Anda di halaman 1dari 17

KERAJINAN DARI TANAMAN ECENG GONDOK

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Kelulusan Madrasah Aliyah

Oleh:

AZIZAH
0045587779

PROGRAM STUDI MIPA


MADRASAH ALIYAH KHAS KEMPEK
CIREBON
2022/2023

1
PERSETUJUAN PEMBIMBING DAN WALI KELAS

KTI dengan judul “Kerajinan dari Tanam Eceng Gondok”

Karya :
Nama : Azizah
NISN : 0045587779
Program Studi : MIPA

Telah Diuji Dan Pembimbing Dan Wali Kelas XII MIPA 3 Untuk Diajukan Ujian KTI

Palimanan, ........................ 2022


Pembimbing Wali Kelas

NUR ANINGSIH, S.Pd DIAN NAFASAH, S.Pd

i
PENGESAHAN UJIAN KARYA TULIS ILMIAH

KTI dengan judul “Kerajinan dari Tanam Eceng Gondok”

Karya :
Nama : Azizah
NISN : 0045587779
Program Studi : MIPA

Telah dipertahankan dalam sidang panitia Ujian Karya Tulis Ilmiah Madrasah Aliyah
Khas Kempek Palimanan Cirebon pada :

Har :

Tanggal :

Palimanan, .................... 2022


Pembimbing Panitia Ujuan

Nur Aningsih, S.Pd ...................................

Penguji

.............................

Kepala Waka Ur. Kurikulum


Madrasah Aliyah KHAS Kempek Madrasah Aliyah KHAS Kempek

KH. Ahmad Zaeni Dahlan, LC., M.Phil. ..........................................

ii
PRAKATA

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah rahmat-Nya. Berkat
karunia-Nya, peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis ilmiah yang berjudul
“KERAJINAN DARI TANAM ECENG GONDOK” memenuhi Kelulusan pada
Program Studi MIPA Madrasah Aliyah KHAS Kempek Cirebon.
Penelitian in daapt diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada pihak-pihak yang telah membantu penelitian ini.
Ucapan terima kasih peneliti sampaikan pertama kali kepada pembimbing: Nur
Aningsih, S.Pd. Ucapan terimakasih peneliti sampaikan juga kepada semua pihak yang
telah membantu selama proses penyelesaian studi diantaranya:
1. Kepala Madrasah, KH. Ahmad Zaeni Dahlan, LC., M.Phil. yang telah memberikan
kesempatan serta arahan selama pendidikan, penelitian dan penulisan karya tulis
ilmiah ini.
2. Wakil Kepala Urusan Kurikulum yang telah memberikan kesempatan dan arahan
dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.
3. Wali Kelas XII MIPA 3 Dian Nafasah, S.Pd, yang telah banyak memberikan
bimbingan dan dukungan kepada peniliti selama menyelesaikan penelitian.
4. Bapak dan Ibu guru, yang telah memberikan banyak bimbingan dan ilmu kepada
peneliti selama menempuh pendidikan.
5. Keluarga, sahabat dan teman-teman yang telam memberikan doa dan dukungan dalam
melaksanakan penelitian serta penyusunan laporan penelitian ini.

Peniliti sadar bahwa dalam karya tulis ilmiah ini mungkin masih terdapat
kekurangan, baik isi maupun tulisan. Oleh karena itu, saran yang bersifat membangun
dari semua pihak sangat peniliti harapkan.

Palimanan,...................... 2022

AZIZAH

iii
ABSTRAK

Kerajinan dari Tanam Eceng Gondok

Azizah
Siswa Program Studi MIPA Madrasah Aliyah Khas Kempek Cirebon

Eceng gondok (Eichornia Crassipes) pada awalnya didatangkan dari benua Amerika
pada zaman Gubernur Jenderal Inggris Stamford Raffles untuk mengisi koleksi tanaman
di kebun raya bogor yang dibuatnya. Eceng gondok ini sebagai tanaman air punya bunga
yang sangat cantik sehingga disebut dengan water hyacinth. Kandungan dan manfaat dari
Eceng Gondok, Unsur SiO2, calsium (Ca), magnesium (Mg), kalium (K), natrium (Na),
chlorida (Cl), cupper (Cu), mangan (Mn), ferum (Fe) dan banyak lagi. Pada akarnya
terdapat senyawa sulfate dan fosfat. Daunnya kaya senyawa carotin dan bunganya
mengandung delphinidin-3-diglucosida. Dengan seluruh kandungan kimia yang ada itu,
enceng gondok dapat menyembuhkan tenggorokan terasa panas, kencing tidak lancar,
biduran dan bisul. Kandungan senyawa penting tadi terdapat diseluruh organ tanaman
dari akar sampai daun dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional. Bahkan
bunganya yang menawan juga bagus dijadikan bahan obat tradisional.
.

Kata Kunci: Eceng Gondok, Tumbuhan air, Manfaat, Kerajinan

iv
DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING DAN WALI KELAS...............................................i


PENGESAHAN UJIAN KARYA TULIS ILMIAH.....................................................ii
PRAKATA ..................................................................................................................iii
ABSTRAK ...................................................................................................................iv
DAFTAR ISI ....................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
2.1 Landasan Teori.....................................................................................3
2.2 Klasifikasi Eceng Gondok...................................................................3
2.3 Manfaat Kerajinan Anyaman Eceng Gondok......................................5
2.4 Deskripsi Data......................................................................................6
2.4.1 Kandung Gizi Eceng Gondok....................................................6
2.4.2 Manfaat Tumbuhan Eceng Gondok...........................................6
2.5 Analisis Data........................................................................................6
BAB III PENUTUP.................................................................................................9
3.1 Kesimpulan..........................................................................................9
3.2 Saran.....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................10
LAMPIRAN ..................................................................................................................11

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Eceng gondok (Eichornia Crassipes) pada awalnya didatangkan dari benua
Amerika pada zaman Gubernur Jenderal Inggris Stamford Raffles untuk mengisi
koleksi tanaman di kebun raya bogor yang dibuatnya. Eceng gondok ini sebagai
tanaman air punya bunga yang sangat cantik sehingga disebut dengan water hyacinth.
Dari Bogor inilah eceng gondok menyebar keseluruh Indonesia, bahkan punya
nama lokal sendiri di daerah tertentu. Tanaman eceng gondok secara masif
mendominasi perairan dan menjadi gulma dimana-mana. Setelah diketahui bahwa
eceng gondok punya kadar selulosa yang tinggi, kemudian banyak orang mulai melirik
gulma ini sebagai bahan baku kerajinan yang cukup menarik. Eceng gondok ini
sekarang banyak diburu untuk dijadikan bahan baku anyaman, perabot rumah tangga
seperti kursi dan macam-macam lagi bisa dibuat dari eceng gondok tergantung
kreativitas manusia (KREATIVITAS).
Contoh cara pembuatan kerajinan alam yang sederhana ini menjadi hasil karya
tangan yang menarik dan bisa untuk meraih keuntungan, [+] cara mengolah eceng
gondok dari gulma pengganggu yang bisa menjadi bahan baku anyaman adalah sebagai
berikut :
 Yang sebagai bahan kerajinan anyaman hanya tangkai daunnya saja bagian tanaman
lain yaitu akar, daun, tunas dan bunganya dibuat. Daun eceng gondok bisa dipakai
untuk kompos atau makanan ternak.
 Tangkai eceng gondok dibersihkan dengan air bersih (dapat).
 Pengeringan dilakukan dengan menjemur pada permukaan lantai (kurang-lebih 7
hari). Dengan terlebih dahulu dikeluarkan kandungan airnya dengan pres secara
manual pengeringan akan lebih cepat.
 Tangkai yang sudah kering dapat dibelah-belah menjadi bagian-bagian yang lebih
tipis.
Kandungan dan manfaat dari Eceng Gondok, Unsur SiO2, calsium (Ca),
magnesium (Mg), kalium (K), natrium (Na), chlorida (Cl), cupper (Cu), mangan (Mn),
ferum (Fe) dan banyak lagi. Pada akarnya terdapat senyawa sulfate dan fosfat. Daunnya
kaya senyawa carotin dan bunganya mengandung delphinidin-3-diglucosida. Dengan

1
seluruh kandungan kimia yang ada itu, enceng gondok dapat menyembuhkan
tenggorokan terasa panas, kencing tidak lancar, biduran dan bisul. Kandungan senyawa
penting tadi terdapat diseluruh organ tanaman dari akar sampai daun dapat
dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional. Bahkan bunganya yang menawan juga
bagus dijadikan bahan obat tradisional.

1.2. Rumusan Masalah


 Apa pengertian dari tumbuhan eceng gondok ?
 Bagaimana proses pengolahan kerajinan dari eceng gondok ?
 Apa saja manfaat tumbuhan eceng gondok ?

1.3. Tujuan Penelitian


 Untuk mengetahui apa pengertian eceng gondok,
 Untuk mengetahui proses pengolahan kerajinan dari eceng gondok,
 Untuk mengetahui manfaat tumbuhan eceng gondok untuk kerajinan.

1.4. Manfaat Penulisan


 Daun, batang, dan bunga eceng gondok bisa di posisi untuk makanan ternak,
 Bunga eceng gondok bisa dijadikan bahan obat tradisional,
 Tumbuhan eceng gondok bisa dijadikan anyaman kerajinan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Landasan Teori


Menurut Cheryl (2000) pemberdayaan (empowerment) adalah ide kekuasaan.
Kemungkinan pemberdayaan tergantung pada dua hal. Pertama, pemberdayaan
memerlukan power untuk dapat mengubah (power can change). Jika pemberdayaan
tidak memiliki kekuasan dapat mengubah dan hal tersebut melekat pada masyarakat,
maka pemberdayaan akan tidak  mungkin  terwujud. Kedua, konsep pemberdayaan
bergantung pada ide yaitu kemampuan untuk melakukan pengembangan tumbuhan
eceng gondok. Baily dalam Cheryl (2000) menjelaskan bahwa pemberdayaan adalah
suatu proses sosial yang multi dimensional yang menolong masyarakat memperoleh
kontrol kehidupannya sendiri. Selanjutnya dijelaskan pemberdayaan mempunyai tiga
komponen dasar, yaitu:
 Empowerment sebagai multi dimensional yang berarti didalamnya dapat terkait
bidang sosial, psikologi, ekonomi dan bidang lainnya.
 Empowerment sebagai sosial, yang berarti dalam pemberdayaan memperhatikan
berbagai tingkat dalam masyarakat seperti individu, kelompok, dan masyarakat.
 Empowerment sebagai suatu proses yang berarti dalam pelaksanaan pemberdayaan
terjadi hubungan dengan orang lain. Pemberdayaan dalam konsep ini dapat
bermakna bahwa sebuah proses yang berkesinambungan.
Berdasarkan konsep pemberdayaan yang diuraikan maka pemberdayaan enceng
gondok menjadi suatu proses yang berkesinambungan yang nantinya memberikan
kontribusi bagi masyarakat.

2.2. Klasifikasi Eceng Gondok


Klasifikasi eceng gondok menurut Van Steenis (1978) adalah sebagai berikut :
Kingdom                : Plantae
Sub kingdom         : Tracheobionta
Super Divisi           : Spermatophyta
Divisi                     : Magnoliophyta
Kelas                     : Liliopsida
Ordo                      : Alismatales
Famili                    : Butomaceae

3
Genus                   : Eichornia
Spesies                 : Eichornia crassipes solms
Tumbuhan ini mempunyai daya regenerasi yang cepat karena potongan
vegetatifnya yang terbawa arus akan terus berkembang menjadi eceng gondok dewasa.
Eceng gondok sangat toleransi  terhadap keadaan yang unsur haranya didalam air
kurang mencungkupi tetapi responnya terhadap kadar unsur hara yang tinggi juga
besar.
Eceng gondok memiliki dua macam cara untuk perkembang biak, yaitu dengan biji
dan tunas yang berada diatas akar tunas merayap dan keluar dari lahan daun yang dapat
tumbuh ingin menjadi tumbuhan berkisar antara 20ºC, suhu ideal, dengan derajat
keasaman (pH) antara 4-12. Dalam air yang jernih serta sangat dalam apalagi daratan
tinggi (melebihi) 1.600 m diatas permukaan laut) eceng gondok sulit tumbuh dan
berkembang.
Perkembangbiakan dengan cara vegetatif dapat melipat ganda dua kali dalam
waktu 7-10 hari. Hasil penelitian badan pengendalian dampak (lingkungan melaporkan
bahwa satu batang eceng gondok).
 Eceng Gondok (Eichornia Crassipes)
Eceng gondok merupakan tanah liat yang bertumbuh dari brasil. Tumbuhan ini
menyebar ke seluruh dunia dan tumbuhan pada daerah ketinggian tempat berkisar
antara 0-1.600 m diaras permukaan laut yang beriklim dingin. Penyebaran
tumbuhan ini dapat melalui kanal, sungai, danau, rawa serta perairan tawar lainnya
dengan aliran lambat. Di Indonesia eceng gondok pada mulanya diperkenalkan
oleh Kebun Raya Bogor pada tahun 1894 yang akhirnya berkembang di Sungai
Ciliwung sebagai tanaman pengganggu. Eceng gondok merupakan herbal yang
mengapung, kadang-kadang beranak dalam tanah, menghasilkan tunas merayap
yang keluar dari ketiak daun dapat tumbuh lagi menjadi tumbuhan baru dengan
tinggi 0,4 – 0,8 m tumbuhan ini memiliki bentuk fisik berupa daun. Daun yang
tersusun dalam bentuk radikal (roset) setiap tangkai pada helai daun yang dewasa
memiliki ukuran pendek dan berkerut. Helai daun (lamina) berbentuk bulat telur
lebar dengan tulang daun yang melengkung rapat, panjang 7-25 cm, gundul dan
warna daun hijau licin mengkilat.
Eceng gondok menjadi problem yang tidak pernah selesai di tangani, selain
menyumbat aliran air yang berakibat banjir. Eceng gondok juga menghambat para
petambak yang ada di danau. Namun pada kondisi yang terbatas eceng gondok

4
mampu meningkatkan kualitas air tetapi ketika populasi diatas normal maka bisa
merugikan bahwa enceng gondok banyak menimbulkan masalah pencemaran
sungai dan waduk, tetapi mempunyai manfaat antara lain :
 Mempunyai sifat biologis  sebagai  penyaring  air  yang  tercemar  oleh berbagai
bahan kimia buangan industri.
 Sebagai bahan penutup  tanah  (mulch)  dan  kompos  dalam  kegiatan pertanian dan
perkebunan.
 Sebagai sumber gas yang antara lain berupa gas ammonium sulfat, gas hydrogen,
nitrogen dan metan yang dapat diperoleh dengan cara fermentasi.
 Bahan baku pupuk tanaman yang mengandung unsur NPK yang merupakan tiga unsur
utama yang dibutuhkan tanaman.
 Sebagai bahan baku karbon aktif.
 Sebagai bahan industri kertas dan papan buatan.
 Sebagai bahan industri kerajinan.
Eceng gondok dapat dibuat untuk pupuk tanaman yang mengandung unsur NPK
dan merupakan tiga unsur utama yang dibutuhkan tanaman untuk krajinan tangan
eceng gondok bisa dibuat bahan industri kertas dan papan pembuatan dan industri
kerajinan. Hasil penelitian laboratorium menunjukkan eceng gondok mampu
mengikat unsur logam dalam air sebab itu hanya cocok hidup di air kotor
dibanding air bersih, daunnya bisa dipakai untuk bahan pakan ternak, dari serat
batangnya yang akan dipakai dalam kerajinan.

2.3. Manfaat Kerajinan Anyaman Eceng Gondok


Anyaman merupakan seni yang mempengaruhi kehidupan dan kebudayaan
masyarakat Melayu. Menganyam bermaksud proses menjaringkan atau menyilangkan
bahan-bahan daripada tumbuh-tumbuhan untuk dijadikan satu rumpun yang kuat dan
boleh digunakan. Menganyam adalah salah satu seni tradisi tertua di dunia. Konon
kegiatan ini ditiru manusia dari cara burung menjalin ranting-ranting menjadi satu
bentuk yang kuat. Seni menganyam ini juga ada diberbagai budaya Nusantara.
Memberdayakan sebagai bahan baku selain itu diharapkan solusi alternatif mengatasi
pendekatan.

5
2.4. Deskripsi Data
2.4.1. Kandungan Gizi Eceng Gondok
Eceng gondok adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh
masyarakat Indonesia. Eceng Gondok mengandung energi sebesar 18 kilokalori,
protein 1 gram, karbohidrat 3,8 gram, lemak 0,2 gram, kalsium 80 miligram,
fosfor 45 miligram, dan zat besi 4 miligram.  Selain itu di dalam Eceng Gondok
juga terkandung vitamin A sebanyak 1000 IU, vitamin B1 0,08 miligram dan
vitamin C 50 miligram.  Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian
terhadap 100 gram Eceng Gondok, dengan jumlah yang dapat dimakan
sebanyak 70 %.
2.4.2. Manfaat Tumbuhan Eceng Gondok
Daun eceng gondok sebenarnya bisa digunakan sebagai obat maag.
Penyakit maag disebabkan oleh tingkat keasaman lambung yang sangat tinggi.
Air rebusan eceng gondok ternyata menetralkan asam lambung. Ada senyawa
alami dalam eceng gondok yang dapat mengurangi tingkat keasaman tinggi di
lambung. Batang tumbuhan eceng gondok biasnaya bermanfaat sebagai
kerajinan anyaman seperti tas dan sabuk. Namun ini bukanlah satu-satunya
manfaat tanaman yang sering dianggap gulma ini. Batang eceng gondok juga
sangat berguna bagi kesehatan tubuh, batang tanaman eceng gondok
mengandung kalium, kalsium, magnesium, SiO2, chlorida, cupper dan ferum
yang berguna bagi tubuh. Eceng gondok memiliki akar yang lebat fungsinya
untuk menjaga keseimbangan eceng gondok agar tidak berbalik pada saat
mengapung di air, akar eceng gondok juga dapat melakukan fungsi akar pada
umumnya yaitu untuk menyerap zat-zat makanan dan unsur hara yang
diperlukan tanaman dan dalam air.

2.5. Analisis Data


Untuk memenuhi kebutuhan eceng gondok diperlukan pengembangan berupa
peningkatan produktifitasi dan hal ini hanya dapat dicapai melalui teknologi tepat guna.
 Menyiapkan Bibit
Bibit berasal dari pemisahan rumpun rekomendasi dataran dan kondisi tempat
tumbuh dataran rendah tinggi suhu panas maupun dingin. Kebutuhan sinar
matahari media tanaman yang digunakan : 100%, ukuran tanaman saat dikirim 24
cm.

6
 Menyiapkan Lahan
Agar, dapat berproduksi optimal lahan yang digunakan harus sesuai untuk
pertumbuhan eceng gondok. Oleh karena itu lahan yang disediakan adalah kolam
dengan lebar 1,6-2 m dan panjang 5 m.
 Pemupukan
Pemberian pupuk (pemupukan) dilakukan kira-kira 30 hari sekali, menggunakan
pupuk NPK daun.
 Pasca Panen
Panen tumbuhan eceng gondok sangat menentukan mutu barangnya. Hal ini
disebabkan oleh sifat batangnya yang bisa dibuat kerajinan anyaman. Analisis
usaha tanaman tumbuhan eceng gondok untuk megnetahui kelayakan usahanya.
Panen batang pada tumbuhan yang sehat agar barangnya bisa diproses untuk
kerajinan anyaman seperti tas. Budidaya yang baik dilakukan dengan panjarangan
batang dan hanya memberikan sampai besar 50 tangkai perpohon tanpa
panjarangan dan bisa di panen sampai 1 bulan.
 Inventaris Peralatan
 pembukaan lahan eceng gondok
 bibit tanaman eceng gondok
 keranjang panen eceng gondok
 timbangan
 golok dan sabit
 cangkul
 pompa air
 gerobak dorong
 timba dan terpal
 mesin oven
 selang air dan gunting
 Biaya Variabel
 Pupuk Rp. 12.000 x 30
 Pupuk kimia 21.000 x 30
 Pestisida dan obat Rp. 21.000 x 30
 Biaya lainnya Rp. 10.000 x 30

7
 Biaya transportasi Rp. 25.000 x 30
 Pengemas Rp. 11.000 x 30
 BBM Rp. 24.000 x 30
 Total Biaya Operasi
 Biaya tetap + biaya variabel = Rp. 5.238.301
 Pendapatan Permanen
 52 kg x Rp. 5.000 = Rp. 260.000
 Rp. 260.000 x 30 hari = Rp. 7.800.000
 Keuntungan Perbulan
 Laba = Total Pendapatan – Total Biaya Operasional
 Rp. 7.800.000 – 5.238.301 = Rp. 2.561.699
 Lama Balik Modal
Total investasi/keuntungan = Rp. 3.485.658

8
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Eceng gondok merupakan tumbuhan yang mudah dibudidayakan. Menurut
Cheryl (2000) pemberdayaan adalah ide kekuasaan. Kemungkinan pemberdayaan
tergantung pada dua hal. Baily dalam Cheryl (2000) menjelaskan bahwa pemberdayaan
adalah suatu proses sosial yang multi dimensional yang menolong masyarakat
memperoleh kontrol kehidupannya sendiri.
Tumbuhan eceng gondok pada awalnya didatangkan dari benua Amerika pada
zaman Gubernur Jendral Inggris, eceng gondok ini sebagai tanaman air punya bunga
yang sangat cantik sehingga disebut dengan water hyricinth. Tanaman eceng gondok
secara masih mendominasi perairan dan menjadi gulma dimana-mana setelah diketahui
bahwa eceng gondok mempunyai kadar solvisi yang tinggi.
Eceng gondok ini sekarang banyak diburu untuk dijadikan bahan baku anyaman,
perabotan rumah tangga seperti kursi dan macam-macam lagi, bisa dibuat dan eceng
gondok tergantung kreativitasnya. Kreativitas atau hasil kerajinan dari eceng gondok
dapat menguntungkan bagi masyarakat.

3.2. Saran
Saya selaku penyusunan menyadari masih jauh dari sempurna dan tentunya
banyak sekali kekurangan dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini sangat mengharapkan
kritik dan saran dan saya akan memberi saran yang mungkin bisa menjadikan masukan
bagi konsumen maupun para masyarakat yaitu untuk mengetahui berbagai manfaat dari
tumbuhan eceng gondok ataupun tumbuh-tumbuhan lainnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Fadholi, A. 2009. Kerajinan Eceng Gondok. diakses 07 Januari 2020


Galerivilm. 2010. Bisnis Kerajinan Eceng Gondok. 07 Januari 2020
sunarjono, Hendro. 2011. Eceng Gondok & Kerajinan. Jakarta : Penebar Swadaya
© Kerajinan Tumbuhan Eceng Gondok : Karya Tulis Ilmiah
Source: https://mas-alahrom.my.id/karya-tulis-ilmiah/kerajinan-tumbuhan-eceng-gondok/

10
LAMPIRAN

Kerajinan berbahan dasar eceng gondok

Bibit eceng gondok

Panen eceng gondok

11

Anda mungkin juga menyukai