Asn diwajibkan untuk tunduk dan patuh pada peraturan dan ketentuan yg diatur oleh
negara saat ini utk disiplin pegawai ditetapkan aturan ini
Evaluasi
1. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai
Negeri Sipil
● Pasal 5 Ayat (2) huruf b
“Jenjang Madya, yaitu jenjang jabatan fungsional keahlian yang tugas dan fungsi
utamanya bersifat strategis sektoral yang mensyaratkan kualifikasi profesional
tingkat tinggi dengan kepangkatan mulai dari Pembina, golongan ruang IV/a sampai
dengan Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c.”
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai
Negeri Sipil
● Pasal 8 Ayat (4)
Jenis Hukuman Disiplin berat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri
atas:
a. penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama 12 (dua belas) bulan;
b. pembebasan dari jabatannya menjadi jabatan pelaksana selama 12 (dua
belas) bulan; dan
c. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS.
3. Peraturan BKN Nomor 6 Tahun 2022 tentang Peraturan Pelaksanaan PP Nomor 94 Tahun
2021 tentang Disiplin PNS.
● Pasal 15 huruf c
PPK (Menteri) Instansi Pusat berwenang menetapkan penjatuhan Hukuman Disiplin
bagi Pejabat Administrator ke bawah dan Pejabat Fungsional selain Pejabat
Fungsional jenjang Ahli Utama di lingkungannya, untuk jenis Hukuman Disiplin
berat.
● Pasal 36
1. Pemeriksaan Pelanggaran Disiplin dapat dilakukan secara tatap muka
langsung atau virtual.
2. PNS yang diperiksa harus menjawab pertanyaan dari atasan langsung atau
tim pemeriksa.
3. Kesulitan yang dilakukan oleh PNS dalam pemeriksaan akan dicatat dan
dapat memperberat hukuman.
4. Hasil pemeriksaan dicatat dalam berita acara pemeriksaan
5. Berita acara pemeriksaan digunakan sebagai dasar keputusan Hukuman
Disiplin dan mencantumkan Pelanggaran Disiplin yang dilakukan oleh PNS.
6. Jika Pelanggaran Disiplin berat, atasan langsung melaporkan secara hierarki
kepada PPK (Menteri) atau pejabat lain yang ditunjuk disertai BAP untuk
membentuk tim pemeriksa.
7. Jika kewenangan untuk menjatuhkan Hukuman Disiplin ada pada pejabat
yang lebih tinggi, maka atasan langsung wajib melaporkan secara hierarki
disertai BAP dan laporan hasil pemeriksaan.
8. Jika informasi dalam berita acara pemeriksaan dianggap tidak akurat, PNS
diperiksa dapat mengoreksinya.
9. Jika PNS diperiksa menolak tanda tangan, pemeriksa cukup menandatangani
dengan mencatat penolakan tersebut.
10. BAP yang tidak ditandatangani oleh PNS tetap digunakan sebagai dasar
Hukuman Disiplin.
11. PNS yang diperiksa berhak mendapatkan salinan berita acara pemeriksaan.
12. PNS yang sedang dalam proses pemeriksaan atau mengajukan Upaya
Administratif tidak boleh pindah instansi.
● Pasal 38
1. Tim pemeriksa untuk Pelanggaran Disiplin sedang terdiri dari atasan
langsung, unsur pengawasan, dan unsur kepegawaian.
2. Tim pemeriksa dapat melibatkan pejabat lain yang ditunjuk.
3. Tim pemeriksa terdiri dari 1 Ketua (merangkap anggota), Sekretaris
(merangkap anggota), dan minimal satu anggota lainnya.
4. Pejabat dalam tim pemeriksa harus memiliki jabatan paling rendah setingkat
dengan PNS yang diperiksa.
5. Untuk kejelasan dan objektivitas, pihak lain yang terkait dapat memberikan
keterangan jika diperlukan dalam pemeriksaan Pelanggaran Disiplin.
6. Tim pemeriksa bekerja sementara (Ad Hoc) hingga pemeriksaan selesai.
7. Contoh penyusunan tim pemeriksa dan format pembentukan tim terdapat
dalam Lampiran-Angka 13.