Anda di halaman 1dari 10

Globalisasi Terhadap Kebudayaan : Studi Antropologi Sosial

Aisyah Fitri
Mahasiswi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Kota Banda Aceh, Indonesia
aisyahfitribrl@gmail.com

ABSTRAK
Kata Kunci Jaru
Studi, hukum,
syariat islam,
banda aceh,
pekanbaru
ABSTRACT
Keywords: This journal
Study, law,
sharia, banda
aceh,
pekanbaru

PENDAHULUAN melalui bahasa agama, agama, masakan,


Kebudayaan adalah bahagian adat istiadat, musik dan seni.
penting dari kehidupan manusia. Adanya Teknologi Informasi dan
Kebudayaan juga merupakan suatu istilah teknologi komunikasi mempercepat proses
untuk cara sekelompok orang, yaitu cara globalisasi tersebut. Dengan demikian,
melakukan sesuatu. Suatu kebudayaan globalisasi menimbulkan berbagai
diwariskan kepada generasi berikutnya permasalahan di bidang tersebut misalnya
hilangnya kebudayaan asli, terkikisnya upaya menyatukan masyarakat global
nilai-nilai budaya, merosotnya dalam hal gaya, orientasi dan budaya.
nasionalisme dan patriotisme, hilangnya Menurut jati diri bangsa, pada hakikatna
tali kekerabatan dan gotong royong yang merupakan perwujudan nilai-nilai
cara-caranya tidak sesuai dengan kebudayaan yang tumbuh dan berkembang
kebudayaan. dalam konteks kehidupan suatu bangsa
Melihat globalisasi dari sisi dengan ciri khas, dengan ciri khas tersebut
besarnya mempengaruhi banyak hal, bagi maka suatu bangsa berbeda dengan
kebanyakan orang yang masih dalam masa bangsa-bangsa dalam hidupnya.1
pertumbuhan dan bahkan bagi mereka TINJAUAN PUSTAKA
yang sudah lanjut usia, masa remaja adalah Definisi Globalisasi
masa-masa yang paling berkesan di Globalisasi adalah proses interaksi
hidupnya. Oleh karena itu, perubahan antara masyarakat, bisnis dan pemerintah
akibat globalisasi berdampak pada banyak di seluruh dunia. ini adalah fenomena
orang dan secara tidak langsung dapat multi-segi yang melibatkan integrasi
mempengaruhi selera, dan gaya hidup budaya, politik dan sosial suatu negara.
masyarakat indonesia, karena budaya asing istilah globalisasi pertama kali muncul
masuk indonesia dengan sangat dan tanpa pada awal abad ke-20 dan mulai dikenal
hambatan. pada tahun 1990-an untuk
Ada yang mengartikan globalisasi menggambarkan konektivitas international
sebagai suatu proses yang bertujan sebelumnya di dunia pasca-perang dingin,
menjadikan dunia terlihat seperti sebuah hal ini pada dasarnya adalah proses
desa. Globalisasi mempunya banyak interaksi dan integritas yang terkait dengan
interpretasi dari berbagai sudut pandang aspek sosial dan budaya.
yang berbeda-beda. Ada pula yang Globalisasi adalah suatu integrasi
mengatakan bahwa globalisasi adalah internasional yang terjadi melalui
upaya untuk menyatukan masyarakat pertukaran pandangan dunia, produk
dunia dalam dari segi gaya, orientasi, dan pemikiran dan aspek budaya lainnya.
budaya. kemajuan dibidang transportasi dan
Penyusutan dunia dapat dipahami infrastruktur telekomunikasi, munculnya
dalam institusi modernitas dan telegraf dan internet, menjadi faktor utama
intensifikasi dunia dapat lebih baik dilihat 1
Aprianti, M., Dewi, D. A., & Furnamasari, Y. F.
sebagai refleks budaya. Ada pula yang (2022). Kebudayaan Indonesia di Era Globalisasi
terhadap Identitas Nasional Indonesia. Edumaspul:
mengatakan bahwa globalisasi adalah Jurnal Pendidikan, 6(1), 996-998.
globalisasi yang semakin mendorong antara lain masyarakat yang semakin
saling berketergantungan dalam kegaiatan terbuka terhadap orang lain dan mampu
ekonomi dan budaya. menumbuhkan budaya lokal, perubahan
terdapat diskusi tentang fenomena nilai-nilai masyarakat dan sikap serta
sebenarnya dalam upaya untuk pembangunan manusia. Namun ada juga
mengungkapkan peran aktif dari batasan dampak negatifnya seperti budaya Barat
wilayah menunjukkan bahwa pelakunya yang mengggusur budaya lama,
tidak hanya penduduk kota atau pusat, terkikisnya budaya lokal dan hilangnya
tetapi juga penduduk daerah setempat. nilai-nilai budaya asli suatu daerah 2
komunitas lokal menjadi aktor dalam Definisi Kebudayaan
globalisasi komunitas lokal mempunya kebudayaan adalah suatu cara
ketertarikan terhadap proses globalisasi, hidup yang dikembangkan dan dilakukan
seperi halnya komunitas di kota atau pusat oleh seseorang atau sekelompok orang,
kepentingan meraka beda beda, namun yang diturunkan dari generasi ke generasi,
kepentingan tersebut tidak saling tetapi tidak di tularkan secara lansung.
bertentangan melainkan bertabrakan. kebudayaan mencakup berbagai aspek,
jika kita melihat domain negara seperti adat istiadat, bahasa, karya seni,
berkembang dari negara maju, selama ini sistem keagaaman dan politik.
selalu ada anggapan hanya negara maju kebudayaan bisa menjadi jalan
yang mendapatkan manfaat dan manfaat alternatif sebagai komunikasi yang
dari globalisasi. sedangkan negara meliputi berbagai dan funsgi dalam
berkembang ibarartnya adalah korban. penyelenggaraan kegiatannya dan kegiatan
Negara-negara berkembang dipandang orang lain. Budaya juga mempengaruhi
hanya mempunyai kewajiban dan tidak komunikasi dan cara individu berinteraksi
mampu memanfaatkan proses globalisasi dengan orang-orang dari budaya yang
yang menjalar ke berbagai aspek. berbeda.3
globalisasi terus berlangsung justru kebudayaan mempunyai pengaruh
karena peran masyarakat di Negara-negara yang signifikan terhadap kehidupan.
berkembang, kepentingan-kepentingan ini pengaruh kebudayaan terhadap kehidupan
2
saling bertabrakan dan mendukung satu Azkia, L. (2019). Globalisasi Sebagai Proses Sosial
dalam Teor-Teori Sosial. Tarbiyah: Jurnal Ilmiah
sama lain dalam proyek globalisasi Kependidikan, 8(1), 13-27.
3
Asisah, N., Arsi, P. A., & Sakka, A. (2023).
Globalisasi membawa dampak PERUBAHAN BUDAYA ATAU KEBIASAAN, DAN
besar terhadap kebudayaan beberapa ADAPTASI BUDAYA BARU PADA MASYARAKAT
DIERA GLOBALISASI DALAM PERSPEKTIF
dampak positif globalisasi terhadap lokal ANTROPOLOGI. Jurnal Socia Logica, 3(1), 173-180.
manusia dapat diamati pada berbagai akhirnya menjadi budaya masyarakat itu
aspek, seperti perilaku, pergaulan, dan sendiri.4
tatanan kehidupan bermasyarakat. Pengaruh Globalisasi terkait
kebudayaan mempengaruhi perilaku kebudayaan
manusia secara langsung dan tidak Globalisasi mempunyai penagruh
langsung. yang signifikan terhaadap kebudayaan.
selain itu, kebudayaan juga pengaruh positif globalisasi budaya antara
mempengaruhi manusia dengan orang lain, lain perubahan nilai dan sikap masyarakat,
sehingga menimbulkan masyarakat dari yang tidak rasional menjadi rasional.
konsumen tatanan kehidupan selain itu, globalisasi juga dapat
bermasyarakat. Berkembangnya teknologi memperkuat bangsa indonesia jika mampu
juga mempengaruhi tatanan kehidupan menyelaraskan pengaruh budaya dari luar.
yang pada gilirannya menciptakan nilai- Namun dampak negatif globalisasi
nilai baru dan model kehidupan baru terhadap masyarakat lokal juga dapat
akibat evolusi kebudayaan manusia. terjadi, seperti terkikisnya masyarakat
dengan demikian, budaya lokal dan perubahan nilai-nilai budaya
memegang peranan penting dalam lama. oleh karena itu perlu adanya sikap
perilaku, interaksi sosial dan tatanan bijak terhadap globalisasi agar kebudayaan
kehidupan manusia. memahami pengaruh lokal dapat terus berlanjut dan
budaya dapat membantu untuk memahami berkembang.
antar budaya, menciptakan keharmonisan Globalisasi juga dapat memperkuat
dan membangun toleransi antar diri bangsa jika berhasil menyelaraskan
masyarakat yang berbeda budaya. pengaruh budaya dari luar. Namun
Kebudayaan dapat mempengaruhi dampak negatif globalisasi terhadap
perilaku manusia dimasa depan denagn kawasan juga bisa terjadi, seperti
berbagai cara. kebudayaan merupakan terkikisnya nilai-nilai lokal dan perubahan
suatu cri atau identitas sekelompok orang nilai-nilai budaya lama. oleh karena itu,
yang mendiami suatu daerah. budaya ini perlu dilakukan sikap bijak terhadap
munculdari tindakan yang berulang-ulang globalisasi agar kebudayaan daerah dapat
yang dilakukan masyarakat sehingga terus berlanjut dan berkembang.
membentuk suatu kebiasaan yang pada
4
Soleh, M., & Kuncoro, I. (2023). Menggali Budaya
Baru Dan Implikasinya Bagi Keagamaan Gen-Z:
Perspektif Sosiologi Dan Antropologi Masyarakat
Di Era Kontemporer. Al Irsyad: Jurnal Studi Islam,
2(2), 83-92.
salah satu cara untuk mencapai hal zina, di mana individu terlibat dalam
tersebut adalah dengan menyaring hubungan seksual di luar pernikahan. Zina
pengaruh apapun melalui globalisasi agar dianggap sebagai dosa besar dalam Islam,
tidak merugikan budaya daerah. karena melanggar norma-norma
Globalisasi mempunyai pengaruh yang kehormatan dan kesucian. Implikasi
berbeda terhadap budaya, pengaruh positif hukum dari kasus zina dapat mencakup
globalisasi budaya adalah berubahanya hukuman fisik, seperti cambukan atau
nilai-nilai dan sikap masyarakat dari bahkan hukuman mati, tergantung pada
irasional menjadi raional. selain itu, interpretasi hukum Islam di suatu negara
globalisasi juga dapat memperkuat bangsa atau komunitas. Selain itu, kasus
indonesia apabila mampu menyelaraskan penyalahgunaan alkohol juga termasuk
pengaruh budaya yang datang dari luar. dalam kategori pelanggaran hukum Syariat
GLobalisasi mempunyai dampak Islam. Mengonsumsi minuman beralkohol
yang signifikan terhadap kebudayaan, dianggap sebagai tindakan yang
beberapa contoh pengaruh globalisasi memabukkan dan mengganggu akal sehat,
terhadap kedaerahan anatara lain yang dapat mengarah pada perilaku yang
perubahan nilai dan masyarakat, bertentangan dengan ajaran agama.
tergesernya kearifan lokal, marginalisasi Sebagian besar mazhab dalam Islam
budaya lokal dan penagabaian nilai-nilai melarang konsumsi alkohol dengan tegas.
lama. Globalisasi juga mempengaruhi Negara-negara yang menerapkan hukum
kehidupan masyarakat sehari-hari Syariat Islam seringkali memberlakukan
misalnya melalui gelombang budaya hukuman bagi mereka yang terbukti
korea, kartun jepang dan mendenagrkan mengonsumsi atau memproduksi alkohol.5
musik Barat. Globalisasi memfasilitasi
promosi atau pengenalan budaya daerah, METODE PENELITIAN
namun juga dapat menyebabkan Penelitian ini menggunakan
perpindahan dan marginalisasi budaya metode kajian literatur, analisis dokumen
lokal. dan Wawancara. untuk mendapatkan
pemahaman mendalam tentang praktik
Pelanggaran Hukum Syariat Islam hukum syariat Islam di masyarakat Banda
Pelanggaran hukum Syariat Islam Aceh dan Pekanbaru (Rokan Hulu).
mencakup berbagai tindakan yang
5
Mustafa, A. 2022. Legal Pluralism in Aceh: The
dianggap bertentangan dengan ajaran dan Dilemma of Implementing Islamic Law in a
Secular State. Indonesian Journal of Islam and
nilai-nilai Islam. Contohnya adalah kasus Muslim Societies, 6(2), hlm. 18.
Metode ini melibatkan pengumpulan dan Hal ini meliputi identifikasi pola
analisis berbagai sumber literatur terkait praktik hukum syariat, evaluasi keefektifan
hukum syariat Islam, baik dari buku, implementasi, dan pemahaman terhadap
artikel ilmiah, jurnal, serta dokumen resmi respon masyarakat terhadap sistem hukum
dan regulasi terkait penerapan hukum ini. Penelitian ini juga mempertimbangkan
syariat di kedua kota tersebut. Langkah perspektif komparatif antara Banda Aceh
pertama dalam penelitian ini adalah dan Pekanbaru (Rokan Hulu) untuk
melakukan pencarian dan pengumpulan memahami perbedaan dan kesamaan
literatur terkait dengan praktik hukum dalam praktik hukum syariat Islam di
syariat Islam di Banda Aceh dan kedua wilayah tersebut. Hasil dari analisis
Pekanbaru (Rokan Hulu). Literatur ini akan membentuk landasan kuat untuk
tersebut mencakup berbagai aspek hukum pemahaman lebih mendalam tentang
syariat, termasuk implementasi dalam implementasi hukum syariat Islam dan
kehidupan sehari-hari, lembaga-lembaga dampaknya pada masyarakat di kedua kota
yang terlibat, serta dampak sosial dan tersebut.
ekonominya. Setelah literatur terkumpul,
Langkah selanjutnya adalah proses PEMBAHASAN
wawancara tehadap beberapa tokoh Syariat Islam di Kota Banda Aceh
masyarakat untuk menganalisis lebih adalah implementasi konkret dari hukum
dalam terkait informasi yang terdapat Islam di tingkat lokal. Keberlakuan hukum
dalam literatur tersebut. wawancara ini Syariat di Banda Aceh dimulai sejak tahun
kami laksanakan melalui akses media 2001, ketika Provinsi Aceh diberikan
sosial baik melalui Chat Via WhatsApp otonomi khusus untuk mengatur dan
maupun Telepon dengan tokoh menerapkan hukum Syariat secara resmi.
masyarakat, dosen dan mahasiswa yang Hal ini menjadikan Banda Aceh sebagai
ada di kota Riau (Kabupaten Rokan Hulu) salah satu dari sedikit daerah di Indonesia
dan di Kota Banda Aceh. Wawancara yang menerapkan hukum Syariat secara
merupakan metode yang memungkinkan menyeluruh. Dalam implementasinya,
pertukaran informasi dan pemahaman aspek kedisiplinan sosial menjadi hal yang
yang lebih baik antara peneliti dan paling terlihat, dengan praktik-praktik
responden, juga berdasarkan hasil seperti minum minuman beralkohol,
wawancara akan menjadi bukti kuat untuk perjudian, dan prostitusi dilarang keras di
rujukan hasil analisis dari kedua kota bawah hukum Syariat. Satuan Polisi
tersebut. Pamong Praja Wilayatul Hisbah (Satpol
PP-WH) hadir untuk memastikan praktik yang dianggap tidak sesuai dengan
kepatuhan terhadap aturan-aturan ini. ajaran Islam, seperti konsumsi minuman
Selain itu, kewajiban shalat dan puasa beralkohol, perjudian, dan prostitusi. Hal
selama bulan Ramadan juga ditegakkan ini juga mencakup aturan-aturan terkait
dengan ketat, dengan pedagang dan dengan kewajiban beribadah, seperti shalat
pemilik bisnis diharapkan untuk menutup dan puasa. Penegakan hukum Syariat ini
usahanya selama waktu-waktu shalat dan biasanya dilakukan oleh aparat keamanan
bulan Ramadan sebagai bentuk ketaatan khusus yang bertugas untuk memastikan
terhadap hukum Syariat. Respons terhadap kepatuhan terhadap aturan-aturan ini. Di
implementasi ini beragam, dari dukungan samping itu, hukum Syariat juga
karena dianggap sebagai manifestasi nilai- mencakup aspek hukum perdata Islam,
nilai keagamaan, hingga kritik bahwa seperti pengaturan perkawinan, perceraian,
penerapan hukum Syariat dapat warisan, dan tata cara pengadilan keluarga.
mengabaikan hak-hak sipil dan kebebasan Namun, implementasi Syariat juga
individu. Sebagai tambahan, terdapat debat mendapat respons beragam. Meskipun ada
mengenai efektivitas implementasi hukum dukungan sebagai bentuk implementasi
Syariat ini, dengan sebagian berpendapat nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-
bahwa fokus pada aspek-aspek sosial dan hari, ada juga keprihatinan bahwa hal ini
moral mungkin mengalihkan perhatian dapat berdampak pada hak-hak individu
dari isu-isu sosial dan ekonomi yang juga dan kebebasan sipil. Interpretasi dan
membutuhkan perhatian serius. implementasi hukum Syariat dapat
Di Kota Pekanbaru, khususnya di bervariasi tergantung pada konteks
wilayah Rokan Hulu, implementasi hukum budaya, sejarah, dan politik dari masing-
Syariat Islam merupakan satu dari masing daerah, mencerminkan
beberapa implementasi konkret hukum kompleksitas dan tantangan dalam
Islam di Indonesia. Sejak awal tahun 2000- menerapkan hukum Syariat dalam konteks
an, beberapa daerah di Indonesia telah modern di berbagai daerah di Indonesia.
mengadopsi kebijakan Syariat, termasuk di Prinsip-prinsip Hukum Syariat
Pekanbaru. Implementasi hukum Syariat di Islam membentuk landasan utama bagi
Pekanbaru, terutama di wilayah Rokan sistem hukum dalam masyarakat Muslim.
Hulu, mencerminkan upaya untuk Mereka mencakup berbagai aspek
mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan, termasuk agama, moralitas,
kehidupan masyarakat. Kebijakan tersebut etika, sosial, ekonomi, dan hukum perdata.
mencakup larangan terhadap praktik- Ketaatan kepada hukum Allah menjadi
prinsip utama, mencakup tindakan dan sistem hukuman terhadap pelanggaran
keputusan dalam kehidupan yang harus syariat islam, dalam hukuman perzinaan
selaras dengan ajaran agama Islam. yang dilakukan di dua kota tersebut.
Keadilan juga merupakan prinsip sentral, Seperti di Kota Banda Aceh terdapat
mencakup perlakuan yang adil dan setara Qanun yang menjadi pedoman dari
terhadap semua individu. Prinsip pelanggaran pidana yang di lakukan oleh
kemaslahatan atau maslahah menekankan si pelaku, berdasarkan Qanun Nomor 6
pentingnya mempromosikan kepentingan Tahun 2014 tentang hukum jinayat adalah
umum dan kesejahteraan masyarakat. tentang hukum cambuk, denda dan di
Larangan terhadap mafsadah (kerusakan penjara. Sebelum Hukum cambuk
atau bahaya) adalah prinsip lain yang dilaksanakan si pelaku akan di penjara
bertujuan untuk mencegah segala bentuk terlebih dahulu, hukuman cambuk
tindakan atau keputusan yang dapat diberikan sebanyak 100 kali dipotong
membahayakan masyarakat atau individu masa tahanan bisa menjadi 40-60 kali.
secara keseluruhan. kemudian selesai di hukum cambuk akan
Pelanggaran hukum Syariat Islam ada proses pembinaan 3 bulan di Kantor
mencakup berbagai tindakan yang WH (Wilayatul Hisbah) satpol PP yang
dianggap bertentangan dengan ajaran dan ada di Aceh Qanun ini belum
nilai-nilai Islam. Kasus zina, misalnya, terealisasikan secara maksimal.
dianggap sebagai dosa besar dalam Islam, Masyarakat juga masih banyak yang tidak
karena melanggar norma-norma peduli dengan hukum yang ada di kota
kehormatan dan kesucian. Implikasi Banda Aceh ini, seperti yang kita ketahui
hukum dari kasus zina dapat mencakup masih banyak remaja yang berdua-duan di
hukuman fisik, seperti cambukan atau tempat gelap yang menyebabkan
bahkan hukuman mati, tergantung pada terjadinya zina.
interpretasi hukum Islam di suatu negara Lain lagi halnya di Riau
atau komunitas. (Kabupaten Rokan Hulu) Peraturan
Terkait permasalahan ini, penulis hukum pidananya tunduk pada hukum
juga melakukan wawancara dengan nasional, yang diatur oleh KUHP (Kitab
beberapa tokoh masyarakat, baik yang Undang-Undang Hukum Pidana) yang
berada di Riau (Kabupaten Rokan Hulu) berlaku di seluruh Indonesia. Peraturan ini
maupun Kota Banda Aceh. Dalam hasil bersifat umum dan tidak spesifik untuk
wawancara ini menguatkan kami terhadap setiap provinsi atau kabupaten/kota.
beberapa komponen yang membedakan
Dari hasil wawancara kami Rokan hukuman bagi mereka yang terbukti
Hulu masih kental dengan adanya adat, mengonsumsi atau memproduksi alkohol.
khususnya adat melayu pasti akan ada
sanksi sosial. Saksi nya bisa berupa, PENUTUP
diperlukan dan dipandang buruk oleh Kesimpulan
masyarakat, di usir dari kampung, Ringkasnya, hukum Syariat Islam
dinikahkan dan di denda. Denda tersebut di Kota Banda Aceh merupakan
sebesar 5 juta Namun, untuk masalah implementasi konkret dari hukum Islam di
hukum Negara lebih standar dari hukum tingkat lokal. Keberlakuan hukum ini
adat tersebut yaitu langsung dinikahkan. dimulai pada tahun 2001, di mana Provinsi
Karena perzinaan adalah kemauan Aceh diberikan otonomi khusus untuk
dari kedua belah pihak, Alhasil dalam menerapkan Syariat secara resmi. Salah
hukum Nasional nya tidak ada yang satu aspek terlihat dari implementasi ini
dirugikan kecuali keluarga dari korban dan adalah dalam bidang kedisiplinan sosial, di
pelaku. Kalau dibawah ranah pemangku mana praktik seperti minum alkohol,
adat akan lebih efisien dalam menerapkan perjudian, dan prostitusi dilarang keras.
hukum islam itu sendiri. Bisa masuk Selain itu, kewajiban beribadah seperti
tindak pidana, jika itu terjadi pada suami shalat dan puasa juga ditegakkan.
istri yang berselingkuh. Berbeda lagi Meskipun mendapat dukungan karena
dengan yang belum menikah, apalagi dianggap sebagai manifestasi nilai-nilai
termasuk kasus permerkosaan yang sudah agama, implementasi hukum Syariat juga
pasti bisa diusut menjadi kasus pidana. menuai kritik terkait hak-hak sipil dan
Selain itu, kasus penyalahgunaan kebebasan individu. Sementara itu, hukum
alkohol juga termasuk dalam kategori Syariat di Kota Pekanbaru, khususnya di
pelanggaran hukum Syariat Islam. Rokan Hulu, juga merupakan salah satu
Mengonsumsi minuman beralkohol implementasi konkret hukum Islam di
dianggap sebagai tindakan yang Indonesia. Implementasi ini mencakup
memabukkan dan mengganggu akal sehat, larangan terhadap praktik yang dianggap
yang dapat mengarah pada perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, seperti
bertentangan dengan ajaran agama. konsumsi alkohol, perjudian, dan
Sebagian besar mazhab dalam Islam prostitusi. Selain itu, hukum Syariat juga
melarang konsumsi alkohol dengan tegas. mencakup aspek hukum perdata Islam,
Negara-negara yang menerapkan hukum seperti pengaturan perkawinan, perceraian,
Syariat Islam seringkali memberlakukan dan warisan. Seperti di daerah lain,
implementasi ini memunculkan berbagai Aswandi, A. 2018. Implementasi Hukum
Islam di Indonesia (Studi Kasus
respons dari masyarakat, dengan pendapat
di Banda Aceh). Jurnal Al-Qudwah,
pro dan kontra. Akhirnya, prinsip-prinsip 10(2), hlm. 2-3.
Hamdani, D. 2018. Islamic Law and the
Hukum Syariat Islam mencakup ketaatan
Legal System in Aceh. Brill, hlm.
kepada hukum Allah, keadilan, 76.
Hasan, A. 2019. The Shari'a Court and
kemaslahatan, dan larangan terhadap
Access to Justice for Women in
mafsadah. Pelanggaran hukum Syariat Banda Aceh, Indonesia. Indonesia
and the Malay World, 47(137),
Islam, seperti zina dan penyalahgunaan
hlm. 12.
alkohol, dianggap sebagai tindakan yang Husaini, A. 2019. Hukum Islam dan
Tantangan Modernitas di
bertentangan dengan ajaran agama dan
Indonesia. Pustaka Setia, hlm. 45.
dapat mendapat hukuman sesuai Iskandar, J. 2018. Islam and Human Rights
in Aceh: From Suspected Synergy
interpretasi hukum Islam di masing-
to Coherent Dilemma. Jurnal Ilmu
masing wilayah atau komunitas. Sosial dan Ilmu Politik, 21(3),
hlm. 9-10.
Saran
Kuntowijoyo. 2020. Paradigma Islam:
Sarannya adalah untuk terus Interpretasi untuk Aksi di Riau.
Mizan, hlm. 176.
memperluas pengetahuan dan pemahaman
Lubis, M. N. 2021. Wacana Hukum Islam
tentang hukum Syariat Islam, baik dari di Kepulauan Riau (Pergulatan
Realitas dan Idealitas). Kencana,
aspek teoritis maupun praktis. Anda dapat
hlm. 304.
melakukan ini dengan membaca literatur Muda, I. 2019. Penyelesaian Sengketa
Ekonomi Syariah Di Banda Aceh.
Islam yang kredibel, menghadiri ceramah
Jurnal Ilmiah Peuradeun, 7(2),
atau seminar tentang hukum Syariat, atau hlm. 68.
Mustafa, A. 2022. Legal Pluralism in
bahkan berdiskusi dengan para ulama atau
Aceh: The Dilemma of Implementing
pakar hukum Islam. Selain itu, penting Islamic Law in a Secular State.
Indonesian Journal of Islam and
untuk mempertimbangkan berbagai sudut
Muslim Societies, 6(2), hlm. 18.
pandang dan interpretasi terkait hukum
Syariat, sehingga Anda dapat memiliki
pemahaman yang lebih komprehensif.
Selalu ingat untuk mempertimbangkan
konteks budaya dan sejarah, serta
memahami bahwa implementasi hukum
Syariat dapat bervariasi di berbagai
daerah.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai