Anda di halaman 1dari 27

KARYA TULIS ILMIAH

PENGETAHUAN SISWA KELAS XII IPA 4 SMAN 1


BANJARMASIN TAHUN PELAJARAN 2020/2021
TENTANG PENGOLAHAN LIMBAH KULIT PISANG

DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGA MATA PELAJARAN BAHASA


INDONESIA

GURU PEMBIMBING: FUJI HIDRIYATI

DISUSUN OLEH

ANDAKA BIMO WAHYU SAPUTRA NIS 13530

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMAN 1 BANJARMASIN

2020/2021
KARYA TULIS ILMIAH

Pengetahuan Siswa Kelas XII IPA 4 SMAN 1 Banjarmasin


Tahun Pelajaran 2020/2021 Tentang Pengolahan Limbah
Kulit Pisang

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Guru Pembimbing: Fuji Hidriyati

Disusun Oleh

Andaka Bimo Wahyu Saputra NIS 13530

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMAN 1 BANJARMASIN

2020/2021

ii
LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis yang berjudul Pengetahuan Siswa Kelas XII IPA 4 SMAN 1
Banjarmasin Tahun Pelajaran 2020/2021 tentang Pengolahan Limbah Kulit
Pisang telah disetujui penulisannya pada tanggal 11 Maret 2021.

Banjarmasin, 11 Maret 2021

Guru Pembimbing

Fuji Hidriyati, S.Pd., M.Pd.

NIP.19710922 19702 2 003

iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Saya yang bertanda tangan dibawah ini

Nama : Andaka Bimo Wahyu Saputra

Kelas : XII IPA 4

Judul Penulisan : Pengetahuan Siswa Kelas XII IPA 4 SMAN 1


Banjarmasin Tahun Pelajaran 2020/2021 tentang
Pengolahan Limbah Kulit Pisang

Dengan ini menerangkan bahwa karya tulis ini benar-benar karya Saya,
bukan terjemahan, saduran, atau jiplakan. Demikian surat pernyataan kami buat
agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Banjarmasin, 11 Maret 2021

Penulis

Andaka Bimo Wahyu Saputra

NIS 13530

iv
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita, sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas ini.
Tugas ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar penyelesaian tugas ini. Untuk itu
saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontrbusi dalam penyelesaian makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar saya dapat memperbaiki tugas ini.

Akhir kata, saya berharap semoga Karya Tulis Ilmiah tentang Pengetahuan
Siswa Kelas XII IPA 4 SMAN 1 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2020/2021 tentang
Pengolahan Limbah Kulit Pisang ini dapat memberikan manfaat terhadap
pembaca.

Banjarmasin, 11 Maret 2021

Penyusun

v
ABSTRAK
Saputra, Andaka Bimo Wahyu. Pengetahuan Siswa Kelas XII IPA 4 SMAN 1
Banjarmasin Tahun Pelajaran 2020/2021 tentang Pengolahan Limbah Kulit
Pisang. Guru Pembimbing: Fuji Hidriyati
Kata Kunci: Limbah, Pisang

Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk memaparkan pemanfaatan kulit


pisang menjadi permen manis untuk mengurangi limbah kulit pisang di Indonesia.
Adapun yang menjadi latar belakang penulisan ini karena tingkat konsumsi pisang
dalam lima tahun terakhir selalu menempati posisi tertinggi di antara jenis buah
yang lain. Ini terjadi dikarenakan pisang termasuk tanaman yang mudah tumbuh
di segala tempat dan juga mudah memperolehnya. Namun, kapasitas kelembagaan
tani yang mengelola pisang masih jauh dari standar pengelolaan perusahaan
modern. Sehingga kulit pisang belum dimanfaatkan secara nyata, hanya dibuang
sebagai limbah organik saja atau digunakan sebagai makanan ternak. Jumlah kulit
pisang yang cukup banyak akan memiliki nilai jual yang menguntungkan apabila
bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku makanan.
Berdasarkan penelitian, limbah kulit pisang memiliki potensi yang baik
untuk dikembangkan menjadi bahan baku pembuatan makanan. Potensi limbah
kulit pisang sebagai bahan baku makanan ditinjau dari kandungan unsur gizi kulit
pisang cukup lengkap, salah satunya yaitu zat pektin sejumlah 90,4g pada Kulit
Pisang Ambon dan 95,7g pada Kulit Pisang Kepok. Unsur-unsur gizi inilah yang
dapat digunakan sebagai sumber energi dan antibodi bagi tubuh manusia.
Pemanfaatan kulit pisang menjadi permen manis dapat mengurangi jumlah limbah
kulit pisang di masyarakat. Pemanfaatan kulit pisang menjadi permen manis dapat
dilakukan dengan mengolah kulit pisang menjadi zat pektin terlebih dahulu dan
kemudian mengolahnya menjadi permen manis

vi
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ..............................................iv

KATA PENGANTAR .................................................................................................... v

ABSTRAK .....................................................................................................................vi

DAFTAR ISI ................................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ..........................................................................................................ix

BAB I .............................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 2

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................... 2

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................. 3

BAB II ............................................................................................................................. 4

LANDASAN TEORI .................................................................................................. 4

2.1 Pengertian Limbah ............................................................................................. 4

2.2 Jenis Jenis Limbah ............................................................................................. 4

2.3 Keberadaan Tanaman Pisang Dalam Kehidupan Sehari Hari ........................... 6

2.4 Pemanfaatan Tanaman Pisang ........................................................................... 7

2.5 Kandungan Dari Kulit Pisang ............................................................................ 9

BAB III ......................................................................................................................... 12

METODE PENELITIAN .......................................................................................... 12

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................................... 12

3.2 Pengambilan Sample........................................................................................ 12

3.3 Alat dan Bahan................................................................................................. 12

vii
3.4 Prosedur ........................................................................................................... 13

BAB IV ......................................................................................................................... 15

HASIL PENELITIAN ............................................................................................... 15

BAB V........................................................................................................................... 17

PENUTUP ................................................................................................................. 17

5.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 17

5.2 Saran ................................................................................................................ 17

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 18

viii
DAFTAR TABEL
No. Tabel Keterangan Tabel Hal.
Tabel. 2.1 Jumlah Takaran Gizi dalam 100gr Kulit Pisang 9
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian 11
Tabel 3.2 Alat yang Digunakan 12
Tabel 3.3 Bahan yang Diperlukan 12
Perbandingan Permen dari Kulit Pisang Ambon dan
Tabel 4.1 14
Pisang Kepok
Tabel 4.2 Komposisi Permen (dengan takaran 25gr zat pektin) 14
Presentase Perbandingan Berat Zat Pektin terhadap
Tabel 4.3 15
Berat Kulit Pisang

ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pisang ternyata menjadi buah favorit masyarakat Indonesia. Data
Kementerian Pertanian menunjukkan konsumsi pisang dalam lima tahun terakhir
selalu menempati posisi tertinggi di antara jenis buah yang lain (Dr. Ir. Leli
Nuryaiti, 2016) . Pada 2013, konsumsi pisang mencapai 5,68 kilogram per kapita
per tahun. Faktor pendorongnya adalah karena pisang termasuk tanaman yang
mudah tumbuh di segala tempat dan juga mudah memperolehnya.
Tidak hanya itu pisang juga memiliki jumlah varian yang beraneka ragam
yang masing-masing memiliki rasa dan tekstur daging buah yang unik. Hal ini
tentu saja membuat masyarakat gemar mengonsumsi pisang. Selain jenisnya yang
bermacam-macam, harga yang murah juga menjadi daya tarik masyarakat untuk
membelinya. Dengan membayar Rp 5 ribu per kilogram di Pasar Terapung,
Banjarmasin sudah bisa bawa pulang pisang untuk dikonsumsi anggota keluarga.
Daya tarik pisang berikutnya ialah kemudahan untuk diolah lebih lanjut menjadi
produk makanan dan camilan. Sayangnya, melimpah ruahnya hasil pertanian
pisang tidak serta merta menjadi potensi, tanpa diimbangi dengan penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengolahan pisang maka meruahnya
pisang memunculkan permasalahan yang baru. Hal ini terbukti dari perkembangan
konsumsi pisang yang belum diikuti dengan pengelolaan produk pisang sebagai
industri buah-buahan yang strategis, baik di tingkat hulu maupun hilir. Contohnya
yakni kapasitas kelembagaan tani yang mengelola pisang masih jauh dari standar
pengelolaan perusahaan modern.
Produksi pisang yang melimpah juga menghasilkan permasalahan klasik,
yaitu limbah kulit pisang. Kulit pisang adalah merupakan bahan buangan (limbah
buah pisang) yang cukup banyak jumlahnya. Pada umumnya kulit pisang belum
dimanfaatkan secara nyata, hanya dibuang sebagai limbah organik saja atau
digunakan sebagai makanan ternak seperti kambing, sapi, dan kerbau. Jumlah
kulit pisang yang cukup banyak akan memiliki nilai jual yang menguntungkan
apabila bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku makanan. Kandungan unsur gizi

1
kulit pisang cukup lengkap, seperti karbohidrat, lemak, protein, kalsium, fosfor,
zat besi, vitamin B, vitamin C dan air (Irwansyah, 2014). Unsur-unsur gizi inilah
yang dapat digunakan sebagai sumber energi dan antibodi bagi tubuh manusia.
Berdasarkan analisis kimia, kulit pisang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku
pembuatan makanan. Berdasarkan pemaparan tersebut, penulis membuat judul
penelitian Pengetahuan Siswa Kelas XII IPA 4 SMAN 1 Banjarmasin Tahun
Pelajaran 2020/2021 tentang Pengolahan Limbah Kulit Pisang.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam rangka mengkaji lebih dalam tentang “Pengetahuan Siswa Kelas
XII IPA 4 SMAN 1 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2020/2021 tentang
Pengolahan Limbah Kulit Pisang” ini maka kami akan membuat beberapa
rumusan masalah yang akan dikaji. Adapaun rumusan masalahnya sebagai
berikut:
1.2.1 Apa saja manfaat dan kandungan dari tanaman pisang?
1.2.2 Apa saja manfaat dan kandungan dari limbah kulit pisang?
1.2.3 Apakah limbah kulit pisang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar
pembuatan makanan?
1.2.4 Apakah pemanfaatkan limbah kulit menjadi permen manis dapat
mengurangi jumlah limbah kulit pisang dan menambah nilai ekonomis
dalam masyarakat?
1.2.5 Bagaimana kondisi kekinian tanaman pisang di kehidupan masyarakat?
1.2.6 Bagaimana pemanfaatan limbah kulit pisang dalam pembuatan permen
manis?
1.3 Tujuan
Sesuai Latar Belakang dan Rumusan Masalah yang disampaikan diatas,
beberapa tujuan yang ingin dicapai adalah:
1.3.1 Mengatahui cara tepat mengurangi limbah kulit pisang
1.3.2 Untuk mengetahui apakah limbah kulit pisang bisa dimanfaatkan menjadi
permen manis
1.3.3 Mengetahui metode yang tepat dalam mengolah limbah kulit pisang
1.3.4 Menyebarkan hasil penelitian kepada masyarakat luas atau kalangan
tertentu (media masa)

2
1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan penelitian di atas diharapkan penelitian ini dapat
memberikan manfaat bagi pihak pihak yang berkepentingan yaitu:
a. Bagi Penulis
Penelitian dapat memperdalam wawasan serta menambah pengalaman dalam
melaksanakan penelitian sejenis
b. Bagi masyarakat
Untuk meningkakan wawasan dan pengtahuan masyarakat mengenai kandungan
dan khasiat kulit pisang serta pemanfaatan tepat guna mengurangai limbah kulit
pisang
c. Bagi instasi yang bersangkutan
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan badan atau lembaga
pertanian dalam pemanfaatan limbah kulit pisang
d. Bagi pemerintah
Penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dalam pengambilan kebijaksanaan
yang baru
e. Bagi peneliti
Hasi penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan dan pendukung untuk
penelitian sejenis dan usaha pengembangan lebih lanjut di masa yang akan datang.
f. Bagi Perpustakaan
Penelitian dapat memberikan masukan positif untuk mengevaluasi dan
meningkatkan kelengkapan koleksi perpustakaan agar dapat mempengaruhi minat
membaca dan meningkakan prestasi siswa disekolah
g. Bagi Sekolah dan Guru
Penelitian dapat memberikan pertimbangan bagi sekolah dalam menentukan
kebijakan dan dalam mendorong peningkatan aktivitas penelitian ilmiah agar
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
h. Bagi Siswa
Siswa dapat mengetahui pentingnya pengolahan limbah organik tepat guna
i. Bagi Pembaca
Untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan akan pentingnya pemanfaatan
limbah organik

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Limbah


Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim,
disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus
(black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey
water). Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak
dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau
secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia senyawa organik dan senyawa
anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat
berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia,
sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan
yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah

Bambang Wintoko, Panduan Praktis Mendirikan Bank Sampah


(Keuntungan Ganda Lingkungan Bersih dan Kemapanan Finansial, (Yogyakarta:
Pustaka Baru Press)

2.2 Jenis Jenis Limbah


Sampah berasal dari kegiatan penghasil sampah seperti pasar, rumah
tangga, perkotaan (kegiatan komersial/ perdagangan), penyapuan jalan, taman,
atau tempat umum lainnya, dan kegiatan lain seperti dari industri dengan limbah
yang sejenis sampah. Sumber dari sampah di masyarakat pada umumnya,
berkaitan erat dengan penggunaan lahan dan penempatan.
Sampah dapat digolongkan dalam beberapa kategori, penggolongan
sampah didasarkan pada sumber sampah, sifat sampah, dan bentuk sampah.
Penggolongan jenis sampah ini akan memudahkan bagi kita dalam proses daur
ulang atau proses pemanfaatan sampah, karena dari sinilah kita mengenali
karakteristik serta kandungan yang terdapat dalam sampah yang akan kita olah
atau daur ulang.
2.2.1 Berdasarkan Sumbernya
a) Sampah Alam

4
Adalah sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui
proses daur ulang alami, seperti daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi
tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi msalah, misalnya
daun-daun kering di lingkungan pemukiman.
b) Sampah Manusia
Adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil dari pencernaan
manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius
bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vector (sarana perkembangan)
penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada
dialektika manusia adalah pengurangan penularan penyakit melalui sampah
manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya
adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat
dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistim urinoir tanpa air.
c) Sampah Rumah Tangga
Merupakan sampah yang dihasilkan dari kegiatan di dalam rumah tangga,
sampah yang dihasilkan oleh kebanyakan rumah tangga adalah, kertas dan plastik.
Karakteristik dari sampah rumah tangga ini, sebagian besar adalah sampah
organik yang mempunyai sifat lekas membusuk Akumulasi dari limbah oleh
rumah tangga adalah pengeluaran dalam tong sampah didepan setiap rumah atau
di dalam kantong plastik, dalam keadaan bercampur.
d) Sampah Konsumsi
Merupakan sampah yang dihasilkan oleh manusia dari proses penggunaan
barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah
ini, sebagai contoh sampah konsumsi adalah tangkai/ daun singkong, papaya,
kangkung, bayam, kulit terong, wortel, labuh siam, ubi, singkong, kulit buah-
buahan, nanas, pisang, nangka, daun pisang, semangka, ampas kelapa, sisa sayur/
lauk pauk, dan sampah dari kebun. Jenis sampah ini merupakan sampah yang
umum dipikirkan manusia, hal ini disebabkan kebiasaan manusia dalam proses
kehidupan sehari-hari sebagai penghasil sampah. Meskipun demikian, jumlah
sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibangkingkan sampah-sampah
yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.
2.2.2 Berdasarkan Bahan Asalnya

5
a) Sampah Organik
Sampah organik yaitu buangan sisa makanan misalnya daging, buah, sayuran
dan sebagainya.
Contoh sampah dari zat anorganik adalah: potongan-potongan/ pelat-pelat dari
logam, berbagai jenis batu-batuan, pecahan-pecahan gelas, tulang,belulang, dan
lain-lain. Sampah jenis ini, melihat fisiknya keras maka baik untuk peninggian
tanah rendah atau dapat pula untuk memperluas jalan setapak. Tetapi bila rajin
mengusahakannya sampah dari logam dapat kembali dilebur untuk dijadikan
barang yang berguna, batu-batuan untuk mengurung tanah yang rendah atau
memperkeras jalan setapak, pecahan gelas dapat dilebur kembali dan dijadikan
barang-barang berguna, dan tulang-belulang bila dihaluskan (dan diproses) dapat
untuk pupuk dan lain-lain.
b) Sampah Anorganik
Sampah anorganik yaitu sisa material sintetis misalnya plastik, kertas, logam,
kaca, keramik dan sebagainya. Dan proses penghancurannya dilakukan oleh jasa-
jasa mikroba

S. Hadiwiyoto, Penanganan dan Pemanfaatan Sampah, (Jakarta: Yayasan


Idayu,1983).
Cecep Dani Sucipto, Teknologi Pengolahan Daur Ulang Sampah, (Jakarta:
Goysen Publishing, 2009), hlm. 2-3.

2.3 Keberadaan Tanaman Pisang dalam Kehidupan Sehari Hari


Pisang merupakan salah satu tanaman buah yang bias dijumpai hampir di
setiap pekarangan rumah, kebun, atau tegalan. Ada yang tertanam rapih dan
dirawat dengan baik, tetapi ada pula yang hanya ditanam secara asal dan dibiarkan
hidup secara alami. Pisang ini dapat kita jumpai pada hampir setiap tanah
pekarangan rumah, pematang-pematang tegalan ataupun sawah, dan di sepanjang
tepi sungai. Keberadaan buah pisang yang berlimpah ini menyebabkan banyak
limbah kulit pisang yang dihasilkan karena dikonsumsi oleh banyak kalangan.
Kulit pisang merupakan bahan buangan (limbah pisang) yang cukup banyak
jumlahnya. Pada umumnya kulit pisang dimanfaatkan secara nyata, hanya dibuang

6
sebagai limbah organik saja atau digunakan sebagai makanan ternak seperti
kambing, sapi, dan kerbau.
Jumlah kulit pisang yang cukup banyak akan memeliki nilai jual yang
menguntungkan. Menurut data Badan Pusat Statistik (2009) volume produksi
pisang di Indonesia dari tahun 2007 hingga tahun 2009 berturut- turut sebesar
5.454.226 ton, 5.741.351 ton, dan 6.373.533 ton (LokaData, 2017). Berdasarkan
sumber-sumber di atas tersebut dapat disimpulkan bahwa tanaman pisang adalah
tanaman yang mudah berkembang di daerah tropis seperti Indonesia, contohnya
banyak masyarakat yang menanam tanaman pisang di pekarangan rumah, di tepi
sungai ataupun disawah hal inilah yang membuktikan bahwa tanaman pisang
sangat cepat perkembangannya di daerah tropis. Tanaman pisang yang
perkembangannya cepat sehingga meningkatkan konsumsi masyarakat akibatnya
banyak limbah kulit pisang yang tidak di daur ulang.

Azzamy. (2016, Januari 14). 1001 Manfaat Tanaman Pisang Dalam Kehidupan
Sehari-hari. Dipetik Februari 17, 2019, dari mitalom.com: https://mitalom.com/1001-
manfaat-tanaman-pisang-dalam-kehidupan-sehari-hari/

2.4 Pemanfaatan Tanaman Pisang


Tanaman pisang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat luas untuk
berbagai macam keperluan hidup (Azzamy, 2016). Selain buahnya bagian
tanaman lain mulai dari akar hingga daunnya banvak dimanfaakan orang untuk
berbagai macam keperluan. Umbi batang atau yang lebih dikenal sebagai bonggol
dapat dimanfaatkan sebagai soda dalam pembuatan sabun serta sebagai pupuk
tanaman. Batang tanaman pisang juga dapat digunakan sebagai obat penawar
racun dan obat penyakit kuning.
Sedangkan buahnya dapat dijadikan sebagai obat gangguan pencemaan
seperti maag. Bunga pisang dapat dijadikan sebagai sayur karena memiliki
kandungan protein, vitamin, lemak dan karbohidrat yang tinggi (Novaya, 2017).
Selain dibuat sayur juga dapat dijaikan manisan, acar, maupun lalapan. Daun
pisang, oleh masyarakat Jawa, dimanfaatkan sebagai pembungkus makanan.
Sementara daun-daun yang rusak dan tua dijadikan sebagai pakan kambing, atau
sapi karena banyak mengandung unsur yang diperlukan untuk hewan.

7
Tidak hanya itu kulit pisang juga memiliki banyak maanfaat yang tak
kalah dari buahnya (Mecadinisa, 2017). Manfaat kulit pisang antara lain yaitu:
1. Memutihkan gigi
Gosok kulit pisangsetiap hari selama satu minggu dan diamkan selama satu
menit sebelum Anda menyikat gigi seperti biasa. Cara ini ternyata bekerje efektif
untuk memutihkan gigi tanpa membuang dana yang berlebihan.
2. Menghilangkan kutil
Kulit pisang juga mampu menghilangkan kutil yang mengganggu. Caranya
sangat mudah,cukup aplikasikan di area yang terinfeksi kutil setiap malam.
3. Dikonsumsi
Tak hanya buah pisang saja yang bisa dikonsumsi, namun kulit pisang juga
bisa dimakan, banyak resep-resep masakan India yang menggunakan pisang
sebagai bahan makanan mereka. Selain itu, kulit pisang juga bisa digunakan untuk
membuat daging ayam semakin empuk.
4. Mengatasi jerawat
Aplikasikan kulit pisang pada wajah dan tubuh selama 5 menit setiap hari. Cara
ini ampuh untuk mengatasi jerawat yang membandel. Lakukan secara rutin selama
satu minggu.
5. Mengurangi tampilan kerut
Kulit pisang juga dapat melembapkan kulit sehingga akan meminimalisir
tampilan kerut di wajah Anda. Caranya, hancurkan pisang dan campurkan dengan
kuning telur. Gunakan masker ini pada wajah dan diamkan selama lima menit
sebelum anda membilasnya dengan air digin.
6. Penghilang sakit
Aplikasikan kulit pisang langsung pada area yang terasa sakit. Diamkan selama
30 menit hingga rasa sakit hilang. Anda juga bisa mencampurkan kulit pisang
dengan minyak sayur agar dapat bekerja lebih optimal.
7. Menyembuhkan Psoriasis
Kulit pisang bersifat melembapkan kulit sekaligus dapat mengurangi rasa gatal
di kulit. Cara ini merupakan cara cepat untuk mengatasi psoriasis yang Anda
alami.
8. Menyembuhkan gigitan serangga

8
Gosok kulit pisang pada kulit yang terkena gigitan nyamuk. Cara ini secara
instan mampu menghilangkan rasa gatal dan kemerahan yang timbul di kulit.
9. Merawat sepatu, kulit, dan perak
Gosok kulit pisang pada sepatu kulit dan perak untuk membuatnya kembali
bercahaya.
10. UV Protection
Kulit pisang mampu memproteksi mata dari paparan sinar UV yang berbahaya.
Pastikan anda mengaplikasikan kulit pisang di area sekitar mata sebelum terpapar
sinar matahari. Cara ini juga sangat baik untuk mencegah katarak.
Berdasarkan sumber-sumber di atas dapat disimpulkan bahwa tanaman
pisang memiliki banyak manfaat dari batang sampai daunnya. Seluruh bagian
tumbuhan dari jantung pisang, bonggol pisang, dan kulit buah pisang dapat
dimanfaatkan menjadi berbagai macam produk-produk yang bermanfaat sebagai
obat ataupun berbagai manfaat lainnya

108Jakarta. (2014, April 30). Manfaat Kulit Pisang Bisa Mengurangi Depresi.
Dipetik Februari 17, 2019, dari 108 Jakarta: life.108jakarta.com/2014/04/manfaat-kulit-
pisang-bisa-kurangi-depresi

2.5 Kandungan dari Kulit Pisang


Pisang merupakan salah satu buah yang paling banyak dikonsumsi oleh
masyarakat Indonesia. Biasanya setelah dikonsumsi kulit pisang langsung dibuang
dan dianggap sebagai limbah. Namun, siapa sangka kulit pisang yang selama ini
dianggap sebagai limbah memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan. Kulit
pisang diketahui memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi (Solihah, 2016).
Adapun kandungan gizi dalam100gr Kulit Pisang dapat dilihat pada tabel 1.1

No NamaGizi JumlahTakaranGizi/100gr %
1 Karbohidrat 18,50gr 85%
2 Lemak 2,11gr 9%
3 Protein 0,3gr 1%
4 Kalsium 715mg 3%
5 Fosfor 117mg 0,54%
6 ZatBesi 1,60mg 0,01%
7 Vitamin B 0,12mg 0,00%

9
8 Vitamin C 17,50mg 0,08%
Tabel. 2.1 Jumlah Takaran Gizi dalam 100gr Kulit Pisang

Kandungan terbanyak dalam kulit pisang yaitu karbohidrat dan air.


Karbohidrat yang terdapat dalam kulit pisang adalah amilum atau pati. Pati ini
merupakan sumber energi yang penting baik bagi hewan maupun manusia (Erlita,
2016). Selain kandungan kabohidrat nya yang tinggi, kulit pisang juga memiliki
antioksidan yang cukup tinggi. Aktivitas antioksidan pada kulit pisang ini lebih
tinggi dibandingkan dengan daging buahnya. Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa ekstrak kulit pisang memiliki aktivitas antioksidan dan tabir surya.
Aktivitas antioksidan ini dapat melindungi tubuh dari berbagai penyakit yang
disebabkan oleh radikal bebas. Air ekstrak kulit pisang juga diketahui mampu
menurunkan kadar gula darah. Kandungan lain yang terdapat pada kulit pisang
yaitu pektin.
Pektin adalah karbohidrat komplek yang ditemukan pada dinding
tumbuhan non kayu, terutama buah-buahan seperti jeruk dan pisang. Penyusun
utama pektin biasanya polimer asam D-galakturonat, yang terikat dengan α-1,4-
glikosidik. Asam galakturonat memiliki gugus karboksil yang dapat saling
berikatan dengan ion Mg2+ atau Ca2+ sehingga berkas berkas polimer
"berlekatan" satu sama lain. Ini menyebabkan rasa "lengket" pada kulit
(Wikipedia, 2017). Tanpa kehadiran kedua ion ini, pektin larut dalam air. Garam-
garam Mg- atau Ca-pektin dapat membentuk gel, karena ikatan itu berstruktur
amorf (tak berbentuk pasti) yang dapat mengembang bila molekul air "terjerat" di
antara ruang-ruang. Sifat pektin yaitu dapat membentuk menjadi gel ketika terjadi
pencampuran dengan zat asam dan gula dalam kadar tertentu. Dengan sifat
tersebut, maka pektin banyak dimanfaatkan dalam industri sebagai pengental,
seperti dalam industri yoghurt, selai, jelly buah, permen, dan sebagainya. Namun,
pemanfaatannya sekarang meluas sebagai bahan pengisi, komponen permen, serta
sebagai stabilizer untuk jus buah dan minuman dari susu, juga sebagai sumber
serat dalam makanan.
Pektin ini diketahui dapat menurunkan kolesterol. Berdasarkan penelitian
tim Universitas Kedokteran Taichung Chung Shan, Taiwan memperlihatkan
bahwa ekstrak kulit pisang ternyata berpotensi mengurangi gejala depresi karena

10
banyak mengandung serotonin yang mampu meningkatkan suasana hati dan
memberikan efek tenang pada otak (108Jakarta, 2014).
Tidak hanya itu kulit pisang juga mengandung minyak tumbuhan (minyak
nabati). Kandungan minyak ini dapat digunakan sebagai obat pereda nyeri pada
tubuh. Tak hanya itu kandungan minyak pada kulit pisang ini dapat digunakan
untuk kecantikan kulit wajah. Minyak kulit pisang ini dapat melembabkan kulit
wajah yang kering, menghindari kulit dari kusam dan kering akibat sinar matahari,
bersifat anti aging dan mengencangkan kulit. Selain itu minyak pisang dapat
menghambat produksi Eumelanin yaitu enzim yang dapat membuat kulit menjadi
gelap.

Irwansyah, F. (2014, September 28). Kandungan dan Manfaat dari Kulit Pisang.
Dipetik Februari 17, 2019, dari ilmu farmasi dan kesehatan:
ferirwansyah.blogspot.com/2014/09/kandungan-dan-manfaat-dari-kulit-
pisang.html?m=1

11
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
3.1.1 Waktu Penelitian
Penelitian ini berlangsung kurang lebih selama 4 bulan. Dimulai pada
tanggal 4 November 2020 – 28 Februari 2021. Penelitian ini dilakukan secara
berulang ulang, dimaksudkan supaya mendapatkan hasil yang maksimal. Detail
proses pengolahan dapat dilihat pada tabel 3.1

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian


3.1.2 Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia SMAN 1 Banjarmasin, Jl.
Mulawarman No.25, Tlk. Dalam, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota
Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan. Adapun penelitian di lokasi tersebut
karena lokasi ini dapat memudahkan untuk mengambil data percobaan bagi
peneliti.
3.2 Penggambilan Sample
Adapun teknik pengambilan sample percobaan dalam penelitian
pemanfaatan kulit pisang menjadi permen manis peneliti melakukan penelitian
langsung dengan melakukan percobaan berulang ulang menggunakan beberapa
sample yang berbeda. Data yang didapat juga berasal dari percobaan yang
dilakukan sebelumnya. Data data tersebut dikumpulkan dengan cara kualitatif
secara objektif.
3.3 Alat dan Bahan
3.3.1 Alat
Dalam proses penelitian pemanfaatan kulit pisang menjadi permen manis
ini, peneliti menggunakan beberapa alat dan bahan. Berikut ini merupakan alat

12
alat yang dipergunakan dalam proses penelitian pemanfaatan kulit pisang menjadi
permen manis dapat dilihat pada Tabel 3.2

No Nama Barang Spesifikasi (Merk Barang) Jumlah


1 Pisau IKEA 1
2 Panci LionStar 1
3 Kompor Rinnai 1
4 Oven - 1
5 Blender Philips 1
6 Mixer Philips 1
7 Saring LionStar 1
8 Gelas Kaca Pyrex 5
9 Piring Kaca Pyrex 2
10 Sendok - 3
11 Termometer - 1
Tabel 3.2 Alat yang Digunakan
3.3.2 Bahan
Sedangkan bahan bahan yang digunakan dalam proses penelitian
pemanfaatan kulit pisang menjadi permen manis dapat dilihat pada Tabel 3.3

No Nama Barang Keterangan Jumlah


1 Kulit Pisang Ambon - 550gr/Sisisr
2 Kulit Pisang Kepok - 620gr/Sisisr
3 Asam Sitrat Nutrisari Jeruk 25g
4 Zat Pektin - 25g
5 Aquades Aqua 1 liter
6 Gula Rendah Kalori Tropicana Slim 25g
7 Sari Buah Naga - 20ml
8 LPG - 3kg
Tabel 3.3 Bahan yang Diperlukan
3.4 Prosedur
Dalam karya tulis ilmiah kali ini, penulis ingin mewujudkan kulit pisang
dalam bentuk olahan makanan yang berupa jajanan sehat permen manis kulit
pisang. Penulis merasa lebih tepat jika diolah menjadi permen manis karena telah
menjadi makanan yang umum sekali disantap waktu lenggang dan santai, terlebih
lagi pengolahannya sangat mudah dan sederhana. Adapun beberapa tahap
pengolahannya: Tahap pertama kita iris kulit pisangnya menjadi beberapa bagian
lalu dikukus selama 20 menit dalam suhu tetap ± 100c. Kemudian keringkan

13
irisan kulit pisang dengan dua tahap. Pertama keringkan kulit dengan cara
menjemur selama 4 hari hingga kering seperti keripik. Tahap kedua keringkan
mengggunakan oven dengan suhu tetap 100c selama 30 menit. Pengeringan ini
juga bertujuan untuk membuat rasa kesat pada kulit pisang menjadi hilang.
Haluskan kulit pisang yang sudah kering hingga menjadi bubuk. Langsung
campurkan 25 gram serbuk kulit pisang dengan 1 liter air murni (aquades), dan 25
gram asam sitrat (Nutrisari Jeruk). Setelah diaduk secara rata, panaskan dengan
suhu tetap 90c. Secara berulang ulang, proses tersebut dinamakan proses
ekstraksi dengan metode padat cair. Sekaligus didinginkan. Proses ekstrasi
tersebut dilakukan secara berulang-ulang hingga menghasilkan tepung. Tepung
inilah yang disebut zat pektin, yang akan digunakan sebagai bahan pembuatan
permennya.
Setelah itu siapkan sari buah naga yang akan digunakan sebagai pewarna
dan bahan campurannya. Campur dengan zat pektin dan gula rendah kalori.
Kemudian aduk menggunakan mixer dengan kecepatan sedang hingga berbuih.
Diamkan selama beberapa menit hingga agak dingin kemudian bekukan dalam
freezer selama beberapa hari untuk memadatkannya. Kemudian cetak dan kemas
permen manis dari kulit pisang sehingga siap disajikan.

14
BAB IV
HASIL PENELITIAN

Penelitian ini mengambil tema pemanfaatan limbah kulit pisang, yaitu


pengolahan kulit pisang menjadi permen manis. Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya didapatkan fakta bahwa kulit pisang bisa diolah menjadi
permen yang berkhasiat. Kerena kandungan kulit pisang tersebut memiliki banyak
sekali manfaat. Metode pengolahan pisang yang tepat juga membuat percobaan ini
berhasil. Sehingga menghasilkan permen manis berkhasiat dari kulit pisang.
Adapun tabel perbandingan antara struktur permen dari kulit pisang ambon dan
permen dari kulit pisang kepok, dapat dilihat pada tabel 4.1.

Kulit Pisang Ambon Kulit Pisang Kepok


Lembek, Padat dan Sedikit
Kekenyalan Lembek dan Tidak Terlalu Kenyal
Kenyal
Rasa Lebih Manis Manis
Warna Merah Terang Merah Maroon (lebih gelap)

Karekteristik kulit pisang Ambon


Karakteristik pisang Kepok
yang tipis dan lembut membuat
yang tebal membuat permen
permen menjadi lebih lembut dan
menjadi lebih padat. Permennya
Keterangan berwarna lebih cerah dengan bau
berwarna lebih gelap dan
yang wangi. Namun permen menjadi
bertekstur lembek karena tidak
kurang kenyal dan lembek karena
menggunakan Gelatin.
tidak menggunakan Gelatin

Tabel 4.1 Perbandingan Permen dari Kulit Pisang Ambon dan Pisang Kepok

No Nama Barang Keterangan Jumlah %


1 Kulit Pisang Ambon - 550gr/Sisisr 24%
2 Kulit Pisang Kepok - 620gr/Sisisr 27%
3 Asam Sitrat Nutrisari Jeruk 25g 1,12%
4 Zat Pektin - 25g 1,12%
5 Aquades Aqua 1 liter 44%
6 Gula Rendah Kalori Tropicana Slim 25g 1,12%
7 Sari Buah Naga - 20ml 0,88%
8 LPG - 3kg -
Tabel 4.2 Tabel Komposisi Permen (dengan takaran 25gr zat pektin)

15
Berat Zat Pektin
x 100%
Berat Kulit Pisang

Kulit Pisang Ambon Kulit Pisang Kepok


90,4g 95,7g
x 100% = 16,44% x 100% = 15,43%
550g 620g
Tabel 4.3 Presentase Perbandingan Berat Zat Pektin Terhadap Berat Kulit
Pisang

16
BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan


sebelumnya, kami menyadari dan memahami bahwa: Limbah kulit pisang yang
dianggap merupakan sampah dapat diolah menjadi bentuk makanan berupa
permen manis; Limbah Kulit pisang yang dianggap sampah dengan sedikit
teknologi pengolahan obat dapat diubah menjadi permen kulit pisang yang
berdaya tahan tinggi dan memiliki nilai jual yang tinggi sehingga dapat
memberdayakan perekonomian masyarakat.

SARAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, adapun beberapa saran
yang disampaikan sebagai pengembangan data pada pemanfaatan limbah kulit
pisang, sebagai berikut:

 Diharapkan karya tulis ini dapat dijadikan acuan untuk melakukan


penelitian serupa.
 Diharapkan penelitian selanjutnya mampu menyajikan data yang lebih
lengkap dan objektif.
 Untuk penelitian selanjutnya penelitian pemanfaatan kulit pisang menjadi
permen manis dapat dikembangakn baik dari segi rasa maupun kualitasnya.

17
DAFTAR PUSTKA
108Jakarta. (2014, April 30). Manfaat Kulit Pisang Bisa Mengurangi
Depresi. Dipetik Februari 17, 2019, dari 108 Jakarta:
life.108jakarta.com/2014/04/manfaat-kulit-pisang-bisa-kurangi-depresi

Azzamy. (2016, Januari 14). 1001 Manfaat Tanaman Pisang Dalam


Kehidupan Sehari-hari. Dipetik Februari 17, 2019, dari mitalom.com:
https://mitalom.com/1001-manfaat-tanaman-pisang-dalam-kehidupan-sehari-hari/

Dr. Ir. Leli Nuryaiti, M. S. (2016). KOMODITAS PERTANIAN SUB SEKTOR


HORTIKULTURA. Jakarta: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.

Erlita. (2016, Mei 25). Pati: Pengertian-Manfaat-Efek Kekurangan dan


Kelebihan-Sumber Makanan. Dipetik Februari 17, 2019, dari Halo Sehat:
https://halosehat.com/gizi-nutrisi/panduan-gizi/pati

Irwansyah, F. (2014, September 28). Kandungan dan Manfaat dari Kulit


Pisang. Dipetik Februari 17, 2019, dari ilmu farmasi dan kesehatan:
ferirwansyah.blogspot.com/2014/09/kandungan-dan-manfaat-dari-kulit-
pisang.html?m=1

LokaData. (2017). 1970-2017. Dipetik Februari 17, 2019, dari loka data:
https://lokadata.beritagar.id/chart/preview/volume-produksi-pisang-1970-2017-
1542095684

Mecadinisa, N. (2017, April 18). Wajib Tahu, 10 Manfaat Kulit Pisang


Dalam Kehidupan. Dipetik Februari 17, 2019, dari LIPUTAN 6:
https://www.google.com/amp/s/m.liputan6.com/amp/2922693/wajib-tahu10-
manfaat-kulit-pisang-dalam-kehidupan?espv=1

Novaya, S. (2017, Mei 1). Manfaat "Mewah" Jantung Pisang yang Gak
Pernah Dikira Orang. Dipetik Februari 17, 2019, dari IDN TIMES:
https://www.google.com/amp/s/www.idntimes.com/food/diet/amp/tita/manfaat-
jantung-pisang?espv=1

Solihah, E. Y. (2016, Februari 23). Manfaat Mengejutkan dari Kulit Pisang.


Dipetik Februari 17, 2019, dari Tribun news.com:
https://www.google.com/amp/m.tribunnews.com/amp/tribunners/2016/02/23/man
faat-mengejutkan-dari-kulit-pisang?espv=1

Wikipedia. (2017). Pektin. Dipetik Februari 17, 2019, dari Wikipedia:


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pektin

18

Anda mungkin juga menyukai