Tuli Kongenital
Definisi Ketulian terjadi pada bayi yang disebabkan karena kehamilan atau
pada saat lahir.
dibagi menjadi : Tuli sebagian (hearing impaired) adalah penurunan
fungsi pendengaran tp masih bisa komunikasi dengan atau tanpa ABD
dan Tuli total (deaf) adalah fungsi pendengaran yang terganggu
sampai tidak bisa berkomunikasi
Etiologi Masa prenatal : genetik dan non genetik (gangguan trimester
pertama, infeksi bakteri dan virus seperti toksoplasmosis, rubella
cytomegalovirus, TORCHS, obat ototoksik dan teratogenik)
Masa perinatal : premature, BBLR, hiperbilirubinemia, asfiksia
Masa postnatal : infeksi virus dan bakteri seperti rubella, campak,
parotis, meningitis, perdarahan telinga tengah.
Patofisiologi ?
Gejala Terdapat delayed speech
Pemeriksaan fisik -
Pemeriksaan - Behavioral Observation Audiometry (BOA)
Penunjang - Timpanometri
- Audiometri bermain (play audiometri)
- Oto Acoustic Emission (OAE)
- Brainstem Evoked Response Audiometry (BERA)
Terapi emergency -
Pencegahan -
Prognosis -
Patofisiologi
Gejala
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan
Penunjang
Terapi emergency
Pencegahan
Prognosis
Labirinitis (2)
Definisi Labirinitis merupakan inflamasi pada telinga dalam yang disebabkan oleh
bakteri atau virus yang biasanya merupakan komplikasi penyakit telinga
tengah atau komplikasi infeksi virus dari berbagai penyakit.
Secara klinis dibagi menjadi 2 yaitu :
● Labirinitis lokalisata (labirinitis sirkumskripta, labirinitis serosa)
merupakan komplikasi otitis media dan muncul ketika mediator
toksik dari otitis media mencapai labirin bagian membran tanpa
adanya bakteri pada telinga dalam.
● Labirinitis difusa (labirinitis purulenta, labirinitis supuratif)
merupakan suatu keadaan infeksi pada labirin yang lebih berat dan
melibatkan akses langsung mikroorganisme ke labirin tulang dan
membran.
Secara penyebab dibagi menjadi :
● Labirinitis bakteri :
- stadium1 : labirinitis akut/toksik/serous
- stadium2 : labirinitis akut supuratif
- stadium3 : labirinitis kronik supuratif
- stadium4 : labirinitis fibroseus
● Labirinitis virus
Etiologi Bakteri : Streptoccocus pneumoni, Streptokokus dan Hemofilus influenza
Virus : citomegalo, campak, mumps rubella, HIV, influenza
Patofisiologi -
Gejala Labirinitis lokalisata : Vertigo dan penurunan pendngaran tiba-tiba
yang dapat membaik dan bersifat reversible
Labirinitis difus : Vertigo hebat, mual muntah, nystagmus, penurunan
pendengaran bersifat permanen.
Labirinitis virus : biasanya didahului infeksi virus, kemudian 3-5hari
akan membaik
Pemeriksaan fisik -
Pemeriksaan Audiogram, kultur, CT-Scan
Penunjang
Terapi emergency Atasi penyebab
Pencegahan -
Prognosis -
Timpanosklerosis (2)
Definisi suatu kondisi yang mana didapatkan hialinisasi dan kalsifikasi pada
membran timpani, telinga tengah atau keduanya dan jika meluas dapat
mempengaruhi pendengaran
Etiologi Belum diketahui secara pasti, diperkirakan akibat penumpukan sisa-sisa
proses inflamasi kronis
Patofisiologi ?
Gejala Tidak ada gejala khas, dapat terjadi atau tidak terjadi gangguan
pendengaran
Pemeriksaan fisik pada pemeriksaan otoskopi adalah semisirkuler atau
seperti sepatu kuda yang berwarna putih pada membran timpani
Pemeriksaan audiometri, timpanometri,dan CT Scan.
Penunjang
Terapi emergency Plak yang kecil dibiarkan, jika besar dan luas, dapat diakukan
timpanoplasti dan rekonstruksi osikular namun besar kemungkinan
terjadi kerusakan koklear
Pencegahan -
Prognosis -
Selulitis
Definisi Infeksi bakteri pada aurikula paling sering berhubungan dengan
komorbiditas pasien (misal,diabetes) dan trauma.
Etiologi tindikan anting, pukulan, luka bakar dan iatrogenic
Patofisiologi -
Gejala Lesi kulit yang vesikuler pada wajah dan telinga, otalgia, kadang
terjadi paralisis otot wajah, jika berat dapat menyebabkan tuli
sensorineural
Pemeriksaan fisik -
Pemeriksaan -
Penunjang
Terapi emergency Asiklovir tab 400mg 5x2
Pencegahan -
Prognosis -
AKUT
Definisi Keadaan terbentuknya secret nonpurulen di telinga tengah secara tiba-
tiba sedangkan membrane timpani utuh
Etiologi Terganggunya fungsi tuba eusthacius, inveksi virus, alergi
Patofisiologi Terjadi akibat adanya transudate atau plasma yang mengalir dari
pembuluh arah ke telinga tengah yang sebagian besar terjadi akibat
adanya perbedaan tekanan hidrostatik.
Gejala Pendengaran berkurang, rasa tersumbat di telinga, suara sendiri
terdengar lebih nyaring/berbeda pada telinga yang sakit, terasa
cairan bergerak saat merubah posisi kepala, tinnitus dan vertigo
ringan.
Pemeriksaan fisik Otoskopi : retraksi MT, kada tampak gelembung udara/permukaan
cairan di cavum timpani
Pemeriksaan Garpu tala : tuli konduktif
Penunjang
Terapi emergency Farmako :
● dekongestan (tetes,spray,sistemik)
● antihistamin
● antibiotic
Non-farmako :
● maneuver valsava {jika tidak ada ISPA}
KRONIS
Definisi Keadaan terbentuknya sekret di telinga tengah secara bertahap tanpa
nyeri yang berlangsung lama
Etiologi Dapat berupa gejala sisa dari OMA yang tidak sembuh sempurna, infeksi
virus, alergi, gangguan mekanisme tuba eusthacius
Patofisiologi Cairan di telinga tengah tmbul akibat sekresi aktif dari kelenjar dan
kista yang terdapat dalam mukosa telinga tengah, tuba eusthacius
dan rongga mastoid
Gejala Sekret yang kental seperti lem (glue ear), rasa tuli lebih menonjol
Pemeriksaan fisik Otoskopi : membrane timpani utuh, retraksi membrane timpani,
suram, berwarna kuning kemerahan/abu-abu
Pemeriksaan -
Penunjang
Terapi emergency Farmako :
● dekongestan topikal & oral
● antihistamin
Non-farmako :
● operatif jika gejala menetap selama 3 bulan
(miringotomi+grommet)
Pencegahan -
Prognosis -
Mastoiditis (3A)
Definisi Peradangan pada tulang mastoid yang biasa terjadi akibat infeksi dari
mukosa telinga tengah
Etiologi Komplikasi OMSK, bakteri-bakteri penyebab staphylococcus,
pseudomonas aeruginosa
Patofisiologi Dimulai dari infeksi liang telinga tengah yang menjalar mengenai
tulang mastoid dan sel-sel didalamnya yang menyebabkan terjadinya
nekrosis tulang mastoid serta merusak struktur tulang, dan bila tidak
mendapatkan pengobatan segera akan menjadi mastoiditis.
Gejala Nyeri tekan dan edema pada daerah mastoid, demam, sekret telinga
yang banyaj, tuli konduktif
Pemeriksaan fisik Inspeksi
Pemeriksaan Kultur bakteri (?)
Penunjang
Terapi emergency Antibiotic, antiinflamasi, miringotomi untuk drainase pus dari telinga
tengah, mastoidektomi
Pencegahan -
Prognosis -
Patofisiologi -
Gejala Nyeri telinga, penurunan pendengaran, riwayat OMA
Pemeriksaan fisikOtoskop : terdapat bula pada membrane timani/kanalis di dekat
membrane timpani yang mengandung cairan serosa atau darah.
Garpu tala : tuli sensorineural
Pemeriksaan Audiometri nada murni : tuli sensorineural nada tinggi
Penunjang Timpanometri : tipe C
Terapi emergency Apabila ada gejala sistemik : Antibiotik (eritromisin)
Untuk nyeri : Analgetik + pecahkan bula dengan jarum
halus/miringotomi
DD OE, Herpes Zoster Otikus
Patofisiologi -
Gejala Benda hidup : otalgia, suara gaduh dalam telinga
Benda mati : rasa penuh dalam telinga, otalgia
Pemeriksaan fisik Otoskop : ditemukan benda asing di MAE
Pemeriksaan -
Penunjang
Terapi emergency Ekstraksi corpal
Benda hidup : jika masih hidup, matikan dengan tetes rivanol/obat
anastesi/minyak, setelah mati baru di ekstraksi
Benda mati : bulat besar (hook), lunak (forcep alligator)
Pencegahan Jaga hygine, awasi anak agar tidak memasukan benda ke telinga
Prognosis baik
Proses infeksi
Otosklerosis (3A)
Definisi Penyakit pada kapsul tulang labirin yang mengalami
otospongiosis/perlunakan pada daerah kaki stapes, sehingga stapes
kaku dan tidak dapat menghantarkan getaran ke labirin dengan baik.
Etiologi idiopatik
Patofisiologi -
Gejala Penurunan pendengaran bilateral yang semakin bertambah tanpa
didahului tauma, dapat disertai tinnitus dan vertigo, KHAS : dapat
mendengar lebih jelas pada area bising (paracusis wilisii)
Presbiakusis (3A)
Definisi Adalah tuli sensorineural nada tinggi yang disebabkan oleh proses
degenerasi telinga dalam, biasanya terjadi pada usia tula (>65tahun),
simetris kanan dan kiri, lebih banyak pada laki-laki
Etiologi Proses degenerasi + faktor herediter, pola makan, metabolism,
arteriosclerosis, infeksi, bising, lifestyle, atau multifaktor
Patofisiologi Bising dapat menyebabkan kerusakan pada telinga dalam, lesi sangat
bervariasi bisa disosiasi organ korti, rupture membrane, berefek pada
ganglion, saraf, membrane tektoria, pembuluh darah dan stria
vaskularis
Gejala Penurunan pendengaran, tinnitus
Pemeriksaan fisik Otoskopi : tidak ada kelainan
Garpu tala : tuli sensorineural
Pemeriksaan Audiometri nada murni : tuli sensorineural pada 3000-6000Hz
Penunjang
Terapi emergency ABD, implant koklea jika tuli total bilateral
Pencegahan Hindari pajanan bising, menggunakan proteksi telinga
Prognosis
Patofisiologi -
Gejala Telinga terasa tebal, muncul benjolan berisi darah/serum, kadang
nyeri
Pemeriksaan fisik Inspeksi luar : terdapat laserasi (pada trauma tajam), terdapat
benjolan, lunak jika diaspirasi keluar darah=hematom, jika diaspirasi
keluar serum=pseudoothematom (pada trauma tumpul)
Otoskopi : tidak ada kelainan
Pemeriksaan -
Penunjang
Terapi emergency Hematom/pseudohematom : aspirasi+balut tekan 5hari, anastesi
local bila perlu, antibiotik sistemik
Laserasi : hecting jangan sampai kena cartilage, antibiotik sistemik
Terapi emergency Bed rest total 2mgg, prednison 4x20mg (hatihati pada DM), Vitamin C
500mg 1x1, Vitamin E 1X1, neurobion 3x1, diet rendah garam dan
rendah kolesterol
Patofisiologi
Gejala Sensasi telinga tertekan dan terasa penuh, tinnitus, nyeri telinga,
gatal, penurunan pendengaran dan vertigo
Pemeriksaan fisik Tampak kumpulan serumen dalam telinga, penurunan pendengaran
5-40db tergantung sumbatan
Pemeriksaan Audiometri jika diperlukan
Penunjang
Terapi emergency Serumen lunak : dibersihkan dengan kapas aplikator
Serumen keras : dikeluarkan dengan pengait/kuret, jika tidak bisa
maka serumen harus dilunakan dahulu dengan
forumen/karbogliserin 10%
Irigasi telinga (sesuaikan indikasi)
Patofisiologi
Gejala Kelelahan, mual, muntah, pusing
Pemeriksaan fisik Tes keseimbangan
Pemeriksaan
Penunjang
Terapi emergency Anticolinergik (scopolamine), antihistamin (dymenhidrinate) diminum
30 menit sebelum perjalanan
Pencegahan Tidur selama perjalanan, mengunyah permen, tidak membaca selama
perjalanan, hindari bau-bauan yang kuat
Prognosis baik
Otomikosis (4A)
Definisi Infeksi jamur pada liang telinga
Etiologi Aspergillus, pitirosporum, candida albicans
Patofisiologi
Gejala Rasa gatal dan penuh pada liang telinga, dapat pula tanpa keluhan
Pemeriksaan fisik Otoskopi : tampak hifa berwarna putih kekuningan/kehitaman di
MAE
Pemeriksaan Usapan liang telinga dan pengecatan dengan KOH
Penunjang
Terapi emergency ear toilet dengan larutan asam asetat 2% dalam alcohol atau larutan
povidon iodin 5%, oleskan salep Nystatin/ Klotrimazol)
Pencegahan -
Prognosis baik
Patofisiologi Vertigo muncul karena debris otokonia yang terlepas dari utrikulus
dan masuk ke kanalis semisirkularis (paling sering semisirkularis
posterior) dan bergerak bebas dalam endolimfe
Gejala Pusing berputar saat berubah posisi kepala, dapat disertai mual
muntah, tidak ada gangguan pendengaran
Pemeriksaan fisik Pendengaran dan neurologis normal, pada test dixhalpix ditemukan
nistagmus
Pemeriksaan
Penunjang
Terapi emergency Manuver epley, latihan brand-daroff, Betahistin mesylat 12mg
Pencegahan Hindari perubahan kepala tiba-tiba, hindari bangun tiba-tiba
Prognosis baik