Anda di halaman 1dari 7

KARAKTERISTIK TEGANGAN JALA-JALA UNTUK KEPERLUAN

MAINTENANCE PERALATAN UJI PADA GEDUNG INACC

Oleh:
Kelompok 1
Adri Bintara Putra
Bondan Dwisetyo
Gravinda Putra Perdana
Hayati Amalia
Haryo Dwi Prananto
Irawan Sukma
Melati Azizka Fajria
Muhammad Arifuddin
M. Tajul Miftahushudur
Nibras Fitrah Yayienda

DIKLAT JABATAN FUNGSIONAL PENELITI TINGKAT PERTAMA


GELOMBANG V
CIBINONG, 2016

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang Karakteristik
Tegangan Jala-Jala untuk Keperluan Peralatan Uji di Gedung INACC
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segisusunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Cibinong, 10 Maret 2016

Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
ABSTRAK (Bahasa Indonesia)
ABSTRACT (English)
I.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Hipotesis
II. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
B. Metode Pengumpulan Data
C. Analisis Data
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
B. Pembahasan
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini semakin sulit untuk hidup tanpa menggunakan listrik. Hampir seluruh peralatan
yang kita gunakan menggunakan daya yang bersumber dari listrik. Kebutuhan akan tenaga listrik
meliputi rumah tangga, industri, dan sektor-sektor lainnya, yang saling berkaitan dan
mempengaruhi kehidupan masyarakat secara luas. Suplai energi listrik juga terus ditingkatkan
karena permintaan dari para konsumen juga yang meningkat. Minimnya suplai energi listrik atau
terganggunya ketersediaannya dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan kegiatan manusia
lain yang telah banyak bergantung terhadap energi listrik.
PLN sebagai perusahaan pembangkit dan penyalur listrik di Indonesia, tentu harus tetap
menjaga kualitas daya listrik yang dihasilkan. Kualitas daya listrik dapat dikatakan baik jika arus,
tegangan, dan frekuensi yang terdapat di suatu tempat atau sektor selalu konstan dan
stabil.Kualitas tegangan yang baik ditentukan pula oleh besarnya yang konstan serta kestabilannya
terjaga. Kualitas tegangan ini tergantung dari pihak suplai energi listrik. Faktor faktor yang
mempengaruhi kualitas tegangan adalah dari sistem pembangkitan yang baik serta sistem distribusi
listrik yang baik pula[1].
Kestabilan sistem tenaga listrik didefinisikan sebagai kemampuan dari sistem untuk menjaga
kondisi operasi yang seimbang dan kemampuan sistem tersebut untuk kembali ke kondisi operasi
normal ketika terjadi gangguan.Sistem akan masuk pada kondisi ketidakstabilan tegangan ketika
terjadi gangguan, peningkatan beban atau pada saat terjadi perubahan kondisi sistem yang
disebabkan oleh drop tegangan yang tidak terkontrol. Masalah kestabilan yang sering terjadi disini
adalah masalah beban lebih, berkurangnya pasokan daya reaktif yang pada akhirnya akan
menempatkan sistem pada kondisi penurunan tegangan[2].
Penurunan tegangan dapat sangat merusak peralatan elektronik seperti AC, TV, monitor, CPU,
printer, dan lainnya[3]. Pada motor listrik, fluktuasi tegangan melebihi harga toleransi, under/over
voltage dapat menimbulakan overheating didalam winding, berakibat umur motor menjadi
pendek[4]. Biasanya alat alat elektronik dilengkapi oleh informasi cakupan tegangan yang
diperbolehkan. Misalnya pada alat Shimadzu Prominence UFLC yang terdiri dari beberapa alat
penyusun seperti solvent delivery unit tipe LC20AD dengan tegangan input 230 volt dengan
jangkauan 220 240 volt[5]. Oleh karena itu, perubahan tegangan listrik penting untuk diketahui
bagi pengguna listrik.
InaCC adalah akronim dari Indonesia Culture Collection, yaitu pusat depositori nasional
biakan mikroorganisme yang dikelola oleh Bidang Mikrobiologi, Pusat Penelitian Biologi,
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). InaCC menyimpan biakan hidup mikroorganisme
meliputi kapang, khamir, bakteri, aktinomisetes, arkea, mikroalga dan bakteriofag yang memiliki
informasi taksonomi penting dan karakter fisiologi terkait aktivitas meliputi bioproses pangan,

kesehatan, pestisida, pupuk dan bioremediasi yang bermanfaat untuk peningkatan kesejahteraan
manusia.
InaCC berlokasi di kawasan Cibinong Science Center, Jawa Barat, Indonesia dengan
menempati gedung dua lantai seluas 2800 m2. Fasilitas InaCC meliputi laboratorium, ruang
penyimpanan mikroorganisme (deep freezer, ampul L-dry, nitrogen cair), ruang preparasi, ruang
dokumentasi/database dan ruang pelayanan publik. Peralatan modern untuk menunjang kegiatan
telah tersedia di gedung ini meliputi MALDI-TOFF, genetic analyzer, PCR-thermal cycler, realtime PCR, GC-MS, HPLC, Varioskan, scaning electron microscope, epifluorescents microscope,
and barcoding system storage[6]. Dengan alat alat elektronik yang modern tersebut, akan sangat
berbahaya jika terdapat ketidakstabilan tegangan listrik di gedung InaCC.
B. RUMUSAN MASALAH
Parameter dari permasalahan yang menjadi objek penulisan pada karya tulis ilmiah ini yaitu:
Tegangan listrik yang naik turun (tegangan transien) dapat mengakibatkan penurunan masa
pakai (life time) pada peralatan listrik Laboratorium Analitik yang berada INACC Cibinong.
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan penelitian ini yaitu:
Mengetahui ketidakstabilan tegangan listrik di gedung InaCC.

BAB II
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Pengambilan data untuk penelitian dilakukan selama satu hari, dimulai pada pukul 08.30
hingga 14.30, bertempat di gedung Indonesian Culture Collection (InaCC) Pusat Penelitian Biologi

LIPI. Pengambilan data dilakukan pada soket listrik yang terdapat di laboratorium analitik gedung
InaCC LIPI.

Pada Laboratorium analitik gedung InaCC LIPI terdapat 29 titik soket listrik, 2 titik
soket genset dan 1 kotak panel MCB. Dari 29 titik dilakukan pengukuran hanya 19 soket
karena 11 soket sedang digunakan untuk sumber tegangan peralatan laboratorium dan
tidak dimungkinkan diputus dari soketnya. Pengukuran juga dilakukan pada 1 titik soket
genset untuk mengetahui apakah titik soket tersebut digunakan sebagaimana mestinnya.
Untuk detail titik soket yang dilakukan pengukuran dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Metode pengukuran tegangan jala-jala PLN dengan multimeter secara langsung
Pengukuran untuk pengambilan data dilakukan secara langsung dengan menggunakan
multimeter seperti yang ditunjukkan pada gambar 1. Benarnya sambungan dari voltmeter meliputi
sambungan dari terminal dengan titik pengukuran yang ingin diukur tegangannya [7]. Multimeter
yang digunakan adalah multimeter krisbow dengan ketelitian 2,5 digit. Multimeter ini telah
terkalibrasi dengan menggunakan standar multiproduct calibrator 5520A yang tertelusur kepada SI
melalui CE Standart.

Gambar 2. Metode pengukuran tegangan jala-jala PLN dengan multimeter secara


langsung
Besaran yang diukur adalah tegangan AC yang disuplai oleh jala jala melalui soket listrik.
Total soket listrik yang dilakukan pengukuran adalah sebanyak x buah. Total x buah ini merupakan
80% dari jumlah seluruh soket listrik dalam gedung. Pertimbangan dilakukannya total pengukuran
sebanyak 80% ini adalah karena terdapat beberapa soket listrik yang digunakan untuk menyuplai
listrik pada peralatan yang tidak memungkinkan untuk diputus.
Masing-masing soket listrik diukur sebanyak lima kali dan dilakukan perulangan pengukuran
setiap satu jam. Diagram skematik pengukuran dapat dilihat pada Gambar 1. Berdasarkan gambar
tersebut, probe negatif dan probe positif dari multimeter langsung diumpankan pada soket listrik
yang diukur. Data hasil pengukuran tiap soket listrik ditunjukkan oleh Tabel 1. Data tegangan yang
terdapat pada Tabel 1 tersebut merupakan rata-rata dari 5 kali pengambilan data. Data rata-rata ini
masih merupakan nilai nominal. Berdasarkan sertifikat kalibrasi, nilai aktual
B. Analisis Data
Data tegangan yang telah didapat ambil rata-ratanya per satu steker. Kemudian dibuat grafik
hubungan waktu dengan tegangan yang berjumlah 19 grafik. Pada setiap grafik dilihat fluktuasi
tegangan setiap jam dan dibandingkan dengan variasi tegangan pelayanan yang diberikan PLN.
Batas tegangan atas 230 V +5% sedangkan batas tegangan bawah adalah 230 V -10%. [8]. Nilai
perbandingan dari data tegangan yang diambil dengan standard tegangan dicari menggunakan
perhitungan standard deviasi. Standard deviasi dicari dengan persamaan [9] :

Selain itu, data tegangan yang diperoleh dibandingkan juga dengan batas atas dan batas bawah
tegangan yang diperbolehkan oleh spesifikasi alat.
Fluktuasi tegangan yang didapat dianalisis penyebab-penyebabnya berdasarkan faktor-faktor
yang telah dibahas sebelumnya di beberapa literatur.

Anda mungkin juga menyukai