Anda di halaman 1dari 60

It’s a uper Bank!

Theodorus endjaja
1
Jumlah cabang Bank di Indonesia menurun sejak 2016

33.500

33.000

32.500

32.000

31.500

31.000

30.500

30.000

29.500

29.000

28.500

28.000
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Cabang 29.945 31.847 32.739 32.953 32.720 32.276 31.609 31.127 30.773

Sumber: “Statistik Perbankan Indonesia - Vol. 19, No.1, Januari 2021 ", Otoritas Jasa Keuangan
Namun bisnis Bank di Indonesia tetap bertumbuh

10.000.000

9.000.000

8.000.000

7.000.000

6.000.000

5.000.000

4.000.000

3.000.000

2.000.000

1.000.000

-
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Penyaluran Dana 4.172.672 4.823.303 5.468.910 5.952.279 6.570.903 7.177.051 7.809.987 8.280.812 9.098.135
Sumber Dana 3.542.518 4.070.018 4.594.876 4.909.707 5.399.210 5.921.000 6.475.110 6.839.563 7.406.325
Jumlah Aset 4.262.587 4.954.467 5.615.150 6.095.908 6.729.799 7.387.144 8.068.346 8.562.974 9.177.894

Penyaluran Dana Sumber Dana Jumlah Aset


Sumber: “Statistik Perbankan Indonesia - Vol. 19, No.1, Januari 2021 ", Otoritas Jasa Keuangan

Ada perubahan cara Nasabah Bank dalam bertransaksi

Perubahan transaksi dari Cabang ke Electronic Channel

Model 5 Tekanan Michael Porter dalam industri Perbankan

Tekanan Pemasok

Ancaman Produk
Pendatang Baru
Persaingan

Substitusi
Ancaman
dalam
industry
Perbankan

Tekanan Pelanggan
Challenge

The Fintech

#1
“What is Fintech”,
It’s a multi-billion dollar industry that’s
changing everything from how we
make purchases to how we get loans.
What is fintech all about? CNBC’s
Elizabeth Schulze explains..

Setelah itu kita masuk breakout room

https://www.youtube.com/watch?v=-EoNrg_DR3s
Fintech: “
singkatan dari financial (keuangan) dan technology yang berarti inovasi
teknologi untuk meningkatkan dan mengotomatiskan penyampaian dan
penggunaan layanan keuangan

​Fintech menggunakan teknologi sebagai sarana utama dalam menawarkan layanan inklusi keuangan yang sulit
dipenuhi pemain lama di industri keuangan dan menciptakan pasar baru, karena itu sering disebut sebagai
perusahaan rintisan (startup)

“Fintech pada dasarnya memiliki karakteristik : gesit, melayani
segmen yang kurang terlayani, layanan lebih cepat, lebih
baik. Sehingga Fintech menjadi tantangan, ancaman, dan
akhirnya merebut penyedia layanan keuangan tradisional yang
sudah mengakar”
Inovasi Teknologi dalam Fintech

Pada intinya, fintech digunakan Artificial Intelligence
untuk membantu perusahaan,
pemilik bisnis, dan konsumen Machine Learning
mengelola operasi keuangan, Predictive Behaviour Analytics
proses, dan kehidupan mereka
dengan lebih baik dengan
Data-driven Marketing
memanfaatkan perangkat lunak Chatbots
dan algoritma khusus yang
digunakan di komputer dan
ponsel cerdas

Ar tificial Intelligence ( Kecerdasan Buatan)

Kecerdasan buatan mengacu pada simulasi kecerdasan manusia dalam mesin


yang diprogram untuk berpikir seperti manusia dan meniru tindakan mereka.
Mesin dengan kecerdasan buatan dapat melakukan pembelajaran dan pemecahan
masalah seperti manusia.

Machine Learning (Pembelajaran Mesin)
Pembelajaran mesin adalah bidang
kecerdasan buatan (Artificial
Intelligence) merupakan konsep bahwa
mesin dengan program komputer di
dalamnya dapat belajar dan
beradaptasi dengan data baru tanpa
perlu diprogram lagi oleh manusia.

Predictive Behavioral Analytics ( Analisis Prediktif
Prilaku)
Mencakup berbagai teknik statistik dari data
mining (penambangan data), predictive
modelling (pemodelan prediktif), dan
machine learning (pembelajaran mesin),
yang menganalisis fakta terkini dan historis
untuk membuat prediksi tentang masa depan
atau peristiwa yang tidak diketahui

Data-Driven Marketing (Pemasaran Berbasis Data)

Pemasaran berbasis data adalah proses


dimana pemasar memperoleh wawasan dan
tren berdasarkan analisis mendalam big
data (data besar) yang dikumpulkan
melalui interaksi dan keterlibatan
konsumen, untuk membentuk prediksi
tentang perilaku masa depan.
Chatbot

adalah aplikasi perangkat lunak yang
digunakan untuk melakukan
percakapan obrolan on-line melalui
teks (text-to-speech), sebagai
pengganti agen manusia langsung
Peer to Peer

E-Commerce Crowdfunding

Fintech
Risk &
Market
Investment
Aggregator
Management

Payment,
Settlement &
Clearing

Peer*-to-Peer (P2P) Lending (Pinjaman Antar Teman)
Ini adalah layanan fintech yang menawarkan mediasi antara investor dan
peminjam dimana siapa pun dapat dengan mudah meminjam uang
meskipun mereka tidak memiliki rekening di bank.

*teman
Crowdfunding (Dana Bersama)

Pembiayaan massal atau usaha bersama, salah satunya digunakan untuk
penggalangan dana online seperti membantu korban bencana, orang
sakit atau mendanai pekerjaan

Market Aggregator (Pengumpul Pasar)

Fintech berperan sebagai pengumpul/ pembanding produk keuangan


dimana akan mengumpulkan data keuangan sebagai referensi pengguna

Payment, Settlement & Clearing ( Pembayaran,
Penyelesaian & Kliring)
Berfungsi sebagai gerbang pembayaran dan menyediakan dompet
elektronik (e-wallet). Kegiatan fintech ini diawasi oleh Bank Indonesia
karena sistem pembayaran berada di bawah tanggung jawab Bank
Indonesia

Risk & Investment Management ( Manajemen Risiko
& Investasi)
membantu pengguna mendapatkan produk investasi yang paling sesuai
dengan preferensi yang ditawarkan. Ada juga manajemen aset yang akan
membantu operasional bisnis menjadi lebih praktis

E-Commerce (Perdagangan Elektronik)

Aktivitas pembelian atau penjualan produk dan jasa


secara elektronik pada layanan online menggunakan
teknologi internet atau jaringan komunikasi khusus

Source: “Fintech development and regulatory frameworks in Indonesia ",


https://www.adb.org/sites/default/files/publication/532761/adbi-wp1014.pdf
REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Revolusi Industri 4.0 pertama kali dikenalkan
oleh Prof Klaus Schwab dan Ketua Eksekutif
World Economic Forum (WEF). Dijelaskan
bahwa revolusi industri 4.0 mengubah hidup
dan kerja manusia secara fundamental.

Adapun, bidang-bidang yang mengalami


terobosan dengan munculnya teknologi baru,
adalah
(1) teknologi berbasis internet
(2) robot kecerdasan buatan,
(3) teknologi nano,
(4) bioteknologi,
(5) teknologi komputer kuantum,
(6) blockchain (seperti bitcoin),
(7) printer 3D.
#1 INOVATIF dan TEKNOLOGI

Fintech lebih inovatif dan menguasai teknologi
#2 CEPAT

Dalam dunia yang baru, bukan ikan besar yang makan ikan kecil, tapi ikan cepat yang makan ikan lambat
#2 CEPAT

Metodologi Agile digunakan oleh Fintech
sehingga produk bisa lebih cepat
X OK
diluncurkan ke pasar dan nasabah bisa
menggunakannya segera
#3 FLEKSIBEL

Fintech lebih fleksibel dalam organisasi dan prosedur
#4 INTERAKTIF

Fintech lebih interaktif dalam berkomunikasi dengan
pelanggan
#5 BERAGAM SOLUSI

Fintech dapat melayani berbagai kebutuhan nasabah dengan beragam solusi dalam aplikasi super
#6 PEMIKIRAN DISRUPSI*

Disrupsi adalah sebuah era terjadinya inovasi dan perubahan besar-besaran secara fundamental yang
mengubah semua sistem, tatanan, dan landscape yang ada ke cara-cara baru
#7 DESIGN THINKING

Design thinking adalah proses
memecahkan masalah menggunakan
pendekatan solusi praktis dan kreatif
yakni dengan menekankan
pendekatan dari sisi pengguna.
#3 Flexible
Advantages of • Fintech has more flexibility in
Fintech organization and procedures
#4 Interactive

#5 Various Apps

#6 Disruption Thinking
#1 Innovative
• Fintech is more innovative and
mastering technology

#2 Faster #7 Design Thinking


• Fintech releases products faster
so that customers can use them
immediately
The Bank

#2
FACT
Advantages of
#3 Infrastructure
Bank

#4 Customer Base

#1 Brand & Reputation #5 Customer Behavior Data


• The bank has a brand and • The bank has customer behavior
reputation and activity data

#2 Trust #6 Regulation
• The Bank is protected by
regulations
Brett King is an Australian futurist, author, and co-founder and CEO of Moven, a New York-based mobile banking
startup. He is regarded as an influencer in financial services globally, and his book Augmented was cited by
China's President Xi Jinping as recommended reading on artificial intelligence.

Founder and CEO at 11:FS


Consistently voted one of the most influential
people in Banking, Insurance and Fintech by banks,
his peers and a number of industry bodies
Former Global Director of Digital Banking in
Gartner

The Industry 4.0 is expected to occur in 2025.
Indonesia
Digital
Landscape

Source: Indonesia Payments System Blueprint 2025 – Bank Indonesia


Indonesia
Payment Vision 2025
System
Indonesia
Payment
System
Indonesia Payment System Blueprint 2025 – Bank Indonesia
Digital Banking

Bank thinks and doing business like Fintech


The uper Bank

#3
should think
and doing business like Fintech
Business Strategies “
“Embracing “Embracing
Competition” Openness” “Digital Culture” “Regulation”

Partnership/ Open Digital is a Core Protected by


Collaboration Acceptance Value Regulator
"There is no global Embracing
• Be a fast fish, agile • Need a
player that can openness (API)
control the business • Team, Technology, regulation
of the entire world“ • More sharing Process support from
economy (less Regulator
Partnership or Invest • New Model of
ownership
(or buy it… we have Customer Engagement
economy)
the money) using Big Data
Digital
Bank
Digital banks are informed by a digital core with no
front, back or middle office. Being ‘digital’, embracing
openness and competition are key to a digital bank

Collaboration and Open, programmable, Digital culture is


integration with Fintech agile architecture that necessary for digital
startups are increasing facilitates internal and transformation in terms
due to the external users’ of advancing
acknowledgement of interactions organization goal’s and
business risks. strategy
Open
Banking

“Application
Programming
Interface”
Open Banking using
Application Programming
Interface (API) as one of
the important initiatives in
Indonesia Payment
Systems Blueprint 2025

Digital Banking Transformation in Action

An actionable digitalization model for Banks,


leveraging innovative technology through mobile,
cloud, API, UI/UX and more

T h e r e' s a g a p b e t w e e n w h a t e n t e r p r i s e s a r e e x p e c t i n g f r o m t h e i r
digital transformation efforts and actually getting, according to a
PwC sur vey,

Customer Experience:
91% of respondents expected to create better customer
experiences via digital efforts, but 71% said they actually realized
value.
Decision Making:
90% of respondents expected to improve decision making via
digital transformation, but 66% realized value.
Profit:
80% of respondents thought digital transformation would
increase profits, but 45% did.
Talent Retention:
And 75% expected to improve talent retention and recruitment,
but 49% did.
https://www.zdnet.com/article/digital-transformation-payback-possible-but-a-slog-in-some-areas-according-to-pwc-survey/
Digital
Banking
Business
T H A N K YO U

Theodorus endjaja

Anda mungkin juga menyukai