Disusun oleh :
Agus Suhananto
Achmad Fariadi
Sudadi Kirmowiyoto
Kata Penghantar
Daftar Isi
Bab Pendahuluan
A. Latar Belakang
Bab Pembahasan
A. Teori
B. Contoh konkrit
C. Analisis
D. Kesimpulan
BAB I
Untuk zaman sekarang, taat kepada Allah dan Rasul-Nya cukup mudah
kita dapatkan baik dari sumber tertulis maupun sumber lainnya. Jadi tidak ada
alasan untuk membuat satu perbuatan yang melanggar perintah Allah atau
Rasulullah dengan alasan tidak tahu, karena apabila telah berikrar dengan
keimanan dan keislaman, maka semua hal yang menyertai predikat tersebut
haruslah kita laksanakan.
BAB II
A. TEORI
a. pengertian taat
Taat dapat diartikan patuh. Dengan kata lain, taat adalah upaya untuk
selalu mengikuti petunjuk Allah dengan cara melaksanakan perintah dan menjauhi
segala larangan-Nya. Ketaatan seseorang kepada Allah sangat bergantung
kepada keimanannya. Semakin kuat imannya maka semakin taat kepada
Allah. Kalau taat kepada Allah swt., kita juga harus taat kepada Rasulullah.
Firman Allah swt.:
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil
amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu,
maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (Sunahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian yang demikian itu lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya “. (Surah An-Nisa’ [4]:59)
Ada 3 makna taat kepada Allah swt., yaitu taat bermakna patuh, penurut dan
tunduk.
a.Taat Bermakna Patuh
Taat bermakna patuh adalah mematuhi perintah Allah swt. dan
menjauhi larangannya. Perintah Allah, contohnya salat, puasa, dan menunaikan
zakat. Sementaraitu, yangdilarangAllah,
sepertiminumminumanyangmemabukkan, meninggalkan salat fardu, berjudi, dan
mengambil hak orang lain.
Taat bermakna penurut adalah menuruti semua aturan yang bersumber
dari ajaran Islam. Contohnya, yang tercantum dalam surah Al-Maidah ayat 6,
yang menerangkan jika kita hendak melaksanakan salat harus ada aturan, yaitu
harus berwu«u atau bertayamum.
Setiap mukmin diwajibkan taat kepada Allah dan Rasul-Nya yang sesuai
dengan firman Allah dan Hadist Nabi.
Kata taat berasal dari bahasa arab طاع طاعة يطيعdalam bahasa indonesiah
diartikan dengan tunduk dan patuh, dalam hadis rasulullah taat diartikan oleh
beberapa hadis sebagai berikut :
Dari Abi Huraurah ra, Ia berkata, telah bersabda Rasullah Saw : Orang
yang taat padaku maka sesungguhnya dia taat pada Allah dan siapa yang engkar
padaku maka sesungguhnya dia engkar kepada Allah, orang yang patuh kepada
pemimpin, maka sesungguhnya dia patuh kepadaku, dan orang engkar kepada
pemimpinnya, sesungguhnya dia orang yang engkar kepadaku
Dengar dan patuh merupakan kewajiban setiap muslim apa yang kita
senangi atau kita benci selama tidak disuruh untuk berbuat maksiat maka apabila
di suruh untuk berbuat maksiat maka tidak dengan dan yang taati
bahwa abu hurairah mendengar rasulullah bersabda apa yang telah aku
larang kepada kamu sekalian maka jauhilah dan apa yang telah aku perintahkan
kepada kamu sekalian maka lakukanlahsesungguhnya yang merusakkan umat
sebelum kamu sekalian adalah banyak nya pertanyaan pertanyaan dan perbedaan
mereka terhadap nabi nabi mereka.
B. CONTOH KONKRIT
a) melaksanakan salat fardu lima waktu dengan ikhlas dalam hati;
b) menunaikan zakat atau sebagian hartanya di jalan Allah;
c) berpuasa di bulan Ramadan;
d) melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu melaksanakannya;
e) berbuat baik dan berbakti kepada kedua orang tua;
f) menjaga sopan santun ketika berbicara;
g) jujur memegang amanah yang diberikan;
h) sabar ketika tertimpa musibah, dan bersyukur ketika mendapat rezeki;
i) selalu berkalimah thayyibah, tidak berkata-kata kotor;
j) selalu berbuat dan beramal saleh;
k) saling menasihati dengan haq dan kesabaran.
C. ANALISIS
Seperti yang di jabarkan di bab contoh konkrit , contoh sholat 5 waktu hal
itu ahrus dilakukan (taat melaksanakan perintah allah) karena hal itu ada dalam al
–qur’an.
Hal hal yang dilakukan untuk menju ketaatan harus melalui kontak mata
atau batin dan menghasilkan komunikasi dilanjutkan dengan memahami lawan
komunikasi berakhir pada akrab,kenal ,bersahabat begitu pula kepada Allah
dengan cara memahami firman nya dan juga dalam bentuk berdoa (meminta
petunjuk) dalam hal ini ketaatan tak hanya sami’na wa ato’na namun juga harus
memakai akal karena seperti yang dibahas diatas kita harus memahami lawan
komunikasi.
D. KESIMPULAN
1. Barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan bertakwa
kepada-Nya maka mereka adalah orang-orang yang beruntung.
2. Dan barang siapa yang kafir terhadap Allah atau Rasul-rasul-Nya maka orang-
orang itu telah sesat dengan kesesatan yang jauh.