Anda di halaman 1dari 48

PENGETAHUAN SISWA KELAS XII IPA 4 SMAN 1

BANJARMASIN TAHUN PELAJARAN 2020/2021


TENTANG PENGOLAHAN LIMBAH KULIT PISANG

DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGA MATA PELAJARAN BAHASA


INDONESIA

GURU PEMBIMBING: FUJI HIDRIYATI, S. Pd. , M. Pd.

DISUSUN OLEH

ANDAKA BIMO WAHYU SAPUTRA NIS 13530

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMAN 1 BANJARMASIN

2020/2021
Pengetahuan Siswa Kelas XII IPA 4 SMAN 1 Banjarmasin
Tahun Pelajaran 2020/2021 Tentang Pengolahan Limbah
Kulit Pisang

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Guru Pembimbing: Fuji Hidriyati, S. Pd. , M. Pd.

Disusun Oleh

Andaka Bimo Wahyu Saputra NIS 13530

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMAN 1 BANJARMASIN

2020/2021

ii
LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis yang berjudul Pengetahuan Siswa Kelas XII IPA 4 SMAN 1
Banjarmasin Tahun Pelajaran 2020/2021 tentang Pengolahan Limbah Kulit
Pisang telah disetujui penulisannya pada tanggal 11 Maret 2021.

Banjarmasin, 11 Maret 2021

Guru Pembimbing

Fuji Hidriyati, S.Pd., M.Pd.

NIP.19710922 19702 2 003

iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Saya yang bertanda tangan dibawah ini

Nama : Andaka Bimo Wahyu Saputra

Kelas : XII IPA 4

Judul Penulisan : Pengetahuan Siswa Kelas XII IPA 4 SMAN 1


Banjarmasin Tahun Pelajaran 2020/2021 tentang
Pengolahan Limbah Kulit Pisang

Dengan ini menerangkan bahwa karya tulis ini benar-benar karya Saya,
bukan terjemahan, saduran, atau jiplakan. Demikian surat pernyataan kami buat
agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Banjarmasin, 11 Maret 2021

Penulis

Andaka Bimo Wahyu Saputra

NIS 13530

iv
ABSTRAK
Saputra, Andaka Bimo W, Pengetahuan Siswa Kelas XII IPA 4 SMAN 1
Banjarmasin Tahun Pelajaran 2020/2021 tentang Pengolahan Limbah Kulit
Pisang. Guru Pembimbing: Fuji Hidriyati
Kata Kunci: Limbah, Pisang

Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk memaparkan pemanfaatan kulit


pisang menjadi permen manis untuk mengurangi limbah kulit pisang di Indonesia.
Adapun yang menjadi latar belakang penulisan ini karena tingkat konsumsi pisang
dalam lima tahun terakhir selalu menempati posisi tertinggi di antara jenis buah
yang lain. Ini terjadi dikarenakan pisang termasuk tanaman yang mudah tumbuh
di segala tempat dan juga mudah memperolehnya. Namun, kapasitas kelembagaan
tani yang mengelola pisang masih jauh dari standar pengelolaan perusahaan
modern. Sehingga kulit pisang belum dimanfaatkan secara nyata, hanya dibuang
sebagai limbah organik saja atau digunakan sebagai makanan ternak. Jumlah kulit
pisang yang cukup banyak akan memiliki nilai jual yang menguntungkan apabila
bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku makanan.
Berdasarkan penelitian, limbah kulit pisang memiliki potensi yang baik
untuk dikembangkan menjadi bahan baku pembuatan makanan. Potensi limbah
kulit pisang sebagai bahan baku makanan ditinjau dari kandungan unsur gizi kulit
pisang cukup lengkap, salah satunya yaitu zat pektin sejumlah 90,4g pada Kulit
Pisang Ambon dan 95,7g pada Kulit Pisang Kepok. Unsur-unsur gizi inilah yang
dapat digunakan sebagai sumber energi dan antibodi bagi tubuh manusia.
Pemanfaatan kulit pisang menjadi permen manis dapat mengurangi jumlah limbah
kulit pisang di masyarakat. Pemanfaatan kulit pisang menjadi permen manis dapat
dilakukan dengan mengolah kulit pisang menjadi zat pektin terlebih dahulu dan
kemudian mengolahnya menjadi permen manis

v
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita, juga kepada:

1. Plt Kepala SMA Negeri 1 Banjarmasin


2. Guru Pembimbing/Pengampu
3. Kedua Orang Tua
4. Kelas XII IPA 4 SMA Negeri 1 Banjarmasin
Sehingga saya mampu menyelesaikan tugas ini.
Tugas ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar penyelesaian tugas ini. Untuk itu
saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontrbusi dalam penyelesaian makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar saya dapat memperbaiki tugas ini.

Akhir kata, saya berharap semoga Karya Tulis Ilmiah tentang Pengetahuan
Siswa Kelas XII IPA 4 SMAN 1 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2020/2021 tentang
Pengolahan Limbah Kulit Pisang ini dapat memberikan manfaat terhadap
pembaca.

Banjarmasin, 11 Maret 2021

Penyusun

vi
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ..............................................iv

ABSTRAK .....................................................................................................................vi

KATA PENGANTAR .................................................................................................... v

DAFTAR ISI .................................................................................................................vii

BAB I .............................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 2

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................... 2

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................. 3

BAB II ............................................................................................................................. 4

LANDASAN TEORI .................................................................................................. 4

2.1 Pengertian Limbah ............................................................................................. 4

2.2 Jenis Jenis Limbah ............................................................................................. 4

2.3 Keberadaan Tanaman Pisang Dalam Kehidupan Sehari Hari ........................... 6

2.4 Pemanfaatan Tanaman Pisang ........................................................................... 7

2.5 Kandungan Dari Kulit Pisang ............................................................................ 9

BAB III.......................................................................................................................... 12

vii
METODE PENELITIAN .......................................................................................... 12

3.1 Metode Penelitian ............................................................................................ 12

3.2 Objek Penelitian ............................................................................................... 12

3.3 Tempat Penelitian ............................................................................................ 12

3.4 Waktu Penelitian .............................................................................................. 12

3.5 Cara Menganilisis Data .................................................................................... 12

BAB IV ......................................................................................................................... 14

HASIL PENELITIAN ............................................................................................... 14

4.1 Pengetahuan Siswa tentang Limbah ............................................................... 14

4.2 Pengetahuan Siswa tentang Limbah Organik dan Limbah Anorganik ........... 16

4.3 Limbah yang ditemui Siswa disekitar lingkungan.......................................... 18

4.4 Gangguan Limbah pada Siswa ....................................................................... 20

4.5 Perlakuan Siswa jika menemukan Limbah disekitar lingkungan ................... 22

4.6 Pengetahuan Siswa tentang Limbah menimbulkan penyakit berbahaya ........ 24

4.7 Pengetahuan Siswa tentang Limbah Organik yang dapat dimanfaatkan ........ 26

4.8 Intensitas Siswa menemukan Limbah Kulit Pisang........................................ 28

4.9 Pengetahuan Siswa tentang Limbah Pisang bernilai ekonomis ...................... 30

4.10 Pengetahuan Siswa tentang pengolahan Limbah Kulit Pisang ..................... 32

4.11 Pendapat Siswa mengenai Limbah Kulit Pisang yang layak dikonsumsi .... 34

4.12 Pengetahuan Siswa tentang Pengolahan Kulit Pisang yang tepat guna ........ 36

viii
BAB V ........................................................................................................................... 38

PENUTUP ................................................................................................................. 38

5.1 Kesimpulan …………………………………………………………………. 38

5.2 Saran …………………………………………………………………. .......... 38

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 39

ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pisang ternyata menjadi buah favorit masyarakat Indonesia. Data
Kementerian Pertanian menunjukkan konsumsi pisang dalam lima tahun terakhir
selalu menempati posisi tertinggi di antara jenis buah yang lain (Dr. Ir. Leli
Nuryaiti, 2016) . Pada 2013, konsumsi pisang mencapai 5,68 kilogram per kapita
per tahun. Faktor pendorongnya adalah karena pisang termasuk tanaman yang
mudah tumbuh di segala tempat dan juga mudah memperolehnya.
Tidak hanya itu pisang juga memiliki jumlah varian yang beraneka ragam
yang masing-masing memiliki rasa dan tekstur daging buah yang unik. Hal ini
tentu saja membuat masyarakat gemar mengonsumsi pisang. Selain jenisnya yang
bermacam-macam, harga yang murah juga menjadi daya tarik masyarakat untuk
membelinya. Dengan membayar Rp 5 ribu per kilogram di Pasar Terapung,
Banjarmasin sudah bisa bawa pulang pisang untuk dikonsumsi anggota keluarga.
Daya tarik pisang berikutnya ialah kemudahan untuk diolah lebih lanjut menjadi
produk makanan dan camilan. Sayangnya, melimpah ruahnya hasil pertanian
pisang tidak serta merta menjadi potensi, tanpa diimbangi dengan penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengolahan pisang maka meruahnya
pisang memunculkan permasalahan yang baru. Hal ini terbukti dari perkembangan
konsumsi pisang yang belum diikuti dengan pengelolaan produk pisang sebagai
industri buah-buahan yang strategis, baik di tingkat hulu maupun hilir. Contohnya
yakni kapasitas kelembagaan tani yang mengelola pisang masih jauh dari standar
pengelolaan perusahaan modern.
Produksi pisang yang melimpah juga menghasilkan permasalahan klasik,
yaitu limbah kulit pisang. Kulit pisang adalah merupakan bahan buangan (limbah
buah pisang) yang cukup banyak jumlahnya. Pada umumnya kulit pisang belum
dimanfaatkan secara nyata, hanya dibuang sebagai limbah organik saja atau
digunakan sebagai makanan ternak seperti kambing, sapi, dan kerbau. Jumlah
kulit pisang yang cukup banyak akan memiliki nilai jual yang menguntungkan
apabila bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku makanan. Kandungan unsur gizi

1
kulit pisang cukup lengkap, seperti karbohidrat, lemak, protein, kalsium, fosfor,
zat besi, vitamin B, vitamin C dan air (Irwansyah, 2014). Unsur-unsur gizi inilah
yang dapat digunakan sebagai sumber energi dan antibodi bagi tubuh manusia.
Berdasarkan analisis kimia, kulit pisang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku
pembuatan makanan. Berdasarkan pemaparan tersebut, penulis membuat judul
penelitian Pengetahuan Siswa Kelas XII IPA 4 SMAN 1 Banjarmasin Tahun
Pelajaran 2020/2021 tentang Pengolahan Limbah Kulit Pisang.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam rangka mengkaji lebih dalam tentang “Pengetahuan Siswa Kelas
XII IPA 4 SMAN 1 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2020/2021 tentang
Pengolahan Limbah Kulit Pisang” ini maka kami akan membuat beberapa
rumusan masalah yang akan dikaji. Adapaun rumusan masalahnya sebagai
berikut:
1.2.1 Apa saja manfaat dan kandungan dari tanaman pisang?
1.2.2 Apa saja manfaat dan kandungan dari limbah kulit pisang?
1.2.3 Apakah limbah kulit pisang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar
pembuatan makanan?
1.2.4 Apakah pemanfaatkan limbah kulit menjadi permen manis dapat
mengurangi jumlah limbah kulit pisang dan menambah nilai ekonomis
dalam masyarakat?
1.2.5 Bagaimana kondisi kekinian tanaman pisang di kehidupan masyarakat?
1.2.6 Bagaimana pemanfaatan limbah kulit pisang dalam pembuatan permen
manis?
1.3 Tujuan
Sesuai Latar Belakang dan Rumusan Masalah yang disampaikan diatas,
beberapa tujuan yang ingin dicapai adalah:
1.3.1 Mengatahui cara tepat mengurangi limbah kulit pisang
1.3.2 Untuk mengetahui apakah limbah kulit pisang bisa dimanfaatkan menjadi
permen manis
1.3.3 Mengetahui metode yang tepat dalam mengolah limbah kulit pisang
1.3.4 Menyebarkan hasil penelitian kepada masyarakat luas atau kalangan
tertentu (media masa)

2
1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan penelitian di atas diharapkan penelitian ini dapat
memberikan manfaat bagi pihak pihak yang berkepentingan yaitu:
a. Bagi Penulis
Penelitian dapat memperdalam wawasan serta menambah pengalaman dalam
melaksanakan penelitian sejenis
b. Bagi masyarakat
Untuk meningkakan wawasan dan pengtahuan masyarakat mengenai kandungan
dan khasiat kulit pisang serta pemanfaatan tepat guna mengurangai limbah kulit
pisang
c. Bagi instasi yang bersangkutan
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan badan atau lembaga
pertanian dalam pemanfaatan limbah kulit pisang
d. Bagi pemerintah
Penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dalam pengambilan kebijaksanaan
yang baru
e. Bagi peneliti
Hasi penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan dan pendukung untuk
penelitian sejenis dan usaha pengembangan lebih lanjut di masa yang akan datang.
f. Bagi Perpustakaan
Penelitian dapat memberikan masukan positif untuk mengevaluasi dan
meningkatkan kelengkapan koleksi perpustakaan agar dapat mempengaruhi minat
membaca dan meningkakan prestasi siswa disekolah
g. Bagi Sekolah dan Guru
Penelitian dapat memberikan pertimbangan bagi sekolah dalam menentukan
kebijakan dan dalam mendorong peningkatan aktivitas penelitian ilmiah agar
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
h. Bagi Siswa
Siswa dapat mengetahui pentingnya pengolahan limbah organik tepat guna
i. Bagi Pembaca
Untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan akan pentingnya pemanfaatan
limbah organik

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Limbah


Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim,
disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus
(black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey
water). Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak
dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau
secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia senyawa organik dan senyawa
anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat
berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia,
sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan
yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah

Bambang Wintoko, Panduan Praktis Mendirikan Bank Sampah


(Keuntungan Ganda Lingkungan Bersih dan Kemapanan Finansial, (Yogyakarta:
Pustaka Baru Press)

2.2 Jenis Jenis Limbah


Sampah berasal dari kegiatan penghasil sampah seperti pasar, rumah
tangga, perkotaan (kegiatan komersial/ perdagangan), penyapuan jalan, taman,
atau tempat umum lainnya, dan kegiatan lain seperti dari industri dengan limbah
yang sejenis sampah. Sumber dari sampah di masyarakat pada umumnya,
berkaitan erat dengan penggunaan lahan dan penempatan.
Sampah dapat digolongkan dalam beberapa kategori, penggolongan
sampah didasarkan pada sumber sampah, sifat sampah, dan bentuk sampah.
Penggolongan jenis sampah ini akan memudahkan bagi kita dalam proses daur
ulang atau proses pemanfaatan sampah, karena dari sinilah kita mengenali
karakteristik serta kandungan yang terdapat dalam sampah yang akan kita olah
atau daur ulang.
2.2.1 Berdasarkan Sumbernya
a) Sampah Alam

4
Adalah sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui
proses daur ulang alami, seperti daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi
tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi msalah, misalnya
daun-daun kering di lingkungan pemukiman.
b) Sampah Manusia
Adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil dari pencernaan
manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius
bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vector (sarana perkembangan)
penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada
dialektika manusia adalah pengurangan penularan penyakit melalui sampah
manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya
adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat
dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistim urinoir tanpa air.
c) Sampah Rumah Tangga
Merupakan sampah yang dihasilkan dari kegiatan di dalam rumah tangga,
sampah yang dihasilkan oleh kebanyakan rumah tangga adalah, kertas dan plastik.
Karakteristik dari sampah rumah tangga ini, sebagian besar adalah sampah
organik yang mempunyai sifat lekas membusuk Akumulasi dari limbah oleh
rumah tangga adalah pengeluaran dalam tong sampah didepan setiap rumah atau
di dalam kantong plastik, dalam keadaan bercampur.
d) Sampah Konsumsi
Merupakan sampah yang dihasilkan oleh manusia dari proses penggunaan
barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah
ini, sebagai contoh sampah konsumsi adalah tangkai/ daun singkong, papaya,
kangkung, bayam, kulit terong, wortel, labuh siam, ubi, singkong, kulit buah-
buahan, nanas, pisang, nangka, daun pisang, semangka, ampas kelapa, sisa sayur/
lauk pauk, dan sampah dari kebun. Jenis sampah ini merupakan sampah yang
umum dipikirkan manusia, hal ini disebabkan kebiasaan manusia dalam proses
kehidupan sehari-hari sebagai penghasil sampah. Meskipun demikian, jumlah
sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibangkingkan sampah-sampah
yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.
2.2.2 Berdasarkan Bahan Asalnya

5
a) Sampah Organik
Sampah organik yaitu buangan sisa makanan misalnya daging, buah, sayuran
dan sebagainya.
Contoh sampah dari zat anorganik adalah: potongan-potongan/ pelat-pelat dari
logam, berbagai jenis batu-batuan, pecahan-pecahan gelas, tulang,belulang, dan
lain-lain. Sampah jenis ini, melihat fisiknya keras maka baik untuk peninggian
tanah rendah atau dapat pula untuk memperluas jalan setapak. Tetapi bila rajin
mengusahakannya sampah dari logam dapat kembali dilebur untuk dijadikan
barang yang berguna, batu-batuan untuk mengurung tanah yang rendah atau
memperkeras jalan setapak, pecahan gelas dapat dilebur kembali dan dijadikan
barang-barang berguna, dan tulang-belulang bila dihaluskan (dan diproses) dapat
untuk pupuk dan lain-lain.
b) Sampah Anorganik
Sampah anorganik yaitu sisa material sintetis misalnya plastik, kertas, logam,
kaca, keramik dan sebagainya. Dan proses penghancurannya dilakukan oleh jasa-
jasa mikroba

S. Hadiwiyoto, Penanganan dan Pemanfaatan Sampah, (Jakarta: Yayasan


Idayu,1983).
Cecep Dani Sucipto, Teknologi Pengolahan Daur Ulang Sampah, (Jakarta:
Goysen Publishing, 2009), hlm. 2-3.

2.3 Keberadaan Tanaman Pisang dalam Kehidupan Sehari Hari


Pisang merupakan salah satu tanaman buah yang bias dijumpai hampir di
setiap pekarangan rumah, kebun, atau tegalan. Ada yang tertanam rapih dan
dirawat dengan baik, tetapi ada pula yang hanya ditanam secara asal dan dibiarkan
hidup secara alami. Pisang ini dapat kita jumpai pada hampir setiap tanah
pekarangan rumah, pematang-pematang tegalan ataupun sawah, dan di sepanjang
tepi sungai. Keberadaan buah pisang yang berlimpah ini menyebabkan banyak
limbah kulit pisang yang dihasilkan karena dikonsumsi oleh banyak kalangan.
Kulit pisang merupakan bahan buangan (limbah pisang) yang cukup banyak
jumlahnya. Pada umumnya kulit pisang dimanfaatkan secara nyata, hanya dibuang

6
sebagai limbah organik saja atau digunakan sebagai makanan ternak seperti
kambing, sapi, dan kerbau.
Jumlah kulit pisang yang cukup banyak akan memeliki nilai jual yang
menguntungkan. Menurut data Badan Pusat Statistik (2009) volume produksi
pisang di Indonesia dari tahun 2007 hingga tahun 2009 berturut- turut sebesar
5.454.226 ton, 5.741.351 ton, dan 6.373.533 ton (LokaData, 2017). Berdasarkan
sumber-sumber di atas tersebut dapat disimpulkan bahwa tanaman pisang adalah
tanaman yang mudah berkembang di daerah tropis seperti Indonesia, contohnya
banyak masyarakat yang menanam tanaman pisang di pekarangan rumah, di tepi
sungai ataupun disawah hal inilah yang membuktikan bahwa tanaman pisang
sangat cepat perkembangannya di daerah tropis. Tanaman pisang yang
perkembangannya cepat sehingga meningkatkan konsumsi masyarakat akibatnya
banyak limbah kulit pisang yang tidak di daur ulang.

Azzamy. (2016, Januari 14). 1001 Manfaat Tanaman Pisang Dalam Kehidupan
Sehari-hari. Dipetik Februari 17, 2019, dari mitalom.com: https://mitalom.com/1001-
manfaat-tanaman-pisang-dalam-kehidupan-sehari-hari/

2.4 Pemanfaatan Tanaman Pisang


Tanaman pisang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat luas untuk
berbagai macam keperluan hidup (Azzamy, 2016). Selain buahnya bagian
tanaman lain mulai dari akar hingga daunnya banvak dimanfaakan orang untuk
berbagai macam keperluan. Umbi batang atau yang lebih dikenal sebagai bonggol
dapat dimanfaatkan sebagai soda dalam pembuatan sabun serta sebagai pupuk
tanaman. Batang tanaman pisang juga dapat digunakan sebagai obat penawar
racun dan obat penyakit kuning.
Sedangkan buahnya dapat dijadikan sebagai obat gangguan pencemaan
seperti maag. Bunga pisang dapat dijadikan sebagai sayur karena memiliki
kandungan protein, vitamin, lemak dan karbohidrat yang tinggi (Novaya, 2017).
Selain dibuat sayur juga dapat dijaikan manisan, acar, maupun lalapan. Daun
pisang, oleh masyarakat Jawa, dimanfaatkan sebagai pembungkus makanan.
Sementara daun-daun yang rusak dan tua dijadikan sebagai pakan kambing, atau
sapi karena banyak mengandung unsur yang diperlukan untuk hewan.

7
Tidak hanya itu kulit pisang juga memiliki banyak maanfaat yang tak
kalah dari buahnya (Mecadinisa, 2017). Manfaat kulit pisang antara lain yaitu:
1. Memutihkan gigi
Gosok kulit pisangsetiap hari selama satu minggu dan diamkan selama satu
menit sebelum Anda menyikat gigi seperti biasa. Cara ini ternyata bekerje efektif
untuk memutihkan gigi tanpa membuang dana yang berlebihan.
2. Menghilangkan kutil
Kulit pisang juga mampu menghilangkan kutil yang mengganggu. Caranya
sangat mudah,cukup aplikasikan di area yang terinfeksi kutil setiap malam.
3. Dikonsumsi
Tak hanya buah pisang saja yang bisa dikonsumsi, namun kulit pisang juga
bisa dimakan, banyak resep-resep masakan India yang menggunakan pisang
sebagai bahan makanan mereka. Selain itu, kulit pisang juga bisa digunakan untuk
membuat daging ayam semakin empuk.
4. Mengatasi jerawat
Aplikasikan kulit pisang pada wajah dan tubuh selama 5 menit setiap hari. Cara
ini ampuh untuk mengatasi jerawat yang membandel. Lakukan secara rutin selama
satu minggu.
5. Mengurangi tampilan kerut
Kulit pisang juga dapat melembapkan kulit sehingga akan meminimalisir
tampilan kerut di wajah Anda. Caranya, hancurkan pisang dan campurkan dengan
kuning telur. Gunakan masker ini pada wajah dan diamkan selama lima menit
sebelum anda membilasnya dengan air digin.
6. Penghilang sakit
Aplikasikan kulit pisang langsung pada area yang terasa sakit. Diamkan selama
30 menit hingga rasa sakit hilang. Anda juga bisa mencampurkan kulit pisang
dengan minyak sayur agar dapat bekerja lebih optimal.
7. Menyembuhkan Psoriasis
Kulit pisang bersifat melembapkan kulit sekaligus dapat mengurangi rasa gatal
di kulit. Cara ini merupakan cara cepat untuk mengatasi psoriasis yang Anda
alami.
8. Menyembuhkan gigitan serangga

8
Gosok kulit pisang pada kulit yang terkena gigitan nyamuk. Cara ini secara
instan mampu menghilangkan rasa gatal dan kemerahan yang timbul di kulit.
9. Merawat sepatu, kulit, dan perak
Gosok kulit pisang pada sepatu kulit dan perak untuk membuatnya kembali
bercahaya.
10. UV Protection
Kulit pisang mampu memproteksi mata dari paparan sinar UV yang berbahaya.
Pastikan anda mengaplikasikan kulit pisang di area sekitar mata sebelum terpapar
sinar matahari. Cara ini juga sangat baik untuk mencegah katarak.
Berdasarkan sumber-sumber di atas dapat disimpulkan bahwa tanaman
pisang memiliki banyak manfaat dari batang sampai daunnya. Seluruh bagian
tumbuhan dari jantung pisang, bonggol pisang, dan kulit buah pisang dapat
dimanfaatkan menjadi berbagai macam produk-produk yang bermanfaat sebagai
obat ataupun berbagai manfaat lainnya

108Jakarta. (2014, April 30). Manfaat Kulit Pisang Bisa Mengurangi Depresi.
Dipetik Februari 17, 2019, dari 108 Jakarta: life.108jakarta.com/2014/04/manfaat-kulit-
pisang-bisa-kurangi-depresi

2.5 Kandungan dari Kulit Pisang


Pisang merupakan salah satu buah yang paling banyak dikonsumsi oleh
masyarakat Indonesia. Biasanya setelah dikonsumsi kulit pisang langsung dibuang
dan dianggap sebagai limbah. Namun, siapa sangka kulit pisang yang selama ini
dianggap sebagai limbah memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan. Kulit
pisang diketahui memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi (Solihah, 2016).
Adapun kandungan gizi dalam100gr Kulit Pisang dapat dilihat pada tabel 1.1

No NamaGizi JumlahTakaranGizi/100gr %
1 Karbohidrat 18,50gr 85%
2 Lemak 2,11gr 9%
3 Protein 0,3gr 1%
4 Kalsium 715mg 3%
5 Fosfor 117mg 0,54%
6 ZatBesi 1,60mg 0,01%
7 Vitamin B 0,12mg 0,00%

9
8 Vitamin C 17,50mg 0,08%
Tabel. 2.1 Jumlah Takaran Gizi dalam 100gr Kulit Pisang

Kandungan terbanyak dalam kulit pisang yaitu karbohidrat dan air.


Karbohidrat yang terdapat dalam kulit pisang adalah amilum atau pati. Pati ini
merupakan sumber energi yang penting baik bagi hewan maupun manusia (Erlita,
2016). Selain kandungan kabohidrat nya yang tinggi, kulit pisang juga memiliki
antioksidan yang cukup tinggi. Aktivitas antioksidan pada kulit pisang ini lebih
tinggi dibandingkan dengan daging buahnya. Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa ekstrak kulit pisang memiliki aktivitas antioksidan dan tabir surya.
Aktivitas antioksidan ini dapat melindungi tubuh dari berbagai penyakit yang
disebabkan oleh radikal bebas. Air ekstrak kulit pisang juga diketahui mampu
menurunkan kadar gula darah. Kandungan lain yang terdapat pada kulit pisang
yaitu pektin.
Pektin adalah karbohidrat komplek yang ditemukan pada dinding
tumbuhan non kayu, terutama buah-buahan seperti jeruk dan pisang. Penyusun
utama pektin biasanya polimer asam D-galakturonat, yang terikat dengan α-1,4-
glikosidik. Asam galakturonat memiliki gugus karboksil yang dapat saling
berikatan dengan ion Mg2+ atau Ca2+ sehingga berkas berkas polimer
"berlekatan" satu sama lain. Ini menyebabkan rasa "lengket" pada kulit
(Wikipedia, 2017). Tanpa kehadiran kedua ion ini, pektin larut dalam air. Garam-
garam Mg- atau Ca-pektin dapat membentuk gel, karena ikatan itu berstruktur
amorf (tak berbentuk pasti) yang dapat mengembang bila molekul air "terjerat" di
antara ruang-ruang. Sifat pektin yaitu dapat membentuk menjadi gel ketika terjadi
pencampuran dengan zat asam dan gula dalam kadar tertentu. Dengan sifat
tersebut, maka pektin banyak dimanfaatkan dalam industri sebagai pengental,
seperti dalam industri yoghurt, selai, jelly buah, permen, dan sebagainya. Namun,
pemanfaatannya sekarang meluas sebagai bahan pengisi, komponen permen, serta
sebagai stabilizer untuk jus buah dan minuman dari susu, juga sebagai sumber
serat dalam makanan.
Pektin ini diketahui dapat menurunkan kolesterol. Berdasarkan penelitian
tim Universitas Kedokteran Taichung Chung Shan, Taiwan memperlihatkan
bahwa ekstrak kulit pisang ternyata berpotensi mengurangi gejala depresi karena

10
banyak mengandung serotonin yang mampu meningkatkan suasana hati dan
memberikan efek tenang pada otak (108Jakarta, 2014).
Tidak hanya itu kulit pisang juga mengandung minyak tumbuhan (minyak
nabati). Kandungan minyak ini dapat digunakan sebagai obat pereda nyeri pada
tubuh. Tak hanya itu kandungan minyak pada kulit pisang ini dapat digunakan
untuk kecantikan kulit wajah. Minyak kulit pisang ini dapat melembabkan kulit
wajah yang kering, menghindari kulit dari kusam dan kering akibat sinar matahari,
bersifat anti aging dan mengencangkan kulit. Selain itu minyak pisang dapat
menghambat produksi Eumelanin yaitu enzim yang dapat membuat kulit menjadi
gelap.

Irwansyah, F. (2014, September 28). Kandungan dan Manfaat dari Kulit Pisang.
Dipetik Februari 17, 2019, dari ilmu farmasi dan kesehatan:
ferirwansyah.blogspot.com/2014/09/kandungan-dan-manfaat-dari-kulit-
pisang.html?m=1

11
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah metode deskriptif yaang bertujuan hanya
menggambarkan fakta-fakta secara apa adanya, tanpa adanya perlakuan apa pun.
Data yang dimaksud dapat berupa fakta yang bersifat kuantitatif (statistik)

3.2 Objek Penelitian


Objek penelitian yang dilakukan adalah para siswa kelas XII IPA 4 SMA
Negeri 1 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2020-2021. Sebanyak 33 orang, yang
terdiri atas 16 putri dan 17 putra.

3.3 Tempat Penelitian


Tempat penelitian ini adalah rumah saya. Jalan H Hasan Basri Komplek
Pondok Metro Indah, Kelurahan Alalak Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara,
Provinsi Kalimantan Selatan. Sebelah Utara berbatasan dengan Ibu Destya
Ananda, sebelah Timur berbatasan dengan Bapak Septian Ananta, sebelah Barat
berbatasan dengan Ibu Zulfa, dan sedangkan sebelah Selatan berbatasan dengan
Bapak Donny.

3.4 Waktu Penelitian


Penelitian dilakukan selama 2 hari. Mulai dari 14 - 15 Maret 2021.
3.5 Cara Menganilisi Data
3.1.1 Mencari Data
Penulis menghimpun atau mengumpulkan data dari referensi buku-buku dan
website di Internet yang berkaitan dengan bahan penelitian. Selanjutnya penulis,
membuat daftar pertanyaan (angket) yang akan diajukan kepada responden atau nara
sumber.
3.1.2 Menggali Data
Penulis menggali data dari responden atau nara sumber. Jawaban-jawaban yang
diperoleh akan dianalisis secara tepat.
3.1.3 Merevisi Data
Penulis merevisi data secara benar agar hasil penelitian dapat
dipertanggungjawabkan secara akademis. Selain itu, revisi juga perlu dilakukan agar
tidak terjadi kesalahan dalam penelitian maupun penulisan.

12
3.1.4 Metode Penelitian
Metode penelitian dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini menggunakan
deskripsi kuantitatif. Maksudnya, penulis mendeskripsikan data-data yang
diperoleh responden atau nara sumber ke dalam bentuk tulisan kemudian
direfleksikan jumlahnya dalam bentuk tabel/diagram hasil penelitian.

13
BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Pengetahuan Siswa tentang Limbah

Pengertian limbah secara umum adalah sisa dari suatu usaha dan atau
kegiatan manusia baik berupa padat, cair ataupun gas yang dipandang sudah tidak
layak dan tidak memiliki nilai ekonomis sehingga cenderung untuk dibuang,
menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2001, tentang
pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air.

(Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001, tentang


pengolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air)

Menurut Purwadarminta, kamus besar bahasa Indonesia limbah memiliki


beberapa pengertian yakni :
1. Limbah adalah sisa proses produksi baik dari industry, rumah tangga
(domestik) dan masyarakat pada umumnya.
2. Limbah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai/tidak berharga untuk
maksud biasa atau utama dalam pembuatan/pemakaian
3. Limbah adalah barang cacat atau rusak dalam proses produksi.

(Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Ada lima kategori dalam menentukan pengetahuan siswa tentang Limbah


yaitu, Sangat Mengtahui, Cukup Mengetahui, Mengetahui, Kurang Mengetahui,
dan Tidak Mengetahui. Dari angket yang disebar, berikut ini data yang diperoleh
dari para responden yang disajikan dalam bentuk tabel berikut ini.

14
APAKAH ANDA MENGETAHUI TENTANG LIMBAH?
Sangat Mengetahui Cukup MengetahuI Mengetahui Kurang Mengetahui Tidak Mengetahui

6% 0%

94%

Sumber Data : Hasil Angket tanggal 14 - 15 Maret 2021

Dari tabel tersebut, diketahui bahwa 31 orang (94%) siswa kelas XII IPA 4
merasa sangat mengetahui tentang limbah. Disusul pilihan cukup mengetahui
sebanyak 2 orang (6%). Sementara untuk pilihan mengetahui , kurang mengetahui
dan tidak mengetahui tidak memiliki responden.

15
4.2 Pengetahuan Siswa tentang Limbah Organik dan Limbah Anorganik

Limbah Organik adalah barang yang sudah tidak terpakai dan dibuang oleh
pemilik atau pemakai sebelumnya. Limbah organik masih bisa dipakai
jika dikelola dengan prosedur yang benar. Sampah organik dapat mengalami
pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak
berbau (sering disebut dengan kompos)
(https://id.wikipedia.org/wiki/Sampah_organik)
Sedangkan, Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-
bahan non-hayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi
pengolahan bahan tambang. Sampah anorganik ialah sampah yang dihasilkan dari
bahan-bahan non hayati baik berupa produk sinterik maupun hasil proses
teknologi pengelolahan bahan tambang atau sumber daya alam dan tidak dapat
diuraikan oleh alam, Contohnya: botol plastik, tas plastik, kaleng.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Sampah_anorganik)

Ada lima kategori dalam menentukan pengetahuan siswa tentang Limbah


yaitu, Sangat Dapat Membedakan, Cukup Dapat Membedakan, Dapat
Membedakan, Kurang Dapat Membedakan, dan Tidak Dapat Membedakan. Dari
angket yang disebar, berikut ini data yang diperoleh dari para responden yang
disajikan dalam bentuk tabel berikut ini.

APAKAH ANDA DAPAT MEMBEDAKAN LIMBAH


ORGANIK DAN LIMBAH ANORGANIK?
Sangat Dapat Membedakan Cukup Dapat Membedakan Dapat Membedakan
Kurang Dapat Membedakan Tidak Dapat Membedakan

0% 9%

32%

50%
9%

16
Sumber Data : Hasil Angket tanggal 14 - 15 Maret 2021

Berdasarkan data tersebut, bahwa para siswa di Kelas XII IPA 4 merasa dapat
membedakan limbah organik dan limbah anorganik. Hal ini dilihat dari persentase
sangat dapat membedakan 9.09%(3 orang), dapat membedakan yang memperoleh
suara sebanyak 9.09% (3 orang), cukup dapat membedakan memperoleh suara
sebanyak 51.5% (17 orang), kurang dapat membedakan memperoleh suara
sebanyak 33.3% (11 orang) sedangkan tidak dapat membedakan tidak
memperoleh suara.

17
4.3 Limbah yang ditemui Siswa di Sekitar Lingkungan

Menurut Purwadarminta, kamus besar bahasa Indonesia limbah memiliki


beberapa pengertian yakni :
1. Limbah adalah sisa proses produksi baik dari industry, rumah tangga
(domestik) dan masyarakat pada umumnya.
2. Limbah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai/tidak berharga untuk
maksud biasa atau utama dalam pembuatan/pemakaian
3. Limbah adalah barang cacat atau rusak dalam proses produksi.
(Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Bahan yang sering ditemukan dalam limbah antara lain senyawa organik
yang dapat terbiodegradasi, senyawa organik yang mudah menguap, senyawa
organik yang sulit terurai (Rekalsitran), logam berat yang toksik, padatan
tersuspensi, nutrien, mikrobia pathogen, dan parasit.

(https://www.merdeka.com/jatim/mengenal-macam-limbah-dan-dampaknya-bagi-
lingkungan-sekitar-kln.html?page=2)

Ada lima kategori dalam menentukan pengetahuan siswa tentang Limbah


yaitu, Limbah Kulit Pisang, Limbah Kulit Telur, Buah Busuk, Tulang Hewan, dan
Lain-lain. Dari angket yang disebar, berikut ini data yang diperoleh dari para
responden yang disajikan dalam bentuk tabel berikut ini.

LIMBAH APA YANG PALING SERING ANDA TEMUI ?


Limbah Kulit Pisang Limbah Kulit Telur Buah Busuk Tulang Hewan Lain-lain

20%

34%

6%

6%

34%

Sumber Data : Hasil Angket tanggal 14 - 15 Maret 2021

18
Berdasarkan data tersebut, limbah yang sering ditemui para siswa di Kelas XII
IPA 4 adalah limbah kulit pisang. Hal ini dilihat dari persentase tulang hewan
9.09%(3 orang), buah busuk yang memperoleh suara sebanyak 9.09% (3 orang),
limbah kulit pisang memperoleh suara sebanyak 51.5% (17 orang), limbah kulit
telur memperoleh suara sebanyak 51.5% (17 orang) sedangkan lainnya
memperoleh suara 30.3% (10 Orang).

19
4.4 Gangguan Limbah Siswa pada Siswa

Pengertian limbah secara umum adalah sisa dari suatu usaha dan atau
kegiatan manusia baik berupa padat, cair ataupun gas yang dipandang sudah tidak
layak dan tidak memiliki nilai ekonomis sehingga cenderung untuk dibuang,
menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2001, tentang
pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air.

(Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001, tentang


pengolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air)

Sampah yang tidak terkelola, selain menimbulkan bau tidak sedap dan
mengganggu estetika, juga menjadi media perkembangbiakan vektor dan hewan
pengerat. Beberapa hasil penelitian di tempat pembuangan akhir sampah di
Indonesia, menunjukkan adanya penurunan kualitas lingkungan, baik udara, air,
dan tanah. Diperlukan penanganam segera terhadap kondisi lingkungan yang
tercemar.

(https://www.mongabay.co.id/2019/07/03/tidak-hanya-ganggu-kesehatan-sampah-
juga-merusak-lingkungan/)

Ada lima kategori dalam menentukan pengetahuan siswa tentang Limbah


yaitu, Sangat Terganggu, Cukup Terganggu, Terganggu, Kurang Terganggu, dan
Tidak Terganggu. Dari angket yang disebar, berikut ini data yang diperoleh dari
para responden yang disajikan dalam bentuk tabel berikut ini.

20
APAKAH ANDA TERGANGGU DENGAN
ADANYA LIMBAH DISEKITAR ANDA?
Sangat Terganggu Cukup Terganggu Terganggu Kurang Terganggu Tidak Terganggu

0%
1% 9%

24%

66%

Sumber Data : Hasil Angket tanggal 14 - 15 Maret 2021

Berdasarkan data tersebut, siswa di Kelas XII IPA 4 merasa terganggu


dengan adanya limbah disekitar anda. Sebanyak 9.09% (3 Orang) menilai sangat
terganggu. Kemudian 66.6% (22 Orang) menilai terganggu, 24.2% (8 Orang)
cukup terganggu. Sementara kurang terganggu dan tidak terganggu tidak memiliki
responden.

21
4.5 Perlakuan Siswa jika menemukan Limbah di Sekitar lingkungan

Pengertian limbah secara umum adalah sisa dari suatu usaha dan atau
kegiatan manusia baik berupa padat, cair ataupun gas yang dipandang sudah tidak
layak dan tidak memiliki nilai ekonomis sehingga cenderung untuk dibuang,
menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2001, tentang
pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air.

(Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001, tentang


pengolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air)

Sampah-sampah tersebut harus diwaspadai karena dapat menyebabkan


banjir, mendatangkan penyakit, bahkan merusak biota laut. Menurut penelitian
yang dilakukan oleh Marcus Eriksen, dkk, diperkirakan terdapat 5,25 triliun
partikel plastik yang mengambang di lautan, dengan berat 268,940 ton, seperti
dikutip dari tirto.id. Jumlah yang masif tersebut telah mencemari lingkungan laut
beserta ekosistemnya.

(https://smartcity.jakarta.go.id/blog/431/cegah-peningkatan-sampah-saat-musim-
hujan)

Ada lima kategori dalam menentukan pengetahuan siswa tentang Limbah


yaitu, Mendaur Ulang, Mengolah, Memanfaatkan, Membiarkan, dan Lain-lain.
Dari angket yang disebar, berikut ini data yang diperoleh dari para responden yang
disajikan dalam bentuk tabel berikut ini.

22
APA YANG ANDA LAKUKAN JIKA
MENEMUI LIMBAH DISEKITAR ANDA?
Mendaur Ulang Mengolah Memanfaatkan Membiarkan Lain-lain

0%
15%
27%

12%

46%

Sumber Data : Hasil Angket tanggal 14 - 15 Maret 2021

Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat hal yang siswa Kelas XII IPA 4
lakukan jika menemui limbah disekitarnya. Hal ini dibuktikan sebanyak 15.1% (5
Orang) mendaur ulang. Sebanyak 12.1% (4 Orang) mengolah. Kemudian
sebanyak 45.4% (15 Orang) memanfaatkan. Dan sebanyak 27.3 (9 Orang)
membiarkan.

23
4.6 Pengetahuan Siswa tentang Limbah menimbulkan penyakit
berbahaya

Pengertian limbah secara umum adalah sisa dari suatu usaha dan atau
kegiatan manusia baik berupa padat, cair ataupun gas yang dipandang sudah tidak
layak dan tidak memiliki nilai ekonomis sehingga cenderung untuk dibuang,
menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2001, tentang
pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air.

(Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001, tentang


pengolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air)

Sampah tidak hanya merusak kelestarian lingkungan, tapi juga mengganggu


kesehatan masyarakat. Pencemarannya melalui udara, air, tanah, maupun
organisme lain dapat menimbulkan penyakit. Sampah tidak hanya merusak
kelestarian lingkungan, tapi juga mengganggu kesehatan masyarakat.
Pencemarannya yang bisa melalui udara, air, tanah, maupun kontak dengan
organisme lain dapat menimbulkan penyakit.

(https://www.mongabay.co.id/2019/07/03/tidak-hanya-ganggu-kesehatan-sampah-
juga-merusak-lingkungan/)
Ada lima kategori dalam menentukan pengetahuan siswa tentang Limbah
yaitu, Sangat Mengtahui, Cukup Mengetahui, Mengetahui, Kurang Mengetahui,
dan Tidak Mengetahui. Dari angket yang disebar, berikut ini data yang diperoleh
dari para responden yang disajikan dalam bentuk tabel berikut ini.

24
APAKAH ANDA MENGETAHUI LIMBAH DAPAT
MENIMBULKAN PENYAKIT BERBAHAYA?
Sangat Mengetahui Cukup MengetahuI Mengetahui Kurang Mengetahui Tidak Mengetahui

6% 0%

40%

39%

15%

Sumber Data : Hasil Angket tanggal 14 - 15 Maret 2021

Berdasarkan data tersebut, siswa di Kelas XII IPA 4 merasa mengetahui


limbah dapat menimbulkan penyakit berbahaya. Sangat mengetahui sebanyak
39.4% (13 Orang). Kemudian 15.1% (5 Orang) merasa cukup mengetahui.
Sedangkan 39.4% (13 Orang) merasa mengetahui. Namun sayangnya sebanyak
6.06% (2 Orang) justru merasa kurang mengetahui dan tidak mengetahui tidak
memiliki responden.

25
4.7 Pengetahuan Siswa tentang Limbah Sampah Organik yang dapat
dimanfaatkan

Limbah dapat dikurangi dengan cara pemanfaatan ulang dan mendaur


ulang limbah. Daur ulang adalah penggunaan kembali material atau barang yang
sudah tidak digunakan, menjadi produk lain. Jika pengguanaan langsung tanpa
melalui proses daur ulang, disebut pemanfaatan ulang. Pemanfaatan ulang
dan mendaur ulang limbah dapat mengurangi jumlah limbah yang harus dibuang
ke tempat pembuangan akhir (TPA). Daur ulang adalah salah satu strategi
pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan,
pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk / material bekas pakai. Secara
garis besar, daur ulang adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran,
pembersihan, dan pemrosesan material baru untuk proses produksi
(https://pengelolaanlimbah.wordpress.com/category/d-daur-ulang-dan-
pemanfaatan-
ulanglimbah/#:~:text=Daur%20ulang%20adalah%20penggunaan%20kembali,tem
pat%20pembuangan%20akhir%20(TPA).)
Ada lima kategori dalam menentukan pengetahuan siswa tentang Limbah
yaitu, Sangat Mengtahui, Cukup Mengetahui, Mengetahu, Jarang Mengetahui,
dan Tidak Mengetahui. Dari angket yang disebar, berikut ini data yang diperoleh
dari para responden yang disajikan dalam bentuk tabel berikut ini.

APAKAH ANDA MENGETAHUI LIMBAH ORGANIK


DAPAT DIDAUR ULANG DAN DIMANFAATKAN?
Sangat Mengetahui Cukup MengetahuI Mengetahui Kurang Mengetahui Tidak Mengetahui

3% 3%0%

39%

55%

26
Sumber Data : Hasil Angket tanggal 14 - 15 Maret 2021

Berdasarkan data tersebut, siswa di Kelas XII IPA 4 merasa mengetahui


limbah organik dapat didaur ulang dan dimanfaatkan. Sebanyak 39.4% (13 Orang)
merasa sangat mengetahui. Kemudian sebanyak 54.5% (18 Orang) merasa cukup
mengetahui. Sedangkan sisanya sebanyak 3.03% (1 Orang) merasa mengetahui.
Dan sangat disayangkan sebanyak 3.03% (1 Orang) menilai kurang mengetahui.

27
4.8 Intensita Siswa menemukan Limbah Kulit Pisang

Kulit pisang adalah kulit buah dari buah pisang. Sebagai salah satu buah
yang populer di dunia dengan konsumsi mencapai 145 juta ton per tahun (2011),
pisang menghasilkan sejumlah besar limbah.
Nutrisi yang terkandung di dalam kulit pisang tergantung pada tingkat
kematangan buah dan jenis pisangnya. Pisang olah atau plaintain memiliki kulit
yang mengandung serat lebih sedikit dibandingkan pisang biasa.
Kandungan lignin dalam kulit pisang umumnya meningkat seiring peningkatan
tahap kematangan buah. Kandungan protein pada kulit pisang kering antara 6
hingga 9 persen. Kulit pisang olah yang masih hijau mengandung sekitar 40
persen pati sedangkan kulit pisang biasa yang hijau mengandung 15 persen pati.
Pati ini berubah menjadi gula bebas seiring peningkatan tahap kematangan buah.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Kulit_pisang)
Ada lima kategori dalam menentukan pengetahuan siswa tentang Limbah
yaitu, Sangat Sering, Cukup Sering, Sering, Jarang, dan Tidak Pernah. Dari
angket yang disebar, berikut ini data yang diperoleh dari para responden yang
disajikan dalam bentuk tabel berikut ini.

INTENSITAS ANDA MENEMUKAN LIMBAH KULIT


PISANG DISEKITAR LINGKUNGAN?
Sangat Sering Cukup Sering Sering Jarang Tidak Pernah

6%
3%

18%
40%

33%

Sumber Data : Hasil Angket tanggal 14 - 15 Maret 2021

Berdasarkan data tersebut, siswa di Kelas XII IPA 4 menilai intensitas


menemukan limbah kulit pisang disekitar rumab. Sebanyak 39.3% (13 Orang)

28
menilai sangat sering menemukan , 33.3% (11 Orang) menilai cukup sering
menemukan , sebanyak 18.2% (6 Orang) menilai sering menemukan. Kemudian
sebanyak 3.03 (1 Orang) menilai jarang menemukan. sedangkan 6.06% (2 Orang)
menilai tidak pernah menemukan.

29
4.9 Pengetahuan Siswa tentang Limbah Pisang bernilai Ekonomis

Pisang (Musa paradisiaca) merupakan komoditas pertanian yang


produksinya terus meningkat di Indonesia. Kulit pisang merupakan limbah yang
dimanfaatkan sebagai makanan ternak seperti kambing, sapi, dan kerbau. Limbah
kulit pisang ini sebenarnya mengandung zat gizi yang cukup tinggi terutama pada
vitamin dan mineralnya serta dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan produk
yang memberi nilai ekonomi yang cukup tinggi. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu eksperimen langsung pembuatan kerupuk kulit pisang,
menganalisa kelayakan usaha dan identifikasi SWOT, serta melakukan uji sensori
secara organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerupuk kulit pisang
dapat dikonsumsi dan diterima oleh responden.
(https://jurnal.polbangtanbogor.ac.id/index.php/jaa/article/view/395#:~:text=Kulit
%20pisang%20merupakan%20limbah%20yang,nilai%20ekonomi%20yang%20cu
kup%20tinggi.)
Ada lima kategori dalam menentukan pengetahuan siswa tentang Limbah
yaitu, Sangat Mengtahui, Cukup Mengetahui, Mengetahu, Jarang Mengetahui,
dan Tidak Mengetahui. Dari angket yang disebar, berikut ini data yang diperoleh
dari para responden yang disajikan dalam bentuk tabel berikut ini.

APAKAH ANDA MENGETAHUI LIMBAH KULIT PISANG


DAPAT BERNILAI EKONOMIS?
Sangat Mengetahui Cukup MengetahuI Mengetahui Kurang Mengetahui Tidak Mengetahui

12%
18%

9%

37%

24%

Sumber Data : Hasil Angket tanggal 14 - 15 Maret 2021

Berdasarkan data tersebut, pengetahuan siswa di Kelas XII IPA tentang

30
limbah pisanb dapat bernilai ekonomis. 12.1% (4 Orang) memilih sangat
mengetahui. Kemudian sebanyak 36.4% (12 Orang) memilih cukup mengetahui.
sebanyak 24.2% (8 Orang) memilih mengetahui. Sebanyak 9.09% (3 orang)
memilih kurang mengetahui dan yang sangat disayangkan 18.2% (6 Orang)
memilih tidak mengetahui.

31
4.10 Pengetahuan Siswa tentang Pengolahan Limbah Kulit Pisang

Pengolahan kulit pisang dimulai dengan proses pengeringan irisan kulit


pisang dengan dua tahap. Pertama dikeringkan kulit dengan cara menjemur
selama 2 hari hingga kering seperti keripik. Tahap kedua dengan mengggunakan
oven dengan suhu 55 derajat celcius. Pengeringan ini bertujuan untuk membuat
rasa kesat pada kulit pisang menjadi hilang. Kemudian blender kulit pisang yang
sudah kering hingga menjadi bubuk. Lalu campurkan 25 gram serbuk kulit pisang
dengan 1 liter air murni dan 25 gram asam sitrat. Setelah diaduk secara rata,
panaskan dengan suhu 90 derajat celcius. Sekaligus dinginkan. Proses ekstrasi
tersebut dilakukan secara berulang-ulang hingga menghasilkan tepung. Tepung
inilah yang disebut zat pektin, yang akan digunakan sebagai bahan pembuatan
permennya. Kemudian Zat Pektin dicampurkan dengan sari buah Naga yang
sebelumnya sudah disiapkan sebagai bahan perasa. Kemudain aduk hingga
berbuih. Dan didiamkan selama beberapa menit hingga agak dingin lalu dicetak.
(https://www.sindopos.com/2015/02/memanfaatkan-limbah-kulit-pisang.html)
Ada lima kategori dalam menentukan pengetahuan siswa tentang Limbah
yaitu, Sangat Mudah, Cukup Mudah, Mudah, Kurang Mudah, dan Sulit. Dari
angket yang disebar, berikut ini data yang diperoleh dari para responden yang
disajikan dalam bentuk tabel berikut ini.

APAKAH PENGOLAHAN LIMBAH KULIT PISANG


SANGAT MUDAH?
Sangat Mudah Cukup Mudah Mudah Kurang Mudah Sulit

6%
3%

18%
40%

33%

Sumber Data : Hasil Angket tanggal 14 - 15 Maret 2021

32
Berdasarkan data tersebut, siswa di Kelas XII IPA 4 menilai pengolahan
limbah kulit pisang sangat mudah. Sebanyak 39.3% (13 Orang) menilai sangat
mudah, 33.3% (11 Orang) menilai cukup mudah, sebanyak 18.2% (6 Orang)
menilai mudah. Kemudian sebanyak 3.03 (1 Orang) menilai kurang mudah.
sedangkan 6.06% (2 Orang) menilai sulit

33
4.11 Pendapat Siswa mengenai Limbah Kulit Pisang yang layak
dikonsumsi

PP 86 tahun 2019 tentang Keamanan Pangan menyebutkan bahwa Pangan


adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian,
perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah
maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi
konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan Pangan, bahan baku Pangan, dan
bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau
pembuatan makanan atau minuman.
(PP 86 tahun 2019 tentang Keamanan Pangan mencabut PP 28 tahun 2004 tentang
Kemanan, Mutu dan Gizi Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 107 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4424).
Ada lima kategori dalam menentukan pengetahuan siswa tentang Limbah
yaitu, Sangat Layak Dikonsumsi, Cukup Layak Dikonsumsi, Sebaiknya Tidak
Dikonsumsi, Kurang Layak Dikonsumsi, dan Tidak Layak Dikonsumsi. Dari
angket yang disebar, berikut ini data yang diperoleh dari para responden yang
disajikan dalam bentuk tabel berikut ini.

MENURUT ANDA APAKAH PENGOLAHAN LIMBAH


KULIT PISANG MENJADI PERMEN LAYAK UNTUK
DIKONSUMSI?
Sangat Layak Dikonsumsi Cukup Layak Dikonsumsi Sebaiknya Tidak Dikonsumsi
Kurang Layak Dikonsumsi Tidak Layak Dikonsumsi

12%
24%

15%

21% 28%

Sumber Data : Hasil Angket tanggal 14 - 15 Maret 2021

Berdasarkan data tersebut, siswa di Kelas XII IPA 4 menilai pengolahan

34
limbah kulit pisang menjadi permen apakah layak untuk dikonsumsi . Hal ini
dibuktikan sebanyak 24.2% (8 Orang) memilih sangat layak dikonsumsi.
Kemudian sebanyak 27.3% (9 Orang) memilih cukup layak dikonsumsi. Dan
sebanyak 21.2 (7 Orang) memilih sebaiknya tidak dikonsumsi. Namun sebanyak
15.1% (5 Orang) justru memilih kurang layak dikonsumsi. Dan sisanya sebanyak
12.1% (4 Orang) tidak layak dikonsumsi

35
4.12 Pengetahuan Siswa tentang Pengolahan Limbah Kulit Pisang yang
tepat guna

Kulit pisang adalah kulit buah dari buah pisang. Sebagai salah satu buah
yang populer di dunia dengan konsumsi mencapai 145 juta ton per tahun (2011),
pisang menghasilkan sejumlah besar limbah.
Nutrisi yang terkandung di dalam kulit pisang tergantung pada tingkat
kematangan buah dan jenis pisangnya. Pisang olah atau plaintain memiliki kulit
yang mengandung serat lebih sedikit dibandingkan pisang biasa.
Kandungan lignin dalam kulit pisang umumnya meningkat seiring peningkatan
tahap kematangan buah. Kandungan protein pada kulit pisang kering antara 6
hingga 9 persen. Kulit pisang olah yang masih hijau mengandung sekitar 40
persen pati sedangkan kulit pisang biasa yang hijau mengandung 15 persen pati.
Pati ini berubah menjadi gula bebas seiring peningkatan tahap kematangan buah.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Kulit_pisang)
Ada lima kategori dalam menentukan pengetahuan siswa tentang Limbah
yaitu, Sangat Tepat, Cukup Tepat, Tepat, Kurang Tepat, dan Tidak Tepat. Dari
angket yang disebar, berikut ini data yang diperoleh dari para responden yang
disajikan dalam bentuk tabel berikut ini.

APAKAH PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG


MENJADI PERMEN MANIS TEPAT UNTUK DIJADIKAN
ACUAN SEBAGAI PENGOLAHAN LIMBAH KULIT
PISANG YANG TEPAT GUNA?
Sangat Tepat Cukup Tepat Tepat Kurang Tepat Tidak Tepat

0%
15% 12%

73%

Sumber Data : Hasil Angket tanggal 14 - 15 Maret 2021


36
Berdasarkan data tersebut, siswa di Kelas XII IPA 4 menilai pemanfaatan
limbah kulit pisang menjadi permen manis tepat untuk dijadikan acuan sebagai
pengolahan limbah kulit pisang yang tepat. Sebanyak 12.1% (4 Orang) menilai
sangat tepat, 15.1% (5 Orang) menilai tepat, sebanyak 72.7% (24 Orang) menilai
cukup tepat. Kemudian kurang tepat dan tidak tepat tidak memiliki responden.

37
BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan


sebelumnya, kami menyadari dan memahami bahwa: Limbah kulit pisang yang
dianggap merupakan sampah dapat diolah menjadi bentuk makanan berupa
permen manis; Limbah Kulit pisang yang dianggap sampah dengan sedikit
teknologi pengolahan obat dapat diubah menjadi permen kulit pisang yang
berdaya tahan tinggi dan memiliki nilai jual yang tinggi sehingga dapat
memberdayakan perekonomian masyarakat.

SARAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, adapun beberapa saran
yang disampaikan sebagai pengembangan data pada pemanfaatan limbah kulit
pisang, sebagai berikut:

• Diharapkan karya tulis ini dapat dijadikan acuan untuk melakukan


penelitian serupa.
• Diharapkan penelitian selanjutnya mampu menyajikan data yang lebih
lengkap dan objektif.
• Untuk penelitian selanjutnya penelitian pemanfaatan kulit pisang menjadi
permen manis dapat dikembangakn baik dari segi rasa maupun kualitasnya.

38
DAFTAR PUSTKA
108Jakarta. (2014, April 30). Manfaat Kulit Pisang Bisa Mengurangi
Depresi. Dipetik Februari 17, 2019, dari 108 Jakarta:
life.108jakarta.com/2014/04/manfaat-kulit-pisang-bisa-kurangi-depresi

Azzamy. (2016, Januari 14). 1001 Manfaat Tanaman Pisang Dalam


Kehidupan Sehari-hari. Dipetik Februari 17, 2019, dari mitalom.com:
https://mitalom.com/1001-manfaat-tanaman-pisang-dalam-kehidupan-sehari-hari/

Dr. Ir. Leli Nuryaiti, M. S. (2016). KOMODITAS PERTANIAN SUB SEKTOR


HORTIKULTURA. Jakarta: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.

Erlita. (2016, Mei 25). Pati: Pengertian-Manfaat-Efek Kekurangan dan


Kelebihan-Sumber Makanan. Dipetik Februari 17, 2019, dari Halo Sehat:
https://halosehat.com/gizi-nutrisi/panduan-gizi/pati

Irwansyah, F. (2014, September 28). Kandungan dan Manfaat dari Kulit


Pisang. Dipetik Februari 17, 2019, dari ilmu farmasi dan kesehatan:
ferirwansyah.blogspot.com/2014/09/kandungan-dan-manfaat-dari-kulit-
pisang.html?m=1

LokaData. (2017). 1970-2017. Dipetik Februari 17, 2019, dari loka data:
https://lokadata.beritagar.id/chart/preview/volume-produksi-pisang-1970-2017-
1542095684

Mecadinisa, N. (2017, April 18). Wajib Tahu, 10 Manfaat Kulit Pisang


Dalam Kehidupan. Dipetik Februari 17, 2019, dari LIPUTAN 6:
https://www.google.com/amp/s/m.liputan6.com/amp/2922693/wajib-tahu10-
manfaat-kulit-pisang-dalam-kehidupan?espv=1

Novaya, S. (2017, Mei 1). Manfaat "Mewah" Jantung Pisang yang Gak
Pernah Dikira Orang. Dipetik Februari 17, 2019, dari IDN TIMES:
https://www.google.com/amp/s/www.idntimes.com/food/diet/amp/tita/manfaat-
jantung-pisang?espv=1

Solihah, E. Y. (2016, Februari 23). Manfaat Mengejutkan dari Kulit Pisang.


Dipetik Februari 17, 2019, dari Tribun news.com:
https://www.google.com/amp/m.tribunnews.com/amp/tribunners/2016/02/23/man
faat-mengejutkan-dari-kulit-pisang?espv=1

Wikipedia. (2017). Pektin. Dipetik Februari 17, 2019, dari Wikipedia:


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pektin

39

Anda mungkin juga menyukai