bidang-bidang
studi yang terkait.
4. Diskusi
Diskusi adalah pertukaran ide dan pendapat dengan mendiskusikan suatu masalah dan
mencari solusi lain. Diskusi adalah salah satu teknik supervisi kelompok yang digunakan oleh
supervisor untuk mengembangkan keterampilan yang berbeda bagi guru untuk mengatasi
berbagai masalah dan kesulitan melalui pertukaran ide. Teknik ini memungkinkan supervisor
untuk membantu guru mengetahui, memahami, menyelidiki masalah, dan bekerja sama untuk
menemukan solusi alternatif untuk masalah mereka serta upaya peningkatan profesi guru.
Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh supervisor selaku pemimpin diskusi supaya setiap
anggota mau berpartisipasi selama diskusi berlangsung:
2) Memastikan semua peserta diskusi senang dengan situasi dan topik yang dibahas dalam
diskusi
3) Memastikan bahwa masalah yang dibahas dapat dipahami oleh semua anggota dan
masalah tersebut dapat diselesaikan
4) Pastikan bahwa kelompok merasa diperlukan dan terlibat dalam mencapai hasil bersama
5. Workshop
Workshop adalah suatu kegiatan belajar kelompok yang dilakukan oleh sejumlah pendidik
dalam memecahkan masalah melalui diskusi dan bekerja secara kelompok. Berikut beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan workshop antara lain :
1) Masalah yang dibahas adalah "Life Center" yang berasal dari guru
2) Dalam kegiatan selalu gunakan aktivitas mental dan fisik secara maksimal untuk
mencapai perubahan karir yang lebih tinggi dan lebih baik.
4) Perumusan kesimpulan.
8. Teknik Seminar
Seminar merupakan rangkaian kajian untuk berdiskusi, berdebat dan membahas
masalahmasalah yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diikuti oleh suatu kelompok.
Mengenai implementasi supervisi, seminar ini akan membahas bagaimana cara
mengembangkan kurikulum berdasarkan standar isi, bagaimana mengatasi masalah disiplin
sebagai aspek moral sekolah, bagaimana menghadapi anak-anak yang terus menerus membuat
keributan di kelas dan sebagainya. Selama seminar, kelompok akan mendengar laporan atau
ide tentang topik pendidikan dari salah satu anggotanya.
9. Teknik Simposium
Kegiatan mendatangkan seorang pakar pendidikan guna membahas masalah pendidikan.
Simposium menyuguhkan pidato-pidato pendek yang meninjau suatu topik berdasarkan
aspekaspek yang berbeda. Penyuguh pidato umumnya 3 orang dimana pengajar menjadi
pengikut yang diharapkan dapat membawa bekal dengan mendengarkan pidato-pidato
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Amri, Darwis. 2009. Panduan praktis pelaksanaan Administrasi dan Supervisi Pendidikan.
Pekanbaru: Suska Press.
E, R. M., & Afriansyah, H. 2019. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. pp. 2-4.
Prasojo, S. L. (n.d.). Supervisi Pendidikan.
Shulhan, Muwahid. 2012. Supervisi Pendidikan. Surabaya : Acima Publishing.
Sahertian, Piet A. 1981. Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
Sahertian, Piet A. 2000. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan; Dalam Rangka
Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Rineka Cipta.