Evident Failures
Hidden Failures
Incipient Failures
FAILURE - A SYTEMS APPROACH
Failure adalah ketidakmampuan suatu peralatan, sub-sistem, atau sistem untuk
memenuhi sejumlah standar kinerja yang telah ditetapkan.
Standar ini berkaitan dengan apa yang harus dicapai dan evaluasi terhadap
kemampuan desain dan kehandalan intrinsik suatu item.
CONTOH
kota.
OPERATING
CONTEXT Pompa
Pompa yang digunakan di
lingkungan berdebu akan
memerlukan perawatan yang lebih
sering daripada pompa yang
digunakan di lingkungan bersih.
Construction Service.
4.3 The Feedback Control Model
The Feedback Control Model adalah sistem yang menjaga suatu variabel
tetap pada nilai yang diinginkan. The Feedback Control menggunakan
informasi dari sistem untuk mengendalikannya.
Dalam Feedback Control Model ini terdiri dari empat komponen utama:
sensor, pengukur, aktor, dan variabel yang dikendalikan
Ketika kinerja yang diharapkan dari suatu komponen Ketika kinerja yang diharapkan lebih tinggi dari
atau sistem berada di bawah kemampuan desain kemampuan desain intrinsik, tidak mungkin untuk
intrinsiknya, seharusnya tidak ada masalah dalam mencapai ekspektasi tersebut dalam jangka panjang.
memenuhi permintaan (demand).
4.5 INCIPIENT
pada deteksi & koreksi cacat pada tahap awal. Pendekatan ini
didasarkan pada prinsip bahwa mencegah kegagalan lebih hemat biaya
daripada memperbaikinya setelah terjadi.
Dengan mendeteksi dan memperbaiki cacat Pemeliharaan incipiency dapat membantu mencegah
secara dini kita dapat membantu mencegah kecelakaan dengan mengidentifikasi dan memperbaiki
kerusakan dan memperpanjang umur peralatan. cacat yang dapat menimbulkan bahaya keselamatan.
Penting juga untuk memiliki proses untuk memperbaikinya. Proses ini harus mencakup langkah-langkah
berikut:
Kegagalan manusia dalam manajemen risiko mengacu pada kesalahan dan kelalaian individu yang
berkontribusi terhadap potensi risiko. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kurangnya
pelatihan, kelelahan, dan masalah komunikasi. Untuk mengatasi hal ini, organisasi harus:
Kenali akar penyebab seperti stres, gangguan, dan rasa puas diri.
Menerapkan strategi mitigasi termasuk pelatihan, peningkatan komunikasi, dan protokol keselamatan.
Menganalisis faktor manusia dan mempertimbangkannya dalam desain sistem.
Menumbuhkan budaya organisasi yang berorientasi pada keselamatan.
Selidiki insiden untuk mencegah terulangnya kembali.
Memastikan pelatihan berkelanjutan dan pengembangan kompetensi.
Gunakan teknologi untuk mengurangi kesalahan manusia.
Terus memantau dan meningkatkan proses manajemen risiko.
Singkatnya, mengatasi kegagalan manusia dalam manajemen risiko melibatkan pendekatan multi-sisi untuk
memitigasi risiko dan meningkatkan keselamatan.
4.11 CHAPTER SUMMARY
Kesimpulannya, membahas sifat kegagalan yang beragam dalam kaitannya dengan
standar kinerja. Ini mengkategorikan kegagalan ke dalam bentuk kritis, terdegradasi, dan
baru jadi, dengan menekankan dampak konteks pengoperasian terhadap kinerja
peralatan. Pemeliharaan sangat penting untuk menjaga kinerja peralatan, terutama bila
peralatan tersebut berada di bawah kemampuannya. Teks ini membahas pemeliharaan
berbasis kondisi dan kegagalan terkait usia. Selain itu, artikel ini menggali masalah
kompleks mengenai kesalahan manusia, menyoroti pentingnya manajemen stres, pola
tidur, emosi, dan peran motivasi dan semangat dalam meminimalkan kesalahan tersebut.
Bagian ini memberikan wawasan tentang pengelolaan kinerja peralatan dan pengurangan
risiko.
THANK
YOU