Oleh:
Muh. Abdul Hasan1
Benedicta Mokalu2
Juliana Lumintang 3
Abstrak
1
JURNAL ILMIAH SOCIETY ISSN : 2337 – 4004
Jurnal Volume 2 No. 1 Tahun 2022
bentuk gaya hidup itu, para remaja ingin lingkungan hidupnya serta usaha untuk
menunjukkan bahwa mereka dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya
mengikuti apa yang sedang tren dalam sesuai dengan tradisi yang terbaik. Dalam hal
menunjang penampilan mereka dimuka ini, Malinowski menekankan bahwa
publik. Oleh karena itu tak jarang para hubungan manusia dengan alam semesta
remaja akhirnya mencari jalan pintas yang dapat digeneralisasikan secara lintas budaya.
instan guna memenuhi kebutuhan mereka 3) Clifford Geertz (1926-2006)
atas nama moderitas tersebut. Antropolog ternama dunia Clifford Geertz
http://www.kridharakyat.com/2020/11/ mengatakan kebudayaan merupakan sistem
gaya-hidup-remaja-zaman-sekarang.htm. keteraturan dari makna dan simbol-simbol.
Era globalisasi juga telah Simbol tersebut kemudian diterjemahkan
menciptakan perubahan sosial budaya yang dan diinterpretasikan agar dapat mengontrol
sangat cepat sehingga setiap pola pikir, pola perilaku, sumber-sumber ekstrasomatik
tindak dan pola perilaku masyarakat informasi, memantapkan individu,
Indonesia sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai pengembangkan pengetahuan, hingga cara
budaya Barat yang masuk melalui berbagai bersikap.
sarana informasi, komunikasi, dan berbagai 4) Roger M. Keesing (1935-1993)
teknologi lainnya. Arus reformasi telah Roger mendefinisikan makna kebudayaan
mengakselerasi perubahan sosial budaya melalui dua pendekatan, adaptif dan
masyarakat menjadi lebih individual, ideasional. Kebudayaan menurut pendekatan
konsumeris dan serba gemerlap. Masyarakat adaptif merupakan kontes pikiran dan
telah mengalami perubahan dari sifat ramah perilaku. Sedangkan, menurut pendekatan
tamah, sederhana, dan tenggang rasa ideasional kebudayaan adalah semata-
mengarah pada sikap dan perilaku yang serba mata sebagai konteks pikiran.
instan, serba cepat, dan spekulatif dalam 5) Koentjaraningrat (1923-1999)
memenuhi kebutuhan dan melaksanakan Antropolog asal Indonesia ini
pembangunan nasional. mendefinisikan kebudayaan sebagai seluruh
Menghadapi arus perubahan budaya sistem gagasan dan rasa, tindakan,
Parsudi Suparlan (2004:5) kebudayaan dapat serta karya yang dihasilkan manusia dalam
didefinisikan sebagai suatu keseluruhan kehidupan bermasyarakat yang dijadikan
pengetahuan manusia sebagai makhluk miliknya dengan cara belajar. https://www.
sosial yang digunakannya untuk memahami detik. com/edu/detikpedia/d-5725690/5-
dan menginterpretasi lingkungan dan pengertian- kebudayaan-menurut-para-
pengalamannya, serta menjadi pedoman bagi ahli.
tingkah lakunya. Perubahan sosial budaya sebagai
Para ahli mendefinisikan kebudayaan dampak terjadi reformasi globalisasi
dalam bahasa yang beragam. Mulai dari hasil berdampak pada kehidupan sosial, terlebih
karya, rasa, dan cipta, hingga keseluruhan penghargaan terhadap nilai -nilai budaya
sistem gagasan manusia. yang merupakan warisan leluhur. Suku
1) Edward Burnett Tylor (1832-19721) Buton dikenal sebagai masyarakat yang
Menurut Tylor, kebudayaan adalah sistem sangat terbuka, memiliki mobilitas tinggi,
kompleks yang mencakup pengetahuan, serta sangat familiar dengan warga
kepercayaan, kesenian , moral, hukum, adat pendatang (tamu). Mobilitas dan pembauran
istiadat, kemampuan, serta kebiasaan- dengan masyarakat pendatang baik
kebiasaan yang didapatkan oleh manusia masyarakat lokal juga masyarakat asing
sebagai anggota masyarakat. (wisman) lambat laun berpengaruh terhadap
2) Bronislaw Malinowski (1884-1942) pola pikir, cara pandang, penghargaan
Malinowski mendefinisikan kebudayaan terhadap nilai - nilai budaya tak bisa
sebagai penyelesaian manusia terhadap dihindari.
2
JURNAL ILMIAH SOCIETY ISSN : 2337 – 4004
Jurnal Volume 2 No. 1 Tahun 2022
3
JURNAL ILMIAH SOCIETY ISSN : 2337 – 4004
Jurnal Volume 2 No. 1 Tahun 2022
Seorang tokoh adat biasanya memimpin Buton konon “dibubarkan” tetapi tradisi-
suatu upacara adat, mempertahankan cara tradisi istana itu telah melekat erat pada
hidup secara adat, menjelaskan makna dan orang-orang yang mendiami wilayah
filosofi dari suatu adat kaumnya. Menurut tersebut.http://suku-dunia.blogspot. com/
Husin Embi et al. (2004:85) adat merupakan 2015/09/kebudayaan-suku-buton.
peraturan yang di laksanakan (diamalkan) Tradisi kande-kandea dalam tulisan
secara turun temurun dalam sebuah (dapobas) adalah merupakan tradisi makan
masyarakat hingga menjadi hukum dan bersama sangat umum ditemukan pada
peraturan yang harus di patuhi. Sementara masyarakat Buton. Terdapat tiga etnis yang
istiadat adalah peraturan atau cara masih secara rutin melaksanakannya, yaitu
melakukan sesuatu yang di terima sebagai etnis Cia-Cia, Muna (Pancana), dan Wolio.
adta. Adat dan istiadat memiliki hubungan Penamaan atas tradisi ini juga beragam
yang rapat, dan di pandang sebagai alat yang sesuai dengan bahasa etnisnya masing-
berupaya mngatur kehidupan masyarakat, masing, misalnya etnis Cia-Cia
yang tujuannya adalah untuk mencapai menyebut maataa, etnis Muna (Pancana)
kesejahteraan dan kerukunan hidup. Adat menyebut kafoma-foma’a, dan etnis Wolio
istiadat membentuk budaya, yang kemudian menyebutnya peka kande-kandea.
mengangkat martabat masyarakat yang Pekande-kandea atau dalam bahasa
mengamalkannya. Indonesia artinya makan-makan, merupakan
Nilai Budaya adat istiadat yang hingga kini masih dijaga
Nilai budaya adalah hal-hal yang dianggap oleh masyarakat Tolandona, Kecamatan
baik, benar dan atau pantas, sebagaimana Sangia Wambulu, Kabupaten Buton Tengah,
disepakati di dalam masyarakat. Jadi, nilai Sulawesi Tenggara.
budaya itu dirumuskan dalam kebudayaan Kajian Teori
dan dilaksanakan di dalam masyarakat, dan Teori Sturuktural FungsionalTalcott
terungkap di dalam pengarahan diri ataupun Parsons
di dalam interaksi, langsung maupun tidak Dalam penelitian ini menggunakan
langsung, antarwarga masyarakat, dalam Teori fungsional struktural yang
berbagai jenis kegiatannya. Pengarahan diri pencetusnya adalah Talcott Parson. Asumsi
yang dipandu oleh nilai-nilai budaya itu dasar dari Teori Fungsionalisme Struktural,
mengacu kepada keberterimaan di dalam salah satu paham atau prespektif di dalam
masyarakat. Oleh karena itu, nilai-nilai sosiologi yang memandang masyarakat
budaya dengan sendirinya bersifat sosial- sebagai satu sistem sosial yang terdiri dari
budaya (Edy Sedyawati, 2007:254). bagian-bagian yang saling berhubungan satu
Pekande-Kandea sama lain dan bagian yang satu tidak dapat
Suku Buton merupakan suku asli berfungsi tanpaadanya hubungan dengan
daerah Provinsi Sulawesi Tenggara bagian yang lainya. Kemudian perubahan
khususnya di Pulau Buton. Suku Buton juga yang terjadi pada satu bagian akan
tersebar di beberapa daerah Sulawesi menyebabkan ketidakseimbangan dan pada
Tenggara misalnya di Kota Kendari, giliranya akan menciptakan perubahan pada
Kabupaten Bombana dan daerah-daerah bagian lainya. Perkembangan
lainnya. Beberapa pendapat menyatakan fungsionalisme didasarkan atas model
bahwa nenek moyang dari orang-orang perkembangan sistem organisasi yang di
Buton adalah “imigran” yang datang dari dapat dalam biologi, asumsi dasar teori ini
wilayah Johor Malesia sekitar abad ke-15 ialah bahwa semua elemen harus berfungsi
Masehi yang kemudian mendirikan kerajaan atau fungsional sehingga masyarakat bisa
Buton. menjalankan fungsinya dengan baik.
Pada tahun 1960, dengan
mangkatnya sultan yang terakhir, kesultanan
4
JURNAL ILMIAH SOCIETY ISSN : 2337 – 4004
Jurnal Volume 2 No. 1 Tahun 2022
5
JURNAL ILMIAH SOCIETY ISSN : 2337 – 4004
Jurnal Volume 2 No. 1 Tahun 2022
pengguna kebudayaan itu sendiri. Setiap hari pikiran para ahli tersebut, Koentjaraningrat
manusia melihat dan menggunakan mengemukakan bahwa kebudayaan itu
kebudayaan, bahkan kadangkala disadari dibagi atau digolongkan dalam tiga wujud,
atau tidak manusia merusak kebudayaan. yaitu :
Hubungan yang erat antara manusia 1) Wujud sebagai suatu kompleks dari
(terutama masyarakat) dan kebudayaan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-
menurut Melville J. Herkovits dan Bronislaw norma, dan peraturan. Wujud
Malinowski, bahwa cultural determinism tersebut menunjukkan wujud ide
berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam dari kebudayaan, sifatnya abstrak,
masyarakat ditentukan adanya oleh tak dapat diraba, dipegang, ataupun
kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat difoto, dan tempatnya ada di alam
itu. (Selo Soemardjan,1964: 115). pikiran warga masyarakat di mana
Dengan lain perkataan, kebudayaan kebudayaan yang bersangkutan itu
mencakup kesemuanya yang didapatkan atau hidup. Kebudayaan ideal ini disebut
dipelajari oleh manusia sebagai anggota pula tata kelakuan, hal ini
masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala menunjukkan bahwa budaya ideal
sesuatu yang dipelajari dari pola-pola mempunyai fungsi mengatur,
perilaku yang normative. Oleh karena itu mengendalikan, dan memberi arah
manusia yang mempelajari kebudayaan dari kepada tindakan, kelakuan dan
masyarakat, bisa membangun kebudayaan perbuatan manusia dalam
(konstruktif) dan bisa juga merusaknya masyarakat sebagai sopan santun.
(destruktif). Kebudayaan ideal ini dapat disebut
https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/manu adat atau adat istiadat, yang
sia-dan-kebudayaan.pdf. sekarang banyak disimpan dalam
“LS, sikap menghargai nilai - nilai arsip, tape recorder, komputer.
luhur kebudayaan dalam cermatan kami Kesimpulannya, budaya ideal ini
sangat berbeda antara orang - orang adalah merupakan perwujudan dan
tua zaman dahulu dengan orang - orang kebudayaan yang bersifat abstrak.
muda zaman sekarang. Letak perbedaan 2) Wujud kebudayaan sebagai suatu
sekitar cara memberi makna nilai - nilai komplek aktivitas serta tindakan
budaya tersebut. Kalau orang - orang tua berpola dari manusia dalam
zaman dahulu mereka melakukan masyarakat. Wujud tersebut
ritual adat dengan jiwa dan raga, getaran dinamakan sistem sosial, karena
kesakralan nilai - nilai budaya sangat rnenyangkut tindakan dan kelakuan
terasa. Sekarang ritualisasi apapun terasa berpola dari manusia itu sendiri.
hambar, hanya kegiatan rutinitas Wujud ini bisa diobservasi, difoto
saja.” dan didokumentasikan karena
dalam sistem sosial ini terdapat
Beberapa ilmuwan seperti Talcott aktivitas-- aktivitas manusia yang
Parson (Sosiolog) dan Al Kroeber berinteraksi dan berhubungan serta
(Antropolog) menganjurkan untuk bergaul satu dengan lainnya dalam
membedakan wujud kebudayaan secara masyarakat. Lebih jelasnya tampak
tajam sebagai suatu sistem. Di mana wujud dalam bentuk perilaku dan bahasa
kebudayaan itu adalah sebagai suatu pada saat mereka berinteraksi dalam
rangkaian tindakan dan aktivitas manusia pergaulan hidup sehari-hari di
yang berpola. Demikian pula J.J. Hogmann masyarakat. Kesimpulannya, sistem
dalam bukunya The World of Man (1959) sosial ini merupakan perwujudan
membagi budaya dalam tiga wujud, yaitu : kebudayaan yang bersifat konkret,
ideas, activities, and artifact. Sejalan dengan dalam bentuk perilaku dan bahasa.
6
JURNAL ILMIAH SOCIETY ISSN : 2337 – 4004
Jurnal Volume 2 No. 1 Tahun 2022
7
JURNAL ILMIAH SOCIETY ISSN : 2337 – 4004
Jurnal Volume 2 No. 1 Tahun 2022
8
JURNAL ILMIAH SOCIETY ISSN : 2337 – 4004
Jurnal Volume 2 No. 1 Tahun 2022
tetapi juga nilai partikular atau yang khusus Berdasarkan hasil wawancara tentang
yang hidup dalam kehidupan masyarakat konsep pelestarian tradisi para tokoh adat,
yang konkret. (Tilaar, 2004:190). Juga pemerintah dan tokoh pemuda serta
pendidikan budaya dan karakter bangsa masyarakat dapat disimpulkan:
dilakukan melalui pendidikan nilai-nilai atau 1. Membangun Kerjasama antara tokoh
kebajikan yang menjadi nilai dasar budaya adat dan juga tokoh agama
dan karakter bangsa itu sendiri. Kebajikan 2. Melibatkan masyarakat dalam
yang menjadi atribut suatu karakter pada mepersiapkan dan melaksanakan
dasarnya adalah nilai. Oleh karena itu rangkai kegiatan tradisi pekande-
pendidikan budaya dan karakter bangsa pada kandea
dasarnya adalah pengembangan nilai-nilai 3. Melibatkan pemuda dalam
yang berasal dari pandangan hidup atau mepersiapkan dan melaksanakan
ideologi bangsa Indonesia, agama, budaya, rangkai kegiatan tradisi pekande-
dan nilai-nilai yang terumuskan dalam tujuan kandea
pendidikan nasional. 4. Melakukan sosialisasi didalam
Berdasarkan Peraturan Mentri Dalam keluarga yaitu orang tua kepada
Negri nomor 52 tahun 2007 tentang pedoman anak-anknya
pelestarian dan pengembangan adat istiadat 5. Keterlibatan pemerintah daerah
dan nilai sosial budaya masyarakat pasal 3 Dengan segala upaya diatas diharapkan
yang berbunyi : depat terus menjaga pelestarian tradisi
Pelestarian dan Pengembangan Adat pekande-kandea di Kelurahan Tolandona
Istiadat dan Nilai Sosial Budaya Masyarakat tanpa menghilangkan nilai-nilai budaya yang
dilakukan dengan : terkandung di dalamnya dan jutstru lebih
a. Konsep dasar mengembangkan sesuai dengan
b. Program dasar dan perkembangan zaman.
c. Strategi pelaksanaan.
Dan dalam pasal 4 yang berbunyi Kesimpulan Dan Saran
tentang:Konsep dasar sebagaimana Kesimpulan
dimaksud dalam pasal 3 huruf a meliputi: 1.) Peran tokoh adat berjalan dengan baik
a. Pengakomodasian keanekaragaman meski tidak adanya lembaga adat formal
lokal untuk memperkokoh untuk menjalakan kegiatan kebudayaan,
kebudayaan nasional. tetapi pada kenyataan tokoh adat juga
b. Penciptaan stabilitas nasional, berperan sangat penting sehingga itulah
dibidang ideologi, politik, ekonomi, mengapa tradisi pekande-kandea terus
sosial, budaya, agama maupun dilakukan dan dilestarikan sampai
pertahanan dan keamanan nasional sekarang mrski telah terjadinya
c. Menjaga, melindungi dan membina perubahan sosial dalam perkembangan
adat istiadat dan nilai sosial budaya zaman.
masyarakat. 2.) Kerja sama yang solid antara masyarakat
d. Penumbuhkembangan semangat dan orang muda juga sebagai salah satu
kebersamaan dan kegotongroyongan. faktor penunjang sehingga acara tradisi
e. Partisipasi, kreatifitas, dan pekande-kandea ini masih terus
kemandirian masyarakat. dilestarikan sampai sekarang.
f. Media menumbuhkembangkan 3.) Peran pemerintah juga sangat penting
modal sosial; dan dengan mengelolahnya sesuai dengan
g. Terbentuknya komitmen dan kapasitasnya sehingga acara tradisi
kepedulian masyarakat yang pekande-kandea terus di lestarikan.
menjunjung tinggi nilai sosial 4.) Dan masyarakat pada umumnya
budaya. memahami dan terus menjunjung tinggi
9
JURNAL ILMIAH SOCIETY ISSN : 2337 – 4004
Jurnal Volume 2 No. 1 Tahun 2022
nilai-nilai budaya yang terkandung dalam Babbie, Earl, 1999. Bassics of social
acara tradisi kande-kandea. research. Dasar – dasar penelitian. Boston.
.
2). Saran Barbara, Kozier. 2008. Peran dan Mobilitas
Pemerintah kelurahan perlu memperhatikan Kondisi Masyarakat. Jakarta:
dan memperbaharui kembali sepertia mana Penerbit Gunung Agung.
disampaikan dari hasil wawancara bahwa
tidak terdapatnya lembaga adat di kelurahan Berry, David. 1983.Pokok-Pokok Pikiran
tolanda sehingga upaya untuk melestarikan Dalam Sosiologi. Jakarta: Rajawali.
nilai budaya ini bisa lebih ditingkatkan dan
memnimalisir hal-hal yang nantinya tidak E. St. Harahap, et.al. 2007. Kamus Besar
diinginkan masyarakat dan juga perlunya Bahasa Indonesia. Bandung: Balai
pembinaan dini dalam hal ini peran keluarga Pustaka
tidak hanya pada saat pelaksanaan acara
tradisi pekande-kandea, tetapi juga pada Embi, Husin (et al). 2004. Adat Perkawinan
hari-hari biasanya sehingga bentuk di melaka di dalam Abdul Latiff
sosialisasi yang dilakukan dapat berjalan
susai harapan dan pencapainnya lebih efektif Endarmoko, Eko. 2006. Dinamika
lagi guna menangkis hal-hal yang kemudian Komunikasi. Jakarta: Gramedia
menjadi penghambat, apalagi kita
dihadapkan dengan perkembangan zaman Hagen, E. E. 1962. On the Theory of Social
yang setiap harinya memunculkan hal-hal Change. Homewood: The Darsey
baru, makaperihatian kita kepada regenrasi Pressdalam Abdul Rahman (2020).
herus lebih ditingkatkan. Dan juga agar para Sosiologi Pendidikan.file:///C:/ Users/
wisatawan yang berkunjug bisa juga U%20S%20E%20R/Downloads/Sos
mendapatkan informasi yang jelas dan akurat iologi-pendidikan.pdf
sehingga menambah wawasan tentang
kebudayaan lokal bagi para pengunjung. Hanipah Hussin (ed.). Kepemimpinan Adat
Oleh karen itu perlunya ditunjang dengan Perkawinan Melayu Melaka. Melaka:
suatu kelembagaan yang juga memiliki Institut Seni Malaya Malaka.
tempat atau bangunan sehingga lebih
memudahkan dalam mendapatkan informasi Donald R. Hodgmann 1959. 914.703
dan pengertahun tentang tradisi pekande- Moscow : Foreign Languages Publishing
kandea yang terdapat dikeluraha tolanda House1 MON a ... Soviet industrial
yang masih terus dilestarikan dan terus production 1928-1951. https://
dijalankan sampai sekarang. library. ui.ac.id.
Kastulani, Muhammad. 2015. Hukum Adat.
Daftar Pustaka Jakarta: PT. Gramedia.
Alwasilah, A. Chaedar. 2006. Pokoknya
Sunda :Interpretasi Untuk Aksi. Kurniawan, Eko. 2006 Studi Analisis Isi
Bandung: Kiblat Pemberitaan Media Masa Tentang
Lingkungan Hidup Dan Imlikasinya
A.W Widjaja. (1986). Individu, Keluarga Terhadap Lingkungan Pengelolaan
Dan Masyarakat. Jakarta:Akademika. Di Kabupaten Bangka 129 hlm.
Persindo. Al-Qadhi, http://eprints.undip.ac.id/15499/1/E
Muhammad.(2008). PDF oleh A koKurniawan.pdf. 26 Agustus
Sutriani · 2015. http://repository.uin- 2015. Pekerjaan 20:00 WIB.
suska.ac.id
10
JURNAL ILMIAH SOCIETY ISSN : 2337 – 4004
Jurnal Volume 2 No. 1 Tahun 2022
11