Anda di halaman 1dari 1

SYARAT - SYARAT DAN KETENTUAN PENGADAAN BARANG DAN JASA DI XXXXXXXX

1. Definisi tanggung jawab PIHAK KEDUA sepenuhnya dan bukan suatu hal atau alasan yang menjadikan
Berikut ini adalah definisi yang digunakan dalam “Syarat-Syarat dan Ketentuan-Pengadaan Perjanjian ini terlambat untuk dilaksanakan dan atau diselesaikan oleh PIHAK KEDUA.
Barang di XXXXXXXX” 5.12 PIHAK KEDUA membebaskan PIHAK PERTAMA dari semua tuntutan sebagai akibat dari pelanggaran
“FPB/J” adalah Form Permintaan Barang/Jasa Hak Kekayaan Intelektual yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA dalam rangka pelaksanaan Pengadaan
“SPPH/Letter of Inquiry” adalah Surat Permintaan Penawaran Harga Barang/Jasa.
“SPH/ Letter of Quotation” adalah Surat Penawaran Harga 5.13 Barang yang diserahkan harus dalam keadaan 100 % (seratus per seratus) baru, bebas dari cacat
“BA. Negosiasi” adalah Berita Acara Kesepakatan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA baik tersembunyi delapanbelas (18) bulan sejak tanggal pengiriman Barang-barang atau duabelas
“Spesifikasi” adalah informasi lengkap atas Barang atau Jasa yang diadakan di XXXXXXXX. (12) bulan sejak penggunaan secara produktif Barang-barang tersebut, manapun terjadi lebih dulu.
“Tanggal Penyerahan/Date of Delivery” adalah tanggal dimana Barang dan Jasa telah PIHAK KEDUA harus diberi kesempatan pertama untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang
diterima seluruhnya oleh PIHAK PERTAMA dalam keadaan baik sesuai dengan spesifikasi tidak sesuai dengan jaminan. Apabila setelah pemberitahuan oleh PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
dalam SPK ini yang dibuktikan dengan Berita Acara Penerimaan Barang/Jasa (BAPB/J). tidak memperbaikinya dalam kurun waktu yang dinyatakan dalam pemberitahuan, maka PIHAK
“Tempat Penyerahan/Point of Delivery” adalah tempat dimana Barang/Jasa telah diterima PERTAMA dapat melaksanakan perbaikan dan/atau pergantian yang dilaksanakan sendiri atau
seluruhnya oleh PIHAK PERTAMA dalam keadaan baik sesuai dengan spesifikasi dalam SPK melalui pihak ketiga. PIHAK KEDUA harus mengganti kembali semua pengeluaran PIHAK PERTAMA,
ini yang dibuktikan dengan Berita Acara Penerimaan Barang/Jasa (BAPB/J).. bila PIHAK PERTAMA sendiri atau melalui pihak ketiga melaksanakan perbaikan atau pergantian,
“Cara Pembayaran/Term of Payment” adalah tata cara pembayaran yang disepakati selama PIHAK KEDUA diberikan kesempatan pertama untuk memperbaiki atau mengganti, namun
masing-masing pihak dalam melaksanakan pengadaan Barang/Jasa. gagal untuk melaksanakannya PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas kerusakan yang disebabkan
“PIHAK PERTAMA” adalah XXXXXXXX atau salah satu unit perusahaan dari XXXXXXXX yang oleh pengepakan yang tidak memenuhi persyaratan. Biaya pengepakan tidak diterima kecuali bila
melaksanakan kegiatan Pengadaan Barang/Jasa (Procurement). ditentukan dalam SPK.
“PIHAK KEDUA” adalah Mitra Kerja dari salah satu unit perusahaan XXXXXXXX termasuk 5.14 Semua gambar, rancang bangun, gagasan, spesifikasi, dan informasi lainnya yang melengkapi dan
namun tidak terbatas pada karyawan, perwakilan atau subkontraktor dari PIHAK KEDUA merupakan SPK ini adalah milik dari PIHAK PERTAMA dan, atas permintaan. harus dikembalikan
yang telah ditunjuk dan sepakat untuk mengadakan Barang/Jasa untuk kepentingan setelah selesai dipakai. Isi dokumen ini tidak boleh dipakai, direproduksi, dipinjamkan, atau
XXXXXXXX dan tunduk dengan yang telah diatur oleh XXXXXXXX. diumumkan dengan cara apapun kecuali bila persetujuan tertulis telah diterima dari PIHAK
“Harga” adalah harga Barang dan atau Jasa sudah termasuk PPN 10% (sepuluh per seratus). PERTAMA.
Untuk PPH merupakan kewajiban PIHAK KEDUA, dan akan dipotong langsung oleh PIHAK 5.15 Pelaksanaan SPK dilaksanakan secara mandiri dan bukan agen atau karyawan Perusahaan.
PERTAMA. Pekerjaan harus dilaksanakan dibawah pengawasan dan pengendalian dari PIHAK KEDUA, dan
“Pekerjaan” adalah pelaksanaan kegiatan pengadaan Barang dan Jasa. PIHAK PERTAMA tidak berwenang mengawasi karyawan, perwakilan atau subkontraktor dari PIHAK
KEDUA. PIHAK KEDUA tidak berwenang membuat pernyataan, gambaran atau komitmen dalam
2. Ketentuan Penyerahan Dan Penerimaan Barang Dan Jasa bentuk apapun atau mengambil tindakan apapun yang mengikat PIHAK PERTAMA, kecuali bila
2.1. PIHAK KEDUA tidak dapat membatalkan sebagian atau seluruh Barang atau Jasa yang secara spesifik ditentukan dalam SPK ini, atau nyata dan memenuhi persyaratan yang telah
tertera dalam SPK. Pembatalan akan mengakibatkan PIHAK KEDUA dikenakan sanksi disepakati oleh kedua belah pihak. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas segala kerugian dan atau
sesuai dengan ketentuan pada butir 6.4 dan 6.5 dalam SPK ini. kerusakan yang ditimbulkan karena cacat atau kekurangsempurnaan dalam proses pembuatannya.
2.2. Penerimaan Barang dan Jasa hanya dilakukan pada tiap hari kerja yaitu : Hari Senin 5.16 Barang atau Jasa yang diserahkan tidak berasal dari perbuatan melawan hukum dan tidak
s.d Jum’at, Pukul 08.00 s.d 16.00 WIB kecuali ada permintaan khusus dari PIHAK melanggar hak-hak yang dimiliki oleh PIHAK KETIGA.
PERTAMA. 5.17 PIHAK KEDUA membebaskan PIHAK PERTAMA dari segala tuntutan apapun dan dimanapun yang
2.3. Barang dan atau Jasa yang diserahterimakan, harus sesuai dengan yang tertera dalam mungkin timbul serta PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan akan mengambil tindakan hukum yang
SPK ini baik dalam jumlah, mutu maupun spesifikasi. diperlukan termasuk mewakili ke depan pengadilan.
2.4. Barang dan atau Jasa yang dikirim PIHAK KEDUA kegudang atau tempat lain yang 5.18 Apabila klaim atau tuntutan PIHAK KETIGA sebagaimana dimaksud dalam ayat 5.6 pasal ini
ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA akan diuji dan diterbitkan Laporan Pemeriksaan dikabulkan oleh Pengadilan atau oleh badan apapun, maka PIHAK KEDUA menjamin bahwa Barang
Barang/Jasa (LPB/J). Apabila hasil pemeriksaan Barang dinyatakan baik dan dapat tersebut tetap dapat dipergunakan dan menjadi milik PIHAK PERTAMA.
diterima maka diterbitkan Berita Acara Penerimaan Barang/Jasa (BAPB/J) 5.19 Masa Jaminan Barang dan atau Jasa adalah 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penerimaan Barang
2.5. Apabila Barang dan atau Jasa ditolak oleh PIHAK PERTAMA karena tidak sesuai dan atau Jasa yang tercantum dalam Berita Acara Penerimaan Barang/Jasa (BAPB/Jasa).
dengan persyaratan yang ditentukan dalam SPK ini, maka PIHAK KEDUA wajib
mengangkut/membawa kembali Barang dan atau Jasa tersebut paling lambat 5 (lima) 6. Sanksi Dan Denda
hari kerja terhitung dari tanggal Laporan Pemeriksaan Barang/Jasa (LPB/J) dari PIHAK 6.1. Atas keterlambatan penyerahan Barang dan atau Jasa sebagaimana telah ditentukan dalam SPK ini,
PERTAMA. Apabila PIHAK KEDUA tidak mengangkut/membawa kembali Barang dan PIHAK PERTAMA berhak untuk mengenakan denda sebesar 0,1 % (satu per seribu) dari jumlah
atau Jasa yang dinyatakan ditolak, maka kerusakan maupun kehilangan atas Barang harga SPK untuk setiap hari kalender keterlambatan.
dan atau Jasa tersebut adalah sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA. 6.2 Dasar perhitungan dari keterlambatan penyerahan adalah selisih hari lebih antara tanggal
penyerahan Barang dan atau Jasa yang tercantum didalam SPK dengan tanggal penerimaan dalam
3. Tata Cara Penagihan Dan Pembayaran BAPB/J yang diterbitkan oleh PIHAK PERTAMA.
3.1. Pembayaran dilakukan setelah dokumen penagihan diterima lengkap dan benar oleh 6.3 Apabila terjadi keterlambatan penerbitan BAPB/J oleh PIHAK PERTAMA, yang bukan disebabkan
fungsi verifikasi keuangan terkait. Tanggal pembayaran sesuai dengan ketentuan kesalahan PIHAK KEDUA, maka jumlah hari keterlambatan tersebut adalah merupakan
yang berlaku di PIHAK PERTAMA. perpanjangan waktu penyerahan Barang dan atau Jasa.
3.2. Penagihan dapat dilakukan dengan menyerahkan Surat Permintaan Pembayaran 6.4 Apabila PIHAK KEDUA tidak melaksanakan SPK sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati,
masing-masing 2 (dua) rangkap, yang dilampiri oleh Faktur Pembelian, Kwitansi maka PIHAK PERTAMA berhak untuk membatalkan SPK ini secara sepihak dan PIHAK KEDUA
bermaterai cukup, Faktur Pajak yang memenuhi ketentuan yang berlaku dan Berita diwajibkan untuk membayar ganti rugi sebesar 10% (sepuluh per seratus) dari harga SPK yang
Acara Penerimaan Barang/Jasa (BAPB/J). dibatalkan kepada PIHAK PERTAMA, disamping denda pada angka 6.1 diatas. Apabila PIHAK KEDUA
3.3. Pembayaran akan dilaksanakan melalui transfer, check atau bilyet giro. PIHAK KEDUA tidak sanggup membayar ganti rugi tersebut maka PIHAK KEDUA akan dikeluarkan sebagai rekanan
harus menyebutkan nama serta No. Rekening Bank dan alamat Bank. Biaya dari PIHAK PERTAMA.
transfer/Bank charges ditanggung oleh PIHAK KEDUA dan akan diperhitungkan 6.5 Apabila PIHAK KEDUA terlambat menyerahkan seluruh Barang dan atau Jasa sehingga denda telah
dengan total nilai tagihan di SPK. mencapai batas 10% (sepuluh per seratus) dari Harga Pekerjaan, maka PIHAK PERTAMA berhak
membatalkan SPK secara sepihak, dan PIHAK KEDUA dikenakan sangsi membayar 10% (sepuluh per
4. Harga seratus) dari harga SPK/Kontrak Perjanjian. Apabila PIHAK KEDUA tidak sanggup membayar ganti
4.1. Harga adalah tetap selama pelaksanaan SPK ini, eskalasi tidak diperkenankan, kecuali rugi tersebut maka PIHAK KEDUA akan dikeluarkan sebagai rekanan XXXXXXXX.
ada Peraturan Pemerintah yang terkait, pelaksanaan waktu pekerjaan lebih dari 12 6.6 PIHAK KEDUA dapat dibebaskan dari sanksi dan denda apabila hal-hal diatas disebabkan oleh force
(duabelas) bulan dan bukan karena kesalahan PIHAK KEDUA dan dapat diterima oleh majeur.
PIHAK PERTAMA.
4.2. Bila SPK ini menetapkan keadaan khusus yang mengijinkan penyesuaian harga, PIHAK 7 Lain-Lain
KEDUA harus memberitahukan secara tertulis KEPADA PIHAK PERTAMA tentang 7.1 PIHAK KEDUA dengan maksud apapun sehubungan dengan SPK ini dilarang menawarkan atau
perubahan yang mungkin terjadi, sebelum tagihan dengan harga yang disesuaikan memberikan atau setuju untuk memberi hadiah, komisi, rabat atau bentuk-bentuk lainnya kepada
diajukan. pegawai PIHAK PERTAMA atau pihak lain yang patut dapat diduga mempunyai kaitan dengan
4.3. Kecuali bila disepakati lain, faktor waktu yang terkait dengan penyerahan Barang- pegawai PIHAK PERTAMA.
Barang oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, adalah yang utama. Perubahan 7.2 Pelanggaran terhadap ketentuan tersebut ayat (1) diatas oleh PIHAK KEDUA atau pegawainya atau
apapun di bidang penyerahan harus disetujui secara tertulis oleh PIHAK PERTAMA. orang yang bekerja untuknya dapat mengakibatkan dibatalkannya SPK oleh PIHAK PERTAMA dan
Bila PIHAK KEDUA tidak mampu memenuhi jadwal penyerahan atau ketentuan lain biaya-biaya yang timbul akibat pembatalan SPK ini menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
dari SPK, PIHAK KEDUA harus segera memberitahukannya kepada PIHAK PERTAMA. 7.3 Apabila kemudian hari berdasarkan pemeriksaan fungsional intern maupun ekstern ditemukan hal
yang merugikan PIHAK PERTAMA antara lain kemahalan harga, maka nilai kerugian tersebut wajib
5. Jaminan dikembalikan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.
PIHAK KEDUA dengan ini memberikan pernyataan dan jaminan kepada PIHAK PERTAMA 7.4 Untuk setiap pengadaan Barang atau Jasa yang menggunakan SPK/Kontrak dengan nilai diatas Rp.
sebagai berikut: 100.000.000 (Seratus Juta Rupiah), rekanan yang ditunjuk wajib menyerahkan Jaminan Pelaksanaan
5.1 Di dalam melaksanakan tugas pekerjaan dalam pengadaan barang, Pihak Kedua (Performance Bond) sebesar 5% (lima per seratus) dari nilai SPK/Kontrak selambat-lambatnya 10
berpedoman kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang (sepuluh) hari kalender setelah tanggal SPK berupa uang tunai atau Bank Garansi dari Bank Umum
ketenagakerjaan dan lingkungan hidup. Devisa Nasional, kecuali bagi pemasok yang mempunyai persediaan Barang (ready stock) yang siap
5.2 Sebagai bentuk keseriusan, komitmen yang tinggi sebagaimana tertuang pada poin dikirim dan didukung dengan pembuktian serta pernyataan dari pemasok yang bersangkutan.
(1), Pihak KEDUA bersedia membuat surat pernyataan dan ditandatangani oleh 7.5 Untuk setiap pengadaan Barang atau Jasa yang mensyaratkan uang muka, rekanan yang ditunjuk
pimpinannya. wajib menyerahkan jaminan uang muka sebesar uang muka yang disyaratkan, dalam bentuk uang
5.3 Pihak KEDUA wajib tunduk pada peraturan Pihak PERTAMA dalam hal K3L misalnya tunai atau Bank Garansi.
melengkapi APD untuk karyawan, memenuhi kelengkapan K3 kenderaan, mematuhi 7.6 Apabila terjadi perubahan-perubahan didalam SPK ini baik berupa pengurangan atau penambahan
rambu-rambu, dan lain-lain lingkup pekerjaan, harga, jangka waktu penyerahan Barang dan atau Jasa dan spesifikasi akan
5.4 Pihak KEDUA wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dilaksanakan dengan cara membuat Amandemen terhadap SPK ini.
dan bersedia dicek oleh Pihak PERTAMA 7.7 Ketentuan-ketentuan lain yang belum diatur dalam SPK ini, apabila dipandang perlu, akan
5.5 Berdasarkan hasil pengecekan sebagaimana poin (2), Pihak PERTAMA berhak ditentukan kemudian dengan persetujuan kedua belah pihak secara tertulis dan dituangkan dalam
melakukan tindakan terhadap aktivitas Pihak KEDUA. Misalnya teguran lisan, teguran suatu Amandemen.
tertulis dan pemberhentian sementara atau pemberhentian tetap terhadap seluruh 7.8 PIHAK PERTAMA berhak untuk mengakhiri atau membatalkan secara sepihak SPK ini dikarenakan
atau sebagian kegiatan. PIHAK KEDUA melakukan hal-hal sebagai berikut :
5.6 Pihak Kedua bersedia tunduk kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku 7.8.1 tidak dapat menyerahkan Barang dan atau Jasa sesuai dengan waktu dalam SPK ;
dan peraturan perusahaan dalam melakukan distribusi, penyimpanan dan 7.8.2 tidak dapat menyerahkan Barang dan atau Jasa sesuai spesifikasi dalam SPK;
penggunaan zat-zat berbahaya (golongan B3) terlebih apabila Pihak Kedua 7.8.3 PIHAK KEDUA mengalami pailit, bangkrut;
melakukan aktivitasnya di wilayah kerja Pihak PERTAMA. 7.8.4 PIHAK KEDUA menyerahkan pekerjaan kepada PIHAK KETIGA tanpa izin tertulis dari PIHAK
5.7 Pihak Kedua dalam melaksanakan tugas pekerjaan pengadaan barang diwajibkan PERTAMA.
tidak menggunakan produk atau zat yang berdampak buruk bagi kesehatan 7.9 PIHAK KEDUA berhak mengajukan keberatan kepada pengawasan fungsional (SPI) atau Direksi
sebagaimana yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku di PIHAK PERTAMA atas hal-hal sebagaimana yang diatur di angka 7.8 diatas.
Republik Indonesia. 7.10 Apabila dikemudian hari terjadi perselisihan dalam penafsiran atau pelaksanaan ketentuan-
5.8 Pihak KEDUA terkait dengan pekerjaan pengadaan barang yang diserahkan oleh Pihak ketentuan dari SPK ini, kedua belah pihak sepakat untuk terlebih dahulu menyelesaikan secara
PERTAMA, bersedia memberikan informasi yang jujur dan benar apabila terjadi musyawarah. Bilamana musyawarah ini tidak menghasilkan kata sepakat tentang cara
kecelakaan kerja di dalam melaksanakan pekerjaannya. penyelesaian perselisihan, maka kedua belah pihak, baik PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
5.9 Pihak KEDUA bersedia memberikan laporan K3L secara berkala kepada Pihak KEDUA sepakat untuk menyerahkan sengketa yang timbul dari SPK ini kepada Badan Arbitrase Nasional
terkait dengan kewajiban yang ditetapkan pemerintah. Indonesia (BANI) Jakarta, Indonesia untuk diselesaikan pada tingkat pertama dan terakhir.
5.10 Segala insiden yang terjadi sewaktu PIHAK KEDUA melaksanakan Pekerjaan sehingga 7.11 PIHAK KEDUA telah membaca dan mengerti, serta bersedia untuk melaksanakan syarat dan
merugikan PIHAK PERTAMA maupun PIHAK KEDUA sendiri serta pihak ketiga lainnya, ketentuan didalam SPK ini dan berlaku sebagai Pejanjian yang mengikat Para Pihak.
menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA sepenuhnya. Oleh karena itu, PIHAK KEDUA
menyanggupi untuk membayar ganti rugi penuh kepada PIHAK PERTAMA atas 8. Pelayanan
kerugian yang ditimbulkan PIHAK KEDUA sesuai dengan kesepakatan PARA PIHAK, Untuk kejelasan dan korespondensi silahkan hubungi:
dengan memperhatikan serta mentaati segala ketentuan peraturan perundang- Procurement Department :
undangan yang berlaku.
5.11 Kecelakan yang terjadi sebelum atau pada saat PIHAK KEDUA melaksanakan
Pekerjaan di lapangan, melaksanakan mobilisasi, dan lain-lain adalah menjadi

Anda mungkin juga menyukai