Makalah Peran Tumbuhan Sebagai Sarana Terapi Kesehatan Mata Main
Makalah Peran Tumbuhan Sebagai Sarana Terapi Kesehatan Mata Main
MAKALAH
Oleh
Fillip Bertrand Samosir (XI E/12)
Jl. Raya Narogong 202, Jl. Kemang Pratama Raya No. 202, RT. 002/RW.
001, Kota Bekasi, Jawa Barat 17116
i
PERANAN TANAMAN SEBAGAI SARANA TERAPI
KESEHATAN MATA BAGI SISWA KELAS XI
SMA MARSUDIRINI BEKASI
MAKALAH
Oleh
Fillip Bertrand Samosir (XI E/12)
Jl. Raya Narogong 202, Jl. Kemang Pratama Raya No. 202, RT. 002/RW.
001, Kota Bekasi, Jawa Barat 17116
ii
LEMBAR PENGESAHAN MAKALAH
JUDUL :
Peranan Tanaman sebagai Sarana Terapi Kesehatan Mata bagi Siswa Kelas Xi
SMA Marsudirini Bekasi
PENULIS :
Makalah penelitian ini telah dibaca dan disetujui pada tanggal 7 November 2022
oleh wali kelas dan guru pembimbing, karena makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas dari mata pelajaran bahasa Indonesia pada SMA Marsudirini
Bekasi.
Menyetujui, Mengetahui,
iii
PRAKATA
Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
Terapi Kesehatan Mata bagi Siswa Kelas XI SMA Marsudirini Bekasi, dapat
Makalah ini disusun secara khusus untuk memenuhi tugas mata pelajaran
kesehatan mata para siswa kelas XI SMA Marsudirini Bekasi. Kesehatan mata
harus diperhatikan oleh setiap siswa agar dapat beraktivitas dengan baik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Rr. Christina Hermin
Ambarwati sebagai guru bahasa Indonesia yang telah membimbing penulis dalam
proses pengerjaan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang turut membantu penulis dalam melengkapi data untuk
makalah ini. Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dan membangun
pola pikir pembaca agar dapat menghasilkan kritik dan saran yang membangun
Penulis
iv
ABSTRAK
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
v
DAFTAR ISI
PERANAN TANAMAN SEBAGAI SARANA TERAPI KESEHATAN MATA BAGI SISWA KELAS XI
SMA MARSUDIRINI BEKASI..................................................................................................i
PERANAN TANAMAN SEBAGAI SARANA TERAPI KESEHATAN MATA BAGI SISWA KELAS XI
SMA MARSUDIRINI BEKASI.................................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN MAKALAH.....................................................................................iii
PRAKATA...........................................................................................................................iv
ABSTRAK.............................................................................................................................v
DAFTAR ISI.........................................................................................................................vi
BAB I...................................................................................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG....................................................................................................1
1.2. RUMUSAN MASALAH..............................................................................................2
1.3. TUJUAN PENELITIAN................................................................................................2
1.4. MANFAAT PENELITIAN............................................................................................3
1.5. BATASAN MASALAH................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................6
2.1. PENGERTIAN GANGGUAN KESEHATAN MATA........................................................6
2.2. PENYEBAB TERJADINYA GANGGUAN KESEHATAN MATA........................................8
2.3. HUBUNGAN TANAMAN SEBAGAI TERAPI KESEHATAN MATA.................................9
2.4. HIPOTESIS..............................................................................................................11
BAB III...............................................................................................................................12
3.1. JENIS METODE PENELITIAN YANG DIGUNAKAN....................................................12
3.2. SUMBER DATA.......................................................................................................12
3.3. POPULASI DAN SAMPEL........................................................................................13
3.4. TEKNIK PENGUMPULAN DATA..............................................................................15
3.5. TEKNIK MENGANALISIS DATA................................................................................16
BAB IV..............................................................................................................................17
4.1. GAMBARAN UMUM SMA MARSUDIRINI BEKASI...................................................17
4.2. DESKRIPSI DATA....................................................................................................18
4.3. HASIL PENELITIAN.................................................................................................18
vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
hidup. Sebagai manusia, tentunya kita sangat membutuhkan tanaman agar dapat
menghirup udara yang sehat dan segar. Tanaman juga memiliki fungsi lain seperti
menjadi sarana terapi untuk menjaga kesehatan mata dan mencegah adanya
hanya untuk kepentingan sepihak, dan tidak adanya keinginan untuk melakukan
kegiatan penghijauan. Ditambah lagi, manusia zaman sekarang yang sudah mulai
yang kumuh dan gersang. Daerah Bantargebang ini dikenal pula sebagai tempat
yang kurang nyaman ini juga memicu timbulnya berbagai penyakit, salah satunya
gangguan penglihatan.
1
mereka lakukan. Gangguan mata ini juga tidak dapat ditangani dengan cepat
karena keterbatasan biaya, sebab mereka berasal dari keluarga yang memiliki latar
berbagai permasalahan yang memiliki kaitan dengan topik yang dibawa sebagai
berikut :
2
1.4. MANFAAT PENELITIAN
Penulis sangat berharap agar penulisan makalah ini memiliki manfaat yang
berguna bagi pembaca yang menemukan masalah yang serupa dengan isi dari
makalah ini. Maka dari itu, manfaat dari penelitian “Peranan Tanaman sebagai
Sarana Terapi Kesehatan Mata bagi Siswa Kelas XI SMA Marsudirini Bekasi”
masalah penglihatan
3
1.4.3. Untuk Sekolah
Dalam penulisan makalah ini, penulis sudah menemukan masalah, tujuan, dan
manfaat dari penelitian ini. Penulis juga membuat batasan masalah agar
pembahasan dalam penelitian ini lebih terarah dan tidak terlalu meluas ke ruang
lingkup bahasan lainnya. Batasan masalah dari makalah ini antara lain :
1.5.1. Penelitian ditujukan untuk mengetahui apa saja faktor penyebab umum
sesuai.
4
1.5.3. Penelitian ini ingin membahas tentang pola hidup dari siswa kelas XI
5
BAB II
KAJIAN TEORI
Mata merupakan suatu objek yang sangat diperlukan oleh setiap makhluk
hidup agar dapat berpindah tempat dan beraktivitas. Menurut artikel Wikipedia,
mata dapat diartikan sebagai suatu organ penglihatan yang dapat mendeteksi dan
kesimpulan bahwa mata memiliki peran yang sangat vital bagi keberlangsungan
berkembang membuat setiap makhluk hidup memerlukan adaptasi yang baru agar
tetap bertahan hidup di ruang yang baru. Kemajuan teknologi yang semakin
adanya bantuan dari teknologi yang canggih. Manusia tentunya cukup terbantu
6
Febriana Supriati mengatakan bahwa, “Penggunaan teknologi maju sangat
bila tanpa disertai pengendalian yang tepat akan dapat merugikan manusia
teknologi yang dipakai secara berlebihan dapat membawa dampak yang buruk
pula bagi manusia atau efek boomerang. Pelaksanaan aktivitas yang disertai
dan/atau koreksi refraksi standar, dan memiliki penglihatan ketajaman kurang dari
6/18 untuk persepsi cahaya”4 (World Health Organization, 2015: 2). Gangguan
penurunan kinerja mata karena terjadinya kejenuhan pada mata akibat aktivitas
Febriana Supriati, “Faktor-Faktor yang Berkaitan dengan Kelelahan Mata pada Karyawan
Bagian Administrasi di PT. Indonesia Power UBP Semarang”, Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol.
1, No. 2, (Semarang: UNDIP, 2022), hal.1
4
World Health Organization, “Change the Definition of Blindness”, diakses dari
https://web.archive.org/web/20150714233938/http://www.who.int/blindness/Change%20the
%20Definition%20of%20Blindness.pdf?ua=1 pada tanggal 13 November 2022, 18.32 WIB
7
2.2. PENYEBAB TERJADINYA GANGGUAN KESEHATAN MATA
Gangguan kesehatan mata merupakan salah satu kejadian yang marak terjadi
pada anak-anak dan remaja di zaman ini. Banyaknya kegiatan yang memiliki
hubungan dengan gadget juga menjadi salah satu penyebab anak-anak dan remaja
lain jarak mata dengan penggunaan gadget yang terlalu dekat, adanya factor
membaca yang salah, terlalu lama menggunakan benda transparan yang tidak
sesuai dengan mata normal kita, dan kekurang vitamin A yang baik untuk mata 5
(Primadiani, 2016: 13). Penyebab lainnya dari gangguan kesehatan mata ini ada
pada penerangan yang kurang memadai seperti terlalu silau atau terlalu gelap
karena hal ini akan mengakibatkan mata berkontraksi dan pupil harus beradaptasi
Sinar matahari juga merupakan aspek penting untuk menjaga kesehatan mata
Hermawan Ady Prayoga, “Intensitas Pencahayaan dan Kelainan Refraksi Mata terhadap
Kelelahan Mata”, Jurnal Kesehatan Masyarakat, KEMAS 9, No. 2, (Semarang: UNNES, 2014),
hal. 132
8
matahari dan memiliki resiko tinggi terkena mata minus akibat kekurangan
Kurangnya aktivitas diluar ruangan ini juga disebabkan oleh kebiasaan buruk di
masa pandemi yang membuat orang hanya mengurung dan menutup diri didalam
rumah.
stress yang mengakibatkan ketegangan otot mata dan naiknya kadar asam laktat 8
(Ilyas, 2008). Jika mata lelah, maka sangat diperlukan adanya relaksasi untuk
dan merawat suatu penyakit hingga sembuh9. Terapi dapat menjadi salah satu
solusi untuk mencegah kelelahan mata yang berujung pada keadaan mata minus.
National Lasik Centre, “Penyebab Mata Minus dan Cara Mengatasinya”, diakses dari
https://nationallasikcenter.id/penyebab-mata-minus/ pada tanggal 13 November 2022, 22.44 WIB
8
Prof. dr. H. Sidarta Ilyas, SpM, Ilmu Penyakit Mata, (Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, 2008), Edisi 3)
9
KBBI, “Arti Kata “Terapi” Menurut KBBI”, diakses dari https://idtesis.com/pengertian-
cara-belajar-menurut-para-ahli/ pada tanggal 13 November 2022, 23.45 WIB
9
Terapi dapat dilakukan melalui media yang paling umum dan mudah ditemukan
di lingkungan sekitar.
Tanaman juga memiliki peran dalam mengatur sirkulasi udara sehingga udara
dapat menjadi lebih segar dan bersih. Tanaman juga memiliki fungsi lain yaitu
sebagai sarana terapi kesehatan mata. Hal ini sudah terbukti dengan adanya
pernyataan dari dr. Gitalisa Andayani, SpM(K) yang dikutip oleh detikhealth.com
yang mengatakan bahwa otot mata manusia dapat melemas apabila diberikan
kesempatan untuk melihat pemandangan hijau dari jarak jauh, karena warna hijau
memiliki efek yang tidak memantulkan cahaya sehingga aman untuk kesehatan
mata10 (Anwar, 2015: 1). Pernyataan ini juga didukung di sumber lain yang
mengatakan bahwa warna hijau secara psikologis mampu mengubah mood dan
pikiran menjadi lebih tenang karena warna ini memiliki makna keseimbangan 11
(Perdana, 2021:1). Maka dari itu tanaman memiliki hubungan yang erat terhadap
10
Firdaus Anwar, “Ini Alasan Mengapa Melihat Pemandangan Hijau Baik untuk Mata”,
diakses dari https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-3040976/ini-alasan-mengapa-melihat-
pemandangan-hijau-baik-untuk-mata pada tanggal 14 November 2022, 0.13 WIB
11
Satria Permana, “Benarkah Melihat Sesuatu yang Hijau Bikin Mata Lebih Sehat?”,
diakses dari https://hellosehat.com/mata/perawatan-mata/benarkah-melihat-sesuatu-yang-hijau-
bikin-mata-lebih-sehat/ pada tanggal 14 November 2022, 00.17 WIB
10
2.4. HIPOTESIS
Hasil sementar yang dapat disimpulkan dari berbagai kajian teori yang
2.4.1. Tanaman merupakan suatu sarana terapi mata yang terbukti secara
11
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
penelitian kualitatif juga lebih menekankan pada metode studi kasus, historikal,
dan etnografis. Metode kualitatif juga menekankan pada bentuk naratif agar dapat
menjelaskan dalam bentuk kata-kata setiap fenomena yang akan dijadikan bahan
penelitian. 12
Dalam proses pengerjaan makalah ini, penulis memperoleh data yang berasal
dari ;
3.2.1. Data didapatkan dari pengisian kuesioner yang dilakukan oleh penulis
Bekasi.
12
Rifda Arum, “Klasifikasi Jenis-Jenis Metode Penelitian yang Sering Dipakai”, diakses
dari https://www.gramedia.com/literasi/jenis-metode-penelitian/ pada tanggal 14 November 2022,
01.18 WIB
12
3.2.1. Sumber data juga didapatkan dari sumber buku, artikel, jurnal, dan
3.3.1. POPULASI
Populasi adalah jumlah objek penelitian dalam satu tempat yang dimana
dalam penelitian ini populasi dapat diartikan sebagai jumlah seluruh siswa
Marsudirini Bekasi dapat dianggap sejumlah 300 anak. Berikut rincian data :
3.3.2. SAMPEL
responden diambil secara acak dan setiap responden memiliki hak dan
kesempatan yang sama dalam mengisi kuesioner. Sampel ini nantinya akan
menjadi acuan penelitian dari 2 variabel masalah yang terdapat dalam judul.
Sampel dalam penelitian ini akan diambil dari populasi, siswa kelas XI
13
Diagram sampel dari setiap kelas
KELAS JUMLAH
XI-A 9
XI-B 5
XI-C 8
XI-D 5
XI-E 14
XI-F 5
XI-G 7
14
XI-H 1
XI-I 3
Σ XI TOTAL 57
yaitu siswa kelas XI SMA Marsudirini Bekasi. Setiap jawaban dari para
kebutuhan penelitian.
15
3.5. TEKNIK MENGANALISIS DATA
16
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Yayasan Marsudirini yang dikelola oleh para suster OSF (Ordo Santo
Fransiskus). SMA Marsudirini Bekasi ini hanya terdiri dari satu gedung besar
upacara. Selain itu, SMA ini juga menyediakan tempat parkiran kendaraan,
lapangan futsal, lapangan basket, dan green house. Keadaan setiap gedung
dan tempat tambahan cukup rapi dan terawat sehingga dapat dipakai dengan
bersih dan dipenuhi oleh berbagai macam tanaman hijau di setiap tempat. Hal
ini dibuktikan dengan adanya green house yang sedang dalam tahap
tanaman dapat dijumpai di setiap lantai pada gedung sekolah dan di sekitar
lapangan upacara. Hal inilah yang membuat hawa di tempat ini cukup baik
17
SMA Marsudirini Bekasi memiliki batas wilayah jika dilihat dari utara
bahasan yaitu gangguan penglihatan sebagai variabel X dan peran tanaman untuk
terapi sebagai variabel Y. Data ini disajikan untuk memberikan gambaran umum
metode angket yaitu dengan penyebaran kuesioner kepada sampel dari kelas XI-A
hingga XI-I. Sehingga, data yang diperoleh ini sesuai dengan keadaan setiap
18
4.3. HASIL PENELITIAN
masalah gangguan kesehatan mata pada siswa kelas XI SMA Marsudirini Bekasi.
19
beraktivitas. Terlihat pada diagram pertama bahwa 47,4% dari responden kelas XI
menggunakan sama sekali. Lalu, terdapat pula rentang waktu yang cukup tinggi
dari para siswa kelas XI dalam menggunakan mata untuk beraktivitas yaitu :
Hasil ini membuktikan bahwa mata adalah salah satu aspek penting yang
secara berlebihan ini juga dapat menimbulkan gangguan mata, seperti myopia.
dimana sinar sejajar yangdatang dari jarak tak terhingga difokuskan di depan
didapatkan lingkaran difus dan bayangan kabur”. 13 (Hartono dan Suhardjo, 2007:
172). Penggunaan mata dengan waktu yang berlebihan ini akan menurunkan
fungsi retina yang bertugas sebagai penangkap bayangan pada bola mata manusia.
13
Suhardjo dan Hartono, Ilmu Kesehatan Mata, (Yogyakarta: Bagian Ilmu Penyakit Mata
Fakultas Kedokteran UGM, 2007), Cet. ke-1, hal. 172
20
kekuatan refraksi mata dan panjang aksis bola mata 14 (Hartono dan
Suhardjo, 2007: 40).
Kutipan ini menjelaskan bahwa retina dapat melihat objek dengan sangat
jelas apabila mata sedang dalam kondisi yang rileks atau istirahat. Hubungan
antara aktivitas mata dengan tingkat penglihatan sangatlah tinggi. Sehingga, cara
untuk mengoreksi fokus retina adalah dengan memakai kacamata sesuai dengan
kategori gangguan.
Diagram tingkat penglihatan mata siswa (kiri : sangat buruk, kanan : sangat baik)
sejak menginjak masa remaja atau pubertas dengan persentase sebesar 83.8%.
Terdapat pula responden yang menggunakan kacamata sejak umur 1-5 tahun yang
masih termasuk dalam kategori balita. Gangguan mata ini juga mulai dialami oleh
responden karena berbagai faktor penyebab yang juga merupakan aktivitas umum
21
Diagram umur mulai menggunakan kacamata
Pilihan tertinggi yang dipilih ada pada kurangnya istirahat pada mata. Seperti
yang sudah dibahas sebelumnya, kurangnya istirahat pada mat aini dapat
menyebabkan kontraksi berlebih pada otot siliaris dan juga disfungsi retina. Selain
menonton televisi terlalu lama, dan belajar hingga larut malam juga menjadi
22
dilakukan secara berlebihan akan menyebabkan kelelahan otot mata karena
Aktivitas seperti ini memang sudah sulit dihindari oleh setiap remaja karena
pada zaman ini, penggunaan benda berteknologi canggih seperti gadget, televisi,
dan konsol game sudah menjadi suatu kebiasaan. Kegiatan belajar juga sudah
sekolah. Akibatnya, akan terjadi banyak dampak negatif yang dihasilkan apabila
peserta didik yang menderita miopi, penerimaan informasi secara visual dari furu
gangguan dalam mengerjakan setiap soal atau tugas dari guru, dan juga
akan sulit untuk dicerna dalam otak dan kemudian ilmu tersebut tidak akan
berguna untuk siswa tersebut. Pengaruh terburuk yang akan terjadi apabila
keadaan ini terus dibiarkan adalah penurunan drastis prestasi belajar peserta didik
dan hilangnya penglihatan secara permanen (kebutaan)16 (Foster dan Jiang, 2014:
202).
15
Wibowo Arief Syaf’in, “Pengaruh Pemberian Kacamata Koreksi pada Penderita Myopia
terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 34 Surabaya”, Jurnal Biometrika dan
Kependudukan, Vol. 2, No. 1, (Surabaya: UNAIR, 2013), hal. 82-87
16
P. A. Foster dan Y. Jiang, “Epidemiology of Myopia”, Eye, Vol. 28, No. 2, (Cambridge:
Cambridge Ophthalmological Symposium, 2014), hal. 202
23
4.3.2. ANALISIS PERANAN TANAMAN
terpenting kehidupan yang harus ada di bumi ini agar kehidupan makhluk
hidup tetap bertahan. Dengan adanya fungsi tanaman yang sangat penting ini,
sekitarnya.
Pada zaman modern ini, keberadaan tanaman sudah mulai diabaikan oleh
dengan Indonesia pada 1998 mengindikasikan bahwa sekitar 40% dari seluruh
kegiatan penebangan yaitu liar, dengan nilai mencapai 365 juta dolar AS” 17
(Scotland, 1999). Studi ini membuktikan bahwa Indonesia yang pada awalnya kaya
akan tumbuhan dan tanaman harus mengalami nasib buruk dimana terdapat
presentase sebesar 40% yang menandakan angka kegiatan penebangan liar. Lahan
yang biasa digunakan untuk menanam tanaman juga sudah mulai hilang dikarenakan
bermunculan dan memakan banyak korban. Hal negatif itu tidak hanya
17
Neil Scotland et.al., “Roundwood Supply and Demand in the Forest Sector in
Indonesia”, Indonesia-UK Tropical Forest Management Programme Report, No. EC/99/03,
(Jakarta: ITFMP, 1999)
24
memberikan pengaruh pada keadaan lingkungan saja, tetapi juga pada
sangat banyak kasus gangguan penglihatan yang dialami oleh siswa kelas XI
gadget dan teknologi canggih lainnya, sehingga waktu istirahat untuk mata
menjadi berkurang.
25
Diagram tingkat niat siswa kelas XI dalam melakukan penghijauan
lainnya akan mengubah pola hidup siswa menjadi mager atau malas gerak.
Kebiasaan ini juga akan berpengaruh pada pola hidup sehat siswa, seperti
contohnya banyak siswa yang tidak terlalu suka untuk merawat tanaman. Dari
data hasil penelitian, dapat diketahui bahwa siswa kelas XI hanya sebatas
jarang atau kadang-kadang memiliki niat untuk merawat tanaman yang ada di
rumah mereka. Seorang petani muda Bernama Djono Albar Burhan, melalui
untuk merawat tanaman adalah karena gengsi yang tinggi. 18 (Setianto, 2021:
1). Gengsi biasanya berasal dari lingkungan pergaulan yang sudah cukup
modern dan elit sehingga membuat perubahan perilaku dari siswa yang
sebagai pekerjaan yang tidak bersih. Gengsi yang tinggi jika terus dibiarkan
akan berakibat fatal karena generasi muda semakin jauh dengan tanaman dan
memiliki rasa peduli yang cukup tinggi kepada lingkungan dan penghijauan
18
26
Diagram keadaan lingkungan tempat tinggal siswa kelas XI
Diagram
segar. Siswa
27