Alhamdulillahiladzi bi’dzatihi ya’tarulmu ‘minuna wa bi’inaa
yatihi wa tauliqihiyahtadii dholimun. Ashaduanla ilahaillahu wahdahula syarikalah wa ashaduanna muhammadan ‘abduhu warasuuluh, a’ma ba’du. Segala puji bagi Allah, yang telah mengatur segala sesuatu menurut kehendak-Nya, Yang telah menciptakan makhluk-Nya dengan sangat sempurna. Semoga rahmat dan salam dikaruniakan kepada Muhammad, Rasul Allah, Nabi-Nya yang tercinta dan terpilih, juga kepada keluarga dan para sahabatnya, serta umatnya sampai akhir zaman.
Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan ceramah
singkat tentang taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Kata taat sering diartikan atau dipadankan dengan kata “disiplin”. Dalam pengertian yang lebih khusus, taat diartikan sebagai satu sikap menerima segala aturan dan perintah Allah Swt dan Rasul-Nya, serta siap untuk melaksanakannya.
Dapat ditegaskan bahwa sikap taat itu adalah sami’na wa
atha’na, saya mendengar serta siap melaksanakannya. Sedangkan sikap melanggar terhadap perintah Allah Swt dan Rasulnya disebut maksiat. Setiap manusia mempunyai tugas untuk taat terhadap segala aturan Allah SWT dan Rasul-Nya. Tidak ada alasan untuk tidak taat, apalagi berniat untuk meninggalkannya secara sengaja.
Allah Swt berfirman dalam QS. An Nisa, 59:
“Hai orang orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri (pemimpin) di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. ”
Berdasarkan firman Allah Swt tersebut, sikap taat itu bukan
saja kepada Allah dan Rasul-Nya, melainkan juga kepada pemimpin kita. Kita wajib taat kepada pemimpin sepanjang pemimpin itu tidak melanggar aturan aturan Allah Swt.
Sikap taat kita harus didasari oleh ilmu yang memadai.
Jangan sampai kita taat kepada pemimpin yang tidak taat. Kita pun jangan sampai melakukan ibadah yang tidak ada sunnahnya dari Rasulullah saw. hanya karena taat dan mencontoh orang lain. Oleh karena itu, kita sebagai pelajar harus lebih serius lagi dalam belajar, terutama belajar ilmu agama. Agar setiap perbuatan yang kita lakukan dapat dikontrol sesuai dengan tuntunan Alquran dan sunnah.
Hadirin yang berbahagia,
Demikianlah ceramah singkat yang saya sampaikan. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam menyampaikannya. Semoga apa yang disampaikan dapat bermanfaat bagi hadirin yang hadir di sini.
Allahu yakhuzdu biaydina illa maa fiihi khoeron lil islami wal muslimien. Wassalamu ‘alaikum warrahmatullahi wa barrokatuh.