Anda di halaman 1dari 7

Silsilah Ilmiyyah 3 Mengenal Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.


Sumber : http://www.abdullahroy.com

Halaqah 1 Silsilah Mengenal Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam ~ “Pentingnya Mengenal


Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam”

Halaqah yang Pertama dari Silsilah Ilmiyyah Mengenal Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam adalah tentang
“Pentingnya Mengenal Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam”.

Pertanyaan yang ke-2 yang setiap kita akan ditanya di alam kubur adalah tentang “Siapa Nabimu?”.
Wajib atas setiap Muslim dan Muslimah untuk mengenal Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam.

Beliau adalah;
💟💟 Muhammad Ibnu ‘Abdillāh Ibnu ‘Abdil Muththalib.
💟💟 Termasuk keturunan Nabi Ismā’īl bin Ibrāhīm ‘alayhimāssalām.
💟💟 Beliau Lahir di Mekkah.
💟💟 Dan diutus menjadi Nabi yang terakhir ketika berumur 40 tahun,
💟💟 kemudian menyampaikan risalah Allāh Subhānahu wa Ta’āla selama 23 tahun.
💟💟 Meninggal di kota Madīnah
💟💟 Setelah Allāh Subhānahu wa Ta’āla menyempurnakan agama ini bagi Beliau dan juga umatnya.
Mengenal Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam tidaklah cukup hanya mengenal nama dan nasab
Beliau, atau menghapal keluarga dan shahābat Beliau.

Mengenal Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam adalah :


🅰🅰 Mengenal tugas Beliau sebagai seorang utusan Allāh Subhānahu wa Ta’āla kepada kita.
🅱🅱 Dan mengetahui apa kewajiban kita terhadap Beliau.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla telah mengutus Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam kepada kita dengan
membawa 4 perkara:
■ 1: Membawa perintah dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla supaya kita jalankan.
■ 2: Membawa larangan dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla supaya kita jauhi.
■ 3: Membawa berita dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla supaya kita benarkan.
■ 4: Membawa tatacara ibadah dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla supaya kita beribadah kepada Allāh dengan cara
tersebut.

Kalau kita mena’ati Beliau di dalam 4 perkara ini, berarti kita pada hakekatnya telah menaati Allāh. Karena
perintah, larangan, berita dan cara ibadah adalah dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Sedangkan tugas Beliau
shallallāhu ‘alayhi wa sallam hanyalah sekedar menyampaikan kepada kita.

‫عﷲ‬ َ َ‫ﺳﻮ َل ﻓَﻘَ ْﺪ أ‬


َ ‫طﺎ‬ ‫َﻣ ْﻦ ﯾُ ِﻄ ِﻊ ﱠ‬
ُ ‫اﻟﺮ‬
“Barangsiapa yang menta’ati Rasul, maka sungguh dia telah mentaati Allāh.” (QS An Nisā: 80)

Itulah halaqah yang ke-1 dan sampai bertemu kembali pada dihalaqah selanjutnya.

Ustadz Abdullāh Roy


Di kota al Madinah an Nabawiyyah
Silsilah Ilmiyyah 3 Mengenal Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.
Sumber : http://www.abdullahroy.com

Halaqah 2 Silsilah Mengenal Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam ~ “Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam Membawa Perintah Dari Allah”

Halaqah yang ke-2 dari Silsilah Mengenal Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam adalah “Mengenal Beliau
Sebagai Seorang Rasul Yang Diantara Tugasnya Adalah Membawa Perintah Dari Allah Subhanahu wa Ta’ala”.

Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam sebagai seorang utusan, membawa perintah-perintah dari Allah. Beliau
sampaikan perintah-perintah tersebut kepada kita supaya kita jalankan sesuai kemampuan kita.

Beliau shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:

ْ ‫َو َﻣﺎ أَ َﻣ ْﺮﺗ ُ ُﻜ ْﻢ ِﺑ ِﮫ ﻓَﺄْﺗ ُ ْﻮا ِﻣ ْﻨﮫُ َﻣﺎ ا‬


َ َ ‫ﺳﺘ‬
‫ﻄ ْﻌﺘ ُ ْﻢ‬
“Dan apa saja yang aku perintahkan kepada kalian maka kerjakan sesuai kemampuan kalian”. (HR Muslim)
Dan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala ada 2 macam:
1 Wajib
2 Sunnah (dianjurkan)

WAJIB
Amalan yang wajib apabila kita tinggalkan maka berdosa, seperti:
✅ Shalat 5 waktu
✅ Berpuasa Ramadhan
✅ Haji bagi yang wajib
✅ Memakai hijab bagi wanita
✅ Dan lain-lain.
Maka ini adalah amalan-amalan yang wajib.

SUNAH
Adapun amalan yang sunnah apabila tidak dikerjakan seseorang tidak berdosa, seperti:
💚💚 Shalat rawatib
💚💚 Shalat dhuha
💚💚 Puasa Senin dan Kamis
💚💚 Puasa Nabi Dawud
💚💚 Dan juga amalan-amalan sunnah yang lain.

🔖🔖 Kita kerjakan perintah-perintah tersebut sesuai dengan kemampuan kita, misal :


📝📝 Bila kita tidak mampu shalat wajib dengan berdiri, maka kita duduk.
📝📝 Apabila seseorang tidak mampu melaksanakan sholat berjama’ah di masjid karena sakit, maka silahkan
dia melaksanakan shalat tersebut dirumahnya.
📝📝 Apabila seseorang tidak mampu berpuasa Ramadhan karena sakit atau bepergian, maka bisa dia ganti pada
hari-hari yang lain.
📝📝Orang yang tidak mampu shalat malam 11 raka’at, maka dia bisa shalat malam lebih sedikit dari itu.
📝📝Demikian pula orang yang tidak mampu berpuasa Dawud ‘alayhissalam, maka bisa berpuasa dengan puasa
yang lebih ringan dari itu.

📌📌 Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala tidaklah memerintah kita dengan sebuah perintah kecuali di dalam perintah
tersebut ada hikmah dan juga kebaikan bagi kita semua.

Itulah halaqah yang ke-2 dan sampai bertemu kembali pada dihalaqah selanjutnya.

Ustadz Abdullāh Roy


Di kota al Madinah an Nabawiyyah
Silsilah Ilmiyyah 3 Mengenal Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.
Sumber : http://www.abdullahroy.com

Halaqah 3 Silsilah Mengenal Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam ~ “Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam Membawa Larangan Dari Allah”

Halaqah yang ke-3 dari Silsilah Ilmiyyah Mengenal Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam adalah “Mengenal
Beliau Sebagai Seorang Rasūl Yang Diantara Tugasnya Adalah Membawa Larangan-larangan Dari Allāh
Subhānahu wa Ta’āla”.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam sebagai seorang utusan membawa larangan-larangan dari Allah
Subhanahu wa Ta’ala Beliau sampaikan larangan-larangan tersebut kepada kita semua, supaya kita menjauhi.

Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

ُ‫ﻋ ْﻨﮫُ ﻓَﺎﺟْ ﺘَ ِﻨﺒُ ْﻮه‬


َ ‫َﻣﺎ ﻧَ َﮭ ْﯿﺘ ُ ُﻜ ْﻢ‬
“Apa yang aku larang maka hendaklah kalian jauhi.” (HR Muslim)

📗📗 Dan larangan Allāh Subhānahu Wa Ta’āla ada 2 macam :


🅰🅰 Haram
🅱🅱 Makruh, yaitu dibenci

➡ HARAM
Larangan yang haram apabila dikerjakan maka berdosa, seperti
⛔ Berzina
⛔ Membunuh tanpa haq
⛔ Riba
⛔ Berdusta
⛔ Ghībah (membicarakan orang lain)
⛔ Sihir
⛔ Perdukunan
⛔ Minum minuman keras
⛔ Dan lain-lain.

➡ MAKRUH
Adapun larangan yang makruh, maka apabila dikerjakan perbuatan tersebut dibenci akan tetapi tidak sampai
kepada dosa, seperti misalnya :
🔴🔴 Memakan bawang merah & bawang putih dalam keadaan masih mentah
🔴🔴 Makan minum dengan bersandar
🔴🔴 Tidur sebelum shalat ‘Isya
🔴🔴 Dan lain-lain.

Kita sebagai seorang Muslim dan juga Muslimah hendaklah meninggalkan larangan-larangan tersebut. � Dan
yakin bahwasanya Allāh Subhānahu Wa Ta’āla tidaklah melarang sesuatu kecuali di sana ada hikmahnya dan
ada kebaikan bagi diri kita.Terkadang kita mengetahui hikmah tersebut dan terkadang kita tidak mengetahuinya.

Itulah halaqah yang ke-3 dan sampai bertemu kembali pada dihalaqah selanjutnya.

Ustadz Abdullāh Roy


Di kota al Madinah an Nabawiyyah
Silsilah Ilmiyyah 3 Mengenal Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.
Sumber : http://www.abdullahroy.com

Halaqah 4 Silsilah Mengenal Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam ~ “Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam Membawa Berita Dari Allah”

Halaqah yang ke-4 dari Silsilah Mengenal Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam yaitu “Mengenal Beliau
Shallallāhu ‘alayhi wa sallam Sebagai Seorang Rasūl Yang Diantara Tugasnya Adalah Membawa Berita Dari
Allāh Subhānahu wa Ta’āla”.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam sebagai seorang utusan, diantara tugasnya adalah membawa berita-
berita dari Allāh.
✅ Baik berita di masa lalu, seperti: kisah-kisah para Nabi & umat-umat terdahulu.
✅ Maupun berita di masa yang akan datang, seperti: kejadian setelah mati dan kejadian-kejadian di hari akhir.

Kewajiban kita sebagai seorang yang beriman adalah membenarkan berita-berita tersebut, bila memang dalilnya
shahīh.

Allāh berfirman:

٤) ‫( إِ ْن ُھ َﻮ إِ ﱠﻻ َوﺣْ ٌﻲ ﯾُﻮ َﺣﻰ‬۳) ‫ﻖ ﻋ َِﻦ ا ْﻟ َﮭ َﻮى‬


ُ ‫) َو َﻣﺎ ﯾَ ْﻨ ِﻄ‬
“Dan tidaklah Beliau berbicara dari hawa nafsunya. Tidaklah ucapan Beliau kecuali wahyu yang diwahyukan
kepada Beliau.” (QS An-Najm: 3-4)

🎯🎯 Kalau kita benarkan Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam, maka sebenarnya kita telah membenarkan Allāh.
🎯🎯 Dan kalau kita dustakan Beliau, maka sebenarnya kita telah mendustakan Allāh Subhānahu wa Ta’āla .
🎯🎯 Akal yang sehat tidak akan bertentangan dengan dalil yang shahīh.
🎯🎯 Apabila dalil yang shahīh sepertinya tidak masuk akal, maka ketahuilah bahwasanya kekurangan ada di
dalam akal kita yang memang sangat terbatas, bukan pada dalil.

💟💟 Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam dikenal oleh kaumnya sebagai orang yang jujur semenjak sebelum
Beliau diutus menjadi nabi. Tidak pernah Beliau sekalipun berdusta :
➡ Baik kepada anak kecil, sebaya maupun kepada orang tua.
➡ Baik ketika bercanda maupun dalam keadaan sungguh-sungguh.

Apabila Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam tidak berani untuk berdusta atas nama Beliau dan juga atas nama
manusia, maka bagaimana Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam berani berdusta atas nama Allāh Subhānahu wa
Ta’āla Rabbul ‘ālamīn.

Itulah halaqah yang ke-4 dan sampai bertemu kembali pada dihalaqah selanjutnya.

Ustadz Abdullāh Roy


Di kota al Madinah an Nabawiyyah
Silsilah Ilmiyyah 3 Mengenal Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.
Sumber : http://www.abdullahroy.com

Halaqah 5 Silsilah Mengenal Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam ~ “Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam Membawa Tata Cara Beribadah Dari Allah”

Halaqah yang ke-5 dari Silsilah Mengenal Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam adalah “Mengenal Beliau
Sebagai Utusan Yang Membawa Tata Cara Beribadah Dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla”

Allāh Subhānahu wa Ta’āla ketika mengutus seorang Rasūl untuk menyampaikan perintah beribadah, juga
mengutus Rasūl tersebut untuk menyampaikan tata cara ibadah tersebut.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam :


✅ Membawa perintah shalat dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla dan juga membawa tata caranya.
✅ Membawa perintah puasa dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla dan juga membawa tata caranya.
✅ Cara ibadah tidak diserahkan kepada akal kita masing-masing atau kepada budaya atau kepada guru kita.
✅ Akan tetapi tata cara ibadah adalah dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla melalui lisan Rasul-Nya shallallāhu
‘alayhi wa sallam.
✅ Dan Allāh tidak menerima amal ibadah kecuali yang dilakukan sesuai dengan cara yang telah diajarkan oleh
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam.

Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

‫ﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ أ َ ْﻣ ُﺮﻧَﺎ ﻓَ ُﮭ َﻮ َر ﱞد‬ َ ‫ﻋ َﻤ ًﻼ ﻟَ ْﯿ‬


َ ‫ﺲ‬ َ ‫َﻣ ْﻦ ﻋ َِﻤ َﻞ‬
“Barang siapa yang mengamalkan sebuah amalan yang tidak ada dalilnya dari kami maka amalan tersebut
tertolak.” (Hadits shahih diriwayatkan oleh Imām Muslim rahimahullāh)

✅ Barang siapa yang mengaku sebagai pengikut Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam, maka
hendaklah dia mencukupkan diri dengan ibadah yang sudah Beliau ajarkan.
✅ Tidak boleh dia membuat ibadah yang baru yang tidak diajarkan oleh Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa
sallam.
✅ Dan tidak boleh dia beribadah, kecuali setelah yakin bahwa dalilnya shahīh.
✅ Alhamdulillāh, semua ibadah yang mendekatkan diri kita kepada surga telah Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi
wa sallam ajarkan.

Beliau pernah mengatakan:

‫ب ِﻣ َﻦ ا ْﻟ َﺠﻨﱠ ِﺔ َوﯾُ َﺒﺎ ِﻋ ُﺪ ِﻣ َﻦ اﻟﻨﱠ ِﺎر ِإﻻﱠ َو ﻗَ ْﺪ ﺑُ ِﯿّ َﻦ ﻟَ ُﻜ ْﻢ‬


ُ ‫َﻣﺎ َﺑ ِﻘ َﻲ ﺷ َْﻲ ٌء ﯾُﻘَ ِ ّﺮ‬
“Tidaklah tersisa sesuatupun yang mendekatkan diri kepada surga dan menjauhkan dari neraka kecuali sudah
diterangkan kepada kalian.” (Hadits shahih diriwayatkan oleh Thabrāni di dalam Al Mu’jāmil Kabīr)

✅ Lebih baik seseorang beribadah sedikit tetapi berdasarkan dalil yang shahih, dari pada dia beribadah yang
banyak akan tetapi tidak berdasarkan dalil yang shahih.

Itulah halaqah yang ke-5 dan sampai bertemu kembali pada dihalaqah selanjutnya.

Ustadz Abdullāh Roy


Di kota al Madinah an Nabawiyyah
Silsilah Ilmiyyah 3 Mengenal Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.
Sumber : http://www.abdullahroy.com

Halaqah 6 Silsilah Mengenal Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam ~ “Mengenal Inti Dakwah
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam”

Halaqah yang ke-6 dari Silsilah Mengenal Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam adalah tentang “Mengenal
Inti Dakwah Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam”.

Inti dakwah Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam adalah sama dengan inti dakwah Nabi-nabi sebelum Beliau
shallallāhu ‘alayhi wa sallam, Yaitu mengajak manusia untuk meng-Esa-kan Allāh di dalam ibadah dan
meninggalkan kesyirikan.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :

ٰ
ِ ‫ﻮﺣﻲ ِإﻟَ ْﯿ ِﮫ أَﻧﱠﮫُ َﻻ ِإﻟَﮫَ ِإ ﱠﻻ أَﻧَﺎ ﻓَﺎ ْﻋﺒُﺪ‬
‫ُون‬ َ ‫َو َﻣﺎ أ َ ْر‬
ُ ‫ﺳ ْﻠ َﻨﺎ ِﻣ ْﻦ ﻗَ ْﺒ ِﻠﻚَ ِﻣ ْﻦ َر‬
ِ ُ‫ﺳﻮ ٍل ِإ ﱠﻻ ﻧ‬
“Dan tidaklah Kami mengutus sebelummu seorang Rasul kecuali Kami wahyukan kepadanya bahwa tidak ada
sesembahan yang berhak disembah kecuali Aku, maka hendaklah kalian menyembah-Ku.” (QS Al Anbiya: 25)

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman tentang Nabi Nūh, Rasul yang pertama:

َ ‫� َﻣﺎ ﻟَ ُﻜ ْﻢ ِﻣ ْﻦ إِ ٰﻟَ ٍﮫ‬


ُ‫ﻏ ْﯿ ُﺮه‬ َ ‫ﻟَﻘَ ْﺪ أ َ ْر‬
َ ‫ﺳ ْﻠﻨَﺎ ﻧُﻮ ًﺣﺎ إِﻟَ ٰﻰ ﻗَ ْﻮ ِﻣ ِﮫ ﻓَﻘَﺎ َل َﯾﺎ ﻗَ ْﻮ ِم ا ْﻋﺒُﺪُوا ﱠ‬
“Sungguh Kami telah mengutus Nūh kepada kaumnya maka dia berkata, ‘Wahai kaumku sembahlah Allāh,
kalian tidak memiliki sesembahan selain Dia’.” (QS Al A’rāf: 59)

Ucapan yang semakna juga diucapkan oleh Nabi-nabi setelah Beliau.


📚📚 Lihat Surat Al Araf: 65, 73 & 85.

� Demikian pula Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam, selama 10 tahun pertama, Beliau berdakwah kepada tauhid
dan mengingatkan manusia dari kesyirikan.
� Kemudian turunlah kewajiban shalat 5 waktu pada tahun ke-10 kenabian dan tidak disyariatkan kebanyakan
syariat kecuali di kota Madinah.
� Ketika manusia sudah memiliki aqidah yang kuat (tauhid yang benar), seperti puasa Ramadhān, zakat, haji,
adzan dan lain-lain.
� Yang demikian karena amal ibadah tidak diterima oleh Allāh kecuali bila dalam diri seseorang ada tauhid.
� Oleh karena itu, wasiat Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam kepada Mu’ādz bin Jabal ketika
mengutusnya ke Yaman untuk berdakwah adalah :

“Hendaknya engkau mengajak kepada syahādat “‫ ”ﻻ إﻟﮫ إﻻ ﷲ‬dan syahādat “‫ﻣﺤﻤﺪ رﺳﻮل ﷲ‬.” (HR Bukhāri dan
Muslim)
💟💟 Dan sampai akhir hayat Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam, Beliau berusaha menjaga tauhid dan
membentengi umat dari kesyirikan.
💟💟 Lima hari sebelum Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam meninggal dunia, Beliau mengingatkan umat Islam
bahwa orang-orang sebelum mereka dahulu menjadikan kuburan Nabi-nabi mereka sebagai tempat ibadah atau
masjid.
⛔ Maka Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam melarang menjadikan kuburan sebagai masjid. (HR Muslim)
⛔ Yang demikian karena membangun masjid di atas kuburan adalah pintu menuju kesyirikan. Semua ini
menunjukkan bahwasanya inti dakwah Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam adalah TAUHID.

Itulah halaqah yang ke-6 dan sampai bertemu kembali pada dihalaqah selanjutnya.

Ustadz Abdullāh Roy


Di kota al Madinah an Nabawiyyah
Silsilah Ilmiyyah 3 Mengenal Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.
Sumber : http://www.abdullahroy.com

Halaqah 7 Silsilah Mengenal Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam ~ “Mengenal Rasulullah


Shallallahu alaihi wasallam Sebagai Rasul Terakhir”

Halaqah yang ke-7 dari Silsilah Ilmiyyah Mengenal Rasūlullāh Shallallāhu ‘alayhi wa sallam adalah tentang
“Mengenal Beliau sebagai Rasul Terakhir”.

📚📚 Rasūlullāh Shallallāhu ‘alayhi wa sallam meninggal pada tahun ke-11 Hijriah setelah menyempurnakan tugas
menyampaikan risalah dari Allāh. 🔖🔖 Beliau Shallallāhu ‘alayhi wa sallam meninggal dunia sebagaimana
manusia yang lain yang juga meninggal dunia.

➡ Allãh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:


“Setiap jiwa akan merasakan kematian.” (QS Āli ‘Imrān: 185)

➡ Dan Allãh Subhānahu wa Ta’āla juga berfirman:


“Sesungguhnya engkau akan meninggal dunia dan mereka akan meninggal dunia” (QS Az Zumār: 30 )

📌📌 Beliau Shallallāhu ‘alayhi wa sallam adalah Rasul terakhir, tidak ada Rasul sepeninggal Beliau.

➡ Allãh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:


“Bukanlah Muhammad bapak salah seorang laki-laki di antara kalian, akan tetapi Beliau adalah Rasūlullāh dan
penutup para Nabi.” (QS Al Ahzab: 40)

📗📗 Dalil-dalil dari hadits Nabi Shallallāhu ‘alayhi wa sallam bahwasanya Beliau adalah Nabi terakhir mencapai
derajat mutawatir.
Dan sebagian ulama mengatakan :
✅ Kalau seseorang tidak mengetahui bahwa Muhammad Shallallāhu ‘alayhi wa sallam adalah Nabi terakhir
maka dia bukan Muslim, karena ini termasuk perkara yang diketahui secara darurat di dalam agama Islam.
Di antara hadits yang menunjukkan bahwasanya Beliau Shallallāhu ‘alayhi wa sallam adalah Nabi yang terakhir
adalah sabda Beliau Shallallāhu ‘alayhi wa sallam:
ِ َ‫ﻋ ُﻢ أَﻧﱠﮫُ َﻧ ِﺒ ﱡﻲ َوأَﻧَﺎ َﺧﺎﺗَ ُﻢ ْاﻷَ ْﻧ ِﺒﯿ‬
‫ﺎء َﻻ ﻧَ ِﺒ ﱠﻲ ﺑَ ْﻌﺪِي‬ ُ ‫ﻮن ُﻛﻠﱡ ُﮭ ْﻢ ﯾَ ْﺰ‬ َ ُ‫ﺳﯿَﻜُﻮ ُن ِﻣ ْﻦ أ ُ ﱠﻣﺘِﻲ َﻛﺬﱠاﺑ‬
َ ُ ‫ﻮن ﺛَ َﻼﺛ‬ َ ُ‫وإِﻧﱠﮫ‬
“Sesungguhnya akan ada di antara umatku 30 orang pendusta, semuanya mengaku menjadi Nabi dan aku adalah
penutup para Nabi, tidak ada Nabi setelahku”. (Hadits shahih diriwayatkan oleh Abū Dāwūd)
Dan di dalam sebuah hadits yang Mutaffaqun ’alaih, Beliau Shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda :
‫ﻧﺒﻲ‬ َ ‫ﺐ اﻟﱠﺬي‬
‫ﻟﯿﺲ ﺑﻌﺪَه ﱞ‬ ُ ‫وأﻧﺎ اﻟﻌﺎ ِﻗ‬
“Dan aku adalah Al ‘Āqib (yang terakhir) yang tidak ada setelahnya Nabi.”
Meskipun Rasūlullāh Shallallāhu ‘alayhi wa sallam meninggal dunia Allãh Subhānahu wa Ta’āla akan menjaga
agama ini dengan menjaga sumbernya yaitu Al Qurān dan juga Al Hadīts dan menyiapkan para ulama yang
amanat untuk menyampaikan keduanya kepada umat.
➡ Allãh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al Qurān dan sesungguhnya Kami akan menjaganya” (QS Al Hijr: 9)

➡ Dan Rasūlullāh Shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:


ِ َ‫َوإِ ﱠن ا ْﻟﻌُﻠَ َﻤﺎ َء َو َرﺛَﺔُ اﻷ َ ْﻧ ِﺒﯿ‬
ً َ‫ﺎء َوإِ ﱠن اﻷَ ْﻧ ِﺒﯿَﺎ َء ﻟَ ْﻢ ﯾُ َﻮ ِ ّرﺛُﻮا دِﯾﻨ‬
‫ﺎرا َوﻻَ د ِْر َھ ًﻤﺎ َو ﱠرﺛُﻮا ا ْﻟ ِﻌ ْﻠ َﻢ‬
“Dan sesungguhnya para ulama adalah pewaris para Nabi dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar
dan dirham akan tetapi mereka mewariskan ilmu.” (HR Abū Dāwūd, Tirmidzi dan Ibnu Mājah dan
dishahihkan oleh Syaikh Al Albani rahimahullāh)
Dan ini adalah halaqah yang terakhir dari Silsilah Mengenal Rasūlullāh Shallallāhu ‘alayhi wa sallam dan
sampai bertemu kembali pada silsilah berikutnya yaitu Silsilah yang ke-4 tentang “Mengenal Agama Islam”.

Ustadz Abdullāh Roy


Di kota al Madinah an Nabawiyyah

Anda mungkin juga menyukai