Anda di halaman 1dari 3

Sepakbola

Hukum & Kriminal

Budaya

Wisata

Kuliner

Bisnis

Nusra

Bali Bungah

Foto

Video

Indeks

detikBali

Berita

15+ Contoh Cerita Legenda Singkat Paling Populer di Indonesia

Khadeshia Marsha - detikBali

Rabu, 15 Feb 2023 14:36 WIB

BAGIKAN

Cerita Rakyat Sulawesi Selatan

Foto: (dongeng.kamikamu.go.id)

- Cerita legenda merupakan jenis cerita rakyat yang diceritakan oleh seseorang kepada orang lain, mulai
dari dewasa hingga anak-anak. Tujuan dari cerita legenda sendiri adalah untuk mengajarkan budaya
setempat dan melestarikannya.

Selain mengajarkan budaya, cerita legenda biasanya dibumbui oleh hiburan dan segudang pesan moral
di dalamnya. Cerita legenda juga dapat diceritakan sebagai dongeng anak sebelum tidur. Kalau detikers
belum tahu dan ingin membaca contoh cerita legenda, jangan khawatir. detikBali sudah merangkum
beberapa contoh cerita legenda singkat paling populer di Indonesia, yuk disimak!
Contoh Cerita Legenda Singkat Terpopuler

Selain untuk dongeng anak, cerita legenda juga dapat kamu baca untuk mengetahui asal usul suatu
tempat di daerah, lho! Dikutip dari Buku Rangkuman 100 Cerita Rakyat Indonesia oleh Irwan Rouf,
berikut adalah beberapa contoh cerita legenda singkat terpopuler di Indonesia.

1. Asal-usul Danau Maninjau

Di sebuah perkampungan di kaki Gunung Tinjau, ada sepuluh orang bersaudara yang biasa disebut
Bujang Sembilan. Si sulung bernama Kukuban dan si bungsu bernama Sani. Mereka mempunyai seorang
paman bernama Datuk Limbatang. Datuk Limbatang pun mempunyai seorang putra bernama Giran.

Suatu hari, Datuk Limbatang berkunjung ke rumah Bujang Sambilan dan di saat itulah Sani dan Girang
menyadari bahwa mereka saling menaruh hati. Seiring berjalannya waktu, ketika musim panen tiba
kampung tersebut mengadakan adu silat.

Para pemuda kampung termasuk Kukuban dan Giran ikut mendaftarkan diri. Di acara tersebut Kukuban
berhadapan dengan Giran, keduanya sama-sama kuat. Namun, pada suatu kesempatan Giran berhasil
menangkis serangan dari Kukuban dan dinyatakan kalah. Hal ini membuat Kukuban merasa kesal dan
dendam terhadap Giran.

Beberapa hari setelah acara tersebut, Datuk Limbatang datang untuk meminang Sani. Namun karena
dendam, Kukuban menolak pinangan tersebut dengan memperlihatkan bekas kakinya yang patah
karena Giran. Hal ini pun membuat Sani dan Giran sedih.

Kemudian, Sani dan Giran sepakat untuk bertemu di ladang untuk mencari jalan keluar. Saat sedang
berbicara, sepotong ranting berduri tersangkut pada sarung Sani dan membuat pahanya terluka. Giran
pun segera mengobatinya dengan daun obat yang telah ia ramu.

Tiba-tiba puluhan orang muncul dan menuduh mereka telah melakukan perbuatan terlarang, sehingga
harus dihukum. Sani dan Giran berusaha membela diri tetapi sia-sia dan langsung diarak menuju puncak
Gunung Tinjau.
Sebelum dihukum, Giran berdoa jika memang mereka bersalah, ia rela tubuhnya hancur di dalam air
kawah gunung. Namun, jika tidak bersalah, letuskanlah gunung ini dan kutuk Bujang Sembilan menjadi
ikan. Setelah itu, Giran dan Sani segera melompat ke dalam kawah.

Beberapa saat berselang, gunung itu meletus sangat keras dan menghancurkan semua yang berada di
sekitarnya. Bujang Sembilan pun menjelma menjadi ikan. Letusan Gunung Tinjau itu menyisakan kawah
luas yang berubah menjadi danau dan akhirnya diberi nama Danau Maninjau.

Pesan moral yang bisa dipetik adalah jangan berprasangka buruk terhadap seseorang dan tidak boleh
menyimpan dendam. Kedua hal tersebut dapat merugikan diri kita sendiri

Anda mungkin juga menyukai