Pengetahuan Siswa Kelas XII IPA 4 Tentang Pengolahan Limbah Kulit Pisang
Pengetahuan Siswa Kelas XII IPA 4 Tentang Pengolahan Limbah Kulit Pisang
DISUSUN OLEH
SMAN 1 BANJARMASIN
2020/2021
Pengetahuan Siswa Kelas XII IPA 4 SMAN 1 Banjarmasin
Tahun Pelajaran 2020/2021 Tentang Pengolahan Limbah
Kulit Pisang
Disusun Oleh
SMAN 1 BANJARMASIN
2020/2021
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis yang berjudul Pengetahuan Siswa Kelas XII IPA 4 SMAN 1
Banjarmasin Tahun Pelajaran 2020/2021 tentang Pengolahan Limbah Kulit
Pisang telah disetujui penulisannya pada tanggal 11 Maret 2021.
Guru Pembimbing
iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Saya yang bertanda tangan dibawah ini
Dengan ini menerangkan bahwa karya tulis ini benar-benar karya Saya,
bukan terjemahan, saduran, atau jiplakan. Demikian surat pernyataan kami buat
agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Penulis
NIS 13530
iv
ABSTRAK
Saputra, Andaka Bimo W, Pengetahuan Siswa Kelas XII IPA 4 SMAN 1
Banjarmasin Tahun Pelajaran 2020/2021 tentang Pengolahan Limbah Kulit
Pisang. Guru Pembimbing: Fuji Hidriyati
Kata Kunci: Limbah, Pisang
v
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita, juga kepada:
Akhir kata, saya berharap semoga Karya Tulis Ilmiah tentang Pengetahuan
Siswa Kelas XII IPA 4 SMAN 1 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2020/2021 tentang
Pengolahan Limbah Kulit Pisang ini dapat memberikan manfaat terhadap
pembaca.
Penyusun
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK .....................................................................................................................vi
BAB I .............................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
BAB II ............................................................................................................................. 4
BAB III.......................................................................................................................... 12
vii
METODE PENELITIAN .......................................................................................... 12
BAB IV ......................................................................................................................... 14
4.2 Pengetahuan Siswa tentang Limbah Organik dan Limbah Anorganik ........... 16
4.7 Pengetahuan Siswa tentang Limbah Organik yang dapat dimanfaatkan ........ 26
4.11 Pendapat Siswa mengenai Limbah Kulit Pisang yang layak dikonsumsi .... 34
4.12 Pengetahuan Siswa tentang Pengolahan Kulit Pisang yang tepat guna ........ 36
viii
BAB V ........................................................................................................................... 38
PENUTUP ................................................................................................................. 38
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
kulit pisang cukup lengkap, seperti karbohidrat, lemak, protein, kalsium, fosfor,
zat besi, vitamin B, vitamin C dan air (Irwansyah, 2014). Unsur-unsur gizi inilah
yang dapat digunakan sebagai sumber energi dan antibodi bagi tubuh manusia.
Berdasarkan analisis kimia, kulit pisang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku
pembuatan makanan. Berdasarkan pemaparan tersebut, penulis membuat judul
penelitian Pengetahuan Siswa Kelas XII IPA 4 SMAN 1 Banjarmasin Tahun
Pelajaran 2020/2021 tentang Pengolahan Limbah Kulit Pisang.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam rangka mengkaji lebih dalam tentang “Pengetahuan Siswa Kelas
XII IPA 4 SMAN 1 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2020/2021 tentang
Pengolahan Limbah Kulit Pisang” ini maka kami akan membuat beberapa
rumusan masalah yang akan dikaji. Adapaun rumusan masalahnya sebagai
berikut:
1.2.1 Apa saja manfaat dan kandungan dari tanaman pisang?
1.2.2 Apa saja manfaat dan kandungan dari limbah kulit pisang?
1.2.3 Apakah limbah kulit pisang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar
pembuatan makanan?
1.2.4 Apakah pemanfaatkan limbah kulit menjadi permen manis dapat
mengurangi jumlah limbah kulit pisang dan menambah nilai ekonomis
dalam masyarakat?
1.2.5 Bagaimana kondisi kekinian tanaman pisang di kehidupan masyarakat?
1.2.6 Bagaimana pemanfaatan limbah kulit pisang dalam pembuatan permen
manis?
1.3 Tujuan
Sesuai Latar Belakang dan Rumusan Masalah yang disampaikan diatas,
beberapa tujuan yang ingin dicapai adalah:
1.3.1 Mengatahui cara tepat mengurangi limbah kulit pisang
1.3.2 Untuk mengetahui apakah limbah kulit pisang bisa dimanfaatkan menjadi
permen manis
1.3.3 Mengetahui metode yang tepat dalam mengolah limbah kulit pisang
1.3.4 Menyebarkan hasil penelitian kepada masyarakat luas atau kalangan
tertentu (media masa)
2
1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan penelitian di atas diharapkan penelitian ini dapat
memberikan manfaat bagi pihak pihak yang berkepentingan yaitu:
a. Bagi Penulis
Penelitian dapat memperdalam wawasan serta menambah pengalaman dalam
melaksanakan penelitian sejenis
b. Bagi masyarakat
Untuk meningkakan wawasan dan pengtahuan masyarakat mengenai kandungan
dan khasiat kulit pisang serta pemanfaatan tepat guna mengurangai limbah kulit
pisang
c. Bagi instasi yang bersangkutan
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan badan atau lembaga
pertanian dalam pemanfaatan limbah kulit pisang
d. Bagi pemerintah
Penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dalam pengambilan kebijaksanaan
yang baru
e. Bagi peneliti
Hasi penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan dan pendukung untuk
penelitian sejenis dan usaha pengembangan lebih lanjut di masa yang akan datang.
f. Bagi Perpustakaan
Penelitian dapat memberikan masukan positif untuk mengevaluasi dan
meningkatkan kelengkapan koleksi perpustakaan agar dapat mempengaruhi minat
membaca dan meningkakan prestasi siswa disekolah
g. Bagi Sekolah dan Guru
Penelitian dapat memberikan pertimbangan bagi sekolah dalam menentukan
kebijakan dan dalam mendorong peningkatan aktivitas penelitian ilmiah agar
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
h. Bagi Siswa
Siswa dapat mengetahui pentingnya pengolahan limbah organik tepat guna
i. Bagi Pembaca
Untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan akan pentingnya pemanfaatan
limbah organik
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
Adalah sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui
proses daur ulang alami, seperti daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi
tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi msalah, misalnya
daun-daun kering di lingkungan pemukiman.
b) Sampah Manusia
Adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil dari pencernaan
manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius
bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vector (sarana perkembangan)
penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada
dialektika manusia adalah pengurangan penularan penyakit melalui sampah
manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya
adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat
dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistim urinoir tanpa air.
c) Sampah Rumah Tangga
Merupakan sampah yang dihasilkan dari kegiatan di dalam rumah tangga,
sampah yang dihasilkan oleh kebanyakan rumah tangga adalah, kertas dan plastik.
Karakteristik dari sampah rumah tangga ini, sebagian besar adalah sampah
organik yang mempunyai sifat lekas membusuk Akumulasi dari limbah oleh
rumah tangga adalah pengeluaran dalam tong sampah didepan setiap rumah atau
di dalam kantong plastik, dalam keadaan bercampur.
d) Sampah Konsumsi
Merupakan sampah yang dihasilkan oleh manusia dari proses penggunaan
barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah
ini, sebagai contoh sampah konsumsi adalah tangkai/ daun singkong, papaya,
kangkung, bayam, kulit terong, wortel, labuh siam, ubi, singkong, kulit buah-
buahan, nanas, pisang, nangka, daun pisang, semangka, ampas kelapa, sisa sayur/
lauk pauk, dan sampah dari kebun. Jenis sampah ini merupakan sampah yang
umum dipikirkan manusia, hal ini disebabkan kebiasaan manusia dalam proses
kehidupan sehari-hari sebagai penghasil sampah. Meskipun demikian, jumlah
sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibangkingkan sampah-sampah
yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.
2.2.2 Berdasarkan Bahan Asalnya
5
a) Sampah Organik
Sampah organik yaitu buangan sisa makanan misalnya daging, buah, sayuran
dan sebagainya.
Contoh sampah dari zat anorganik adalah: potongan-potongan/ pelat-pelat dari
logam, berbagai jenis batu-batuan, pecahan-pecahan gelas, tulang,belulang, dan
lain-lain. Sampah jenis ini, melihat fisiknya keras maka baik untuk peninggian
tanah rendah atau dapat pula untuk memperluas jalan setapak. Tetapi bila rajin
mengusahakannya sampah dari logam dapat kembali dilebur untuk dijadikan
barang yang berguna, batu-batuan untuk mengurung tanah yang rendah atau
memperkeras jalan setapak, pecahan gelas dapat dilebur kembali dan dijadikan
barang-barang berguna, dan tulang-belulang bila dihaluskan (dan diproses) dapat
untuk pupuk dan lain-lain.
b) Sampah Anorganik
Sampah anorganik yaitu sisa material sintetis misalnya plastik, kertas, logam,
kaca, keramik dan sebagainya. Dan proses penghancurannya dilakukan oleh jasa-
jasa mikroba
6
sebagai limbah organik saja atau digunakan sebagai makanan ternak seperti
kambing, sapi, dan kerbau.
Jumlah kulit pisang yang cukup banyak akan memeliki nilai jual yang
menguntungkan. Menurut data Badan Pusat Statistik (2009) volume produksi
pisang di Indonesia dari tahun 2007 hingga tahun 2009 berturut- turut sebesar
5.454.226 ton, 5.741.351 ton, dan 6.373.533 ton (LokaData, 2017). Berdasarkan
sumber-sumber di atas tersebut dapat disimpulkan bahwa tanaman pisang adalah
tanaman yang mudah berkembang di daerah tropis seperti Indonesia, contohnya
banyak masyarakat yang menanam tanaman pisang di pekarangan rumah, di tepi
sungai ataupun disawah hal inilah yang membuktikan bahwa tanaman pisang
sangat cepat perkembangannya di daerah tropis. Tanaman pisang yang
perkembangannya cepat sehingga meningkatkan konsumsi masyarakat akibatnya
banyak limbah kulit pisang yang tidak di daur ulang.
Azzamy. (2016, Januari 14). 1001 Manfaat Tanaman Pisang Dalam Kehidupan
Sehari-hari. Dipetik Februari 17, 2019, dari mitalom.com: https://mitalom.com/1001-
manfaat-tanaman-pisang-dalam-kehidupan-sehari-hari/
7
Tidak hanya itu kulit pisang juga memiliki banyak maanfaat yang tak
kalah dari buahnya (Mecadinisa, 2017). Manfaat kulit pisang antara lain yaitu:
1. Memutihkan gigi
Gosok kulit pisangsetiap hari selama satu minggu dan diamkan selama satu
menit sebelum Anda menyikat gigi seperti biasa. Cara ini ternyata bekerje efektif
untuk memutihkan gigi tanpa membuang dana yang berlebihan.
2. Menghilangkan kutil
Kulit pisang juga mampu menghilangkan kutil yang mengganggu. Caranya
sangat mudah,cukup aplikasikan di area yang terinfeksi kutil setiap malam.
3. Dikonsumsi
Tak hanya buah pisang saja yang bisa dikonsumsi, namun kulit pisang juga
bisa dimakan, banyak resep-resep masakan India yang menggunakan pisang
sebagai bahan makanan mereka. Selain itu, kulit pisang juga bisa digunakan untuk
membuat daging ayam semakin empuk.
4. Mengatasi jerawat
Aplikasikan kulit pisang pada wajah dan tubuh selama 5 menit setiap hari. Cara
ini ampuh untuk mengatasi jerawat yang membandel. Lakukan secara rutin selama
satu minggu.
5. Mengurangi tampilan kerut
Kulit pisang juga dapat melembapkan kulit sehingga akan meminimalisir
tampilan kerut di wajah Anda. Caranya, hancurkan pisang dan campurkan dengan
kuning telur. Gunakan masker ini pada wajah dan diamkan selama lima menit
sebelum anda membilasnya dengan air digin.
6. Penghilang sakit
Aplikasikan kulit pisang langsung pada area yang terasa sakit. Diamkan selama
30 menit hingga rasa sakit hilang. Anda juga bisa mencampurkan kulit pisang
dengan minyak sayur agar dapat bekerja lebih optimal.
7. Menyembuhkan Psoriasis
Kulit pisang bersifat melembapkan kulit sekaligus dapat mengurangi rasa gatal
di kulit. Cara ini merupakan cara cepat untuk mengatasi psoriasis yang Anda
alami.
8. Menyembuhkan gigitan serangga
8
Gosok kulit pisang pada kulit yang terkena gigitan nyamuk. Cara ini secara
instan mampu menghilangkan rasa gatal dan kemerahan yang timbul di kulit.
9. Merawat sepatu, kulit, dan perak
Gosok kulit pisang pada sepatu kulit dan perak untuk membuatnya kembali
bercahaya.
10. UV Protection
Kulit pisang mampu memproteksi mata dari paparan sinar UV yang berbahaya.
Pastikan anda mengaplikasikan kulit pisang di area sekitar mata sebelum terpapar
sinar matahari. Cara ini juga sangat baik untuk mencegah katarak.
Berdasarkan sumber-sumber di atas dapat disimpulkan bahwa tanaman
pisang memiliki banyak manfaat dari batang sampai daunnya. Seluruh bagian
tumbuhan dari jantung pisang, bonggol pisang, dan kulit buah pisang dapat
dimanfaatkan menjadi berbagai macam produk-produk yang bermanfaat sebagai
obat ataupun berbagai manfaat lainnya
108Jakarta. (2014, April 30). Manfaat Kulit Pisang Bisa Mengurangi Depresi.
Dipetik Februari 17, 2019, dari 108 Jakarta: life.108jakarta.com/2014/04/manfaat-kulit-
pisang-bisa-kurangi-depresi
No NamaGizi JumlahTakaranGizi/100gr %
1 Karbohidrat 18,50gr 85%
2 Lemak 2,11gr 9%
3 Protein 0,3gr 1%
4 Kalsium 715mg 3%
5 Fosfor 117mg 0,54%
6 ZatBesi 1,60mg 0,01%
7 Vitamin B 0,12mg 0,00%
9
8 Vitamin C 17,50mg 0,08%
Tabel. 2.1 Jumlah Takaran Gizi dalam 100gr Kulit Pisang
10
banyak mengandung serotonin yang mampu meningkatkan suasana hati dan
memberikan efek tenang pada otak (108Jakarta, 2014).
Tidak hanya itu kulit pisang juga mengandung minyak tumbuhan (minyak
nabati). Kandungan minyak ini dapat digunakan sebagai obat pereda nyeri pada
tubuh. Tak hanya itu kandungan minyak pada kulit pisang ini dapat digunakan
untuk kecantikan kulit wajah. Minyak kulit pisang ini dapat melembabkan kulit
wajah yang kering, menghindari kulit dari kusam dan kering akibat sinar matahari,
bersifat anti aging dan mengencangkan kulit. Selain itu minyak pisang dapat
menghambat produksi Eumelanin yaitu enzim yang dapat membuat kulit menjadi
gelap.
Irwansyah, F. (2014, September 28). Kandungan dan Manfaat dari Kulit Pisang.
Dipetik Februari 17, 2019, dari ilmu farmasi dan kesehatan:
ferirwansyah.blogspot.com/2014/09/kandungan-dan-manfaat-dari-kulit-
pisang.html?m=1
11
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah metode deskriptif yaang bertujuan hanya
menggambarkan fakta-fakta secara apa adanya, tanpa adanya perlakuan apa pun.
Data yang dimaksud dapat berupa fakta yang bersifat kuantitatif (statistik)
12
3.1.4 Metode Penelitian
Metode penelitian dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini menggunakan
deskripsi kuantitatif. Maksudnya, penulis mendeskripsikan data-data yang
diperoleh responden atau nara sumber ke dalam bentuk tulisan kemudian
direfleksikan jumlahnya dalam bentuk tabel/diagram hasil penelitian.
13
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Pengertian limbah secara umum adalah sisa dari suatu usaha dan atau
kegiatan manusia baik berupa padat, cair ataupun gas yang dipandang sudah tidak
layak dan tidak memiliki nilai ekonomis sehingga cenderung untuk dibuang,
menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2001, tentang
pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air.
14
APAKAH ANDA MENGETAHUI TENTANG LIMBAH?
Sangat Mengetahui Cukup MengetahuI Mengetahui Kurang Mengetahui Tidak Mengetahui
6% 0%
94%
Dari tabel tersebut, diketahui bahwa 31 orang (94%) siswa kelas XII IPA 4
merasa sangat mengetahui tentang limbah. Disusul pilihan cukup mengetahui
sebanyak 2 orang (6%). Sementara untuk pilihan mengetahui , kurang mengetahui
dan tidak mengetahui tidak memiliki responden.
15
4.2 Pengetahuan Siswa tentang Limbah Organik dan Limbah Anorganik
Limbah Organik adalah barang yang sudah tidak terpakai dan dibuang oleh
pemilik atau pemakai sebelumnya. Limbah organik masih bisa dipakai
jika dikelola dengan prosedur yang benar. Sampah organik dapat mengalami
pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak
berbau (sering disebut dengan kompos)
(https://id.wikipedia.org/wiki/Sampah_organik)
Sedangkan, Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-
bahan non-hayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi
pengolahan bahan tambang. Sampah anorganik ialah sampah yang dihasilkan dari
bahan-bahan non hayati baik berupa produk sinterik maupun hasil proses
teknologi pengelolahan bahan tambang atau sumber daya alam dan tidak dapat
diuraikan oleh alam, Contohnya: botol plastik, tas plastik, kaleng.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Sampah_anorganik)
0% 9%
32%
50%
9%
16
Sumber Data : Hasil Angket tanggal 14 - 15 Maret 2021
Berdasarkan data tersebut, bahwa para siswa di Kelas XII IPA 4 merasa dapat
membedakan limbah organik dan limbah anorganik. Hal ini dilihat dari persentase
sangat dapat membedakan 9.09%(3 orang), dapat membedakan yang memperoleh
suara sebanyak 9.09% (3 orang), cukup dapat membedakan memperoleh suara
sebanyak 51.5% (17 orang), kurang dapat membedakan memperoleh suara
sebanyak 33.3% (11 orang) sedangkan tidak dapat membedakan tidak
memperoleh suara.
17
4.3 Limbah yang ditemui Siswa di Sekitar Lingkungan
Bahan yang sering ditemukan dalam limbah antara lain senyawa organik
yang dapat terbiodegradasi, senyawa organik yang mudah menguap, senyawa
organik yang sulit terurai (Rekalsitran), logam berat yang toksik, padatan
tersuspensi, nutrien, mikrobia pathogen, dan parasit.
(https://www.merdeka.com/jatim/mengenal-macam-limbah-dan-dampaknya-bagi-
lingkungan-sekitar-kln.html?page=2)
20%
34%
6%
6%
34%
18
Berdasarkan data tersebut, limbah yang sering ditemui para siswa di Kelas XII
IPA 4 adalah limbah kulit pisang. Hal ini dilihat dari persentase tulang hewan
9.09%(3 orang), buah busuk yang memperoleh suara sebanyak 9.09% (3 orang),
limbah kulit pisang memperoleh suara sebanyak 51.5% (17 orang), limbah kulit
telur memperoleh suara sebanyak 51.5% (17 orang) sedangkan lainnya
memperoleh suara 30.3% (10 Orang).
19
4.4 Gangguan Limbah Siswa pada Siswa
Pengertian limbah secara umum adalah sisa dari suatu usaha dan atau
kegiatan manusia baik berupa padat, cair ataupun gas yang dipandang sudah tidak
layak dan tidak memiliki nilai ekonomis sehingga cenderung untuk dibuang,
menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2001, tentang
pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air.
Sampah yang tidak terkelola, selain menimbulkan bau tidak sedap dan
mengganggu estetika, juga menjadi media perkembangbiakan vektor dan hewan
pengerat. Beberapa hasil penelitian di tempat pembuangan akhir sampah di
Indonesia, menunjukkan adanya penurunan kualitas lingkungan, baik udara, air,
dan tanah. Diperlukan penanganam segera terhadap kondisi lingkungan yang
tercemar.
(https://www.mongabay.co.id/2019/07/03/tidak-hanya-ganggu-kesehatan-sampah-
juga-merusak-lingkungan/)
20
APAKAH ANDA TERGANGGU DENGAN
ADANYA LIMBAH DISEKITAR ANDA?
Sangat Terganggu Cukup Terganggu Terganggu Kurang Terganggu Tidak Terganggu
0%
1% 9%
24%
66%
21
4.5 Perlakuan Siswa jika menemukan Limbah di Sekitar lingkungan
Pengertian limbah secara umum adalah sisa dari suatu usaha dan atau
kegiatan manusia baik berupa padat, cair ataupun gas yang dipandang sudah tidak
layak dan tidak memiliki nilai ekonomis sehingga cenderung untuk dibuang,
menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2001, tentang
pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air.
(https://smartcity.jakarta.go.id/blog/431/cegah-peningkatan-sampah-saat-musim-
hujan)
22
APA YANG ANDA LAKUKAN JIKA
MENEMUI LIMBAH DISEKITAR ANDA?
Mendaur Ulang Mengolah Memanfaatkan Membiarkan Lain-lain
0%
15%
27%
12%
46%
Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat hal yang siswa Kelas XII IPA 4
lakukan jika menemui limbah disekitarnya. Hal ini dibuktikan sebanyak 15.1% (5
Orang) mendaur ulang. Sebanyak 12.1% (4 Orang) mengolah. Kemudian
sebanyak 45.4% (15 Orang) memanfaatkan. Dan sebanyak 27.3 (9 Orang)
membiarkan.
23
4.6 Pengetahuan Siswa tentang Limbah menimbulkan penyakit
berbahaya
Pengertian limbah secara umum adalah sisa dari suatu usaha dan atau
kegiatan manusia baik berupa padat, cair ataupun gas yang dipandang sudah tidak
layak dan tidak memiliki nilai ekonomis sehingga cenderung untuk dibuang,
menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2001, tentang
pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air.
(https://www.mongabay.co.id/2019/07/03/tidak-hanya-ganggu-kesehatan-sampah-
juga-merusak-lingkungan/)
Ada lima kategori dalam menentukan pengetahuan siswa tentang Limbah
yaitu, Sangat Mengtahui, Cukup Mengetahui, Mengetahui, Kurang Mengetahui,
dan Tidak Mengetahui. Dari angket yang disebar, berikut ini data yang diperoleh
dari para responden yang disajikan dalam bentuk tabel berikut ini.
24
APAKAH ANDA MENGETAHUI LIMBAH DAPAT
MENIMBULKAN PENYAKIT BERBAHAYA?
Sangat Mengetahui Cukup MengetahuI Mengetahui Kurang Mengetahui Tidak Mengetahui
6% 0%
40%
39%
15%
25
4.7 Pengetahuan Siswa tentang Limbah Sampah Organik yang dapat
dimanfaatkan
3% 3%0%
39%
55%
26
Sumber Data : Hasil Angket tanggal 14 - 15 Maret 2021
27
4.8 Intensita Siswa menemukan Limbah Kulit Pisang
Kulit pisang adalah kulit buah dari buah pisang. Sebagai salah satu buah
yang populer di dunia dengan konsumsi mencapai 145 juta ton per tahun (2011),
pisang menghasilkan sejumlah besar limbah.
Nutrisi yang terkandung di dalam kulit pisang tergantung pada tingkat
kematangan buah dan jenis pisangnya. Pisang olah atau plaintain memiliki kulit
yang mengandung serat lebih sedikit dibandingkan pisang biasa.
Kandungan lignin dalam kulit pisang umumnya meningkat seiring peningkatan
tahap kematangan buah. Kandungan protein pada kulit pisang kering antara 6
hingga 9 persen. Kulit pisang olah yang masih hijau mengandung sekitar 40
persen pati sedangkan kulit pisang biasa yang hijau mengandung 15 persen pati.
Pati ini berubah menjadi gula bebas seiring peningkatan tahap kematangan buah.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Kulit_pisang)
Ada lima kategori dalam menentukan pengetahuan siswa tentang Limbah
yaitu, Sangat Sering, Cukup Sering, Sering, Jarang, dan Tidak Pernah. Dari
angket yang disebar, berikut ini data yang diperoleh dari para responden yang
disajikan dalam bentuk tabel berikut ini.
6%
3%
18%
40%
33%
28
menilai sangat sering menemukan , 33.3% (11 Orang) menilai cukup sering
menemukan , sebanyak 18.2% (6 Orang) menilai sering menemukan. Kemudian
sebanyak 3.03 (1 Orang) menilai jarang menemukan. sedangkan 6.06% (2 Orang)
menilai tidak pernah menemukan.
29
4.9 Pengetahuan Siswa tentang Limbah Pisang bernilai Ekonomis
12%
18%
9%
37%
24%
30
limbah pisanb dapat bernilai ekonomis. 12.1% (4 Orang) memilih sangat
mengetahui. Kemudian sebanyak 36.4% (12 Orang) memilih cukup mengetahui.
sebanyak 24.2% (8 Orang) memilih mengetahui. Sebanyak 9.09% (3 orang)
memilih kurang mengetahui dan yang sangat disayangkan 18.2% (6 Orang)
memilih tidak mengetahui.
31
4.10 Pengetahuan Siswa tentang Pengolahan Limbah Kulit Pisang
6%
3%
18%
40%
33%
32
Berdasarkan data tersebut, siswa di Kelas XII IPA 4 menilai pengolahan
limbah kulit pisang sangat mudah. Sebanyak 39.3% (13 Orang) menilai sangat
mudah, 33.3% (11 Orang) menilai cukup mudah, sebanyak 18.2% (6 Orang)
menilai mudah. Kemudian sebanyak 3.03 (1 Orang) menilai kurang mudah.
sedangkan 6.06% (2 Orang) menilai sulit
33
4.11 Pendapat Siswa mengenai Limbah Kulit Pisang yang layak
dikonsumsi
12%
24%
15%
21% 28%
34
limbah kulit pisang menjadi permen apakah layak untuk dikonsumsi . Hal ini
dibuktikan sebanyak 24.2% (8 Orang) memilih sangat layak dikonsumsi.
Kemudian sebanyak 27.3% (9 Orang) memilih cukup layak dikonsumsi. Dan
sebanyak 21.2 (7 Orang) memilih sebaiknya tidak dikonsumsi. Namun sebanyak
15.1% (5 Orang) justru memilih kurang layak dikonsumsi. Dan sisanya sebanyak
12.1% (4 Orang) tidak layak dikonsumsi
35
4.12 Pengetahuan Siswa tentang Pengolahan Limbah Kulit Pisang yang
tepat guna
Kulit pisang adalah kulit buah dari buah pisang. Sebagai salah satu buah
yang populer di dunia dengan konsumsi mencapai 145 juta ton per tahun (2011),
pisang menghasilkan sejumlah besar limbah.
Nutrisi yang terkandung di dalam kulit pisang tergantung pada tingkat
kematangan buah dan jenis pisangnya. Pisang olah atau plaintain memiliki kulit
yang mengandung serat lebih sedikit dibandingkan pisang biasa.
Kandungan lignin dalam kulit pisang umumnya meningkat seiring peningkatan
tahap kematangan buah. Kandungan protein pada kulit pisang kering antara 6
hingga 9 persen. Kulit pisang olah yang masih hijau mengandung sekitar 40
persen pati sedangkan kulit pisang biasa yang hijau mengandung 15 persen pati.
Pati ini berubah menjadi gula bebas seiring peningkatan tahap kematangan buah.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Kulit_pisang)
Ada lima kategori dalam menentukan pengetahuan siswa tentang Limbah
yaitu, Sangat Tepat, Cukup Tepat, Tepat, Kurang Tepat, dan Tidak Tepat. Dari
angket yang disebar, berikut ini data yang diperoleh dari para responden yang
disajikan dalam bentuk tabel berikut ini.
0%
15% 12%
73%
37
BAB V
KESIMPULAN
SARAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, adapun beberapa saran
yang disampaikan sebagai pengembangan data pada pemanfaatan limbah kulit
pisang, sebagai berikut:
38
DAFTAR PUSTKA
108Jakarta. (2014, April 30). Manfaat Kulit Pisang Bisa Mengurangi
Depresi. Dipetik Februari 17, 2019, dari 108 Jakarta:
life.108jakarta.com/2014/04/manfaat-kulit-pisang-bisa-kurangi-depresi
LokaData. (2017). 1970-2017. Dipetik Februari 17, 2019, dari loka data:
https://lokadata.beritagar.id/chart/preview/volume-produksi-pisang-1970-2017-
1542095684
Novaya, S. (2017, Mei 1). Manfaat "Mewah" Jantung Pisang yang Gak
Pernah Dikira Orang. Dipetik Februari 17, 2019, dari IDN TIMES:
https://www.google.com/amp/s/www.idntimes.com/food/diet/amp/tita/manfaat-
jantung-pisang?espv=1
39