Anda di halaman 1dari 26

BAHAN AJAR DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK, Perhitungan Listrik Terapan, Analisis Tahanan Isolasi Dan Tegangan

Tembus Tekep Isolator Type : YSL-70AP

BUKU AJAR

(LUARAN PENELITIAN DIPA UNGGULAN TAHUN 2019)

MATA KULIAH : DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

BAB V PERHITUNGAN LISTRIK TERAPAN

SUB BAB :

ANALISIS TAHANAN ISOLASI DAN TEGANGAN TEMBUS


TEKEP ISOLATOR TYPE : YSL-70AP

TIM PENYUSUN

Ketua : Dr. Ir. I Wayan Jondra, M.Si. (0006076810)

Anggota 1 : I Gede Suputra Widharma, S.T., M.T.(0027127205)

Anggota 2 : Ir. I Nengah Sunaya, M.T. (0009126408)

Politeknik Negeri Bali

September 2019

i
BAHAN AJAR DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK, Perhitungan Listrik Terapan, Analisis Tahanan Isolasi Dan Tegangan
Tembus Tekep Isolator Type : YSL-70AP

ii
BAHAN AJAR DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK, Perhitungan Listrik Terapan, Analisis Tahanan Isolasi Dan Tegangan
Tembus Tekep Isolator Type : YSL-70AP

iii
BAHAN AJAR DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK, Perhitungan Listrik Terapan, Analisis Tahanan Isolasi Dan Tegangan
Tembus Tekep Isolator Type : YSL-70AP

ABSTRAK

Dalam era globalisasi ini kebutuhan akan sumber daya listrik sudah menjadi kebutuhan
primer bagi setiap manusia di seluruh dunia. Listrik sesungguhnya memiliki peranan yang
sangat penting dalam menggerakkan setiap aktivitas manusia, termasuk di dalamnya
menunjang perekonomian.

Demi menunjang kelancaran aktivitas manusia maka dibutuhkan penyaluran energi


listrik yang handal. Kehandalan penyediaan energi listrik diukur dengan rendahnya nilai SAIDI
dan SAIFI. Namun dalam kenyataannya sebagian besar PLN Area Jaringan belum mampu
memenuhi ketentuan SAIDI dan SAIFI yang ditetapkan dalam SPLN. Khusus untuk Jaringan
Tegangan Menengah 54% gangguan disebabkan oleh gangguan yang tidak jelas/temporer.
Gangguan ini disebabkan oleh pohon, binatang dan burung.

Kehadiran tekep isolator sebagai sebuah solusi untuk mengatasi gangguan temporer
sangatlah tepat. Berdasarkan hasil Pengujian yang yang telah dilakukan menjelaskan tahanan
isolasi dan tegangan tembus tekep isolator tersebut telah memenuhi standar yang berlaku,
sehingga mampu mengamankan gangguan temporer. Dengan demikian Pengujian ini
membuktikan bahwa Tekep Isolator Type YSL-70AP layak dipasang dalam jaringan distribusi
20 KV, sehingga hal ini dapat meyakinkan PLN untuk menerapkan produk ini secara masal.

Kata Kunci : Isolasi, Aman, Green

iv
BAHAN AJAR DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK, Perhitungan Listrik Terapan, Analisis Tahanan Isolasi Dan Tegangan
Tembus Tekep Isolator Type : YSL-70AP

v
BAHAN AJAR DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK, Perhitungan Listrik Terapan, Analisis Tahanan Isolasi Dan Tegangan
Tembus Tekep Isolator Type : YSL-70AP

PRAKATA

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat asung kerta wara nugraha-Nya Bahan Ajar
ini dapat dibuat, adapun judul pengujian ini adalah : ANALISIS TAHANAN ISOLASI
DAN TEGANGAN TEMBUS TEKEP ISOLATOR TYPE : YSL-70AP.

Pada kesempatan ini perkenankan kami menyampaikan ucapan terima kasih,


kepada yth :

1. Bapak Direktur Politeknik Negeri Bali, yang telah memfasilitasi kegiatan ini

2. Bapak Ketua Pusat Pengujian dan Pengabdian kepada Masyarakat, yang telah
menyetujui untuk melakukan kegiatan Pengujian ini

3. Bapak Ketua Jurusan Teknik Elektro, yang telah merestui penelitan ini.

4. Bapak Kepala Lab Teknik Tegangan Tinggi Universitas Brawijaya Malang


yang telah membantu pelaksanaan Pengujian ini.

5. Bapak Ibu petugas P3M yang telah memberi arahan pelaksanaan Pengujian
ini.

Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan
rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan dan saran
dalam pelaksanaan Pengujian ini.

Besar harapan kami bahan ajar ini dapat membantu pemahaman mahasiswa
tentang pengujian suatu material khususnya Tekep Isolator type : YSL-70AP.

Jimbara, September 2019

Tim Penyusun

vi
BAHAN AJAR DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK, Perhitungan Listrik Terapan, Analisis Tahanan Isolasi Dan Tegangan
Tembus Tekep Isolator Type : YSL-70AP

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pentingnya energi listrik sebagai mana dimuat dalam lamanan


https://news.detik.com/opini/d-1185402/energi-listrik-dalam-dilema menjelaskan
bahwa dalam era globalisasi ini kebutuhan akan sumber daya listrik sudah menjadi
kebutuhan primer bagi setiap manusia di seluruh dunia. Listrik sesungguhnya memiliki
peranan yang sangat penting dalam menggerakkan setiap aktivitas manusia, termasuk
di dalamnya menunjang perekonomian. Pergerakan roda perekonomian dunia sangat
dipengaruhi oleh ketersediaan energi listrik. Tanpa adanya sumber energi listrik akan
terjadi beberapa permasalahan dalam kehidupan manusia di masa kini dan mendatang.

Berbagai kegiatan masyarakat manusia di era modern ini membutuhkan


energi listrik. Kegiatan manusia terdiri atas ideologi, politik, ekonomi, sosial,
kebudayaan, pertahanan dan keamanan, semuanya membutuhkan listrik. Berbagai
kegiatan perekonomian mulai dari kegiatan perkantoran, pertokoan, pabrik/industri
(skala kecil maupun besar),
mall, rumah tangga, memerlukan tenaga listrik. Sedemikian vitalnya energi yang satu
ini hingga manusia berusaha membangun sistem penyediaan energi listrik yang handal.

Sistem penyediaan energi listrik ini terdiri atas beberapa bagian yaitu :
Pembangkit, gardu induk, transmisi, distribusi dan gardu distribusi dirancang
sedemikian rupa sehingga handal. Sistem yang handal ini dirancang untuk menjamin
kualitas ketersediaan tenaga listrik yang memenuhi standar. Sistem yang memenuhi
standar ini bertujuan untuk melindungi hak konsumen dan menguntungkan Perusahaan
Listrik Negara (PLN). Sehingga semua bagian sistem penyediaan energi listrik harus
memenuhi standar kehandalan dan keaman.

Sistem kehandalan pada jaringan distribusi sangat besar peranannya untuk


memenuhi kebutuhan tenaga listrik. Penyaluran listrik oleh PT.PLN tidak boleh
terputus/padam selama 24 jam. Untuk mengukur tingkat kehandalan sistem tenaga
listrik jaringan distribusi, diperhitungkan dengan perhitungan SAIDI (System Average
Interupption Duration Index/ indeks lama gangguan rata-rata per pelanggan) dan SAIFI
(Sytem Average Interupption Frecuency Index/ indeks kali gangguan rata-rata per

1
BAHAN AJAR DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK, Perhitungan Listrik Terapan, Analisis Tahanan Isolasi Dan Tegangan
Tembus Tekep Isolator Type : YSL-70AP

pelanggan) sebagai indikator keandalan. Disebagian besar wilayah di Indonesia PLN


belum dapat memenuhi standar SAIDI dan SAIFI.

Keamanan menjadi sangat penting dalam pendistribusian energi listrik.


Distribusi energi listrik harus mampu menjaga keamanan lingkungan manusia,
hewan/binatang, dan tumbuhan. Suhadi (2009) dalam Pengujian nya menemukan
bahwa banyak sekali gangguan yang diakibatkan oleh gangguan binatang, dan pohon.
Hal tersebut akan mengganggu azas green dalam pendistribusian energi listrik, karena
binatang mati setelah kesetrum listrik.

Saodah (2008) dalam Pengujian nya menemukan : indeks keandalannya


paling tinggi terjadi pada kelompok SUTM yang mempunyai nilai SAIFI-nya adalah
5,063 pemadaman/pelanggan/tahun dan nilai SAIDI-nya adalah 3,604
jam/pelanggan/tahun. Gangguan pada sistem distribusi saluran udara tegangan
menengah (SUTM) 61,36% disebabkan oleh rele bekerja tanpa penyebab jelas sehingga
PMT dapat bekerja kembali. Gangguan yang ditemui oleh Saodah ini adalah gangguan
yang bersifat temporer. Suhadi (2009) dalam Pengujian nya juga menemukan SAIFI
sebesar 7,45 kali/pelanggan/tahun. Hidayat, dkk. (2018) dalam Pengujian nya di PT.
PLN (Persero) APJ Purwokerto menemukan nilai SAIFI data lapangan tahun 2014
didapatkan hasil sebesar 11,47 kali/tahun, tahun 2015 sebesar 20,74 kali/tahun dan
2016 sebesar 20,36 kali/tahun. Hidayat, dkk. (2018) dalam Pengujian nya di PT. PLN
(Persero) APJ Purwokerto menemukan juga menemukan Nilai SAIDI data lapangan
tahun 2014 sebesar 16,76 jam/tahun, tahun 2015 sebesar 30,28 jam/tahun dan tahun
2016 sebesar 35,16 jam/tahun. Semua data tersebut di atas menunjukkan tingkat mutu
pelayanan yang tidak sesuai dengan standar PLN. Berdasarkan standar SPLN Nomor
59 Tahun 1985 SAIFI maksimum sebesar 3,2 kali/tahun dan SAIDI maksimum sebesar
sebesar 21 jam/tahun untuk jaringan sistem radial.

Hanya area Pekalongan yang memiliki SAIFI dan SAIDI yang memenuhi
standar sesuai hasil Pengujian Prabowo dkk (2013) menemukan nilai SAIFI untuk
penyulang Pekalongan 8 sebesar 2,7468 kali/tahun, penyulang PKN 11 sebesar 2,218
kali/tahun dan SAIDI untuk penyulang Pekalongan 8 sebesar 9,3642 jam/tahun dan
untuk penyulang PKN 11 sebesar 8,26 jam/tahun dan 3,7176 jam/pelanggan. Suhadi
(2009) dalam Pengujian nya menemukan bahwa dalam jaringan SUTM, 54% gangguan

2
BAHAN AJAR DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK, Perhitungan Listrik Terapan, Analisis Tahanan Isolasi Dan Tegangan
Tembus Tekep Isolator Type : YSL-70AP

disebabkan oleh hal yang tidak jelas, gangguan ini bersifat temporer, baik dari pohon,
burung maupun binatang.

Kehadiran tekep isolator type YSL-70AP memberi harapan kepada PLN


untuk menanggulangi gangguan temporer tersebut. Tekep isolator ini memiliki fungsi
untuk mengikat dan melindungi jaringan tegangan menengah yang menumpu pada
isolator tumpu. Dengan fungsi ini tekep isolator sebagai pengikat jaringan agar tidak
tidak lepas dari isolator tumpu. Tekep isolator juga berfungsi untuk
melindungi/mengisolasi jaringan yang terdapat di atas isolator tumpu dari gangguan-
gangguan temporer.

Bahan ajar ini sangat menarik dipelajari untuk dapat menganalisis dan
memahami kinerja tekep isolator YSL-70AP. Pemahaman ini akan membantu
memberikan keyakinan kepada PLN dalam memasang tekep isolator YLS 70 AP ini,
akan mampu menanggulangi gangguan temporer.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas dapat dirumuskan


beberapa permasalahan seperti terurai di bawah ini.

1. Berapa tahanan isolasi tekep isolator type YSL-70AP?

2. Berapa tegangan tembus tekep isolator type YSL-70AP?

3. Apakah tekep isolator type YSL-70AP memenuhi syarat untuk dipasang


pada sistem 20KV?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas peneliti merumuskan beberapa


tujuan peneleitian seperti terurai di bawah ini.

1. Untuk mengetahui ketahanan isolasi tekep isolator type YSL-70AP.

2. Untuk mengetahui kemampuan maksimum tekep isolator type YSL-70AP


mengisolasi tegangan.

3
BAHAN AJAR DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK, Perhitungan Listrik Terapan, Analisis Tahanan Isolasi Dan Tegangan
Tembus Tekep Isolator Type : YSL-70AP

3. Untuk mengetahui kemampuan tekep isolator type YSL-70AP dalam


memenuhi syarat untuk dipasang pada sistem 20KV.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Dasar

2.1.1 Isolasi

Sifat dan karakteristik bahan pada saat digunakan dalam sistem tenaga listrik
mempunyai besaran yang sangat bervariasi mulia dari sifat fisik, mekanik maupun
elektrik. Yang semuanya sangat berperan guna menganalisis karakteristik sistem secara
keseluruhan. Salah satu sifat yang sangat penting adalah sifat kelistrikan. Namun
demikian sifat mekanis, sifat termal, ketahanan terhadap bahan kimia serta sifat-sifat
lainnya perlu juga diperhatikan. Salah satau bahan listrik yang sangat luas
penggunaanya dalam sitem tenaga listrik adalah isolasi. Karena seperti kita tahu bahan
isolasi akan menyekat antara bagian-bagian yang bertegangan dengan yang tidak atau
dengan manusia

Terdapat 3 hal pokok sifat kelistrikan isolasi yaitu resistivitas, permitivitas dan
sudut kerugian dielektrik. Dari 3 hal tersebut akan memberikan gambaran sifat
kelistrikan suatu bahan isolasi di samping sifat-sifat yang lain.

1. Resisitivitas

Sesuai dengan fungsinya, bahan isolasi yang baik adalah bahan isolasi yang
resistivitasnya besar tak terhingga. Tetapi pada kenyataannya bahan yang demikian itu
belum bisa diperoleh. Sampai saat ini semua bahan isolasi pada teknik listrik masih
mengalirkan arus listrik (walaupun kecil) yang lazim disebut arus bocor. Hal ini
menunjukkan bahwa resistansi bahan isolasi bukan tidak Lerbatas besarnya. Besarnya
resistansi bahan isollasi sesuai dengan Hukum Ohm adalah :

Ri = V / Ib

Keterangan :

Ri = resistansi isolasi (ohm)

V = tegangan uji yang digunakan (volt)

4
BAHAN AJAR DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK, Perhitungan Listrik Terapan, Analisis Tahanan Isolasi Dan Tegangan
Tembus Tekep Isolator Type : YSL-70AP

Ib = arus bocor (ampere)

Kalau diperhatikan lebih jauh, terdapat 2 macam resistansi yaitu resistansi


volume (Rv) dan resistansi permukaan (Rp). Resistansi volume mengakibatkan
mengalirnya arus bocor Iv, sedangkan resistansi permukaan menyebabkan mengalirnya
arus bocor Ip, seperti ditunjukkan dalam Gambar 1 di bawah ini.

Gambar 1 Arus bocor Iv dan Ip pada bahan isolasi

Seperti terlihat pada Gb.1 Rv dan Rp adalah paralel. Sehingga berdasarkan Hukum
Kirchoff 1 : Ib= Iv + Ip dan 1/ Ri =1/ Rv + 1/ Rp atau Ri = (Rv . Rp)/ (Rv + Rp).
Resistivitas volume pada umumnya disebut resistivitas saja.

Besarnya resistivitas volume adalah

Rv = pv l / S

Keterangan :

pv adalah resistivitas volume dengan (ohm - meter)

l - adalah panjang bagian yang dilewati arus (m)

S - adalah luas penampang (m2)

Besarnya resistivitas permukaan di antara 2 bidang selebar b pada jarak a adalah :

Rp = ps (a/ b)

Keterangan :

ps adalah resistivitas permukaan dengan satuan ohm.

Definisi dari resistivitas permukaan ps adalah resistansi pada permukaan persegi


suatu bahan waktu arus mengalir di sisi lain dari penampang tersebut.

5
BAHAN AJAR DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK, Perhitungan Listrik Terapan, Analisis Tahanan Isolasi Dan Tegangan
Tembus Tekep Isolator Type : YSL-70AP

Gambar 2 Ilustrasi perhitungan resistansi

Terdapat tiga hal yang harus dipahami terkait dengan resistivitas, sebagaimana terurai
di bawah ini.

a. Resistivitas volume maupun resistivitas permukaan akan berkurang nilainya jika


suhu kerjanya dinaikkan. Beberapa bahan isolasi yang mempunyai nilai resistivitas
volume maupun resistivitas permukaan yang besar dalam suhu kamar, tetapi
nilainya turun drastis pada suhu 1000 C.

b. Untuk bahan isolasi yang higroskopis, di daerah-daerah yang lembab resistivitasnya


akan turun secara mencolok.

c. Resistivitas akan turun jika tegangan yang diberikan naik

Dari 3 hal tersebut di atas, maka pada pemakaian sehari-hari dalam pemakaian
bahan isolasi misalnya untuk daerah kerja yang suhunya tinggi atau lembab, harus
dipilih bahan yang sesuai baik bahan maupun tegangan kerjanya.

Batasan tahanan isolasi tegangan menengah sesuai SK 114/DIR/2010


minimum besarnya tahanan isolasi pada suhu operasi dihitung”1 kilo Volt = 1 Mega
Ohm. Dengan catatn 1 kV = besarnya tegangan fasa terhap tanah, kebocoran arus yang
diijinkan setia kV adalah sebesar 1 mA. Bila dilihat dari satandar tersebut di atas, maka
minimal tahanan isolasi dapat dihitung dengan rumus :

(1000.U )
R= .U.2,5
Q

Keterangan :

R = tahanan isolasi terukur minimal (Ohm)

U = tegangan operasi (volt)

Q = tegangan alat ukur (volt)

6
BAHAN AJAR DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK, Perhitungan Listrik Terapan, Analisis Tahanan Isolasi Dan Tegangan
Tembus Tekep Isolator Type : YSL-70AP

2. Permitivitas

Setiap bahan isolasi mempunyai permitivitas. Hal ini bagi bahan-bahan yang
digunakan sebagai elektrik kapasitor. Kapasitansi suatu kapasitor tergantung beberapa
faktor yaitu : luas permukaan, jarak antara keping-keping kapasitor serta dielektriknya.

Besarnya kapasitansi C (farad) dapat dihitung dengan :

10  9 .S
C=
36 .h
Keterangan :

ɛ adalah permitivitas bahan elektrik (F/m)

h adalah jarak keping-keping kapasitor (m)

S adalah luas permukaan keping-keping kapasitor (m2 )

3. Sudut Kerugian Dielektrik

Pada saat bahan isolasi diberi tegangan bolak balik, maka terdapat energi yang
diserap oleh bahan tersebut. Akibatnya terdapat faktor kapasitif. Hubungan vektoris
antara tegangan dan arus pada bahan isolasi adalah seperti ditunjukkan pada Gambar 3.
Besarnya kerugian yang diserap bahan isolasi adalah berbanding lurus dengan tegangan
V volt, frekuensi f hertz, kapasitansi C farad, dan sudut kerugian dielektrik tan Q,
seperti ditunjukkan pada persamaan berikut.

QQ

Gambar 3 Hubungan IC = f (Ir)


p= V . 2π.f.C. tan Q
Sehingga
tan Q = p/(V2 . 2π.f.C)

7
BAHAN AJAR DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK, Perhitungan Listrik Terapan, Analisis Tahanan Isolasi Dan Tegangan
Tembus Tekep Isolator Type : YSL-70AP

Dari persamaan di atas terlihat bahwa makin besar tegangan, frekuensi dan kapasitansi
untuk kerugian yang sama, maka makin kecil harga tan Q atau makin kecil sudut antara
arus kapasitif IC dengan arus total I dan makin besar sudut antara arus resistif Ir dengan
arus total I.

Isolasi listrik tidak 100% merupakan isolasi, karena tidak ada isolasi yang
sempurna. Ketidak sempurnaan tersebut menyebabkan isolator berfungsi sebagai
dielektrik. Dielektrik adalah penahan arus, digunakan untuk memisahkan dua
permukaan yang memiliki perbedaan potensial listrik. Dielektrik banyak digunakan
sebagai isolasi pemisah dan pembungkus pada konduktor.

ada enam sifat listrik dielektrik, yaitu:

a. Kekuatan dielektrik

Kekuatan dielektrik dari suatu bahan isolasi dinyatakan dengan tegangan


maksimum yang dapat ditahan oleh suatu medium tanpa merusaknya.

b. Konduktansi

Apabila tegangan searah diberikan pada plat-plat sebuah kapasitor komersil


dengan isolasi seperti mika, porselin atau kertas maka arus yang timbul tidak
berhenti mengalir untuk waktu yang singkat tetapi turun perlahan-lahan. Hal
itu disebabkan oleh ketiga komponen arus yang terdapat didalam dielektrik
tersebut.

c. Rugi-rugi dielektrik

Rugi-rugi dielektrik untuk isolasi tegangan tinggi merupakan salah satu


ukuran penting terhadap kualitas material isolasi. Suatu bahan dielektrik
tersusun atas molekul-molekul dan elektron-elektron di dalamnya terikat
kuat dengan inti atomnya. Ketika bahan tersebut belum dikenai medan
listrik, maka susunan molekul dielektrik tersebut masih belum beraturan
(tidak tersusun rapi)

d. Tahanan isolasi

Jika suatu dielektrik diberi tegangan searah, maka arus yang mengalir pada
dielektrik terdiri dari 2 komponen yaitu arus yang mengalir pada permukaan

8
BAHAN AJAR DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK, Perhitungan Listrik Terapan, Analisis Tahanan Isolasi Dan Tegangan
Tembus Tekep Isolator Type : YSL-70AP

dielektrik dan arus yang mengalir melalui volume dielektrik. Sehingga


hambatan dielektrik terdiri dari resistansi permukaan dan resistansi volume.

e. Peluahan parsial (partial discharge)

Peluahan parsial (partial discharge) adalah peluahan elektrik pada


medium isolasi yang terdapat di antara dua elektroda berbeda tegangan,
di mana peluahan tersebut tidak sampai menghubungkan kedua elektroda
secara sempurna. Peristiwa seperti ini dapat terjadi pada isolasi padat
yang di dalamnya terdapat rongga udara .

f. Kekuatan kerak isolasi (tracking strength)

Bila suatu sistem isolasi diberi tekanan elektrik, maka arus akan mengalir
pada permukaannya. Besar arus permukaan ini menentukan
besarnya tahanan permukaan sistem isolasi. Arus ini sering juga disebut
arus bocor atau arus yang menelusuri sirip isolator. Besar arus tersebut
dipengaruhi oleh kondisi sekitar, yaitu suhu, tekanan,kelembaban dan polusi.
Secara teknis sistem isolasi harus mampu memikul arus bocor tersebut tanpa
menimbulkan pemburukan karena arus bocor dapat dibatasi.

Rangkaian ekivalennya:

Gambar 4 Rangkaian Pengganti Dielektrik

Kekuatan dielektrik (dielectric strength disebut juga breakdown strength)


didefinisikan sebagai gradien tegangan maksimum yang masih mampu ditahan oleh
dielektrik sebelum terjadi kegagalan fungsi. Nilai hasil pengukuran kekuatan dielektrik
ini sangat tergantung dari geometri spesimen, elektroda, dan prosedur pengukuran.
Walaupun hasil pengukuran bervariasi, namun data hasil pengukuran setidak-tidaknya
memberi ancar-ancar dalam menilai dan menggunakan material dielektrik.

9
BAHAN AJAR DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK, Perhitungan Listrik Terapan, Analisis Tahanan Isolasi Dan Tegangan
Tembus Tekep Isolator Type : YSL-70AP

Permitivitas relatif suatu dielektrik (disebut juga konstanta dielektrik), εr,


didefinisikan sebagai perbandingan antara permitivitas dielektrik (ε) dengan
permitivitas ruang hampa, (ε0).

Kegagalan bahan isolasi padat terjadi karena kekuatan listrik (strength), lebih
kecil dari tekanan listrik (stress).

Mekanisme kegagalan bahan isolasi padat:

a. Kegagalan Asasi (Intrinsik) dan Kegagalan Elektromekanik merupakan


pembagian dari Kegagalan bahan isolasi padat berdasarkan waktu
penerapan tegangannya. Kegagalan yang lain yaitu, Kegagalan Streamer,
Kegagalan Termal, dan Kegagalan Erosi. Kegagalan Asasi (Intrinsik)
adalah kegagalan yang disebabkan oleh jenis dan suhu bahan dengan
menghilangkan pengaruh luar seperti tekanan, bahan elektroda,
ketidakmurnian, dan kantong-kantong udara. Kegagalan ini terjadi jika
tegangan yang dikenakan pada bahan, dinaikkan sehingga tekanan
listriknya mencapai nilai tertentu dalam waktu yang singkat.

b. Kegagalan Elektromekanik adalah kegagalan yang disebabkan oleh


adanya perbedaan polaritas antara elektroda yang mengapit zat isolasi
padat sehingga timbul tekanan listrik pada bahan tersebut. Tekanan
listrik yang terjadi menimbulkan tekanan (pressure) mekanik yang
terjadi akibat timbulnya gayatarik menarik antara kedua elektroda
tersebut. Pada tegangan 106 volt/cm menimbulkan tekanan mekanik 2-6
kg/cm2.Tekanan atau tarikan mekanis ini berupa gaya yang bekerja pada
zat padat berhubungan dengan Modulus Young. Jika kekuatan asasi
(intrinsik) tidak tercapai maka zat isolasi akan gagal bila tegangan V
dinaikkan lagi.

2.1.2 Pengujian Elektris Isolasi

Tegangan pengujian elektris terhadap isolasi minimal diuji dengan tegangan


yang sama dengan tegangan operasi (Pasal 3.20.3 PUIL 2000). Untuk pengujian
peralatan sistem 20 kV minimal diuji dengan tegangan uji 20 kV. Pengujian dilakukan
dengan menggunakan transformator step-up, volt meter dan amper meter. Untuk

10
BAHAN AJAR DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK, Perhitungan Listrik Terapan, Analisis Tahanan Isolasi Dan Tegangan
Tembus Tekep Isolator Type : YSL-70AP

mengamankan ampermeter, amper meter dihubungkan paralel dengan spark gap.


Semua peralatan di grounding. Pengukuran dilakukan adalah fasa ke netral. Untuk lebih
jelasnya dapat diperhatikan dalam gambar di bawah ini.

Gambar 5 Rangkaian pengujian arus bocor dan tembus listrik sampel uji dengan
tegangan tinggi AC

Berdasarkan buku panduan pengujian arus bocor dan tegangan tembus yang
diterbitkan Universitas Brawijaya Malang, prosedur pengujian dapat diuraikan seperti
di bawah ini.

a. Prosedur Pengujian arus bocor :

Pengujian arus bocor pada setiap sampel uji dilakukan pada beberapa tingkat
tegangan tinggi ac hingga tegangan 30kV. Pada setiap tingkat tegangan uji diukur arus
bocornya menggunakan amperemeter. Pengukuran arus bocor tersebut diulangi
sebanyak tiga kali dan diambil nilai rata-ratanya sebagai data hasil pengujian untuk satu
sampel.

Pengujian yang sama dilakukan untuk sampel lainnya. Nilai arus bocor hasil
pengujian selanjutnya dinyatakan dalam mikro amper per kV tegangan uji dan hasilnya
dibandingkan dengan standar VDE (catalouge 228/4) minimum besarnya
tahanan isolasi kumparan trafo, pada suhu operasi dihitung “ 1 kilo Volt = 1 MΩ
(Mega Ohm) “.

11
BAHAN AJAR DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK, Perhitungan Listrik Terapan, Analisis Tahanan Isolasi Dan Tegangan
Tembus Tekep Isolator Type : YSL-70AP

b. Pengujian Tembus :

Untuk pengujian tembus, setiap sampel uji (isolator) diletakkan diantara


elektroda dari konduktor AAAC, elektroda pertama diberi tegangan tinggi AC 50 Hz
dan elektroda kedua ditanahkan. Tegangan pada elektroda pertama dinaikkan setahap
demi setahap sampai awal korona terjadi dan tegangan ini dicatat sebagai tegangan awal
korona.

Selanjutnya tegangan dinaikkan sampai terjadi temabus dan tegangan ini


dicatat sebagai tegangan tembus. Tegangan tembus dari hasil pengujian ini
dibandingkan dengan tegangan tertinggi untuk sistem 20kV yaitu sebesar 24kV sesuai
standar SPLN 1: 1995 dan standar DIN VDE.

2.2 Pustaka

Prakosa (2012)bila tahanan isolasi PMT ≥ 20 MΩ maka PMT tersebut


dianggap masih layak bekerja. Pengujian Prakosa ini adalah Pengujian untuk
pemutus tenaga (PMT 20 KV). Pengujiannya dilakukan dengan menggunakan meger.
Meger yang dipergunakan adalah meger 5.000 Volt. Sedangkan sesuai ketentuan dalam
PUIL tegangan uji minimal sama dengan tegangan oprasinya maksimal dua kali
tegangan operasi. Sedangkan dalam Pengujian iniyang diteliti adalah tekep isolator
bukan PMT. Pengujian inialat ujinya bukan meger tetapi test tegangan tinggi.
Tegangannya pun menggunakan tegangan maksimum 30 KV untuk pengujian arus
bocor. Untuk Pengujian tegangan tembus diberikan sampai tekep isolator rusak atau
maksimum 70 KV.

Rufina, dkk (2014) menemukan bahwa kabel instalasi yang memenuhi standar
mimiliki tahanan isolasi yang lebih tinggi, dan tegangan tembus yang lebih tinggi.
Pengujian Rufina ini hanya meneliti tahanan isolasi untuk kabel tegangan rendah.
Sedangkan Pengujian inimeneliti tekep isolator yang merupakan karya inovasi dengan
tegangan operasi 20 KV. Karya inovasi ini tidak ada standar kualitas yang mengaturnya
dalam bentuk IEC, VDE maupun SPLN. Sehingga Pengujian inipenting dilakukan
untuk mengetahui kinerja teknis tekep isolator Type YSL 70 AP.

12
BAHAN AJAR DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK, Perhitungan Listrik Terapan, Analisis Tahanan Isolasi Dan Tegangan
Tembus Tekep Isolator Type : YSL-70AP

Suyanto (2010) menemukan bahwa peningkatan polutan pada isolator tumpu


akan meningkatkan arus bocor dan menurunkan tegangan tembus isolator tersebut,
pengaruh polutan terhadap terjadinya flashover 96,77%, dan pengaruh peningkatan
arus bocor mencapai 92,45%. Pengujian Suyanto ini merupakan Pengujian
terhadap permformance isolator tumpu. Sedangkan Pengujian inimengambil sampel
tekep isolator Type : YSL 70 AP. Pengujian Suyanto tersebut menemukan bahwa
performance isolator akan turun akibat dari poulutan, untuk mengatasi polutan itulah
salah satu alasan tekep isolator dibuat. Suhadi (2009) dalam Pengujian nya menemukan
bahwa banyak sekali gangguan yang diakibatkan oleh gangguan binatang, membuat
Pengujian inimenjadi sangat penting dilakukan, karena salah satu fungsi tekep isolator
adalah untk melindungijaringan dari gangguan binatang, brung dan klelawar.

3.METODE PENGHUJIAN
3.1 Pengujian
Pengujian ini adalah observasi. Pengujian ini dirancang sedemikian rupa untuk
melakukan pengukuran dan pengamatan di laboratorium terhadap sampel uji. Sebelum
pengujian dilaksanakan, perlu dilakukan kegiatan persiapan. Sampel uji akan
diletakkan dalam ruang bebas berisolasi. Sampel uji akan dipasangi penghantar A3C di
satu sisi dan batang uji di sisi yang lain. Penghantar akan dibungkan dengan sisi phasa
alat uji, sedangkan batang uji akan dihubungkan dengan ground.

Sampel uji akan diberi tegangan arus bolak balik. Tegangan akan dinaikkan
secara bertahap sesuai penunjukan dalam volt meter hingga mencapai tegangan 30.000
Volt. Setiap tahap kenaikan tegangan akan diamati besarnya arus bocor yang terjadi
dengan membaca nilai yang ditunjukkan oleh Amper Meter.

Jika sudah sampai pada tegangan 30.000 Volt, sumber tegangan uji dinolkan
dan dipadamkan. Selanjutnya amper meter dibuka, dan probe tegangan uji
dihubungkan langsung dengan penghantar A3C tanpa melalui Amper Meter. Tegangan
akan dinaikkan secara bertahap sesuai penunjukan dalam volt meter hingga terjadi short
circuit atau maksimum mencapai tegangan 70.000 Volt.

3.2 Lokasi Pengujian

13
BAHAN AJAR DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK, Perhitungan Listrik Terapan, Analisis Tahanan Isolasi Dan Tegangan
Tembus Tekep Isolator Type : YSL-70AP

Pengujian akan dilakukan di Laboratorium Tegangan Tinggi Universitas


Brawijaya Malang. Karena Politeknik Negeri Bali tidak memiliki laboratorium ini.

3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data

Dalam Pengujian iniakan menggunakan dua jenis data yaitu Data kuantitatif
dan data kualitatif. Data kuantitatif merupakan data dalam bentuk angka-angka,
menyangkut besarnya tegangan, arus, tahanan, panjang, lebar, tebal dan sebagainya.
Sedangkan data kualitatif merupakan data dalam bentuk teks atau gambar yang
menjelaskan tentang spesifikasi produk atau data lain tentang obyek yang diteliti.

3.3.2 Sumber Data

Sumber data dalam Pengujian iniadalah data primer dan data sekunder. Data
primer merupakan data yang diperoleh langsung oleh peneliti dengan melakukan
pengukuran atau pengamatan langsung. Data sekunder adalah data yang diperoleh
peneliti dari referensi atau brosur atau teks yang sudah ada.

3.4 Besaran Yang Diteliti

Dalam Pengujian iniada besaran yang diamati yaitu besaran tegangan dan
besaran arus. Besaran tegangan dalam satuan volt merupakan tegangan yang diberikan
kepada dua sisi sampel uji. Besaran arus dalam satuan amper merupakan besar arus
total yang mengaliri sampel uji. Arus dimaksud mengalir ke dalam sampel ditambah
dengan arus yang mengalir di permukaan sampel uji. Setelah diolah nantinya akan
diperoleh besaran tahanan dalam satuan ohm.

3.5 Metode Pemilihan sampel

14
BAHAN AJAR DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK, Perhitungan Listrik Terapan, Analisis Tahanan Isolasi Dan Tegangan
Tembus Tekep Isolator Type : YSL-70AP

Sampel uji diambil secara acak dari gudang PT. Adi Putra sebagai produsen
tekep isolator. Pengambilan secara acak ini diambil oleh peneliti dari kerdus yang
berbeda sehingga didapatkan 3 sampel.

3.6 Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan pengukuran, dihitung secara
matematimatis. Hasil perhitungan secara matematis diolah dengan statistik sederhana.
Dari hasil pengolahan tersebut akan diambil kesimpulan.

4. HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Pengujian

Dalam Pengujian ini dilakukan dua jenis pengujian, antara lain : pengujian
arus bocor dan tegangan tembus. Pengujian arus bocor dilakukan dengan memberikan
tegangan 5, 10, 15, 20, 25 kV. Selanjutnya diamati besarnya arus bocor pada amper
meter. Setelah selesai rangkaian pengujian dirubah dengan cara menghilangkan amper
meter. Pengujian tegangan tembus dimulai dari 0 KV sampai isolasi Tekep Isolator
YSL-70AP gagal, atau maksimum 70 kV. Adapun data hasil pengukuran seperti yang
tertuang dalam Tabel 1 di bawah ini

(a) (b)

15
BAHAN AJAR DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK, Perhitungan Listrik Terapan, Analisis Tahanan Isolasi Dan Tegangan
Tembus Tekep Isolator Type : YSL-70AP

GAMBAR 1 (a) Elektroda Uji, (b) Jalur Dischard Saat Tegangan Tembus

TABEL 1
HASIL PENGUJIAN ARUS BOCOR DAN ANALISIS TAHANAN TEKEP
ISOLATOR YSL-70 AP

4.2 Pembahasan

Sesuai dengan fungsinya, bahan isolasi yang baik adalah bahan isolasi yang
resistivitasnya besar tak terhingga. Tetapi pada kenyataannya bahan yang demikian itu
belum bisa diperoleh. Sampai saat ini semua bahan isolasi pada teknik listrik masih
mengalirkan arus listrik (walaupun kecil) yang lazim disebut arus bocor. Hal ini
menunjukkan bahwa resistansi bahan isolasi bukan tidak Lerbatas besarnya. Besarnya
resistansi bahan isollasi sesuai dengan Hukum Ohm adalah :

Ri = V / Ib

Keterangan :

Ri = resistansi isolasi (ohm)

V = tegangan uji yang digunakan (volt)

Ib = arus bocor (ampere)

Berdasarkan Tabel 1 diperoleh besarnya tahanan isolasi Tekep Isolator


sebagai berikut : 316,18; 307,59; 291,53; 261,95; 216,77 Mega Ohm. Jika hasil

16
BAHAN AJAR DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK, Perhitungan Listrik Terapan, Analisis Tahanan Isolasi Dan Tegangan
Tembus Tekep Isolator Type : YSL-70AP

tersebut di rata-ratakan diperoleh 278,80 Mega Ohm. Jika dipasang pada sistem
11,6/20 KV, saat terjadi gangguan ketanah akibat gangguan temporer, arus gangguan
mencapai : 11.600/278.800.000 = 41,61μA. Arus gangguan sebesar 41,61μA hanya
0,36% dari arus bocor maksimal yang diijinkan (11,6 mili Amper).

Berdasarkan Tabel 1 diperoleh nilai tegangan tembus 49,63 KV. Ketahanan


terhadap tegangan tembus sebesar 49,63 KV sama dengan 207% lebih tinggi dari yang
ditentukan dalam SPLN 1:1995. Jika dilihat dari Gambar 1 (a), nampak tegangan
tembus lewat di permukaan isolasi. Sehingga jika dibutuhkan tegangan tembus yang
lebih tinggi perlu perubahan disain Tekep Isolator YSL-70AP. Perubahan disain dapat
dilakukan dengan menambah sirip, sehingga jalur tegangan tembus melewati
permukaan lebih panjang. Jalur yang panjang ini akan menaikkan tegangan tembus
Tekep Isolator YSL-70AP.

5.SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil Pengujian dan pembahasan tersebut di atas dapat diambil


kesimpulan seperti terurai di bawah ini.

1. Tahanan isolasi tekep isolator type YSL-70AP adalah 278,80 Mega


Ohm.

2. Tegangan tembus tekep isolator type YSL-70AP adalah 49,63 KV

3. Tekep isolator type YSL-70AP memenuhi syarat untuk dipasang pada


sistem 20KV, karena: (a) Arus gangguan hanya 0,36% dari arus bocor
maksimal yang diijinkan (11,6 mili Amper) yaitu sebesar 41,61μA; dan (b)
Ketahanan terhadap tegangan tembusnya 207% lebih tinggi dari yang
ditentukan dalam SPLN 1:1995 yaitu 49,63 KV.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil Pengujian ini, ada beberapa saran yang dapat disampaikan
seperti terurai di bawah ini.

17
BAHAN AJAR DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK, Perhitungan Listrik Terapan, Analisis Tahanan Isolasi Dan Tegangan
Tembus Tekep Isolator Type : YSL-70AP

1. PLN agar dapat memanfaatkan Tekep Isolator sercara optimal, karena hasil
Pengujian ini menunjukkan kinerja Tekep Isolator YSL-70AP
memenuhi syarat yang ditentukan dalam SPLN.

2. Jika dipandang perlu meningkatkan tahanan isolasi tekep isolator ini, maka
perlu dilakukan penyempurnaan disain, sehingga keamanan penggunaan
tekep isolator menjadi lebih baik.

Bagi Peneliti selanjutnya, perlu dilakukan Pengujian lebih lanjut, pasca tegangan
tembus, apakah Tekep Isolator masih layak untuk tetap dipergunakan.

18
BAHAN AJAR DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK, Perhitungan Listrik Terapan, Analisis Tahanan Isolasi Dan Tegangan
Tembus Tekep Isolator Type : YSL-70AP

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2003. Ilmu Bahan Listrik. Bidang Keahlian : Ketenagalistrikan Program


Keahlian : Teknik Transmisi. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Anonim. 2010. Petunjuk Pengoperasian dan Pemeliharaan Pemutus Tenaga. SK


114/DIR/2010 Jakarta: https://www.scribd.com/doc/194718732/7-Petunjuk-
Pmt

Anonim. 1985. SPLN 59 Keandalan Pada Sistem Distribusi 20 kV dan 6 kV, SPLN
1985. Jakarta: Perusahaan Listrik Negara.
https://www.slideshare.net/ekasandiawan/spln-59-1985-keandalan-20-k-v-
dan-6-kv

Anonim. 1984. Buku Pedoman Pemeliharaan Sistem Tenaga (SE.032/PST/1984).


Jakarta : Perusahaan Listrik Negara.

Aziz Jatmiko. 2017. Analisis Keandalan sistem distribusi tenaga listrik pada
penyulang nusantara ii di PT. PLN (Persero) Rayon Kroya Menggunakan
Metode Section Technique. Tesis. Program Studi Teknik Elektro, Fakultas
Teknik, Univeristas Muhammadiah Purwokerto.

Christie, Rich. 2012. IEEE Standard 1366 – Classifying Reliability (SAIDI, SAIFI,
CAIDI) into Normal, Major Event and Catastrophic Days. University of
Washington

Hidayat, Surya Nur; Karnoto dan Agung Warsito. Analisis Perbandingan Nilai
SAIDI(System Average Interruption Durration Index) dan SAIFI (System
Average Interruption Frequency Index) PLN APJ Purwokerto Tahun 2014,
2015 dan 2016 Dengan Standar SPLN 1985. TRANSIENT, Vol. 7, No. 1,
Maret 2018, ISSN: 2302-9927, 9.

Prabowo,; Bambang Winardi dan Susatyo Handoko. 2013. ANALISIS


KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20kV PADA PENYULANG
PEKALONGAN 8 DAN 11. TRANSIENT, VOL. 2, NO. 4, DESEMBER
2013

Prakosa, Johanes Nugroho Adhi dan Juningtyastuti. 2012. PEMELIHARAAN PMT


20 KV MEDIA ISOLASI GAS SF6 KUBIKEL OUTGOING 7 GIS
KALISARI J. Makalah Seminar.

Rufina, Zikra ; I Wayan Ratnata; dan Hasbullah. 2014. ANALISIS TEGANGAN


TEMBUS KABEL INSTALASI LISTRIK. ELECTRANS, VOL.13, NO.1,
MARET 2014, 89-98

Saodah, Siti. 2008. Evaluasi Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Berdasarkan
SAIDI dan SAIFI. Makalah Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi
2008 – IST AKPRIND Yogyakarta.

19
BAHAN AJAR DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK, Perhitungan Listrik Terapan, Analisis Tahanan Isolasi Dan Tegangan
Tembus Tekep Isolator Type : YSL-70AP

Suhadi. 2009. Menekan Angka SAIDI Melalui Pola Koordinasi yang Efektif dan
meningkatkan kinerja SAIFI Dengan Pemeliharaan prediktif. Makalah
Seminar Nasional Electrical, informatics, and it Education 2009.

Suyanto, Muhammad. 2010. Pengujian Isolator Pinpost 20 KV Terkontaminasi Garam


Mengakibatkan Arus Bocor Flashover pada Permukaan. Yogyakarta:
Proseding Seminar Nasional Aplikasi Saint dan Teknologi (SNAST) Periode
II 11 Desember 2010, ISSN :1979-911X

Bahan lainnya

https://news.detik.com/opini/d-1185402/energi-listrik-dalam-dilema

20

Anda mungkin juga menyukai