SKRIPSI
OLEH
FAKULTAS PERTANIAN
MEDAN
2024
i
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN PADI SAWAH
(Oryza sativa L. ) DI DESA WONOSARI KECAMATAN
TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG
SKRIPSI
OLEH :
MARIA FRANSISKA DOLOKSARIBU
198220136
Komisi Pembimbing
FAKULTAS PERTANIAN
MEDAN
2024
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
Deli Serdang.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat kelulusan srata Strata Satu pada
kepada :
1. Dr. Siswa Panjang Hernosa, SP, M.Si selaku Dekan Fakultas Pertanian
3. Dr. Endang Sari Simanullang, SP, M.Si selaku Pembimbing yang telah
4. Teristimewa buat orang tua penulis, untuk ayah yang telah memberikan
motivasi dan dukungan kepada saya dan Almarhum Ibunda tercinta yang
kepada saya.
PAGE \*
MERGEFORMAT ix
6. Teman- teman yang telah membantu dan memberikan dukungannya
Medan Area yang ikut serta mendukung dan melayani penulis selama
Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam Skripsi ini.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
Penulis
PAGE \*
MERGEFORMAT ix
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL........................................................................................... vi
I. PENDAHULUAN........................................................................................ 1
2.1 Pemasaran............................................................................................ 14
PAGE \*
MERGEFORMAT ix
3.5 Metode Analisis Data..........................................................................29
4.3.2 Umur.............................................................................................39
6.1 Kesimpulan......................................................................................... 57
6.2 Saran................................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................45
PAGE \*
MERGEFORMAT ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Luas Panen dan produksi Tanaman Padi Sawah Sumatera Utara Tahun
2018 – 2021...............................................................................................4
Tabel 2. Luas Panen dan produksi Tanaman Padi Sawah Kabupaten Deli Serdang
Tahun 2017 – 2020 ...................................................................................5
Tabel 3. Luas Panen dan Produksi Tanaman Padi sawah Di Kecamatan Tanjung
Morawa Tahun 2017 – 2020.....................................................................6
PAGE \*
MERGEFORMAT ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
PAGE \*
MERGEFORMAT ix
DAFTAR LAMPIRAN
PAGE \*
MERGEFORMAT ix
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
potensial bagi barang-barang hasil produksi sendiri baik untuk kreasi maupun
PAGE \*
MERGEFORMAT ix
Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan pokok yang sudah lama
inovasi dan penerapan teknologi karena sumber daya alam semakin langka dan
bidang yang sangat penting dan berpotensi menjadi bidang utama dalam
selain menjadi makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia juga menjadi
sumber pendapatan bagi petani dan buruh tani. Sebagai sektor vital, komoditas
pemerintah kepada para peternak kecil. Salah satunya adalah persoalan pamer
(Pusdatin, 2015).
dengan pemasaran yang baik agar para peternak memperoleh hasil yang optimal.
Pemasaran akan erat kaitannya dengan peningkatan produksi karena harus mampu
Keller (2011), promosi adalah mengakui dan memenuhi kebutuhan manusia dan
sosial. Sementara itu, menurut Kotler dan Armstrong (2005), saluran pemasaran
PAGE \*
MERGEFORMAT ix
terdiri dari serangkaian yayasan mediator yang akan bekerja dengan
kepada peternak atau pembuat produk yang bersangkutan sesuai dengan biaya,
bahaya dan penebusan dosa yang ditimbulkan. Kondisi biaya sangat berfluktuasi,
menyebabkan kerentanan dalam gaji yang diterima oleh para peternak dan
mengiklankan padi rawa antara satu peternak dengan peternak lainnya dan juga
melalui berbagai saluran pemasaran. Menampilkan saluran bisa bersifat dasar atau
struktur pasar. Saluran pemasaran pada sistem pasar monopoli tidak serumit
dikeluarkan oleh pedagang perantara sebagai akibat dari proses distribusi. Selain
tidak ditentukan oleh kedua bagian ini, ukuran tepi promosi masih ditentukan oleh
PAGE \*
MERGEFORMAT ix
Tabel 1. Luas Panen dan Produksi Tanaman Padi Sawah Sumatera Utara
Sumber : Badan Pusat Statistik Sumatera Utara Dalam Angka 2018 - 2021
lahan dan produksi padi sawah di Sumatera Utara berfluktuasi. Produksi padi
sawah pada tahun 2018 sebanyak 2.108.284,72 Ton dengan luas panen
2019 dengan luas panen meningkat menjadi 413.141,24 Ha, pada tahun 2020
sebanyak 388.591,22 Ha, kemudian pada tahun 2021 produksi padi sawah
Salah satu hal penting yang patut diperhatikan dalam menciptakan kreasi
padi ialah cara para pembuat padi melakukan penawaran yang baik. Interaksi
tingkat gaji bagi para peternak. Dengan tujuan untuk meningkatkan gaji para
peternak, peningkatan produksi harus diimbangi dengan harga jual yang memadai,
PAGE \*
MERGEFORMAT ix
Tabel 2. Luas Panen dan Produksi Tanaman Padi Sawah Kabupaten Deli
Serdang Tahun 2017 – 2020.
Sumber : Data Badan Pusat Statistik Sumatera Utara Dalam Angka 2017 – 2020
bahwa luas lahan dan produksi padi sawah di Kabupaten Deli Serdang
berfluktuasi. Produksi padi sawah pada tahun 2017 sebanyak 514.646,00 Ton
308.529,23 Ton pada tahun 2018 dengan luas panen menurun menjadi 52.978,85
Ha, pada tahun 2019 Produksi meningkat menjadi 310.784,51 Ton dengan luas
panen meningkat sebanyak 56.051,79 Ha, kemudian pada tahun 2020 produksi
padi sawah mengalami peningkatan sebanyak 315.156,48 Ton dengan luas panen
Naik turunnya atau fluktuasi produksi padi di Kabupaten Deli Serdang ini
pupuk, bibit, cara bercocok tanam, dan sistem pengairan. Sehingga perlu untuk
dibenai dengan membuat strategi agar produksi padi dapat meningkat dengan cara
mengoptimalkan usaha tani padi. Petani padi di Kabupaten Deli serdang harus
membuat strategi agar usahatani padi dapat menguntungkan. Salah satunya adalah
dengan memperbanyak budidaya padi mulai dari tahap budidaya hingga tahap
PAGE \*
MERGEFORMAT ix
pasca panen, sehingga penciptaan hasil budidaya padi rawa harus didukung
dengan promosi yang besar sehingga para peternak memperoleh hasil yang
Naga Timbul 170,52 165 280 275 414,1 418,2 1.960 1.780
Ujung Serdang 120,30 124,66 88,1 87,5 719,3 725,3 529 525
Baru
Morawa B
Berdasarkan Tabel 3 diperoleh Badan Pusat Statistik dapat diketahui bahwa luas
PAGE \*
MERGEFORMAT ix
wonosari dengan produksi 11.692,2 ribu, disusul peringkat 2 di desa perdamaian
dengan produksi 7.527,5 ribu , desa dalu 10B peringkat 3 dengan produksi 5.427
ribu.
Penciptaan yang tercipta dari budidaya padi rawa harus didukung dengan
pemasaran yang baik agar para peternak mendapatkan hasil yang maksimal.
Pemasaran akan erat kaitannya dengan peningkatan produksi karena harus mampu
Daerah Tanjung Morawa merupakan salah satu daerah yang terdapat pola
peredaran padi yang mempengaruhi gaji para peternak. Karena beras rawa
Tanjung Morawa.
faktor yaitu masalah kesuburan tanah, pemakaian pupuk, bibit, cara bercocok
tanam, dan sistem pengairan, sehingga perlu untuk dibenahi dengan membuat
strategi agar produksi padi dapat meningkat dengan cara mengoptimalkan usaha
tani padi. Petani padi di Desa Wonosari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten
Deli Serdang harus membuat strategi agar usahatani padi dapat menguntungkan.
pascapanen padi.
PAGE \*
MERGEFORMAT ix
Produksi yang besar harus didukung dengan pemasaran yang baik
sehingga peternak memperoleh hasil yang optimal. Pemasaran akan erat kaitannya
petani. Untuk mencapai tujuan ini, perluasan yang dilakukan untuk menyaingi
produk-produk lain tanpa diimbangi dengan kerangka promosi baru yang baik
2005).
saluran pemasaran yang sukses dan ideal sehingga dapat menyampaikan hasil
(barang) dari pembuat ke pembeli. Promosi merupakan hal yang sangat penting
salah satu cara berperilaku yang berdampak pada besar atau kecilnya upah yang
akan dihasilkan oleh peternak untuk memenuhi perekonomian. Jika harga jualnya
rendah, serta produksi yang besar tidak menjamin keuntungan yang besar bagi
para penggarap yang tidak memiliki lembaga pemasaran yang efektif, maka hasil
semua pihak yang terlibat dalam kegiatan produksi, dan meningkatkan saluran
pemasaran.
Saluran pemasaran adalah salah satu elemen penentu tingkat gaji peternak.
PAGE \*
MERGEFORMAT ix
sesuai kepada peternak atau pembuat produk yang bersangkutan sesuai dengan
biaya, bahaya dan penebusan dosa yang ditimbulkan. Kondisi biaya sangat
digunakan untuk mengiklankan padi rawa antara satu peternak dengan peternak
lainnya dan juga melalui berbagai saluran pemasaran. Menampilkan saluran bisa
bersifat dasar atau kompleks. Hal ini bervariasi berdasarkan komoditas, organisasi
pemasaran, dan struktur pasar. Saluran pemasaran pada sistem pasar monopoli
Rezim Serdang ini melibatkan beberapa lembaga promosi, yaitu dimana para
kemudian para pedagang pengumpul tersebut menjual gabah beras yang telah
dibeli oleh beberapa peternak tersebut kepada para pedagang pengumpul. pabrik
pengolahan dan ada juga peternak yang menjual hasil panennya langsung ke
PAGE \*
MERGEFORMAT ix
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah ialah:
PAGE \*
MERGEFORMAT ix
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ialah:
Indonesia dan tanaman pangan ini memiliki luas lahan yang luas serta
biaya sehingga para peternak berusaha membatasi biaya produksi agar bayaran
padi rawa dapat dimulai dari peternak sebagai pembuat, berlanjut ke pedagang,
PAGE \*
MERGEFORMAT ix
Saluran pamer adalah saluran yang digunakan oleh para peternak padi
adalah perpindahan produk dari produsen ke konsumen dan terjadi karena adanya
lembaga perantara promosi. Dengan cara ini barang sampai di klien akhir
misalnya pembeli.
peternak dan broker bisa mendapatkan manfaat yang adil pada tingkat biaya yang
PAGE \*
MERGEFORMAT ix
Petani Padi
22
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Padi
Beras mempunyai peranan penting dalam memenuhi kebutuhan pangan
primer yang terus meningkat seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk dan
kemajuan industri pangan. Oleh karena itu, ketahanan pangan perlu terus
permasalahan pangan adalah melalui perluasan kreasi dan efisiensi produk pangan
(Yusuf, 2010).
air. Jika terus menerus terendam air, tanaman pangan lain seperti gandum, jagung,
kentang, dan singkong akan musnah. Adanya tabung pada batang dan akar padi
memungkinkannya tumbuh subur di air. Beras juga bisa ditanam di darat sebagai
beras gogo. Beberapa varietas padi juga bisa hidup di rawa-rawa yang ketinggian
airnya hanya beberapa meter. Mengingat tulisan Grist (1960) dalam Usman
Divisi : Spermatophyta
Class : monocotyledone
Ordo : Poales
Famili : Graminae
23
Genus : Oryza
Tanaman padi yang memiliki nama botani Oryza sativa ini dibedakan
menjadi dua jenis: padi kering yang tumbuh subur di tanah kering, dan padi yang
tersebar di wilayah tropis dan subtropis. hutan seperti Asia, Afrika, Amerika dan
Australia.
2.1 Pemasaran
Periklanan sebagai salah satu latihan utama organisasi dilakukan untuk
menjaga daya tahan, menciptakan, dan mencapai tujuan yang ingin dicapai
organisasi harus memutuskan teknik pemasaran yang sesuai dengan keadaan dan
dan kelompok mendapatkan apa yang mereka perlukan dan perlukan dengan
pertukaran hak milik dan pembuatan waktu, tempat dan struktur, yang dilakukan
membuahkan hasil. Kondisi pamer menghasilkan siklus atau iklim pasar untuk
suatu barang. Apabila pemasaran tidak lancar dan tidak memberikan biaya yang
masuk akal bagi para peternak, maka kondisi ini akan mempengaruhi inspirasi
24
peternak, sehingga pasokan akan berkurang, ketiadaan pasokan akan menambah
mana orang-orang dan perkumpulan mendapatkan apa yang mereka perlukan dan
usaha yang berhubungan dengan pertukaran hak milik dan hak nyata atas barang-
barang hortikultura dan kebutuhan usaha pertanian dari tangan pembuat ke tangan
karena memberikan nilai tambah pada kegiatan suatu barang. Promosi adalah
tindakan memindahkan tenaga kerja dan produk dari produsen ke pembeli yang
25
menampilkan aktivitas yang terdiri dari pembuat, penjual, pengecer, pembeli, dan
pelengkap dari dua kemampuan di atas, yang secara spesifik menguraikan latihan
diproduksi dalam jumlah banyak, dan sebagainya. Oleh karena itu, diperlukan
seminimal mungkin.
dibayarkan oleh pembeli terakhir kepada semua pihak yang terlibat dalam
kerja dan produk dari pembuat ke pembeli yang di dalamnya terdapat beberapa
adalah serangkaian asosiasi terkait yang terlibat dalam cara paling umum dalam
26
mempersiapkan barang atau layanan untuk digunakan atau dimanfaatkan. Semua
dan waktu yang memisahkan barang dan jasa dari pengguna yang dituju.
adalah upaya yang dilakukan untuk meneruskan tenaga kerja dan produk dari
lembaga pemasaran terlibat dalam pemasaran suatu barang atau jasa, mulai dari
konsumen, lembaga perantara, dan produsen. Karena jarak antara pembuat yang
menghasilkan tenaga kerja dan produk seringkali jauh dari konsumen, maka
memindahkan tenaga kerja dan produk tersebut dari tempat penciptaan ke titik
pemanfaatan. Yayasan pamer adalah suatu lembaga sebagai individu, afiliasi, atau
dibentuk organisasi pertukaran yang terdiri dari dealer, pengangkut, spesialis dan
lain-lain. Yayasan Periklanan adalah unsur atau pelaku usaha yang menyelesaikan
setia serta mempunyai hubungan dengan pelaku atau pelaku usaha lain. Pedagang
dan agen, juga dikenal sebagai perantara, dan rute yang dilalui barang untuk
27
saluran penjualan menunjukkan pentingnya jarak dalam perjalanan barang.
Semakin luas rantai saluran pemasaran maka semakin besar pula biaya
periklanan dapat diartikan sebagai perbedaan antara biaya di tingkat wisma dan
merupakan perbedaan biaya antara kedua tingkat pasar. Rasio distribusi atau rasio
untuk melihat efisiensi pemasaran melalui analisis margin (A. Faikal, 2015).
Margin pemasaran merupakan selisih antara harga yang dibayar konsumen dengan
harga yang diterima petani. Menurut Sudiyono (2012), tepi promosi terbentuk
sebagai berikut:
pembeli dan biaya yang diterima oleh produsen. Estimasi tepi promosi digunakan
untuk melihat setiap saluran pemasaran, aktivitas yang dilakukan oleh organisasi
28
pameran dalam melakukan kemampuan pemasaran yang menyebabkan perbedaan
margin perdagangan adalah selisih antara harga di tingkat konsumen (Pr) dan
harga di tingkat produsen (Pf), yang merupakan jumlah biaya yang dikeluarkan
ini disebut sebagai biaya pemasaran atau biaya fungsional. Setiap perusahaan
pertukaran yang disertakan. Biaya pertukaran yang rendah untuk suatu barang
tidak selalu mencerminkan efektivitas yang tinggi. Salah satu petunjuk berguna
yang diterima oleh peternak (bagian peternak) dengan biaya yang dibayarkan oleh
29
2.4 Biaya pemasaran
tersebut dibuat dan disimpan di pusat distribusi hingga saat barang tersebut diubah
lagi menjadi uang tunai. Menurut Hansen (2004), biaya promosi adalah biaya
biaya atau barang. Biaya pamer dalam pemeriksaan ini dipisahkan berdasarkan
jenis biaya promosi, misalnya tarif gaji, biaya promosi, biaya perjalanan, biaya
kerusakan perangkat keras kantor, biaya aktivitas dan dukungan truk, dll. 2.
Pemeriksaan biaya ini bertujuan untuk mengendalikan biaya dan memecah biaya
30
pameran yang disebabkan oleh kemampuan tertentu dengan jumlah unit
biaya pamer yang ditunjukkan dengan usaha promosi, yang dapat dibedakan
adanya perbedaan kepentingan antara para visioner bisnis dan pembeli. Para
visioner bisnis percaya bahwa sistem pertukaran akan efektif jika penawaran
produk mereka dapat memberikan keuntungan yang besar. Di sisi lain, pembeli
percaya bahwa kerangka periklanan akan efektif jika pelanggan secara efektif
2006).
Jika harga suatu komoditas atau produk tetap konstan, efisiensi pemasaran
31
rendahnya biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh sejumlah lembaga pemasaran
dan volume atau kapasitas penjualan komoditas atau produk (kapasitas permintaan
konsumen). ) jika harga jual komoditi atau produk tersebut tetap. Menampilkan
efektivitas dalam rantai promosi dapat diperluas dengan mengurangi jumlah biaya
iklan dari beberapa organisasi promosi dan meningkatkan volume penjualan jika
Bp
Ep= ×100 %
Np
Dimana :
sebesar 5.150/kg.
32
Hasil penelusuran Rini Nurhayati (2019) mengungkapkan bahwa saluran
pemasaran di Kota Berangas terdiri dari dua saluran pemasaran, yaitu saluran I
saluran utama Rp 3.933 dengan tingkat produktivitas 14,3% dan edge untuk
saluran berikutnya Rp 3.033 dengan tingkat kemahiran sebesar 12,4%. Hal ini
29,5%.
iklan yang efektif terletak pada penayangan saluran III, hal ini karena para
kemahiran 1,22% dan porsi Rancher 100 persen karena di saluran ini para
33
keuntungan untuk saluran selanjutnya adalah Rp. 300 dengan tingkat efektifitas
2,32% dan porsi Rancher sebesar 93,02% serta keuntungan saluran ketiga sebesar
promosi yang paling tinggi terjadi pada pabrik beras (Rp. 839,1), perantara (Rp.
147.8), dan pengecer (Rp. 1593.3). Sementara itu, mengingat pendapatan bersih
merupakan insentif bagi setiap perusahaan, broker menjual Rp. 44,7,- per Kg,
pabrik beras memperoleh keuntungan sebesar Rp. 605,0,- per kilogram, dan
34
III. METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Pengumpulan informasi penelitian menggunakan metodologi kuantitatif
eksplorasi dan pemahaman dalam sudut pandang prosedur yang meneliti kekhasan
merupakan jenis penelitian yang akan dilakukan peneliti. Penelitian yang jelas
menarik adalah untuk dapat memahami lebih detail bagaimana beras rawa
Morawa, Toko Rezim Serdang karena daerah ini merupakan salah satu daerah
penghasil padi rawa. Eksplorasi akan dilakukan cukup lama pada bulan Agustus
seperti yang dikemukakan oleh Noor Juliansyah (2011) adalah suatu metode
35
sebagai sampel. Responden yang diambil dalam pemeriksaan ini berjumlah 44
ilmuwan ialah:
1. Petani yang memiliki luas lahan antara >1 sampai <10 ha.
36
1. Memiliki pengalaman berdagang minimal 2 tahun
1. Persepsi
Persepsi adalah suatu tindakan persepsi yang dilakukan secara lugas untuk
pemahaman kepada responden jika responden tidak jelas dan tidak dapat
37
menjawab survei karena ketidaktahuan atau keterbatasan dalam memahami
pertanyaan.
tidak diperoleh dari informasi pilihan dan untuk membantu informasi yang ada
kenal. Tujuan dari kuesioner adalah untuk memudahkan proses pengumpulan data
38
3.5 Metode Analisis Data
Teknik pemeriksaan informasi yang digunakan untuk menjawab
periklanan padi rawa, mulai dari peternak hingga perusahaan promosi di Kota
ekspresif kuantitatif berencana untuk menguraikan efek samping dari tepian iklan.
Soekartawi (1993), margin pemasaran adalah selisih antara harga yang dibayar
konsumen dengan harga yang diterima petani. Selain itu, untuk memastikan
MP = HBK - HJP
Di mana :
Menampilkan Biaya
39
Biaya pamer adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjual suatu barang
dari produsen ke pelanggan. Sesuai Prace dan Robinson (2011) persamaan biaya
Bp=Bp1+Bp2+⋯+Bpn
Di mana:
Pemasaran Pemasaran akan efektif jika biaya pemasaran produk lebih rendah
dibandingkan produk itu sendiri. Semakin rendah biaya iklan dari nilai barang
berikut:
EP=Bp/Np×100%
Data:
40
Dengan aturan:
Aturan Serdang.
2. Peternak padi rawa adalah peternak yang mengawasi tanaman padi rawa
5. Keunggulan Iklan adalah selisih antara harga beras rawa yang diterima
6. Biaya promosi adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan iklan dalam
41
7. Mempromosikan efektivitas adalah peningkatan proporsi informasi dan
produktivitas (%).
10. Pedagang Besar adalah pedagang yang membeli langsung dalam jumlah
11. Pengecer adalah pedagang yang menjual produk secara langsung untuk
(Perorangan).
12. Pembeli adalah pembeli beras yang merupakan pembeli terakhir yang
42
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Wilayah Sumatera Utara. Luas wilayah Kota Wonosari adalah 716 Ha. Terpisah
menjadi lahan seluas 116 Ha dan lahan sawah seluas 600 Ha. Kota Wonosari
merupakan kota terbesar di Kawasan Tanjung Morawa. Jarak kota ke kota sub-
wilayah adalah 8 km, sedangkan jarak kota ke ibu kota daerah adalah 7 km. Kota
adalah marga Toba dan Batak Jawa. Serta beragama Islam dan Kristen Protestan.
Antar suku dan agama selalu hidup rukun dan saling menghormati. Mereka terikat
satu sama lain karena ikatan persaudaraan dan kekerabatan, sehingga tidak terjadi
konflik antar suku atau kelompok. Jumlah penduduk Kota Wonosari, Kecamatan
Tanjung Morawa, kawasan Pertokoan Serdang Samai pada tahun 2023 tercatat
sekitar 13.373 jiwa, terdiri dari 6.765 jiwa penduduk laki-laki dan 6.908 jiwa
43
Tabel 4. Komposisi Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Desa
Wonosari Tahun 2023
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
sekitar 6.765 jiwa (49%) dibandingkan jumlah penduduk perempuan yaitu lebih
banyak yaitu sekitar 6.908 jiwa (51%). Perbedaan antara dua gender yang berbeda
dikenal sebagai gender. Pemisahan orientasi adalah pengaturan yang tidak dapat
diubah dan sering kali dianggap sebagai gagasan tentang Tuhan. Berbagai
orientasi seksual memiliki perbedaan dalam bahan kimia dan bagian pribadi
dalam hal bentuk, kemampuan lahir dan batin. Ide orientasi merupakan ciri khas
yang dibawa sejak lahir dalam diri manusia yang dibangun secara sosial dan sosial
13.673 jiwa. Penduduk dengan jumlah terbanyak adalah penduduk pada kelompok
44
umur 22 – 35 tahun dengan kadar sebesar 24%. Sementara itu, penduduk yang
mengalami penurunan jumlah paling banyak adalah kelompok umur >60 tahun
dengan tingkat 10%. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Kota Wonosari
2, yaitu (1) dewasa 0 – 14 tahun yang disebut usia muda/usia tidak berguna, dan
(2) dewasa 64 tahun ke atas yang disebut usia lanjut (Wahid, 2012).
1 Sarana Pendidikan
a. PAUD/TK 10
b. SD 11
c. SMP 3
d. SMA 2
2 Sarana Kesehatan
a. Klinik/Praktek Dokter 6
b. Puskesmas 1
c. Puskesdes -
d. Posyandu 7
3 Sarana Ibadah
a. Gereja 6
b. Mesjid 9
Total 55
45
Paparan Tabel 6, maka fasilitas kantor dan yayasan di Kota Wonosari,
Kecamatan Tanjung Morawa, Toko Rezim Serdang sudah memadai, dilihat dari
pendidikan sudah sangat lengkap, mulai dari PAUD/TK sebanyak (10 unit),
Sekolah Dasar sebanyak (11 unit). ), SMP sebanyak (3 unit), SMA sebanyak (2
cukup baik, namun belum ada klinik kesehatan. Fasilitas kesehatan yang ada
dan Posyandu (7 unit) yang membantu memantau kesehatan anak kecil dan bayi
serta orang tuanya. Kantor kesejahteraan ini tersebar di beberapa kota. wonosari.
Desa Wonosari memiliki sembilan masjid dan enam gereja karena mayoritas
penduduknya beragama Islam dan Kristen. Tingkat kemajuan suatu kota dapat
diperkirakan berdasarkan kondisi kantor dan kerangka kerja yang ada. Karena
kehadiran kantor dan kerangka tersebut, laju perkembangan suatu kota, baik di
ibadah.
46
4.3 Karakteristik Responden
yang berada di Kota Wonosari, Kecamatan Tanjung Morawa, Toko Serdang Rule.
Jumlah responden yang akan menjadi responden pada pemeriksaan ini adalah 42
Pengecer, dan Pelanggan tergabung dalam kelompok ini. Atribut responden dalam
penelitian ini antara lain: orientasi, umur, pendidikan, jumlah kelurahan, wilayah
tiga orang, semuanya laki-laki (100%). Kemudian pemilik tanaman padi yang
47
berjenis kelamin laki-laki berjumlah 3 orang (10%). Lalu, pada saat itu seluruh
(100 persen). Perbedaan antara dua gender yang berbeda dikenal sebagai gender.
Pemisahan orientasi adalah pengaturan yang tidak dapat diubah dan sering kali
perbedaan dalam bahan kimia dan bagian pribadi dalam hal bentuk, kemampuan
lahir dan batin. Ide orientasi merupakan ciri khas yang dibawa sejak lahir dalam
diri manusia yang dibangun secara sosial dan sosial (Hasanah dkk, 2011).
umur umur 32-42 tahun, 8 orang peternak dengan umur umur 43-52 tahun (27%),
dan 11 orang peternak dengan umur umur 53-62 tahun (37%). Pedagang
pengumpul tersebut berusia antara 52 dan 62 tahun, dan berjumlah tiga orang
48
(100%). Tiga pemilik penggilingan padi lainnya berusia antara 43 hingga 52 tahun
(100 persen). Pemilik pedagang grosir lainnya berusia antara 28 hingga 38 tahun
(100 persen). Kemudian terdapat 4 pengecer dengan maturitas 35-40 (100 persen)
dan 2 pelanggan dengan maturitas 35-38 (100 persen). Jadi umur adalah patokan
satu fase kemudian ke tahap yang tidak kaku dengan perubahan mengambil tahap
49
SMP - 0
SMA 2 100%
Sumber: Data diolah, 2023
2 orang peternak (7%), tingkat pelatihan sekolah dasar (SD) sebanyak 7 orang
peternak. (23 %), dan tingkat pendidikan sarjana (S-1), khususnya 3 orang
tanaman padi (100 persen). Tingkat pelatihan Pedagang Besar dengan tingkat
pengecer (100 persen) dan tingkat pelatihan pembeli dengan tingkat pendidikan
kerja yang lebih baik dan profesional dapat ditingkatkan dengan tingkat
pendidikan yang lebih tinggi dan pengalaman yang beragam. Tingkat pendidikan
formal dan informal seseorang turut menentukan dapat atau tidaknya ia hidup
yang didanai negara sangat penting bagi kesiapan negara tersebut untuk
dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan lebih mudah menyerap
50
4.3.4 Karakteristik Jumlah Tanggungan Responden
Paparan tabel 10, petani padi sawah mempunyai 1-2 tanggungan yaitu
persen), 4 tanggungan yaitu sebanyak 3 petani (10 persen). persen), dan 5 orang
kelurahan dari 1 pedagang arisan (33%), dan 5 kelurahan dari 1 pedagang arisan
51
kelurahan ke 1 pembeli (setengah). Ketergantungan keluarga merupakan imbalan
bagi sedikitnya dua orang yang hidup dalam satu keluarga karena adanya
1 ≤ 1 Hektar 25 83%
2 ≥ 2 Hektar 5 17%
Total 30 100 %
Paparan tabel 11 ialah lahan milik peternak yang paling luas adalah 2 Ha
luas lahan terkecil yaitu 1 ha. Wilayah lahan adalah wilayah yang selalu
oleh para peternak adat selalu seragam, salah satunya padi rawa. Dengan cara
ini, peraturan wilayah pertanahan juga secara alami menyinggung nilai modal,
52
Pengalaman Berdagang Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
Pedagang Pengumpul
10-15 tahun 1 33%
15-20 tahun 2 67%
Kilang Padi
5-10 tahun 3 100%
Pedagang Grosir
<5 tahun 1 50%
15 tahun 1 50%
Pedagang Pengecer
<5 tahun 1 25%
10-20 tahun 3 75%
Sumber: Data diolah, 2023
bertukar 10-15 tahun, 2 pedagang arisan (67%) memiliki pengalaman bertukar 15-
20 tahun. Lalu pada saat itu ada 3 proses penukaran beras yang sudah tertukar
selama 5-10 tahun (100 persen). Kemudian, satu pedagang grosir (50%) memiliki
pengalaman bisnis kurang dari lima tahun, satu pedagang grosir (50%) memiliki
pengalaman bisnis kurang dari lima tahun, dan satu pengecer (25%) memiliki
pengalaman ritel dan hingga tiga pengecer. Pengalaman adalah variabel yang
53
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
peternak. Kehadiran saluran periklanan ini berdampak pada besar kecilnya biaya
penayangan dan besar kecilnya nilai yang dibayarkan kepada peternak. Beraneka
Konsumen akhir yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mereka yang
yang bergerak dalam bidang pemasaran padi rawa, yaitu peternak, pengumpul,
padi. Para peternak memasarkan padi rawa dengan cara menjualnya secara lugas
54
bahkan menjual padi rawa secara langsung kepada tanaman padi. Kemudian, pada
saat itu, pabrik padi mengiklankan beras yang sudah ditangani kepada pedagang
Pedagang
Kilang Padi Konsumen
Pengecer
Konsumen.
tanaman padi di Kota Wonosari Kawasan Tanjung Morawa. kemudian pabrik padi
tersebut memamerkan beras yang telah selesai ditangani kepada pedagang grosir
55
di Kota Wononosari, Daerah Tanjung Morawa dan para pedagang kemudian, pada
Para peternak padi langsung menjual hasil panennya ke pabrik padi yang ada di
Kota Wonosari, Daerah Tanjung Morawa karena para peternak harus langsung
memindahkan hasil panennya ke pabrik agar siklus berjalan lebih cepat, dilakukan
beras yang telah selesai ditangani kepada pengecer di Kota Wononosari, Daerah
salah satu variabel penentu dalam memperluas hasil penjualan, saluran pemasaran
merupakan jalur penyampaian suatu barang, jika saluran tersebut dapat digunakan
dengan tepat dan ideal maka pada saat itulah saluran tersebut dapat digunakan. ,
dua cara, khususnya: (1) Selisih antara harga yang dibayarkan oleh konsumen
adalah perbedaan antara biaya yang ditanggung oleh pelanggan dan biaya yang
perbedaan antara harga dan harga jual pada setiap tempat periklanan beras di Kota
56
No Lembaga Harga Jual Harga Beli Margin
Pemasaran (RP/KG) (RP/KG) Pemasaran
Saluran
I
1 Petani Rp5.360
Pedagang Rp5.600 Rp5.360 Rp240
Pengumpul
Kilang Padi Rp12.800 Rp5.600 Rp7.200
Pedagang Grosir Rp13.000 Rp12.800 Rp200
Pedagang Rp14.000 Rp13.000 Rp1.000
Pengecer
Konsumen Rp14.000
Saluran
II
2 Petani Rp5.600
Kilang Padi Rp12.800 Rp5.600 Rp7.200
Pedagang Rp14.000 Rp12.800 Rp1.200
Pengecer
Konsumen Rp14.000
Saluran Display I ialah alur promosi yang terdiri dari peternak - pengumpul
Kemudian pabrik padi tersebut mengolah beras tersebut menjadi beras yang
diolah menjadi beras dan menawarkannya kepada pedagang besar dengan harga
Rp. 12.800/Kg. Setelah itu, beras dijual ke pengecer dengan harga Rp oleh
pabrik beras, pedagang grosir dan pengecer. Baladia dkk. menyatakan bahwa
57
Showcasing Channel II merupakan saluran promosi yang terdiri dari
diterima peternak dan yang dibayarkan pembeli akan jauh berbeda. Hal ini karena
memiliki keunggulan pemasaran yang lebih besar pada saluran periklanan lebih
keunggulan periklanan yang lebih kecil pada saluran periklanan. Hasil eksplorasi
eceran sebesar Rp. 1.200/kg di saluran iklan II. Hal ini menunjukkan bahwa
produktif).
pedagang pengumpul yang telah dipotong dan diubah menjadi gabah dengan
biaya pamer sebesar Rp. 370/kg kemudian dimuat menggunakan karung 90kg
58
menimbulkan biaya transportasi sebesar Rp. 34/kg Kemudian tanaman padi
mengolah gabah tersebut menjadi beras yang diolah. Tanaman padi menimbulkan
biaya listrik sebesar Rp. 8/kg. Kemudian dimuat menggunakan karung 30kg
dengan biaya total Rp. 325.065/kg Kemudian pabrik beras menawarkan beras
Pembuatan barang dan latihan periklanan akan menentukan fragmen pasar dan
kualitas barang. Meskipun harga produknya rendah, bukan berarti produk tersebut
sangat mahal dengan asumsi biaya iklan sangat tinggi (Widiastuti, 2014).
karung beras ukuran 30 kilogram dan Rp6 per kilogram untuk biaya transportasi.
8/kg untuk biaya listrik. Sementara itu, harga jual di tingkat tanaman padi adalah
286/Kg untuk biaya transportasi. Kemudian nilai jual di tingkat pengecer sebesar
Rp 1.200/Kg.
59
Tabel 14. Biaya Pemasaran dan Margin Pemasaran
Saluran I
biaya pemasaran:
karung Rp33
keuntungan Rp173
karung Rp325.065
keuntungan -Rp317.865
keuntungan Rp160
60
pedagang pengecer Biaya pemasaran :
keuntungan Rp680
Saluran II
Biaya pemasaran :
karung Rp325.065
keuntungan -Rp317.879
keuntungan Rp914
61
Paparan tabel 14, harga beli pedagang pengumpul adalah Rp 5.360/kg,
173/kg. Lalu, saat itu harga pabrik beras tersebut adalah Rp. 5.600/kg dan harga
jual padi yang sudah diolah menjadi beras adalah Rp. 12.800/kg, jadi keuntungan
iklan yang didapat di pabrik padi adalah Rp 7.200/kg, biaya pamer mutlak di
tingkat pabrik padi adalah Rp. 325.073/kg. Jadi keuntungan yang diperoleh
Rp. 12.800/kg dan harga jual Rp. 13.000/kg, jadi keuntungan pamer yang didapat
pedagang besar adalah Rp 200/kg, total biaya promosi di tingkat distributor adalah
Rp. 40/kg. Jadi keuntungan yang diperoleh pedagang grosir sebesar Rp 160/kg.
Lalu, harga di pedagang eceran itu adalah Rp. 13.000/kg dan harga jual Rp.
total biaya promosi di tingkat pengecer adalah Rp 320/kg. Jadi keuntungan yang
adalah Rp. 5.600 per kilogram, dan harga gabah olahan Rp. 12.800/kg, biaya
yang diperoleh pabrik padi sebesar Rp. 7.200/kg, sehingga keuntungan yang
diperoleh sebesar Rp. 317.879/kg. Apalagi pengecer dengan banderol harga Rp.
62
didapat pedagang sebesar Rp. 1.200/kg. Manfaat keseluruhan yang didapat
sebesar Rp 914/kg.
Jika perspektif ini berjalan dengan baik, semua orang akan mendapat manfaat.
Artinya, promosi yang baik akan berdampak positif pada peternak, pedagang, dan
konsumen. Untuk melihat apakah sistem penayangan yang dilakukan pada saluran
I dan II sudah baik atau belum, maka dapat ditentukan tingkat efektivitas (EP)
kemahiran akan berhasil jika biaya iklan lebih rendah dari barang yang
dipamerkan. Semakin rendah biaya iklan dari nilai barang yang dipromosikan,
semakin baik pula pemasarannya. Jika nilai EP ≤50% maka saluran periklanan
produktif dan jika nilai EP lebih dari >50% maka saluran promosi tersebut sia-sia.
Saluran I
Biaya pemasaran
EP= x 100 %
Nilai Beras yang dipasarkan
370+67+ 325.073+40+320
EP= x 100 %
14.000
EP=23 , 27 %
EP= 23,27%
Saluran II
370+325.079+286
EP= x 100 %
14.000
EP=23 , 26
EP = 23,26%
63
Dari perkiraan itu terdeteksi ialah tingkat efektivitas saluran pembuangan
dibandingkan saluran 1. Semakin murah harga yang didapat maka semakin baik
pula iklan padi rawa, sebaliknya semakin tinggi harga yang didapat maka semakin
boros pemasaran di sana. . Hal ini sesuai dengan pernyataan Hanafie (2010),
pemasaran tersebut efektif dari segi pemasaran, selain dilihat dari segi edge rate
juga dapat dilihat dari panjang dan singkatnya aliran promosi yang ada, sesuai
efisien karena tingkat biaya yang didapat oleh peternak pembuat lebih tinggi dan
64
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
produktif).
65
3. Para peternak padi rawa di Kota Wonosari, Kawasan Tanjung Morawa,
66
DAFTAR PUSTAKA
Abu Rizal Ali 2020. Analisis Efisiensi Pemasaran Padi (Oryza Sativa L.) (Studi
Kasus: Desa Meunasah Tunong Lueng Kecamatan Jeunib Kabupaten
Bireun). Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
A, Faikal. 2015. Analisis Margin Dan Efisiensi Pemasaran Day Old Duck (Dod)
Pada Beberapa lembaga Pemasaran Di Kabupaten Sidrap
Arbi Muhammad, 2018. Analisis Saluran dan Tingkat Efisiensi Pemasaran Beras
Semi Organik di Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin
Cahyono, Bambang. 2005. Bawang Daun: Teknik Budidaya Dan Analisis Usaha
Tani. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Hasanah, Erni Ummi dan Widowati, Puri. 2011. Analisis Produktivitas Tenaga
Kerja pada Industri Rumah Tangga Krecek di Kelurahan Segoroyoso.
Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi
67
Hungu. 2016. Demografi Kesehatan Indonesia. Jakarta: Penerbit Grasindo
Kotler dan Amstrong. 2005. Prinsip- Prinsip Pemasaran Jilid 1 Edisi 8. Erlangga .
Jakarta
Kotler dan Keller. 2011. Marketing Manajement Edisi 13. Indeks Kelompok
Gramedia. Jakarta.Kotler Philip , 2004. Manajemen Pemasaran di
Indonesia : Analisis, Perencanaan
Nimas Dyah Rahawati. 2019. Analisis efisiensi pemasaran agribisnis padi didesa
kemamang kecamatan balen kabupaten bojonegoro. Unoversitas
bojonegoro.
Pusdatin. 2015. Outlook Komoditas Pertanian Sub Sektor Tanaman Pangan Padi.
Pusat data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian. Jakarta.
Rini Nurhayati 2019 “Analisis Saluran Dan Efisiensi Pemasaran Beras Di Desa
Berangas Kecamatan Pulau Laut Timur Kabupaten Kotabaru” .
68
Kalimantan Selatan.
Risnawati J. 2017. Efisinsi Saluran Pemasaran Beras ( Studi Kasus Gudang Beras
Arung Di Desa Bontusunggu Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa ).
Universitas Muhammadiyah Makasar
Sihombing, Luhut. 2010. Tata Niaga Hasil Pertanian. USU Press. Medan.
Ubaedillah Ahmad, 2014. Analisis Pemasaran Benih Padi Sawah (Oryza sativa
L.) Varietas Ciherang (Studi Kasus di Desa Sindangasih Kecamatan
Banjarsari Kabupaten Ciamis).
69
LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuisioner Penelitian di Desa Wonosari
Kuisioner Penelitian
Perihal : Pengisian kuisioner
Lampiran : Satu lembar
Kepada Yth : Bapak/Ibu Saudari
Di
Tempat
Dengan Hormat
Bapak/Ibu/Saudara/i yang terhormat, disini saya sebagai mahasiswa
si dari Bapak/i dan Saudara/i sangat berharga sebagai masukan untuk proses peng
ambilan keputusan atau data dalam penelitian yang saya lakukan ini. Saya ucapka
A. Identitas Responden
1 Nama
2 Jenis kelamin
3 Umur ( Tahun )
4 Pendidikan ( Tahun )
SD
PAGE \*
MERGEFORMAT 81
SMP
SMA
D3
S-1
B. Produksi
1 Padi Sawah
1 Padi Sawah
D. Biaya Pemasaran
1 Karung
PAGE \*
MERGEFORMAT 81
Kode B = Pedangang
Pengumpul
( Gabah )
Kuisioner Penelitian
Perihal : Pengisian kuisioner
Lampiran : Satu lembar
Kepada Yth : Bapak/Ibu Saudari
Di
Tempat
Dengan Hormat
Bapak/Ibu/Saudara/i yang terhormat, disini saya sebagai mahasiswa Universit
a/i sekalian, untuk membantu mengisi kuesioner penelitian saya. Partisipasi dari B
apak/i dan Saudara/i sangat berharga sebagai masukan untuk proses pengambilan
keputusan atau data dalam penelitian yang saya lakukan ini. Saya ucapkan terimak
A. Identitas Responden
1 Nama
2 Jenis kelamin
3 Umur ( Tahun )
4 Pendidikan ( Tahun )
SD
SMP
SMA
D3
PAGE \*
MERGEFORMAT 81
S-1
B. Produksi
1 Padi Sawah
1 Padi Sawah
D. Biaya Pemasaran
1 Biaya Transportasi
2 Biaya Karung
PAGE \*
MERGEFORMAT 81
Kode C = Kilang Padi
Kuisioner Penelitian
Perihal : Pengisian kuisioner
Lampiran : Satu lembar
Kepada Yth : Bapak/Ibu Saudari
Di
Tempat
Dengan Hormat
Bapak/Ibu/Saudara/i yang terhormat, disini saya sebagai mahasiswa Universit
a/i sekalian, untuk membantu mengisi kuesioner penelitian saya. Partisipasi dari B
apak/i dan Saudara/i sangat berharga sebagai masukan untuk proses pengambilan
keputusan atau data dalam penelitian yang saya lakukan ini. Saya ucapkan terimak
A. Identitas Responden
1 Nama
2 Jenis kelamin
3 Umur ( Tahun )
4 Pendidikan ( Tahun )
SD
SMP
SMA
D3
PAGE \*
MERGEFORMAT 81
S-1
B. Produksi
1 Padi Sawah
2 Beras
1 Padi Sawah
2 Beras
D. Biaya Pemasaran
1 Biaya transportasi
2 Biya listrik
3 Karung
PAGE \*
MERGEFORMAT 81
Kode D = Pedangang
(Grosir )
Kuisioner Penelitian
Perihal : Pengisian kuisioner
Lampiran : Satu lembar
Kepada Yth : Bapak/Ibu Saudari
Di
Tempat
Dengan Hormat
Bapak/Ibu/Saudara/i yang terhormat, disini saya sebagai mahasiswa Universit
a/i sekalian, untuk membantu mengisi kuesioner penelitian saya. Partisipasi dari B
apak/i dan Saudara/i sangat berharga sebagai masukan untuk proses pengambilan
keputusan atau data dalam penelitian yang saya lakukan ini. Saya ucapkan terimak
A. Identitas Responden
1 Nama
2 Jenis kelamin
3 Umur ( Tahun )
4 Pendidikan ( Tahun )
SD
SMP
SMA
D3
PAGE \*
MERGEFORMAT 81
S-1
B. Produksi
1 Beras
1 Beras
D. Biaya Pemasaran
1 Biaya Transportasi
PAGE \*
MERGEFORMAT 81
Kode E = Pedangang
Pengecer
Kuisioner Penelitian
Perihal : Pengisian kuisioner
Lampiran : Satu lembar
Kepada Yth : Bapak/Ibu Saudari
Di
Tempat
Dengan Hormat
Bapak/Ibu/Saudara/i yang terhormat, disini saya sebagai mahasiswa Universit
a/i sekalian, untuk membantu mengisi kuesioner penelitian saya. Partisipasi dari B
apak/i dan Saudara/i sangat berharga sebagai masukan untuk proses pengambilan
keputusan atau data dalam penelitian yang saya lakukan ini. Saya ucapkan terimak
A. Identitas Responden
1 Nama
2 Jenis kelamin
3 Umur ( Tahun )
4 Pendidikan ( Tahun )
SD
SMP
SMA
D3
PAGE \*
MERGEFORMAT 81
S-1
B. Produksi
1 Beras
1 Beras
D. Biaya Pemasaran
1 Biaya Transportasi
PAGE \*
MERGEFORMAT 81
Kode F = Konsumen
Kuisioner Penelitian
Perihal : Pengisian kuisioner
Lampiran : Satu lembar
Kepada Yth : Bapak/Ibu Saudari
Di
Tempat
Dengan Hormat
Bapak/Ibu/Saudara/i yang terhormat, disini saya sebagai mahasiswa Universit
a/i sekalian, untuk membantu mengisi kuesioner penelitian saya. Partisipasi dari B
apak/i dan Saudara/i sangat berharga sebagai masukan untuk proses pengambilan
keputusan atau data dalam penelitian yang saya lakukan ini. Saya ucapkan terimak
A. Identitas Responden
1 Nama
2 Jenis kelamin
3 Umur ( Tahun )
4 Pendidikan ( Tahun )
SD
SMP
SMA
D3
S-1
PAGE \*
MERGEFORMAT 81
5 Pengalaman Berdagang( Tahun )
B. Produksi
1 Beras
1 Beras
PAGE \*
MERGEFORMAT 81
Lampiran 2 KarakteristikPetani Padi Sawah di Desa Wonosari
Nama Jenis Pendidika Jumlah Lama
No Umur Luas Lahan
Responden Kelamin n Tanggungan Bertani
1. Irwansyah Laki-Laki 42 SMA 1 Hektar 3 17
2. Ponirin Laki-Laki 60 SD 0,5 Hektar 2 40
Ari
3. Laki-Laki 32 S1 0,3 Hektar 1 8
Hamdani
Bungani Br
4. Perempuan 61 SD 0,5 Hektar 1 30
Hotang
5. Ramkana Laki-Laki 35 SMA 0,6 Hektar 2 10
6. Paeran Laki-Laki 58 SD 0,4 Hektar 2 35
Hariadi
7. Laki-Laki 43 S1 1 Hektar 3 20
Prasetio
8. Ngadini Perempuan 52 SMA 0,5 Hektar 3 30
9. Mardiah Perempuan 41 SMA 0,4 Hektar 2 8
10 Tri
Laki-Laki 42 SMA 0,5 Hektar 3 20
. Aguskoro
11
Sumariadi Laki-Laki 38 SMA 1 Hektar 3 18
.
12 Nispu
Laki-Laki 60 SD 0,7 Hektar 2 35
. Shaban
13
Sunariadi Laki-Laki 60 SD 0,4 Hektar 2 38
.
14 Zulham
Laki-Laki 42 SMA 1 Hektar 3 20
. Efendi
15
Yasmin Laki-Laki 60 SD 0,5 Hektar 2 35
.
16 Kornelius
Laki-Laki 57 SMA 2 Hektar 4 25
. Sirait
17
Harianto Laki-Laki 38 SMA 0,4 Hektar 3 10
.
18
Suyadi Laki-Laki 48 SMA 0,4 Hektar 3 15
.
19 Richard
Laki-Laki 39 SMA 3,2 Hektar 3 15
. Manurung
20 Marulak
Laki-Laki 59 SMA 0,5 Hektar 1 20
. Sitorus
21
Wardianto Laki-Laki 41 SMA 0,4 Hektar 2 15
.
22 Daulat
Laki-Laki 49 SMA 6 Hektar 5 20
. Sirait
23 Hotpainer
Laki-Laki 49 SMA 2 Hektar 4 25
. Sirait
24
Sukariadi Laki-Laki 53 SMA 0,6 Hektar 2 30
.
25
Nasib Laki-Laki 43 S1 0,5 Hektar 2 12
.
PAGE \*
MERGEFORMAT 81
26
Sudiono Laki-Laki 49 SMP 1 Hektar 4 22
.
27
Sutresno Laki-Laki 33 SMA 1 Hektar 2 7
.
28
Sumarno Laki-Laki 57 SMP 0,4 Hektar 3 19
.
29
Suwarto Laki-Laki 59 SD 0,6 Hektar 2 29
.
Dahlan
30
Butar- Laki-Laki 50 SMA 2 Hektar 2 23
.
Butar
PAGE \*
MERGEFORMAT 81
i
L
a
R k
i i S
1
z - 5M 2
0
a L A
l a
k
i
N J UP L J
a e e a u
mn n m m
a i d a l
s i a
d B h
K i e
e k r T
l a d a
a n a n
m g g
i a g
n n u
g n
g
PAGE \*
MERGEFORMAT 81
a
n
Wp 3 s 2 3
a e m 0
g r a
i e
mm
e p
n u
a
n
R p 3s 4 3
i e m
n r a
i e
m
p
u
a
n
Saluran II
NJ UP L J
e e a u
n n mm
i d a l
s i a
d B h
K i e
e k r T
l a d a
a n a n
m g g
i a g
n n u
g n
g
a
n
Rp 3 s 1 3
e m 0
r a
e
m
p
PAGE \*
MERGEFORMAT 81
u
a
n
Rp 4 s 1 3
e m 5
r a
e
m
p
u
a
n
NN J UP J
e e u
n n m
i d l
s i a
d h
K i
e k T
l a a
a n n
m g
i g
n u
n
g
a
n
1WP 3 s 2
e m
r a
e
m
p
u
a
n
2A P 3 s 3
e m
r a
e
m
p
PAGE \*
MERGEFORMAT 81
u
a
n
PAGE \*
MERGEFORMAT 81
Lampiran 10 Harga Jual Padi sawah di Tingkat Pedagang Pengumpul
No keterangan nama harga jual
1 pedangan pengumpul Abdullah Rp5.600
2 Supriadi Rp5.600
3 Rizal Rp5.600
jumlah Rp16.800 rata-rata Rp5.600
PAGE \*
MERGEFORMAT 81
2 Mariono 6.000 Rp1.950
3 Yanto 4.000 Rp1.950
jumlah 15.000 Rp5.850
rata-rata 5000 Rp1.950
166,6667 Rp325.065
nk n p mh b
e a r a i
t mo r a
e a d g y
PAGE \*
MERGEFORMAT 81
r u a a
a k /
n s l t
g i i r
a t a
n e n
r s
p
o
r
t
a
s
i
1k H6 1R R
i a 5 p p
l n , 7 1
a d 5 , 2
n o 0 0 6
g k 0 0 ,
o 0 0
p 0
a 0
d
i
2 M4 1 R R
a 7 p p
r , 7 1
i 4 , 0
o 5 0 5
n 0 0 ,
o 0 0
0
0
3 Y5 1R R
a 6 p p
n , 7 1
t 4 , 1
o 7 0 9
5 0 ,
0 0
0
0
j r 1 R
a 6 p
t 9 3
a , 5
- 4 0
r 2 ,
PAGE \*
MERGEFORMAT 81
a 5 0
t 0
a 0
5 r R
6 a p
4 t 6
7 a
5 r
a
t
a
PAGE \*
MERGEFORMAT 81
Lampiran 21 Biaya Transportasi pedagang Pengecer Saluran II
PAGE \*
MERGEFORMAT 81
26 Sudiono 1 6,750 Rp2,500.000
27 Sutresno 1 6,750 Rp2,500.000
28 Sumarno 0.4 2,700 Rp1,000.000
29 Suwarto 0.6 4,050 Rp1,500.000
30 Dahlan Butar-Butar 2 13,500 Rp5,000.000
Total 204,525 Rp75,750.000
409,050 Rp151,500.000
Rata -Rata Rp 370
Lampiran 17 okumentasi
PAGE \*
MERGEFORMAT 81
PAGE \*
MERGEFORMAT 81