Anda di halaman 1dari 94

Dzikir bersama Rasulullah saw

‫بسم اهلل الرمحن الرحيم‬


Dzikir Bersama Rasuulullah saw

Tulisan ini kami hadiyahkan kepada


Jama'ah Central Senayan, Rabu 14 April 2010.
Pemateri : Abu Hanifah

Al-hamdulillah,.. segala puji hanya milik Allah


Subhaanahu wa ta'ala, yang telah mengajarkan
kepada hambaNya tata cara ibadah, dan methode
kehidupan yang sempurna, Allah ta'ala telah
mengutus RasulNya untuk memberantas syirik,
dengan menegakkan ibadah, supaya manusia
beribadah semata mata hanya untuk-Nya, dan agar
manusia tidak menyimpang ibadahnya kepada selain
Rabbul 'aalamiin.
Sholawat dan salam semoga terlimpah
kepada junjungan kami, Rasuulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam, beserta keluarganya, sahabat sahabatnya,
para tabi'iin, tabi'ut tabi'iin, serta seluruh kaum
muslimin yang istiqomah mengikuti sunnah
sunnahnya, sehingga tongkat menegakkan sunnah

1
Dzikir bersama Rasulullah saw
sunnah agama islam ini hingga akhir zaman kelak
tetap kokoh tegak berdiri.
Buku saku tipis ini, sengaja kami tulis terkait
banyaknya permintaan dan pertanyaan dari keluarga,
sahabat, saudara, tetangga, maupun kaum muslimin
muslimat pada umumnya, yang merasa kesulitan
memperoleh dalil atau nash tentang do'a do'a
Rasuulullah 'alaihi shalatu wa sallam beserta asbab
wurud, berikut penjelasnya. Terkadang pula ada di
antaranya yang menanyakan : Bagaimana tata cara
me-ruqyah anak (pengobatan dengan bacaan bacaan
ayat alQuran) dan hadits hadits Nabi, atau seseorang
yang terkena sihir, atau kesurupan jin atau diganggu
jin yang menyebabkan sakit gila. Ada juga yang
memang secara istiqomah, atau secara kontinuitas
telah mengamalkan amal amal Rasuulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam ini dengan ber-dzikir pagi
dan petang, namun kurang meyakininya, disebabkan
belum memiliki dalil yang kuat referensi yang ia baca
sendiri. Dari sinilah penulis mencoba menghimpun
apa apa yang pernah diajarkan Rasuulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam terkait dengan amal amal
dzikir Beliau berdasarkan apa yang sampai kepada
2
Dzikir bersama Rasulullah saw
para sahabat, para tabi'iin dan para ulama berikutnya
hingga sampai kepada kita saat ini,.. Al-hamdulillah
tsumma al-hamdulillah.

Amal Rasuulullah shollallahu 'alaihi wa sallam


amat sangat banyak untuk kita teladani, dan bagi
seorang muslim mukmin, sudah sepantasnya
meneladani apa saja yang datang dari Nabi
Muhammad 'alaihi shallatu wa sallam, sebagaimana
firman Allah ta'aala:
َ‫ول فَ ُخ ُذوهُ َو َما َن َها ُك ْم َع ْنهُ فَا ْنَت ُهوا َو َّات ُقوا اللَّه‬
ُ ‫الر ُس‬ َّ ‫َو َما آتَا ُك ُم‬
ِ ‫إِ َّن اللَّهَ َش ِدي ُد ال ِْع َق‬
‫اب‬
". . Apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka
terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka
tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya. "
(TQS. Al-Hasyr [59] : 7)

Oleh karenanya amal amal Rasuulullah shallallahu


'alaihi wa sallam tersebut juga dipraktekkan oleh para
sahabat sahabat Beliau, terus diikuti oleh para
tabi'iin, tabi'ut tabi'iin.. hingga generasi ke generasi
3
Dzikir bersama Rasulullah saw
para ulama yang ikhlash terus meneladani hal itu,
merawat dan menjaganya, hingga sampai kepada kita
saat ini.
Amal Rasuulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
yang wajib diteladani di antaranya : Pertama dan
yang paling utama adalah tetap wajib atas setiap
mukmin mukminat agar selalu menjaga dan
mempertahankan kalimah Tauhid, laa ilaaha illallah
Muhammadur Rasuulullah, Karena kalimat tauhid
inilah satu satunya kunci diterimanya amal perbuatan
manusia, sebab jika seseorang telah terlepas dari
iman tauhid, maka tertolak seluruh amal amal
sholehnya, sebagaimana firman Allah ta'ala :
‫ت‬ْ َ‫ك َحبِط‬ ْ ‫َو َم ْن َي ْرتَ ِد ْد ِم ْن ُك ْم َع ْن ِدينِ ِه َفيَ ُم‬
َ ِ‫ت َو ُه َو َك افِ ٌر فَأُولَئ‬
‫اب النَّا ِر ُه ْم ِف َيها‬ ِ ‫أَ ْعم الُهم فِي ال ُّد ْنيا و‬
َ ِ‫اآلخ َر ِة َوأُولَئ‬
ُ ‫َص َح‬ ْ ‫كأ‬ َ َ ُْ َ
‫َخالِ ُدو َن‬
" …Siapa saja yang murtad di antara kamu dari
agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, Maka
mereka Itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di
akhirat, dan mereka Itulah penghuni neraka, mereka
kekal di dalamnya." (TQS.al-Baqoroh [2]: 217)
4
Dzikir bersama Rasulullah saw

Seorang muslim juga wajib menjaga dan


menegakkan sholat lima waktu, karena ciri kas
seseorang itu dikatakan muslim atau kafir dilihat dari,
apakah ia sholat atau tidak sholat, seperi sabda Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu hadits
melalui Jabir bin 'Abdullah radhiyaAllahu 'anhuma :
‫الش ْر ِك‬
ِّ ‫الر ُج ِل َو َب ْي َن‬ ُ ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم َي ُق‬
َّ ‫ول َب ْي َن‬ ِ َ ‫رس‬
َ ‫ول اللَّه‬ َُ
ِ‫الصاَل ة‬
َّ ‫َوالْ ُك ْف ِر َت ْر ُك‬
" Rasuulullah saw bersabda : " Batas antara
seseorang dengan kekafiran dan kemusyrikan
adalah, meninggalkan sholat." (HR. Muslim no: 118,
Sunan Abu Dawud no: 4058, Ibnu Majjah no: 1068, Musnad
imam Ahmad no: 14451 dari Maktabah Syamiilah)

Seorang muslim juga wajib melakukan suatu


amal yang diwajibkan setiap tahun dalam satu bulan
penuh, yakni shaum pada waktu bulan Ramadhon
tiba, . . ada amal amal yang hanya dilakukan
seseorang ketika mampunya, yakni bagi yang
berkecukupan harta (nishob) dan haul (terkumpulnya
harta tersebut hingga batas waktu satu tahun), maka
5
Dzikir bersama Rasulullah saw
wajib menunaikan zakat bagi yang hartanya telah
mencapai nishob dan haul tersebut, menunaikan
ibadah haji bagi yang telah berkemampuan baik fisik,
ilmu, harta perbekalan. Begitu pula wajib
mengimani bahwasanya hari akhir adalah jauh lebih
baik dari saat kita hidup di dunia ini, sebagai
manifestasi sikap amal perbuatan kita bahwa apa
yang diperbuat di dunia ini akan dimintai
pertanggung jawaban kelak pada hari akhirat. Allah
ta'aala berfirman :
‫َك ِم َن اأْل ُولَى‬ ِ ‫ولَآْل‬
َ ‫َخ َرةُ َخ ْي ٌر ل‬ َ
" Dan Sesungguhnya hari Kemudian itu lebih baik
bagimu daripada yang sekarang (permulaan)." (TQS.
Adh-Dhuha [93] : 4)

‫ود ُه ْم‬
ُ ُ‫ار ُه ْم َو ُجل‬
ُ‫ص‬ َ ُ‫َحتَّى إِ َذا َما َجاء‬
َ ْ‫وها َش ِه َد َعلَْي ِه ْم َس ْمعُ ُه ْم َوأَب‬
‫بِ َما َكانُوا َي ْع َملُو َن‬
" Sehingga apabila mereka sampai ke neraka,
pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi
saksi (akan berbicara) terhadap mereka tentang apa
yang telah mereka kerjakan." (TQS. Fushilat [41] : 20)
6
Dzikir bersama Rasulullah saw

Mengimani bahwa, segala ketetapan


(qodho) baik yang tidak menyenangkan kita rasakan
(syarrihi) dan ketetapan yang menimpa kita
dirasakan menyenangkan kita (khairihi), ke duanya
kita yakini bahwa itu semua datangnya dari Allah
subhaanahu wa ta'aala. itulahlah gambaran secara
singkat kerangka amal sehari hari Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam yang berhubungan langsung dengan
Rabbul 'aalamiin.
Adapun amal amal Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam, yang terkait dengan kehidupan pribadi, yang
harus kita teladani juga, antara lain : Berakhlak mulia,
menyenangkan,.. berpakaian menutup aurat,
memakan dan minum makanan yang dihalalkan oleh
Allah ta'ala, sikap amal seperti ini adalah amal amal
yang sangat pribadi, tidak mengganggu kehidupan
orang lain, namun meskipun demikian seseorang
harus tetap ada motivasi pada dirinya untuk
terdorong beramal dengan dorongan mengikatkan
diri dengan ketaatan kepada aturan aturan Allah
Subhaanahu wa ta'aala, sehingga bernilai ibadah.

7
Dzikir bersama Rasulullah saw
Begitu pula ada amal sehari hari Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam, yang secara langsung
berhubungan dengan sesama manusia, yang juga
wajib diteladani bagi setiap muslim antara lain :
ketika berinteraksi social di tengah kehidupan
masyarakat, bahkan aturan aturan islam telah
mengatur perkara ini dengan porsi yang jauh lebih
besar – karena hampir 60 % kehidupan manusia
senantiasa berinteraksi dengan manusia yang lain,
misalnya dalam perkara : munakahat (perkawinan),
percintaan, yakni interaksi antara pria dan wanita,
mengatur rumah tangga, nafkah, tentang
persetubuhan, hak pendidikan istri dan anak anak
mereka, soal warits, dan perkara perkara yang
berhubungan dengan kehidupan rumah tangga
lainnya, termasuk pula kehidupan bertetangga,
bermasyarakat. Al-hasil,. wajib juga meneladani amal
amal Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam
kehidupan rumah tangga Beliau. Ke dua : diantara
amal yang berhubungan dengan manusia lain adalah,
perkara yang terkait dengan politik pemerintahan, di
mana Rasuulullah juga mengatur urusan urusan
kenegaraan, pelayanan public, menghadang musuh
8
Dzikir bersama Rasulullah saw
yang menyerang negara Madinah yang
membahayakan bagi negeri kaum muslimiin, atau
hubungan perjanjian dengan Negara Negara di luar
kota Madinah, atau ketika Beliau membagi ghonimah
(harta rampasan perang), atau sikap Beliau di tengah
tengah masyarakat menjadi pelindung bagi yang
miskin dan papa, dan sebagainya. Ke tiga : amal
amal Rasuulullah pada aspek ekonomi, sebagaimana
Nabi ketika membagi dan mengairi sawah dan kebun,
mengelola tambang garam untuk kepentingan
masyarakat, mengatur zakat, membagi bagi harta
yang dikumpulkan dari kaum muslimin dari berbagai
penjuru suku maupun bangsa, yang telah beriman
kepada Allah, membagi ghonimah, mendistribusikan
fai'i, mengelola khumus (seperlima dari rikaz,
luqothoh/ barang temuan, tambang, energi dan lain
sejenisnya), mengambil jizyah / pungutan bagi orang
orang kafir agar tunduk kepada islam,.. khoroj
(shodaqoh kepada baitul maal negara dari hasil
tanaman yang dihasilkan dari tanah tanah yang
dihidupkan warga, tanah tersebut atas pemberian
negara secara cuma cuma kepada masyarakat pada
lahan lahan kosong ber hektar hektar luasnya, ) dan
9
Dzikir bersama Rasulullah saw
lain sebaginya. Ke empat : amal amal Nabi dalam hal
pendidikan, contohnya: Tidak pernah ada keterangan
bahwa Nabi saw istirahat mengajarkan agama islam
kepada para sahabat,.. setiap hari dan setiap saat
ayat maupun hadits hadits itu diturunkan oleh Allah
subhaanahu wa ta'aala kepada Beliau, maka
Rasulullah -pun mengajarkannya, kapan saja
dimanapun berada, yang keluar dari lisan Beliau
adalah Al-Quran dan as-Sunnah, maka wajib setiap
muslim memiliki kebiasaan kebiasaan Rasulullah
tersebut, yakni ta'lim muta'alim (sebagaimana sabda
Nabi :
ُ‫َخ ْي ُر ُك ْم َم ْن َت َعلَّ َم الْ ُق ْرآ َن َو َعلَّ َمه‬
" Sebaik baik kalian adalah yang terus menerus
belajar al-Quran dan mengajarkannya." (Sunan Abu
Dawud no: 1240, Musnad imam Ahmad no: 389)
Banyaknya para sahabat yang menghafal al-
Quran, memahami makna makna tafsirnya,
pemahaman dan hafalan mereka tentang hadits
hadits Nabi tersebut menunjukkan adanya proses
belajar dan mengajar secara terus menerus dan
sistematis, para sahabat yang sebelumnya adalah

10
Dzikir bersama Rasulullah saw
masyarakat jaahiliyah ini concern dan rajin menuntut
ilmu agama, kebiasaan Rasuulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam seperti ini juga wajib kita amalkan terus
menerus, yakni belajar dan mengajarkannya. Inilah
aktifitas kewajiban dakwah. Ke lima : amal amal
Nabi sehari hari lainya yang terkait dengan interaksi
sesama manusia lainya adalah, bahwa Beliau juga
seorang hakim yang mengadili persengketaan antar
individu individu masyarakat baik muslim dengan
muslim lainnya, atau bahkan sengketa antara orang
orang muslim dengan non muslim, hingga mereka
orang orang non muslim meminta keadilan kepada
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, meskipun ia
bersengketa dengan seorang muslim. Telah banyak
ayat ayat al-Quran yang turun yang menceritakan
amal Nabi dalam peradilan dan menjatuhkan sangsi
('uqubat), karena keadilan islam yang Beliau
terapkan itulah justru orang orang non muslim pada
saat itu lebih menyukai menyerahkan persoalanya,
dengan proses peradilan di meja peradilan islam
yakni peradilan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam. Dan masih banyak amal amal Rasuulullah
yang lainnya.
11
Dzikir bersama Rasulullah saw

Itulah sekelumit saja beberapa di antaranya


amal amal Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
sehari hari yang terkait dengan pengaturan hubungan
antar sesama manusia yang begitu banyak porsinya
dalam pengaturan syari'at islam, tentu saja tidak
dapat sepenuhnya kami tulis dalam beberapa lembar
kertas ini.

Selanjutnya,.. mari kita mulai menyukai dan


mempelajari beberapa amal amal Rasuulullah terkait
dengan amal amal yang berhubungan dengan
taqorrub ilaAllah (upaya mendekatkan diri kepada
Allah ta'aala) dalam bentuk amal amal dzikir dan
do'a. Namun tetap jangan dilupakan, bahwa apa apa
yang sudah kami uraikan di atas seperti amal
berpolitik meniru Rasuulullah, ber-ekonomi juga
wajib meniru amal Nabi, mengatur rumah tangga
juga wajib mencontoh Beliau, semua uraian di atas
harus dipandang sebagai amal amal yang memiliki
nilai ruuhiyah (spirit) sebagai buah dari keyakinan kita
(i'tiqod) adanya Wujud Allah. Dan bahkan tidak kalah
pentingnya hal tersebut di atas juga merupakan
12
Dzikir bersama Rasulullah saw
bentuk upaya mendekatkan diri kepada Allah ta'ala
juga. Kita benar benar meng-hamba kepada Allah
dengan akhlaq mulia, merasa senantiasa dilihat Allah
ta'aala karena memang DIA Maha Mendengar lagi
Maha Melihat. Oleh sebab itu semunya tidak
sembarangan kita abaikan begitu saja, sehingga kita
tidak termasuk jenis manusia yang (hypocrisy) atau
munafiq,. Satu sisi kita taat berdzikir dan berdo'a,
namun sisi lain kita mengabaikan Allah, menganggap
bahwa DIA (Allah) tidak Melihat amal perebuatan
kita, sehingga seseorang berbuat sesuka hatinya,
jahat, khiyanat, dan dusta bahkan berbuat dzolim
kepada sesama manusia. Bukan itu semua yang kami
maksud,. . . akan tetapi.. seorang mukmin sejati maka
ia meng -implementasikan pada seluruh amal
amalnya senantiasa bersandar kepada aturan aturan
Allah ta'aala. Maka dari sinilah wujud iman dan amal
sholeh seseorang diterima dan mandapat ridho-nya,.
Maka Perhatikanlah firman Allah ta'aala :
‫الصال َة َت ْن َهى َع ِن الْ َف ْح َش ِاء َوال ُْم ْن َك ِر‬
َّ ‫إِ َّن‬
(Sesungguhnya sholat itu mencegah perbuatan keji
dan mungkar )
13
Dzikir bersama Rasulullah saw

Di bawah ini sekedar beberapa contoh dzikir


sehari hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam,
yang dapat menjadi benteng rumah tangga mukmin
bagi yang meneladani kehidupan sehari hari
Rasuulullah untuk mendapat penjagaan dari Allah
ta'aala, karena orang yang berdo'a kepada Allah,
sesungguhnya merupakan bentuk ketundukan dan
peng-hamba-an kepada Rabbul 'Alamiin, kita ini
hamba, DIA itu Sang Pencipta dan Pemelihara alam
semesta raya dan seluruh isinya.

Sehingga bagi orang orang yang enggan


berdo'a dan berdzikir kepada Allah, maka sebenarnya
dirinya telah lalai beribadah kepada Allah dan
dianggap sebagai orang orang yang sombong,
penilaian seperti ini berdasarkan firman Allah ta'aala :
‫ين يَ ْستَ ْكبِ ُرو َن َع ْن‬ ِ َّ ِ ْ ‫ال ربُّ ُكم ا ْدعُونِي أ‬
َ ‫ب لَ ُك ْم إِ َّن الذ‬
ْ ‫َستَج‬ ُ َ َ َ‫َوق‬
ِ ‫ادتِي سي ْد ُخلُو َن جهن‬ ِ
َ ‫َّم َداخ ِر‬
‫ين‬ َ ََ َ َ َ َ‫عب‬
" Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku,
niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya

14
Dzikir bersama Rasulullah saw
orang-orang yang menyombongkan diri dari
menyembah-Ku (dari enggan berdo'a kepadaKU),
akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina
dina". (TQS. Al-Ghofir / al-Mukmin [40] : 60)

Imam ibnu Katsiir menjelaskan makna yastakbiruuna


– (orang orang yang sombong) adalah orang yang
enggan beribadah dan enggan meminta kepada Allah,
dan hatinya mengingkari dari men-tauhid-kan Allah
Subhaanahu wa ta'aala. Dan awal mula manusia
berbuat dosa adalah karena " sombong " (al-kibru),
dan sifat sombong itu musuh bagi Allah, sebab yang
boleh sombong sesungguhnya hanyalah Allah Jalla wa
A'la.
Ada bentuk lain dari sebagian sifat sombong,
sebagaimana yang dijelaskan Rasuulullah shallallahu
'alaihi wa sallam, sabdanya :
‫ق َو َغ ْمطُ النَّاس‬
ِّ ‫ا ْل ِك ْب ُر بَطَ ُر ا ْل َح‬
" Sombong adalah menolak kebenaran (yang datang
dari Allah), dan meremehkan manusia." ( HR. Muslim
no: 131, Sunan Abu Dawud no: 3569, Musnad Ahmad no:
3600).

15
Dzikir bersama Rasulullah saw
Seseorang,.. di mana di dalam hatinya ada
sifat sombong (meski hanya sebesar biji sawi), maka
ia tidak akan masuk surga, Sebagaimana dalam hadits
yang diriwayatkan oleh imam Muslim dari 'Abdullah
bin Mas'ud rodhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi
wa sallam bersabda :
‫ال ذَ َّر ٍة ِم ْن كِ ْب ٍر‬
ُ ‫ْجنَّةَ َم ْن َكا َن فِي َق ْلبِ ِه ِم ْث َق‬
َ ‫اَل يَ ْد ُخ ُل ال‬
" .. Tidak akan masuk surga, siapa saja yang ada di
dalam hatinya sifat sombong meskipun hanya
sebesar biji dzarroh (biji sawi).. (HR. Muslim no: 131)

Oleh karenanya,.. maka seorang mukmin mukminat


wajib menjauhkan diri dari sifat sombong (al-kibru),
menjauhkan diri dari sifat malas ber-ibadah, malas
meminta kepada Allah, bahkan Rasuulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengajarkan
kepada kita agar kita senantiasa memohon kepada
Allah ta'aala agar terhindar dari sifat sombong, agar
kita terhindar dari sifat malas ber-ibadah, Rasuulullah
mengajarkan do'a di bawah ini :
ُ ‫سأَلُكَ َخ ْي َر َه ِذ ِه اللَّ ْيلَ ِة َوأَع‬
‫ُوذ بِكَ ِمنْ ش َِّر َه ِذ ِه اللَّ ْيلَ ِة‬ ْ َ‫اللَّ ُه َّم أ‬
‫سو ِء‬ ُ ‫س ِل َو‬ ُ ‫َوش َِّر َما بَ ْع َدهَا اللَّ ُه َّم إِنِّي أَع‬
َ ‫ُوذ بِكَ ِمنْ ا ْل َك‬
16
Dzikir bersama Rasulullah saw

ٍ ‫ب ِفي النَّا ِر َو َع َذا‬


‫ب فِي‬ ُ ‫ا ْل ِكبَ ِر اللَّ ُه َّم إِنِّي أَع‬
ٍ ‫ُوذ بِكَ ِمنْ َع َذا‬
‫ا ْلقَ ْب ِر‬
" Yaa Allah aku memohon kepada Engkau kebaikan
malam ini, dan aku memohon kepadaMu penjagaan
dari keburukan malam ini, dan kejahatan apa apa
yang datang sesudahnya. Yaa Allah, sungguh aku
berlindung kepadaMu dari sifat malas (malas
beribadah), dan aku berlindung kepadaMu dari
kejahatan sifat sombong (menolak yang Haqq dan
meremehkan manusia). Yaa Allah,.. sungguh aku
berlindung kepadaMu dari siksaan api neraka dan
adzab di dalam kubur."
(HR. Muslim: 4900)

Demikian pula, hendaknya setiap muslimin


muslimat setiap saat di manapun kita berada,
menghadapi persoalan apapun – tumpuan harapan
pertolongan dan kemudahan itu hanya dari yang
Maha Penolong, maka mintalah kepadaNya, niscaya
DIA mengabulkan permintaan kita. Allah ta'ala
berfirman :

17
Dzikir bersama Rasulullah saw

‫وء َويَ ْج َعلُ ُك ْم‬ ِ ‫ضطََّر إِ َذا َد َعاهُ ويك‬ ِ


َ ‫الس‬
ُّ ‫ف‬
ُ ‫ْش‬ ََ ْ ‫يب ال ُْم‬ُ ‫أ َْم َم ْن يُج‬
)62 : ‫ (النمل‬. ‫ض أَئِلَهٌ َم َع اللَّ ِه قَلِياًل َما تَ َذ َّك ُرو َن‬
ِ ‫اء اأْل َْر‬
َ ‫ُخلَ َف‬
" Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang
yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya,
dan yang menghilangkan kesusahan dan yang
menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi
? apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain) ?
amat sedikitlah kamu mengingati(Nya).

" Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu


tentang aku, Maka (jawablah), bahwasanya Aku
adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang
yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka
hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-
Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar
mereka selalu berada dalam kebenaran. (TQS. Al-
Baqarah [2] : 186)

‫اب أِل َ َح ِد ُك ْم َما‬


ُ ‫ست ََج‬ْ ُ‫سلَّ َم ي‬
َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬ ُ ‫قَا َل َر‬
َ ِ ‫سو ُل هَّللا‬
ْ َ‫لَ ْم يَ ْع َج ْل فَيَقُو ُل قَ ْد َدع َْوتُ َربِّي فَلَ ْم ي‬
‫ست َِج ْب لِي‬
Rasuulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
18
Dzikir bersama Rasulullah saw
"Akan dikabulkan permintaan kalian, asalkan tidak
tergesa gesa. (ctt: apa itu tergesa gesa (isti'jal) ?)
yakni: orang yang berdo'a itu berucap: " Aku sudah
berdo'a kepada Tuhanku, tetapi do'aku tidak kunjung
dikabulkan." (HR. al-Bukhariy no: 5865, Muslim no: 4917)

Do'a seseorang yang sedang tidak berdosa dan tidak


memutus shilaturrahim, maka Allah ta'ala akan
mengabulkan salah satu dari tiga hal, sebagaimana
diriwayatkan melalui jalur Abu Sa'id al-Khuduriy
radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Sesungguhnya Nabi
shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
‫َما ِم ْن ُم ْسلِ ٍم يَ ْدعُو بِ َد ْع َو ٍة ل َْيس فِ َيها إِثْ ٌم َواَل قَ ِط َيعةُ َر ِح ٍم إِاَّل‬
َ
ٍ ‫أَ ْعطَاهُ اللَّهُ بِ َها إِ ْح َدى ثَاَل‬
‫ث إِ َّما أَ ْن ُت َع َّج َل لَهُ َد ْع َوتُهُ َوإِ َّما أَ ْن‬
‫وء ِم ْثلَ َها قَالُوا‬ِ ‫الس‬
ُّ ‫ف َع ْنهُ ِم ْن‬ ِ ِ ِ
َ ‫ص ِر‬ ْ َ‫يَدَّخ َر َها لَهُ ِفي اآْل خ َرة َوإِ َّما أَ ْن ي‬
َ َ‫إِذًا نُكْثِ ُر ق‬
‫ال اللَّهُ أَ ْك َث ُر‬
"Tidak ada seorang muslim-pun yang meminta
kepada Allah atas suatu do'a yang di dalamnya tidak
ada suatu dosa dan tidak pula memutus
shilaturahim, kecuali Allah akan mengabulkan salah

19
Dzikir bersama Rasulullah saw
satu dari tiga hal, yakni : a). bisa jadi Allah akan
mempercepat terkabulnya do'a itu saat di dunia, b).
atau Allah akan menahan terkabulnya do'a tersebut
untuk diberikan kepadanya di akhirat, c). atau bisa
jadi Allah akan menjauhkan keburukan yang akan
menimpanya, sesuai dengan kadar do'anya. Para
sahabat bertanya : " Kalau begitu kami akan
memperbanyak do'a. " Rasuulullah bersabda : " Allah
ta'aala akan lebih banyak lagi (mengabulkannya).
(Musnad imam Ahmad no: 10709)

Penjelasan : Hadits di atas merupakan jaminan dari


Allah Jalla wa A'la yang akan mengabulkan setiap do'a
1). secara tunai di dunia, atau 2). ditunda akan
diberikan di akhirat, atau 3). dihindarkan dari
keburukan yang akan menimpa dirinya, namun
semua itu dengan syarat, bahwa orang yang berdo'a
tidak dalam menanggung dosa, dan tidak suka
memutus hubungan keluarga (hubungan saudara
serahim).
Oleh karena itu, kita juga diperintah oleh
Allah 'Azza wa Jalla,.. agar selalu ber-dzikir kepada-
Nya,.. sebagaimana firmanNya :
20
Dzikir bersama Rasulullah saw
ِ ‫فَاذْ ُكرونِي أَذْ ُكر ُكم وا ْش ُكروا لِي وال تَ ْك ُفر‬
‫ون‬ ُ َ ُ َْ ْ ُ
".. Karena itu, maka selalulah kalian ingat kepada-
KU, niscaya AKU ingat kepada kalian,.. dan
bersyukurlah kalian hanya kepada-KU, dan jangan
sekali kali kalian berlaku kufur." (TQS. Al-Baqoroh [2]:
152)
‫ْج ْه ِر ِم َن الْ َق ْو ِل‬ ِ
َ ‫ض ُّر ًعا َوخي َف ةً َو ُدو َن ال‬
َ َ‫ك ت‬ َ ‫ك فِي َن ْف ِس‬ َ َّ‫َواذْ ُك ْر َرب‬
‫ك اَل‬َ ِّ‫ين ِع ْن َد َرب‬ ِ َّ
َ ‫ين * إِ َّن الذ‬
ِِ ِ
َ ‫َص ال َواَل تَ ُك ْن م َن الْغَ افل‬
ِ َ ‫بِالْغُ ُد ِّو واآْل‬
َ
َ َ‫يَ ْستَ ْكبِ ُرو َن َع ْن ِعب‬
* ‫ادتِِه َويُ َسبِّ ُحونَهُ َولَهُ يَ ْس ُج ُدو َن‬
" Dan sebutlah (nama) Tuhan-mu dalam hatimu
dengan merendahkan diri dan dengan rasa takut,
dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi
dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-
orang yang lalai.* Sesungguhnya malaikat-malaikat
yang ada di sisi Tuhan-mu tidaklah menyombongkan
diri (enggan ibadah, berdo'a kepada Allah) dan
mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-
lah mereka bersujud." (TQS. Al-A'raf [7]: 205 – 206)

Catatan penulis dari dua ayat di atas :


1. Selalu ingat Allah, maka Allah selalu pula ingat kita.

21
Dzikir bersama Rasulullah saw
2. Jangan sekali kali kufur kepada-NYA, karena itu
penyebab tertolaknya do'a, dan terhapusnya seluruh
amal ibadah kita.
3. Dzikir kepada Allah dengan penuh merendahkan diri.
4. Dzikir kepada Allah dengan rasa takut hanya kepada-
Nya.
5. Dzikir dengan tidak mengeraskan suara.
6. Orang orang yang enggan berdo'a adalah Sombong.
7. Ini salah satu ayat sajdah yang di-sunnah-kan kita
bersujud setelah membacanya atau mendengarnya,
baik di dalam sholat maupun di luar sholat. Sujud ketika
mendengar ayat sajdah Ini dinamakan sujud tilawah.
Dalam riwayat Ibnu Majjah dari Abi Dardaa'
radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa sujud tilawah
hukumnya sunnah. Prakteknya: Misal, ketika seseorang
sedang sholat, kemudian imam dengan bacaan jahr
membaca salah satu ayat sajdah, maka serempak
semua (imam dan makmum) sujud tilawah (tentu saja
posisi sholat sedang dalam keadaan berdiri, tanpa
melalui rukuk dan i'tidal, langsung sujud), kemudian
bangkit berdiri kembali melanjutkan bacaan ayat
selanjutnya, kemudian barulah rukuk, i'tidal dan
seterusnya.

Rasuulullah shallallahu 'alaihi wa sallam


mengajarkan kepada kita dalam hal tata cara berdo'a,
agar tidak dengan cara suara keras, melainkan
22
Dzikir bersama Rasulullah saw
berdzikir dengan lembut , memelankan lafadz lafadz
dzikirnya, diriwayatkan melalui jalur Abu Musa al-
Asy'ariy radhiyallahu 'anhu, beliau berkata : " Dalam
suatu perjalanan bersama Nabi, Beliau sholallahu
'alaihi wa sallam melihat orang orang berdzikir
dengan mengeraskan suaranya, maka Rasuulullah
menegur mereka dengan bersabda:
‫َص َّم َواَل غَائِبًا‬ ِ
َ ‫يا أيها الناس ْار َبعُوا َعلَى أَْن ُفس ُك ْم إِنَّ ُك ْم اَل تَ ْدعُو َن أ‬
‫ْف َدابَِّة‬
َ ‫إِنَّ ُك ْم تَ ْدعُو َن َس ِم ًيعا قَ ِريبًا َو ُه َو َم َع ُك ْم َوأَنَا َخل‬
"..Wahai manusia, sayangilah diri kalian,.. kalian
tidak memanggil (berdo'a) kepada yang tuli atau
yang jauh, sesungguhnya kalian berdo'a kepada yang
Maha Mendengar, dan sangat dekat, dan DIA
bersama kalian, (bahkan lebih dekat dari leher
kendaraanmu). (Muttafaq 'alaih), (al-Bukhariy no: 3883,
Muslim no: 4873, Sunan Abu Dawud no: 1305, imam Ahmad
no: 18699, Sunan al-Kubra 2/ 184), dengan redaksi al-Bukhariy.

Berdzikir dengan cara mengeraskan suara pernah


dilakukan pada masa Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam, setidaknya diriwayatkan oleh Abu Ma'bad,
maula Abdullah bin Abbas Radhiyallahu 'anhuma, ia
23
Dzikir bersama Rasulullah saw
menuturkan, bahwa dirinya mendapatkan kabar dari
ibnu Abbas, bahwasanya :
ُ‫س أَ ْخبَ َره‬ ٍ ‫س أَ ْخبَ َرهُ أَنَّ ابْنَ َعبَّا‬ ٍ ‫أَنَّ أَبَا َم ْعبَ ٍد َم ْولَى ا ْب ِن َعبَّا‬
ْ‫اس ِمن‬ ُ َّ‫ص ِرفُ الن‬ َ ‫الذ ْك ِر ِحينَ يَ ْن‬ ِّ ِ‫ت ب‬ِ ‫ص ْو‬ َّ ‫أَنَّ َر ْف َع ال‬
ُ‫سلَّ َم َوأَنَّه‬ َ ‫ا ْل َم ْكتُوبَ ِة َكانَ َعلَى َع ْه ِد النَّبِ ِّي‬
َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬
‫ص َرفُوا بِ َذلِ َك إِ َذا‬ َ ‫س ُك ْنتُ أَ ْعلَ ُم إِ َذا ا ْن‬ ٍ ‫قَا َل قَا َل ابْنُ َعبَّا‬
ُ‫س ِم ْعتُه‬
َ
" Mengeraskan suara pada saat ber-dzikir saat orang
orang selesai melakukan sholat fardhu (al-
maktuubah), merupakan kebiasaan di masa
Rasuulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan
sesungguhnya ibnu Abbas berkata :" Aku mengetahui
hal tersebut ketika orang orang selesai menunaikan
sholat maktuubah, jika aku mendengarnya. (Shohih
Muslim 3/ 239 no: 919)

Namun terdapat penjelasan Imam Nawawi dalam kitab al-


Adzkar :
)71 ‫ ص‬/ 1 ‫ (ج‬- ‫األذكار‬
‫حمل اإلمام الشافعي وغيره جهره صلى هللا عليه وسلم باألذكار‬
‫ فمن‬، ‫والدعاء عقب الصالة على أنه كان اأجل تعليم المأمومين‬
‫ واستدل البيهقي‬، ‫ فأذا تعلمو أسر‬، ‫ ويجهر لتعليمهم‬: ‫ثم قال‬
24
Dzikir bersama Rasulullah saw
‫وغيره على اإلسرار بخبر الصحيحين أنه صلى هللا عليه وسلم‬
، ‫أمرهم بترك ما كانوا عليه من رفع الصوت بالتبكير والتهليل‬
‫ إنما تدعون سميعا قريبا‬، ‫ " إنكم ال تدعون أصم وال غائبا‬: ‫وقال‬
‫ وقد ورد الجهر في‬، ‫" ويسن كذلك اإلسرار في سائر األذكار‬
‫ والتكبير في العيدين والذكر‬، ‫ والتلبية‬، ‫بعضها كالقنوت لإلمام‬
‫ وعند صعود الهضبات والنزول من الشرفات‬، ‫الوارد في السوق‬.
" Imam asy-Syafi'iy dan yang lainya, Rahimahumullah
menjelaskan hadits tersebut di atas, tentang bacaan dzikir dan
do'a Rasuulullah Saw, dengan cara mengeraskan suara (jahr),
untuk memberikan pelajaran kepada orang orang ( makmum-nya
). Kemudian beliau (imam Asy-Syaafi'i) berkata : " mengeraskan
bacaan dzikir dalam rangka mendidik para makmum, apabila
para makmum telah mengetahui (mampu berdzikir sendiri) maka
dzikir dibaca secara sirri (lembut). Imam al-Baihaqqiy dan yang
lainnya ber-dalil :" memelankan bacaan dzikir berdasarkan hadits
Shahihain yang menyatakan bahwa Rasuulullah shallallahu
'alaihi wa sallam memerintahkan kepada mereka agar
meninggalkan becaan keras pada saat dzikir, takbir, tahlil, Untuk
itu Rasuulullah bersabda : "..Wahai manusia, sayangilah diri
kalian,.. kalian tidak memanggil (berdo'a) kepada yang tuli atau
yang jauh, sesungguhnya kalian berdo'a kepada yang Maha
Mendengar, dan sangat dekat, dan DIA bersama kalian, (bahkan
lebih dekat dari leher kendaraanmu). (Muttafaq 'alaih), (al-
Bukhariy no: 3883, Muslim no: 4873, Sunan Abu Dawud no:
1305, imam Ahmad no: 18699, Sunan al-Kubra 2/ 184), dengan
redaksi al-Bukhariy.
25
Dzikir bersama Rasulullah saw

Jadi disunnahkan melembutkan bacaan dzikir. Tetapi


sebagian di antara para ulama ahli hadits ada yang menerangkan
kebolehan mengeraskan bacaan dzikir pada saat do'a qunut oleh
imam sholat, dzikir talbiyah pada saat manasik haji, takbir pada
saat dua hari raya, dzikir tersebut boleh dengan suara jahr
(dikeraskan).

Do'a pasti dikabulkan atas tiga jenis orang,:

Imam At-Tirmidzi meriwayatkan dari Abi


Hurairah radhiyallahu 'anhu, beliau bertanya kepada
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Rasuulullah
menjawab dalam hadits yang panjang… kemudian
Beliau juga bersabda :
ُ‫ين ُي ْف ِط ُر َو َد ْع َوة‬ ِ ِ َّ ‫ثَاَل ثَةٌ اَل ُتر ُّد َد ْعو ُتهم اإْلِ مام الْع ِاد ُل و‬
َ ‫الصائ ُم ح‬ َ َ ُ َ ُْ َ َ
ِ ِ
‫ول‬
ُ ‫الس َماء َو َي ُق‬ َّ ‫اب‬ ُ ‫ال َْمظْلُوم َي ْر َفعُ َها َف ْو َق الْغَ َم ِام َو ُت َفت‬
ُ ‫َّح ل ََها أ َْب َو‬
‫ك َول َْو َب ْع َد ِحي ٍن‬ِ َّ‫ب َع َّز وج َّل و ِع َّزتِي أَل َنْصرن‬
َُ َ َ َ ُّ ‫الر‬ َّ
".. Ada tiga orang yang do'anya tidak akan ditolak:
a). Do'a pemimpin yang adil, b). Do'a-nya orang
berpuasa sampai ia berbuka, c), Do'a orang yang
didzolimi. Do'a atas tiga jenis orang itu, Allah akan
26
Dzikir bersama Rasulullah saw
mengangkat do'anya hingga di atas awan, dan akan
dibukakan pintu pintu langit. Kemudian Tuhan,
arRabb 'Azza wa Jalla berfirman : " Demi kemuliaan-
KU,.. Sungguh,.. pasti aku akan menolong-mu kapan
saja." (Sunan at-Tirmidzi no: 2449, imam Ahmad no: 7700,)

Selain ber-ibadah dalam bentuk dzikir


kepada-Nya, seorang mukmin wajib beramal dengan
amal amal sholeh yang ditetapkan dalam al-Kitab dan
as-Sunnah, seperti penjelasan imam al-Qarafiy,
bahwa dzikir itu ada dua macam : satu : dzikir secara
lisan (ini adalah ibadah nafilah, ibadah sunnah, atau
ibadah tambahan), dan ada bentuk dzikir yang ke
dua: yakni dzikir dengan cara mengingat Allah pada
saat akan melaksanakan amal wajib, lantas
mengikuti tata cara yang sesuai dengan yang telah
di-contohkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,.
Dan atau meninggalkan yang telah dilarang-Nya.
Dzikir dengan bentuk sikap amal ini jauh lebih utama.
Ke duanya, baik dzikir lisan maupun dzikir dalam
bentuk melaksanakan perintah meninggalkan
larangan, harus diamalkan oleh seorang muslim
dengan tidak memisahkan satu dengan yang lainnya.
27
Dzikir bersama Rasulullah saw

Oleh karenanya tidak boleh terjadi pada diri


seorang muslim, ia rajin ber-dzikir akan tetapi rajin
pula melaksanakan yang diharamkan, sering
meninggalkan yang diwajibkan, atau ia sering berkata
kata yang haram, laghwiy (sia sia), ia rajin berdzikir
namun masih memakan harta haram. Perhatikanlah
firman Allah ta'aala !! :
‫صالِ ًحا إِنِّي بِ َما‬ ِ ِ
َ ‫الر ُس ُل ُكلُوا م َن الطَّيِّبَات َوا ْع َملُوا‬
ُّ ‫{ يَا أ َُّي َها‬
]51 :‫يم } [المؤمنون‬ ِ
ٌ ‫َت ْع َملُو َن َعل‬
"Hai para Rasul, makanlah dari makanan yang bersih
bersih (lagi halal), dan kerjakanlah amal saleh.
Sesungguhnya Aku Maha mengetahui apa yang
kamu kerjakan."
Perintah Allah kepada para Nabi hakekatnya
juga merupakan perintah kepada hamba hambanya
yang beriman, agar memakan makanan yang bersih
lagi halal, minum dengan minuman yang halal,
berpakaian yang dibeli dari harta yang halal, pendek
kata harta yang diperolehnya berasal dari ladang
yang halal. Dan senantiasa mengerjakan amal

28
Dzikir bersama Rasulullah saw
sholeh, jika tidak demikian, maka bagaimana
mungkin do'a seseorang bisa dikabulkan Allah
sementara orang itu memakan dangan barang
haram,.. Perhatikan juga sabda Rasuulullah
shollallahu 'alaihi wa sallam !!:
‫ثم ذكر الرجل يطيل السفر اشعث اغبر يمد يديه إلى‬
‫السماء يا رب يا رب ومطعمه حرام ومشربه حرام‬
* ‫وملبسه حرام وقد عدى بالحرام فانى يستجاب له‬
‫رواه مسلم في الصحيح عن ابي كريب‬
" Kemudian Rasuulullah menceritakan seorang laki
laki yang melakukan perjalanan panjang, jauh dan
dalam keadaan kusut, tangannya menengadah ke
langit, seraya berdo'a :" Yaa Rabb, Yaa Rabb . . . ,
Padahal makananya dari yang haram, minumanya
dari yang haram, pakaianya dari harta haram,
sungguh ia abai (tidak berhati hati) terhadap hal hal
yang diharamkan,.. Maka Bagaimana do'anya itu
dapat dikabulkan Allah ?." (HR. Muslim no: 1686),(at-
Turmudzi no: 2915),(Imam Ahmad no: 7998)

Waktu waktu do'a yang dikabulkan


(mustajabah), di antaranya : pada saat sujud katika
29
Dzikir bersama Rasulullah saw
(sholat sunnah) tentu saja dengan bahasa arab dan
dengan do'a do'a yang dicontohkan dari Nabi
shollallahu 'alaihi wa sallam, atau saat sujud syukur,
atau di saat tengah malam, do'a setelah sholat
fardhu (sholat al-maktubat), ber-do'a pada saat bulan
Ramadhon, saat berada di 'Arafah pada musim haji,
pada saat berada di Multazam, atau berdasarkan
pada riwayat riwayat yang lainnya yang terkait
dengan masalah do'a.
Dalam suatu riwayat melalui Abu Hurairah
radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda :
‫اء‬ ِ ‫أَقْرب ما ي ُكو ُن الْع ْب ُد ِمن ربِِّه و ُهو س‬
َ ‫اج ٌد فَأَ ْكثِ ُروا الد‬
َ ‫ُّع‬ َ َ َ َ ْ َ َ َ ُ َ
"Posisi seorang hamba yang paling dekat dengan
Rabb-nya, adalah pada saat ia sujud, maka
perbanyaklah do'a pada saat sujud." (HR. Muslim no:
744),(Sunan Abu Dawud : 741),(an-Nasaai : 1125)

Abu Umamah radhiyallahu 'anhu menuturkan, bahwa


Rasuulullah shollallahu 'alaihi wa sallam pernah
ditanya, :
ِ ‫َي الد‬
‫َس َم ُع ؟‬ َ ُّ ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم أ‬
ْ ‫ُّعاء أ‬
ِ َ ‫قِيل يا رس‬
َ ‫ول اللَّه‬ َُ ََ
30
Dzikir bersama Rasulullah saw
" Yaa Rasuulallah,.. do'a manakah yang paling
didengar oleh Allah ta'aala ?
Rasuulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab :
ِ ‫ات الْمكْتُوب‬
ِ ‫الصلَو‬ ِ
‫ات‬َ َ َ َّ ‫ف اللَّْي ِل اآْل خ ِر َو ُد ُب َر‬
َ ‫َج ْو‬
" Ber-do'a di akhir tengah malam, dan setelah sholat
wajib." (Sunan at-Tirmidzi : 3421), Abu 'iisa at-Tirmidzi
menyatakan hadits ini hasan.
Imam at-Tirmidzi meriwayatkan suatu hadits
dengan sanad shahih, dari Anas bin Malik
radhiyallahu 'anhu, ia berkata: "Aku mendengar
Rasuulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
‫ك َما َد َع ْوتَنِي َو َر َج ْوتَنِي‬ َ َّ‫آد َم إِن‬
َ ‫ال اللَّهُ َتبَ َار َك َوَت َعالَى يَا ابْ َن‬ َ َ‫ق‬
‫ت‬ َ ‫يك َواَل أُبَالِي يَا ابْ َن‬
ْ َ‫آد َم ل َْو َبلَغ‬ َ ِ‫َك َعلَى َما َكا َن ف‬ َ ‫تل‬ ُ ‫غَ َف ْر‬
‫َك َواَل أُبَالِي يَا ابْ َن‬ َ ‫تل‬ ُ ‫اسَتغْ َف ْرتَنِي غَ َف ْر‬ ِ َّ ‫ك عنا َن‬
ْ ‫الس َماء ثُ َّم‬ َ َ َ ُ‫ذُنُوب‬
‫ض َخطَايَا ثُ َّم ل َِقيتَنِي اَل تُ ْش ِر ُك بِي‬ ِ ‫ك ل َْو أََت ْيتَنِي بِ ُقر‬
ِ ‫اب اأْل َْر‬ َ َ َّ‫آد َم إِن‬َ
ِ
ً‫ك بِ ُق َرابِ َها َم ْغف َرة‬
َ ُ‫َش ْيئًا أَل ََت ْيت‬
" Allahu tabaaraka wa ta'aala berfirman : " Wahai
anak Adam,.. sesungguhnya engkau selama berdo'a
dan hanya berharap kepada-KU, maka pasti AKU

31
Dzikir bersama Rasulullah saw
akan memberikan ampunan kepadamu atas segala
dosa dosamu, dan AKU tidak mempedulikan (kecil
atau besar dosa dosamu). Wahai anak Adam,.. andai
dosa dosamu sampai setinggi langit, kemudian
engkau meminta ampun hanya kepada-KU, maka
pasti Aku akan mengampunimu, dan AKU tidak
pedulikan (kecil atau besar dosamu). Wahai anak
Adam,.. Jika engkau datang kepada-KU dengan
membawa kesalahan sepenuh bumi, kemudian
engkau menemui-AKU tanpa syirik dengan sesuatu
apapun, maka AKU akan datang kepadamu dengan
membawa ampunan sepenuh bumi pula."
(Sunan at-Tirmidzi no: 3463), (Musnad imam Ahmad no: 20529),
(dalam kitab Hilyatul Aulia imam Abu Nu'aim al-Ashbahaniy
menukil dari jalur ibnu Abbas ra)

**Catatan : Dalam hadits di atas, Allah tabaraka wa


ta'aala berkenan memberikan ampunan, tanpa
mempedulikan lagi se-berapa-pun besar kecilnya
dosa, dengan syarat seseorang tidak melakukan
syirik (menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun),
Nah… yang harus kita ketahui adalah syirik yang
mana ? Apa itu syirik, berapa macam macam syirik ?

32
Dzikir bersama Rasulullah saw
.. di antara bentuk bentuk syirik yang wajib
ditinggalkan se-segera mungkin adalah :
(a), Asy-Syirkul Kholish, (menyekutukan Allah
secara terang terangan): (i), ya'buduunal autsan
(mengabdi kepada berhala, secara fisik) seperti
menyembah patung, pepohonan, sesajian, percaya
kepada dukun, paranormal, kultus kepada "orang
pintar maupun orang bodoh" dan sejenisnya. (ii),
ya'khudzuunal ahwaa' ilaahahu yakni orang orang
yang menjadikan Hawa nafsunya sebagai Tuhan,
(seperti pada surat al-Jaatsiyah [45]: 23), Allah ta'aala
berfirman :
‫َض لَّهُ اللَّهُ َعلَى ِعل ٍْم َو َختَ َم َعلَى‬
َ ‫ت َم ِن اتَّ َخ َذ إِل ََه هُ َه َواهُ َوأ‬ َ ْ‫أَ َف َرأَي‬
‫يه ِم ْن َب ْع ِد اللَّ ِه‬
ِ ‫س م ِع ِه و َق ْلبِ ِه وجع ل َعلَى بص ِر ِه ِغ َش اوةً فَمن ي ْه ِد‬
َ َْ َ ََ َ ََ َ َ َْ
‫أَفَال تَ َذ َّك ُرو َن‬
Maka pernahkah kamu melihat orang yang
menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhan ?? dan
Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya, dan
Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya
dan meletakkan (ghisyaawah) tutupan atas
penglihatannya. Maka siapakah yang akan
33
Dzikir bersama Rasulullah saw
memberinya petunjuk sesudah Allah
(membiarkannya sesat). Maka Mengapa kamu tidak
mengambil pelajaran?
Abu Ja'far menjelaskan ayat ini, mengenai
sifat orang orang yang tidak beriman kepada Allah,
dimana mereka itu me-Tuhan-kan hawa nafsunya.
Salah satu yang menonjol pada orang yang
menuhankan hawa nafsunya adalah :
‫ إنما دينه ما هويته نفسه‬،‫ وال يحلل ما َحل َل‬،‫وال يح ِّرم ما َح َّر َم‬
‫يعمل به‬
"Orang yang tidak mengharamkan apa apa yang
jelas haramnya, tidak menghalalkan yang jelas jelas
dihalalkan oleh Allah, sungguh agama-nya yang
sebenarnya (menurut orang yang memperturutkan
tuhan hawa nafsunya ) adalah apa apa yang
ditetapkan oleh hawa nafsunya sendiri, ia ber-amal
mengikuti hawa nafsunya." (Tafsir ath-Thabariy juz 22 /
75), lihat juga surah al-Furqan [25] : 43).

(b), asy-Syirkul Khofy (menyekutukan Allah secara


samar) : yaitu riya' dan sum'ah, - Riya' adalah
beramal dengan memperlihatkan amal ibadahnya
kepada orang lain, mencari ridho manusia, dan
34
Dzikir bersama Rasulullah saw
berharap sanjungan atas amal amalnya (pada saat ia
melakukan amal sedang berlangsung). Adapun
sum'ah adalah menceritakan amal ibadah kepada
manusia, atas amal amal yang telah berlalu, guna
meminta penilaian dan ridho manusia.

Diriwayatkan dalam suatu hadits melalui jalur


Abu Sa'id al-Khudury dari bapaknya dari Abi Sa'id
radhiyallahu 'anhum, ia berkata : " Saya berjalan
bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, saat itu
kami tengah membicarakan munculnya Dajjal, ketika
itu Nabi bersabda :
‫ال ؟‬ ِ ‫َّج‬
َّ ‫يح الد‬ِ ‫ف َعلَْي ُك ْم ِع ْن ِدي ِم ْن ال َْم ِس‬ ُ ‫أَاَل أُ ْخبِ ُر ُك ْم بِ َما ُه َو أَ ْخ َو‬
‫ص لِّي َف ُي َزيِّ ُن‬ ِ ِّ : ‫ال‬
َ ُ‫الر ُج ُل َفي‬ َ ‫الش ْر ُك الْ َخف ُّي أَ ْن َي ُق‬
َّ ‫وم‬ َ َ‫ُقلْنَا َبلَى ق‬
‫صاَل تَهُ لِ َما َي َرى ِم ْن نَظَ ِر َر ُج ٍل‬ َ
"Maukah aku kabarkan kepada kalian tentang
sesuatu yang lebih aku khawatirkan menimpa kalian
dari pada munculnya Dajjal ? Kami (para sahabat)
menjawab:" Ya,.. (terangkanlah kepada kami)."
Kemudian Rasuulullah menjelaskan : " (sesuatu yang
menimpa kalian itu) adalah: asy-syirku al-khofiyyu
35
Dzikir bersama Rasulullah saw
(musyrik secara samar), yakni seseorang yang
mengerjakan sholat, kemudian ia memper-indah
sholatnya (gerak gerik sholat maupun bacaan-nya)
pada saat dilihat orang lain." (Sunan ibnu Majjah, juz
12/246 no: 4194)

Dalam hadits yang lain, melalui riwayat Ka'ab


bin 'Ujrah, dari ibnu Qotadah, dari Mahmud bin
Lubaid radhiyallahu 'anhum, ia berkata, Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
‫ وما‬، ‫ يا رسول اهلل‬: ‫« أيها الناس إياكم وشرك السرائر » قالوا‬
‫ « يقوم الرجل فيصلي فيزين صالته‬: ‫شرك السرائر ؟ قال‬
» ‫ فذلك شرك السرائر‬، ‫جاهدا لما يرى من نظر الناس إليه‬
"Wahai manusia,.. waspada-lah kalian terhadap
syirik as-saraair !!, Para sahabat bertanya : " Yaa
Rasuulallah,.. apakah syirik saraair itu ??
Rasuulullah menjawab:" Seseorang yang
mengerjakan sholat, kemudian ia membagus
baguskan sholatnya ketika dilihat orang. Itulah
syirku as-saraair. (Shahih ibnu Khuzaimah 4/ 15, no: 892)

36
Dzikir bersama Rasulullah saw
Imam ath-Thobaraaniy meriwayatkan dari
Rafi' bin Khadiij, sesungguhnya Nabi bersabda :"
Sungguh yang paling aku khawatirkan pada diri
kalian adalah asy-syirkul ashghar. Sahabat bertanya:
" Yaa Rasuulallah, Apakah asy-syirkul ashghar ??
Nabi menjawab : asy-syirkul ashghor (syirik kecil)
adalah riyaa' (beribadah mencari keridhoan
manusia), jika dilihat manusia dia beramal, jika
manusia pergi meninggalkanya, ia-pun mengurangi
amalnya atau meningglkan amal amalnya itu. (al-
Mu'jam al-Kabiir no: 4179), imam al-Hakim meriwayatkan
hadits yang serupa, imam al-Hakim menyatakan hadits ini
shahih, meskipun tidak dikeluarkan oleh al-Bukhariy dan
Muslim (al-Mustadrak, juz 18 / 313 no : 8055).

Begitu juga sabdanya :


‫ش ْر ٌك‬
ِ ‫الريَا ِء‬
ِّ ‫س ْي ُر‬
ِ َ‫ي‬
"Riyaa' yang sedikit adalah syirik."

Muadz bin Jabbal menangis ketika mendengar hadits


ini,

37
Dzikir bersama Rasulullah saw

‫ب‬ُّ ‫ادى لِلَّ ِه َولِيًّا َف َق ْد بَ َار َز اللَّهَ بِال ُْم َح َاربَ ِة إِ َّن اللَّهَ يُ ِح‬
َ ‫َوإِ َّن َم ْن َع‬
‫َم ُي ْفَت َق ُدوا َوإِ ْن‬ ِ َّ ‫اأْل َب رار اأْل َتْ ِقي اء اأْل َ ْخ ِفي‬
ْ ‫ين إِذَا غَ ابُوا ل‬ َ ‫اء الذ‬ َ َ َ َ ََ ْ
‫يح ال ُْه َدى يَ ْخ ُر ُج و َن‬ ِ
ُ ‫ص اب‬ َ ‫وب ُه ْم َم‬ُ ُ‫َم ُي ْع َرفُوا ُقل‬ ْ ‫َم يُ ْد َع ْوا َول‬
ْ ‫ض ُروا ل‬ َ ‫َح‬
‫اء ُمظْلِ َم ٍة‬ ِ
َ ‫م ْن ُك ِّل غَْب َر‬
"Sungguh, siapa saja yang memusuhi wali Allah,
maka ia telah memerangi Allah secara terang
terangan. Sungguh Allah mencintai orang orang yang
berbakti (hanya kepada Allah), yang bersih hatinya
(niatnya), yang tersembunyi (dari sorotan manusia),
jika orang orang tersebut tidak ada, mereka tidak
dicari. Bahkan andai orang orang itu hadir, toh
mereka-pun tidak dikenal (lantaran orang itu selalu
menyembunyikan amal-amalnya), hatinya
merupakan pelita pelita penerang (petunjuk), mereka
keluar dari setiap debu yang gelap. (Sunan ibnu Majjah,
no: 3979)

Hadits Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhu,


sesungguhnya ia mendengar Rasuulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda :

38
Dzikir bersama Rasulullah saw
ِِ ِ ِ ِِ
َ ‫َّاس بِ َع َمله َس َّم َع اللَّهُ بِه َسام َع َخلْقه َو‬
ُ‫صغََّرهُ َو َح َّق َره‬ َ ‫َم ْن َس َّم َع الن‬
"Siapa saja yang memperdengarkan amalnya kepada
manusia, maka kelak Allah ta'aala akan memper-
dengar-kan amal amalnya pada pendengaran
seluruh makhluk-Nya, dan pada hari Qiyamat Allah
ta'ala akan meremehkan dan menghinakannya.
(al-Mu'jamul Kabiir, no: 1493), (al-Ausath : 5141).

Saudaraku para pembaca, hamba Allah 'Azza


wa Jalla yang tengah berusaha dengan keras untuk
meraih cinta-NYA, berusaha-lah ber-amal ikhlash
lillahi ta'aala, hanya mengabdi semata mata kepada-
Nya,.. yakinlah bahwa tanpa amal yang ikhlash hanya
semata tertuju kepada Allah, menyebabkan semua
amal tertolak, meski bisikan hati itu amat sangat
lembut, selembut suara merayapnya semut, DIA
pasti Maha Mengetahui, dan Maha Mendengar apa
saja yang menjadi bisikan niat hati kita,..

Perumpamaan yang indah tersebut di atas


pernah diajarkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
kepada kita umatnya, dalam salah satu hadits Abu

39
Dzikir bersama Rasulullah saw
Musa al-Asy'ariy berkata, Rasuulullah shallallahu
'alaihi wa sallam pernah ber-khuthbah di hadapan
kami, khuthbah Beliau :
‫ فإنه أخفى من دبيب النمل » فقال‬، ‫« أيها الناس اتقوا الشرك‬
‫ وهو أخفى‬، ‫ وكيف نتقيه يا رسول اهلل‬: ‫ من شاء اهلل أن يقول‬:
‫من دبيب النمل ؟‬
"Wahai manusia,.. jauhilah syirik (Khafiy) !, karena
(syirik khafiy) lebih samar dari suara merayapnya
semut. Kemudian ada orang yang bertanya kepada
Rasuulullah, atas kehendak Allah. Ia bertanya:"
Bagaimana kami bisa menjaga diri dari-nya (syirik
khaf), padahal ia (syirik khafiy itu) lebih lembut dari
suara merayapnya semut ??. Lalu Nabi
mengajarkan do'a : , " bacalah do'a !:

َ ِ‫ك ِم ْن أَ ْن نُ ْش ِر َك ب‬
‫ك َش ْيئًا َن ْعلَ ُمهُ َونَ ْسَتغْ ِف ُر َك لِ َما‬ َ ِ‫اللَّ ُه َّم إِنَّا َنعُوذُ ب‬
‫اَل َن ْعلَ ُم‬
"Yaa Allah,.. sungguh kami berlindung kepada-MU
dari menyekutukan-Mu dengan sesuatu yang kami

40
Dzikir bersama Rasulullah saw
ketahui. Dan kami mohon ampunan kepada-Mu dari
sesuatu (syirik) yang kami tadak ketahui."
(HR. Ahmad no: 18781), (at-Thabaraaniy, no: 3613)

Demikianlah sekelumit saja pembahasan


mengenai bahaya syirik atas amal ibadah kita.

Yang tetap harus diperhatikan adalah, bahwa


keberadaan do'a itu sebagai suatu ibadah, tidak
berarti seorang muslim boleh meninggalkan kaidah
kausalitas lantas hanya mencukupkan diri dengan
ber-do'a saja tanpa adanya usaha,.. banyak
tauladan dari Nabi sholallahu 'alaihi wa sallam,
dimana Beliau tetap melakukan berlakunya hukum
sebab akibat, sebagai contoh: Rasuulullah juga
menyiapkan bibit tanaman yang unggul untuk
bercocok tanam, atau contoh lain: Beliau juga
menyiapkan pasukan perang tatkala ada ancaman
dari fihak musyrikin Quraisy, Beliau juga bersenjata,
berpakaian baju besi, bertameng, Beliau juga
menempatkan strategi perang di sumur Badar agar
dapat membendung air supaya air tidak mengalir

41
Dzikir bersama Rasulullah saw
kearah pasukan musuh dengan target agar musuh
lemas kehausan, atau tauladan yang lain lagi,
misalnya: Beliau juga bersembunyi di gua Tsur pada
saat dikejar orang orang musyrik, bahkan saat
Rasuulullah dalam pengejaran orang orang musyrik
tersebut, Beliau menyuruh putra Abu Bakar ash-
Shidiq yakni Abdurrahman, untuk membawa
beberapa ekor kambing yang dituntun di belakngnya,
agar bekas telapak kaki kaki kambing yang dituntun
dibelakangnya (di atas padang pasir) bisa mengecoh
atau terhapus bekas bekas telapak kaki Nabi dan Abu
Bakar ash-Shidiq menuju persembunyian di gua
Tsuur. Atau contoh lain lagi yang sekaligus
dilakukan ke dua duanya, berdo'a meminta
pertolongan kepada Allah dan melakukan amal
sesuai kausalitas, apa gerangan ? Saat orang orang
musyrik mengepung rumahnya, mereka semua siap
dengan pedang terhunus untuk membunuh Nabi
Muhammad Sholallahu 'alaihi wa sallam, lantas
Beliau-pun berdo'a kepada Allah dan menebarkan
pasir di wajah orang orang musyrik yang
mengepungnya – hal itu dilakukan tentunya atas
petunjuk dari Allah ta'ala, dan Beliau –pun yakin
42
Dzikir bersama Rasulullah saw
bahwa Allah pasti menolongnya dan memalingkan
kaum Quraisy darinya hingga mereka kafir Quraisy itu
tertidur pulas,.. namun tidak hanya berhenti sampai
di situ, Nabi tidak diam saja setelah mereka tertidur
lelap,.. sebab akibat,- agar selamat dari
pengepungan bukan berdiam diri di dalam rumahnya,
melainkan harus segera keluar rumah, menghindar
dari pengepungan tersebut, yang pada akhirnya
Beliau pergi dengan selamat.

Begitulah yang harus kita lakukan dalam


setiap aktivitas, kita meng-ikhlash-kan amal hanya
kepada Allah ta'aala semata, membenarkan semua
suritauladan Rasuulullah sholallahu 'alaihi wa sallam,
dan senantiasa berdo'a kepada Allah secara istimrar
(kontinu), Semoga Allah Rabbul aalamiin
mengabulkan permohonan kita.

Pada kesempatan ini saya hanya akan membatasi dua


bentuk amal se-hari hari, yakni dzikir sesudah sholat
43
Dzikir bersama Rasulullah saw
fardhu, dan dzikir harian sebagai benteng rumah
tangga orang orang mukmin.

Dzikir Sesudah Sholat Fardhu.

Adab yang baik ketika menghadap Allah al-


Kholiqul alam Rabbul alamiin adalah : (1), Hendaknya
setiap mukmin memiliki sopan santun, atau memiliki
sikap akhlaq kepada Sang Pencipta, bukankah yang
kita tuju adalah Allah Rabbul 'alamiin ? Dia pula yang
kita minta, do'a kita harus dan hanya tertuju kepada-
Nya, oleh karenanya kita memulai berdo'a dengan
diawali memuji-Nya, memberikan sanjungan kepada-
Nya, menyatakan komitmen sebagai hamba yang
tho'at dan setia kepada al-Kholiq dengan pernyataan
tidak menyekutukan-Nya, tidak syirik dengan
sesembahan sesembahan thowaghit yang tiada
berguna, dan thoghut tersebut tidak pula
mendatangkan mudhorot apa-pun. (2), Setelah itu
barulah akhlaq kepada Nabi shalallahu 'alaihi wa
sallam dengan untaian sholawat yang agung nan
indah untuk Beliau,.. (3), Kemudian baru kita
mendo'akan ke dua orang tua kita, (4), Lalu
44
Dzikir bersama Rasulullah saw
mendoakan orang orang beriman, mukminin
mukminat seluruhnya, (5), Barulah kita berdo'a
dengan apa apa yang menjadi hajat kita masing
masing.
Dalam suatu hadits yang diriwayatkan
melalui jalur Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu,
Nabi 'alaihi sholatu wa sallam, pernah menasehati
salah seorang sahabat, seperti di bawah ini,:
ِ ِ ِ ِ
َ ُ‫َح ُد ُك ْم َفلْيَْب َدأْ بِتَ ْح ِميد اللَّه َوالثَّنَاء َعلَْيه ثُ َّم لْي‬
‫ص ِّل َعلَى‬ َ ‫صلَّى أ‬
َ ‫إ َذا‬
ِ ِ
َ ‫النَّبِ ِّي‬
َ ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْيه َو َسلَّ َم ثُ َّم لْيَ ْدعُ َب ْع ُد ب َما َش‬
.‫اء‬
‫يح‬ ِ ‫يث حسن‬ ِ ِ
ٌ ‫صح‬ َ ٌ َ َ ٌ ‫يسى َه َذا َحد‬ َ ‫قَ َال أَبُو ع‬
" Apabila seseorang di antara kalian sholat atau
berdo'a, hendaklah ia memulai dengan memuji Allah
serta menyanjung-Nya, kemudian bersholawat
kepada Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam, barulah
setelah itu silahkan berdo'a menurut apa yang ia
kehendaki. (Abu 'Isa at-Tirmidzi menyatakan : hadits ini hasan
shohih, no: 3399, ibnu Rajab, bab kitab ash-Sholah 6/84, Fiqhus
Sunnah, Sayyid Sabiq : 1/173, Abu Dawud menyatakan hadits ini
shohih dengan syarat al-Bukhary dan Muslim).

SEGALA PUJI HANYA MILIK ALLAH TA'AALA


45
Dzikir bersama Rasulullah saw

Di antara dzikir yang berisi puji pujian kepada Allah


adalah pernyataan kita mengenai :" Tidak ada ilah
(tuhan) kecuali hanya Allah ta'aala, tidak
menyekutukan-Nya, Dia-lah Raja seluruh jagat alam
raya dan segala isinya, segala bentuk puji pujian
hanya milik-Nya, yang azali (tidak ber-awal tidak ber-
akhir, yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia
berkuasa atas segala sesuatu,.. semua berada dalam
kekuasaan-Nya.

1. Dari al-Mughirah bin Syu’bah ra. Bahwa ia


berkata : “Sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi
wa sallam apabila setiap usai sholat, setelah
salam Beliau membaca :
‫ش ِريكَ لَهُ لَهُ ا ْل ُم ْل ُك َولَهُ ا ْل َح ْم ُد َو ُه َو‬ َ ‫اَل إِلَهَ إِاَّل هَّللا ُ َو ْح َدهُ اَل‬
‫ اللَّ ُه َّم اَل َمانِ َع لِ َما أَ ْعطَيْتَ َواَل‬,‫َي ٍء قَ ِدي ٌر‬ ْ ‫َعلَى ُك ِّل ش‬
‫ُم ْع ِط َي لِ َما َمنَعْتَ َواَل يَ ْنفَ ُع َذا ا ْل َج ِّد ِم ْنكَ ا ْل َج ُّد‬
“Tuhan hanyalah Allah sendiri, tidak ada sekutu
bagiNya, hanya bagiNya kekuasaan dan hanya
bagiNya segala pujian, dan Dia atas segala sesuatu
Maha Kuasa. Ya Allah tidak ada yang mampu
46
Dzikir bersama Rasulullah saw
menolak segala pemberianMu, dan tidak ada yang
dapat memberi kepada apa yang telah Engkau
cegah, Dan tidak bermanfaat segala ke-agungan itu,
karena ke-Agungan itu hanyalah dari Engkau jua”.
(muttafaq ‘alaihi) (al-Bukhariy : 5855, Bab do'a ba'da sholat)
(Muslim : 933 Bab Disukai dzikir setelah sholat) .

Atau lafadz dzikir berikut ini : siapa saja orang


mukmin yang ber-dzikir ('asyara marratin / 10 x )
setelah sholat subuh dan setelah shalat maghrib:
‫ْح ْم ُد يُ ْحيِي‬
َ ‫ك َولَهُ ال‬
ُ ‫يك لَهُ لَهُ ال ُْم ْل‬ َ ‫اَل إِلَهَ إِاَّل اللَّهُ َو ْح َدهُ اَل َش ِر‬
‫يت َو ُه َو َعلَى ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِد ٌير‬
ُ ‫َويُ ِم‬
“Tuhan hanyalah Allah sendiri, tidak ada sekutu
bagiNya, hanya bagiNya kekuasaan dan hanya
bagiNya segala pujian, dan Dia atas segala sesuatu
Maha Kuasa.

maka sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam :


ِ ‫َكتب اللَّه لَه بِ ُك ِّل و‬
ٍ َ‫اح َد ٍة قَال ََها َع ْش ر حس ن‬
ُ‫ط اللَّهُ َع ْن ه‬
َّ ‫ َو َح‬,‫ات‬
ََ َ َ ُ ُ ََ
ٍ ‫ ور َفعهُ اللَّهُ بِ َها َع ْشر َدرج‬,‫ات‬ ٍ
‫ َو ُك َّن لَهُ َك َع ْش ِر‬,‫ات‬ ََ َ َ َ َ َ‫بِ َها َع ْش َر َسيِّئ‬
47
Dzikir bersama Rasulullah saw
ِ ِ ِ
ْ ‫ َول‬,‫َّه ا ِر إِلَى آخ ِره‬
‫َم َي ْع َم ْل‬ َ ‫ َو ُك َّن لَ هُ َم ْس لَ َحةً م ْن أ ََّو ِل الن‬,‫اب‬
ٍ َ‫ِرق‬
‫ك‬َ ِ‫ين يُ ْم ِسي فَ ِمثْ ُل ذَل‬ ِ َ َ‫ فَِإ ْن ق‬,‫يومئِ ٍذ عماًل ي ْقهره َّن‬
َ ‫ال ح‬ ُ ُ َ َ َ َ َ َْ
" Maka Allah ta'ala mencatat setiap kalinya dengan
sepuluh kebaikan, dan menghapus sepuluh
keburukan, dan Allah ta'ala angkat baginya sepuluh
derajat, dan pahala bacaan dzikir tersebut bagaikan
memerdekakan sepuluh budak, dan bagi (si
pembaca) do'a tersebut merupakan senjata di
permulaan siang sampai sore hari, dan beramal pada
hari itu dengan suatu amal tidak akan ada yang
mengalahkannya, Adapun yang membacanya pada
sore hari maka ia akan mendapatkan (pahala) seperti
itu juga… (hingga pagi kembali) (Musnad imam Ahmad juz
48 / 60 no: 22465, riwayat ini melalui jalur Abu Ayyub al-Anshary
radhiyallahu 'anhu).

(2). Dari Tsauban ra. Dia berkata : “Biasanya


Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, bila usai
sholatnya, maka Beliau meminta ampun kepada
Allah, ber-istighfar 3 x lalu mengucapkan :

48
Dzikir bersama Rasulullah saw

‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم إِ َذا‬ ِ ُ ‫ال َك ا َن رس‬


َ ‫ول اللَّه‬ َُ َ َ‫َع ْن َث ْوبَ ا َن ق‬
‫ك‬َ ‫الس اَل ُم َوِم ْن‬
َّ ‫ت‬ َ ْ‫ال اللَّ ُه َّم أَن‬َ َ‫اس َتغْ َف َر ثَاَل ثًا َوق‬ ِ
ْ ‫ص اَل تِه‬
َ ‫ف م ْن‬
ِ َ ‫انْص ر‬
ََ
ِ
. ‫ْجاَل ل َواإْلِ ْك َر ِام‬َ ‫ت ياَ ذَا ال‬ َ ‫السَّاَل ُم َتبَ َار ْك‬
“Ya Allah, hanya pada Engkau segala kesejahteraan
itu, dan hanya dari Engkaulah kesejahteraan itu,
Maha Berkah Engkau wahai Tuhan yang memiliki
segala keagungan dan kemuliaan”.

‫ول‬
ُ ‫ال َت ُق‬
َ َ‫ار ؟ ق‬ ِ ِ ‫ْت لِأْل َو َز‬ ِ َ َ‫ق‬
ُ ‫ف ااْل ْست ْغ َف‬
َ ‫اع ِّي َك ْي‬ ْ ُ ‫ال ال َْولي ُد َف ُقل‬
َ‫َسَتغْ ِف ُر اللَّه‬ ِ ‫أ‬
ْ ‫َسَتغْف ُر اللَّهَ أ‬
ْ
Al-Walid bertanya kepada al-Auza'iy : Bagaimana
cara mengucapkan lafadz istighfar-nya ? al-Auza'iy
mengajarkan : " astaghfirullah ,.. astaghfirullah…
Kemudian disambung dengan : Allahumma anta s-
Salaam wa minka s-Salaam tabaarakta yaa Dzal
Jalaali wal ikraam. (Shahih Muslim no: 931), dalam riwayat
al-Bukhariy, cara me- lafadz kan : astaghfirullah, astaghfirullah,
astaghfirullah. Lalu dilanjutkan dengan Allahumma antas
salaam..

49
Dzikir bersama Rasulullah saw
Terdapat keterangan adanya fadhilah atau
keutamaan berdzikir dengan lafadz, Yaa Dzal Jalaali
wal ikraam, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda :
‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم على رجل وهو‬
َ ‫وأتى رسول هللا‬
.‫ قد استجيب لك‬: ‫ فقال‬،‫ واإلكرام‬،‫ يا ذا الجالل‬:‫يقول‬
Rasulullah ketika melewati seseorang yang tengah
berdo’a sehabis sholat, ia membaca “ Ya dzal Jalaali
wal-ikram” lalu Beliau bersabda kepadanya :”
Sungguh telah dikabulkan do’amu”. (Imam Abu Nu'im al-
Ashbahaaniy, dalam kitab-nya Hilyatul - Auliya' juz: 3 / 53 ),( lihat
juga kitab Tuhfaatul Ahwaadziy Bab: Tamam an-Ni'mah Dukhula
al-Jannah juz 8 / 425)

(3). Terdapat pula riwayat suatu hadits shahih,


Bahkan Rasuulullah sendiri menyebutnya sebagai "
Sayyidu al-istighfar " (Penghulunya istighfar atau
sebaik baik ucapan permintaan ampunan kepada
Allah ta'aala), al-Bukhariy meriwayatkan hadits ini
melalui Syaddaad bin Aus radhiyallahu 'anhu, ia
mendapat pengajaran dari Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam :

50
Dzikir bersama Rasulullah saw

‫ت‬َ ْ‫ت َربِّي اَل إِلَهَ إِاَّل أَن‬ َ ‫َسيِّ ُد ااِل ْستِ ْغ َفا ِر أَ ْن َت ُق‬
َ ْ‫ " اللَّ ُه َّم أَن‬:‫ول‬
ِ ِ
ُ‫ت أَعُوذ‬ ُ ‫استَطَ ْع‬ْ ‫َخلَ ْقتَنِي َوأَنَا َع ْب ُد َك َوأَنَا َعلَى َع ْهد َك َو َو ْعد َك َما‬
‫َك بِ َذنْبِي‬
َ ‫ك َعلَ َّي َوأَبُوءُ ل‬ َ ِ‫َك بِنِ ْع َمت‬
َ ‫ت أَبُوءُ ل‬ُ ‫صَن ْع‬ ِ َ ِ‫ب‬
َ ‫ك م ْن َش ِّر َما‬
".‫ت‬ َ ْ‫وب إِاَّل أَن‬ ُّ ‫فَا ْغ ِف ْر لِي فَِإنَّهُ اَل َي ْغ ِف ُر‬
َ ُ‫الذن‬
Bacalah olehmu, Penghulunya istighfar: " Yaa Allah,..
Engkau-lah Tuhan-ku, tiada tuhan kecuali Engkau.
Engkau ciptakan aku, dan aku adalah hamba-MU,
Dan aku berada di atas janji-MU, semampu-ku, aku
berlindung kepada-MU dari kejelekan perbuatan-ku,
sungguh aku mengakui telah banyak ni'mat –MU
yang telah Engkau limpahkan kepada-ku, dan
sungguh aku mengakui dihadapan-MU telah banyak
dosa dosa-ku, maka,.. ampunilah aku !, karena
sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni
dosa dosa melainkan hanyalah Engkau.

Kemudian, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam


menjelaskan fadhilah / keutamaan membaca kalimat
istighfar tersebut :

51
Dzikir bersama Rasulullah saw

‫ات ِم ْن َي ْوِم ِه َق ْب َل أَ ْن يُ ْم ِس َي‬


َ ‫َّها ِر ُموقِنًا بِ َها فَ َم‬ ِ
َ ‫َو َم ْن قَال ََها م ْن الن‬
َ ‫ْجن َِّة َو َم ْن قَال ََها ِم ْن اللَّْي ِل َو ُه َو ُموقِ ٌن بِ َها فَ َم‬
‫ات‬ ِ
َ ‫َف ُه َو م ْن أ َْه ِل ال‬
‫ْجن َِّة‬ ِ
َ ‫صبِ َح َف ُه َو م ْن أ َْه ِل ال‬
ْ ُ‫َق ْب َل أَ ْن ي‬
"Siapa saja yang berdzikir dengan bacaan do'a
(Sayyidul istighfar) tersebut pada siang hari dengan
penuh yaqiin (memahami isi maknanya, serta meng-
imaninya), lalu dia mati sebelum sore harinya maka
dia termasuk penghuni surga. Dan siapa saja yang
berdzikir dengan bacaan do'a (Sayyidul istighfar)
tersebut pada malam hari dengan penuh yaqiin
(memahami isi maknanya, serta iman kepada Allah),
lalu dia mati sebelum subuh tiba, maka dia termasuk
penghuni surga. (Shahih al-Bukhariy : 5831 dan 5848),
(Sunan Abu Dawud : 4408),(Musnad imam Ahmad: 16488 dan
yang selainya)

(4), Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dari


Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau
bersabda:

52
Dzikir bersama Rasulullah saw

‫ين َو َح ِم َد اللَّهَ ثَاَل ثًا‬ ِ ٍ ‫من سبَّح اللَّه فِي ُدب ِر ُك ِّل‬
َ ‫صاَل ة ثَاَل ثًا َوثَاَل ث‬َ ُ َ َ َ َْ
‫ال تَ َم َام‬ َ َ‫ك تِ ْس َعةٌ َوتِ ْسعُو َن َوق‬ َ ِْ‫ين فَتل‬ ِ
َ ‫ين َو َكَّب َر اللَّهَ ثَاَل ثًا َوثَاَل ث‬
ِ
َ ‫َوثَاَل ث‬
‫ْح ْم ُد‬َ ‫ْك َولَهُ ال‬ َ ‫ال ِْمائَ ِة اَل إِلَهَ إِاَّل اللَّهُ َو ْح َدهُ اَل َش ِر‬
ُ ‫يك لَهُ لَهُ ال ُْمل‬
‫ت ِمثْ َل َزبَ ِد‬ ْ َ‫ت َخطَايَاهُ َوإِ ْن َكان‬ ْ ‫َو ُه َو َعلَى ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِد ٌير غُِف َر‬
‫الْبَ ْح ِر‬
Siapa saja yang ber-Tasbih (subhaanallah) 33 x , lalu
ber-tahmid (al-hamdulillah) 33 x , dan ber-takbir
(Allahu Akbar) 33 x maka itu 99 x, lalu ia membaca
penyempurnanya hingga seratus (100) x dengan
mengucapkan :
‫ْح ْم ُد َو ُه َو َعلَى‬
َ ‫ْك َولَهُ ال‬ َ ‫اَل إِلَهَ إِاَّل اللَّهُ َو ْح َدهُ اَل َش ِر‬
ُ ‫يك لَهُ لَهُ ال ُْمل‬
‫ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِد ٌير‬
“Tidak ada ilah kecuali hanya Allah sendiri, tidak ada
sekutu bagiNya, hanya bagi-NYA lah segala
kekuasaan, dan hanya bagi-Nya pula segala pujian
itu, dan Dia atas segala sesuatu Maha Kuasa.”
‫ت ِمثْ َل َزبَ ِد الْبَ ْح ِر‬ ْ ‫غُِف َر‬
ْ َ‫ت َخطَايَاهُ َوإِ ْن َكان‬

53
‫‪Dzikir bersama Rasulullah saw‬‬
‫‪Maka diampuni dosa-dosanya meskipun dosanya‬‬
‫‪sebanyak buih air di lautan .( Shahih Muslim : 939),‬‬

‫‪Mengenai hadits dzikir no. 4 tersebut di atas‬‬


‫‪terdapat penjelasan sebagai berikut :‬‬
‫وعن أبي هريرة رضي اهلل عنه أن فقراء المهاجرين أتوا رسول‬
‫اهلل صلى اهلل عليه وسلم فقالوا‪ :‬ذهب أهل الدثور بالدرجات‬
‫العلى‪ ،‬والنعيم المقيم‪ :‬يصلون كما نصلي‪ ،‬ويصومون كما‬
‫نصوم‪ ،‬ولهم فضل من ٍ‬
‫أموال‪ :‬يحجون‪ ،‬ويعتمرون‪ ،‬ويجاهدون‪،‬‬ ‫ٌ‬
‫ويتصدقون‪ .‬فقال‪ :‬أال أعلمكم شيئاً تدركون به من سبقكم‪،‬‬
‫وتسبقون به من بعدكم‪ ،‬وال يكون أح ٌد أفضل منكم إال من‬
‫صنع مثل ما صنعتم ؟ قالوا‪ :‬بلى يا رسول اهلل‪ ،‬قال‪ :‬تسبحون‪،‬‬
‫وتحمدون‪ .‬وتكبرون‪ ،‬خلف كل ٍ‬
‫صالة ثالثاً وثالثين قال أبو‬
‫صالح الراوي عن أبي هريرة‪ ،‬لما سئل عن كيفية ذكرهن‪ ،‬قال‪:‬‬
‫يقول‪ :‬سبحان اهلل‪ ،‬والحمد هلل‪ ،‬واهلل أكبر‪ ،‬حتى يكون منهن‬
‫كلهن ثالثاً وثالثين‪ .‬متف ٌق عليه‪.‬‬
‫‪54‬‬
Dzikir bersama Rasulullah saw
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, : " Bahwa,
orang-orang faqir/miskin dari kaum muhajirin
mendatangi Rasulullah, lalu berkata:” Wahai
Rasulullah, orang-orang kaya telah pergi dengan
membawa derajat yang tinggi dan kenikmatan dari
Allah terus-menerus”. Lalu Rasulullah bertanya:”
Mengapa kalian berkata demikian ? ” Mereka
menjawab:” Mereka (orang kaya) sholat seperti
kami sholat, mereka juga berpuasa sebagaimana
kami puasa, mereka bersedekah sedangkan kami
tidak dapat bersedekah, mereka memerdekakan
budak - sedangkan kami tidak mampu
memerdekakan budak”. Maka Beliau bersabda:”
Maukah kalian aku ajarkan sesuatu, yang dengannya
kamu akan mendapat derajat orang yang
mendahuluimu dan memdahului orang-orang
sesudahmu dan tidak seorangpun yang lebih utama
dari kalian, kecuali terhadap orang-orang yang
melakukan hal yang sama seperti kalian lakukan ? “
Para sahabat Muhajirin menjawab :” Tentu saja, ya
Rasulullah.” Lalu beliau mengajarkan bacaan do’a :
Subhaanallah 33x, al-hamdulillah 33 x, Allahu Akbar
33 x setiap se-usai shalat fardhu. (lihat juga penjelasan
55
Dzikir bersama Rasulullah saw
imam Nawawiy rahimahullah ta'aala dalam kitab Riyadhush
shoolihiin juz : 1 / 152) dan (Muttafaqun 'alaih).

(5). Senantiasa memohon kepada Allah penjagaan


sepanjang waktu, Perhatikan Firman Allah ta'aala:
‫يم‬ ِ ‫ان َنزغٌ فَاست ِع ْذ بِاللَّ ِه إِنَّه س ِم‬
ٌ ‫يع َعل‬
ٌ َ ُ َْ َّ ‫َّك ِم َن‬
ْ ِ َ‫الش ْيط‬ َ ‫َوإِ َّما َي ْن َزغَن‬
Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan Maka
berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. (al-A'raf [7] :
200)
Salah satu bacaan isti'adzah berdasarkan sunnah Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam, adalah :
‫الر ِج ِيم‬ َّ ‫الس ِمي ِع ال َْعلِ ِيم ِم ْن‬
ِ َ‫الش ْيط‬
َّ ‫ان‬ َّ ‫أَعُوذُ بِاَللَّ ِه‬
"Aku berlindung kepada Allah yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan
syetan yang terkutuk.

Diriwayatkan oleh ibnu Sunni dari Anas Radhiyallahu


'anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam,
Sungguh Beliau bersabda : Siapa saja pada pagi hari

56
Dzikir bersama Rasulullah saw
meminta penjagaan kepada Allah dengan
mengatakan,.. a'uudzu billahi samii'il 'aliim ……..
maka ia akan dibebaskan dari gangguan syetan
hingga sore hari.

(6). Terdapat dalam kitab al-Adzkar, menurut imam


at-Tirmidzi derajat hadits-nya : (hasan gharib ),

ِ ‫ال حسن غَ ِريب َعن م ْع ِق ِل بْ ِن يسا ٍر ر‬


‫ض َي اللَّهُ َع ْن هُ َع ْن‬ َ ََ َ ْ ٌ ُّ ‫َو َر َوى الت ِّْر ِم ِذ‬
ٌ َ َ َ َ‫ي َوق‬
ٍ ‫ث م َّر‬ ِ َ َ‫النَّبِ ِّي صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه وسلَّم قَ َال { من ق‬
: ‫ات‬ َ َ ‫صبِ ُح ثَاَل‬ ْ ُ‫ين ي‬
َ ‫ال ح‬ َْ َ ََ َ
‫ات‬ٍ ‫ث آي‬ ِ َّ ‫ان‬
َ َ ‫الرج ِيم َو َق َرأَ ثَاَل‬ َّ ‫الس ِمي ِع ال َْعلِ ِيم ِم ْن‬
ِ َ‫الش ْيط‬ َّ ‫أَعُوذُ بِاَللَّ ِه‬
‫ص لُّو َن‬ ٍ َ ‫ و َّكل اللَّهُ بِ ِه س ْب ِعين أَل‬، ‫آخ ِر س ور ِة الْح ْش ِر‬ ِ ‫ِمن‬
َ ُ‫ْف َملَ ك ي‬ َ َ َ َ َ َ ُ ْ
‫ات َش ِهي ًدا‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ ‫ك الَْي ْوم َم‬
َ ‫ات في ذَل‬ َ ‫ َوإ ْن َم‬، ‫َعلَْيه َحتَّى يُ ْمس َي‬
" Siapa di waktu pagi membaca " a'uudzu billahi s-
samii'i l-'aliim mina sy-syaithooni r-rajiim 3x lalu
membaca 3 ayat terakhir dari surah al-Hasyr :
‫اد ِة ُه َو ال َّر ْح َم ُن‬ َّ ‫ب َو‬
َ ‫الش َه‬ ِ ‫ُه َو اللَّهُ الَّ ِذي اَل إِلَهَ إِاَّل ُه َو َع الِ ُم الْغَْي‬
‫الس اَل ُم‬
َّ ‫ُّوس‬ ُ ِ‫يم " ُه َو اللَّهُ الَّ ِذي اَل إِلَ هَ إِاَّل ُه َو ال َْمل‬ ِ
ُ ‫ك الْ ُق د‬ ُ ‫ال َّرح‬

57
‫‪Dzikir bersama Rasulullah saw‬‬

‫ار ال ُْمتَ َكِّب ُر ُس ْب َحا َن اللَّ ِه َع َّما‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬


‫ال ُْم ْؤم ُن ال ُْم َه ْيم ُن ال َْع ِزي ُز ال َ‬
‫ْجبَّ ُ‬
‫ِ‬
‫ْح ْس نَى‬ ‫َس َماءُ ال ُ‬ ‫ص ِّو ُر لَهُ اأْل ْ‬ ‫يُ ْش ِر ُكو َن " ُه َو اللَّهُ الْ َخ ال ُق الْبَ ا ِر ُ‬
‫ئ ال ُْم َ‬
‫ض و ُهو الْع ِزيز ال ِ‬ ‫ِ‬ ‫يُ َسبِّ ُح لَهُ َما فِي َّ‬
‫يم "‬
‫ْحك ُ‬ ‫الس َم َاوات َواأْل َْر ِ َ َ َ ُ َ‬
‫‪Selanjutnya Nabi bersabda :‬‬
‫ص لُّو َن َعلَْي ِه َحتَّى يُ ْم ِس َي ‪َ ،‬وإِ ْن‬ ‫و َّكل اللَّهُ بِ ِه س ْب ِعين أَل َ ٍ‬
‫ْف َملَ ك يُ َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ َ‬
‫ات َش ِهي ًدا‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ك الَْي ْوم َم َ‬
‫ات في َذل َ‬
‫َم َ‬
‫‪Maka Allah ta'ala akan mengirimkan 70.000‬‬
‫‪malaikat untuk bersholawat kepadanya (menurunkan‬‬
‫‪rahmat) hingga sore hari, jika ia mati pada hari itu,‬‬
‫‪seolah olah ia mati dalam keadaan syahid. (lihat juga‬‬
‫)‪kitab: Bisyaratul Mahbub Bi Takfiiri dz-Dzunuub juz 1 hal. 23‬‬

‫‪(7). Membaca surah Al-Fatihah‬‬


‫ِ‬ ‫ْح ْم ُد لِلَّ ِه َر ِّ‬ ‫الرحم ِن َّ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ين (‪)2‬‬ ‫ب ال َْعالَم َ‬ ‫الرح ِيم (‪ )1‬ال َ‬ ‫ب ْس ِم اللَّه َّ ْ َ‬
‫اك‬ ‫ك َي ْوِم الدِّي ِن (‪ )4‬إِيَّ َ‬
‫اك َن ْعبُ ُد َوإِيَّ َ‬ ‫الر ِح ِيم (‪ )3‬مالِ ِ‬
‫َ‬ ‫الر ْح َم ِن َّ‬ ‫َّ‬
‫ين أَْن َع ْم َ‬
‫ت‬ ‫صرا َ َّ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ين (‪ْ )5‬اه ِدنَا ِّ‬ ‫ِ‬
‫ط الذ َ‬ ‫يم (‪َ )6‬‬ ‫ط ال ُْم ْستَق َ‬
‫الص َرا َ‬ ‫نَ ْستَع ُ‬
‫ين (‪)7‬‬ ‫وب َعلَْي ِه ْم َواَل الضَّالِّ َ‬‫ض ِ‬‫َعلَْي ِه ْم غَْي ِر ال َْمغْ ُ‬

‫‪58‬‬
Dzikir bersama Rasulullah saw
1. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi
Maha Penyayang. 2. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta
alam. 3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
4. Yang menguasai di hari Pembalasan. 5. Hanya
Engkaulah yang kami sembah, dan Hanya kepada
Engkaulah kami meminta pertolongan. 6. Tunjukilah kami
jalan yang lurus, 7. (yaitu) jalan orang-orang yang Telah
Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka
yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Al-Bukhariy meriwayatkan dari Abi Sa'id bin al-Mu'alla


radhiyallahu 'anhu, ia berkata: "Ketika aku shalat di
masjid, lewatlah Rasuulullah shallallahu 'alaihi wa sallam,
kemudian Beliau memanggilku, namun aku tidak
menghampiri Baliau hingga aku selesaikan shalat-ku,
kemudian barulah aku menghampiri Beliau, Maka
bertanyalah Beliau kepada-ku :
‫ { يَا‬: ُ‫َم َي ُق ْل اللَّه‬ ْ ‫ال أَل‬َ ‫ُصلِّي َف َق‬
َ ‫تأ‬ ُ ‫ْت ُك ْن‬ ُ ‫ك أَ ْن تَأْتِيَنِي َف ُقل‬َ ‫َما َمَن َع‬
‫ول إِذَا َد َعا ُك ْم لِ َما‬ َّ ِ‫استَ ِجيبُوا لِلَّ ِه َول‬
ِ ‫لر ُس‬ ْ ‫آمنُوا‬ َ ‫ين‬
ِ َّ
َ ‫أ َُّي َها الذ‬
ِ ‫ك أَ ْعظَم سور ٍة فِي الْ ُقر‬
‫آن َق ْب َل أَ ْن‬ َ ‫ُعلِّ ُم‬ َ َ‫يُ ْحيِي ُك ْم } ثُ َّم ق‬
َ ‫ال أَاَل أ‬
ْ َ ُ َ
‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم لِيَ ْخ ُر َج‬ ِِ ِ
َ ‫ب النَّبِ ُّي‬ َ ‫أَ ْخ ُر َج م ْن ال َْم ْسجد فَ َذ َه‬

59
Dzikir bersama Rasulullah saw

َّ ‫ين ِه َي‬
‫الس ْب ُع‬ ِ ِّ ‫ْح ْم ُد لِلَّ ِه َر‬
َ ‫ب ال َْعالَم‬ َ ‫ِم ْن ال َْم ْس ِج ِد فَ َذ َّك ْرتُهُ َف َق‬
َ ‫ال ال‬
ِ
ُ‫يم الَّ ِذي أُوتِيتُه‬ ِ
ُ ‫ال َْمثَاني َوالْ ُق ْرآ ُن ال َْعظ‬
" Apa yang menahanmu untuk menyahut
panggilanku ?? jawabku: aku sedang shalat. Sabda
Beliau : Bukankah Allah berfirman :" Hai orang orang
yang beriman, Sambutlah panggilan Allah dan Rasul-
Nya bila memanggil kalian untuk menghidupkan
kalian,.. Kemudian Nabi bersabda lagi : "Sungguh
aku akan mengajarkan kepada-mu surat yang
terbesar di dalam al-Quran sebelum keluar dari
masjid ini. Maka tatkala Nabi hendak keluar dari
masjid, aku mengingatkan Beliau, Lalu Beliau
mengajarkan: al-hamdulillahi Rabbil 'aalamiin…
dialah " as-sab'ul matsani " al-Quran yang terbesar
yang telah diturunkan Allah kepada-ku. (al-Bukhariy :
4334), (musnad imam Ahmad : 15171),
" as-Sab'u al-Matsani adalah surah al-Faatihah "

RUQYAH SYAR'IYAH
Surah al-Fatihah disebut juga ar-Ruqyah (jampi2 / obat),
Al-Bukhariy, Muslim dan Abu Dawud meriwayatkan dari
Abi Sa'id al-Khuduriy radhiyallahu 'anhu, ia berkata: ketika
60
Dzikir bersama Rasulullah saw
dalam bepergian tiba tiba datang seorang budak dan
berkata :" Pemimpin suku kami sakit karena digigit
binatang berbisa, apakah ada di antara kalian yang bisa
mengobati ? Maka berdirilah salah seorang di antara
rombongan perjalanan kami dan dijampinya hingga
sembuh, maka diberikan hadiyah baginya 30 ekor domba
dan diberi pula kami susu, ketika ditanya:" Apakah anda
pandai jampi jampi ?? Kami menjawab:" Tidak." Kami
tidak menjampi kecuali dengan ummul Kitab (al-Fatihah),
kemudian peristiwa ini kami adukan kepada Rasuulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam, setibanya di Madinah, lalu
Nabi bersabda :"
‫ض ِربُوا لِي بِ َس ْه ٍم‬ ِ ‫ال وما َكا َن ي ْد ِر ِيه أ ََّنها رقْيةٌ ؟ اق‬
ْ ‫ْس ُموا َوا‬ َُ َ ُ َ َ َ ‫َف َق‬
" Dari mana kalian tahu bahwa surah al-Fatihah itu
adalah Ruqyah (jampi) ? Bagikanlah domba domba
itu dan berilah aku bagian. (Shahih al-Bukhari: 4623)(shahih
Muslim: 4080), (sunan Abu Dawud: 3401), (Musnad imam
Ahmad: 10562) dengan redaksi al-Bukhariy.

(8 - 9) Bacalah surah mu’awidzat yakni al-ikhlash, al-


Falaq, an-Naas :
Al-Ikhlash:

61
Dzikir bersama Rasulullah saw
ِ ‫) ل‬2( ‫الصم ُد‬
‫َم‬
ْ ‫) َول‬3( ‫َم يُولَ ْد‬
ْ ‫َم يَل ْد َول‬
ْ َ َّ ُ‫) اللَّه‬1( ‫َح ٌد‬
َ ‫قُ ْل ُه َو اللَّهُ أ‬
)4( ‫َح ٌد‬
َ ‫يَ ُك ْن لَهُ ُك ُف ًوا أ‬
1, Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa. 2.
Allah adalah Tuhan tempat bergantung kepada-Nya
segala sesuatu. 3. Dia tiada beranak dan tidak pula
diperanakkan, 4. Dan tidak ada seorangpun yang
setara dengan Dia."

Al-Falaq :
ِ َ‫) وِمن َش ِّر غ‬2( ‫) ِمن َش ِّر ما َخلَ َق‬1( ‫ب الْ َفلَ ِق‬
‫اس ٍق‬ ِّ ‫قُ ْل أَعُوذُ بَِر‬
ْ َ َ ْ
ِ ‫) وِمن َش ِّر ح‬4( ‫ات فِي الْع َق ِد‬
‫اس ٍد‬ َّ ‫) َوِم ْن َش ِّر الن‬3( ‫ب‬
ِ َ‫َّفاث‬
َ ْ َ ُ َ َ‫إِذَا َوق‬
)5( ‫إِ َذا َح َس َد‬
1, Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang
menguasai subuh, 2. Dari kejahatan makhluk-Nya, 3.
Dan dari kejahatan malam apabila Telah gelap
gulita, 4. Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang
sihir yang menghembus pada buhul-buhul[1609], 5.
Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki."
[1609) Biasanya tukang-tukang sihir dalam
melakukan sihirnya membikin buhul-buhul dari tali
62
Dzikir bersama Rasulullah saw
lalu membacakan jampi-jampi dengan menghembus-
hembuskan nafasnya ke buhul tersebut.

Surah an-Naas :
‫) ِم ْن‬3( ‫َّاس‬
ِ ‫َه الن‬ ِ ‫) إِل‬2( ‫َّاس‬ ِ ِ‫) مل‬1( ‫َّاس‬
ِ ‫ك الن‬ َ ِ ‫ب الن‬ ِّ ‫قُ ْل أَعُ وذُ بِ َر‬
ِ ‫ص ُدو ِر الن‬
)5( ‫َّاس‬ ِ ‫) الَّ ِذي يوس ِو‬4( ‫َّاس‬
ِ ‫اس الْ َخن‬
ِ ‫َش ِّر ال َْو ْس َو‬
ُ ‫س في‬ ُ ْ َُ
ِ ‫ِمن ال‬
ِ ‫ْجن َِّة َوالن‬
)6( ‫َّاس‬ َ
1, Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang
memelihara dan menguasai) manusia. 2. Raja manusia.
3, Sembahan manusia. 4. Dari kejahatan (bisikan) syaitan
yang biasa bersembunyi, 5. Yang membisikkan
(kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan
manusia. 6. Dari (golongan) jin dan manusia.
Imam Abu Dawud meriwayatkan dari jalur Mu'adz bin
'Abdillah bin Khubaib dari ayahandanya, radhiyallahu
'anhum, dia berkata :

‫ال َخ َر ْجنَا ِفي‬ َ َ‫ ق‬, ُ‫ب َع ْن أَبِي ِه أَنَّه‬ ٍ ‫َع ْن ُم َع ِاذ بْ ِن َع ْب ِد اللَّ ِه بْ ِن ُخَب ْي‬
‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم‬ ِ َ ‫لَيلَ ِة مطَ ٍر وظُلْم ٍة َش ِدي َد ٍة نَطْلُب رس‬
َ ‫ول اللَّه‬ َُ ُ َ َ َ ْ
‫ال قُ ْل َفلَ ْم‬ َ ‫َص لَّْيتُ ْم َفلَ ْم أَقُ ْل َش ْيئًا َف َق‬ َ ‫ص لِّ َي لَنَا فَأَ ْد َر ْكنَ اهُ َف َق‬ ِ
َ ‫ال أ‬ َ ُ‫لي‬
63
Dzikir bersama Rasulullah saw

‫ول‬
َ ‫ْت يَا َر ُس‬ُ ‫ال قُ ْل َف ُقل‬ َ َ‫ال قُ ْل َفلَ ْم أَقُ ْل َش ْيئًا ثُ َّم ق‬
َ َ‫أَقُ ْل َش ْيئًا ثُ َّم ق‬
‫ين تُ ْم ِس ي‬ ِ ُ ُ‫اللَّ ِه َما أَق‬
َ ‫َح ٌد َوال ُْم َع ِّوذََت ْي ِن ح‬َ ‫ال قُ ْل قُ ْل ُه َو اللَّهُ أ‬ َ َ‫ول ق‬
‫يك ِم ْن ُك ِّل َش ْي ٍء‬ َ ‫ْف‬ِ ‫ات تَك‬ٍ ‫ث م َّر‬
َ َ ‫صبِ ُح ثَاَل‬ ْ ُ‫ين ت‬
ِ
َ ‫َوح‬
" Suatu ketika ia keluar di malam gelap gulita, dan
sedang hujan, Kami meminta kepada Rasuulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam agar berkenan men-
do'akan kami. Kamipun menjumpai Beliau, Lalu Nabi
Saw bersabda :" bicaralah ! (saya tidak berbicara
apapun), Beliau mengulang lagi:" Bicaralah !" (saya
tidak berkata apa apa), lalu saya (penasaran), Saya
harus berkata apa yaa Rasuulallah ?. Kemudian
mengajarkan kepada kami, katakan : " Qul huwallahu
ahad,…. Dan dua surat perlindungan (yakni al-Falaq
dan an-Naas), bacalah setiap sore hari dan pagi hari,
masing masing 3 x, niscaya sudah mencukupi segala
sesuatu." (Sunan Abu Dawud : 4419), (Sunan at-Tirmidziy:
3499), (Musnad Imam Ahmad: 21612).

(10) Disambung beberapa ayat dari surah al-


Baqarah merupakan amal sehari hari rumah tangga
mukmin, dimana Allah ta’ala akan menjauhkan

64
Dzikir bersama Rasulullah saw
syetan dari rumah yang dibacakan di dalamnya surah
al-Baqarah, apalagi sebuah rumah tangga yang
dibangun di dalamnya ‘aqidah Islam sebagai asas
dalam mengatur kehidupannya, maka terciptalah
dalam rumah tangga yang sakinah, tenang,
mawaddah dan rahmah, berkata ‘Abdullah bin
Mas’ud ra, bahwa Rasulullah shalallahu ’alaihi wa
sallam bersabda :
َ ِ‫َم يَ ْد ُخ ْل َذل‬
‫ك‬ ٍ ِِ ِ ‫ات ِمن س‬ ٍ ‫من َقرأَ َع ْشر آي‬
ْ ‫ورة الَْب َق َرة في َب ْيت ل‬
َ ُ ْ َ َ َ َْ
،‫ات ِم ْن أ ََّولِ َها‬
ٍ ‫ أَربع آي‬،‫صبِح‬ ِ
َ َ َ ْ َ ْ ُ‫ْك اللَّْيلَة َحتَّى ي‬ َ ‫ت َش ْيطَا ٌن تِل‬َ ‫الَْب ْي‬
ِ ِ
َ ‫ َو َخ َوات‬،‫آيَت ْي ِن َب ْع َد َها‬
"ُ‫يمه‬ َ ‫ َو‬،‫َوآيَةَ الْ ُك ْرس ِّي‬
“Siapa yang membaca sepuluh ayat dari surah al-
Baqarah di rumahnya maka rumahnya tidak
dimasuki syetan di malam itu hingga subuh, (yaitu 4
ayat di awalnya-nya (2: 1 – 5), ayat Kursiy (2: 255)
dan dua ayat sesudahnya (2: 256-257), dan tiga ayat
terakhir (2 : 284-285-286)
(Mu'jamul Kabiir lith-Thabaraaniy juz 8/44 no: 8592)

65
Dzikir bersama Rasulullah saw
Bahkan dalam riwayat lain dikatakan : bila ayat ayat
tadi dibacakan pada orang gila (kerasukan setan)
akan sembuh. (Tafsir Ibnu Katsir Juz : I hal. 33 – 34).

(11) MenTauhid-kan hanya kepada Allah, dan


berserah diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala :

‫سبِ َي هللا الَ إِلَهَ إالّ ه َُو َعلَ ْي ِه تَو َّك ْلتُ َو ُه َو َر ُّب‬ ْ ‫َح‬
‫شال َع ِظ ْي ِم‬
ِ ‫ال َع ْر‬
“Cukuplah Allah bagiku, tiada Tuhan selain DIA,
kepada-NYA aku bertawakkal, dan DIA-lah pemilik
singgasana yang Agung.”

Imam Abu Dawud meriwayatkan dari Abu Darda’ ra,


dia berkata :
‫َص بَ َح َوإِذَا‬
ْ ‫ال إِذَا أ‬َ َ‫ال َم ْن ق‬َ َ‫ض َي اللَّهُ َع ْن هُ ق‬ ِ ‫َعن أَبِي ال دَّر َد ِاء ر‬
َ ْ ْ
‫ش‬ِ ‫ب ال َْع ْر‬
ُّ ‫ْت َو ُه َو َر‬ ِ
ُ ‫ َح ْسبِ َي اللَّهُ اَل إِلَهَ إِاَّل ُه َو َعلَْيه َت َو َّكل‬: ‫أ َْم َسى‬
ٍ ‫ س ْبع م َّر‬, ‫الْع ِظ ِيم‬
. ُ‫ات َك َفاهُ اللَّهُ َما أ ََه َّمه‬ ََ َ َ
“ Siapa saja yang membaca (hasbiyallahu laa ilaha . .
. ), pagi (ba’da subuh) dan petang (ba’da maghrib)

66
Dzikir bersama Rasulullah saw
tujuh kali, melainkan, akan dibebaskan Allah dari
rasa gelisah yang menyusahkan dirinya.”
(Ibnu Asakir juga meriwayatkan hadits ini, lihat tafsir Ibnu Katsir
Juz II hal. 405), (Sunan Abu Dawud: 4418)

Setelah kita berdzikir memuji Allah ta'aala, dan meng-


Agung-kan- NYA, maka tertib dzikir berikutnya
adalah ber-Sholawat kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wa sallam,. Di antara keutamaanya adalah :

(12). Berfirman Allahu tabaraka wa ta'aala :

‫صلُّوا‬ ِ َّ ِ ِ
َ ‫آمنُوا‬ َ ‫صلُّو َن َعلَى النَّب ِّي يَا أ َُّي َها الذ‬
َ ‫ين‬ َ ُ‫{ إِ َّن اللَّهَ َو َمالئ َكتَهُ ي‬
ِ ِ
} )56( ‫يما‬ ً ‫َعلَْيه َو َسلِّ ُموا تَ ْسل‬
" Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya
bersholawat kepada Nabi. Wahai orang orang yang
beriman, ber-shalawatlah kalian untuk Nabi dan
ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."
(TQS. Al-Ahzab [33] : 56)

Bagaimana membaca shalawat kepada Nabi ?

67
Dzikir bersama Rasulullah saw

‫ول اللَّ ِه أ ََّما‬


َ ‫ض َي اللَّهُ َع ْن هُ قِي َل يَا َر ُس‬ ِ ‫ب بْ ِن عُ ْج ر َة ر‬
َ َ ِ ‫َع ْن َك ْع‬
‫ال قُولُوا اللَّ ُه َّم‬
َ َ‫ك ق‬ َ ‫الصاَل ةُ َعلَْي‬
َّ ‫ف‬ َ ‫ك َف َق ْد َع َر ْفنَاهُ فَ َك ْي‬
َ ‫السَّاَل ُم َعلَْي‬
‫يم‬ ِ ِ ِ َ ‫ص لَّْي‬ ٍ ِ ‫ص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد و َعلَى‬
َ ‫ت َعلَى آل إ ْب َراه‬ َ ‫آل ُم َح َّمد َك َما‬ َ َ
‫آل ُم َح َّم ٍد‬ ِ ‫ اللَّ ُه َّم بَ ا ِر ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد و َعلَى‬, ‫ك َح ِمي ٌد َم ِجي ٌد‬
َ َ َّ‫إِن‬
‫ك َح ِمي ٌد َم ِجي ٌد‬
َ َّ‫يم إِن‬ ِ ِ ِ
َ ‫ت َعلَى آل إ ْب َراه‬ َ ‫َك َما بَ َار ْك‬
Dari Abu Muhammad, yaitu Ka'ab bin 'Ujrah
radhiyallahu 'anhu. Ia berkata : "Ya Rasulullah, kami
semua telah mengerti bagaimana cara bersalam
kepada -mu, tetapi bagaimanakah cara kami
membaca shalawat kepada engkau ? " Beliau
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Ucapkanlah :
"Allaahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala ali
Muhammad, kama shallaita 'ala ali Ibrahim, innaka
hamidum majid. Allahumma barik 'ala Muhammad
wa 'ala ali Muhammad, kama barakta 'ala ali
Ibrahim, innaka hamidum majid."
Ya Allah, berikanlah tambahan kerahmatan pada
Muhammad dan pada keluarga Muhammad,
sebagaimana Engkau telah memberikan tambahan
68
Dzikir bersama Rasulullah saw
kerahmatan pada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya
Engkau adalah Maha Terpuji lagi Termulia. Ya Allah,
berikanlah tambahan keberkahan pada Muhammad
dan pada keluarga Muhammad, sebagaimana
Engkau telah menambahkan keberkahan pada
keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau adalah
Maha Terpuji lagi Termulia. (Muttafaq 'alaih)

Dari Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash radhiallahu 'anhuma


bahwasanya ia mendengar Rasulullah s.a.w, bersabda:

‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ِه‬ َ ‫اص أَنَّهُ َس ِم َع النَّبِ َّي‬ ِ ‫َع ْن َع ْب ِد اللَّ ِه بْ ِن َع ْم ِرو بْ ِن ال َْع‬
‫ص لُّوا‬ ُ ‫ول إِ َذا َس ِم ْعتُ ْم ال ُْم َؤ ِّذ َن َف ُقولُوا ِمثْ َل َما َي ُق‬
َ ‫ول ثُ َّم‬ ُ ‫َو َس لَّ َم َي ُق‬
‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه بِ َها َع ْش ًرا ثُ َّم َس لُوا‬ َ ‫صلَّى َعلَ َّي‬
َ ً‫صاَل ة‬ َ ‫َعلَ َّي فَِإنَّهُ َم ْن‬
‫ْجن َِّة اَل َت ْنبَ ِغي إِاَّل لِ َع ْب ٍد ِم ْن ِعبَ ِاد‬ ِ ِ ِ
َ ‫اللَّهَ لي ال َْوس يلَةَ فَِإ َّن َها َم ْن ِزلَ ةٌ في ال‬
ُ‫ت لَ ه‬ ْ َّ‫اللَّ ِه َوأ َْر ُجو أَ ْن أَ ُك و َن أَنَا ُه َو فَ َم ْن َس أ ََل لِي ال َْو ِس يلَةَ َحل‬
ُ‫اعة‬ َّ
َ ‫الش َف‬
"Jika engkau mendengar azan, maka ucapkanlah
yang diucapkan oleh muadzin, kemudian bacalah
shalawat untukku, kerana sesungguhnya siapa saja
69
Dzikir bersama Rasulullah saw
yang membaca shalawat untukku sekali shalawat,
maka Allah akan memberikan rahmat padanya
sepuluh kali, selanjutnya mohonlah " wasilah "
kepada Allah untukku, sebab sesungguhnya wasilah
itu adalah suatu tingkat dalam syurga yang tidak
patut diberikan melainkan kepada seseorang hamba
dari sekian banyak hamba-hamba Allah dan saya
mengharapkan agar sayalah hamba yang
memperoleh tingkat wasilah tadi. Maka dari itu siapa
saja yang memohonkan wasilah untukku - kepada
Allah, wajib baginya memperoleh syafa'at-ku." (Shahih
Muslim : 577)

(13). Bagaimanakah dzikir " washilah " ?? atau


bacaan untuk mendapatkan syafa'at dari Nabi Saw
pada hari qiyamat kelak ? Diriwayatkan oleh imam
al-Bukhari melalui jalur Jabir bin Abdullah
radhiyallahu 'anhuma:

ِ َ َ‫ال من ق‬ ِ ِ َ ‫َن رس‬


‫ين يَ ْس َم ُع‬
َ ‫ال ح‬ ْ َ َ َ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْيه َو َسلَّ َم ق‬ َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ َّ ‫أ‬
‫آت ُم َح َّم ًدا‬ِ ‫الصاَل ِة الْ َقائِم ِة‬ َّ ‫الد ْع َو ِة الت‬
َّ ‫َّام ِة َو‬ َّ ‫ب َه ِذ ِه‬َّ ‫اء اللَّ ُه َّم َر‬
َ َ ‫النِّ َد‬

70
Dzikir bersama Rasulullah saw

ْ َّ‫ودا الَّ ِذي َو َع ْدتَهُ َحل‬


ُ‫ت لَه‬ ً ‫ضيلَةَ َو ْاب َعثْهُ َم َق ًاما َم ْح ُم‬ ِ ‫الْو ِسيلَةَ والْ َف‬
َ َ
ِ‫اعتِي يوم ال ِْقيامة‬
َ َ َ ْ َ َ ‫َش َف‬
"Sungguh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda: " Siapa saja yang ketika - sudah selesai -
mendengarkan adzan lalu mengucapkan :

ِ ‫الص اَل ِة الْ َقائِم ِة‬


‫آت ُم َح َّم ًدا‬ َّ ‫ب َه ِذ ِه ال َّد ْع َو ِة الت‬
َّ ‫َّام ِة َو‬ َّ ‫اللَّ ُه َّم َر‬
َ
ُ‫ودا الَّ ِذي َو َع ْدتَه‬ ِ ‫الْو ِسيلَةَ والْ َف‬
ً ‫ضيلَةَ َو ْاب َعثْهُ َم َق ًاما َم ْح ُم‬ َ َ
"Ya Allah yang Maha Menguasai doa/ seruan adzan
yang sempurna, serta shalat yang akan didirikan ini,
berikanlah kepada Muhammad washilah dan
keutamaan, bangkitkanlah ia pada kedudukan yang
terpuji yang telah Engkau janjikan,"
Maka bagi yang membacanya akan mendapatkan
syafa'at-ku pada hari kiamat." (Shahih al-Bukhari: 579)

Orang Yang Hina adalah Seseorang yang mendengar


nama Rasuulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
disebutkan di hadapannya namun ia tidak

71
Dzikir bersama Rasulullah saw
bersholawat kepada-nya,.. Diriwayatkan oleh imam
at-Turmudzi dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia
berkata: "Rasulullah s.a.w. bersabda:

‫ َر ِغ َم‬: ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم‬ ِ ُ ‫ال رس‬


َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ َ َ‫ال ق‬ َ َ‫َع ْن أَبِي ُه َر ْي َرةَ ق‬
‫ف َر ُج ٍل َد َخ َل‬ ُ ْ‫ َو َر ِغ َم أَن‬, ‫ص ِّل َعلَ َّي‬ ِ ُ ‫ف رج ٍل ذُكِر‬
َ ُ‫ت ع ْن َدهُ َفلَ ْم ي‬ ْ ُ َ ُ ْ‫أَن‬
‫ف َر ُج ٍل أَ ْد َر َك‬ُ ْ‫ َو َر ِغ َم أَن‬,ُ‫ضا ُن ثُ َّم انْ َسلَ َخ َق ْب َل أَ ْن ُيغْ َف َر لَه‬
َ ‫َعلَْي ِه َر َم‬
.َ‫ْجنَّة‬ ِ ِ ِ
َ ‫ع ْن َدهُ أ ََب َواهُ الْكَب َر َفلَ ْم يُ ْدخاَل هُ ال‬
"Terkena "debu"-lah hidung seseorang (tercoreng
mukanya) - yakni amat hina sekali (celaka) seseorang
itu - yang di waktu nama saya (Rasuulullah)
disebutkan di sisinya, tetapi ia tidak suka membaca
shalawat padaku, Celaka-lah seseorang yang masuk
bulan Ramadhan tetapi keluar dari bulan Ramadhan
tidak diampuni dosanya oleh Allah, Celaka seseorang
yang mendapatkan kedua orang tuanya (hingga
pada usia lanjut-nya) tetapi justru tidak memasukkan
dia ke surga (membimbing-nya ke arah taat kepada
Allah)." (Sunan at-Tirmidzi : 3468)

72
Dzikir bersama Rasulullah saw
Itulah pentingnya berdzikir dengan memuji dan
mengAgungkan Allah ta'aala, serta ber-sholawat
kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa
sallam, inilah yang paling utama dan harus kita
diutamakan.

Setelah Mentauhid kan Allah Rabbul 'alamiin, dan


ber-Shalawat kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa
sallam, silahkan saudara saudara sekalian memilih
do'a yang menjadi hajat masing masing,.. di sini kami
tidak memilihkan do'a apa yang harus saya tulis di
kertas yang tipis ini, sebab setiap kita memiliki hajat
masing masing,.. bacalah kitab kitab do'a pilih sesuai
hajat saudara !, namun yang terpenting adalah,..
do'a do'a tersebut sangat utama apabila dari contoh
do'a do'a Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, misalnya
saja do'a yang utama adalah agar kita senantiasa
mendapat ampunan, curahan rahmat dan ridho-
NYA.. kebaikan hari Akherat jauh harus lebih
diutamakan.

(14) Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu 'anhu, ia


berkata :
73
Dzikir bersama Rasulullah saw

َ َ‫َخ َذ بِيَ ِد ِه َوق‬


ُ‫ال يَا ُم َع اذ‬ َ ‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم أ‬ ِ َ ‫َن رس‬
َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ َّ ‫أ‬
‫يك يَا ُم َع اذُ اَل‬
َ ‫ُوص‬ ِ ‫ال أ‬ َ ‫ك َف َق‬ َ ُّ‫ك َواللَّ ِه إِنِّي أَل ُِحب‬َ ُّ‫َواللَّ ِه إِنِّي أَل ُِحب‬
‫ول‬ُ ‫صاَل ٍة َت ُق‬ ِ
َ ‫تَ َد َع َّن في ُدبُ ِر ُك ِّل‬
" Sungguh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
memegang tangan Mu'adz, lalu Beliau bersabda :
Wahai Mu'adz sungguh aku sangat mencintaimu,
sungguh aku sangat mencintaimu, Beliau Saw,
bersabda lagi kepada Mu'adz,: ” Saya wasiatkan
kepadamu wahai Mu’adz, jangan sekali-kali engkau
tinggalkan setelah usai sholat untuk membaca :”
َ َ‫َعنِّي َعلَى ِذ ْك ِر َك َو ُش ْك ِر َك َو ُح ْس ِن ِعب‬
َ ِ‫ادت‬
) ‫ك‬ ِ ‫( اللَّه َّم أ‬
ُ
“Ya Allah bantulah aku untuk mengingat-Mu,
bersyukur kepada-Mu, dan kebaikan pengabdian
kepada- MU (Musnad Imam Ahmad, nomor : 21109, Sunan
Abu Daud : 1301, dengan sanad yang kuat )

(15), Dari Abu Umamah r.a berkata : Rasulullah


Saw bersabda :

74
Dzikir bersama Rasulullah saw

‫صلَ ٍاة مَْكُتوبَ ٍة َلْم يَ ْمَن ْع هُ ُدخُ وْ َل‬


َ ‫مَْن َقَرَأ َأَيةَ ْالُكرِْس ّيُ ُد ُب َر ُك ِّل‬
‫ت‬ُ ‫جَّنةَ ِاالَّ ْالمَْو‬
َ ‫ْال‬

“Barang siapa membaca ayat al-kursiy setiap selesai


sholat fardhu, maka tidak ada yang mencegahnya
masuk surga kecuali mati”. (Mu'jamul Kabiir imam
Thabaraaniy : 7408).

Keterangan: kalimat “ lam yamna’hu min dukhulil-


jannah illa al-maut, dibuang kata yang menjadi
mudhof kata al-maut. …….. yang seharusnya : “
….. illa adama mautihi .. sehingga berarti “ tidak
ada yang menghalangi masuk surga kecuali “ tidak
mati “ .

(16), Dari Sa’ad bin Abiy Waqash ra, bahwa


Rasulullah Saw selalu memohon perlindungan kepada
Allah Swt, dengan berdo’a setiap selesai sholat :

75
Dzikir bersama Rasulullah saw

َ ِ‫ْج ْب ِن َوأَعُ وذُ ب‬ ِ َ ِ‫ك ِمن الْب ْخ ِل وأَع وذُ ب‬


‫ك‬ ُ ‫ك م ْن ال‬ ُ َ ُ ْ َ ِ‫اللَّ ُه َّم إِنِّي أَعُوذُ ب‬
َ‫ك ِم ْن فِ ْتنَ ِة ال ُّد ْنيَا َي ْعنِي فِ ْتنَ ة‬
َ ِ‫أَ ْن أ َُر َّد إِلَى أ َْرذَ ِل الْعُ ُم ِر َوأَعُ وذُ ب‬
ِ ‫ك ِم ْن َع َذ‬
‫اب الْ َق ْب ِر‬ َ ِ‫ال َوأَعُوذُ ب‬ِ ‫َّج‬ َّ ‫الد‬
“Ya Allah, sungguh saya berlindung kepadamu dari
sifat kikir, dan berlindung kepadamu dari sifat
pengecut, dan berlindung kepadaMu dari
pengembalianku pada umur yang paling hina (pikun),
dan berlindung kepadamu dari cobaan dunia, serta
berlindung kepadaMu dari ‘adzab qubur.” (Shahih al-
Bukhariy : 5888)

Penjelasan : al-jubni (jubun), sangat takut/pengecut


– mohon perlindungan dari sifat pengecut berarti
mohon dihindarkan dari rasa takut maju ke medan
jihad yang (fardlu), dan agar memiliki keberanian
menyampaikan amar ma’ruf nahi munkar (juga
merupakan ‘amal wajib).

76
Dzikir bersama Rasulullah saw
-.Memohon kepada Allah agar dijauhkan dari syirik
kepada-Nya.

َ ِ‫ك ِمن أ ْن نُـ ْش ِر َك ب‬


ُ‫ك َشيـئًا َن ْعلَمـُه‬ َ ِ‫الله َّـم إِنَّا نَـعُوذُ ب‬
ِ
ُ‫َو نَ ْستَـ ْغ ِف ُر َك لما الَ نـَْعلَ ُمه‬
“Ya Allah sesungguhnya kami memohon
perlindungan-Mu dari menyekutukan-Mu dengan
sesuatu apapun jua yang kami ketahui dan kami
mohon ampunan dari –Mu atas apa yang kami tidak
ketahui.” Dibaca 3 x

-.Memohon kepada Allah agar terhindar dari murka-


Nya dan siksaan-Nya, dijauhkan dari kejahatan
makhluqNya serta terhindar dari kejahatan syetan :

‫ضبِ ِه َو ِع َقابِ ِه َو ِم ْن‬


َ َ‫ات ِمن غ‬ ِ ‫َّام‬
َّ ‫ت اهلل الت‬ ُ ‫سم هللا أَع‬
ِ ‫ُوذ بِ َكلِما‬ ْ ِ‫ب‬
ِ ‫ضر‬ ِ َّ ‫زات‬ ِ ‫باد ِه و ِمن َش ِّر َهم‬
ِ ِ
‫ون‬ ُ ُ ‫الشيَاطي ِن َو أ ْن يَ ْح‬ َ َ ‫َش ِّر ع‬
“Dengan Nama Allah, Aku berlindung dengan
kalimat Allah yang sempurna dari murka dan siksa-
Nya, dan dari kejahatan hamba-hamba-Nya dan dari

77
Dzikir bersama Rasulullah saw
bisikan syaithan, serta dari kedatangan mereka ke
dalam lingkunganku.” Dibaca 3 x

-.Memohon kepada Allah dengan asma-Nya agar


terhindar dari berbagai bahaya mudlarat, :

ِ
‫األرض وال فى‬ ‫اس ِم ِه َش ْيءٌ فى‬ ُ َ‫بِسم اهلل الّ ِذى الَ ي‬
ْ ‫ض ُّر َم َع‬
‫ليم‬ ِ
ِ َّ ‫السماء و هو‬
ُ ‫الع‬َ ‫يع‬
ُ ‫السم‬ َ
“Dengan asma Allah, yang karena bersama nama-
Nya tidak ada sesuatu apapun di bumi ataupun di
langit yang mampu mendatangkan bahaya, dan Dia-
lah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
dibaca 3 x

c. Disunnahkan ketika menjelang tidur sebelum


merebahkan badan di tempat tidur, Nabi
mencontohkn kepada kita agar senantiasa
melakukan:

1. Berwudlu dengan sebagus bagusnya.

78
Dzikir bersama Rasulullah saw
2. Sholat witir 3 rakaat, (boleh juga dilakukan
setelah bangun tidur malam di akhir qiyamu
lail) atau menjelang sholat subuh.
3. Bersihkan tempat tidur dengan kemoceng
/sulak, sebelum kita naik ke pembaringan.
4. Bacalah ayat Kursiy (al-Baqarah : 255, 256,
257) dan dua ayat terakhir al-Baqarah, yaitu
ayat : 285 - 286
5. Setelah berbaring, kumpulkan kedua telapak
tangan di depan mulut, lalu tiuplah dan
bacakan surah al-Ikhlash, an-Naas, dan al-
Falaq, kemudian usapkanlah keseluruh tubuh
mulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian
depan, ulangilah sebanyak tiga kali.
6. Berbaringlah dengan miring ke kanan,
dengan telapak tangan kanan menempel di
bawah pipi kanan, lalu berdo’alah :
ْ‫أحيا َ َو أَ ُموت‬
ْ ‫س ِمكَ اللَّ ُه َّم‬
ْ ‫بِا‬
“Ya Allah, dengan menyebut asma MU aku
hidup dan mati “ (HR. Bukhariy dan Muslim)
7. Berniatlah untuk bangun di 2/3 malam untuk
sholat sunnah qiyamul-lail/tahajjud.

79
Dzikir bersama Rasulullah saw

Rasulullah mencontohkan perbuatan


tersebut, yang diceritakan oleh ’Aisyah r.ah (karena
memang ‘Aisyah adalah teman tidurnya, tentu saja
beliau yang paling tahu riwayat ini) bahwa: ” Nabi
Shalallahu ’alaihi wa sallam, apabila telah berada di
tempat peraduannya setiap malam, Beliau
menggabungkan ke dua telapak tangannya dan
meniup keduanya, lalu membaca pada kedua telapak
tangannya itu dengan, Qul Huwallahu Ahad... , Qul
A’udzu bi Rabbil-Falaq. . , dan Qul a’udzu bi Rabbi an-
Naas .., kemudian mengusapkan keduanya pada
sebagian tubuhnya yang dapat dijangkau. Memulai
usapannya pada bagian kepalanya dan wajahnya
serta bagian depan tubuhnya. Beliau melakukan hal
itu tiga kali. (HR. Bukhariy dan Muslim )

Di dalam riwayat lain, yang juga terdapat dalam kitab


shahihain melalui Abu Mas’ud al-Anshari al-Badri –
yaitu ’Uqbah ibnu ’Amr r.a, ,-- yang menceritakan
bahwa Rasulullah saw,pernah bersabda:

80
Dzikir bersama Rasulullah saw
‫ َمنْ قَ َرأَ بِ ِه َما في لَ ْيلَ ٍة‬, ‫سور ِة البَقَ َر ِة‬
َ ‫أخ ِر‬
ِ ْ‫تان من‬
ِ َ‫أألي‬
ُ‫َكفَتَاه‬
“Ada dua ayat terakhir dari surah al-Baqarah, barang
siapa membacanya di malam hari, maka keduanya
mencukupinya.” (HR. Bukhariy dan Muslim)

Beberapa ‘Ulama berpendapat mengenai makna


“kafataahu”,(mencukupinya), . . sebagian pendapat
mengatakan ”ke dua ayat tersebut mencukupi dari
berbagai malapetaka di malam harinya. Sebagian
berpendapat bahwa, kedua ayat tersebut mencukupi
qiyamul- lail. Menurut Imam Nawawiy, kedua
pendapat tersebut dapat memaknai dari kata
kafataahu.

Dan masih banyak riwayat yang


menceritakan ‘amal perbuatan Nabi Saw, menjelang
tidur bahkan, ada di antaranya Beliau membaca
dengan bacaan surah surah yang panjang seperti
surah bani Israil dan surah az-Zumar, namun hadits
tersebut berpredikat hasan.

81
Dzikir bersama Rasulullah saw
Dari sini dapat kita perhatikan bagamana
sosok seorang Rasul manusia pilihan yang dijamin
oleh Allah dengan JannahNya, toh Beliau Saw masih
ber-do’a kepada Allah menjelang tidurnya memohon
perlindungan kepadaNya, padahal Beliau berada di
tempat yang aman, semua itu Beliau lakukan semata
mata karena kecintaan beliau kepada ummatnya,
sehingga kita dengan mudah dan jelas dapat
mencontoh perbuatan Beliau dalam upaya
bertaqarub (mendekatkan diri) kepada Allah ta’ala
sehingga terhindar dari gangguan jin dan syaithan
dan yang pasti terhindar dari bid’ah. Begitu
pentingnya do’a sebagai bentuk penghambaan
kepada Khaliq Rabbu al-’alamiin, kita adalah hamba
maka barang siapa yang malas berdo’a sungguh dia
telah takabur (sombong) kepada Allah.

Sebagaimana Firman Allah ta’ala

‫ين يَ ْستَ ْكبِ ُرو َن َع ْن‬ ِ َّ ِ ْ ‫ال ربُّ ُكم ا ْدعُونِي أ‬


َ ‫ب لَ ُك ْم إِ َّن الذ‬
ْ ‫َستَج‬ ُ َ َ َ‫َوق‬
ِ ‫ادتِي سي ْد ُخلُو َن جهن‬ ِ
َ ‫َّم َداخ ِر‬
‫ين‬ َ ََ َ َ َ َ‫عب‬

82
Dzikir bersama Rasulullah saw
”Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku,
niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya
orang-orang yang menyombongkan diri dari
menyembah-Ku [tidak mau berdo’a] akan masuk
neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (TQS. Al-
Mu’min/al-Ghofir [40] : 60)

Oleh karena itu sekurang kurangnya bagi


seorang yang beriman kepada Allah dan mengharap
pertolonganNya, meskipun sekedar hendak
melakukan aktivitas remeh (seperti, tidur misalnya)
kita berdo’a dengan apa yang pernah diriwayatkan
sahabat Hudzaifah ibnu Yaman dan Abu Dzar al-
ghifari, yang menceritakan bahwa; “Rasulullah saw,
apabila telah berada di tempat pembaringan, beliau
berdo’a :
‫وت‬ َ ‫اس ِم‬
ْ ‫ك اللَّ ُه َّم‬
ْ ‫أحياَ َو أ َُم‬ ْ ِ‫ب‬
Ya Allah, dengan menyebut asma MU aku hidup dan “
mati “ (HR. Bukhariy dan Muslim)

83
Dzikir bersama Rasulullah saw
d. Saat bangun tidur di 2/3 malam, usaplah
wajah anda dengan ke dua telapak tangan,
dan berdo’a :

‫ور‬ ِ ‫الحم ُد لِل ِّه الَّ ِذى أَحيانا ب ْع َد ما أماتَنا و إل‬


ُ ‫ش‬ُ ُّ‫َيه الن‬ َ َ ْ َْ
“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan
kita setelah kita dimatikan, dan kepada-Nya kita
kembali.”

Ambillah air wudlu’ dengan sempurna, yang


terpenting saat berwudlu lakukanlah Madlmadlo,
Istansyaq dan Istantsar (berkumur, Menghisap air ke
dalam hidung dalam dalam, dan menghembuskannya
kuat-kuat)

Berkumur, Menghisap air ke dalam hidung dan


menghembuskannya disunnahkan oleh Nabi Saw,
dalil yang menunjukkan hal itu adalah, hadits dari
Abdullah bin Zaid :
َ ‫اس َت ْن َث َرثالثاً َثَل‬
‫اث‬ ْ ‫استَ ْن َش َق َو‬
ْ ‫ض َو‬ ْ ‫االنَ ِاء فَ َم‬
َ ‫ض َم‬ ِ ‫ُم َأ ْد َخ ل ي َدهُ ِفى‬
ََ َّ ‫ُث‬
)‫ماء (رواه البخارى‬ ٍ ‫ات مِْن‬ ٍ َ‫اث غَرف‬
ٍ ‫ات مِْن َثَل‬ٍ ‫م َّر‬
ْ َ
84
Dzikir bersama Rasulullah saw

“Kemudian Beliau memasukkan tangannya ke dalam


bejana, lalu berkumur, menghisap air kedalam
hidung dan menyemprotkannya kembali tiga kali
dengan tiga kali cibukan (ambil air).” (HR al-Bukhariy), -

Demikian pula al-Baihaqiy dalam kitab “Sunan” nya.


Dari abu Hurairah ra, berkata bahwa Rasulullah Saw
bersabda :

‫ظ اَ َح ُد ُك ْم مِْن َمناَِم ِه َفلْيَ ْس َت ْنثِ ْر ثَلَ َاث ا َف ِإِّن الشَّْيَطا َن‬


َ ‫استَي َق‬
ْ ‫ِإذَا‬
)‫شوِْم ِه (متفق عليه‬ ُ ‫ت ِفى َخ ْي‬ ُ ِ‫يَب‬

“Apabila seseorang diantara kamu bangun dari tidur,


maka hendaklah ia menghisap air dalam rongga
hidungnya tiga kali (dan menghembuskannya ke luar)
tiga kali, karena sesungguhnya syetan itu tidur di
dalam lobang hidung.” ( HR muttafaq ‘alaihi)
Sehingga cara melakukannya, tidak hanya dengan
mengusap/memercikkan air ke ujung lubang hidung
saja, akan tetapi dengan menampung air pada dua

85
Dzikir bersama Rasulullah saw
telapak tangan, lalu menghisap sungguh-sungguh dan
.menyemprotkannya sungguh-sungguh

e. Sebelum sholat lail, tataplah bintang-bintang


di langit dan bacalah surah Ali Imran ayat 190
– 200 dengan penuh kesadaran guna
bertadabbur alam.
f. Tegakkan sholat qiyamu lail 8 raka’at dengan
tiap 2 raka’at salam. Jika tidak mampu
menghafal ayat yang panjang, lakukanlah
dengan melihat mushhaf al-quran.
g. Perbanyak istighfar, dzikir, dan do’a
h. Jadilah pengemban dakwah yang suci lahir
dengan wudhu, sholat, ‘amal harian mu’min
do’a dan dzikir kepada Allah. Dan suci bathin
yakni seorang mukmin yang memiliki r u h
(kesadaran, senantiasa berhubungan kepada
Allah) dengan menghindari larangan-larangan
Allah serta menjalankan segala perintah-Nya,
mengemban risalah-Nya ke seluruh penjuru
alam.

Jika diurutkan :
86
‫‪Dzikir bersama Rasulullah saw‬‬

‫ْح ْم ُد يُ ْحيِي‬
‫ك َولَهُ ال َ‬
‫يك لَهُ لَهُ ال ُْم ْل ُ‬ ‫اَل إِلَهَ إِاَّل اللَّهُ َو ْح َدهُ اَل َش ِر َ‬
‫يت َو ُه َو َعلَى ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِد ٌير‬
‫َويُ ِم ُ‬

‫ت ياَ ذَا‬ ‫ت السَّاَل ُم َوِم ْن َ‬


‫ك السَّاَل ُم َتبَ َار ْك َ‬ ‫اسَتغْ َف َر اهلل َ‪ 3x‬اللَّ ُه َّم أَنْ َ‬ ‫ْ‬
‫ِ‬
‫ْجاَل ل َواإْلِ ْك َر ِام‬
‫ال َ‬

‫ت َخلَ ْقتَنِي َوأَنَا َع ْب ُد َك َوأَنَا َعلَى‬ ‫ت َربِّي اَل إِلَهَ إِاَّل أَنْ َ‬‫اللَّ ُه َّم أَنْ َ‬
‫ت أَعوذُ بِ َ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ت أَبُوءُ‬‫صَن ْع ُ‬ ‫ك م ْن َش ِّر َما َ‬ ‫استَطَ ْع ُ ُ‬ ‫َع ْهد َك َو َو ْعد َك َما ْ‬
‫َك بِ َذنْبِي فَا ْغ ِف ْر لِي فَِإنَّهُ اَل َي ْغ ِف ُر‬
‫ك َعلَ َّي َوأَبُوءُ ل َ‬ ‫َك بِنِ ْع َمتِ َ‬
‫لَ‬
‫ت‪".‬‬ ‫وب إِاَّل أَنْ َ‬
‫الذنُ َ‬ ‫ُّ‬

‫سبحان اهلل ‪ 33‬الحمد هلل ‪ 33‬اهلل اكبر ‪33‬‬

‫‪87‬‬
‫‪Dzikir bersama Rasulullah saw‬‬

‫ْح ْم ُد يُ ْحيِي‬
‫ك َولَهُ ال َ‬
‫يك لَهُ لَهُ ال ُْم ْل ُ‬ ‫اَل إِلَهَ إِاَّل اللَّهُ َو ْح َدهُ اَل َش ِر َ‬
‫يت َو ُه َو َعلَى ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِد ٌير‬
‫َويُ ِم ُ‬

‫الر ِج ِيم‬ ‫الس ِمي ِع ال َْعلِ ِيم ِم ْن َّ‬


‫الش ْيطَ ِ‬
‫ان َّ‬ ‫أَعُوذُ بِاَللَّ ِه َّ‬

‫اد ِة ُه َو ال َّر ْح َم ُن‬ ‫ب َو َّ‬


‫الش َه َ‬ ‫ُه َو اللَّهُ الَّ ِذي اَل إِلَهَ إِاَّل ُه َو َع الِ ُم الْغَْي ِ‬
‫الس اَل ُم‬
‫ُّوس َّ‬ ‫يم " ُه َو اللَّهُ الَّ ِذي اَل إِلَ هَ إِاَّل ُه َو ال َْملِ ُ‬ ‫ِ‬
‫ك الْ ُق د ُ‬ ‫ال َّرح ُ‬
‫ار ال ُْمتَ َكِّب ُر ُس ْب َحا َن اللَّ ِه َع َّما‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ال ُْم ْؤم ُن ال ُْم َه ْيم ُن ال َْع ِزي ُز ال َ‬
‫ْجبَّ ُ‬
‫ِ‬
‫ْح ْس نَى‬‫َس َماءُ ال ُ‬ ‫ص ِّو ُر لَهُ اأْل ْ‬
‫ئ ال ُْم َ‬‫يُ ْش ِر ُكو َن " ُه َو اللَّهُ الْ َخ ال ُق الْبَ ا ِر ُ‬
‫ض و ُهو الْع ِزيز ال ِ‬ ‫ِ‬ ‫يُ َسبِّ ُح لَهُ َما ِفي َّ‬
‫يم "‬
‫ْحك ُ‬ ‫الس َم َاوات َواأْل َْر ِ َ َ َ ُ َ‬

‫ِ‬ ‫ْح ْم ُد لِلَّ ِه َر ِّ‬ ‫الرحم ِن َّ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬


‫ين (‪)2‬‬ ‫ب ال َْعالَم َ‬ ‫الرح ِيم (‪ )1‬ال َ‬ ‫ب ْس ِم اللَّه َّ ْ َ‬
‫اك‬ ‫ك َي ْوِم الدِّي ِن (‪ )4‬إِيَّ َ‬
‫اك َن ْعبُ ُد َوإِيَّ َ‬ ‫الر ِح ِيم (‪ )3‬مالِ ِ‬
‫َ‬ ‫الر ْح َم ِن َّ‬
‫َّ‬

‫‪88‬‬
‫‪Dzikir bersama Rasulullah saw‬‬

‫ين أَْن َع ْم َ‬
‫ت‬ ‫صرا َ َّ ِ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ين (‪ْ )5‬اه ِدنَا ِّ‬ ‫ِ‬
‫ط الذ َ‬ ‫يم (‪َ )6‬‬ ‫ط ال ُْم ْستَق َ‬
‫الص َرا َ‬ ‫نَ ْستَع ُ‬
‫وب َعلَْي ِه ْم َواَل الضَّالِّ َ‬
‫ين (‪)7‬‬ ‫ض ِ‬
‫َعلَْي ِه ْم غَْي ِر ال َْمغْ ُ‬

‫الصم ُد (‪ )2‬ل ِ‬
‫َم‬
‫َم يُولَ ْد (‪َ )3‬ول ْ‬
‫َم يَل ْد َول ْ‬
‫ْ‬ ‫َح ٌد (‪ )1‬اللَّهُ َّ َ‬
‫قُ ْل ُه َو اللَّهُ أ َ‬
‫َح ٌد (‪)4‬‬
‫يَ ُك ْن لَهُ ُك ُف ًوا أ َ‬

‫ب الْ َفلَ ِق (‪ِ )1‬من َش ِّر ما َخلَ َق (‪ )2‬وِمن َش ِّر غَ ِ‬


‫اس ٍق‬ ‫قُ ْل أَعُوذُ بَِر ِّ‬
‫َ ْ‬ ‫ْ َ‬
‫ات فِي الْع َق ِد (‪ )4‬وِمن َش ِّر ح ِ‬
‫اس ٍد‬ ‫ب (‪َ )3‬وِم ْن َش ِّر الن َّ‬
‫َّفاثَ ِ‬
‫َ‬ ‫َ ْ‬ ‫ُ‬ ‫إِذَا َوقَ َ‬
‫إِذَا َح َس َد (‪)5‬‬

‫َّاس (‪ِ )3‬م ْن‬


‫َه الن ِ‬ ‫َّاس (‪ )2‬إِل ِ‬ ‫َّاس (‪ )1‬ملِ ِ‬
‫ك الن ِ‬ ‫َ‬ ‫ب الن ِ‬ ‫قُ ْل أَعُ وذُ بِ َر ِّ‬
‫ص ُدو ِر الن ِ‬
‫َّاس (‪)5‬‬ ‫َّاس (‪ )4‬الَّ ِذي يوس ِو ِ‬
‫اس الْ َخن ِ‬
‫َش ِّر ال َْو ْس َو ِ‬
‫س في ُ‬ ‫َُ ْ ُ‬
‫ِمن ال ِ‬
‫ْجن َِّة َوالن ِ‬
‫َّاس (‪)6‬‬ ‫َ‬

‫‪89‬‬
‫‪Dzikir bersama Rasulullah saw‬‬

‫َاب اَل َر ْي َب ِفي ِه ُهدًى لِ ْل ُمتَّقِينَ (‪)2‬‬ ‫الم " َذلِكَ ا ْل ِكت ُ‬
‫صاَل ةَ َو ِم َّما َر َز ْقنَا ُه ْم‬ ‫ب َويُقِي ُمونَ ال َّ‬ ‫الَّ ِذينَ يُؤْ ِمنُونَ بِا ْل َغ ْي ِ‬
‫يُ ْنفِقُونَ (‪3‬‬
‫َوالَّ ِذينَ يُؤْ ِمنُونَ بِ َما أُ ْن ِز َل إِلَ ْيكَ َو َما أُ ْن ِز َل ِمنْ قَ ْبلِ َك‬
‫َوبِاآْل َ ِخ َر ِة ُه ْم يُوقِنُونَ (‪ )4‬أُولَئِ َك َعلَى ُهدًى ِمنْ َربِّ ِه ْم‬
‫َوأُولَئِكَ ُه ُم ا ْل ُم ْفلِ ُحونَ (‪)5‬‬

‫سنَةٌ َواَل نَ ْو ٌم لَهُ‬ ‫هَّللا ُ اَل إِلَهَ إِاَّل ه َُو ا ْل َح ُّي ا ْلقَيُّو ُم اَل تَأْ ُخ ُذهُ ِ‬
‫شفَ ُع‬ ‫ض َمنْ َذا الَّ ِذي يَ ْ‬ ‫ت َو َما ِفي اأْل َ ْر ِ‬ ‫اوا ِ‬‫س َم َ‬ ‫َما ِفي ال َّ‬
‫ِع ْن َدهُ إِاَّل بِإِ ْذنِ ِه يَ ْعلَ ُم َما بَيْنَ أَ ْي ِدي ِه ْم َو َما َخ ْلفَ ُه ْم َواَل‬
‫سيُّهُ‬ ‫س َع ُك ْر ِ‬ ‫َي ٍء ِمنْ ِع ْل ِم ِه إِاَّل بِ َما شَا َء َو ِ‬ ‫يُ ِحيطُونَ بِش ْ‬
‫ض َواَل يَئُو ُدهُ ِح ْفظُ ُه َما َوه َُو ا ْل َعلِ ُّي‬ ‫ت َواأْل َ ْر َ‬ ‫اوا ِ‬ ‫س َم َ‬
‫ال َّ‬
‫ش ُد ِمنَ‬ ‫ا ْل َع ِظي ُم (‪ )255‬اَل إِ ْك َراهَ فِي الدِّي ِن قَ ْد تَبَيَّنَ ُّ‬
‫الر ْ‬
‫س َك‬ ‫ستَ ْم َ‬ ‫ت َويُؤْ ِمنْ بِاهَّلل ِ فَقَ ِد ا ْ‬ ‫ا ْل َغ ِّي فَ َمنْ يَ ْكفُ ْر بِالطَّا ُغو ِ‬
‫س ِمي ٌع َعلِي ٌم (‪)256‬‬ ‫صا َم لَ َها َوهَّللا ُ َ‬ ‫بِا ْل ُع ْر َو ِة ا ْل ُو ْثقَى اَل ا ْنفِ َ‬
‫ت إِلَى النُّو ِر‬ ‫ظلُ َما ِ‬ ‫هَّللا ُ َولِ ُّي الَّ ِذينَ آَ َمنُوا يُ ْخ ِر ُج ُه ْم ِمنَ ال ُّ‬
‫َوالَّ ِذينَ َكفَ ُروا أَ ْولِيَا ُؤ ُه ُم الطَّا ُغوتُ يُ ْخ ِر ُجونَ ُه ْم ِمنَ النُّو ِر‬

‫‪90‬‬
‫‪Dzikir bersama Rasulullah saw‬‬
‫اب النَّا ِر ُه ْم ِفي َها َخالِدُونَ (‬ ‫ت أُولَئِكَ أَ ْ‬
‫ص َح ُ‬ ‫إِلَى ال ُّ‬
‫ظلُ َما ِ‬
‫‪)257‬‬

‫ض َوإِنْ تُ ْبدُوا َما فِي‬ ‫ت َو َما فِي اأْل َ ْر ِ‬ ‫س َما َوا ِ‬ ‫هَّلِل ِ َما فِي ال َّ‬
‫س ُك ْ‪s‬م أَ ْو ت ُْخفُوهُ يُ َح ِ‬
‫اس ْب ُك ْم بِ ِه هَّللا ُ فَيَ ْغفِ ُر لِ َمنْ يَشَا ُء‬ ‫أَ ْنفُ ِ‬
‫َي ٍء قَ ِدي ٌر (‪ )284‬آَ َمنَ‬ ‫ب َمنْ يَشَا ُء َوهَّللا ُ َعلَى ُك ِّل ش ْ‬ ‫َويُ َع ِّذ ُ‬
‫سو ُل بِ َما أُ ْن ِز َل إِلَ ْي ِه ِمنْ َربِّ ِه َوا ْل ُمؤْ ِمنُونَ ُك ٌّل آَ َمنَ بِاهَّلل ِ‬ ‫ال َّر ُ‬
‫سلِ ِه‬‫ق بَيْنَ أَ َح ٍد ِمنْ ُر ُ‬ ‫سلِ ِه اَل نُفَ ِّر ُ‬‫َو َماَل ئِ َكتِ ِه َو ُكتُبِ ِه َو ُر ُ‬
‫صي ُر (‬ ‫س ِم ْعنَا َوأَطَ ْعنَا ُغ ْف َرانَكَ َربَّنَا َوإِلَ ْي َك ا ْل َم ِ‬ ‫َوقَالُوا َ‬
‫سبَتْ َو َعلَ ْي َها‬ ‫س َع َها لَ َها َما َك َ‬ ‫سا إِاَّل ُو ْ‬ ‫‪ )285‬اَل يُ َكلِّفُ هَّللا ُ نَ ْف ً‬
‫سينَا أَ ْو أَ ْخطَأْنَا َربَّنَا َواَل‬ ‫ُؤَاخ ْذنَا إِنْ نَ ِ‬‫سبَتْ َربَّنَا اَل ت ِ‬ ‫َما ا ْكتَ َ‬
‫ص ًرا َك َما َح َم ْلتَهُ َعلَى الَّ ِذينَ ِمنْ قَ ْبلِنَا َربَّنَا‬ ‫ت َْح ِم ْل َعلَ ْينَا إِ ْ‬
‫َواَل ت َُح ِّم ْلنَا َما اَل طَاقَةَ لَنَا بِ ِه َواعْفُ َعنَّا َوا ْغفِ ْر لَنَا‬
‫ص ْرنَا َعلَى ا ْلقَ ْو ِم ا ْل َكافِ ِرينَ (‬ ‫ار َح ْمنَا أَ ْنتَ َم ْواَل نَا فَا ْن ُ‬ ‫َو ْ‬
‫‪)286‬‬

‫‪91‬‬
‫‪Dzikir bersama Rasulullah saw‬‬
‫سبِ َي هللا الَ إِلَهَ إالّ ه َُو َعلَ ْي ِه تَو َّك ْلتُ َو ُه َو َر ُّب‬ ‫َح ْ‬
‫شال َع ِظ ْي ِم‬
‫ال َع ْر ِ‬

‫ت َعلَى ِ‬ ‫ص لَّْي َ‬ ‫ٍ‬ ‫ص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد و َعلَى ِ‬


‫آل‬ ‫آل ُم َح َّمد َك َما َ‬ ‫َ‬ ‫اللَّ ُه َّم َ‬
‫ك َح ِمي ٌد َم ِجي ٌد ‪ ,‬اللَّ ُه َّم بَ ا ِر ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد و َعلَى ِ‬
‫آل‬ ‫يم إِنَّ َ‬ ‫ِ ِ‬
‫َ‬ ‫إ ْب َراه َ‬
‫ك َح ِمي ٌد َم ِجي ٌد‬‫يم إِنَّ َ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ُم َح َّم ٍد َك َما بَ َار ْك َ‬
‫ت َعلَى آل إ ْب َراه َ‬

‫َعنِّي َعلَى ِذ ْك ِر َك َو ُش ْك ِر َك َو ُح ْس ِن ِعبَ َ‬


‫ادتِ َ‬
‫ك‬ ‫اللَّه َّم أ ِ‬
‫ُ‬

‫ْج ْب ِن َوأَعُ وذُ بِ َ‬ ‫ك ِمن الْب ْخ ِل وأَع وذُ بِ َ ِ‬


‫ك‬ ‫ك م ْن ال ُ‬ ‫اللَّ ُه َّم إِنِّي أَعُوذُ بِ َ ْ ُ َ ُ‬
‫ك ِم ْن فِ ْتنَ ِة ال ُّد ْنيَا َي ْعنِي فِ ْتنَ ةَ‬
‫أَ ْن أ َُر َّد إِلَى أ َْرذَ ِل الْعُ ُم ِر َوأَعُ وذُ بِ َ‬
‫ك ِم ْن َع َذ ِ‬
‫اب الْ َق ْب ِر‬ ‫ال َوأَعُوذُ بِ َ‬‫َّج ِ‬ ‫الد َّ‬

‫ك ِمن أ ْن نُـ ْش ِر َك بِ َ‬
‫ك َشيـئًا َن ْعلَمـُهُ‬ ‫الله َّـم إِنَّا نَـعُوذُ بِ َ‬

‫‪92‬‬
‫‪Dzikir bersama Rasulullah saw‬‬
‫ِ‬
‫َو نَ ْستَـ ْغ ِف ُر َك لما الَ نـَْعلَ ُمهُ‬

‫ضبِ ِه َو ِع َقابِ ِه َو ِم ْن‬


‫ات ِمن غَ َ‬ ‫َّام ِ‬
‫ت اهلل الت َّ‬ ‫سم هللا أَع ُ‬
‫ُوذ بِ َكلِما ِ‬ ‫بِ ْ‬
‫ضر ِ‬ ‫زات َّ ِ‬ ‫باد ِه و ِمن َش ِّر َهم ِ‬
‫ِ ِ‬
‫ون‬ ‫الشيَاطي ِن َو أ ْن يَ ْح ُ ُ‬ ‫َ‬ ‫َش ِّر ع َ‬

‫ِ‬
‫األرض وال فى‬ ‫اس ِم ِه َش ْيءٌ فى‬ ‫بِسم اهلل الّ ِذى الَ يَ ُ‬
‫ض ُّر َم َع ْ‬
‫ليم‬ ‫ِ‬
‫السماء و هو َّ ِ‬
‫الع ُ‬‫يع َ‬
‫السم ُ‬ ‫َ‬

‫‪93‬‬
Dzikir bersama Rasulullah saw

WALLAHU A'LAM BISH-SHAWAB

94

Anda mungkin juga menyukai