Anda di halaman 1dari 9

FP Unsri

IDENTIFIKASI PRILAKU DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI


MASYARAKAT YANG BERMUKIM DI SEKIRAR JARINGAN SUTT
TRANSMISI PALEMBANG, SUMATERA SELATAN

Muhammad Arbi

Staf Pengajar Universitas Sriwijaya


Jl Palembang-Prabumulih Km 32 Indralaya OI, 30662

Ringkasan

Penelitian ini dilakukan terhadap 100 responden yang bermukim di sekitar jaringan Saluran Udara
Tegangan Tinggi (SUTT) yang berada di seluruh wilayah Sumatera Selatan. Penentuan lokasi ditentukan
secara purposive dengan mengambil beberapa responden yang rumahnya berdekatan dengan jaringan SUTT
di Sumatera Selatan. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Simple Random Sampling terhadap
populasi masyarakat yang bermukim di sekitar area sepanjang jaringan SUTT di Sumatera Selatan. Sampel
yang diambil sebanyak 25 orang dari Desa Merah Mata Kecamatan Banyuasin I, 25 orang dari Kelurahan
Kemang Agung Kecamatan Kertapati, 25 orang dari Desa Sungai Kedukan Kecamatan Rambutan, dan 25
orang dari Desa Ibul Besar Kecamatan Pemulutan dengan total sampel sebanyak 100 orang. Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui prilaku masyarakat yang tinggal di sekitar jaringan SUTT,
mendeskripsikan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang tinggal di sekitar jaringan SUTT, dan
mengidentifikasikan apakah prilaku masyarakat berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat
yang tinggal di sekitar jaringan SUTT. Penelitian dilakukan dengan metode survey, menggunakan kuisioner
sebagai pedoman wawancara terhadap responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi social
ekonomi masyarakat yang tinggal di sekitar jaringan SUTT pada umumnya memiliki sumber mata
pencaharian sebagai petani, pedagang, buruh, pegawai swasta, wiraswasta, dan sebagian kecil ada yang
menjadi PNS. Pendapatan rata-rata per bulan yang mereka miliki berkisar antara 1 jt sampai 2 jt/bln, hal ini
mencerminkan bahwa kehidupan mereka secara ekonomis masih rendah. Secara social dapat diketahui dari
bentuk rumah yang mereka miliki pada umumnya berupa rumah panggung dengan dinding kayu dengan
status kepemilikan masing-masing; milik sendiri, menumpang, dan menyewa. Persepsi masyarakat yang
bermukim di bawah jaringan SUTT mengaku bahwa meraka selama ini tidak pernah merasakan adanya
gangguan kesehatan yang berarti, namun ada sedikit keresahan yang ditimbulkan akibat adanya suara
desingan yang keras dari kabel setiap datang musim hujan. Secara teknis meskipun tidak serta merta identik
sebagai penyebab gangguan kesehatan namun telah mengganggu ketenangan warga yang tinggal di sekitar
daerah tersebut. Gangguan ketenangan apabila sampai menimbulkan kecemasan, yang pada akhirnya
mengganggu aktivitas warga secara sosial ekonomi, pada hakikatnya merupakan gangguan kesehatan..

Key words: Jaringan SUTT, prilaku masyarakat dan Kondisi Sosial Ekonomi

Pendahuluan untuk rasa aman. Tapi ketentuan dapat dikatakan


aman secara internasional, bila tidak ada rumah
Latar Belakang
atau hunian penduduk di bawah kawat atau
Rencana pemerintah untuk meningkatkan jaringan SUTET tersebut.
kesejahteraan rakyat melalui industrialisasi Kehadiran medan magnet dan medan listrik
tampaknya merupakan suatu rencana yang patut di di kehidupan manusia tidak dapat dirasakan oleh
dukung oleh semua pihak. Perusahaan Listrik indera manusia, keculai jika intensitasnya cukup
Negara (PLN) merupakan salah industri besar dan terasa bagi orang-orang yang
perusahaan yang bergerak dibidang hipersensitif saja. Medan listik dan medan magnit
ketenagalistrikan. Dalam upaya memenuhi termasuk kelompok radiasi non-pengion. Radiasi
kebutuhan tenaga listrik, maka dibangun sistem ini relatif tidak berbahaya, berbeda sama sekali
jaringan terpadu meliputi sistem interkoneksi dengan radiasi jenis pengion seperti radiasi nuklir
pusat-pusat pembangkit tenaga listrik serta atau radiasi sinar rontgen. Berbagai macam
membangun sistem transmisi dari pusat kekhawatiran muncul akan dampak SUTET
pembangkit ke gardu induk. Lengkung kawat terhadap kesehatan bagi sebagian penduduk yang
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) PT PLN tinggal di wilayah yang dilewati jalur SUTET.
Persero banyak terbentang melintasi berbagai Seiring dengan meningkatnya kesadaran
peruntukan lahan, mulai dari lahan kosong, sawah, masyarakat tentang masalah keselamatan kerja dan
perkebunan, jalan, sampai pemukiman penduduk. keselamatan lingkungan, maka masalah
Menurut Anies (2006), lengkung kawat SUTET interkoneksi dan transmisi dengan tegangan tinggi
yang terendah harus memenuhi prasyarat minimal atau ekstra tegangan tinggi menjadi suatu
persoalan yang harus diperhatikan dengan cermat Tujuan dan Kegunaan
apabila tegangan tinggi tersebut melewati Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka
pemukiman penduduk. Walaupun belum ada kata tujuan dari penelitian ini adalah:
sepakat untuk menentukan batas aman bagi radiasi 1. Mengidentifikasi prilaku masyarakat yang
tegangan tinggi, namun Amerika Serikat sebgai tinggal di sekitar jaringan SUTT
negara industri yang banyak menggunakan 2. Mendeskripsikan kondisi sosial ekonomi
jaringan tegangan tinggi, telah menentukan batas masyarakat yang tinggal di sekitar jaringan
aman sebesar 0,2 mikro Weber/m2.sedangkan SUTT
Rusia 1000 lebih rendah dengan yang ditetapkan 3. Mengidentifikasikan apakah keberadaan
oleh Amerika Serikat. Adanya perbedaan jaringan SUTT berpengaruh terhadap kondisi
penetapan batas aman karena penelitian mengenai sosial ekonomi masyarakat yang tinggal di
dampak radiasi tegangan tinggi terhadap manusia sekitar jaringan SUTT.
masih belum selesai dan masih terus dilakukan.
Meskipun pihak WHO dan beberapa pakar Kajian ini ini diharapkan berguna sebagai
telah menyimpulkan bahwa tidak ada banyak bahan pertimbangan bagi pihak-pihak terkait yang
pengaruh yang ditimbulkan oleh medan listrik berhubungan dengan kegiatan pembangunan
sampai 20 kV/m pada manusia dan medan listrik jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)
100 kV/m tidak mempengaruhi kesehatan hewan selain itu diharapkan dapat digunakan untuk
percobaan. Disamping itu percobaan beberapa menentukan kebijakan-kebijakan yang berkaitan
sukarewalawan yang dilakukan pada medan dengan program pembangunan berwawasan
magnit 5 mT hanya memiliki sedikit efek pada lingkungan.
hasil uji klinis dan fisik. Meskipun demikian
kehadiran jaringan interkoneksi Saluran Udara METODE PENELITIAN
Tegangan Tinggi yang berada di pemukiman
Metode penelitian yang digunakan adalah
penduduk dapat menyebabkan gangguan psikis
metode surve, dilaksanakan di daerah pemukiman
seseorang dan hal itu dapat diartikan sebagai
penduduk yang berada di sekitar jaringan SUTT di
gangguan kesehatan manusia (Fathony, 2006)
wilayah Sumatera Selatan. Pengambilan sampel
Sumatera Selatan merupakan salah satu
dilakukan secara acak sederhana (simple random
propinsi yang terus menerus sedang melakukan
sampling) terhadap penduduk yang bermukim di
pembangunan. Salah satu sektor penting yang
sekitar jaringan SUTT, adapun desa-desa yang
sedang diprioritaskan adalah bidang
masuk dalam penelitian ini mencakup Desa Merah
ketenagalistrikan. Dalam upaya meningkatkan
Mata Kecamatan Banyuasin I, Kelurahan Kemang
pelayanan dan pemerataan kebutuhan tenaga listrik
Agung Kecamatan Kertapati, Desa Sungai
maka telah dibangun jaringan Saluran Udara
Kedukan Kecamatan Rambutan, dan Desa Ibul
Tegangan Tinggi (SUTT). Pembangunan jaringan
Besar Kecamatan Pemulutan Propinsi Sumatera
SUTT dimulai pada tahun 1983 dan manfaatnya
Selatan. Untuk mendapatkan data primer maupun
sangat dirasakan oleh masyarakat. Selain manfaat
sekunder, dilakukan wawancara dengan
positif yang diperoleh, maka terdapat beberapa hal
berpedoman pada kuisioner yang telah disusun
yang menimbulkan permasalahan terutama pada
serta pengamatan langsung terhadap aktivitas
sekelompok masyarakat yang tinggal di bawah
warga yang tinggal di sekitar jaringan Saluran
jaringan SUTT. Salah satu permasalahan yang
Udara Tegangan Tinggi (SUTT).
diakibatkan oleh kegiatan tersebut antara lain
Peubah yang diteliti meliputi prilaku
dampak sosial yang berupa ketidaknyamanan
masyarakat yang bermukim di sekitar jaringan
masyarakat yang tinggal berada tidak jauh dari
SUTT baik yang bermuatan 70 kV dan 150 kV,
jaringan SUTET. Penelitian ini mencoba mengkaji
Persepsi masyarakat terhadap adanya jaringan
masalah kondisi sosial ekonomi dan prilaku
SUTT yang berada di atas pemukiman mereka
masyarakat yang tinggal di sekitar area jaringan
serta apakah hal itu berpengaruh terhadap prilaku
Saluaran Udara Tegangan Tinggi.
atau aktifitas mereka sehari-hari. Data yang
dikumpulkan dianalisis secara deskriptif sesuai
Rumusan Masalah
dengan distribusi frekuensi setiap indikator yang
Berdasarkan uraian tersebut, maka diamati.
permasalahan yang menarik untuk diteliti adalah:
1. Bagaimana prilaku masyarakat yang tinggal di
HASIL DAN PEMBAHASAN
sekitar jaringan SUTT.
1. Data Responden
2. Bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat
Karakteristik responden yang diambil
yang tinggal di sekitar jaringan SUTT.
berasal dari beberapa warga yang bermukim di
3. Apakah Keberadaan Jaringan SUTT
bawah jeringan SUTT meliputi umur responden,
berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi
pendidikan formal, jumlah anak, status
masyarakat yang tinggal di sekitar jaringan
kepemilikan tanah/pekarangan, pekerjaan,
SUTT.
pendapatan, bentuk fisik bangunan rumah, lama sebagian besar responden yang tinggal di bawah
berdomisili, dan Keikutsertaan kegiatan jalur SUTT masuk dalam kategori usia produktif,
penyuluhan. Pendidikan formal dikategorikan yaitu di Desa Merah Mata sebesar 88%, Desa
seperti tingkat pendidikan pada umumnya seperti Sungai Kedukan sebesar 92%, Desa Ibul Besar
SD, SMP, SMU, dan PT. Jumlah seluruh sebesar 88%, dan di Kelurahan Lingga Raya
responden sebanyak 100 orang responden yang sebesar 80%.
diambil secara acak dengan menggunakan Metode b). Pendidikan
Simple Random Sampling pada warga yang tinggal
atau bermukim di sekitar jeringan SUTT. Metode b.1. Sarana Pendidikan
pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan Tingkat pendidikan sebagian besar Kepala
menggunakan metode wawancara terstruktur yang Keluarga di wilayah studi relatif masih rendah,
dibantu dengan daftar pertanyaan yang sudah yakni tamat SD. Namun sekarang ini, minat untuk
dipersiapkan memberikan pendidikan yang lebih baik kepada
.Pada umumnya sebagian besar penduduk anak umumnya cukup baik. Jenis dan jumlah
desa di wilayah studi berasal dari penduduk asli sarana pendidikan di wilayah studi pada saat
yang sudah menetap puluhan tahun yang lalu, dan dilakukan penelitian dapat dilihat pada Tabel 02
hanya sebagian kecil saja yang merupakan berikut ini.
penduduk pendatang. Meskipun penduduk
pendatang akan tetapi notabene mereka masih Tabel 2. Jumlah sarana pendidikan (negeri &
berasal dari wilayah sekitar. Dari hasil pemantauan swasta) di wilayah studi menurut jenjang
di lapangan diketahui bahwa sebagian besar pendidikan.
responden adalah laki-laki (64%) dan 36% Kecamatan Desa/Kel. SD SMP SMA MI
perempuan. Sebagian besar (55%) berusia antara Banyuasin 1 Merah Mata 1 1 0 0
Kertapati Kemang Agung 2 1 0 0
33-50 tahun, 30% berusia kurang dari 35 tahun, Rambutan S. Kedukan 1 1 0 1
dan sebagian kecil (15%) di atas 50 tahun. Pada Pemulutan Ibul Besar 1 0 0 1
Jumlah 5 3 0 2
jenjang usia tersebut kodisi fisik responden cukup Sumber : Data Monografi Desa, Tahun 2011
prima.
b.2. Tingkat Pendidikan Responden
a). Umur Pendidikan perlu dikaji karena pendidikan
Pada hakikatnya umur merupakan suatu turut andil dalam membentuk pola pikir seseorang
anugerah yang dikaruniakan kepada manusia, untuk lebih maju dan lebih menerima suatu
dimana dengan umur yang panjang manusia dapat informasi atau ilmu pengetahuan yang baru.
melakukan sesuatu dalam hidupnya. Berkaitan Pendidikan merupakan salah satu faktor yang
dengan kajian ini bahwa umur seseorang yang menentukan keberhasilan pengembangan kualitas
tinggal di bawah jeringan SUTT merupakan salah sumberdaya manusia, dengan diperolehnya
satu manifestasi kondisi fisik dari responden. pendidikan yang semakin tinggi maka dapat
Tingkat umur responden berkisar antara 38 tahun meningkatkan produktivitas kerja, karena
sampai dengan 65 tahun. Berikut adalah data pendidikan akan merubah pola pikir seseorang
mengenai jumlah responden berdasarkan usia yang dalam menyikapi dan menerima sesuatu yang baru.
mereka miliki. Data latar belakang pendidikan responden yang
tinggal di sekitar jalur SUTT tersaji pada Tabel 2.
Tabel 1. Responden yang Tinggal di Bawah
SUTT Berdasarkan Umur Tabel 3. Tingkat Pendidikan Responden
Umur Merah Mata Kemang Ibul Besar S. Kedukan
Pendidikan Merah Mata Kemang Agung Ibul Besar S. Kedukan
(tahun) Agung
Jml % Jml % Jml % Jml %
Jml % Jml % Jml % Jml %
SD 14 56,0 9 36,0 11 44,0 10 40,0
Produktif
SMP 7 28,0 3 12,0 8 32,0 5 20,0
33-39 4 16,0 5 20,0 3 12,0 1 4,0
SMA 1 4,0 6 24,0 4 16,0 1 4,0
40-46 8 32,0 7 28,0 9 36,0 12 48,0
TTSD 3 12,0 2 8,0 2 8,0 4 16,0
47-54 10 40,0 11 44,0 10 40,0 7 28,0
Total 25 100,0 25 100,0 25 100,0 25 100,0
Jumlah 22 88,0 23 92,0 22 88,0 20 80,0
Sumber : Analisis Data Primer, 2011
Non
Produktif
> 54 3 12,0 2 8,0 3 12,0 5 20,0
Total 25 100 25 100 25 100 25 100
Berdasarkan tingkat pendidikan responden,
Sumber : Analisis Data Primer, 2011. maka data di atas menunjukkan bahwa sebagian
Umur responden yang dijadikan sampel besar masyarakat yang tinggal di bawah jalur
dalam kajian ini terbagi dalam dua golongan umur SUTT memiliki latar belakang pendidikan yang
yaitu golongan umur produktif dan golongan umur rendah atau setingkat Sekolah Dasar (SD), yaitu
non produktif. Dimana yang masuk dalam kategori sebesar 56% terdapat di Desa Merah Mata, 44% di
umur produktif dalam kajian ini adalah responden Desa Ibul Besar, 40% di Kelurahan Lingga Raya
yang berumur antara 33 tahun sampai dengan dan sebanyak 36% di Desa Sungai Kedukan. Hal
umur 54 tahun, sedangkan golongan non produktif ini sesuai keadaan nyata bahwa mereka yang
yaitu responden yang sudah berusia diatas 54 berpendidikan rendah memiliki pengetahuan dan
tahun. Bila dilihat dari Tabel 5.1.dapat dikatakan
kesadaran yang rendah tentang arti dari pernah melihat kejadian yang fatal akibat tinggal
bahayannya tinggal di bawah jaringan SUTT. berdekatan dengan jalur SUTT. Data responden
yang menunjukkan lamanya berdomisili di bawah
jaringan SUTT tersaji pada Tabel 4.
c). Kepadatan dan Pertumbuhan Penduduk
Tabel 5. Responden Berdasarkan Lamanya
Berdasarkan data statistik di wilayah studi
Berdomisili.
pada tahun 2011, tingkat kepadatan penduduk di Lama Merah Mata Kemang Agung Ibul Besar Sungai
wilayah studi rata-rata masih tergolong rendah domisili Kedukan
(tahun) Jml % Jml % Jml % Jml %
(kurang dari 50 jiwa/km2), akan tetapi di < 10 5 20,0 3 12,0 8 32,0 4 16,
10 sd 20 17 68,0 15 60,0 13 52,0 19 76,
Kelurahan Kemang Agung Kecamatan Kertapati > 20 3 12,0 7 28,0 4 16,0 2 8,
memiliki tingkat kepadatan penduduk yang cukup Total 25 100 25 100 25 100 25 100,
Sumber : Analisis Data Primer, 2011
tinggi, hal ini disebabkan wilayah tersebut masuk
ke dalam wilayah perkotaan yang notabene
Sebagian besar responden yang tinggal di bawah
penduduknya cukup padat dan beraneka ragam.
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)
Sedangkan untuk tiga desa lainnya yaitu Merah
menyatakan bahwa rata-rata mereka sudah tinggal
Mata, Sungai Kedukan dan Desa Ibul Besar
di kawasan tersebut antara 10 sd 20 tahun, hanya
lokasinya sudah berada di luar kota yang
beberapa penduduk yang mengaku sudah tinggal di
penduduknnya masih relatif sedikit dan cenderung
daerah tersebut di atas 20 tahun. Akan tetapi hasil
untuk memencar untuk mencari tempat tinggal,
dari observasi yang dilakukan oleh tim survey
biasanya berdomisili di dekat kebun, atau
bahwa sebagian besar yang sudah tinggal lebih
pinggiran sungai.
dari 20 tahun lokasinya berada agak jauh (> 10 m)
Tabel 4. Data Kepadatan Penduduk di wilayah dari area lintasan jaringan SUTT. Dari data di atas
studi yang dikaji pada tahun 2011. dapat diketahui bahwa rata-rata mereka yang
Kepadatan
Desa/Kelurahan
Jml. Penduduk
Luas (Km2) Penduduk
tinggal di kawasan tersebut pada awalnya sudah
(Jiwa)
(Jiwa/Km2) menyadari adanya jaringan SUTT di atasnya
Merah Mata 2.082 916 2,27
Kemang Agung 3.791 638 5,94
Ibul Besar 964 512 1,88
S. Kedukan 1.024 766 1,33 d.1.2. Status Tempat Tinggal
Sumber : Data Monografi Desa di Wilayah Studi, 2011
Kondisi tempat tinggal penduduk yang
Berdasarkan Tabel 3. dapat diketahui bahwa berada jalur Saluran Udara Tegangan Tinggi
Kelurahan Kemang Agung memiliki tingakt (SUTT) 150 kv pada umumnya masih jarang-
kepdatan yangl lebih tinggi dibandingakna dengan jarang. Hal ini mengingat sebagian besar lintasan
daerah lainnya. Di wilayah ini tipe pemukimannya jalur SUTT 150 kv berada di luar perkotaan.
adalah terpusat di pinggir jalan dan sebagian Berbeda dengan jalur SUTT 70 kv yang lebih
menyebar masuk ke dalam. Pemukiman yang banyak melintasi pemukiman penduduk padat, hal
memiliki tipe memusat inilah yang cenderung rentan ini disebabkan antara Gardu Induk satu dengan
dengan potensi terkena radiasi gelombang yang lainnya masih berada di wilayah perkotaan
elektromagnetik yang dipancarkan dari jaringan (padat penduduk). Pada dasarnya pihak PLN guna
Saluran Udara Tengangan Tinggi (SUTT), karena meminimalisir adanya konflik dengan warga,
rumahnya cenderung berjejer di bawah lintasan pihaknya sudah membebaskan lahan dengan cara
jaringan SUTT. memberikan kompensasi terhadap tanah yang
dilintasi oleh setiap Jalur SUTT. Meskipun
d). Sosial Ekonomi demikian masih banyak ditemukan bangunan
permanen atau semi permanen yang berada di
d.1. Kondisi Sosial bawah lintasan SUTT dan ada juga yang
dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi seperti
d.1.1. Lama Tinggal membuka warung, bercocok tanam, memelihara
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) ikan, dan tempat tinggal. Terdapat beberapa
yang dibangun sekitar tahun 1985 pada saat ini pernyataan berkenaan dengan status kepemilikan
sebagian sudah terdapat pemukiman warga yang tempat tinggal atau lahan, yaitu milik sendiri,
tinggal di bawah jaringan tersebut. Lamanya menyewa, dan menumpang.
domisili seorang warga yang tinggal di area
jaringan SUTT mencerminkan tingkat kesadaran Tebel 6. Distribusi Responden Berdasarkan
meraka terhadap bahaya efek yang ditimbulkan Status Kepemilikan Tempat Tinggal
dari radiasi medan magnit atau listrik yang
Status Tempat Merah Mata Kemang Agung Ibul Besar S. Kedukan
ditimbulkan dari aliran SUTT masih cukup rendah. Tinggal Jml % Jml % Jml % Jml %
Keputusan seseorang warga untuk tidak memiliki Milik Sendiri 18 72 22 88 19 76 17 68
Menyewa 1 4 0 0 2 8 1 4
keinginan pindah dari bawah jaringan SUTT Menumpang 6 24 3 12 4 16 7 28
dimungkinkan karena selama ini mereka belum Total 25 100 25 100 25 100 25 100
Sumber : Analisis Data Primer, 2011
sd 20 meter dari kabel lintasan SUTT di Desa
Berdasarkan Tabel 9.6 dapat diketahui bahwa Merah Mata sebanyak 8 KK atau 32%, Kelurahan
sebagian besar responden yang tempat tinggalnya Kemang Agung 7 KK atau 28%, Dusun Ibul Besar
berada di bawah jaringan SUTT menyatakan 12 KK atau 48%, dan di Desa Sungai Kedukan 10
bahwa status tanah yang mereka tempati saat ini KK atau 28%. Sedangkan untuk jarak tempat
merupakan tanah milik sendiri, yaitu masing- tinggal warga dengan kabel SUTT di atas 20 meter
masing di Desa Merah Mata sebanyak 18 KK atau di Desa Merah Mata sebanyak 9 KK atau 36%,
72%, Kelurahan Kemang Agung sebanyak 22 KK Kelurahan Kemang Agung 12 KK atau 48%,
atau 88%, Dusun Ibul Besar sebanyak 19 KK atau Dusun Ibul Besar 9 KK atau 36%, dan di Desa
76%, dan di Desa Sungai Kedukan sebanyak 17 Sungai Kedukan 7 KK atau 28%. Berarti sebagian
KK atau 68%. Untuk warga yang status tempat besar responden yang bermukim di bawah atau di
tinggalnya menyewa hanya ditemukan pada sekitar lintasan jaringan SUTT jarak tempat
responden yang berada di Desa Merah Mata, tinggalnya dengan jaringan tegangan tinggi di atas
Dusun Ibul Besar dan Desa Sungai Kedukan. 10 meter.
Sedangkan responden yang statusnya hanya
menumpang, untuk Desa Merah Mata sebanyak 6 d.1.4. Kegiatan Penyuluhan Tentang
KK atau 24%, Kelurahan Kemang Agung Bahayanya Medan Elektromagnetik Bagi
sebanyak 3 KK atau 12%, Dusun Ibul Besar Kesehatan
sebanyak 4 KK atau 16%, dan di Desa Sungai
Kedukan sebanyak 7 KK atau 28%. Untuk menggali informasi dan memberikan
pengetahuan masyarakat tentang pengaruhnya
gelombang elektromagnetik yang berasal dari
d.1.3. Jarak Tempat Tinggal dengan Jaringan
transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)
SUTT
maka dilakukan suatu kegiatan sosialisasi atau
penyuluhan. Dari hasil penggalian informasi dari
Pada dasarnya batas jarak aman dengan
warga setempat yang tinggal di bawah jaringan
kabel jaringan SUTT minimal enam meter dari
SUTT diketahui bahwa sebagian besar mereka
lendutan kabel. Sangat dianjurkan untuk tidak
mengaku aman-aman saja selama mereka tinggal
mendirikan bangunan fisik maupun menanam
dan belum pernah terjadi adanya gangguan yang
tanaman tahunan yang dapat tumbuh tinggi di
berarti. Akan tetapi sebagian warga juga merasa
bawah jalur jaringan SUTT, mengingat hal ini
khawatir dengan suara kebisingan dan kadang ada
sangat berbahaya karena selain mengganggu
letusan yang berasal dari saluran tegangan tinggi
Kondisi Ruang Bebas SUTT juga dapat
terutama pada saat cuaca kurang baik. Untuk
mengakibatkan dampak negatif bagi warga yang
mengurangi kecemasan yang menimbulkan
tinggal di bawahnya. Semakin dekat jarakanya
kekhawatiran warga maka pihak pemrakarsa selain
dengan lintasan jalur tegangan tinggi maka
mengadakan kegiatan penyuluhan juga telah
dampak dari induksi gelombang
menempatkan beberapa mandor line yang bertugas
elektromagnetiknya semakin besar. Dalam kajian
mengontrol keamanan sepanjang jalur SUTT.
ini jarak antara bangunan fisik (rumah) dengan
Berikut adalah pengakuan warga mengenai pernah
jarak kabel Saluran Udara Tegangan Tinggi
atau tidak pernah mengikuti kegiatan penyuluhan
(SUTT) diklasifikasikan mulai dari jarak ≤ 10
yang dilakukan oleh pemrakarsa.
meter, 11 s/d 20 meter dan jarak lebih dari 20
meter. Berikut adalah responden berdasarkan jarak
Tabel 8. Keikutsertaan Kegiatan Penyuluhan
hunian dengan jaringan Saluran Udara Tegangan Keikutsertaan Merah Mata Kemang Ibul Besar S. Kedukan
Tinggi (SUTT) di wilayah studi. Warga Agung
Jml % Jml % Jml % Jml %
Pernah 19 76,0 15 60,0 16 64,0 22 88,0
Tidak Pernah 6 24,0 10 40,0 9 36,0 3 12,0
Tabel 7. Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah 25 100 25 100 25 100 33 100
Jarak Rumah dengan Jaringan SUTT Sumber : Analisis Data Primer, 2011
Jarak Merah Mata Kemang Ibul Besar S. Kedukan
(meter) Agung
Jml % Jml % Jml % Jml % Dari Tabel di atas dapat diketahui seberapa
≤ 10 10 40 6 24 4 16 8 32
11 sd 20 8 32 7 28 12 48 10 40
besar antusias warga untuk menghadiri kegiatan
> 20 9 36 12 48 9 36 7 28 sosialisasi atau penyuluhan yang dilakukan oleh
Total 25 100 25 100 25 100 25 100
Sumber : Analisis Data Primer, 2011 pihak pemrakarsa. Sebagian besar animo
masyarakat untuk mengikuti kegiatan tersebut
Dari Tabel 7 diketahui responden yang jarak sangat tinggi, hal ini dapat dilihat dari warga yang
tempat tinggalnya dengan lintasan jaringan SUTT berada di Desa Merah Mata memperlihatkan 76%
kurang dari 10 meter di Desa Merah Mata mengakui pernah mengikuti sosialisasi dan 24%
sebanyak 10 KK atau 40%, Kelurahan Kemang menyatakan tidak pernah, di Kelurahan Kemang
Agung 6 KK atau 24%, Dusun Ibul Besar 4 KK Agung sebanyak 60% menyatakan pernah
atau 16%, dan di Desa Sungai Kedukan 8 KK atau mengikuti kegiatan sosialisasi dan 40% belum
32%. Tempat tinggalnya yang berjarak antara 11 pernah, di Dusun Ibul Besar sebanyak 64%
mengaku pernah ikut sosialisasi dan 36% tidak d.2.2. Pendapatan
pernah, sedangkan di Desa Sungai Kedukan
sebanyak 88% mengaku pernah mengikuti Pendapatan yang dimaksud dalam kajian ini
sosialisasi dan 12% mengaku tidak pernah adalah rata-rata besarnya penghasilan yang
mengikuti sosialisasi. Hal ini dapat diartikan diterima oleh penduduk berasal dari sumber mata
bahwa pada dasarnya sebagian besar warga yang pencaharian yang diterima setiap bulan.
tinggal di bawah tower telah memiliki pengetahuan Pendapatan penduduk yang tinggal di sekitar
tentang pengaruh kuat medan elektromagnetik jaringan SUTT sangat bervareasi tergantung dari
terhadap kehidupan ekosistem sekitar jaringan jenis pekerjaan yang digeluti. Tingkat pendapatan
transmisi tegangan tinggi. Dengan diadakan masyarakat sangat bervariasi, umumnya berkisar
penyuluhan diharapkan dapat meminimalisir resiko antara Rp. 1.000.000,- sampai > Rp. 2.000.000,-
baik dari sisi masyarakat stakeholder sebagai per bulan, Ini terlihat dari beragamnya usaha di
”user” maupun perusahaan sebagai masyarakat, dengan tingkat penghasilan yang
”operator/distributor”. berbeda. Adapun responden berdasarkan
pendapatan dapat dilihat pada Tabel 10 sebagai
berikut.
d.2. Ekonomi
d.2.1. Sumber Mata Pencaharian
Tebel 10. Distribusi Responden Berdasarkan
Pendapatan
Sumber mata pencaharian masyarakat di Pendapatan Merah Mata Kemang Ibul Besar S. Kedukan
wilayah studi memiliki corak beranekaragam, pada (jt/bln) Agung
Jml % Jml % Jml % Jml %
umumnya sebagai petani dengan mengusahakan <1 5 20 8 32 6 24 4 16
1 s/d < 1,5 14 56 10 40 8 32 7 28
karet, dan padi. Selain itu, sebagian warga 1,5 s/d < 2 4 16 6 24 6 24 8 32
memeliki mata pencaharian yang tidak tetap, ada > 2 / lebih 2 8 1 4 5 20 6 24
Total 25 100 25 100 25 100 25 100
yang sebagai buruh, tukang ojek, dan tidak sedikit Sumber : Analisis Data Primer, 2011
yang merangkap pekerjaan. Sebagian ada yang
menekuni usaha industri rumah tangga seperti Dari tabel 10 dapat diketahui responden
membuat tikar purun, kelempang, kerupuk, dan dengan pendapatan kurang dari Rp 1.000.000,- per
sebagainya. Usaha pertanian pada umumnya masih bulan di Desa Merah Mata sebanyak 5 KK atau
dilakukan secara tradisional. Untuk menambah 20%, Kelurahan Kemang Agung sebanyak 8 KK
penghasilan, sebagian masyarakat juga berusaha di atau 32%, Desa Ibul Besar sebanyak 6 KK atau
bidang peternakan dan perikanan. Sebagian kecil 24%, dan di Desa Sungai Kedukan sebanyak 4 KK
ada yang berusaha di sektor perdagangan dan jasa atau 16%. Berpendapatan Rp 1.000.000,-s/d < Rp
seperti industri kecil, mebel, perbengkelan, jasa 1.500.000,- per bulan di Desa Merah Mata
transportasi, toko dan rumah makan. sebanyak 14 KK atau 56%, Kelurahan Kemang
Jenis mata pencaharian yang dimiliki oleh Agung 10 KK atau 40%, Desa Ibul Besar sebanyak
responden di wilayah studi antara lain sebagai 8 KK atau 32%, Desa Sungai Kedukan sebanyak 7
petani, pedagang, buruh serabutan, swasta, PNS, KK atau 28%. Responden yang berpendapatan
dan berbagai jenis usaha dibidang jasa. Adapun Rp1.500.000,- s/d < Rp 2.000.000,- per bulan di
jumlah responden berdasrkan jenis pekerjaan di Desa Merah Mata sebanyak 4 KK atau 16%,
wilayah studi dapat dilihat pada Tabel 9, sebagai Kelurahan Kemang Agung sebanyak 6 KK atau
berikut : 24%, Desa Ibul Besar sebanyak 6 KK atau 24%,
Desa Sungai Kedukan sebanyak 8 KK atau 32%.
Tebel 9. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Responden yang berpendapatan Rp 2.000.000,-
Pekerjaan atau lebih per bulan di Desa Merah Mata sebanyak
Jenis Merah Mata Kemang Ibul Besar S . Kedukan
Pekerjaan Agung 2 KK atau 8%, Kelurahan Kemang Agung
Jml % Jml % Jml % Jml %
Tani 15 60 11 44 6 24 3 12
sebanyak 1 KK atau 4%, Desa Ibul Besar sebanyak
Dagang 2 8 3 12 8 32 6 24 5 KK atau 20%, dan Desa Sungai Kedukan
Buruh 5 20 4 16 11 44 8 12
Peg.Swasta 0 0 1 4 2 8 2 8
sebanyak 6 KK atau 24%. Hal ini berarti sebagian
Wiraswasta 3 12 6 24 4 16 5 20 besar responden yang tinggal di bawah saluran
PNS 0 0 0 0 0 0 1 4
Total 25 100 25 100 25 100 25 100 SUTT rata-rata berpendapatan antara Rp
Sumber : Analisis Data Primer, 2011 1.000.000,- s/d < Rp 1.500.000,- per bulan, hal ini
dapat diartikan bahwa sebagian besar penduduk
Berdasarkan Tabel 9 diketahui bahwa sebagian yang tinggal di bawah jaringan SUTT masuk
besar responden yang tinggal di sekitar Saluran dalam kategori keluarga miskin, dengan asumsi
Udara Tegangan Tinggi (SUTT) bermata bahwa penghasilan yang diperoleh per hari habis
pencaharian sebagai petani. Adapun bila dilihat untuk memenuhi kebutuhan keluarga dalam sehari.
secara berurutan jenis mata pencaharian yang
dominan adalah tani, buruh, wiraswasta, dagang,
pegawai swasta dan PNS.
e). Persepsi Masyarakat terhadap Adanya Beberapa kejadian yang dikeluhkan
Jaringan SUTT di Sekitarnya warga, itulah fenomena yang hampir dapat
dijumpai di pemukiman di bawah Saluran
Menurut Rachmat (2002), persepsi adalah Tegangan Tinggi (SUTT). Asumsi warga
proses mental yang menghasilkan bayangan pada fenomena-fenomena tersebut merupakan indikator
diri individu, sehingga dapat mengenal suatu objek dapat mengganggu kesehatan. Dapat dijelaskan
dengan jalan assosiasi suatu ingatan tertentu, baik dengan menggunakan Teori James Clark Maxwell
secara indera penglihatan, perabaan maupun yang (1865). Sewaktu ia mengumumkan teorinya
lainnya. Banyak fenomena yang menarik berkaitan tentang ”a dynamic theory of the electromagnetic
dengan keluhan warga terhadap radiasi field”, suatu teori revolusioner tentang pergeseran
elektromagnetik yang berasal dari Saluran Udara arus yang diramalkan dapat menimbulkan
Tegangan Tinggi (SUTT) atau Saluran Udara gelombang electromagnet yang merambat dengan
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET). Intinya, bahwa kecepatan cahaya. Pada waktu teori tersebut
sebagian warga yang tinggal di bawah jaringan diumumkan Maxwell belum menyebutnya sebagai
SUTT merasa khawatir dapat terganggu suatu radiasi seperti yang kita kenal saat ini.
kesehatannya, karena munculnya berbagai Secara teoris elektron yang membawa arus listrik
fenomena pada kabel jaringan listrik tegangan pada jaringan tegangan tinggi akan bergerak lebih
tinggi. Fenomena tersebut benar-benar dapat cepat bila perbedaaan tegangannya makin tinggi.
dilihat, didengar, dan dirasakan oleh warga yang Elektron yang membawa arus listrik pada jaringan
bertempat tinggal di bawahnya. Latar belakang interkoneksi dan juga pada jaringan transmisi,
pendidikan, kultur, serta aspek sosial budaya lain, akan menyebabkan timbulnya medan magnit
dapat mempengaruhi timbulnya persepsi maupun medan listrik. Elektron bebas yang
terhadapnya. Sebagian memang merupakan suatu terdapat dalam udara di sekitar jaringan tegangan
fenomena yang secara teknis mempunyai dasar tinggi, akan terpengaruh oleh adanya medan
ilmiah, tetapi seringkali merupakan persepsi yang magnet dan medan listrik, sehingga gerakannya
tidak boleh dibantah begitu saja. Bahkan yang akan semakin cepat dn hal ini akan menyebabkan
menyangkut sosial ekonomi, terutama turunnya timbulnya ionisasi di udara. Dalam hal ini elektron
nilai properti/tanah juga merupakan fenomena sebagai partikel yang bermuatan negatif dalam
sosial yang menarik. gerakannya akan bertumbukan dengan meolekul-
Pada beberapa kasus di daerah lain radiasi molekul udara sehingga timbul ionisasi berupa
yang berada di bawah jaringan SUTT dapat ion-ion dan elektron baru. Proses ini akan berjalan
menyebabkan sebuah Tes pen menyala walaupun terus selama ada arus pada jaringan tegangan
tidak disentuhkan pada benda apapun. ”saya tidak tinggi dan akibatnya ion dan elektron akan menjadi
rela manusia dianggap sebagai kabel hidup !”, kata berlipat ganda terlebih lagi bila gradien
salah satu warga yang tinggal di bawah jaringan. tegangannya cukup tinggi.
Memang Tes pen atau bahkan Neon tanpa kabel, Udara yang lembab karena adanya pohon-
bisa menyala, meskipun nyala neon tersebut agak pohon di bawah jaringan tegangan tinggi akan
redup. Ini fenomena yang benar-benar terjadi. Tes lebih mempercepat terbentuknya kelipatan ion dan
pen yang menyala di bawah SUTT, mestinya sama elektorn yang disebut dengan avalanche. Akibat
dengan tes pen yang menyala di dekat pemancar berlipat gandanya ion dan elektron, akan
radio, atau di koil mobil. Juga tes pen yang peka, menimbulkan korona berupa percikan busur
lampu indikatornya akan menyala jika kita cahaya yang seringkali juga disertai dengan suara
memegangnya, karena tubuh manusiapun mendesis dan bau khusus yang disebut dengan bau
mengandung listrik. Bedanya, TV merupakan ozone. Peristiwa avalanche dan timbulnya korona
sarana hiburan yang sangat dibutuhkan, antena akibat adanya medan magnet dan medan listrik
pemancar radio tidak dirasakan mengganggu, pada jaringan tegangan tinggi maupun ekstra tinggi
apalagi koil mobil. Lampu neon dan tes-pen dapat inilah yang sering dikeluhkan oleh warga yang
menyala, akibat mudahnya gas neon di dalam tinggal di bawah atau di dekat SUTT.
tabung lampu dan tes-pen terionisasi. Karena itu, fenomena teknis tersebut
Adanya letusan dan busur cahaya ”kami memang benar-benar ada, meskipun tidak serta
takut dan terganggu oleh bising yang berasal dari merta identik sebagai penyebab gangguna
tiang-tiang tower tersebut. Kalau tidak percaya kesehatan, meskipun telah mengganggu
silahkan datang malam hari di bawahnya, atau ketenangan warga yang bertempat tinggal di
dapat juga anda lihat pada saat turun hujan....”, bawah maupun di sekitarnya. Gangguan terhadap
kata beberapa warga yang sudah tinggal puluhan ketenangan, apalagi sampai menimbulkan
tahun di bawahnya. ”kadang-kadang terdengar kecemasan, yang pada akhirnya mengganggu
seperti bunyi letusan, atau malam hari terlihat aktivitas warga secara sosial ekonomi, pada
warna merah menyala seperti bara api diatas hakikatnya merupakan gangguan kesehatan.
rumah, keluh warga yang lain. Beberapa upaya yang yang dapat dilakukan untuk
mengurangi gangguan yang diakibatkan oleh
adanya medan magnet dan medan listrik di sekitar sebagian besar memiliki mata pencaharian
jaringan tegangan tinggi : sebagai petani.
1. Atap rumah sebaiknya dari bahan yang b. Pendapatan masyarakat yang bermukim di
tidak menghantarkan listrik, misalnya sekitar jaringan SUTT sebagian besar
genting, asbes, sirap dan sebagainya. diketahui masih tergolong rendah yaitu antara
2. Sebaiknya rumah berlangit-langit (plafon) Rp1.000.000 s/d Rp1.500.000,- per bulan.
3. Atap rumah atau benda-benda di bawah c. Belum terbukti secara signifikan bahwa
SUTT yang terbuat dari logam atau dapat medan elektromagnetik yang ditimbulkan dari
menghantarkan listrik, sebaiknya jaringan SUTT dapat menimbulkan gangguan
ditanahkan (grounding). reproduksi manusia hal ini terbukti dari
4. Tanamlah pohon di halaman kosong di sebagian besar responden mengaku telah
sekitar rumah. memiliki anak bahkan ada yang lebih dari 3
5. Tidak keluar rumah sewaktu hujan atau orang.
cuaca buruk (banyak petir). d. Persepsi masyarakat yang tinggal di sekitar
6. Periksakan diri ke dokter sedini mungkin jaringan SUTT sebagian besar menyatakan
bila timbul gejala electrical sensitivity aman dan belum pernah mengalami resiko
Untuk melihat dampak dari induksi yang fatal akibat dari adanya jaringan SUTT
gelombang elektromagnetik terhadap kesehatan di atasnya. Hanya sebagian warga merasa
masyarakat yang berada di sekitar lokasi jaringan sedikit terganggu kenyamanannya dengan
perlu dilakukan pengukuran dan pengamatan adanya bunyi mendesing dari kabel pada saat
lingkungan antara lain : musim hujan.
a. Apakah medan listrik dan medan magnet e. Alasan masyarakat masih tetap tinggal di
sudah melebihi ambang batas yang daerah tersebut antara lain tidak memiliki
diperoleh oleh WHO dan SNI tempat tinggal lain, sudah lama tinggal di
b. Jika medan listrik dan medan magnet daerah tersebut, memiliki sumber mata
sudah melebihi ambang batas maka boleh pencaharian disekitar daerah tersebut, tidak
dilakukan pemeriksaan terhadap adanya kompensasi yang jelas dari pihak
kesehatan masyarakat. pemrakarsa, dan sebagainya

Tabel 11.Nilai Ambang Batas Induksi Elektrostatis


yang Diizinkan terhadap Manusia SARAN
No. Induksi Elektrostatis Waktu Kerja
(kV/m) (menit)
Peneliti menyarankan agar pihak pemrakarsa
1. 0–5 Tidak Terbatas lebih meningkatkan kepedulian terhadap
2. 5 – 10 150
3. 10 – 15 90 masyarakat yang masih bermukim di
4. 15 – 20 10 bawah/disekitar area jaringan SUTT dengan cara
5. 20 – 25 5
Sumber : Lembaga Riset Electro Pathologi Piezlburg Jerman Barat. Publikasi No. memberikan penyuluhan secara optimal atau
10 WHO memberikan bantuan dalam bentuk CSR
/Community Social Responsiblity. Pemberian
Tabel 12.Jarak Bebas Minimum antara Penghantar rambu-rambu atau tanda berbahaya akan depat
SUTT dengan Tanah dan Benda Lain meningkatkan kesadaran warga untuk dapat lebih
No Lokasi Jarak bebas
minimum (m) berhati-hati jika melakukan aktifitas di bawah
1. Lapangan terbuka atau daerah terbuka 6,5
2. Daerah dengan keadaan tertentu -
jaringan SUTT.
3. Bangunan tidak tahan api 12,5
4. Bangunan tahan api 3,5
5. Lalu lintas jalan/jalan raya 8 DAFTAR PUSTAKA
6. Pohon – pohon di halaman rumah, hutan, 3,5
perkebunan
7. Lapangan olah raga 12,5 Anies, 2006. “ SUTETT Menganggu Kesehatan.
8.
9.
Rel kereta api
Jembatan besi, rangka besi penahan
8
3
Suara Merdeka. 13 Februari 2006.
penghantar, kereta listrik terdekat Copyright@1996-2004 Suara Merdeka
10. Titik tertinggi tiang kapal pada kedudukan air 3
pasang/tertinggi pada lalu lintas air
Sumber : Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. 957 K/47/MPE/1999 Fathony, M. 2006., Radiasi Elektromagnetik dari
Alat Elektronik dan Efeknya bagi Kesehatan..

KESIMPULAN Ghandi, 1988., Advance in Desimetry of Radio


Berdasarkan hasil penelitian dan Frequency Radiation and Their Past and
pembahasan yang dilakukan, maka kesimpulan Project Impact on the Safety Standard.
yang dapat diambil adalah : IEE Instrumentation and Technology
a. Prilaku sosial masyarakat yang tinggal di
sekitar jaringan SUTT memiliki pola prilaku
tersendiri antara lain bentuk rumah yang tidak
permanen (kayu), berpendidikan rendah, dan
Peraturan Umum Listrik Indonesia 1987., Standar
Nasional Indonesia SNI 225-1987.
Panitia Penyempurnaan PUIL. Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia Jakarta.

Rakhmat, J. 2002. Psikologi Komunikasi.


Bandung : Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai