Anda di halaman 1dari 33

PEMANFAATAN BUSA KASUR SEBAGAI MEDIA

PENYARING AIR

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi persyaratan kelulusan di Program Excellent Class


Pondok Pesantren Daar el-Qolam 2

Bidang Kajian Sains

Disusun oleh :
DAFFA ZAIDAN ETO’O
Kelas: 6 IPA B/NIS: 18192135737

PROGRAM EXCELLENT CLASS


PONDOK PESANTREN DAAR EL-QOLAM
GINTUNG, JAYANTI, TANGERANG
2023 M / 1445 H
LEMBAR PERSETUJUAN

PEMANFAATAN BUSA KASUR SEBAGAI MEDIA


PENYARING AIR

Oleh:
DAFFA ZAIDAN ETO’O
Kelas :6 IPA B/NIS: 18192135659

Karya Tulis Ilmiah ini telah disahkan dan diterima sebagai salah satu syarat
kelulusan di Program Excellent Class Pondok Pesantren Daar el-Qolam 2

Pembimbing
Tanda tangan Tanggal

Sulthan Izuddin, LC.


……………………… ………………………

Gintung:…./…../2023

Mengetahui,

Koordinator Kajian Sains

Ade Rismanto, S.T,M.M

i
LEMBAR PENGESAHAN

PEMANFAATAN BUSA KASUR SEBAGAI MEDIA


PENYARING AIR

Oleh:
DAFFA ZAIDAN ETO’O
Kelas :6 IPA B/NIS: 18192135659

Karya tulis ini telah disahkan dan diterima sebagai salah satu syarat kelulusan
pada program Excellent Class Daar el-Qolam 2

Gintung, Jayanti, Tangerang pada tanggal….../….../2023

Penguji 1 Penguji 2

(……………………………) (…………………………….)

Gintung:…./…../2023

Kepala SMA Daar el-Qolam 2

Aam Amarullah M.Pd

ii
LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya tulis ilmiah ini yang
berjudul “PEMANFAATAN BUSA SEBAGAI MEDIA PENYARING AIR”
Saya susun sebagai syarat kelulusan dari Program Excellent Class Pondok
Pesantren Daar el-Qolam ini, merupakan hasil karya Saya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan karya tulis ilmiah yang Saya
kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai
dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian karya tulis ilmiah ini
bukan hasil karya Saya sendiri atau adanya plagiatisme dalam bagian-bagian
tertentu, Saya bersedia menerima sanksi pencabutan ijazah pondok yang Saya
dapatkan dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan dan kebijakan
Pengasuh dan Pemimpin Pondok Pesantren Daar el-Qolam 2

Gintung,…/…./2023

Penulis

DAFFA ZAIDAN ETO’O

iii
ABSTRAK

Nama: Daffa Zaidan Eto’o , Nis:181921 35659 Judul: PEMANFAATAN

BUSA KASUR SEBAGAI MEDIA PENYARING AIR

Penelitian ini, penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut. Dalam


rangka membersihkan diri dari kuman dakteri agar hidup terhindar dari penyakit
kita harus mandi menggunakan air yang bersih. Namun seiring waktu pemakaian,
keran malah mengeluarkan air yang kotor.Ada berbagai macam cara sederhana
dalam membuat saringan air, dan cara yang paling umum adalah dengan bahan
dasar kain katun. Di Pondok Pesantren Daar el-Qolam ini kita juga bisa membuat
saringan air sederhana dengan menggunakan busa kasur. Memanfaatkan Kasur
milik santri yang sudah lulus.penelitian ini bertujuan sebagai berikut. Untuk
mengetahui bahwa air keran kamar mandi yang kotor masih dapat digunakan
kembali dengan cara di saring terlebih dahulu. Untuk mengetahui air hasil
penyaringan menggunakan busa kasur apakah sudah memenuhi persyaratan
kualitas air bersih. Mendapatkan suatu teknologi alternatif yang sederhana dan
mudah untuk dibuat sehingga dapat digunakan sebagai alat penyaring air. Metode
yang digunakan adalah eksperimen dengan pendekatan kualitatif. pendekatan
kuantitatif adalah sebuah metode riset yang sifatnya deskriptif, menggunakan
analisis,mengacu pada data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan
pendukung, sertamenghasilkan suatu teori. Hasil pembahasan dari penelitian ini
adalah mengetahui bagaimana proses pembuatan penyaring air menggunakan busa
kasur dengan ukuran,dan kepadatan busa yang berbeda.Kesimpulan dari
peneltitian yang dilakukan adalah Busa Kasur dapat menyaring air keran dengan
tingkat kejernihan dan ketahanan bergantung pada ketebalan busa yang
digunakan. Semakin tebal busa akan menghasilkan air yang lebih jernih dan tahan
lama.

Kata Kunci: Busa, Penyaringan air.

iv
ABSTRACT

Name: Daffa Zaidan Eto'o , Nis:181921 35659 Title: UTILIZATION OF

MATTRESS FOAM AS A WATER FILTER MEDIUM

In this study, the author formulated several problems as follows. In order to


cleanse ourselves from dacteria germs in order to live to avoid disease we must
bathe using clean water. But over time of use, the faucet even releases dirty water.
There are various simple ways to make a water filter, and the most common way
is with cotton cloth. In Daar el-Qolam Islamic Boarding School, we can also make
a simple water filter using foam mattresses. Utilizing mattresses owned by
students who have graduated.this research aims as follows. To find out that dirty
bathroom tap water can still be reused by filtering it first. To find out the filtered
water using mattress foam whether it meets the requirements for clean water
quality. Get an alternative technology that is simple and easy to make so that it
can be used as a water filter. The method used is an experiment with a quantitative
approach. The qualitative approach is a risel method that is descriptive, uses
analysis, refers to data, utilizes existing theories as supporting material, and
produces a theory. The result of the discussion of this study is to find out how the
process of making water filters using mattress foam with different sizes, and foam
densities. The conclusion of the research carried out is that the Mattress Foam can
filter tap water with a level of clarity and durability depending on the thickness of
the foam used. The thicker the foam will produce clearer and longer-lasting water.

Keywords: foam, Water filtration.

v
LEMBAR DEDIKASI

Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini ku persembahkan kepada ayahandaku dan ibundaku
dan juga segenap keluarga besarku yang berasal dari keluarga ayah maupun ibuku
yang selalu memberikan kasih sayang dan perhatian kepadaku. Karena berkat
mereka aku bisa tumbuh dewasa menjadi manusia yang lebih mengerti arti
kehidupan.

Terima kasih untuk para sahabatku, teman-temanku yang selalu ada ketika aku
membutuhkan, terima kasih telah menemaniku untuk bisa sampai ke titik ini,
sehingga aku dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Terima kasih untuk para ustadz dan ustadzah dan teman-teman seperjuangan
angkatan 17 “REVIVER GENERATION” yang selalu memberikan dukungan dan
semangat kepada saya hingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Bakti dan dedikasi ku hanturkan untuk pondokku Daar el-Qolam, serta bangsa dan
negara tumpah darahku Indonesia.

Dengan segala hormat ku persembahkan karya tulis ilmiah ini kepada kalian
semua…!

Without your support I would not be able to do anything

Thank you for everything

vi
KATA PENGANTAR

Puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan karunia


dan rahmat-Nya kepada penulis, hingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Karya Tulis Ilmiah (KTI) dengan judul “Analisis Kinerja Staf Administrasi
Kantor Bagian Pengajaran Di Pondok Pesantren Daar El-Qolam 2” karya
sederhana ini penulis susun dalam rangka memenuhi salah satu syarat kelulusan di
Program Excellent Class Pondok Pesantren Daar El-Qolam 2, Gintung, Jayanti,
Tangerang.

Penulis menyadari, bahwa karya tulis ini tidak dapat diselesaikan tanpa
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis berterima
kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dan dukungan dalam
penyusunan karya tulis ini. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:
1. Al-Ustadz Drs. K. H. Ahmad Syahiduddin sebagai Pengasuh Pondok
Pesantren Daar el-Qolam yang telah menghaturkan segenap perhatian dan
pemikiran untuk kemajuan pondok dan perkembangan umat islam.
2. Al-Ustadz Drs K. H. Odhy Rosihuddin sebagai Pemimpin Pondok
Pesantren yang telah bekerja keras dalam peningkatan kualitas pendidikan
di Pondok Pesantren Daar el-Qolam.
3. Al-Ustadz Ade Rismanto, S.T,M.M., sebagai Koordinator Kajian Sosial
dan Humaniora, yang telah membimbing dan membina penulis dalam
proses penyusunan karya tulis ini.
4. Al-Ustadz Sulthan Izuddin LC., sebagai pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam proses
penyusunan karya tulis ini.
5. Asatidz dan Ustadzat yang telah memberikan ilmu dan pendidikan yang
berharga kepada penulis.

vii
6. Staf administrasi yang telah membantu penulis dalam menampung karya
tulis ini.
7. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada asatidz Wali kelas
enam dan segenap santri kelas enam Program Excellent Class yang telah
banyak membantu penulis untuk memperoleh data penelitian dan karya
tulis ilmiah ini
8. Akhirnya, secara khusus lagi, penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada ayahanda dan ibunda yang
telah tidak henti-hentinya memberikan semangat, doa dan selalu
memotivasi penulis dalam penulisan karya tulis ini.
Tak ada gading yang tak retak. Tak ada manusia yang sempurna di dunia
ini. Demikian pula dengan penulisan karya tulis ilmiah ini. Kritik dan saran
sangatlah penulis harapkan dan dapat disampaikan secara langsung maupun tidak
langsung. Semoga karya tulis ini menjadi tambahan khazanah pengetahuan bagi
siapa pun yang membacanya.

Gintung, .../ .../2023

Penulis,

Daffa Zaidan Eto’o

viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN..................................................................................iii
ABSTRAK.............................................................................................................iv
ABSTRACT............................................................................................................v
LEMBAR DEDIKASI..........................................................................................vi
KATA PENGANTAR..........................................................................................vii
DAFTAR ISI..........................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xi
DAFTAR TABEL................................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1
B. Batasan masalah...........................................................................................2
C. Rumusan Masalah........................................................................................3
D. Tujuan Penelitian.........................................................................................3
E. Manfaat Penelitian.......................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................4
A. Air................................................................................................................4
1. Pengertian air.............................................................................................4
2. Karakteristik air.........................................................................................4
3. Jenis-jenis air.............................................................................................5
a. Air bersih...................................................................................................5
b. Air kotor....................................................................................................5
B. Busa..............................................................................................................6
1. Pengertian Busa.........................................................................................6
2. Busa Kasur INOAC...................................................................................6
C. Penyaring air................................................................................................7
1. Pengertian Penyaringan air........................................................................7
2. Penyaring air sederhana.............................................................................7

ix
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................9
A. Tempat dan Waktu Penelitian......................................................................9
B. Alat dan Bahan Penelitian............................................................................9
C. Jenis Metodologi Penelitian.......................................................................10
D. Cara Pembuatan Alat Penyaring Air Berbahan Dasar Busa Kasur............10
E. Teknik Pengumpulan Data.........................................................................10
F. Kerangka Berfikir......................................................................................11
G. Hipotesis Penelitian....................................................................................11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................12
A. Hasil Penelitian..........................................................................................12
B. Pembahasan................................................................................................17
BAB V PENUTUP................................................................................................19
A. Kesimpulan................................................................................................19
B. Saran...........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................20
RIWAYAT HIDUP..............................................................................................21

x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1.......................................................................................................................................1

Gambar 4. 1 11
Gambar 4. 2.....................................................................................................................................12
Gambar 4. 3.....................................................................................................................................12
Gambar 4. 4.....................................................................................................................................13
Gambar 4. 5.....................................................................................................................................13
Gambar 4. 6.....................................................................................................................................14
Gambar 4. 7.....................................................................................................................................14
Gambar 4. 8.....................................................................................................................................15
Gambar 4. 9.....................................................................................................................................15

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rencana kegiatan penelitian..............................................................10


Tabel 4.1 Perbandingan ketebalan busa dengan debit air .............................16

xii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Air

Gambar 1. 1 keran air


merupakan salah satu unsur kehidupan di muka bumi ini. Semua makhluk hidup
pasti membutuhkan air. Dari mulai untuk sekedar minum, mandi, dan sebagainya.
Manusia membutuhkan air dalam kehidupannya untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Selain untuk minum, manusia biasa menggunakan air untuk
membersihkan dirinya setelah beraktivitas seharian.
Menjaga kebersihan merupakan hal sangat penting terutama untuk
menjaga diri kita agar tetap sehat, dan mengurangi risiko diri kita maupun orang
terdekat terkena penyakit. Banyak penyakit yang tersebar saat bakteri berbahaya
berpindah dari satu orang ke orang lain melalui kontak langsung, seperti sentuhan
dengan orang yang terinfeksi, atau kontak tidak langsung, seperti menyentuh
barang yang telah disentuh oleh orang yang terinfeksi.
Daar el-Qolam adalah Pondok Pesantren dengan kehidupan berasrama.
Para santriwan maupun santriwati tinggal di dalam kamar yang telah disediakan
pondok. Melakukan segala aktivitas harian mulai dari bangun pagi, bersekolah,
hingga tidur kembali. Rutinitas harian yang melelahkan membuat tubuh menjadi
2

keringat dan kotor. Oleh karena itu, para santri harus memebersihkan dirinya
dengan cara mandi. Dengan mandi para santri dapat terhindar dari bakteri yang
dapat menyebabkan penyakit.
Dalam rangka membersihkan diri dari kuman dakteri agar hidup terhindar
dari penyakit kita harus mandi menggunakan air yang bersih. Air yang bersih
adalah air yang tidak memiliki bau dan juga tidak memiliki warna. Jika kita mandi
dengan menggunakan air yang kotor, akan berakibat pada kesehatan. Air yang
disalurkan melalui keran pada setiap kamar mandi haruslah bersih. Karena air
tersebut lah yang kita gunakan untuk mandi. Namun seiring waktu pemakaian,
keran yang seharusnya mengalirkan air bersih di setiap kamar mandi justru malah
sebaliknya. Keran malah mengeluarkan air beserta lumut dikarenakan pipa
paralonnya yang berlumut, sehingga keran mengeluarkan air yang kotor. Tetapi,
bukan berarti kita tidak bisa menggunakan air yang terdapat lumutnya. Kita masih
bisa menyaring air tersebut.
Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat digunakan untuk
mendapatkan air bersih, dan cara yang paling umum adalah dengan cara membuat
saringan air. Di Pondok Pesantren Daar el-Qolam ini kita juga bisa membuat
saringan air sederhana dengan menggunakan busa kasur sebagai bahan utamanya.
Banyaknya kasur yang sudah tidak digunakan oleh santri yang sudah lulus ,
menyebabkan terbengkalainya Kasur-kasur yang sudah tidak dipakai.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti memberi judul penelitian ini
dengan “PEMANFAATAN BUSA KASUR SEBAGAI MEDIA PENYARING
AIR”.

B. Batasan masalah
Terkait dengan latar belakang di atas maka yang menjadi batasan masalah
dalam penelitian ini fokus terhadap penyaringan air menggunakan busa kasur
bekas dengan merek Inoac pada kamar mandi 11 dan 12 asrama Ulul Abror I
Pondok Pesantren Daar el-Qolam 2
3

C. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis merumuskan beberapa rumusan masalah
sebagai berikut.
1. Apakah penyaringan air lebih baik?.
2. Bagaimana cara pembuatan penyaring air menggunakan busa kasur?
3. Bagaimana efektifititas busa Kasur sebagai penyaring air?”

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan maslah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai
dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bahwa air keran kamar mandi yang disaring memiliki
hasil yang lebih baik.
2. Untuk mengetahui cara pembuatan penyaringan air berbahan busa kasur.
3. Bagimana efektifitas busa kasur sebagai filter air.

E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui apakah busa kasur dapat digunakan sebagai media
penyaringan air keran kamar mandi.
2. Mendapatkan suatu teknologi alternatif yang sederhana dan mudah untuk
dibuat sehingga dapat digunakan sebagai alat penyaring air.
3. Sebagai informasi atau referensi dalam melakukan penelitian tentang
Penyaringan air keran kamar mandi serta agar dapat melakukan penelitian
yang lebih baik lagi dari peneliti sebelumnya.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Air
1. Pengertian air
Air yaitu suatu zat yang tersusun dari unsur
kimia hidrogen dan oksigen dan berada dalam bentuk gas, cair, dan
padat. Air adalah salah satu senyawa yang paling banyak dan
penting. Cairan yang tidak berasa dan tidak berbau pada suhu kamar,
memiliki kemampuan penting untuk melarutkan banyak zat lainnya.
Kehidupan diyakini berasal dari larutan air lautan dunia , dan
organisme hidup bergantung pada larutan air, seperti darah.dan cairan
pencernaan, untuk proses biologis. Air juga ada di planet dan bulan lain
baik di dalam maupun di luar tata surya. Dalam jumlah kecil air tampak
tidak berwarna, tetapi air sebenarnya memiliki warna biru intrinsik
yang disebabkan oleh sedikit penyerapan cahaya pada panjang
gelombang merah.
2. Karakteristik air
Air ditemukan dalam tiga bentuk berbeda di bumi, yaitu gas,
padat, dan cair. Bentuk air tergantung pada suhu. Air di planet kita
mengalir sebagai cairan di sungai, dan samudra dalam bentuk
padat seperti es di Kutub Utara dan Selatan dan merupakan gas (uap) di
atmosfer.
Air juga berada di bawah tanah dan di dalam tumbuhan dan
hewan. Semua makhluk hidup membutuhkan air dalam beberapa bentuk
untuk bertahan hidup di Bumi. Orang bisa hidup berminggu-minggu
tanpa makanan, tetapi hanya bisa hidup beberapa hari tanpa air.
Molekul air terdiri dari dua atom hidrogen, masing-masing
dihubungkanoleh ikatan kimia tunggal ke atom oksigen. Sebagian
besar atom hidrogen memiliki inti yang hanya terdiri
dari proton. Dua bentuk isotop, deuterium dan tritium, di mana inti
5

atomnya juga mengandung satu dan dua neutron, masing-masing


ditemukan dalam kadar kecil dalam air.

3. Jenis-jenis air

a. Air bersih

Air bersih adalah salah satu jenis sumber daya berbasis air
yang bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk
dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka sehari-hari
termasuk diantaranya adalah sanitasi.
Untuk konsumsi air minum menurut departemen kesehatan,
syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak
berwarna, dan tidak mengandung logam berat. Walaupun air dari
sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa
air ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau
zat-zat berbahaya. Walaupun bakteri dapat dibunuh dengan
memasak air hingga 100°C, banyak zat berbahaya, terutama logam,
tidak dapat dihilangkan dengan cara ini.
b. Air kotor
Air kotor adalah air yang tidak memenuhi persyaratan
kesehatan untuk untuk kebutuhan minum, masak, mandi, dan
energi. Air kotor merupakan air limbah dari sisa produksi aktifitas
manusia. Air dapat dikatakan kotor jika mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut :
Secara fisik berbau, warnanya keruh, berasa jika diminum.
Secara kimia memiliki kadar pH tinggi, memiliki kandungan
mineral yang tinggi miskin kandungan mineral. Secara
mikrobiologi terkontaminasi bakteri pantogen.
6

B. Busa
1. Pengertian Busa
Busa atau buih adalah sebuah objek yang terbentuk dari gelembung
gas yang terdapat dalam benda cair maupun benda padat. Busa dapat
merujuk ke busa kuantum. Sering kali juga istilah ini dikaitkan dengan
busa poliuretantana, gabus sintetis maupun busa industri lainnya. Busa
juga dapat dianggap sebagai sejenis koloid.
Berbagai tipe busa padat yang dibuat secara khusus mulai
digunakan pada awal abad 20. Kerapatan yang rendah membuat busa
padat cocok digunakan sebagai penyekat atau insulasi termal dan alat
pengapungan. Karena bisa dimampatkan dan ringan, busa juga ideal
untuk mengemasi bahan-bahan serta pemuatan. Sejumlah busa cair, yang
disebut busa penghambat api, digunakan untuk memadamkan kebakaran,
khususnya kebakaran sumur minyak.
2. Busa Kasur INOAC

Busa kasur memiliki kerapatan yang cocok. Kepadatan busa dan


ketebalan busa adalah dua faktor penting yang akan memastikan daya
tahan kasur milik Anda. Faktor lain yang akan mempengaruhi umur busa
adalah berat yang didukung, frekuensi penggunaan atau kelembaban.
Density busa dan ketebalan busa adalah dua faktor penting yang
akan menjamin keawetan kasur busa anda. Faktor lain yang akan
mempengaruhi keawetan busa adalah berat badan yang ditopang,
frekuensi pemakaian, atau kelembapan.
Kasur busa Inoac terbuat dari material busa berkualitas tinggi,
dan memiliki tingkat kepadatan tertentu yang diklaim memiliki
ketahanan yang sangat lama. Kualitas busa Kasur Inoac memang tak
perlu diragukan. Busa Kasur Inoac dengan density 23 bisa tahan kempis
sampai dengan 10 – 15 tahun. Smentara density 32 bisa tahan kempis
sampai dengan 15 – 20 tahun.
Kasur busa kepadatan 23 Inoac asli adalah kasur paling populer
bagi mereka yang sudah memahami kasur busa Inoac. Busa ini memiliki
7

ketebalan 20cm atau 30cm. Kasur kerapatan busa 32 berarti 1 meter


kubik busa memiliki massa 32 kg. Pori-pori buih tampak lebih sempit
dibandingkan densitas di bawahnya, sedangkan densitas rendah tampak
lebih berbadai.

C. Penyaring air

1. Pengertian Penyaringan air

Penyaring air adalah alat yang bisa menyaring kontaminasi zat


berbahaya yang terkandung dalam air. Penggunaan penyaring air dapat
meningkatkan kebersihan dan kualitas air yang akan digunakan untuk
minum atau memasak. Tidak semua orang bisa mengkonsumsi air minum
kemasan yang sudah melalui proses penyaringan sehingga cukup aman
untuk langsung diminum. Sebagian lainnya harus menggunakan jenis air
minum dari keran atau sumber air tanah lainnya. Air ini perlu dimasak
terlebih dahulu agar layak dikonsumsi guna memenuhi kebutuhan cairan
harian.
Namun, merebus air saja tidak cukup untuk menghilangkan zat
kimia beracun yang terkandung di dalamnya. Merebus air hanya dapat
membunuh kuman, bakteri, dan justru dapat meningkatkan konsentrasi
zat kimia berbahaya. Konsumsi air yang masih terkontaminasi
meningkatkan risiko timbulnya masalah kesehatan, seperti gangguan
pencernaan dan keracunan. Filter air bisa menghilangkan zat berbahaya
dalam air tanah, seperti, klorida, logam berat, pestisida, herbisida,
patogen, dan radionuklida.
2. Penyaring air sederhana

Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun


merupakan Teknik penyaringan yang paling sederhana / mudah. Air
keruh disaring dengan menggunakan kain katun yang bersih. Saringan ini
dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada
dalam air keruh. Namun, ada teknik penyaringan sederhana lainnya,
antara lain saringan kapas, aerasi, saringan pasir, saringan arang.
8

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 2 Program


Excellent Class, pada bulan Mei 2023 sampai dengan bulan Agustus 2023.
Tabel 3.1

2023
No Aktifitas Jun Sep
Jan Feb Maret April Mei Juli Agt
i
1 Pengajuan Judul
2 BAB I
3 BAB II
4 BAB III
Instrumen
5
penelitian
6 BAB IV
7 BAB V
Finishing dan
8
Penjilidan
9 Sidang KTI

Rencana Kegiatan Penelitian

B. Alat dan Bahan Penelitian

Alat
 Cutter
 Lem tembak.
 Solder.
9

Bahan
 Busa Kasur merek Inoac
 Botol air mineral bekas

C. Jenis Metodologi Penelitian


Jenis metodologi yang digunakan oleh peneliti adalah eksperimen
dengan pendekatan kuantitatif, yaitu memanfaatkan busa kasur bekas merek
Inoac sebagai bahan dasar dalam pembuatan penyaring air keran kamar
mandi, peneliti juga memperoleh data yang akan diolah menjadi informasi
pada pembahasan berikutnya mengenai efektifitas busa kasur merek Inoac
terhadap penyaringan air kotor.

D. Cara Pembuatan Alat Penyaring Air Berbahan Dasar Busa Kasur


1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Lubangi tutup botol mineral dengan solder seukuran lubang keran.
3. Lubangi bagian bawah botol mineral menggunakan solder agar air
bisa mengalir keluar setelah disaring nantinya botol air mineral ini
akan dijadikan sebagai wadah untuk busa kasur.
4. Ambilah busa Kasur merek Inoac dan potong dengan ketebalan 5 cm
menggunakan cutter agar mudah dimasukkan kedalam wadah botol
mineral.
5. Masukan potongan busa Kasur merek Inoac kedalam wadah botol
mineral.
6. Pasang tutup botol yang sudah dilubangi ke keran air lalu di lem agar
tidak mudah lepas. Pastikan agar lem mengering dengan baik.
7. Pasanglah botol pada tutupnya yang sudah ditempel pada keran.
8. Penyaring air berbahan dasar busa kasur Inoac siap digunakan.

E. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah observasi
dengan mengamati langsung, dukomentasi, membaca dan mencatat data
hasil percobaan eksperimen yang dilakukan oleh peneliti secara sistematis.
10

F. Kerangka Berfikir

Air kotor yang tidak dapat digunakan untuk


kebutuhan sehari-hari

Upaya pencegahan dengan membuat alat


penyaring air kotor

Memanfaatkan bahan-bahan yang mudah


didapatkan pada lingkungan sekitar

Busa kasur merek Inoac dapat menahan


kotoran yang ikut bersamaan dengan air yang
keluar dari keran

Memanfaat kan busa kasur merek Inoac


sebagai bahan dasar pembuatan saringan air
keran yang ramah lingkungan

G. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan pemaparan penulis di atas, maka diperlukan hipotesis
atau jawaban sementara dari penelitian ini adalah:

Ha : Penelitian ini membuktikan bahwa saringan air yang berbahan dasar


busa kasur merek Inoac dapat dimanfaatkan sebagai alat penyaring air
bersih.

Ho : Penelitian ini membuktikan bahwa saringan air yang berbahan dasar


busa Kasur merek Inoac tidak dapat dimanfaatkan sebagai alat penyaring air
bersih.
11

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Setelah melakukan penelitian, yaitu dengan percobaan pembuatan
penyaring air menggunakan busa Kasur dengan merek Inoac peneliti
mendapatkan hasil penelitian bahwa busa Kasur Inoac dapat dijadikan alat
penyaring air. Hal ini di buktikan dengan pembuatan alat penyaring air
dengan bahan busa Kasur merek Inoac yang dilakukan pada keran kamar
mandi asrama Ulil Abror 1.

Gambar 4. 1 Alat dan bahan

1. Lubangi tutup botol mineral dengan solder seukuran lubang keran.

Gambar 4. 2 melubangi tutup botol


12

2. Lubangi bagian bawah botol mineral menggunakan solder.

Gambar 4. 3 melubangi bagian bawah botol

3. Potonglah busa Kasur dengan ketebalan 5 cm

Gambar 4. 4 memotong busa kasur


13

4. Masukan potongan busa kasur merek Inoac kedalam wadah botol


mineral.

Gambar 4. 5 memasukkan potongan busa ke dalam


botol

5. Pasang tutup botol yang sudah dilubangi ke keran air lalu di lem agar
kuat.

Gambar 4. 6 Pemasangan tutup botol


14

6. Penyaring air berbahan dasar busa kasur Inoac siap digunakan.

Gambar 4. 7 Penyaring siap digunakan

7. Hasil penggunaan penyaring air selama 7 hari

Gambar 4.8 Kamar mandi 11 Gambar 4.9 Kamar mandi 12


(Busa ukuran 10 cm) (Busa Ukuran 5 cm)
15

Tabel 4.1

Perbandingan ketebalan busa dengan debit air

Durasi penyaring air dapat bertahan


Penyaring air Debit kamar mandi
Debit kamar mandi penuh
setengah
Busa
ketebalan 5 12 hari 7 hari
cm
Busa
ketebalan 10 14 hari 10 hari
cm

Pada tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa semakin tebal busa yang digunakan
dalam penyaring air dengan debit yang rendah maka akan semakin tahan lama.

B. Pembahasan

Hasil pembahasan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana


proses pembuatan penyaring air menggunakan busa kasur dengan
ukuran,dan kepadatan busa yang berbeda. Serta mengetahui kualitas air
yang dihasilkan pada pemasangan kedua penyaring air tersebut yang
dilakukan pada 2 kamar, kamar 11 dan 12 abror 1 Pondok Pesantren Daar
el-Qolam 2.

Menyiapkan alat dan bahan. Lubangi tutup botol mineral dengan


solder seukuran lubang keran. Lubangi bagian bawah botol mineral
menggunakan solder agar air bisa mengalir keluar setelah disaring nantinya
botol air mineral ini akan dijadikan sebagai wadah untuk busa kasur.
Ambilah busa Kasur merek Inoac dan potong dengan ketebalan 5 cm
menggunakan cutter agar mudah dimasukkan kedalam wadah botol mineral.
Masukan potongan busa Kasur merek Inoac kedalam wadah botol mineral.
Pasang tutup botol yang sudah dilubangi ke keran air lalu di lem agar tidak
mudah lepas. Pastikan agar lem mengering dengan baik. Pasanglah botol
16

pada tutupnya yang sudah ditempel pada keran. Penyaring air berbahan
dasar busa kasur Inoac siap digunakan.

Berdasarkan hasil ekperimen yang dilakukan selama 7 hari


(seminggu) terlihat perbedaan dari kedua alat penyaring yang berbahan
dasar busa pada gambar 4.10 dan gambar 4.11 yaitu kamar mandi yang
menggunakan busa dengan ketebalan 5cm terlihat lebih keruh dibandingkan
kamar mandi ke 2 yang menggunakan busa dengan ketebalan 10cm. Bahan-
bahan pada penjernih air tersebut tentunya harus diganti secara berkala
untuk tetap mendapatkan hasil yang maksimal. Penggantian dilakukan
setalah kurang lebih 7 hari penggunaan dan setelah air sudah mulai keruh
kembali.

Dari eksperimen yang sudah dilakukan pada 2 kamar mandi dan 2 alat
penyaring yang berbeda dapat disimpulkan bahwa kamar mandi
menggunakan saringan dengan ketebalan 10cm lebih bersih dan efisien
dalam menyaring air dan lebih tahan lama dibandingkan dengan saringan
dengan ketebalan 5cm.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti menyimpulkan


hasil penelitian ini sebagai berikut:
1. Alat penyaring berbahan dasar busa kasur berfungsi dengan baik
2. Alat penyaring air berbahan dasar busa berhasil menyaring kotoran
pda keran dengan baik dan menghasilkan air dengan kualitas yang
lebih baik
3. Pembuatan alat penyaring air berbahan dasar busa cukup mudah dan
mudah didapatkan

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan penulis diatas, maka penulis mengajukan sarang


sebagai berikut:
1. Setelah diketahui bahwa hasil perbandingan dari 2 penyaring air
menggunakan busa kasur bekas merk inoac yang mempunyai ketebalan
yang berbeda adalah bagus, maka disarankan kepada masyarakat pada
umumnya, dan khususnya santri –santri di pondok pesantren daar el-
Qolam 2 untuk memanfaatkan busa kasur bekas sebagai penyaring air
kran kamar mandi asrama memiliki nilai ekonomis, sehingga dapat
menhasilkan air yang bersih untuk digunakan keperluan kebersihan dan
lainnya.
2. Diharapkan dapat dilakukan penelitian lebih lanjut dengan kajian yang
lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA

Berbagai Tknik Penyaringan Sederhana. (2013, 07 08). Retrieved from


`Kementrian PUPR:
https://sda.pu.go.id/balai/bwssumatera1/article/berbagai-teknik-
penyaringan-air-sederhana
Fety Kumalasari, Y. S. (2011). In R. Press, Teknik Praktis mengolah air kotor
menjadi air bersih.
Pengertian air, fungsi, karakteristik beserta sumbernya. (2020, 12 3). Retrieved
from Merdeka.com: https://www.merdeka.com/sumut/pengertian-air-
fungsi-karakteristik-beserta-sumbernya-kln.html
19

RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap penulis adalah Daffa Zaidan Eto’o,


biasa dipanggil dengan sebutan Eto’o. Penulis
dilahirkan di Tangerang pada 4 Oktober 2006,
merupakan anak tunggal dari pasangan bapak Rahmat
dan ibu Anikmah

Adapun pendidikan formal yang telah diselesaikan


penulis adalah sebagai berikut : Taman Kanak-kanak
Al-Insani yang lulus pada tahun 2012, Sekolah Dasar Islam Terpadu yang lulus
pada tahun 2018, SMP di Pondok Pesantren Daar El-Qolam Program Excellent
Class yang lulus pada tahun 2021, kemudian penulis melanjutkan ke SMA Daar
El-Qolam yang Insyaallah akan lulus pada tahun 2024. Selama menjadi santri di
Pondok Pesantren Daar El-Qolam 2, penulis aktif dalam organisasi
ekstrakulikuler. Pada organisasi ekstrakulikuler, penulis aktif sebagai anggota
ekstrakulikuler Pasukan Khusus Daar el-Qolam (PASSUD) Python Team.

Sedangkan prestasi yang diperoleh penulis melalui kompetisi adalah : Juara 1


lomba Paduan suara dalam acara Pekan Perkenalan Khutbatul Arsy, Juara 1
LKBB formal dalam acara Scout Olympiade,juara 1 Lukis wajah dalam acara
PPKA 2021 & 2022, Juara 1 membuat slogan dalam acara PPKA 2022, juara 1
membuat logo dalam acara Language Jamboree,dan lain sebagainya.
20

REKOMENDASI PENGUJI UNTUK KARYA TULIS ILMIAH


(KTI) SANTRI PESERTA SIDANG
Nama Daffa Zaidan Eto’o
Nomor Induk 35659
Kelas 6 IPA B
Kajian SAINS
Metode Kuantitatif
Judul Karya Tulis Ilmiah Pemanfaatan Busa Kasur Sebagai Media Penyaring
Air Keran
Rekomendasi - Rumusan Masalah point ke-3 di ganti jadi
“Bagaimana Efektifitas Busa Kasur
Sebagai Penyaring Air.
- Rumusan masalah
1. Lebih baik dalam hal apa?
2. Apa pembandingnya?
3. Apa pembanding keefesienan?
- Rencana Kegiatan Tidak Seusai
- Kenapa INOAC ?
- Kesimpulan no.3 Rancu.

Anda mungkin juga menyukai