Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SYAKHSIYAH ISLAMIYYAH “KETAATAN”

Nama Dosen Pengampu Mata Kuliah


Karmuji Abu Safar, M.A

Disusun oleh :
Agus Suhananto
Achmad Fariadi
Sudadi Kirmowiyoto

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


PERGURUAN TINGGI DA’WAH ISLAM
2023 M / 1445 H
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, Saya Panjatkan


Atas Segala Rahmat, Hidayah Serta Ridhanya. Atas Terselesaikanya Makalah
Yang Berjudul “ Taat kepada allah dan rasul nya”. Penulisan Makalah Merupakan
Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Hadits Untuk Menambahkan Nilai Kelompok
Siswa MAN 3 KEDIRI Kelas XII IIK1
Makalah Ini Kami Susun Dengan Maksimal Dengan Kerja Sama
Kelompok Kami Dan Mendapatkan Bantuan Dari Berbagai Pihak Sehingga Dapat
Memperlancar Pembuatan Makalah Ini.
Terlepas Dari Semua Itu, Kami Menyadari Sepenuhnya Bahwa Masih Ada
Kekurangan Baik Dari Segi Susunan Kalimat Maupun Tata Bahasanya. Oleh
Karena Itu Degan Tangan Terbuka Kami Menerima Segala Saran Dan Kritik Dari
Pembaca Agar Kami Dapat Memperbaiki Makalah Ini.
Akhir Kata Kami Berharap, Semoga Makalah Ini Dapat Memberikan
Manfaat Maupun Inspitasi Teradap Pembaca.

Kandangan, 17 Sebtember 2019


DAFTAR ISI

Kata Penghantar

Daftar Isi

Bab Pendahuluan

A. Latar Belakang

Bab Pembahasan

A. Teori

B. Contoh konkrit

C. Analisis

D. Kesimpulan
BAB I

A. Latar Belakang Masalah

Islam mengajarkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Ada banyak


bentuk ketaatan yang harus dilaksanakan, seperti shalat, zakat, puasa, dan lain
sebagainya. Secara umum taat kepada Allah berarti berusaha untuk melaksanakan
perintahperintah-Nya dan tidak melanggar larangan-larangan-Nya. Sedangkan taat
kepada Rasul-Nya berarti berusaha melaksanakan risalah yang diajarkan dalam
artian meneladani perilaku Nabi Muhammad Saw. sebagai representasi bahwa
beliau adalah uswatun hasanah (teladan baik).

Ketaatan kepada Allah, amatlah sederhana, yaitu melaksanakan kewajiban


sebagai muslim yang tertuang dalam rukun Islam. Adapun ketaatan terhadap
Rasulullah adalah melazimi sunnah beliau sebagai pedoman dan panduan hidup.
Allah tidak pernah menurunkan suatu hukum yang memberatkan manusia, baik
secara fisik maupun rohani, kecuali sesuai dengan kemampuan manusia untuk
melaksanakannya. Demikian juga pola kehidupan Rasulullah adalah pola yang
semua orang bisa mengikutinya, seperti cara bergaul, rumah tangga serta
hubungan sosial kemasyarakatan.
Kemudian Allah mengisyaratkan bahwa, sebagai manusia biasa,
Rasulullah hanya bertugas menyampaikan risalah-Nya. Tidak lebih dari itu, oleh
karena itu tidak ada alasan bagi kita dengan menyatakan bahwa dosa-dosa ataupun
kesalahan kita telah ditanggung oleh Rasulullah. Itu adalah kekeliruan besar.
Rasulullah hanya menyampaikan ajaran dan wahyu, selebihnya apabila kita tidak
mengikuti apa yang diperintahkan niscaya kita akan menanggung sendiri
akibatnya.

Untuk zaman sekarang, taat kepada Allah dan Rasul-Nya cukup mudah
kita dapatkan baik dari sumber tertulis maupun sumber lainnya. Jadi tidak ada
alasan untuk membuat satu perbuatan yang melanggar perintah Allah atau
Rasulullah dengan alasan tidak tahu, karena apabila telah berikrar dengan
keimanan dan keislaman, maka semua hal yang menyertai predikat tersebut
haruslah kita laksanakan. 

BAB II

A. TEORI
a. pengertian taat

Taat dapat diartikan patuh. Dengan kata lain, taat adalah upaya untuk
selalu mengikuti petunjuk Allah dengan cara melaksanakan perintah dan menjauhi
segala larangan-Nya. Ketaatan seseorang kepada Allah sangat bergantung
kepada keimanannya. Semakin kuat imannya maka semakin taat kepada
Allah. Kalau taat kepada Allah swt., kita juga harus taat kepada Rasulullah.
Firman Allah swt.:

Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil
amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu,
maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (Sunahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian yang demikian itu lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya “. (Surah An-Nisa’ [4]:59)

Dalam Al-Qur’an, surah An-Nisa’ [4]:59, orang beriman harus taat kepada Allah,


rasul, ataupun ulil amri. Ulil amri di sini, yaitu pemimpin yang taat kepada Allah
dan rasul-Nya.

Ada 3 makna taat kepada Allah swt., yaitu taat bermakna patuh, penurut dan
tunduk.
a.Taat Bermakna Patuh

     Taat bermakna patuh adalah mematuhi perintah Allah swt. dan
menjauhi larangannya. Perintah Allah, contohnya salat, puasa, dan menunaikan
zakat. Sementaraitu, yangdilarangAllah,
sepertiminumminumanyangmemabukkan, meninggalkan salat fardu, berjudi, dan
mengambil hak orang lain.

b. Taat Bermakna Penurut

     Taat bermakna penurut adalah menuruti semua aturan yang bersumber
dari ajaran Islam. Contohnya, yang tercantum dalam surah Al-Maidah ayat 6,
yang menerangkan jika kita hendak melaksanakan salat harus ada aturan, yaitu
harus berwu«u atau bertayamum.

c. Taat Bermakna Tunduk

     Taat bermakna tunduk adalah tunduk terhadap qada dan qadar yang datangnya


dari Allah swt., seperti kita tunduk bahwa Allah swt. menetapkan manusia hanya
boleh beribadat kepada Allah.

b. Hadis yang berkaitan dengan tema

Setiap mukmin diwajibkan taat kepada Allah dan Rasul-Nya yang sesuai
dengan firman Allah dan Hadist Nabi.

Kata taat berasal dari bahasa arab ‫ طاع طاعة يطيع‬dalam bahasa indonesiah
diartikan dengan tunduk dan patuh, dalam hadis rasulullah taat diartikan oleh
beberapa hadis sebagai berikut :

Dari Abi Huraurah ra, Ia berkata, telah bersabda Rasullah Saw : Orang
yang taat padaku maka sesungguhnya dia taat pada Allah dan siapa yang engkar
padaku maka sesungguhnya dia engkar kepada Allah, orang yang patuh kepada
pemimpin, maka sesungguhnya dia patuh kepadaku, dan orang engkar kepada
pemimpinnya, sesungguhnya dia orang yang engkar kepadaku

Dengar dan patuh merupakan kewajiban setiap muslim apa yang kita
senangi atau kita benci selama tidak disuruh untuk berbuat maksiat maka apabila
di suruh untuk berbuat maksiat maka tidak dengan dan yang taati

bahwa abu hurairah mendengar rasulullah bersabda apa yang telah aku
larang kepada kamu sekalian maka jauhilah dan apa yang telah aku perintahkan
kepada kamu sekalian maka lakukanlahsesungguhnya yang merusakkan umat
sebelum kamu sekalian adalah banyak nya pertanyaan pertanyaan dan perbedaan
mereka terhadap nabi nabi mereka.

B. CONTOH KONKRIT
a) melaksanakan salat fardu lima waktu dengan ikhlas dalam hati;
b) menunaikan zakat atau sebagian hartanya di jalan Allah;
c) berpuasa di bulan Ramadan;
d) melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu melaksanakannya;
e) berbuat baik dan berbakti kepada kedua orang tua;
f) menjaga sopan santun ketika berbicara;
g) jujur memegang amanah yang diberikan;
h) sabar ketika tertimpa musibah, dan bersyukur ketika mendapat rezeki;
i) selalu berkalimah thayyibah, tidak berkata-kata kotor;
j) selalu berbuat dan beramal saleh;
k) saling menasihati dengan haq dan kesabaran.

C. ANALISIS

Ketaatan seorang hamba pada Rabb-Nya diwujudkan dalam takwa. Patuh


melaksanakan segala perintah-Nya, dan meninggalkan segenap larangan-Nya.
Bagi kaum Muslim, ketaatan kepada Allah ini juga harus disertai ketaatan kepada
Rasulullah.

Seperti yang di jabarkan di bab contoh konkrit , contoh sholat 5 waktu hal
itu ahrus dilakukan (taat melaksanakan perintah allah) karena hal itu ada dalam al
–qur’an.

Hal hal yang dilakukan untuk menju ketaatan harus melalui kontak mata
atau batin dan menghasilkan komunikasi dilanjutkan dengan memahami lawan
komunikasi berakhir pada akrab,kenal ,bersahabat begitu pula kepada Allah
dengan cara memahami firman nya dan juga dalam bentuk berdoa (meminta
petunjuk) dalam hal ini ketaatan tak hanya sami’na wa ato’na namun juga harus
memakai akal karena seperti yang dibahas diatas kita harus memahami lawan
komunikasi.
D. KESIMPULAN

1. Barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan bertakwa
kepada-Nya maka mereka adalah orang-orang yang beruntung.
2. Dan barang siapa yang kafir terhadap Allah atau Rasul-rasul-Nya maka orang-
orang itu telah sesat dengan kesesatan yang jauh.

Anda mungkin juga menyukai