Anda di halaman 1dari 36

窗体顶端

Cari artikel di sini!


窗体底端

 Blog
 Konsep & Tips Pelajaran





























































































 Pojok Kampus



 Fakta Seru
 Dunia Kata


 For Kids
 Seputar Ruangguru





Cerita Dongeng: Pengertian, Jenis, Ciri-ciri,


Fungsi, Unsur & Contohnya
Shabrina Alfari  Jul 20, 2022 • 13 min read
Fakta Seru
Suka membaca cerita dongeng? Yuk, cari tahu penjelasan lengkap
tentang dongeng mulai dari pengertian, jenis-jenis, ciri-ciri, fungsi,
unsur, struktur, dan contohnya.
--
“Pada suatu hari……”
Hayo, pasti kamu sangat familiar dengan potongan kalimat di atas ‘kan? Yap,
bener banget. Itu merupakan salah satu contoh awalan dari sebuah cerita
dongeng.
Dongeng sudah menjadi bacaan atau cerita yang sering kita dengar saat beranjak
dewasa. Tak hanya cerita khayalan, dongeng juga memiliki makna atau pesan
tersirat untuk para pembacanya, yang kebanyakan adalah anak-anak.
Namun, sebenarnya tahukah kamu apa itu dongeng? Lalu, seperti apa ciri-ciri dan
manfaat dongeng? Bertepatan dengan Hari Dongeng Sedunia yang diperingati
setiap tanggal 20 Maret, simak penjelasannya beserta contoh dongeng paling
terkenal di nusantara berikut ini, yuk!
 
Pengertian Dongeng
Mari kita mulai dengan pengertian dongeng menurut KBBI ya. Berdasarkan
KBBI, dongeng adalah sebuah cerita yang tidak benar-benar terjadi, terutama
kejadian di zaman dahulu yang aneh-aneh. Bisa disimpulkan bahwa, dongeng
merupakan cerita rakyat yang fiktif atau khayalan dengan tema-tema yang
imajinatif dan sering tidak masuk akal.
Cerita dongeng dapat berkaitan dengan kepercayaan masyarakat pada sesuatu
yang bersifat supranatural dan diimplementasikan di kehidupan manusia sehari-
hari. Biasanya dongeng melibatkan kejadian luar biasa yang membuat pembaca
ikut merasakan suasana yang terjadi di dalam cerita.
Kebanyakan cerita dongeng, baik itu lisan maupun tulisan, tidak dapat dikenali
siapa pengarangnya. Hal ini dikarenakan banyak dongeng yang merupakan cerita
turun temurun dari nenek moyang. Maka dari itu, dongeng digolongkan sebagai
sastra lama yang sudah ada dari zaman dahulu.
Cerita dongeng memang terkesan sebagai kejadian nyata yang benar-benar
terjadi, padahal dongeng hanyalah fiksi yang imajinatif. Walaupun termasuk cerita
khayalan, dongeng tetap menjadi hiburan yang menyenangkan dan memberi
banyak dampak positif bagi anak karena banyak memuat pesan moral.
Baca juga: Pengertian Majas, Jenis, dan Contohnya, Lengkap!
 
Fungsi dan Manfaat Dongeng
Fungsi utama dari dongeng adalah sebagai sarana hiburan bagi para pendengar
dan pembacanya. Namun, dongeng juga memiliki tujuan untuk mewariskan nilai-
nilai dan pesan moral yang diyakini oleh masyarakat pada masa itu.
Cerita dongeng kerap melukiskan sebuah sindiran atau kebenaran yang berisi
pelajaran moral. Biasanya, ada dua tokoh dongeng yang menjadi fokus utama,
yaitu tokoh baik dan jujur yang akan mendapat imbalan menyenangkan, dan
tokoh jahat yang akan mendapat hukuman. Pasti kamu masih ingat ‘kan cerita
bawang merah dan bawah putih?
 
Unsur-unsur Dongeng
 Tema: gagasan atau ide utama dari cerita dongeng
 Latar: keterangan suasana waktu dan ruang terjadinya suatu
peristiwa
 Alur: peristiwa yang terjadi pada dongeng
 Tokoh: pelaku yang ada pada dongeng
 Penokohan: penampilan dan watak dari tiap tokoh yang ada di
dalam cerita
 Amanat: pesan moral yang ingin disampaikan pada pembaca atau
pendengar

 
Jenis-jenis Dongeng
 
1. Fabel
Fabel  adalah cerita dongeng yang tokoh utamanya binatang tetapi memiliki
watak dan perilaku seperti manusia. Fabel sering ditemukan pada kisah dongeng
antara hewan, misalnya di hutan atau tempat-tempat lainnya.
Contoh fabel: Si Kancil, Burung Gagak yang Cerdik, Kancil dan Buaya, Semut dan
Belalang, Persahabatan Kelinci dan Monyet, Kura-Kura dan Kancil, dan
sebagainya.
 
2. Legenda
Legenda  merupakan cerita rakyat yang ada di kehidupan masyarakat dan
berhubungan tentang suatu peristiwa. Peristiwa dalam cerita rakyat tersebut bisa
melahirkan suatu asal usul suatu tempat, suatu nama daerah, atau hal-hal yang
berkaitan dengan alam dan lingkungan sekitar.
Contoh legenda: Tangkuban Perahu, Legenda Danau Toba, Batu Menangis, Candi
Prambanan (Roro Jonggrang), Sangkuriang, dan sebagainya.
 
3. Mite atau Mitos
Mite atau yang lebih dikenal dengan mitos adalah jenis dongeng yang
berhubungan dengan kepercayaan masyarakat terhadap hal yang tidak masuk
akal. Biasanya, ceritanya akan berhubungan dengan makhlus halus, dewa-dewi,
atau hal gaib lainnya.
Contoh mite: Nyi Roro Kidul, Laweyan, Joko Tarub, dan sebagainya.
 
4. Sage
Sage adalah dongeng yang ceritanya mengisahkan tentang sejarah dari tokoh
tertentu yang memiliki kebaikan, keberanian, kesaktian, dan kepahlawanan. Sage
mengandung unsur sejarah yang telah bercampur dengan cerita fantasi rakyat.
Contoh sage: Panji Laras, Calon Arang, Si Pitung, Lutung Kasarung, Airlangga, dan
sebagainya.
 
5. Parabel
Parabel adalah cerita yang mengandung nilai-nilai pendidikan, baik itu pendidikan
agama, moral, atau pendidikan secara umum yang disampaikan secara tersirat.
Contoh parabel: Sepasang Selop Putih, Damarwulan, Hikayat Bayan Budiman,
Malin Kundang, dan sebagainya.
 
6. Jenaka
Dongeng jenaka atau lelucon adalah cerita lucu yang diperankan oleh tokoh-
tokohnya.
Contoh jenaka: Si Kabayan, Pan Balang Tamak, Singa Rewa, dan sebagainya.
 
7. Dongeng biasa
Selain jenis-jenis di atas, ada juga dongeng biasanya yang umum diceritakan.
Dongeng ini memuat cerita suka duka dan impian seseorang.
Contoh dongeng biasa: Bawang Putih dan Bawang Merah, Cinderella, Ande-ande
Lumut, dan sebagainya.
Baca juga: Penggunaan Tanda Baca, Fungsi, dan Contohnya, Lengkap!
 
Ciri-Ciri Dongeng
 Ceritanya singkat
 Kalimat pembuka umumnya diawali dengan: "pada zaman dahulu,
pada masa silam, alkisah, pada suatu hari, dan sebagainya"
 Memiliki alur yang sederhana
 Karakter atau tokoh di dalam cerita biasanya tidak disampaikan
dengan rinci
 Ada dua tokoh dengan watak yang berlawanan, yaitu baik dan
jahat
 Ditulis dengan gaya penceritaan lisan
 Bersifat fiktif atau khayalan
 Ada versi yang berbeda-beda karena cara penyebarannya dari
mulut ke mulut
 Mengandung pesan moral yang bisa dipelajari oleh pembaca atau
pendengar
 Tidak diketahui dengan pasti siapa pengarangnya
 
Contoh Dongeng Beserta Pesan Moralnya
 
Malin Kundang
Pada zaman dahulu, hiduplah seorang janda bersama seorang anak laki-laki, di
perkampungan Pantai Air Manis, Padang Sumatera Barat.
Perempuan itu bernama Mande Rubayah, sedangkan anak laki-lakinya bernama
Malin Kundang. Sejak kanak-kanak, Malin Kundang sudah ditinggal mati ayahnya.
Pada saat Malin menginjak dewasa, ada kapal besar berlabuh di Pantai Air Manis.
Kedatangan kapal tersebut meneguhkan hatinya untuk 3pergi merantau.
“Bu, saya ingin mencari kerja, merantau ke negeri orang,” kata Malin dengan suara
lirih. “Belum tentu setahun sekali ada kapal besar merapat di pantai ini. Saya akan
mencari kerja agar nasib kita berubah dan terbebas dari kemiskinan.” Meski
dengan berat hati, akhirnya Mande Rubayah pun mengizinkan anaknya pergi.
Hari berganti, bulan berjalan, dan tahun berbilang, Malin telah pergi meninggalkan
kampungnya tanpa pernah memberi kabar kepada ibunya. Pada suatu hari,
sebuah kapal besar berlabuh di pantai Air Manis. Melihat hal itu, Mande Rubayah
ikut berdesakan mendekati kapal tersebut. Ia sangat yakin bahwa lelaki muda itu
adalah Malin Kundang. Tanpa canggung, ia langsung memeluk Malin erat-erat,
seolah takut kehilangan anaknya lagi. Lalu ia pun menyapa Malin dengan suara
serak, karena menahan tangis bahagia.
“Malin, anakku, mengapa begitu lamanya kau meninggalkan ibu?” Malin terpana
karena ia tak percaya bahwa wanita itu adalah ibunya.
Sebelum sempat berpikir, istrinya yang cantik itu berkata,”Cuih! Wanita buruk
inikah ibumu? Mengapa kau membohongi aku?” Lalu dia berkata lagi. “Bukankah
dulu kau katakan ibumu adalah seorang bangsawan sederajat dengan kami?”
Mendengar kata-kata istrinya, Malin Kundang mendorong wanita tua itu hingga
terguling ke pasir. Mande Rubayah berkata lagi, “Malin, Malin, anakku. Aku ini
ibumu, Nak!” Malin Kundang tidak menghiraukan perkataan ibunya.
“Hai, Perempuan tua! Ibuku tidak sepertimu, engkau tampak sangat miskin dan
kotor!” kata si Malin sambil mendorong wanita tua itu hingga terkapar pingsan.
Ketika Mande Rubayah sadar, Pantai Air Manis sudah sepi. Di laut dilihatnya kapal
Malin semakin menjauh. Hatinya perih seperti ditusuk-tusuk. Tangannya
ditengadahkan ke langit. Ia kemudian berseru, “Ya Allah, Yang Maha Kuasa, kalau
dia bukan anakku, aku maafkan perbuatannya tadi. Tapi kalau memang benar dia
anakku, Malin Kundang, aku mohon keadilan-Mu.”
Tidak lama kemudian, cuaca di tengah laut yang tadinya cerah, mendadak
berubah menjadi gelap. Entah bagaimana awalnya, tiba-tiba datanglah badai
besar menghantam kapal Malin Kundang. Seketika kapal itu hancur berkeping-
keping. Kemudian terempas ombak hingga ke pantai.
Keesokan harinya, di kaki bukit terlihat kepingan kapal yang telah menjadi batu,
itulah kapal Malin Kundang. Tak jauh dari tempat itu, nampaklah sebongkah batu
yang menyerupai tubuh manusia. Konon, itulah tubuh Malin Kundang anak
durhaka yang terkena kutukan ibunya menjadi batu. Di sela-sela batu itu,
berenang-renang ikan teri, ikan belanak, dan ikan tenggiri.
(sumber cerita: dongengceritarakyat.com)
Pesan moral:
 Sebagai anak kita tidak boleh menyakiti hati orang tua
 Jangan sampai harta membuat kita lupa dengan asal-usul kita
 Doa orang tua senantiasa diijabah oleh Yang Maha Kuasa
 Berbohong akan mendatangkan keburukan
 
Bawang Merah dan Bawang Putih
Di sebuah desa, tinggalah seorang janda yang hidup dengan dua anak
perempuannya yang memiliki wajah menawan, yaitu Bawang Merah dan Bawang
Putih. Ayah kandung Bawang Putih yang juga suami dari ibu Bawang Merah telah
meninggal dunia, jadi Bawang Putih adalah saudara tiri dari Bawang Merah.
Bawang Merah dan Bawang Putih memiliki sifat karakter serta kepribadian yang
berbeda. Bawang Putih memiliki sifat yang rajin, baik hati, jujur, dan rendah hati.
Sementara, Bawang Merah memiliki sifat yang malas, sombong, iri hati.
Kepribadian Bawang Merah yang malas juga diperburuk karena ibunya yang
memanjakannya. Ibunya selalu memberi Bawang Merah apapun yang
diinginkannya.
Sedangkan Bawang Putih yang melakukan semua pekerjaan rumah, mencuci,
memasak, membersihkan rumah, dan ia hanya melakukannya sendiri. Sementara
itu, Bawang Merah dan ibunya hanya menghabiskan waktu untuk diri mereka
sendiri.
Ketika mereka membutuhkan sesuatu, mereka hanya meminta Bawang Putih.
Bawang Putih tak pernah mengeluhkan nasib buruknya yang dia hadapi. Ia selalu
melayani ibu tiri dan saudara perempuannya dengan gembira.
Suatu hari, Bawang Putih, mencuci baju ibu tiri dan Bawang Merah di sungai.
Bawang Putih tak menyadari jika sepotong kain milik ibunya hanyut di sungai. Ia
pun merasa sedih, berpikir jika kain itu tidak ditemukan, ia akan disalahkan,
dihukum, atau diusir dari rumah.
Karena takut kain ibunya tidak bisa ditemukan, Bawang Putih terus mencari dan
berjalan di sepanjang sungai. Setiap kali ia melihat seseorang di tepi sungai, dia
selalu bertanya tentang kain ibunya yang hanyut, tetapi semua orang tak melihat
di mana kain itu.
Akhirnya Bawang Putih sampai ke suatu tempat di mana sungai itu mengalir ke
sebuah gua. Anehnya, ia melihat ada seorang perempuan yang sangat tua di dalam
gua tersebut. Bawang Putih pun bertanya pada perempuan tua itu jika ia melihat
kain milik ibunya.
Perempuan tua itu tahu di mana kain itu, tapi ia memberi syarat sebelum
menyerahkannya ke Bawang Putih. Syaratnya ia harus bekerja membantu
perempuan itu. Karena sebelumnya ia terbiasa bekerja keras, hingga ia bersedia
membantu perempuan tua itu.
Saat hari sudah sore, Bawang Putih pun mengucapkan selamat tinggal pada
perempuan tua kemudian perempuan itu juga menyerahkan kain padanya. Karena
kebaikan Bawang Putih, perempuan tua itu menawarkan hadiah labu.
Ada dua labu, yang satu lebih besar dari yang lain. Bawang Putih diminta untuk
memilih labu yang diinginkannya. Karena Bawang Putih tidak serakah, ia memilih
labu yang kecil. Setelah itu Bawang Putih kembali ke rumahnya.
Ibu tirinya dan Bawang Merah sangat marah karena Bawang Putih terlambat.
Bawang Putih kemudian menceritakan apa yang terjadi. Ibu tirinya masih marah
karena Bawang Putih terlambat dan hanya membawa satu labu kecil. Jadi, ibunya
membanting labu itu ke tanah.
“Prakk…” dan labunya pun pecah.
Tapi aneh, ternyata dalam labu ada perhiasan emas yang indah dan berkilauan.
Ibu tirinya dan Bawang Merah sangat terkejut. Mereka kemudian merasa akan
menjadi sangat kaya jika memiliki perhiasan yang begitu banyak.
Tetapi karena keserakahannya, mereka malah berteriak pada Bawang Putih dan
membentaknya kenapa Bawang Putih tak mengambil labu yang besar. Dalam
pikiran Bawang Merah dan Ibunya, jika labu yang besar diambil, pasti mereka
mendapatkan lebih banyak perhiasan.
Untuk memenuhi keserakahan mereka, Bawang Merah mengikuti langkah-langkah
yang diceritakan oleh Bawang Putih. Ia rela menghanyutkan kain ibunya, berjalan
di sepanjang sungai, bertanya pada orang-orang dan akhirnya datang ke gua
tempat perempuan tua itu tinggal.
Namun, tidak seperti Bawang Putih, Bawang Merah menolak membantu
perempuan tua itu untuk bekerja dan ia bahkan dengan arogan memerintahkan
perempuan tua itu untuk memberinya labu yang lebih besar.
Perempuan tua itu memenuhi permintaan Bawang Merah memberikan labu yang
besar untuk Bawang Merah.
Bawang merah dengan senang hati membawa labu besar yang diberikan
perempuan tua, sambil membayangkan berapa banyak perhiasan yang ia akan
dapatkan.
Sekembalinya ke rumah, Ibunya pun menyambut Bawang Merah. Tidak lama
setelah itu, labunya dihancurkan ke tanah.
Bukan isi perhiasan, berbagai ular berbisa yang menakutkan keluar dari dalam
labu. Bawang Merah dan Ibu tiri akhirnya menyadari apa yang mereka lakukan
selama ini salah, dan meminta Bawang Putih untuk memaafkan mereka.
(sumber cerita: popmama.com)
Pesan moral:
 Jadilah anak yang rajin
 Sifat serakah tidak akan membuat bahagia dan akan membawa
kesusahan di masa datang
 Apabila kita berbuat baik, maka Tuhan akan selalu menolong kita.
Sementara orang yang suka berbuat jahat, pasti akan mendapat
balasannya.
--
Gimana, seru banget ‘kan pembahasan kita kali ini? Pasti kamu jadi nostalgia
mengingat-ingat dongeng di masa kecil dulu ‘kan? Mau tahu lebih dalam tentang
dongeng atau cerita rakyat lainnya? Kamu bisa langsung lihat pembahasannya
dengan video beranimasi di ruangbelajar!
Referensi:
Pengertian dongeng [daring].
Tautan: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/dongeng (Diakses: 14 Maret 2022)
Mengenal Dongeng, mulai dari Pengertian hingga Unsur Pembentuknya [daring].
Tautan: https://bobo.grid.id/read/082701106/mengenal-dongeng-mulai-dari-
pengertian-hingga-unsur-pembentuknya?page=all (Diakses: 14 Maret 2022)
Yuk, Mengenal Apa yang Dimaksud dengan Dongeng [daring].
Tautan: https://mediaindonesia.com/humaniora/458447/yuk-mengenal-apa-yang-
dimaksud-dengan-dongeng (Diakses: 14 Maret 2022)
Dongeng: Ciri, Struktur dan Jenisnya [daring].
Tautan: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5812672/dongeng-ciri-struktur-
dan-jenisnya (Diakses: 14 Maret 2022)
Fakta Sebenarnya Batu Malin Kundang di Padang [daring].
Tautan: https://bekasi.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-121858337/batu-malin-
kundang-di-padang-ternyata-bukan-karena-dikutuk-ibunya-begini-fakta-
sebenarnya (Diakses: 14 Maret 2022)
Cerita Malin Kundang [daring]. Tautan: https://dongengceritarakyat.com/legenda-
cerita-malin-kundang-asli/ (Diakses: 14 Maret 2022)
Cerita Bawang Merah dan Bawang Putih [daring].
Tautan: https://www.popmama.com/kid/4-5-years-old/jemima/dongeng-anak-
nusantara-bawang-merah-dan-bawang-putih/7 (Diakses: 14 Maret 2022)
 
Artikel telah diperbarui pada 7 Juli 2022
Shabrina Alfari
Content Writer at Ruangguru. Hope my writing finds you well and help you learn a
thing or two :)
Bagikan artikel ini

Artikel Lainnya
Pengertian Teks Editorial, Ciri, Struktur & Contoh | Bahasa Indonesia Kelas 12
Teks Laporan Percobaan: Pengertian, Ciri, Struktur & Kebahasaannya | Bahasa Indonesia
Kelas 9
Teks Inspirasi: Jenis, Ciri-Ciri & Struktur | Bahasa Indonesia Kelas 9
Mengulas Pengertian Kalimat Persuasif, Ciri-Ciri, Jenis & Contohnya

Beri Komentar
Shafa alwardati lisani

9/19/2022, 12:11:03 PM
Dongeng tu bagus
Reply to Shafa alwardati lisani
窗体顶端
Nama*

Email*

Komentar*

窗体底端

Artikel Terbaru

Cara Perkenalan Diri (Self Introduction) & Contohnya | Bahasa Inggris Kelas 7

Sejarah Banjir Jakarta, dari Tarumanegara Sampai Pemerintahan Belanda


Mau Masuk PTN? Ini 5 Tips Sukses yang Harus Kamu Lakukan

8 Gangguan pada Organ Pencernaan Manusia | Biologi Kelas 8


5 Rumus Ajaib Matematika yang Bisa Bikin Kamu Makin Pintar!




RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12860
Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Produk Ruangguru
 Roboguru
 Roboguru Plus
 Dafa dan Lulu
 Kursus for Kids
 Ruangguru for Kids
 Ruangguru for Business
 Ruanguji
 Ruangbaca
 Ruangkelas
 Ruangbelajar
 Ruangpengajar
 Ruangguru Privat
 Ruangpeduli
Produk Lainnya
 Brain Academy
 English Academy
 Skill Academy
 Ruangkerja
Bantuan & Panduan
 Company Credentials
 Beasiswa Ruangguru
 Cicilan Ruangguru
 Promo Ruangguru
 Vulnerability Report
 Layanan Pengaduan
 Syarat & Ketentuan
 Kebijakan Privasi
 Tentang Kami
 Kontak Kami
 Press Kit
 Bantuan
 Karier
Hubungi Kami

info@ruangguru.com

02140008000

Ikuti Kami

© 2022 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia

Anda mungkin juga menyukai