Anda di halaman 1dari 4

Notulesi

1. Herlina Prihatiningrum

Pertanyaan : Seperti yang dijelaskan pada ppt bahwa unsur Fe dapat menyebabkan konjungtivitis,
bagaimana unsur fe dapat menyebabkan konjungtivitis dan bagaimana cara penanganan
konjungtivitis?

Jawaban Kel.9 : Konjungtivis itu merupakan sebuah penyakit peradangan pada konjungtiva yang
dapat menyebabkan mata merah hingga bengkak, kadang disertai dengan rasa mengganjal dan
berair. Konjungtivitas bisa disebabkan karena paparan partikel besi halus atau debu besi yang
menyebabkan iritasi pada mata dan peradangan pada konjungtiva, cara penanganan nya jika terkena
paparan tersebut adalah dengan membilas mata dengan air sebanyak2 nya, dikasih obat tetes anti
radang dan terkadang diperlukan streoid oles apabila kondisi kornea intact, dan jika masih berlanjut
periksakan ke dokter.

2. Dewi Nawangsari Asanggada

Pertanyaan : Tadi sudah dijelaskan bahwa unsur tembaga itu berdampak negatif pada perairan dan
bisa menyebabkan biomagnifikasi terhadap biota-biota perairan, pertanyaan saya biomagnifikasi itu
apa dan bagaimana cara mencegahnya?

Jawaban Kel.9 : Biomagnifikasi merupakan masalah global dimana zat beracun tertentu atau bahan
pencemar konsentrasinya meningkat atau sangat tinggi pada suatu ekosistem. contohnya sendiri
pada ekosistem lingkungan adalah ketika ikan kecil memakan organisme mikroskopis seperti
plankton yang terkontaminasi tembaga dan ikan besar memakan ikan kecil yang terkontaminasi
unsur tembaga pula, cara pencegahannya dengan membatasi penggunaan bahan kimia tertentu,
mengolah limbah sebelum dibuang kedaerah perairan.

Menambahkan Jawaban : Oktafia Ramadani

Biomagnifikasi adalah proses dimana zat tertentu, seperti polutan, menjadi lebih
terkonsentrasi di jaringan organisme saat mereka bergerak ke atas dalam rantai makanan.Artinya,
semakin tinggi posisi suatu organisme dalam rantai makanan, semakin banyak pula konsentrasi zat
tersebut dalam jaringannya. Misalnya, jika seekor ikan kecil memakan plankton yang telah menyerap
suatu polutan, maka polutan tersebut akan menjadi lebih terkonsentrasi di jaringan ikan. Jika ikan
yang lebih besar memakan banyak ikan yang lebih kecil, polutan akan menjadi lebih terkonsentrasi di
jaringan ikan yang lebih besar, dan seterusnya.

Untuk mencegah biomagnifikasi, penting untuk mengurangi jumlah polutan yang masuk ke
lingkungan. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai metode, seperti mengurangi penggunaan
pestisida dan bahan kimia lainnya, membuang limbah berbahaya secara benar, dan mengurangi
emisi karbon untuk memerangi perubahan iklim.Selain itu, individu dapat membantu dengan
membuang bahan kimia rumah tangga dan limbah berbahaya lainnya secara benar, mengurangi
penggunaan plastik sekali pakai, dan mendukung kebijakan dan peraturan yang bertujuan untuk
mengurangi polusi

3. Vita Sari Ariani


Pertanyaan : Pada ppt dijelaskan bahwa sifat titanium tidak reaktif di udara karena memiliki lapisan
oksida dan nitrida sebagai pelindung, nah bagaimana oksida dan nitrida tersebut dapat mencegah
reaksi titanium dengan udara?

Jawaban Kel.9 : Titanium memiliki kecenderungan untuk membentuk lapisan oksida yang melibatkan
oksigen di udara. Proses ini membuat lapisan tipis oksida yang melekat pada permukaan titanium,
membentuk suatu pelindung yang disebut oksida pasif. Lapisan oksida ini sangat penting karena
secara efektif mencegah korosi dan reaksi lebih lanjut dengan oksigen di udara. Lapisan oksida yang
membungkus titanium berfungsi sebagai penghalang yang melindungi logam di bawahnya. Beberapa
faktor yang menjelaskan mengapa lapisan oksida ini efektif dalam mencegah reaksi dengan udara
adalah:

a. Stabilitas Kimiawi: Lapisan oksida yang terbentuk, terutama dalam bentuk TiO2 (titanium
dioksida), memiliki stabilitas kimia yang tinggi. Ini berarti bahwa lapisan tersebut tidak
mudah terurai atau bereaksi lebih lanjut dengan oksigen atau zat-zat lain di udara.
b. Ketebalan Lapisan: Lapisan oksida ini umumnya sangat tipis, tetapi cukup kokoh dan padat.
Ketebalan yang minimal memastikan bahwa oksigen tidak dapat dengan mudah menembus
lapisan ini untuk berinteraksi dengan titanium di bawahnya.
c. Adhesi yang Kuat: Lapisan oksida melekat erat pada permukaan titanium. Adhesi yang kuat
ini penting untuk mencegah pelupaan atau pecahnya lapisan oksida, yang dapat membuka
permukaan titanium dan membuatnya rentan terhadap reaksi dengan udara.

4. Asri Wahyu Wijayanti

Pertanyaan : Berdasarkan teori yang ada pada beberapa referensi kan menjelaskan bahwa Pada
umumnya unsur transisi bersifat paramagnetik. Namun dalam presentasi tadi dijelaskan bahwa unsur
seng (Zn) dan tembaga (Cu) bersifat diamagnetik mengapa bisa demikian? Jelaskan!

Jawaban Kel.9 : Karena pada orbital 3d unsur cu dan zn terisi penuh atau tidak ada elektron yang
tidak berpasangan makanya unsur tersebut bersifat diamagnetik.

5. Vivi Nor Vita

Pertanyaan : Mengapa unsur transisi periode 4 sering digunakan dalam pembuatan alloy (campuran
logam)? Apakah semua unsur transisi periode 4 dapat digunakan dalam pembuatan alloy? Jika iya,
Berikan contoh pembuatan alloy pada unsur Vanadium?

Jawaban Kel.9 : Logam transisi dari periode 4 memiliki kekuatan dan kekerasan yang tinggi, yang
membuatnya cocok untuk digunakan dalam pembuatan alloy. dan Beberapa unsur transisi periode 4
memiliki ketahanan yang baik terhadap korosi. Misalnya, titanium sangat tahan terhadap korosi,
terutama dalam lingkungan yang agresif seperti air laut.

Tidak semua unsur transisi periode 4 selalu digunakan secara umum dalam pembuatan alloy, tetapi
beberapa di antaranya memiliki aplikasi khusus dalam pembuatan alloy. Vanadium (V) adalah salah
satu unsur transisi periode 4 yang sering digunakan dalam pembuatan alloy. Pembuatan alloy
vanadium melibatkan pencampuran vanadium dengan logam atau unsur lain untuk menciptakan
material dengan sifat-sifat yang diinginkan. Vanadium sering kali digunakan sebagai bahan tambahan
dalam jumlah kecil untuk meningkatkan sifat-sifat tertentu dari alloy. Berikut adalah beberapa contoh
alloy yang melibatkan unsur vanadium:
 Vanadium Steel: Vanadium sering dicampur dengan baja untuk membentuk vanadium steel.
Vanadium dapat meningkatkan kekuatan, kekerasan, dan ketahanan terhadap aus baja.
Vanadium steel umumnya digunakan dalam pembuatan perkakas tahan aus, pisau, dan
komponen mesin yang membutuhkan kekuatan tinggi.

6. Syarifatun Nissak

Pertanyaan : Mengapa unsur transisi sering kali memiliki banyak senyawa warna-warni, dan apa yang
diungkapkan oleh warna tersebut tentang struktur dan sifat kimianya?

Jawaban Kel.9 : Unsur transisi sering kali membentuk senyawa yang berwarna-warni karena adanya
transisi elektron di dalam orbital d pada kulit elektron mereka. Warna yang dihasilkan terkait erat
dengan perpindahan elektron dari satu tingkat energi ke tingkat energi yang lain.

 Mengapa Warna-Warni?
a. Transisi Elektron: Elektron pada orbital d dapat melompat dari satu tingkat energi ke tingkat
energi yang lain ketika senyawa terpapar cahaya.
b. Energi Cahaya: Energi cahaya yang diserap atau dipancarkan selama transisi ini terletak pada
bagian spektrum elektromagnetik yang terlihat, yaitu cahaya tampak.
c. Rentang Spektrum: Elektron dalam orbital d bergerak antar tingkat energi dengan
memerlukan jumlah energi yang sesuai dengan panjang gelombang cahaya tampak. Panjang
gelombang yang diserap atau dipancarkan sesuai dengan warna yang kita lihat.
 Informasi yang Diungkapkan oleh Warna:
a. Struktur Elektronik: Warna dapat memberikan petunjuk tentang konfigurasi elektron dan
struktur atom unsur transisi.
b. Lingkungan Koordinasi: Warna dapat mencerminkan lingkungan koordinasi di sekitar atom
unsur transisi dalam senyawa, seperti apakah atom tersebut terkoordinasi dengan ligand
tertentu.
c. Energi Transisi Elektronik: Perbedaan warna bisa mencerminkan perbedaan energi yang
diperlukan untuk mentransisikan elektron, yang dapat memberikan informasi tentang sifat
kimia senyawa tersebut.

7. Bangbang Pamungkas

Pertanyaan : Disebutkan bahwa titanium merupakan senyawa biokompotibel yang tidak akan ditolak
oleh tubuh manusia, namun disebutkan juga bahwa titanium jika kontak langsung dengan mata dan
kulit dapat menyebabkam iritasi, mengapa hal itu bisa terjadi?

Jawaban Kel.9 : Titanium memang dianggap biokompatibel ketika digunakan dalam implan medis
atau perangkat medis karena umumnya tidak menyebabkan reaksi imun yang signifikan. Namun,
iritasi pada mata dan kulit ketika berkontak dengan titanium terjadi karena faktor-faktor seperti
ketebalan lapisan oksida pada permukaan titanium atau kontaminasi yang mungkin ada pada
permukaannya. Selain itu, reaksi iritasi dapat dipengaruhi oleh bentuk spesifik dari titanium yang
digunakan.

Menambahkan Jawaban : Hafizh Al Afta


Titanium yg menyebabkan iritasi kulit salah satunya yaitu Titanium dioksida. Kontak dengan titanium
dioksida dapat menyebabkan iritasi kulit ringan, ditandai dengan kemerahan, bengkak, melepuh,
bersisik, dan penebalan kulit.

8. Faiq Nasiroh

Pertanyaan : Paparan vanadium dapat memiliki dampak kesehatan dan lingkungan tergantung pada
bentuk dan tingkat konsentrasinya. Beberapa dampak yang mungkin terjadi melibatkan aspek
kesehatan dan ekologi, terutama pada paparan jangka panjang dan konsentrasi tinggi. Namun, perlu
dicatat bahwa risiko kesehatan dan lingkungan dapat bervariasi tergantung pada banyak faktor,
termasuk bentuk kimia, dosis, dan lama paparan. Beberapa dampak potensialnya antara lain:

Jawaban Kel.9 :

 Dampak Kesehatan:
a. Iritasi Saluran Pernapasan: Paparan vanadium di udara dapat menyebabkan iritasi pada
saluran pernapasan, menyebabkan gejala seperti batuk, sesak napas, dan iritasi tenggorokan.
b. Kerusakan Paru-paru: Pajanan jangka panjang terhadap vanadium dalam bentuk tertentu
dapat dikaitkan dengan kerusakan paru-paru dan masalah pernapasan kronis.
c. Efek Toksik pada Sistem Saraf: Paparan tinggi dapat memengaruhi sistem saraf dan
menyebabkan gejala seperti kelemahan, pusing, atau gangguan keseimbangan.
 Dampak Lingkungan:
a. Pencemaran Udara:* Vanadium dapat mencemari udara melalui emisi industri dan
kendaraan. Pencemaran udara dapat berdampak negatif pada kualitas udara dan kesehatan
manusia.
b. Kontaminasi Tanah dan Air: Limbah industri yang mengandung vanadium dapat mencemari
tanah dan air, memengaruhi organisme hidup di dalamnya. Ini dapat berdampak pada rantai
makanan dan ekosistem air.
c. Bioakumulasi: Vanadium dapat mengalami bioakumulasi, artinya dapat berkumpul dalam
jaringan organisme hidup. Ini dapat menyebabkan konsentrasi vanadium yang tinggi dalam
organisme tertentu dalam ekosistem.

Tindakan pencegahan dan pengelolaan limbah industri, serta pemantauan tingkat paparan
vanadium, penting untuk mengurangi dampak negatifnya pada kesehatan manusia dan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai