Anda di halaman 1dari 23

PRESIDEN

RET'UBLIK INDONESIA
-81 -

Ayat (a)
Koordinasi Bank Indonesia dengan Pemerintah
diwujudkan dalam bentuk pertukaran informasi, di
antaranya terkait dengan proyeksi jumlah Rupiah
digital yang akan diterbitkan, mekanisme, dan rencana
kasus penggunaan (use casel Rupiah digital.
Ayat (5)
Cukup jelas.
Angka 4
Pasal 19
Yang dimaksud dengan "DPR" adalah alat kelengkapan DPR
yang bersifat tetap, yaitu komisi yang tugas dan
kewenangannya di bidang keuangan, perbankan, dan
perencanaan pembangunan.
Pasal 11

Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Ruang lingkup koordinasi pengembangan sektor keuangan
mencakup aspek pendalaman, efisiensi, dan aksesibilitas.
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Angka 1
Pasal 1

Cukup jelas.
Angka 2
Pasal 6
Ayat (1)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b. . .

SK No 163628 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
-82-
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Yang dimaksud dengan "aktivitas di bidang
sistem pembayaran" adalah aktivitas yang
mencakup seperangkat aturan, lembaga, dan
mekanisme yang digunakan untuk
melaksanakan pemindahan dana guna
memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari
suatu kegiatan ekonomi.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f
Cukup jelas.
Huruf g
Cukup jelas.
Huruf h
Cukup jelas.
Huruf i
Cukup jelas.
Huruf j
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Kegiatan usaha yang merupakan kewen€rngan Bank
lndonesia meliputi aktivitas di bidang sistem
pembayaran, penerbitan dan transaksi Surat Berharga
di Pasar Uang, dan kegiatan usaha dalam valuta asing.

Angka3...

SK No 163627 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-83-
Angka 3
Pasal 7
Ayat (1)
Huruf a
Perusahaan lain yang mendukung industri
Perbankan di antaranya perusahaan di bidang
teknologi informasi, teknologi finansial, lembaga
kliring, serta switching companA.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Keda sama dengan LJK lain di antaranya
mencakup kerja sarna pemasaran produk
asuransi, pemasaran produk reksa dana,
penyelenggarazln dana pensiun bagr karyawan
Bank Umum, penyaluran kredit secara
channeling. dan produk lainnya.
Kerja sama dengan selain LJK di antaranya
mencakup kerja satna dengan perusahaan di
bidang teknologi informasi dalam
mengembangkan layanan digital.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Angka 4
Pasal 7A
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan "memanfaatkan teknologi
informasi" adalah pemanfaatan teknologi informasi
dalam rangka mendorong transformasi Perbankan
menuju era digital banking.

Ayat(21 ...

SK No 163626 A
PRESIDEN
REPUBL|K INDONESIA
-84-
Ayat (21

Pelaksanaan kerja sama ditujukan untuk mendorong


transformasi digital dan membangun keterkaitan
(interlinkl antara Bank dan ITSK berlandaskan asas
yang mendukung keterbukaan, interoperabilitas,
keamanan, fleksibilitas, Pelindungan Konsumen,
independensi, dan kebaruan.
Ayat (3)
Ketentuan peraturan perundang-undangan di
antaranya mencakup ketentuan mengenai
penyelenggaraan sistem dan transaksi elektronik serta
pelindungan data pribadi yang mengatur mengenai:
a. kewajiban untuk melaksanakan prinsip
pelindungan data pribadi dalam melakukan
pemrosesan data pribadi;
b. persetujuan yang sah dari pemilik data pribadi
untuk tujuan tertentu dari Nasabah dan/atau
Konsumen;
c. penerapan manajemen risiko;
d. penghapusan dan/atau penghentian penggunaan
data pribadi dan pemrosesan transaksi jika Nasabah
dan/atau Konsumen menarik persetujuan (consenf)
yang diberikan; dan
e. kebijakan tata kelola dan prosedur.
Ayat (a)
Cukup jelas.
Pasal 7E}

Ayat (1)
Bank digital merupakan Bank yang menyediakan dan
menjalankan kegiatan usaha terutama melalui saluran
elektronik tanpa kantor fisik selain kantor pusat, atau
menggunakan kantor fisik yang terbatas.
Ayat (2)
Cukup jelas.

Ayat(3) ...

SK No 163625 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
-85-
Ayat (3)
Yang dimaksud dengan "DPR" adalah alat kelengkapan
DPR yang bersifat tetap, yaitu komisi yang tugas dan
kewenangannya di bidang keuangan, perbankan, dan
perencanaan pembangunan.
Angka 5
Pasal 8A
Ayat (1)
Kewajiban transparansi suku bunga dilaksanakan
dengan mempublikasikan suku bunga dasar kredit, di
antaranya mencakup cost of fund, margin, dan ouerlrcad
cost.
Ayat \21
Yang dimaksud dengan "DPR" adalah alat kelengkapan
DPR yang bersifat tetap, yaitu komisi yang tugas dan
kewenangannya di bidang keuangan, perbankan, dan
perencanaan pembangunEm.
Angka 6
Pasal 1O

Cukup jelas.
Angka 7
Pasal 12A
Cukup jelas.
Angka 8
Pasal 12B
Cukup jelas.
Angka 9
Pasal 13
Ayat (1)
Huruf a
Cukup jelas.
Hutrf b
Cukup jelas.

Huruf c. . .

SK No 163624 A
PRESIDEN
REPUBL|K INDONESIA
-86-
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e

Cukup jelas.
Hutrf f
Cukup jelas.
Huruf g
Kerja sama dengan LJK lain di antaranya
mencakup kerja sama pemasaran produk
asuransi, pemasaran produk reksa dana,
penyelenggaraan Dana Pensiun bagi karyawan
BPR, penyaluran Kredit secara channeling, dan
produk lainnya.
Kerja sama dengan selain LJK di antaranya
mencakup kerja sama dengan perusahaan di
bidang teknologi informasi dalam
mengembangkan layanan digital.
Hurr-f h
Cukup jelas.
Humf i
Kegiatan lainnya di antaranya mencakup sistem
pembayaran berbasis digital dan penerbitan
kartu anjungan tunai mandiri.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Angka 1O
Pasal 13A
Cukup jelas.

Angka 11 ..

SK No 163623 A
PRESIDEN
REPUBL|K INDONESIA
-87 -

Angka 11
Pasal 14
Larangan ini dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan
kegiatan usaha BPR yang terutama ditujukan untuk melayani
namun tidak terbatas pada usaha mikro dan kecil serta
masyarakat di wilayah setempat. Untuk itu jenis pelayanan
yang dapat diberikan oleh BPR disesuaikan dengan maksud
tersebut tanpa mengurangi daya saing BPR terhadap Bank
Umum dan lembaga keuangan mikro.
Huruf a
Dengan larangan menerima Simpanan berupa Giro
maka BPR tidak dapat:
1. menerbitkan cek dan bilyet Giro;
2. mengikuti kliring dan penyelesaian akhir untuk cek
dan bilyet Giro; dan
3. memiliki rekening di Bank Indonesia untuk
keperluan pelaksanaan penyelesaian akhir
transaksi pembayaran.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f
Cukup jelas.
Angka 12
Pasal 15
Cukup jelas.
Angka 13
Pasal 15A
Cukup jelas.

Angka14...

SK No 163989A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-88-
Angka 14
Pasal 16
Ayat (1)
Kegiatan menghimpun dana dari masyarakat oleh siapa
pun pada dasarnya merupakan kegiatan yang perlu
diawasi, mengingat dalam kegiatan itu terkait
kepentingan masyarakat yang dananya disimpan pada
pihak yang menghimpun dana. Sehubungan dengan itu
dalam ayat ini ditegaskan bahwa kegiatan menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk Simpanan hanya
dapat dilakukan oleh pihak yang telah memperoleh izin
usaha sebagai Bank Umum atau sebagai BPR.
Namun, di masyarakat terdapat pula jenis lembaga
lainnya yang juga melakukan kegiatan penghimpunan
dana dari masyarakat dalam bentuk Simpanan atau
semacam Simpanan, misalnya yang dilakukan oleh
kantor pos, oleh Dana Pensiun, atau oleh Perusahaan
Asuransi.
Kegiatan lembaga tersebut tidak dicakup sebagai
kegiatan usaha Perbankan berdasarkan ketentuan
dalam ayat ini. Kegiatan penghimpunan dana dari
masyarakat yang dilakukan oleh lembaga tersebut
diatur dengan undang-undang tersendiri.
Ayat (2)
Dalam memberikan izin usaha sebagai Bank Umum
dan BPR, Otoritas Jasa Keuangan selain
memperhatikan pemenuhan persyaratan untuk
memperoleh izin usaha, juga memperhatikan tingkat
persaingan yang sehat antar-Bank, tingkat kejenuhan
jumlah Bank dalam suatu wilayah tertentu, dan
pemerataan pembangunan ekonomi nasional.
Huruf a
Pada Bank Umum dimungkinkan kepengurusan
pihak asing dalam hal sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Huruf b
Cukup jelas.

Huruf c. . .

SK No 093334 A
PRESIDEN
REPTIELIK INDONESIA
-89-
Huruf c
Persyaratan kepemilikan termasuk jumlah dan
komposisi kepemilikan pihak asing yang diizinkan
pada Bank.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e

Cukup jelas.
Ayat (3)
Materi muatan yang diatur dalam Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan di antaranya memuat:
a. persyaratan untuk menjadi pengurus Bank di
antaranya menyangkut keahlian di bidang
Perbankan dan konduite yang baik;
b. larangan adanya hubungan keluarga dengan
pengurus Bank;
c. modal disetor minimum untuk pendirian Bank
Umum dan BPR;
d. batas maksimum kepemilikan dan kepengurusan;
e. kelayakan rencana kerja; dan
f. batas waktu pemberian izin pendirian Bank.
Angka 15
Pasal 18
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan "kantor' adalah kantor fisik
tempat kedudukan pengurusan Bank di wilayah
hukum Republik Indonesia.
Ayat (21

Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Angka 16
Pasal 19
Dihapus.

Angkat7...

SK No 163667 A
PRESIDEN
REPUBL|K INDONESIA
_90_

Angka 17
Pasal 19A
Cukup jelas.
Angka 18
Pasal 2O
Cukup jelas.
Angka 19
Pasal 2OA
Ayat (1)
Penerapan mengenai prinsip kehati-hatian di antaranya
mencakup:
a. Dalam melakukan kegiatan usaha berupa
pemberian Kredit atau Pembiayaan Berdasarkan
Prinsip Syariah, Bank wajib mempunyai keyakinan
berdasarkan analisis yang mendalam, karakter,
kemampuan serta kesanggupan Nasabah Debitur
untuk melunasi utangnya sesuai dengan yang
diperjanjikan. Kredit atau Pembiayaan Berdasarkan
Prinsip Syariah yang diberikan oleh Bank
mengandung risiko, sehingga Bank harus
memperhatikan asas-asas perkreditan yang sehat.
Untuk mengurangi risiko tersebut, keyakinan atas
kemampuan dan kesanggupan Nasabah Debitur
untuk melunasi kewajibannya sesuai dengan yang
diperjanjikan merupakan faktor penting yang harus
diperhatikan oleh Bank. Untuk memperoleh
keyakinan dimaksud, sebelum memberikan Kredit
atau Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah,
Bank harus melakukan penilaian yang seksama
terhadap watak, kemampuan, modal, Agunan, dan
prospek usaha dari Nasabah Debitur.

b. Dalam

SK No 163666 A
FRESIDEN
REF1IBLIK INDONESIA
-91 -

b. Dalam memberikan Ikedit atau Pembiayaan


Berdasarkan Prinsip Syariah kepada perusahaan,
Bank memperhatikan aspek perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Bank
harus memiliki dan menerapkan sistem pengawasan
intern untuk menjamin terlaksananya proses
pengambilan keputusan dalam pengelolaan Bank
yang sesuai dengan prinsip kehati-hatian.
Mengingat Bank terutama bekerja dengan dana dari
masyarakat yang disimpan pada Bank atas dasar
kepercayaan, setiap Bank perlu terus menjaga
kesehatannya dan memelihara kepercayaan
masyarakat.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 2OB
Cukup jelas.
Angka 2O
Pasal 21
Cukup jelas.
Angka 21
Pasal 23
Ayat (1)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Badan hukum Indonesia di antaranya
Pemerintah, Pemerintah Daerah, badan usaha
milik negara, badan usaha milik daerah,
koperasi, perseroan terbatas, dan badan hukum
lain yang dimiliki oleh swasta yang didirikan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Ayat (2)
Cukup jelas.

Ayat(3) ...

SK No 163929 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-92-
Ayat (3)
Cukup jelas.
Angka 22
Pasal 28
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (21

Cukup jelas
Ayat (3)
Yang dimaksud dengan "integrasi" adalah perbuatan
hukum yang dilakukan oleh Kantor Cabang dari Bank
yang berkedudukan di luar negeri dan Bank, dengan
mengalihkan aset dan/atau liabilitas Kantor Cabang
dari Bank yang berkedudukan di luar negeri secara
hukum kepada Bank, dan selanjutnya dilakukan
pencabutan lr;in usaha Kantor Cabang dari Bank yang
berkedudukan di luar negeri.
Yang dimaksud dengan "konversi" adalah perbuatan
hukum yang dilakukan oleh Kantor Cabang dari Bank
yang berkedudukan di luar negeri untuk mengubahizin
usaha Kantor Cabang dari Bank yang berkedudukan di
luar negeri menjadi izin usaha Bank, dan selanjutnya
dilakukan pencabutan izin usaha Kantor Cabang dari
Bank yang berkedudukan di luar negeri.
Ayat (a)
Cukup jelas.
Angka 23
Pasal 28A
Cukup jelas.
Angka 24
Pasal 29
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat(3) ...

SK No 163664A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-93-
Ayat (3)
Pengawasan secara langsung adalah pemeriksaan
terhadap Bank. Pengawasan secara tidak langsung
adalah pengawasan dini melalui penelitian, analisis,
dan evaluasi atas laporan, data, dan informasi Bank
yang dapat ditindaklanjuti dengan pengawasan
langsung dan/atau tindakan perbaikan.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (s)
Yang dimaksud dengan "pihak terelasi" (sister compang)
adalah beberapa perusahaan/badan usaha yang
terpisah secara kelembagaan danf atau secara hukum
namun dimiliki dan/atau dikendalikan oleh PSP yang
sama.
Ayat (6)
Cukup jelas.
Angka 25
Pasal 3O
Kewajiban Bank di antaranya dikenakan kepada pegawai
Bank yang terdiri atas pejabat Bank yang diberi wewenang
dan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas operasional
Bank dan karyawan yang mempunyai akses terhadap
informasi mengenai keadaan Bank.
Angka 26
Pasal 3OA
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Iambahan modal di antaranya mencakup capital

i;llf'!;#fffilffiHr:li$'.*:,{;'""?";:;;:ni
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat(4) ...

SK No 163663 A
PRESIDEN
K INDONESIA
-94-
Ayat (a)
Yang dimaksud dengan "tambahan modal berdasarkan
kondisi pertumbuhan Kredit (countercgclicol buJk)"
adalah tambahan modal yang berfungsi sebagai
penyangga (buffefl untuk mengantisipasi kerugian jika
terjadi pertumbuhan Kredit dan/atau Pembiayaan
Berdasarkan Prinsip Syariah Perbankan yang
berlebihan sehingga berpotensi mengganggu Stabilitas
Sistem Keuangan.
Angka 27
Pasal 31
Dihapus.
Angka 28
Pasal 31A
Pihak lain di antaranya mencakup pengelola statuter,
akuntan publik, auditor teknologi informasi, penilai publik,
konsultan hukum, dan aktuaris.
Tlrgas tertentu di antaranya mencakup penggantian tugas
manajemen, pemeriksaan, dan perhitungan risiko.
Angka 29
Pasal 33
Cukup jelas.
Angka 3O
Pasal 34
Ayat (1)
Laporan lainnya di antaranya mencakup laporan
penerapan tata kelola, laporan rencana pengembangan
teknologi informasi, laporan realisasi renccrna bisnis
Bank, laporan profil risiko, laporan informasi
perpajakan bagi Nasabah asing, dan laporan
pelaksanaan audit intern.
Ayat (2)
Cukup jelas
Angka 31
Pasal 35
Cukup jelas.
Angka32...

SK No 163662 A
FRESIDEN
REFUtsLlK INDONESIA
-95-
Angka 32
Pasal 36
Cukup jelas.
Angka 33
Pasal 36A
Ayat (1)
Huruf a
Yang dimaksud dengan "dataldokumen' adalah
segala jenis data atau dokumen, baik tertulis
maupun elektronik, yang terkait dengan objek
pengawasan Otoritas Jasa Keuangan.
Yang dimaksud dengan "setiap tempat yang
terkait Bank" adalah setiap bagian ruangan dari
kantor Bank dan tempat lain di luar Bank yang
terkait dengan objek pengawasan Otoritas Jasa
Keuangan.
Huruf b
Yang dimaksud dengan "setiap pihak' adalah
orang atau badan hukum yang memiliki
pengaruh terhadap pengambilan keputusan dan
operasional Bank, baik langsung maupun tidak
langsung, di antaranya, PSPT atau pihak tertentu
yang namanya tidak tercantum sebagai pegawai,
pengurus, atau pemegang saham Bank atau yang
setara tetapi dapat memengaruhi kegiatan
operasional Bank atau keputusan manajemen
Bank.
Huruf c
Rekening tertentu di antaranya mencakup
rekening Simpanan dan rekening Kredit atau
rekening Pembiayaan Berdasarkan Prinsip
Syariah.
Ayat (2)
Cukup jelas.

Angka34...

SK No 163661 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
_96_

Angka 34
Pasal 37
Ayat (1)
Keadaan suatu Bank mengalami kesulitan yang
membahayakan kelangsungan usahanya jika
berdasarkan penilaian Otoritas Jasa Keuangan, kondisi
usaha Bank semakin memburuk, di antaranya ditandai
dengan menurunnya permodalan, kualitas aset,
likuiditas, dan rentabilitas, serta pengelolaan Bank
yang tidak dilakukan berdasarkan prinsip kehati-
hatian dan asas Perbankan yang sehat.
Hunrf a
Membatasi kewenangan di antaranya
pembatasan keputusan pemberian bonus atau
tantiem, pemberian dividen kepada pemilik Bank,
atau kenaikan gaji bagi pegawai dan pengurus.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Humf d
Cukup jelas.
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f
Cukup jelas.
Hutlf g
Cukup jelas.
Huruf h
Yang dimaksud dengan "pihak lain" adalah pihak
di luar Bank yang bersangkutan, baik Bank lain,
badan usaha lain, maupun individu yang
memenuhi persyaratan.

Huruf i. . .

SK No 163660A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-97 -

Huruf i
Cukup jelas.
Huruf j
Cukup jelas.
Huruf k
Cukup jelas.
Huruf 1

Cukup jelas.
Huruf m
Cukup jelas.
Huruf n
Cukup jelas.
Huruf o
Cukup jelas.
Ayat (2)
Pemberitahuan secara tertulis oleh Otoritas Jasa
Keuangan kepada Lembaga Penjamin Simpanan adalah
sebagai penyerahan penanganan Bank untuk
dilakukan tindakan resolusi oleh kmbaga Penjamin
Simpanan.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Culmp jelas.
Ayat (6)
Cukup jelas.
Angka 35
Pasal 37C
Ayat (1)
Cukup jelas.

Ayat(21 ...

SK No 163659 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-98-
Ayat (2)
Pihak lain di antaranya mencakup pelapor sistem
layanan informasi keuangan, debitur, dan lembaga
pengelola informasi perkreditan.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Pasal 37D
Cukup jelas.
Pasal 37E
Ayat (1)
Kewajiban Bank di antaranya dikenakan kepada
pegawai Bank yang terdiri atas semua pejabat dan
karyawan Bank.
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan "pegawai Bank" adalah semua
pejabat dan karyawan Bank.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (a)
Cukup jelas.
Angka 36
Pasal 38
Ayat (1)
Pihak utama Bank di antaranya mencakup PSP atau
yang setara, direksi atau yang setara, dan dewan
komisaris atau Yang setara.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.

Angka37...

SK No 163658 A
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-99 -

Angka 37
Pasal 4O
Kewajiban Bank di antaranya dikenakan kepada pegawai
Bank yang terdiri atas semua pejabat dan karyawan Bank.
Angka 38
Pasal 40A
Ayat (1)
Huruf a
Peradilan dalam perkara perdata di antaranya
peradilan umum dan peradilan agama, termasuk
untuk kepentingan peradilan mengenai harta
bersama dalam perceraian dan dalam rangka
pemulihan aset.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Hurrf d
Cukup jelas.
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f
Cukup jelas.
Huruf g
Cukup jelas.
Huruf h
Permintaan tersebut dilakukan sesuai dengan
undang-undang mengenai akses informasi
keuangan untuk kepentingan perpajakan dan
peraturan pelaksanaannya.
Huruf i
Cukup jelas.

Huruf j

SK No 163988 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
-100-
Huruf j
Dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia, akses
data dan informasi dapat dilakukan melalui
sistem informasi terintegrasi.
Huruf k
Dalam pelaksanaan tugas l-embaga Penjamin
Simpanan, akses data dan informasi dapat
dilakukan melalui sistem informasi terintegrasi.
Huruf I
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 4OB
Cukup jelas.
Pasal 40C
Cukup jelas.
Angka 39
Pasal 41.

Dihapus.
Angka 4O
Pasal 41A
Cukup jelas.
Angka 41
Pasal 42
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan "kepentingan peradilan" adalah
kepentingan dalam proses peradilan suatu perkara
yang dimulai dari tahap penyidikan sampai dengan
putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.
Penyidik lain yang diberi wewenang berdasarkan
Undang-Undang di antaranya penyidik pegawai negeri
sipil dan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi.

Ayat(21 ...

SK No 163656 A
PRESIDEN
REPUBL|K INDONESIA
-101 -

Ayat (2)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Yang dimaksud dengan "pimpinan instansi yang
diberi wewenang untuk melakukan penyidikan"
adalah menteri atau pimpinan lembaga
pemerintah nonkementerian setingkat menteri
atau jabatan satu tingkat di bawahnya yang
diberikan wewenang penyidikan berdasarkan
Undang-Undang.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (a)
Permintaan dan pemberianizin tertulis dapat dilakukan
baik secara elektronik maupun non-elektronik.
Ayat (5)
Cukup jelas.
Angka 42
Pasal 42A
Kewajiban Bank di antaranya dikenakan kepada pegawai
Bank yang terdiri atas pejabat Bank yang diberi wewena.ng
dan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas operasional
Bank dan karyawan yang mempunyai akses terhadap
informasi mengenai keadaan Bank.
Angka 43
Pasal 43
Cukup jelas.
Angka 44
Pasal 43A
Cukup jelas.
Angka45...

SK No 163655 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
-to2-
Angka 45
Pasal 44
T\.rkar menukar informasi antar-Bank dilakukan dengan
memperhatikan tata kelola yang baik dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Angka 46
Pasal 44A
Cukup jelas.
Angka 47
Pasal 44B
Cukup jelas.
Pasal 44C
Cukup jelas.
Angka 48
Pasal 45
Cukup jelas.
Angka 49
Pasal 45A
Cukup jelas.
Angka 50
Pasal 46
Cukup jelas.
Angka 51
Pasal 47
Cukup jelas.
Angka 52
Pasal 47A
Cukup jelas.
Angka 53
Pasal 48
Cukup jelas.

Angka54...

SK No 163654 A
FRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
-103-
Angka 54
Pasal 49
Cukup jelas.
Angka 55
Pasal 5O
Cukup jelas.
Angka 56
Pasal 5OA
Cukup jelas.
Angka 57
Pasal 5OB
Yang dimaksud dengan "pihak lain" adalah Setiap Orang yang
memiliki kewenangan untuk melakukan kebijakan korporasi
atau badan usaha yang berbentuk badan hukum maupun
yang tidak berbentuk badan hukum, atau badan lainnya
tanpa harus mendapat otorisasi dari atasannya.
Pasal SOC
Cukup jelas.
Pasal SOD
Cukup jelas.
Angka 58
Pasal 51
Dihapus.
Pasal 15
Angka 1

Pasal 1

Cukup jelas.

Angka 2
Pasal 2A
Cukup jelas.

Angka 3

SK No 163653 A

Anda mungkin juga menyukai