Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum Wr. Wb.

Kaum muslimin dan juga muslimat sekalian, marilah kita mengucapkan syukur kepada Allah
SWT atas limpahan rezeki dan rahmat-Nya kita dapat berkumpul tanpa adanya hambatan
sama sekali pada hari ini. Kemudian, shalwat dan salam kita ucapkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang membawa umat manusia kepada Islam dan jalan kebenaran.
Pidato yang akan saya sampaikan kali ini menerangkan betapa pentingnya menjaga lisan.
Menjaga lisan adalah salah satu akhlak yang baik dan menjadi hal yang perlu untuk
dibiasakan agar lisan tidak menjadi pisau yang dapat melukai orang lain dan diri sendiri.
Kita pernah mendengar kalimat ‘talk less do more’ yang sangat familiar di telinga. Kurangi
berbicara dan perbanyaklah melakukan sesuatu. Kalimat yang singkat namun memiliki
banyak pesan yang dapat diambil terutama dalam kondisi di lingkungan saat ini. Orang-orang
seolah berlomba-lomba untuk melontarkan berbagai opini dan menyerang lawan bicara,
namun sudahkah kita berhenti sejenak dan berfikir akan dampak dari setiap perkataan yang
dikeluarkan?
Hadirin sekalian,
Pesan dari kalimat sederhana “talk less” ini bahkan sudah disampaikan sejak zaman Nabi
Muhammad `, dari Abu Hurairah a bahwa Rasulullah ` bersabda, “Barang siapa yang beriman
kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” (H.R.
Al-Bukhari)
Hal lain yang perlu kita sadari di zaman yang serba canggih seperti saat ini adalah, kita dapat
dengan mudah menebar kebaikan atau bahkan keburukan melalui jari-jari tangan kita hanya
dalam seper-sekian detik. Perkataan yang harus kita pertanggungjawabkan baik di dunia
maupun di akhirat kelak bukan hanya perkataan secara langsung melalui mulut, namun juga
perkataan-perkataan yang tersebar di media sosial.
Menjaga lisan agar tidak berkata kotor adalah kebaikan. Berkata (berucap) yang mengundang
keridhoan Allah namun dia tidak memperhatikan apa yang diucapkan akan mendatangkan
kebaikan dari Allah. Kita bisa memilih menjadi orang yang menebar keburukan dan
kebencian melalui lisannya atau menjadi orang yang dapat menebar kebaikan melalui
perkataan yang positif dan menebar manfaat dengan melakukan hal-hal yang kreatif.
Berkontribusi dalam berbagai macam kegiatan positif dapat dimulai dari diri sendiri. Mulai
membiasakan diri untuk lebih banyak berbuat dibandingkan mengeluh dan mulai disiplin
untuk mengerjakan hal-hal kecil yang menjadi kewajiban kita. Jika sudah dimulai dari diri
sendiri, maka kita dapat dengan mudah ikut berkontribusi dalam kegiatan yang lebih besar
baik di lingkungan kampus, tempat kerja, hingga di lingkungan masyarakat.
Berkat beliau kita jadi mengerti akan berbagai macam tindakan yang baik dan benar, serta
terlepas dari zaman jahililyah. Berkat beliau kita semua dibimbing untuk dapat berjalan ke
jalan penuh cahaya iman dan juga takwa kepada Allah SWT.
Maka dari itu, sebagai umat Islam kita diharuskan untuk mendahulukan kecintaan kita
terhadap Allah SWT dan Rasul-Nya dalam hati ini dibandingkan dengan hal-hal lainnya yang
bersifat duniawi. Ingat bahwa hidup di dunia ini hanya sesaat dan akhirat adalah yang lebih
kekal.
Sekian yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya saya memohon maaf.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai