Pengeluaran Ke FTZ
Pengeluaran Ke FTZ
NOTA DINAS
NOMOR ND-430/BC.03/2022
Yth : 1. Para Kepala Kantor Wilayan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
2. Para Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai
Dari : Direktur Fasilitas Kepabeanan
Sifat : Segera
Lampiran : -
Hal : Penegasan Mengenai Dokumen Pengeluaran Barang dari Tempat
Penimbunan Berikat (TPB) ke Kawasan Perdagangan Bebas dan
Pelabuhan Bebas (Kawasan Bebas)
Tanggal : 07 Juni 2022
1. Berdasarkan Pasal 67 ayat (1) Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai (Perdirjen BC)
nomor PER-7/BC/2021 tentang Tata Laksana Pemasukan dan Pengeluaran Barang Ke Dan
Dari Tempat Penimbunan Berikat, pengeluaran barang dari TPB ke Kawasan Bebas
dilakukan dengan menggunakan dokumen BC 2.5 dalam hal barang yang dikeluarkan ke
Kawasan Bebas mengandung barang impor, atau dokumen BC 4.1 dalam hal barang yang
dikeluarkan ke Kawasan Bebas berasal dari TLDDP;
2. Berdasarkan Pasal 26 ayat (2) Perdirjen BC nomor PER-01/BC/2016 Tentang Tata Laksana
Pusat Logistik Berikat sebagaimana telah diubah dengan Perdirjen BC nomor PER-
11/BC/2018, pengeluaran barang asal luar daerah pabean dari Pusat Logistik Berikat
(PLB) untuk mendukung industri di Kawasan Bebas diberitahukan dengan dokumen
pemberitahuan impor barang dari PLB (BC 2.8).
5. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, dengan ini kami sampaikan penjelasan bahwa:
a. Berdasarkan Pasal 22 ayat (2) PMK Nomor 34/PMK.04/2021, diamanatkan kebijakan
penyederhanaan dokumen pemberitahuan pabean untuk pemasukan barang ke Kawasan
Bebas asal Kawasan Bebas lain, TPB, dan KEK, dari sebelumnya terdiri dari dua
dokumen (pemberitahuan pabean pada saat pengeluaran barang dari Kawasan Bebas
lain, TPB, dan KEK, serta pemberitahuan pabean pada saat pemasukan barang ke
Kawasan Bebas), menjadi hanya satu dokumen (pemberitahuan pabean pada saat
pengeluaran barang dari Kawasan Bebas lain, TPB, dan KEK);
b. Selanjutnya, sesuai Pasal 42 ayat (4), Pasal 125 ayat (1) huruf a, dan Pasal 125 ayat (1)
huruf b Perdirjen BC nomor PER-22/BC/2021, dokumen pemberitahuan pengeluaran
barang dari TPB/PLB ke Kawasan Bebas diubah dari sebelumnya menggunakan
dokumen BC 2.5/BC 4.1/BC 2.8 menjadi menggunakan dokumen BC 2.7;
c. Adapun gambaran perubahan skema pemberitahuan pabean sesuai Pasal 22 ayat (2)
PMK Nomor 34/PMK.04/2021 serta Pasal 42 ayat (4) Perdirjen BC nomor PER-
22/BC/2021 sebagai berikut:
Setelah PMK Nomor
Sebelum PMK Nomor
34/PMK.04/2021 & Perdirjen
Jenis kegiatan 34/PMK.04/2021 & Perdirjen BC
BC
nomor PER-22/BC/2021
nomor PER-22/BC/2021
Pengeluaran dari TPB 1) Pengusaha TPB membuat BC 1) Pengusaha TPB membuat BC 2.7
selain PLB ke Kawasan 2.5 atau BC 4.1
2) Pengusaha Kawasan Bebas
2) Pengusaha Kawasan Bebas
Bebas mendasarkan BC 2.7 yang dibuat
membuat PPFTZ-02
oleh TPB untuk proses
pemasukan barang ke Kawasan
Bebas
Pengeluaran dari PLB ke 1) Pengusaha Kawasan Bebas 1) Pengusaha PLB membuat BC 2.7
Kawasan Bebas sebagai importir melalui PLB 2) Pengusaha Kawasan Bebas
membuat BC 2.8 mendasarkan BC 2.7 yang dibuat
2) Pengusaha Kawasan Bebas juga oleh PLB untuk proses
membuat PPFTZ-02 pemasukan barang ke Kawasan
Bebas
d. Namun demikian, dalam rangka menerapkan kebijakan Pasal 22 ayat (2) PMK Nomor
34/PMK.04/2021 diperlukan pengembangan pada CEISA FTZ dan penerapan CEISA 4.0
pada sistem TPB dan FTZ. Saat ini, pengembangan sistem dan penerapan CEISA 4.0
tersebut masih dalam proses. Berdasarkan Pasal 124 ayat (3) Perdirjen BC nomor PER-
22/BC/2021, selama kondisi masih memerlukan penyesuaian SKP:
1) Pengeluaran barang dari TPB ke Kawasan Bebas sudah menggunakan BC 2.7 sesuai
Pasal 42 ayat (4) Perdirjen BC nomor PER-22/BC/2021; dan
2) Untuk proses pemasukan barang sebagaimana angka 1) ke Kawasan Bebas,
pengusaha Kawasan masih tetap perlu membuat dokumen PPFTZ-02 .
e. Berkenaan dengan teknis penggunaan dokumen BC 2.7 untuk pengeluaran barang dari
TPB ke Kawasan Bebas:
1) Pejabat Bea dan Cukai di Kantor Pabean yang mengawasi Kawasan Bebas
melakukan perekaman data perizinan pada CEISA TPB mengenai identitas pengusaha
Kawasan Bebas sebagai penerima barang, dengan menggunakan nomor izin usaha
dari Badan Pengusahaan Kawasan sebagai pengganti nomor keputusan penetapan
TPB;
2) Proses “Gate In” di Kawasan Bebas adalah saat proses “Gate Out” barang dari
Kawasan Pabean untuk masuk ke Kawasan Bebas;
3) Pejabat Bea dan Cukai di Kawasan Bebas perlu melakukan perekaman “Gate In” di
Kawasan Bebas pada CEISA TPB bersamaan ketika proses “Gate Out” barang dari
Kawasan Pabean untuk masuk ke Kawasan Bebas.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerja sama Saudara diucapkan terima kasih.
Tembusan:
1. Direktur Jenderal Bea dan Cukai
2. Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai