Anda di halaman 1dari 22

SOP (Standart Operating Procedure) Ibadah

Dalam Perspektif Alquran dan As-Sunnah

Oleh : Dr. Sulidar, M.Ag/085361075856


Dosen Hadis dan Ilmu Hadis Fak. Ushuluddin dan Studi Islam
serta Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Pengertian SOP
SOP (Standart Operating Procedure) adalah
panduan hasil kerja yang diinginkan serta proses kerja
yang harus dilaksanakan. Standar Operasional Prose
dur dibuat secara rinci dan sistematis agar mudah
dilakukan tahap demi tahap. SOP dibuat hampir
semua lembaga atau institusi modern masa kini. Hal
ini menunjukkan keprofesionalan dalam suatu sistem
kerja agar tujuan dan manfaat suatu alur kerja (pro
sedur) dapat diukur dan dievaluasi.

Jika SOP ini digunakan dalam kajian keagama


an, khususnya Islam, yang berlandaskan Alquran dan
as-Sunnah. SOP ibadah adalah dibuat oleh Allah swt
dan Rasul-Nya, agar umat manusia dalam beribadah
tidak menyimpang dari apa yang dimaui oleh Allah
dan Rasul-Nya. Dengan mengikuti SOP ibadah yang
berlandaskan Alqurdan dan as-Sunnah, maka dampak
ibadah itu akan terasa kebaikannya bagi mereka yang
melakukannya. Oleh karena itu, mestinya dalam
melakukan ibadah sesuai dengan SOP ibadah yang
ditetapkan dalam Alquran dan as-Sunnah.
SOP Ibadah dalam Perspektif Alquran dan as-Sunnah, oleh Dr. Sulidar, M.Ag 1
Mengapa Perlunya SOP Ibadah?
Jika ditelaah dalam kehidupan masyarakat, ma
sih ditemukannya, betapa banyak orang Muslim telah
melakukan ibadah, misalnya: kita katakan saja selama
50 tahun, baik berupa salat, puasa, infaq, sedekah, ba
ca Alquran, berzikir, haji dan umrah, namun dalam
kehidupannya, jiwanya masih gersang dan galau, piki
rannya lebih banyak kacau balau, rezekinya semakin
sempit. Mengapa ini bisa terjadi? Semestinya, jika iba
dah sudah banyak dilakukan, orang itu akan lebih da
mai jiwanya, terjaga dari perbuatan keji dan mungkar,
lebih bahagia, rezeki semakin mengalir (harus diingat
rezeki bukan hanya harta dan uang saja, namun semua
nikmat yang berasal dari Allah semuanya adalah
rezeki), pikirannya mestinya lebih stabil dan tenang.
Jawabannya, adalah karena dalam melakukan ibadah
belum sesuai secara maksimal dengan SOP ibadah
berlandaskan Alquran dan as-Sunnah.

Berdasarkan fakta tersebut, maka tulisan ini di


buat, untuk panduan bagi siapa saja yang belum mema
hami apa itu SOP ibadah yang ditetapkan oleh Allah
dan Rasul-Nya,yakni apa yang tercantum dalam Alqur
an dan as-Sunnah. Dengan mengikuti panduan ibadah
yang dilakukan sesuai dengan SOP ibadah (berdasar
kan Alquran dan as-Sunnah), maka diharapkan ibadah
itu akan berdampak positif, serta berdaya guna dalam
kehidupan kita sehari-hari.

SOP Ibadah dalam Perspektif Alquran dan as-Sunnah, oleh Dr. Sulidar, M.Ag 2
Pengertian Ibadah

“Ibadah adalah bertaqarrub (mendekatkan diri) kepa


da Allah, dengan jalan mentaati segala perintah-perin
tah-Nya, menjauhi larangan-larangan-Nya dan menga
malkan segala yang diizinkan Allah. Ibadah itu ada
yang umum dan ada yang khusus.”

Ibadah yang umum adalah segala amalan yang


diizinkan Allah. Adapun ibadah yang khas/mahdhah
adalah apa yang telah ditetapkan Allah dan Rasul-Nya
akan perincian-perinciannya, serta tata caranya yang
tertentu, dan diberi contoh oleh Rasul saw. Ibadah
umum atau khusus itu disebut dengan amal salih atau
amal kebaikan.

SOP Ibadah
Setidaknya ada 4 prosedur yang mesti ada da
lam setiap melakukan ibadah. Keempat prosedur ter
sebut adalah sebagai berikut:

1. Iman yang Mantap


Dalam Alquran dan as-Sunnah, cukup banyak
di sebutkan bahwa landasan dalam beramal salih dan
beribadah adalah mesti memiliki iman yang mantap.
Iman, sebagai syarat ibadah tidak bisa ditawar-tawar

SOP Ibadah dalam Perspektif Alquran dan as-Sunnah, oleh Dr. Sulidar, M.Ag 3
dalam ajaran Islam. Dengan adanya iman ini pula
seseorang bisa masuk surga. Untuk mengetahui bagai
mana kriteria iman yang mantap (iman yang sebenar-
benarnya), perhatikan Q.S. al-Anfal/8:2,3 dan 4 :

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah


mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah
hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka
ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karena
nya) dan kepada Tuhan-lah mereka bertawakal. (yai
tu) orang-orang yang mendirikan salat dan yang me
nafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan ke
pada mereka itulah orang-orang yang beriman deng
an sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh bebe
rapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampu
nan serta rezeki (nikmat) yang mulia.
Di antara dalil syarat untuk meraih kehidupan
yang baik, adalah iman dan amal salih, perhatikan
Q.S.an-Nahl/16:97:

SOP Ibadah dalam Perspektif Alquran dan as-Sunnah, oleh Dr. Sulidar, M.Ag 4
Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik
laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman,
maka sesungguhnya pasti Kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami
beri balasan kepada mereka dengan pahala yang
lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.

Ayat di atas memberikan gambaran bagaimana


meraih kehidupan yang baik, mesti memiliki iman dan
amal salih, dua hal ini tidak bisa dipisahkan. Amal
salih wajib didasarkan pada iman jika amal salihnya
mau berguna baik di dunia maupun akhirat. Jika tidak
didasarkan iman, maka amal salih mendapat ganjaran,
tetapi hanya di dunia ini saja.
Selanjutnya setan tidak berkuasa kepada mereka
yang memiliki iman yang mantap dan bertawakkal
hanya kepada Allah swt, perhatikan ayat berikut ini:

Sesungguhnya setan ini tidak ada kekuasaannya atas


orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada
Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanya
lah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemim
pin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya
dengan Allah. Q.S.an-Nahl/16: 99-100.
Ayat di atas (Q.S.an-Nahl/16: 99-100), memberi
kan pelajaran bagi umat Islam, bahwa setan jika memi

SOP Ibadah dalam Perspektif Alquran dan as-Sunnah, oleh Dr. Sulidar, M.Ag 5
liki kemampuan untuk menggoda mereka yang memi
liki iman yang mantap serta bertawakal kepada Allah.
Namun, setan akan leluasa menggoda manusia, jika
manusia itu mengambil setan dan orang-orang musy
rik sebagai pemimpin dalam kehidupannya.
Selanjutnya iman yang mantap juga diwujudkan
dengan ibadah hanya kepada Allah swt, bukan pada
selain-Nya, seperti makhluk-Nya. Perhatikan:

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutu


kan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah
kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak
yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan
tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan
hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyu
kai orang-orang yang sombong dan membangga-bang
gakan diri, Q.S.an-Nisa‟/4:36. Juga perhatikan:

SOP Ibadah dalam Perspektif Alquran dan as-Sunnah, oleh Dr. Sulidar, M.Ag 6
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada
tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah
(saja), dan jauhilah Thaghut itu”, maka di antara
umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh
Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang
telah pasti kesesatannya. Maka berjalanlah kamu di
muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan
orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). Q.S.an-
Nahl/16:36.

2. Ibadah harus sesuai dengan Perintah Allah swt


dan tatacara yang dicontohkan oleh Rasul saw.

Semua ibadah yang dilakukan oleh manusia


harus sesuai dengan ketetapan Allah dan Rasulnya,
karena kita memang diperintahkan untuk mentaati
Allah dan Rasul-Nya, perhatikan Q.S. Ali Imran/3: 32:

Katakanlah! Taatilah Allah dan Rasul-Nya, jika kamu


berpaling maka sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang kafir.juga dalam Q.S.an-Nisa‟/4:59:

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan


taatilah Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu. Ke
SOP Ibadah dalam Perspektif Alquran dan as-Sunnah, oleh Dr. Sulidar, M.Ag 7
mudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesua
tu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Alquran)
dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beri
man kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian
itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Perhatikan Kaidah Fikih :

Hukum asal ibadah adalah haram sampai ada dalil


yang memerintahkan.
Jadi, Ibadah itu asalnya dilarang sampai ada da
lil yang memerintahkannya, atau ibadah itu tidak bo
leh dilakukan kecuali ada petunjuk Alquran dan con
toh dari Rasul saw. Berkenaan dengan contoh teladan
ada pada diri Rasul perhatikan Q.S.al-Ahzab/33:21:

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu


suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang
yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)
hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Demikian pula apa saja yang diberikan Rasul
(berupa ibadah) maka ambilah dia, dan apa saja yang
dilarangnya, maka tinggalkanlah, perhatikan ayat ini:
...

SOP Ibadah dalam Perspektif Alquran dan as-Sunnah, oleh Dr. Sulidar, M.Ag 8
Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah
dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggal
kanlah; dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah sangat keras hukuman-Nya Q.S.al-Hasyr/59:7.
Dikuatkan lagi dengan as-Sunnah, yang mene
gaskan bahwa ibadah akan tertolak jika tidak ada con
toh dari Rasul saw. perhatikan hadis berikut ini:

.
Dan telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibra him
dan Abd bin Humaid semuanya dari Abu Amir. Abd
berkata; telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin
Amru telah menceritakan kepada kami Ab dullah bin Ja'far
Az-Zuhri dari Sa'd bin Ibrahim dia berkata; aku bertanya
kepada Al-Qasim bin Muham mad tentang seseorang yang
memilki tiga tempat tinggal, lalu dia mewasiatkan seperti
ga dari setiap satu tempat tinggal."Sa'd melanjutkan, "Ke
mudian dia mengumpulkannya menjadi satu."Al-Qasim
menjawab, "Aisyah telah mengabarkan kepadaku bah
wa Rasul saw. bersabda: "Barang siapa mengamalkan
suatu perkara yang tidak kami perintahkan, maka ia
tertolak." H.R.Muslim. No. 3243.
SOP Ibadah dalam Perspektif Alquran dan as-Sunnah, oleh Dr. Sulidar, M.Ag 9
Contoh Rasul saw dalam beribadah tidak mema
kai perantara, jadi langsung menyembah Allah sw.
Ibadah tanpa Perantara. Q.S.al-Baqarah/ 2:186:

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu


tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku ada
lah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang
berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendak
lah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan
hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka
selalu berada dalam kebenaran.

Juga perhatikan Q.S.Qaf/50:16:

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia


dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan
Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya.

Pada dua ayat di atas menjelaskan bahwa Allah


swt sangat dekat dengan hamba-Nya, oleh karena itu
tidak perlu ada perantara dan inilah yang dicontohkan
oleh Rasul saw, bahwa ibadah tidak boleh ada peran
tara, seperti wasilah, atau dikenal di masyarakat de
ngan tawashul.
SOP Ibadah dalam Perspektif Alquran dan as-Sunnah, oleh Dr. Sulidar, M.Ag 10
3. Ibadah mesti Ikhlas
Di antara pengertian ikhlas adalah, ikhlas ada
lah memurnikan tujuan untuk mendekatkan diri kepa
da Allah, juga pembersihan diri dari pamrih kepada
makhluk Allah (manusia). Dengan kata lain, ikhlas
adalah semata-mata ibadah hanya kepada Allah swt,
dan minta balasan hanya kepada Allah swt.
Orang-orang yang berperilaku ikhlas memiliki
jiwa yang tenang dan damai, kendatipun dipuji atau di
rendahkan baginya tidak membuat perubahan jiwanya,
sehingga tidak bergejolak. Selanjutnya orang-orang
yang berperilaku ikhlas tidak suka mengeluh, tidak su
ka mengungkit-ungkit kebaikan atau jasa yang diberi
kan, dan tidak suka mengkambing hitamkan sesuatu
atau seseorang, jika menghadapi kesulitan dan musi
bah. Orang yang ikhlas jika mendapat nikmat ia ber
syukur, dan jika mendapat musibah ia bersabar.
Perintah ikhlas terdapat dalam Q.S.al-Bainat/98 : 5:

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyem bah


Allah dengan memurnikan (mengikhlas kan) keta atan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus,
dan supaya mereka mendirikan salat dan menu naikan
zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
Selanjutnya, ikhlas bukan berarti tanpa pamrih,
tetapi pamri (minta balasan) dimohonkan kepada
Allah swt, yang Maha Kaya dan Maha Berkuasa. Se
SOP Ibadah dalam Perspektif Alquran dan as-Sunnah, oleh Dr. Sulidar, M.Ag 11
bab, yang memerintahkan kita untuk beribadah dan
beramal saleh adalah Allah swt. Jadi, siapa yang me
nyuruh, maka upahnya tentu minta kepada yang nyu
ruh atau yang memerintahkan, yakni Allah swt.
Perilaku ikhlas, tidak mudah dilakukan, sebab
pada umumnya, manusia melakukan amal kebaikan
meminta balasan dari sesama manusia, padahal, yang
memberikan balasan hanya Allah swt. Jika, seseorang
memberikan sesuatu kebaikan kepada seseorang lain
nya, dan orang yang diberikan kebaikan itu tidak ber
buat baik kepadanya, bahkan sebaliknya, lalu orang
yang memberikan kebaikan itu kecewa, maka inilah
yang disebut tidak ikhlas. Pemberian ikhlas adalah
betul-betul murni mengharap kepada Allah swt., dan
Allah swt Maha Tahu dalam membalas ganjaran ke
pada hamba-Nya, jadi tidak boleh ragu dalam mela
kukan kebaikan. Setiap kebaikan akan dibalas dengan
kebaikan, demikian juga kejahatan dibalas dengan ke
jahatan. Perhatikan Q.S.al-Isra‟/17:7:

Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik


bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka
kejahatan itu bagi dirimu sendiri…juga.Q.S.ar-Rah
man/55:60:

Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).

SOP Ibadah dalam Perspektif Alquran dan as-Sunnah, oleh Dr. Sulidar, M.Ag 12
Iblis, bosnya setan tidak berdaya kepada orang-
orang yang berperilaku ikhlas, Q.S.Shad/38 :82-83:

Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan


menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-ham
ba-Mu yang ikhlas (mukhlis) di antara mereka.
Gambaran orang yang berperilaku ikhlas:

.
Telah bercerita kepada kami Al-Hasan bin ash-Shob
bah telah bercerita kepada kami Ishaq Al-Azraq telah
bercerita kepada kami 'Auf dari Al-Hasan dan Ibnu Si
rin dari Abu Hurairah ra. dari Rasul saw. bersabda:
"Ada seorang wanita pezina yang diampuni dosanya
disebabkan (memberi minum seekor anjing). Ketika
dia berjalan ada seekor anjing dekat sebuah sumur
yang sedang menjulurkan lidahnya dalam kondisi ham
pir mati kehausan. Wanita itu segera melepas sepatu
nya lalu diikatnya dengan kerudungnya kemudian dia
mengambil air dari sumur itu. Karena perbuatannya
itulah maka dia diampuni dosanya".H.R. al-Bukhari.
No. 3074.
SOP Ibadah dalam Perspektif Alquran dan as-Sunnah, oleh Dr. Sulidar, M.Ag 13
Jika, ditelaah as-Sunnah di atas, maka dapat di
katakan pelacur tersebut melakukan secara ikhlas, me
ngapa? Pertama, di padang pasir yang tidak ada orang
yang melihatnya, sehingga kerjanya tidak bisa dipa
merkan pada orang lain. Kedua, yang ditolong bina
tang, yang tidak bisa berbicara pada manusia untuk
melaporkan kebaikan sang pelacur. Ketiga, jika diukur
dengan matematika, dia melakukan amal salih 1 tetapi
dikali dengan nilai tak terhingga, hasilnya tak terhing
ga. Nilai tak terhingga itulah rahmat Allah, sehingga
diampuni oleh Allah swt semua dosanya.
Sebaliknya, jika seseorang melakukan amal sa
lih yang kalau dikonversi dengan uang nilainya 50
triliun, tetapi dikali 0(nol), maka hasilnya juga 0 (nol).
Oleh karena itu, jangan pernah sepele dengan semua
amal salih atau amal kebaikan. Sebagai contoh, apa
yang ditegaskan dalam Alquran bila bersedekah yang
diiringi dengan riya, maka pahala sedekahnya adalah
nol atau sia-sia. Perhatikan Q.S.al-Baqarah/2:264:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu


menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut
-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), se
SOP Ibadah dalam Perspektif Alquran dan as-Sunnah, oleh Dr. Sulidar, M.Ag 14
perti orang yang menafkahkan hartanya karena riya
kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah
dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu se
perti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian
batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia ber
sih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu
pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir

Beberapa karakteristik Ikhlas


1. Tidak suka mengeluh atas kewajiban yang diberi
kan Allah dan Rasul-Nya. Berperilaku arif.
2. Tidak suka mengbangkit-bangkit pemberian jasa
atau kebaikan kepada orang lain.
3. Tidak suka menyalahkan orang lain ketika tertimpa
suatu musibah, orang ikhlash akan bersabar.
4. Sama saja jiwanya, dipuji atau dihina, orang ikhlas
tidak terpengaruh dengan penilaian manusia.
5. Senantiasa bergegas dalam berbuat kebaikan.
6. Bahagia melihat saudaranya bahagia, dan prihatin
serta muncul empati lalu menolong jika melihat sau
daranya tertimpa musibah apapun.
7. Senantiasa bersyukur atas nikmat yang diberikan
Allah kepadanya.
8. Orang ikhlas jiwanya tenang, stabil, sebab imannya
mantap, ucapan dan perbuatannya senantiasa berni
lai maslahat, bermanfaat tidak saja kepada dirinya
sendiri tetapi juga kepada orang lain.

SOP Ibadah dalam Perspektif Alquran dan as-Sunnah, oleh Dr. Sulidar, M.Ag 15
4. Melakukan Ibadah dengan yang terbaik (ahsanu
‘amala).
Berkenaan dengan kerja yang terbaik (ahsanu
‘amala), terdapat dalam Q.S.al-Mulk/67 :2:

Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji


kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.
Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
Juga Q.S.al-Kahfi/18:7:

Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bu


mi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji me
reka siapakah di antara mereka yang terbaik perbua
tannya.
Ayat-ayat di atas memberikan pelajaran bahwa
Allah swt menguji umat manusia untuk melakukan
apa saja di dunia ini, lalu untuk apa? Agar diketahui
siapa saja orang-orang yang melakukan amal salih
dengan yang terbaik.
Melakukan ibadah mestilah yang terbaik, atau
sungguh-sungguh. Dalam manajemen modern disebut
dengan kerja secara profesional. Jika kita melakukan
kerja asal-asalan, maka hasilnya juga akan asal-asalan.
Kalau kerja secara profesional, maka ganjarannya juga
akan diterima secara profesional pula. Jadi, sunnatul
lah berlaku di dunia ini. sebagai contoh, kalau kita ber
SOP Ibadah dalam Perspektif Alquran dan as-Sunnah, oleh Dr. Sulidar, M.Ag 16
sedekah, jika ingin mengharapkan balasan yang besar,
maka bersedekahlah dengan uang yang terbesar nilai
nya, karena semakin besar nilai uang yang kita sede
kahkan, maka ganjarannya tentu akan lebih besar pula,
demikian sebaliknya.
Berkenaan amal salih, dalam Islam amal salih
yang terbaik adalah yang berkesinambungan.

.
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al-
Musanna telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah da
ri Sa'id bin Ibrahim bahwa ia mendengar Abu Salamah
menceritakan dari Aisyah bahwa Rasul saw. pernah di
tanya, "Amal yang bagaimanakah yang paling dicintai
oleh Allah?" Aisyah menjawab, "Amalan yang dikerja
kan secara kontinyu meskipun sedikit."H.R.Muslim.
No.1303.
Setiap kita melakukan kebaikan, Allah swt mem
balasnya dengan 10 X lipat, perhatikan Firman Allah
swt be rikut ini.Q.S.al-An‟am/6:160-163;

SOP Ibadah dalam Perspektif Alquran dan as-Sunnah, oleh Dr. Sulidar, M.Ag 17
Barang siapa membawa amal yang baik maka baginya
(pahala) sepuluh kali (10X) amalnya; dan barang siapa
yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak di
beri pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatan
nya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (diru gikan).
Katakanlah:"Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tu
hanku kepada jalan yang lurus, (yaitu) agama yang benar;
agama Ibrahim yang lurus;dan Ibrahim itu bukanlah ter
masuk orang-orang yang musyrik". Katakanlah,"Sesung
guhnya salat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk
Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya; dan
demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku ada
lah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada
Allah)".
Allah swt tidak pernah salah alamat dalam mem
balas kebaikan hamba-hamba-Nya, orang yang berbu
at baik, pasti dibalas dengan kebaikan dan orang yang
melakukan kejahatan pasti dibalas dengan kejahatan.
sebagaimana disebutkan dalam Q.S.al-Isra‟/17:7 (ayat
ini sudah ditulis teksnya di atas). Kita melakukan yang
terbaik agar kita menjadi manusia yang lebih kuat atau
berkualitas. Rasul saw menegaskan orang mukmin
yang kuat, dalam semua sisi kehidupan lebaih baik
dan lebaih dicintai oleh Allah swt daripada orang
mukmin yang lemah. Perhatikan hadis berikut ini.

SOP Ibadah dalam Perspektif Alquran dan as-Sunnah, oleh Dr. Sulidar, M.Ag 18
.
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syai
bah dan Ibnu Numair mereka berdua berkata; telah mence
ritakan kepada kami 'Abdul lah bin Idris dari Rabi'ah bin
'Usman dari Muhammad bin Yahya bin Habban dari Al-
A'raj dari Abu Hurairah dia berkata; "Rasul saw. bersabda:
'Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih di
cintai oleh Allah swt daripada orang mukmin yang
lemah. Pada masing-masing memang terdapat kebai
kan. Capailah dengan sungguh-sungguh apa yang ber
guna bagimu, mohonlah pertolongan kepada Allah
Azza wa Jalla dan janganlah kamu menjadi orang
yang lemah. Apabila kamu tertimpa suatu kemalang
an, maka janganlah kamu mengatakan; 'Seandainya ta
di saya berbuat begini dan begitu, niscaya tidak akan
menjadi begini dan begitu'. Tetapi katakanlah; 'lni su
dah takdir Allah dan apa yang dikehendaki-Nya pasti
akan dilak sanakan-Nya. Karena sesungguhnya ungka
pan kata 'law' (seandainya) akan membukakan jalan
bagi godaan syetan.' H.R.Muslim. No. 4816.

SOP Ibadah dalam Perspektif Alquran dan as-Sunnah, oleh Dr. Sulidar, M.Ag 19
Dampak Ibadah/Amal Salih dalam kehidupan
Setiap ibadah yang dilakukan oleh seorang Mus
lim, ada dampaknya terhadap yang melakukannya. Be
rikut beberapa ibadah yang kalau dilakukan sesuai
SOP ibadah memiliki dampak dalam kehidupannya.
1. Mendirikan Salat secara baik dan benar, akan ter
hindar dari perbuatan keji dan mungkar (Q.S.al-
Ankabut/29 :45).
2. Berpuasa secara baik dan benar akan mewujudkan
orang yang bertakwa. (Q.S.al-Baqarah/2:183).
3. Berhaji secara baik dan benar akan mabrur, diberi
kan kebaikan secara terus-menerus, dan di akhirat
akan di masukkan ke dalam surga.

.
Telah menceritakan „Abdullah bin Yusuf telah meng
khabarkan kepada kami Malik dari Sumay maula Abu
Bakar bin „Abd ar-Rahman dari Abi Salilh as-Saman
dari Abu Hurairah r.a.bahwasannya Rasul saw bersab
da:„Umrah ke „Umrah adalah merupakan penebus do
sa di antara keduanya, sedangkan ibadah haji yang ma
brur tidak ada balasannya kecuali surga. H.R. al-Bu
khari. No. 1650.

SOP Ibadah dalam Perspektif Alquran dan as-Sunnah, oleh Dr. Sulidar, M.Ag 20
4. Berinfaq dan bersedekah secara baik dan benar,
akan dimurahkan rezekinya, bahkan diganti oleh
Allah dengan yang lebih baik (Q.S.Saba/34:39).
5. Berzikir secara baik dan benar akan mendatangkan
ke tentangan hati (Qalbu) dan jiwa.(Q.S.ar-Ra‟d/
13 :28).

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka


menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah,
hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi
tenteram/tenang.

Penutup

Jika sudah beribadah dengan iman yang man


tap, dalil yang jelas, niat yang ikhlas, dan yang terbaik
dalam melakukannya (ahsanu ‘amala) maka orang
tersebut tergolong orang yang bertaqwa. Orang yang
bertaqwa adalah mereka yang mentaati perintah Allah
dan Rasul-Nya secara maksimal dan istiqamah, dan
merupakan posisi yang paling mulia di sisi Allah swt.
Dengan semaksimal mungkin, kita melakukan amal
salih atau ibadah sesuai dengan SOP di atas, maka
diharapkan akan berdampak positif dan berdaya guna
dalam kehidupan kita.

Berdasarkan itu, bila ada kalangan masyarakat


yang sudah melakukan amal salih berpuluhan tahun,

SOP Ibadah dalam Perspektif Alquran dan as-Sunnah, oleh Dr. Sulidar, M.Ag 21
namun hatinya masih galau, pikiran kacau, kehidupan
nya masih sempit, sengsara dan merana, evaluasilah se
mua ibadah dan amal salihnya, mungkin belum sesuai
dengan SOP di atas, atau belum maksimal dalam me
lakukan nya. Wallahu a’lam bissawab.

Bibliografi

Alquran dan Terjemahnya, Departeman Agama RI.


Imam al-Bukhari, Sahih al-Bukhari, Beirut : Dar al-
Fikr, 1401 H/1981 M.
Imam Muslim,Sahih Muslim, Beirut:Dar al-Fikr,414
H/1993 M.
Imam Abu Dawud, Sunan Abi Dawud, Beirut : Dar al-
Fikr, 1416 H/1995 H.
Imam At-Tirnmizi, Sunan At-Tirmizi, Beirut : Dar al-
Fikr, 1417 H/1996 H.
Imam An-Nasa‟i, Sunan An-Nasa’i, Beirut : Dar al-
Fikr, 1413 H/1992 H.
Imam Ibn Majah, Sunan Ibn Majah, Beirut : Dar al-
Fikr, 1415 H/1994 H.
Imam Malik, Muwatta’,Beirut:Dar al-Fikr,1409H/ 19
89 M.
Imam Ahmad, Musnad Ahmad ibn Hanbal, Kairo :
Dar al-Hadis: 1416 H/1996 M.
Mausu’ah al-Hadis asy-Syarif al-Kutub as-Sittah, Dar
as-Salam lin-Nasyr wa at-Tuzi‟, al-Mamlakah al-
„Arabiyah as-Su‟udiyah, Riyad, 2000.

SOP Ibadah dalam Perspektif Alquran dan as-Sunnah, oleh Dr. Sulidar, M.Ag 22

Anda mungkin juga menyukai