0 SEJARAH
Liberalisme dan sekularisme adalah dua ideologi politik dan sosial yang secara
perlahan telah masuk ke Malaysia sejak era kolonial. "Isu-isu agama dan sekularisme
dalam ruang sosio-politik di Malaysia" dalam jurnal yang ditulis oleh Azmi Aziz dan
website tentang (Liberal, Liberalis, Islam Liberal & Liberalisme Di Malaysia, 2012),
membahas pengaruh-pengaruh ini terutama berasal dari penjajahan Inggris yang
berlangsung dari abad ke-18 hingga pertengahan abad ke-20. Pada masa itu, British
menguasai Malaysia dan memperkenalkan ideologi-ideologi baru yang membawa
perubahan signifikan dalam masyarakat dan sistem pemerintahan. Terdapat beberapa
gambaran umum tentang sejarah masuknya liberalisme dan sekularisme di Malaysia.
Salah satunya ialah gerakan Reformasi di Malaysia pada tahun 1998 melahirkan
tuntutan untuk perubahan politik dan sosial yang lebih liberal dan sekular. Gerakan ini
berpandukan pemerintahan yang lebih transparan, hak asasi manusia, kebebasan
berpendapat, dan pemisahan agama dan negara. "Asas-Asas Reformasi Pemikiran
dalam islam," artikel oleh Kamaruzzaman Bustamam-Ahmad, membahas gerakan
Reformasi dalam islam dan peranannya dalam memperkenalkan nilai-nilai liberal dan
sekular di Malaysia. Tambahan pula, artikel itu juga menjelaskan bahawa meskipun
terdapat perbezaan karekteristik pemikiran tentang kenegaraan dalam Islam, pada
lazimnya pemikiran semasa politik Islam ini memberi respons kepada sistem politik
Barat seperti nasionalisme, sosialisme, liberalisme dan demokrasi. Walaupun
Malaysia secara formal mengamalkan prinsip Raja Berperlembagaan (constitutional
monarchy), ia juga menganut prinsip sekularisme dalam konteks pemisahan agama
dan pemerintahan.
Sekularisme dan liberalisme adalah dua konsep yang berbeda, tetapi sering kali
dianggap bersama-sama dalam konteks Malaysia karena keduanya mendukung
pemisahan agama dan negara serta kebebasan individu. Antara bentuk-bentuk
fahaman sekularisme di Malaysia adalah pemisahan Agama dan Negara. Sekularisme
mendorong pemisahan agama dari urusan negara, sehingga agama tidak memiliki
pengaruh langsung dalam kebijakan pemerintah dan legislasi.
Tambahan pula, kesetaraan agama dan kebebasan agama juga merupakan bentuk
fahaman sekularisme di Malaysia. Sekularisme mempromosikan prinsip kesetaraan
agama, di mana semua agama diakui dan dihormati tanpa adanya diskriminasi. Lain
daripada itu, Sekularisme melindungi kebebasan individu dalam menjalankan agama
pilihan mereka atau tidak beragama.(Ahmad Fauzi Abdul Hamid dan Zawawi
Ibrahim, 2017).
-Liberal, Liberalis, Islam Liberal & Liberalisme Di Malaysia. (2012, December 26).
MENDAULATKAN MARTABAT BANGSA. https://zanas.wordpress.com/liberal-
liberalis-islam-liberal-liberalisme-di-malaysia/