Anda di halaman 1dari 7

TUGAS AGAMA

MAKALAH
TAAT KEPADA ALLAH DAN RASUL
NYA

KELOMPOK 5:
1. Azis Saputra
2. Abim Rista Ludfianto
3. M. Ramli
4. Harfan Pujiarto
5. M. Zulfan Yasir
6. Bilal Adytiono
7. Fatih Rizki
8. Fahzan Aqila Haya R
KATA PENGANTAR

Dengan Mengucapkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, Saya Panjatkan Atas
Segala Rahmat, Hidayah Serta Ridhanya. Atas Terselesaikanya Makalah Yang Berjudul “
Taat kepada allah dan rasul nya”. Penulisan Makalah Merupakan Salah Satu Tugas Mata
Pelajaran Agama Islam Untuk Menambahkan Nilai Kelompok Siswa SMK Amaliyah Jakarta
Selatan Kelas XI AKL
Makalah Ini Kami Susun Dengan Maksimal Dengan Kerja Sama Kelompok Kami
Dan Mendapatkan Bantuan Dari Berbagai Pihak Sehingga Dapat Memperlancar Pembuatan
Makalah Ini.
Terlepas Dari Semua Itu, Kami Menyadari Sepenuhnya Bahwa Masih Ada
Kekurangan Baik Dari Segi Susunan Kalimat Maupun Tata Bahasanya. Oleh Karena Itu
Degan Tangan Terbuka Kami Menerima Segala Saran Dan Kritik Dari Pembaca Agar Kami
Dapat Memperbaiki Makalah Ini.
Akhir Kata Kami Berharap, Semoga Makalah Ini Dapat Memberikan Manfaat
Maupun Inspitasi Teradap Pembaca.

Depok, 13 Agustus 2022


DAFTAR ISI

Kata Penghantar
Daftar Isi
Bab Pendahuluan
A. Latar Belakang
Bab Pembahasan
A. Teori
B. Contoh konkrit
C. Analisis
D. Kesimpulan
BAB I

A. Latar Belakang Masalah

Islam mengajarkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Ada banyak bentuk
ketaatan yang harus dilaksanakan, seperti shalat, zakat, puasa, dan lain sebagainya. Secara
umum taat kepada Allah berarti berusaha untuk melaksanakan perintahperintah-Nya dan
tidak melanggar larangan-larangan-Nya. Sedangkan taat kepada Rasul-Nya berarti berusaha
melaksanakan risalah yang diajarkan dalam artian meneladani perilaku Nabi Muhammad
Saw. sebagai representasi bahwa beliau adalah uswatun hasanah (teladan baik).

Ketaatan kepada Allah, amatlah sederhana, yaitu melaksanakan kewajiban sebagai


muslim yang tertuang dalam rukun Islam. Adapun ketaatan terhadap Rasulullah adalah
melazimi sunnah beliau sebagai pedoman dan panduan hidup. Allah tidak pernah
menurunkan suatu hukum yang memberatkan manusia, baik secara fisik maupun rohani,
kecuali sesuai dengan kemampuan manusia untuk melaksanakannya. Demikian juga pola
kehidupan Rasulullah adalah pola yang semua orang bisa mengikutinya, seperti cara bergaul,
rumah tangga serta hubungan sosial kemasyarakatan.

Kemudian Allah mengisyaratkan bahwa, sebagai manusia biasa, Rasulullah hanya


bertugas menyampaikan risalah-Nya. Tidak lebih dari itu, oleh karena itu tidak ada alasan
bagi kita dengan menyatakan bahwa dosa-dosa ataupun kesalahan kita telah ditanggung oleh
Rasulullah. Itu adalah kekeliruan besar. Rasulullah hanya menyampaikan ajaran dan wahyu,
selebihnya apabila kita tidak mengikuti apa yang diperintahkan niscaya kita akan
menanggung sendiri akibatnya.

Untuk zaman sekarang, taat kepada Allah dan Rasul-Nya cukup mudah kita dapatkan
baik dari sumber tertulis maupun sumber lainnya. Jadi tidak ada alasan untuk membuat satu
perbuatan yang melanggar perintah Allah atau Rasulullah dengan alasan tidak tahu, karena
apabila telah berikrar dengan keimanan dan keislaman, maka semua hal yang menyertai
predikat tersebut haruslah kita laksanakan. 
BAB II

A. TEORI

a. pengertian taat

Taat dapat diartikan patuh. Dengan kata lain, taat adalah upaya untuk selalu
mengikuti petunjuk Allah dengan cara melaksanakan perintah dan menjauhi segala larangan-
Nya. Ketaatan seseorang kepada Allah sangat bergantung kepada keimanannya. Semakin
kuat imannya maka semakin taat kepada Allah. Kalau taat kepada Allah swt., kita juga harus
taat kepada Rasulullah. Firman Allah swt.:

Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di
antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah
kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (Sunahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada
Allah dan hari kemudian yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya
“. (Surah An-Nisa’ [4]:59)

Dalam Al-Qur’an, surah An-Nisa’ [4]:59, orang beriman harus taat kepada Allah, rasul,


ataupun ulil amri. Ulil amri di sini, yaitu pemimpin yang taat kepada Allah dan rasul-Nya.

Ada 3 makna taat kepada Allah swt., yaitu taat bermakna patuh, penurut dan tunduk.
a.Taat Bermakna Patuh

     Taat bermakna patuh adalah mematuhi perintah Allah swt. dan menjauhi larangannya.
Perintah Allah, contohnya salat, puasa, dan menunaikan zakat. Sementaraitu,
yangdilarangAllah, sepertiminumminumanyangmemabukkan, meninggalkan salat fardu,
berjudi, dan mengambil hak orang lain.

b. Taat Bermakna Penurut

     Taat bermakna penurut adalah menuruti semua aturan yang bersumber dari ajaran Islam.
Contohnya, yang tercantum dalam surah Al-Maidah ayat 6, yang menerangkan jika kita
hendak melaksanakan salat harus ada aturan, yaitu harus berwu«u atau bertayamum.

c. Taat Bermakna Tunduk

     Taat bermakna tunduk adalah tunduk terhadap qada dan qadar yang datangnya dari Allah


swt., seperti kita tunduk bahwa Allah swt. menetapkan manusia hanya boleh beribadat
kepada Allah.
b. Hadis yang berkaitan dengan tema

Setiap mukmin diwajibkan taat kepada Allah dan Rasul-Nya yang sesuai dengan
firman Allah dan Hadist Nabi.

Kata taat berasal dari bahasa arab ‫ طاع طاعة يطيع‬dalam bahasa indonesiah diartikan
dengan tunduk dan patuh, dalam hadis rasulullah taat diartikan oleh beberapa hadis sebagai
berikut :

Dari Abi Huraurah ra, Ia berkata, telah bersabda Rasullah Saw : Orang yang taat
padaku maka sesungguhnya dia taat pada Allah dan siapa yang engkar padaku maka
sesungguhnya dia engkar kepada Allah, orang yang patuh kepada pemimpin, maka
sesungguhnya dia patuh kepadaku, dan orang engkar kepada pemimpinnya, sesungguhnya dia
orang yang engkar kepadaku

Dengar dan patuh merupakan kewajiban setiap muslim apa yang kita senangi atau kita
benci selama tidak disuruh untuk berbuat maksiat maka apabila di suruh untuk berbuat
maksiat maka tidak dengan dan yang taati

bahwa abu hurairah mendengar rasulullah bersabda apa yang telah aku larang kepada
kamu sekalian maka jauhilah dan apa yang telah aku perintahkan kepada kamu sekalian maka
lakukanlahsesungguhnya yang merusakkan umat sebelum kamu sekalian adalah banyak nya
pertanyaan pertanyaan dan perbedaan mereka terhadap nabi nabi mereka.

B. CONTOH KONKRIT

a) melaksanakan salat fardu lima waktu dengan ikhlas dalam hati;


b) menunaikan zakat atau sebagian hartanya di jalan Allah;
c) berpuasa di bulan Ramadan;
d) melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu melaksanakannya;
e) berbuat baik dan berbakti kepada kedua orang tua;
f) menjaga sopan santun ketika berbicara;
g) jujur memegang amanah yang diberikan;
h) sabar ketika tertimpa musibah, dan bersyukur ketika mendapat rezeki;
i) selalu berkalimah thayyibah, tidak berkata-kata kotor;
j) selalu berbuat dan beramal saleh;
k) saling menasihati dengan haq dan kesabaran.

C. ANALISIS

Ketaatan seorang hamba pada Rabb-Nya diwujudkan dalam takwa. Patuh


melaksanakan segala perintah-Nya, dan meninggalkan segenap larangan-Nya. Bagi kaum
Muslim, ketaatan kepada Allah ini juga harus disertai ketaatan kepada Rasulullah.

Seperti yang di jabarkan di bab contoh konkrit , contoh sholat 5 waktu hal itu ahrus
dilakukan (taat melaksanakan perintah allah) karena hal itu ada dalam al –qur’an.

Hal hal yang dilakukan untuk menju ketaatan harus melalui kontak mata atau batin
dan menghasilkan komunikasi dilanjutkan dengan memahami lawan komunikasi berakhir
pada akrab,kenal ,bersahabat begitu pula kepada Allah dengan cara memahami firman nya
dan juga dalam bentuk berdoa (meminta petunjuk) dalam hal ini ketaatan tak hanya sami’na
wa ato’na namun juga harus memakai akal karena seperti yang dibahas diatas kita harus
memahami lawan komunikasi.

D. KESIMPULAN

1. Barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan bertakwa kepada-Nya maka
mereka adalah orang-orang yang beruntung.
2. Dan barang siapa yang kafir terhadap Allah atau Rasul-rasul-Nya maka orang-orang itu
telah sesat dengan kesesatan yang jauh.

Anda mungkin juga menyukai