Halaqah yang pertama dari Silsilah Mengenal Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam adalah
tentang “Pentingnya Mengenal Beliau Shallallahu ‘alayhi wa sallam”.
Pertanyaan yang ke-2 yang setiap kita akan ditanya di alam kubur adalah tentang “Siapa
Nabimu?”.
Wajib atas setiap Muslim dan Muslimah untuk mengenal Nabi Muhammad Shallallahu
‘alayhi wa sallam.
Beliau adalah:
• Muhammad Ibnu ‘Abdillah Ibnu ‘Abdil Muththalib.
⑴ Mengenal tugas Beliau sebagai seorang utusan Allah Subhānahu wa Ta’āla kepada kita.
⑵ Dan mengetahui apa kewajiban kita terhadap Beliau.
Allah Subhānahu wa Ta’āla telah mengutus Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam kepada kita
dengan membawa 4 perkara:
Kalau kita mena’ati Beliau di dalam 4 perkara ini, berarti kita pada hakekatnya telah menaati
Allah.
Karena perintah, larangan, berita, dan cara ibadah adalah dari Allah Subhānahu wa Ta’āla.
Sedangkan tugas Beliau Shallallāhu ‘alayhi wa sallam hanyalah sekedar menyampaikan
kepada kita.
“Barangsiapa yang menta’ati Rasul, maka sungguh dia telah mentaati Allah.” (QS An Nisa:
80)
Dan pada halaqah-halaqah selanjutnya, insya Allah akan kita bahas satu per satu dari perkara
di atas.
HSI Silsilah 3 Mengenal Rasulullah –
Halaqah 2 Mengenal Beliau Sebagai
Seorang Rasul yang Diantara Tugasnya
Membawa Perintah dari Allah Subhanahu
Wa Ta’ala
Halaqah yang ke-2 dari Silsilah Mengenal Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam adalah
“Mengenal Beliau Sebagai Seorang Rasul yang Diantara Tugasnya Adalah Membawa
Perintah dari Allah Subhānahu wa Ta’āla”.
Beliau sampaikan perintah-perintah tersebut kepada kita supaya kita jalankan sesuai dengan
kemampuan kita.
⑴ Wajib
⑵ Sunnah (dianjurkan)
WAJIB
Amalan yang wajib apabila kita tinggalkan maka berdosa, seperti:
• Shalat 5 waktu
• Berpuasa Ramadhan
• Haji bagi yang wajib
• Memakai hijab bagi wanita
• dan lain-lain.
SUNNAH
Adapun amalan yang sunnah apabila tidak dikerjakan seseorang tidak berdosa, seperti:
• Shalat rawatib
• Shalat dhuha
• Puasa Senin dan Kamis
• Puasa Nabi Dawud
• Dan juga amalan-amalan sunnah yang lain.
• Bila kita tidak mampu shalat wajib dengan berdiri, maka kita duduk.
• Apabila seseorang tidak mampu melaksanakan sholat berjama’ah di masjid karena sakit,
maka silakan dia melaksanakan shalat tersebut di rumahnya.
• Apabila seseorang tidak mampu berpuasa Ramadhan karena sakit atau bepergian, maka bisa
dia ganti pada hari-hari yang lain.
• Orang yang tidak mampu shalat malam 11 raka’at, maka dia bisa shalat malam lebih sedikit
dari itu.
• Demikian pula orang yang tidak mampu berpuasa Nabi Dawud ‘alayhissalām, maka bisa
berpuasa dengan puasa yang lebih ringan dari itu.
Dan Allah Subhānahu wa Ta’āla tidaklah memerintah kita dengan sebuah perintah kecuali di
dalam perintah tersebut ada hikmah dan juga kebaikan bagi kita semua.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah yang ke-2 ini dan sampai bertemu kembali pada
halaqah selanjutnya.
HSI Silsilah 3 Mengenal Rasulullah –
Halaqah 3 Mengenal Beliau Sebagai
Seorang Rasul yang Diantara Tugasnya
Adalah Membawa Larangan-Larangan
dari Allah Subhānahu Wa Ta’āla
Halaqah yang ke-3 dari Silsilah Mengenal Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam adalah
“Mengenal Beliau Sebagai Seorang Rasul yang Diantara Tugasnya Adalah Membawa
Larangan-Larangan dari Allah Subhānahu wa Ta’āla”.
Beliau sampaikan larangan-larangan tersebut kepada kita semua supaya kita menjauhi.
⑴ Haram
⑵ Makruh, yaitu dibenci
HARAM
Larangan yang haram apabila dikerjakan maka berdosa, seperti:
• Berzina
• Membunuh tanpa haq
• Riba
• Berdusta
• Ghibah (membicarakan orang lain)
• Sihir
• Perdukunan
• Minum minuman keras
• dan lain-lain.
MAKRUH
Adapun larangan yang makruh, maka apabila dikerjakan perbuatan tersebut dibenci akan
tetapi tidak sampai kepada dosa, seperti misalnya:
• Memakan bawang merah & bawang putih dalam keadaan masih mentah
• Makan minum dengan bersandar
• Tidur sebelum shalat ‘Isya
• dan lain-lain.
Kita sebagai seorang Muslim dan juga Muslimah hendaklah meninggalkan larangan-larangan
tersebut.
Dan yakin bahwasanya Allah Subhānahu Wa Ta’āla tidaklah melarang sesuatu kecuali di
sana ada hikmahnya dan ada kebaikan bagi diri kita.
Terkadang kita mengetahui hikmah tersebut dan terkadang kita tidak mengetahuinya.
HSI Silsilah 3 Mengenal Rasulullah –
Halaqah 4 Mengenal Beliau Sebagai
Seorang Rasul yang Diantara Tugasnya
Adalah Membawa Berita dari Allah
Subhānahu wa Ta’āla
Halaqah yang ke-4 dari Silsilah Mengenal Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam yaitu
“Mengenal Beliau Shallallāhu ‘alayhi wa sallam Sebagai Seorang Rasul yang Diantara
Tugasnya Adalah Membawa Berita Dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla”.
Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam sebagai seorang utusan, diantara tugasnya adalah
membawa berita-berita dari Allah.
Baik berita di masa lalu, seperti kisah-kisah para Nabi & umat-umat terdahulu maupun berita
di masa yang akan datang, seperti kejadian setelah mati dan kejadian-kejadian di hari akhir.
Kewajiban kita sebagai seorang yang beriman adalah membenarkan berita-berita tersebut,
bila memang dalilnya shahih.
Allah berfirman,
“Dan tidaklah Beliau berbicara dari hawa nafsunya. Tidaklah ucapan Beliau kecuali wahyu
yang diwahyukan kepada Beliau.” (QS An-Najm: 3-4)
Kalau kita benarkan Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam, maka sebenarnya kita telah
membenarkan Allah.
Dan kalau kita dustakan Beliau, maka sebenarnya kita telah mendustakan Allah Subhānahu
wa Ta’āla.
Akal yang sehat tidak akan bertentangan dengan dalil yang shahih.
Apabila dalil yang shahih sepertinya tidak masuk akal, maka ketahuilah bahwasanya
kekurangan ada di dalam akal kita yang memang sangat terbatas, bukan pada dalil.
Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam dikenal oleh kaumnya sebagai orang yang jujur
semenjak sebelum Beliau diutus menjadi nabi.
Apabila Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam tidak berani untuk berdusta atas nama Beliau
dan juga atas nama manusia, maka bagaimana Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam berani
berdusta atas nama Allah Subhānahu wa Ta’āla Rabbul ‘Alamin?
HSI Silsilah 3 Mengenal Rasulullah –
Halaqah 5 Mengenal Beliau Sebagai Utusan
yang Membawa Tata Cara Beribadah
dari Allah
Halaqah yang ke-5 dari Silsilah Mengenal Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam adalah
“Mengenal Beliau Sebagai Utusan yang Membawa Tata Cara Beribadah dari Allah
Subhānahu wa Ta’āla”.
Allah Subhānahu wa Ta’āla ketika mengutus seorang Rasul untuk menyampaikan perintah
beribadah, juga mengutus Rasul tersebut untuk menyampaikan tata cara ibadah tersebut.
Cara ibadah tidak diserahkan kepada akal kita masing-masing atau kepada budaya atau
kepada guru kita.
Akan tetapi tata cara ibadah adalah dari Allah Subhānahu wa Ta’āla melalui lisan Rasul-Nya
shallallāhu ‘alayhi wa sallam.
Dan Allah tidak menerima amal ibadah kecuali yang dilakukan sesuai dengan cara yang telah
diajarkan oleh Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam.
“Barang siapa yang mengamalkan sebuah amalan yang tidak ada dalilnya dari kami maka
amalan tersebut tertolak.” (Hadits ini shahih diriwayatkan oleh Imam Muslim rahimahullah)
Barang siapa yang mengaku sebagai pengikut Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa
sallam, maka hendaklah dia mencukupkan diri dengan ibadah yang sudah Beliau ajarkan.
Tidak boleh dia membuat ibadah yang baru yang tidak diajarkan oleh Rasulullah shallallāhu
‘alayhi wa sallam.
Dan tidak boleh dia beribadah, kecuali setelah yakin bahwa dalilnya shahih.
Alhamdulillah, semua ibadah yang mendekatkan diri kita kepada surga telah Rasulullah
shallallāhu ‘alayhi wa sallam ajarkan.
Beliau pernah mengatakan:
“Tidaklah tersisa sesuatupun yang mendekatkan diri kepada surga dan menjauhkan dari
neraka kecuali sudah diterangkan kepada kalian.” (Hadits ini shahih diriwayatkan oleh
Thabrani di dalam Al Mu’jamil Kabir).
Lebih baik seseorang beribadah sedikit tetapi berdasarkan dalil yang shahih, daripada dia
beribadah yang banyak akan tetapi tidak berdasarkan dalil yang shahih.