Masalah Idle RPM
Masalah Idle RPM
Source: http://saft7.com/?p=82
Servo (Idle Speed Control / ISC) sering dituduh sebagai biang keladi dari IDLE (langsam) yang
tidak rata atau RPM naik turun.
Sebenarnya… servo hanyalah aktuator yang dikontrol oleh (Engine Control Unit) berdasarkan
informasi data dari banyak sensor, ataupun bertindak untuk mengantisipasi suatu gejala pada
mesin berdasarkan perintah dari ECU.
Nah, supaya tidak langsung menuduh tanpa alasan yang tepat, baiknya kita pahami apa saja
yang dapat mempengaruhi kerja servo tersebut sehingga kita bisa membuat suatu analisa dan
diagnosa yang lebih cermat dan bijak.
1.AIR FLOW SENSOR : mendeteksi volume udara pada saluran intake dengan menggunakan
Karman Vortex Flow Meter. (lokasi: di dalam filter udara/ air filter)
Air Flow Sensor digunakan untuk mengukur volume udara yang masuk ke saluran Intake,
dengan menggunakan fenomena Karman Vortex (gambar 3) untuk mendeteksi arus udara.
Arus udara yang terdeteksi dikirim ke ECU (Engine Control Unit) sebagai data volume udara
intake (Intake Air Volume). Berdasarkan atas sinyal ini dan sinyal putaran mesin (RPM), ECU
membuat kalkulasi untuk menentukan Basic Injection Timing. (gambar 2)
Gambar 2. Skema Kerja Air Flow Sensor
Karman Vortex
Ketika aliran udara menerjang kolom segitiga, secara teratur membentuk gulungan spiral ke
terpecah mengarah ke pinggir. Udara berbentuk spiral ini yang disebut dengan “Karman
Vortices” atau spiral karman.
Jumlah spiral yang terbentuk secara proporsional seiring dengan derasnya aliran arus udara
yang melalui kolom segitiga pembelah itu. (gambar 3)
Karman vortices tersebut dihitung dengan menggunakan transmiter ultrasonik. (gambar 4).
jumlah spiral tersebut diartikan sebagai suatu sinyal untuk dikirim ke ECU.
Semakin banyak karman vortices, maka akan semakin rapat sinyal yang dikirim ke ECU, dan
sebaliknya (gambar 5 dan 6)
2.INTAKE AIR TEMPERATURE SENSOR : mendeteksi suhu udara yang melewati filter udara/ Air
Filter. (lokasi: menempel pada Air Flow Sensor)
Intake Air Temperature Sensor terpasang pada unit Air Flow Sensor (gambar 7 dan 8), terlihat
perbedaan bentuk modul Air Flow Sensor Unit antara Turbo dan Non Turbo.
Sensor ini digunakan untuk mendeteksi suhu udara yang melalui Air Flow Sensor dengan
menggunakan thermistor untuk kemudian mengirim besaran tegangan ke ECU berdasarkan
perubahan suhu yang terdeteksinya (gambar 9 dan 10)
Gambar 7. Letak Intake Air Temperature Sensor pada AFS NON Turbo
Gambar 8. Letak Intake Air Temperature Sensor pada AFS Turbo
Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi suhu air (water) yang berada di blok mesin, sehingga
memberi informasi kepada ECU (gambar 15 dan 16) untuk membuat keputusan apakah mesin
perlu kondisi pemanasan (warm up state base) atau tidak.
Jika dalam kondisi pemanasan (mesin dingin), maka injeksi bahan bakar akan diperkaya
(MIXTURE ENRICHMENT).
Gambar 15. Skema Coolant Temperature Sensor terhadap ECU
Gambar 16. Resistansi Coolant Temperature Sensor terhadap Suhu Air di Dalam Mesin
Throttle Position Sensor terletak menempel pada Throttle Body (gambar 17) dan wujudnya
adalah Potensiometer (variable resistor) yang dihubungkan dengan poros Throttle Valve, untuk
mendeteksi posisi bukaan throttle valve tersebut secara akurat, dengan outputnya adalah
tegangan 0 – 5volt yang dikirim ke ECU.
Informasi yang diterima ECU diterjemahkan sebagai Acceleration Mode atau Deceleration
Mode. (gambar 18 dan 19)
Gambar 17. Letak Throttle Position Sensor pada Throttle Body
6.IDLE POSITION SWITCH : mendeteksi apakah pedal gas di injak atau tidak, dengan
menggunakan contact switch. (lokasi: menempel pada throttle body)
Idle Position Switch berada pada Throttle Body berseberangan dengan Throttle Position Sensor.
Berfungsi untuk mendeteksi ketika pedal gas dalam kondisi tidak diinjak.
Idle Position Switch ini perlu di set hingga posisinya benar2 berada pada posisi yang tepat
dengan mengatur ketinggian ulirnya dan di kunci (LOCK) dengan mur (lock nut). (gambar 22).
Sensor ini menghubungkan (short) ECU terhadap Ground (body) jika posisi pedal gas dalam
keadaan tidak di injak.
Gambar 20. Foto Posisi Idle Position Switch
7.AIR CONDITIONER SWITCH: mendeteksi apakah kompresor AC bekerja atau tidak, diaktifkan
melalui Amplifier AC langsung ke ECU.
Ketika AC dinyalakan, informasi ON/OFF tersebut dikirim ke ECU melalui Air Conditioner Control
Unit atau sering disebut Amplifier AC.
Pada saat ECU menerima informasi ON, maka akan mengaktifkan Servo (Idle speed control)
untuk menaikkan idle RPM. Hal ini dimaksudkan agar mesin tetap berjalan dengan halus (tidak
drop).
Gambar 24. Skema Air Conditioner Switch Terhadap ECU
8.POWER STEERING OIL PRESSURE SWITCH : mendeteksi apakah power steering sedang
bekerja atau tidak dengan menggunakan contact switch. (lokasi: di body power steering pump)
Pada saat steer diputar, maka pompa power steering akan terbeban yang kemudian juga akan
membebani putaran mesin. Untuk itu, perlu di deteksi melalui perubahan tekanan oli power
steering akibat pembebanan tersebut.
Power Steering Oil Pressure Switch akan memberikan informasi ON pada ECU ketika terjadi
perubahan tekanan akibat pembebanan (steer diputar) untuk kemudian mengaktifkan servo
(idle speed control) untuk menaikkan idle RPM sehingga putaran mesin tetap terjaga stabil.
Ignition Timing Adjustment Terminal digunakan pada saat menyetel derajat pengapian. Ketika
konektor tersebut dishort ke ground (body), maka ECU akan mengeset IDLE pada posisi preset
yaitu 1000rpm (-/+ 10) atau disebut dengan Basic Idle Speed. Pengesetan RPM tersebut
dilakukan dengan mengaktifkan Servo (idle speed control).
Pada saat melakukan penyetelan Basic Idle Speed, Diagnostic Terminal juga harus di GROUND.
Bila pada saat melakukan penyetelan terjadi lampu CHECK ENGINE menyala.. itu normal.
Jika selesai melakukan penyetelan, perlu mencabut terminal minus / negatif ACCU selama 5
menit untuk meRESET memory error pada ECU.
Inhibitor Switch digunakan untuk mendeteksi posisi versneling Neutral (N) dan Parking (P). Pada
posisi tersebut (N dan P) Inhibitor switch akan memberi informasi ON ke ECU untuk
mengaktifkan servo (idle speed sensor) sehingga putaran mesin tetap stabil.
Hal Lain di luar sensor yang juga mempengaruhi putaran mesin (RPM):
11. KONDISI THROTTLE BODY: Perlu dilakukan pembersihan ruang Throttle Body hingga bersih
total bagian dalamnya.
Perlu dilakukan pembersihan ruang Throttle Body hingga bersih total bagian dalamnya dengan
cara melepas throttle body unit dari intake manifold. Lakukan dalam kondisi mesin dingin agar
dapat melepas selang air dengan aman.
Pembersihan Throttle body didahulukan dengan melepaskan Servo unit terlebih dahulu, juga
Throttle Position Sensor, baru kemudian dibersihkan dengan Carburator Cleaner dan DCS
hingga bersih dari kerak maupun jelaga hitam.
13. Kondisi PCV Valve harus baik: Pastikan PCV valve tidak macet
14. IDLE SCREW: Kondisi Idle Screw terpasang dengan baik, tidak ada kebocoran. Hal yang
paling sering terjadi adalah O-Ring yang terdapat pada Idle Screw tersebut sudah mengeras
atau pecah, yang mengakibatkan kebocoran vacuum (udara masuk), akibatnya RPM menjadi
tidak rata atau dapat naik turun dengan sendirinya secara tiba-tiba.
Gambar34. Posisi Idle Scew