KPS 8.1 Ep 1 - Proposal Pelatihan BHD Namira
KPS 8.1 Ep 1 - Proposal Pelatihan BHD Namira
DASAR (B H D)
1
KATA PENGANTAR
Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan menuju rumah sakit yang terakreditasi
nasional, kami RSU.Delima Medan harus menyediakan sumber daya manusia yang terlatih
baik medis dan non medis yang dapat memberikan pertolongan pertama baik pada pasien
maupun orang-orang yang berada disekitar pasien yang mengalami kegawatdaruratan. Oleh
sebab itu RSU.Delima Medan harus memfasilitasi pegawainya dalam meningkatkan
keilmuan serta keterampilan dalam melakukan pertolongan pertama atau Bantuan Hidup
Dasar (BHD).
Bantuan Hidup Dasar adalah tindakan darurat untuk membebaskan jalan nafas,
membantu pernafasan dan mempertahankan sirkulasi darah tanpa menggunakan alat bantu.
Bantuan hidup dasar bertujuan untuk oksigenasi darurat secara efektif pada organ vital seperti
otak dan jantung melalui ventilasi buatan dan sirkulasi buatan sampai paru dan jantung dapat
memenuhi kebutuhan oksigen tubuhnya sendiri secara normal.
Tindakan bantuan hidup dasar yang dilakukan oleh orang yang berada disekitar
penderita segera setelah kejadian dapat meningkatkan kelangsungan hidup penderita.
Tindakan Bantuan Hidup Dasar (BHD) yang terlambat dan tidak sesuai prosedur akan
mengakibatkan gagalnya upaya penyelamatan terhadap pasien.
Tema kegiatan ini yaitu untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan yang bertujuan
untuk meningkatkan keilmuan dan keterampilan pegara RSU.Delima Medan dalam
memberikan pertolongan pertama atau Bantuan Hidup Dasar (BHD) serta meningkatkan
Kualitas pelayanan di RSU.Delima Medan.
2
PENDAHULUAN
Bantuan hidup dasar adalah tindakan darurat untuk membebaskan jalan napas,
membantu pernapasan dan mempertahankan sirkulasi darah tanpa menggunakan alat bantu.
Tujuan bantuan hidup dasar ialah untuk oksigenasi darurat secara efektif pada organ vital
seperti otak dan jantung melalui ventilasi buatan dan sirkulasi buatan sampai paru dan
jantung dapat menyediakan oksigen dengan kekuatan sendiri secara normal. Tindakan
bantuan hidup dasar sangat penting pada pasien trauma terutama pada pasien dengan henti
jantung yang tiga perempat kasusnya terjadi di luar rumah sakit. Cedera merupakan salah satu
penyebab kematian.
Tindakan Bantuan Hidup Dasar sangat penting pada pasien dengan henti jantung yang
tiga perempat kasusnya terjadi di luar Rumah Sakit, dan gagal melakukan usaha
penyelamatan sebagai langkah awal dalam bantuan hidup dasar tidak mengetahui lokasi yang
tepat untuk kompresi dada pada tindak bantuan hidup dasar.
Seiring dengan perkiraan peningkatan kejadian trauma dan pentingnya tindakan
bantuan Hidup Dasar pada pasien trauma,maka setiap orang seharusnya terlatih dalam
pemberian pertolongan pertama atau Bantuan Hidup Dasar.termasuk kalangan medis dan non
medis di RSU.Delima Medan.
Tujuan
Agar seluruh staf Rumah Sakit Umum Delima Medan mengetahui bagaimana cara
memberikan pertolongan pertama agar bisa mempertahankan kehidupan korban saat korban
mengalami keadaan yang mengancam nyawa, dengan Bantuan Hidup Dasar (BHD). Sebagai
kelengkapan proses akreditasi.
Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan ini adalah seluruh staf baru yang belum pernah mengikuti
pelatihan BHD di RSU.Delima Medan, baik medis maupun non medis mampu melaksanakan
Bantuan Hidup Dasar dan memiliki keterampilan tentang Bantuan Hidup Dasar dalam
penanganan kegawat daruratan.
3
Waktu danTempat Pelaksanaan
Pelatihan ini bertujuan untuk mendukung keilmuan dan keterampilan seluruh staf
medis dan non medis RSU.Delima Medan. Kegiatan ini akan diadakan selama 3 (tiga) hari,
dengan susunan kegiatan sebagai berikut;
Pembicara
Instruktur
Susunan Kepanitian
Susunan Kegiatan
4
Estimasi Dana Pelatihan Bantuan Hidup Dasar di RSU.Delima Medan
No Rincian Biaya Anggaran
1. Sertifikat (Rp.5000 x 130) Rp. 650.000
2. Honor Pembicara 100.000/hari x 3 Rp. 300.000
3. Snack Pembicara, Instruktur, Panitia (Rp. Rp . 200.000
10.000x20)
Total Rp. 1.150.000
Penutup
Dengan terlaksananya pelatihan ini maka diharapkan dapat menambah ilmu
pengetahuan para peserta pelatihan. Serta dapat menambah skill peserta. Kegiatan yang
dilaksanakan ini diharapkan mampu meningkatkan segi kognitif (pengetahuan), psikomotor
(keterampilan) dan afektif dalam pertolongan pertama kegawatdaruratan.