Anda di halaman 1dari 13

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/374779548

Khutbah Jumat Singkat: 5 Ujian Manusia Di Dunia

Article · October 2023

CITATIONS READS

0 4,281

1 author:

Amir Sahidin
STAI Darul Qalam Tangerang
54 PUBLICATIONS 39 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Amir Sahidin on 17 October 2023.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Yuk,
dukung
dakwah.id
dengan
berbelanja buku
di sini

www.bukubagus.id
Ingin berlangganan materi khutbah Jumat
yang akan langsung dikirim
ke nomer WhatsApp?

Caranya mudah.

Sentuh nomor whatsApp berikut ini:

0895-8060-18090
Atau, bisa juga langsung chat WA ke nomor di atas.
‫‪www.dakwah.id‬‬

‫‪MATERI KHUTBAH JUMAT‬‬

‫‪5 UJIAN MANUSIA‬‬


‫‪DI DUNIA‬‬
‫‪Pemateri: Amir Sahidin, M.Ag‬‬

‫ات َأ ْ َا ِل َنا َمنْ‬ ‫ْ ُ ُ ْ َْ ُ َ َ َ َ‬ ‫َ ُ‬ ‫‚ ْ َ ْ َ ‚ ­َ ُ َ َ ُ ُ َ َ ْ‬


‫ƒ ْ€ َمد ُه َون ْست ِع ْينه َون ْستغ ِف ُر ُه َون ُع ْوذ ِِ ِمن و ِر أنف ِسنا وسيئ ِ‬ ‫ِإن ا„مد ِ ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ُ َ َ ُ ‚ َُ َ َ ْ ُ ْ ْ َ َ َ َ َُ ْ َ ُ ْ َ ََ ‚ ُ َ ْ َ ‚ ُ‬
‫Š ُد أن َ‰ ‚م ًدا‬ ‫›َ ْœ ِد ِه ‹ ف• م ِضل Ž ومن يض ِلل ف• ه ِادي Ž‪ .‬أŠد أن Œ ِإŽ ِإŒ ‹ وأ‬
‫ُ‬
‫َع ْب ُد ُه َو َر ُس ْو ُŽ‪.‬‬
‫‚ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫‚‬ ‫ُ َ‬ ‫َ‬ ‫ َ ُ‬ ‫َ‚‬
‫الل ُه ‚م َصل َع© َ‰ ‚م ٍد َو َع© ِآل َ‰ ‚م ٍد َ¬ا َصل ْي َت َع© ِإ ْ  َ¦ ِاه ْ› َ‪َ ¥‬و َع© ِآل ِإ ْ  َ¦ ِاه ْ› َ‪ِ ،¥‬إنك َ ِ‪ْ ¢‬ي ٌد‬
‫‚ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ َ ُ‬ ‫َ‬
‫ِ‰ ْي ٌد‪َ .‬و َ  ِرك َع© َ‰ ‚م ٍد َو َع© ِآل َ‰ ‚م ٍد َ¬ا َ  َرك َت َع© ِإ ْ  َ¦ ِاه ْ› َ‪َ ¥‬و َع© ِآل ِإ ْ  َ¦ ِاه ْ› َ‪ِ ،¥‬إنك َ ِ‪ْ ¢‬ي ٌد‬
‫َ‬
‫ِ‰ ْي ٌد‪.‬‬
‫َ َ ½ َ ‚ ْ ­َ َ ُ ْ ‚ ُ ْ َ َ ‚ ُ َ َ َ ‪َ ْ ُ ْ ُ ْ ُµ ْ َ َ ‚ ‚­ ُµ ْ ُ َµ‬‬
‫› أ ›œا ال ِذ ›¶ آمنوا اتقوا ‹ حق تقا ِت ِه وŒ ·و¶ ِإŒ وأن‪ ¥‬مس ِ´ون‪.‬‬
‫َ َ ‚ َ َ ُ ‚ُ َ َ ُ ُ َ ً َ ًْ ُ ْ ْ َ ُ َ‬
‫¾ َو َمنْ‬ ‫¾ َو َي ْغ ِف ْر َل ُ ْ‬
‫¾ ُذ ُن ْو َب ُ ْ‬ ‫¾ أ ْ َ َال ُ ْ‬
‫› أ ›½ َœا ال ِذ ْ› ­¶ آمن ْوا اتق ْوا ‹ وق ْول ْوا ق ْوŒ س ِديدا يص ِلح ل ْ‬
‫َ ََ َ َ َ ً‬
‫‹ َو َر ُس ْو ُŽ فق ْد فاز ف ْوزا َع ِظ ›ْى ًما‪.‬‬
‫ُي ِطع َ‬
‫ِ‬

‫‪1‬‬
www.dakwah.id

Kaum muslimin rahimakumullah


Pertama-tama, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat
Allah subhanahu wata’ala. Dengan nikmat dan hidayah-Nya, kita dapat
berkumpul di sini menunaikan shalat Jumat secara berjamaah.
Kedua kalinya, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang telah menyampaikan
agama yang sempurna kepada umat manusia. Semoga kita termasuk
ke dalam golongan orang-orang yang selalu berpegang teguh dengan
ajaran beliau hingga ajal menjemput kita.
Kami wasiatkan kepada diri pribadi dan kepada jamaah sekalian untuk
senantiasa bertakwa dengan sebenar-benar takwa. Yaitu senantiasa
menjalankan perintah-perintah Allah kapan pun dan di mana pun kita
berada. Demikian karena sebaik-baik bekal kita kelak untuk menuju
Allah Ta’ala adalah dengan takwa.

Kaum muslimin rahimakumullah


Sudah menjadi ketetapan bahwa Allah tidak akan membiarkan
manusia menjalani kehidupan dunia tanpa adanya ujian. Ujian manusia
ini diberikan lantaran kasih sayang Allah amat besar untuk mengetahui
siapa yang imannya benar sehingga layak baginya surga dan siapa
yang imannya dusta sehingga layak baginya neraka.
Allah Ta’ala berfiman dalam al-Quran Surah Al-‘Ankabut ayat 2-3,
َ ُ َ ْ ُ َ ْ ُ َ ‚ َ ُ ُ َ ْ َ ُ َ ْµ ُ ْ َ ُ ‚ َ َ َ
ُƒ‫ون َوَل َق ْد َف َت ‚نا ‚ال ِذ ­َ¶ ِم ْن َق ْب ِله ْم َف َل َي ْع َ َ´ ‚ن ‚ا‬
ِ › ‫ Œ يفتن‬È‫كوا أن يقولوا آمنا و‬É‫أح ِسب الناس أن ي‬
َْ َ َ ُ ‚
.Ìَ­ › ‫ ِذ ِب‬Í‫ال ِذ › ­َ¶ َص َدقوا َول َي ْع َ´ ‚ن ال‬
“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan
mengatakan, ‘Kami telah beriman,’ dan mereka tidak diuji? Dan sungguh,
Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti
mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang
yang dusta.”
Semakna dengan ayat tersebut, Khabbab bin Arat radhiyallahu ‘anhu
pernah mengeluhkan beratnya siksaan yang dideritanya kepada

2
www.dakwah.id

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.


Lantas beliau bersabda, “Wahai Khabbab, orang-orang sebelum kalian
pernah disisir kepalanya dengan sisir besi sehingga urat dan daging
terlepas dari tulangnya, tetapi mereka tidak berpaling dari agamanya. Ada
pula yang dipenggal lehernya hingga kepalanya putus, namun ia tetap
teguh dengan agamanya.” (HR. Al-Bukhari no. 6943)

Kaum muslimin rahimakumullah


Dalam berbagai literatur Islam yang ada, setidaknya ada lima bentuk
ujian manusia yang hendaknya disadari. Yaitu, (1) ujian perintah wajib
yang harus dijalankan; (2) larangan wajib yang harus ditinggalkan; (3)
kenikmatan yang harus disyukuri; (4) kesusahan yang harus bersabar
dengannya; dan (5) ujian dari musuh-musuh Islam, baik dari kalangan
jin maupun manusia.
Adapun penjelasan dari kelima hal tersebut adalah sebagai berikut.

Pertama: Ujian Perintah yang Harus Dikerjakan


Dalam Islam banyak sekali perintah-perintah yang wajib untuk
dikerjakan, sepeti shalat, zakat, puasa, haji bila mampu, berbakti kepada
orang tua, berkata jujur, dan menepati janji. Semua ini merupakan ujian
manusia yang Allah berikan untuk menguji sesiapa yang imannya jujur
dan sesiapa yang imannya dusta.
Terkait perintah-perintah ini, Rasulullah bersabda,
ْ َ
ْ.¥ُµ ‫¾ ِب ِه َفأ ُتوا ِم ْن ُه َما ْاس َت َط ْع‬
ْ ُ ‫ َو َما أ َم ْر ُت‬،‫¾ َع ْن ُه َف ْاج َت ِن ُب ْو ُه‬
ْ ُ ‫َما ­َ َœ ْي ُت‬
“Apa yang aku larang hendaknya kalian menjauhinya dan apa-apa yang
aku perintahkan kepada kalian hendaknya kalian melakukannya semampu
kalian.” (HR. Al-Bukhari no. 7288; HR. Muslim no. 1337)
Dari hadis tersebut terlihat bahwa kewajiban-kewajiban yang Allah
bebankan merupakan ujian untuk dikerjakan semampunya bukan
semaunya. Untuk itu, mari kita mengingat kembali kisah Nabi Ibarahim
‘alaihissalam, di mana Allah mengujinya dengan perintah yang wajib

3
www.dakwah.id

untuk dikerjakan.
Bahkan perintah tersebut, merupakan perintah di luar nalar manusiawi,
yaitu perintah untuk menyembelih anaknya sendiri, Ismail yang sudah
lama ditinggal di padang pasir tandus.
Namun demikian, Nabi Ibrahim ‘alaihissalam tetap melaksanakan
perintah itu, hingga ia dinyatakan lulus atas ujian tersebut (QS. Al-
Shaffat: 102-107). Karena itulah, Nabi Ibrahim ‘alaihissalam sangat
layak dinyatakan sebagai kekasih Allah (khalilullah) lantaran
kepatuhannya dalam melaksanakan perintah-perintah yang telah
diberikan.
Maka, sesiapa yang taat dan selalu mematuhi perintah-perintah
Allah, ia layak dinyatakan sebagai pemilik iman yang jujur dan layak
dinyatakan sebagai kekasih Allah.

Kedua: Ujian Larangan yang Harus Ditinggalkan


Dalam Islam juga banyak larangan yang harus ditinggalkan, seperti
minum-minuman keras atau mabuk, berjudi, berzina, berdusta, korupsi,
menipu, dan berkhianat. Semua larangan tersebut merupakan ujian
manusia yang Allah berikan untuk ditinggalkan.
Untuk itu, mari kita mengingat kembali kisah Nabi Yusuf ‘alaihissalam,
di mana Allah mengujinya dengan larangan yang harus ditinggalkan.
Nabi Yusuf ‘alaihissalam diuji dengan makar dan rayuan istri seorang
raja (imra’ah al-aziz) yang terpesona oleh ketampanannya.
Namun demikian, Nabi Yusuf ‘alaihissalam tidak tergoda untuk
melakukan perbuatan keji tersebut dan lulus dalam menghadapinya
(QS. Yusuf: 23-24). Karena kelulusan itulah Allah jadikan ia sebagai
salah satu pembesar dan orang penting dalam kerajaan.
Tidak hanya itu, Nabi Yusuf ‘alaihissalam juga dapat digolongkan
dan dijadikan contoh seorang yang mendapat perlindungan Allah
di hari tiada lindungan kecuali lindungan-Nya. Yaitu, seorang lelaki
yang diajak oleh wanita cantik lagi hartawan untuk berzina, namun
ia meninggalkannya lantaran takut kepada Allah (HR. Al-Bukhari dan

4
www.dakwah.id

Muslim).
Maka, sesiapa yang taat dan selalu menjauhi larangan-larangan
Allah, ia layak dinyatakan sebagai pemilik iman yang jujur dan layak
mendapatkan naungan Allah Ta’ala di hari kiamat.

Ketiga: Ujian Kenikmatan yang Harus Disyukuri


Dalam kehidupan manusia, Allah telah banyak sekali mengaruniakan
nikmat, baik yang terlihat, seperti harta, kesehatan, dan keluarga,
maupun nikmat yang tak terlihat, seperti sel dalam tubuh, syaraf-
syaraf, nafas, dan akal. Semua ini merupakan bentuk ujian manusia
yang Allah berikan kepada para hamba-Nya agar mereka pandai
bersyukur atas karunia yang telah diberikan atasnya.
Untuk itu, mari kita mengingat kembali kisah Nabi Sulaiman
‘alaihissalam, di mana Allah mengujinya dengan kenikmatan yang amat
agung. Kenikmatan tersebut berupa kerajaan yang menjulang tinggi,
pasukan yang kuat dari kalangan jin dan bintang, dan kemampuan
berbicara dengan binatang serta mengendalikan awan (Al-Qurthubi,
al-Jami’ li al-Ahkam Al-Qur’an, 15/202).
Namun, ini semua merupakan ujian Allah yang disadari oleh Nabi
Sulaiman ‘alaihissalam, sehingga ia berkata sebagaimana yang
diabadikan Allah dalam firman-Nya,
َ َ ََ
ْћ   ‫ أأ ْش ُك ُر أ ْم أ ْك ُف ُر ۖ َو َم ْن َش َك َر َف ِإ ­‚ َ·ا َي ْش ُك ُر ِل َن ْف ِس ِه ۖ َو َمن َك َف َر َف ِإ ‚ن َر‬ћ ­ ِ ‫ ِل َي ْب ُل َو‬ћ   ‫َٰه َذا ِمن َف ْض ِل َر‬
َ َ
.Ûٌ ْ› ‫ ك ِر‬Ýܛ ­ ِ ‫غ‬
“Ini termasuk karunia Rabbku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau
mengingkari (nikmat-Nya). Barang siapa bersyukur, maka sesungguhnya
dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barang siapa ingkar,
maka sesungguhnya Rabbku Mahakaya, Mahamulia.” (QS. Al-Naml: 40).
Dengan kesadaran tersebut, Nabi Sulaiman ‘alaihissalam lulus dari
ujian itu lantaran ia selalu menggunakan kenikmatan tersebut guna
mendekatkan diri kepada Allah. Allah pun mengabarkan bahwa ia
termasuk sebaik-baik hamba karena ketaatan dan rasa syukurnya (QS.

5
www.dakwah.id

Shad: 30).
Maka, siapa yang senantiasa bersyukur atas karunia yang Allah
berikan, ia layak dinyatakan sebagai pemilik iman yang jujur dan layak
mendapatkan gelar sebagai sebaik-baik hamba.

Keempat: Ujian Kesusahan yang Harus Disabari


Selain dari kenikmatan yang Allah karuniakan, dalam kehidupan
sehari-hari seseorang tidak akan terlepas dari sesuatu yang tidak
disenangi, baik berupa musibah, penyakit, kesusahan, maupun berbagai
hal yang tidak sesuai dengan harapan. Semua itu merupakan ujian
yang Allah berikan agar seseorang menjadi insan yang pandai bersabar.
Untuk itu, mari kita mengingat kembali kisah Nabi Ayub ‘alaihissalam,
di mana Allah mengujinya dengan penyakit yang menyerang seluruh
tubuhnya, kecuali hati dan lisannya. Sehingga dengan keduanya ia
selalu berbaik sangka dan berdzikir kepada Allah Ta’ala.
Bahkan karena penyakit yang begitu parah, Nabi Ayub dijauhi
masyarakat dan orang-orang terdekatnya, hingga diasingkan di dekat
pembuangan sampah (Al-Syaqawi, Qishah Nabiyillah Ayyub, 1). Namun,
dalam kondisi demikian Nabi Ayub ‘alaihissalam tetap bersabar, hingga
Allah pun menyatakan lulus dan menyembuhkannya dari segala
penyakit tersebut.
Demikianlah Nabi Ayub ‘alaihissalam lulus dan Allah kabarkan
kepadanya, bahwa ia termasuk dari sebaik-baik hamba karena ketaatan
dan kesabarannya atas musibah yang diberikan (QS. Shad: 38). Maka,
siapa yang senantiasa bersabar atas musibah dan kesusahan yang
ada, ia layak dinyatakan sebagai pemilik iman yang jujur dan layak
mendapatkan gelar sebagai sebaik-baik hamba.

Kelima: Ujian dari Musuh-Musuh Allah


Selain ujian perintah-larangan dan kenikmatan-kesusahan, bentuk
ujian manusia yang lain adalah adanya musuh-musuh Islam, baik dari
kalangan jin maupun manusia (QS. Fatir: 6; QS. Al-Nas: 6).

6
www.dakwah.id

Untuk itu, peperangan antara haq dan batil akan terus ada hingga hari
kiamat. Semua ini merupakan ujian, agar manusia kembali mengingat
Tuhannya, memerhatikan urusan saudaranya, dan menjaga ukhuwah
serta persatuan Islam.
Oleh karenanya, mari kita mengingat kembali kisah Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau selalu mendapat hinaan, cacian,
siksaan, bahkan mendapat ancaman serta konspirasi pembunuhan
yang dilakukan oleh orang-orang musyrik Makkah dan jin yang
menyamar menjadi manusia.
Namun demikian, Rasulullah tidak gentar dalam menyuarakan
kebenaran. Rasulullah pun sangat memperhatikan urusan kaum
muslimin dan bekerja sama untuk menjalin ukhuwah Islam demi
tercapainya cita-cita mulia, yaitu membebaskan manusia dari
peribadahan selain Allah, menuju kesucian ibadah hanya kepada-Nya.
Untuk itu, beliau adalah sebaik-baik nabi dan rasul yang diutus untuk
seluruh manusia hingga hari kiamat. Sehingga siapa yang mencintai
dan mengikuti jejak beliau, maka ia merupakan pemilik iman yang
jujur dan akan masuk surga bersama kekasih tercintanya, Rasulullah
Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam.

َ ْ ‫الذ ْكر‬  َ َß َ ْ َ ْ ُ ‚ َ ­ َ َََ ْ َْ ْ ُْ ­ ْ ُ ََ ْ ُ َ َ َ


،¥ِ ›ْ ‫ا„ ِك‬ ِ ‫ ِ·ا ِفي ِه ِمن اŒ › ِت و‬à َ › ‫ و ِإ‬Ýْ› ِ ‫ ونفع‬،¥ِ › ‫ القر ِآن الع ِظ‬ᛠِ ¾‫ ول‬⛠ِ ‹ ‫رك‬
¾ َ ‫ َه َذا َو ْاس َت ْغ ِف ُر‬âْ ‫ أ ُق ْو ُل َق ْو‬.¥ُ ›ْ ‫الس ِم ْي ُع ْال َع ِل‬
ْ ُ ‫ َوَل‬âْ ِ ¥َ ›ْ ‫‹ ْال َع ِظ‬ ‚ ‫¾ ِت َ• َو َت ُه إ ‚ن ُه ُه َو‬ ْ ُ ْ َ ْ ­ َ ‚ َ َ َ
‫ و ِمن‬ݛ ‫وتقبل ِم‬
› › ِ ِ
‚ ‫ ِإ ‚ن ُه ُه َو ْال َغ ُف ْو ُر‬،‫َف ْاس َت ْغ ِف ُر ْو ُه‬
.¥ُ ›ْ ‫الر ِح‬

KHUTBAH KEDUA
ْ َ َّ َ َ َ ُ َْ ْ ُ ُ ْ ُ ْ ُ َ َ ُ ُ ْ َ ْ َ َ ُ ُ ْ َ ْ َ َ ُ ُ َ ْ َ­ ‚ َ ْ َ ْ ‚
‫ات أ َا ِل َنا َم ْن‬ِ ‫ئ‬ ‫ي‬ ‫س‬‫و‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫س‬ ‫ف‬
ِ ِ‫ن‬‫أ‬ ‫ر‬‫و‬ ‫ن‬ ‫م‬ِ ِ ِ ‫ƒ €مده ونست ِعينه ونستغ ِفره ونعو‬
 ‫ذ‬ ِ ِ ‫ِإن ا„مد‬
ُ ‚ َ َ ْ ََ ُ ‚ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ َُ َ َ َ َ ْ ْ ُ ْ َ َ َُ ‚ ُ َ َ ُ
‫Š ُد أن َ‰ ‚م ًدا‬ ‫ أŠد أن Œ ِإŽ ِإŒ ‹ وأ‬.Ž ‫›َ ْœ ِد ِه ‹ ف• م ِضل Ž ومن يض ِلل ف• ه ِادي‬
ُ
.Žُ ‫َع ْب ُد ُه َو َر ُس ْو‬

7
www.dakwah.id
َ ‚ َ َ ‚ َ ُ َ ُ َ  ‚َ
‫ ْي ٌد‬¢ِ َ ‫ ِإنك‬،¥َ ›ْ ‫ َو َع© ِآل ِإ ْ  َ¦ ِاه‬¥َ ›ْ ‫الل ُه ‚م َصل َع© َ‰ ‚م ٍد َو َع© ِآل َ‰ ‚م ٍد َ¬ا َصل ْي َت َع© ِإ ْ  َ¦ ِاه‬
َ ‚ َ َ ْ َ ُ َ ُ َ ْ َ
‫ ْي ٌد‬¢ِ َ ‫ ِإنك‬،¥َ ›ْ ‫ َو َع© ِآل ِإ ْ  َ¦ ِاه‬¥َ ›ْ ‫ َو َ  ِرك َع© َ‰ ‚م ٍد َو َع© ِآل َ‰ ‚م ٍد َ¬ا َ  َر ك َت َع© ِإ ْ  َ¦ ِاه‬.‫ِ‰ ْي ٌد‬
َ
.‫ِ‰ ْي ٌد‬
َ ْ ُ ْ ُ ْ µُ ْ َ َ ‚ ‚­ µُ ْ ُ َµ َ َ َ ُ ‚ َ َ ْ ُ ‚ ْ ُ َ َ­ ْ ‚ َ ½ َ َ
.‫ مس ِ´ون‬¥‫› أ ›œا ال ِذ ›¶ آمنوا اتقوا ‹ حق تقا ِت ِه وŒ ·و¶ ِإŒ وأن‬
ُ ْ َ ‚ َ
.‫أما بعد‬
Kaum muslimin rahimakumullah
Dalam khutbah yang kedua ini, Khatib ingin menyimpulkan materi
yang telah dijelaskan sebelumnya. Bahwa kehidupan dunia ini
merupakan ujian yang setidaknya mencakup lima hal penting, yaitu:
(1) perintah wajib untuk dikerjakan; (2) larangan untuk ditinggalkan;
(3) kenikmatan untuk disyukuri; (4) kesusahan untuk disabari; dan
(5) adanya musuh-musuh Islam agar kaum muslimin kembali kepada
Tuhannya dan saling merekatkan ukhuwah Islam. Semoga kita
termasuk orang-orang yang lulus dalam menghadapi ujian-ujian
tersebut dan kelak Allah masukan ke dalam surga-Nya, amin ya Rabb.
Kaum muslimin rahimakumullah
Demikian khutbah yang dapat kami sampaikan, mari kita tutup khutbah
kali ini dengan berdoa kepada Allah.
ْ‫ات َو ِمن‬ َ َ ْ َ َ ْ َْ َ ْ ْ َ َْْ َ َ ْ َ ‚­ َ َ َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ ْ ­ ‚ ُ ‚ َ
ِ ‫م‬ä‫حيا وا‬ä‫ و ِمن ِفتـن ِة ا‬Éِ  ‫اب الق‬ ِ ‫ و ِمن عذ‬،¥é ‫اب‬ َ ِ ‫ أعوذ ِبك ِمن عذ‬ћ ‫اللهـم ِإ‬
.‫الد ‚ج ِال‬ ‚ ‫س ْيح‬ä‫ا‬
ِ َ ْ ‫ِف ْت َـن ِة‬
ِ
َ  َ ½ ‚ َ ‚ ©َ ‫‹ َو َم َ•ئ َك َت ُه ُي َص ½ل ْو َن َع‬ َ ‫إ ‚ن‬
.‫ َ › أ ›½ َœا ال ِذ ْ› ­َ¶ َء َام ُن ْوا َصل ْوا َعل ْي ِه َو َس ُ´ ْوا ت ْس ِل ›ْى ًما‬،Ý› ِ ‫الن‬ ِ ِ
َ
َ.Ì­ ْ ‫ ِع‬¢ ْ
› ‫ َاب ِة َر ُس ْو ِل ‹ِ أ‬í
َ  َ َ î ُ ‫ َع ْن‬â‫‹ َت َع َا‬ ُ ï َ › ­ ِ ‫َا ‚لل ُه ‚م َص ل َع َ© ُ َ‰ ‚م ٍد َو َع َ© ِآل ُ َ‰ ‚م ٍد َو َر‬
َð ْ ْ َð ْ َ ْ ْ َ ْ ْ ْ
.‫ات‬ َ ْ َ ْ ُ
ِ ‫م واŒمو‬ñ‫ات اŒحي ِاء ِم‬ ­ َ ْ ِ ‫ؤ ِمن‬ä‫ا‬ُ ‫ َو‬Ì­ › ‫ؤ ِم ِن‬ä‫ا‬ ُ ‫ َو‬،‫ات‬ ُ ْ ‫ َو‬Ìَ­ › ْ ´ِ ِ ‫َا ‚لل ُه ‚م ْاغ ِف ْر ِل ْ ُ´ ْس‬
ِ ´َ ِ ‫ ْس‬ä‫ا‬
ُ.‫ َوَأر ­َ ْال َب ِاط َل َ ِط ً• َو ْار ُز ْق َنا ْاجت َن َابه‬،‫قا َو ْار ُز ْق َنا ات َب َاع ُه‬ô ‫ا„ ‚ق َح‬ َ ْ َ­ َ ‚ ُ ‚ َ
ِ  ِ ‫اللهم أ ِر‬
ً َ َ ­ ‚ ُ ْ َْ َ ْ َ ­ ُْ َ َ ‚ُ َ ‚ ُ َ َ َ َْ ْ ََ ْ َ َ‚ َ
.‫ ِإماما‬̛ ‫ واجعلنا ِل´ت ِق‬Ìٍ › ‫ر بنا هب لنا ِمن أزو ِاجنا وذر › ِتنا قرة أع‬

8
‫‪www.dakwah.id‬‬
‫اب ‚‬
‫الن ِار‪.‬‬ ‫اŒ ِخ َر ِة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ َ‬
‫َ ‚َ َ ­ ½ َْ َ َ َ ً َ ­ ‪ß‬‬
‫ر بنا آ ِتنا ِ ›‪ á‬الدنيا حسنة و ِ ›‪á‬‬
‫ُس ْب َح َان َر ب َك َر ب ْال ِع ‚ز ِة َ ‚ا َي ِص ُف ْو َن‪َ ،‬و َس َ• ٌم َع َ© ْ ُ‬
‫ا‪ْ ä‬ر َس ِل ْ › ­َ‪.Ì‬‬
‫ْ َ‬ ‫َ َْ ُ ‚‬
‫ƒ َر ب ال َع ِا‪Ìَ­ › ْ ø‬‬
‫ا„ ْمد ِ ِ‬ ‫و‬

‫‪9‬‬

‫‪View publication stats‬‬

Anda mungkin juga menyukai