Pertanyaan yang ke-2 yang setiap kita akan ditanya di alam kubur adalah tentang “Siapa
Nabimu?”. Wajib atas setiap Muslim dan Muslimah untuk mengenal Nabi Muhammad ﷺ.
Beliau adalah
– Lahir di Mekkah Diutus menjadi Nabi yang terakhir ketika berumur 40 tahun,
– Meninggal di kota Madīnah setelah Allāh S ُسْبَح اَنُه َو َتَعاَلىmenyempurnakan agama ini
Mengenal Nabi Muhammad ﷺtidaklah cukup hanya mengenal nama dan nasab Beliau ﷺ,
1. Mengenal tugas Beliau sebagai seorang utusan Allāh ُسْبَح اَنُه َو َتَعاَلىkepada kita.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla telah mengutus Beliau ﷺkepada kita dengan membawa 4
perkara:
PERKARA 1, Membawa perintah dari Allāh ُسْبَح اَنُه َو َتَعاَلىsupaya kita jalankan.
PERKARA 3, Membawa berita dari Allāh ُسْبَح اَنُه َو َتَعاَلىsupaya kita benarkan.
PERKARA 4, Membawa tatacara ibadah dari Allāh ُس ْبَح اَنُه َو َتَع اَلىsupaya kita beribadah
Kalau kita mena’ati Beliau di dalam 4 perkara ini, berarti kita pada hakekatnya telah menaati
Allāh. Karena perintah, larangan, berita dan cara ibadah adalah dari Allāh ُس ْبَح اَنُه َو َتَع اَلى.
perintah-perintah tersebut kepada kita supaya kita jalankan sesuai kemampuan kita. Beliau
ﷺbersabda:
⑴ Wajib
⑵ Sunnah (dianjurkan)
■ WAJIB : Amalan yang wajib apabila kita tinggalkan maka berdosa, seperti:
■ SUNAH : Adapun amalan yang sunnah apabila tidak dikerjakan seseorang tidak berdosa, seperti:
Shalat rawatib
Shalat dhuha
Bila kita tidak mampu shalat wajib dengan berdiri, maka kita duduk.
Apabila seseorang tidak mampu melaksanakan sholat berjama’ah di masjid karena sakit,
Apabila seseorang tidak mampu berpuasa Ramadhān karena sakit atau bepergian, maka bisa
Orang yang tidak mampu shalat malam 11 raka’at, maka dia bisa shalat malam lebih sedikit
dari itu.
Demikian pula orang yang tidak mampu berpuasa Dāwūd ‘alayhissalām, maka bisa berpuasa
Dan Allāh ُسْبَح اَنُه َو َتَعاَلىtidaklah memerintah kita dengan sebuah perintah kecuali di dalam perintah
Rasūlullāh ﷺsebagai seorang utusan membawa larangan-larangan dari Allāh ُسْبَح اَنُه َو َتَعاَلى.
Beliau sampaikan larangan-larangan tersebut kepada kita semua supaya kita menjauhi. Beliau
ﷺbersabda:
1. Haram
Adapun larangan yang makruh, maka apabila dikerjakan perbuatan tersebut dibenci
Kita sebagai seorang Muslim dan juga Muslimah hendaklah meninggalkan larangan-larangan
tersebut. Dan yakin bahwasanya Allāh ُسْبَح اَنُه َو َتَعاَلىtidaklah melarang sesuatu kecuali di sana
ada hikmahnya dan ada kebaikan bagi diri kita. Terkadang kita mengetahui hikmah tersebut
Rasūlullāh ﷺsebagai seorang utusan, diantara tugasnya adalah membawa berita-berita dari
Allāh.
Baik berita di masa lalu, seperti: kisah-kisah para Nabi dan umat-umat terdahulu.
Berita di masa yang akan datang, seperti: kejadian setelah mati dan kejadian-kejadian
di hari akhir. Kewajiban kita sebagai seorang yang beriman adalah membenarkan berita-
⇒ Kalau kita benarkan Beliau ﷺ, maka sebenarnya kita telah membenarkan Allāh.
⇒ Dan kalau kita dustakan Beliau, maka sebenarnya kita telah mendustakan Allāh ُسْبَح اَنُه َو
َتَعاَلى
◆ Akal yang sehat tidak akan bertentangan dengan dalil yang shahīh.
⇒ Apabila dalil yang shahīh sepertinya tidak masuk akal, maka ketahuilah bahwasanya kekurangan
ada di dalam akal kita yang memang sangat terbatas, bukan pada dalil.
◆ Rasūlullāh ﷺdikenal oleh kaumnya sebagai orang yang jujur semenjak sebelum Beliau diutus
menjadi nabi.
Apabila Beliau ﷺtidak berani untuk berdusta atas nama Beliau dan juga atas nama manusia,
maka bagaimana Beliau ﷺberani berdusta atas nama Allāh ُسْبَح اَنُه َو َتَعاَلىRabbul ‘ālamīn?
Halaqah 05 Membawa Tata Cara Beribadah dari Allah
Allāh ُسْبَح اَنُه َو َتَعاَلىketika mengutus seorang Rasūl untuk menyampaikan perintah beribadah, juga
mengutus Rasūl tersebut untuk menyampaikan tata cara ibadah tersebut. Rasūlullāh ﷺ,
Membawa perintah shalat dari Allāh ُسْبَح اَنُه َو َتَعاَلىdan juga membawa tata caranya.
Membawa perintah puasa dari Allāh ُسْبَح اَنُه َو َتَعاَلىdan juga membawa tata caranya.
Cara ibadah tidak diserahkan kepada akal kita masing-masing atau kepada budaya atau kepada
guru kita. Akan tetapi tata cara ibadah adalah dari Allāh ُسْبَح اَنُه َو َتَعاَلىmelalui lisan Rasul-Nya
ﷺDan Allāh tidak menerima amal ibadah kecuali yang dilakukan sesuai dengan cara
Barang siapa yang mengaku sebagai pengikut Nabi Muhammad ﷺ, maka hendaklah dia
mencukupkan diri dengan ibadah yang sudah Beliau ajarkan. Tidak boleh dia membuat
ibadah yang baru yang tidak diajarkan oleh Rasūlullāh ﷺ. Dan tidak boleh dia
Alhamdulillāh, semua ibadah yang mendekatkan diri kita kepada surga telah Rasūlullāh
َم ا َبِقَي َش ْي ٌء ُيَقِّر ُب ِم َن اْلَج َّنِة َوُيَباِع ُد ِم َن الَّناِر ِإَّال َو َقْد ُبِّيَن َلُك ْم
“Tidaklah tersisa sesuatupun yang mendekatkan diri kepada surga dan menjauhkan dari neraka kecuali sudah
diterangkan kepada kalian.” (Hadits shahih diriwayatkan oleh Thabrāni di dalam Al Mu’jāmil Kabīr)
Lebih baik seseorang beribadah sedikit tetapi berdasarkan dalil yang shahih, dari pada
dia beribadah yang banyak akan tetapi tidak berdasarkan dalil yang shahih.
Halaqah 06 Mengenal Inti Dakwah Rasulullaah
Inti dakwah Beliau ﷺadalah sama dengan inti dakwah Nabi-nabi sebelum Beliau ﷺ
Yaitu mengajak manusia untuk meng-Esa-kan Allāh di dalam ibadah dan meninggalkan kesyirikan.
Allāh ُسْبَح اَنُه َو َتَعاَلىberfirman tentang Nabi Nūh, Rasul yang pertama:
َلَقْد َأْر َس ْلَنا ُنوًح ا ِإَلٰى َقْو ِمِه َفَقاَل َيا َقْو ِم اْع ُبُدوا َهَّللا َم ا َلُك ْم ِم ْن ِإَٰل ٍه َغ ْيُرُه
“Sungguh Kami telah mengutus Nūh kepada kaumnya maka dia berkata, ‘Wahai kaumku sembahlah Allāh, kalian
tidak memiliki sesembahan selain Dia’.” (QS Al A’rāf: 59)
Demikian pula Nabi ﷺ, selama 10 tahun pertama, Beliau berdakwah kepada tauhid dan
mengingatkan manusia dari kesyirikan. Kemudian turunlah kewajiban shalat 5 waktu pada tahun
ke-10 kenabian dan tidak disyariatkan kebanyakan syariat kecuali di kota Madinah.
Ketika manusia sudah memiliki aqidah yang kuat (tauhid yang benar), seperti puasa Ramadhān,
zakat, haji, adzan dan lain-lain. Yang demikian karena amal ibadah tidak diterima oleh Allāh
Oleh karena itu, wasiat Rasūlullāh ﷺkepada Mu’ādz bin Jabal ketika mengutusnya ke Yaman
Dan sampai akhir hayat Beliau ﷺ, Beliau berusaha menjaga tauhid dan membentengi umat dari
kesyirikan.
Lima hari sebelum Beliau ﷺmeninggal dunia, Beliau mengingatkan umat Islam bahwa orang-orang sebelum
mereka dahulu menjadikan kuburan Nabi-nabi mereka sebagai tempat ibadah atau masjid. maka
Beliau ﷺmelarang menjadikan kuburan sebagai masjid. (HR Muslim)
Yang demikian karena membangun masjid di atas kuburan adalah pintu menuju kesyirikan. Semua
menyampaikan risalah dari Allāh. Beliau ِإَّنا َنۡح ُن َنَّز ۡل َنا ٱلِّذۡك َر َوِإَّنا َلُهۥ َلَح ٰـِفُظوَن
Dan Allãh ُسْبَح اَنُه َو َتَعاَلىjuga berfirman: وِإَّنُه َسَيُك وُن ِم ْن ُأَّم ِتي َك َّذ اُبوَن َثاَل ُثوَن ُك ُّلُهْم َيْز ُع ُم َأَّنُه َنِبُّي َو َأَنا َخ اَتُم
“Sesungguhnya engkau akan meninggal dunia dan “Sesungguhnya akan ada di antara umatku 30 orang
mereka akan meninggal dunia” (QS Az Zumār: pendusta, semuanya mengaku menjadi Nabi dan aku
30 )
adalah penutup para Nabi, tidak ada Nabi
“Bukanlah Muhammad bapak salah seorang laki-laki وأنا العاِقُب اَّلذي ليَس بعَده نبٌّي
di antara kalian, akan tetapi Beliau adalah “Dan aku adalah Al ‘Āqib (yang terakhir) yang
Rasūlullāh dan penutup para Nabi.” (QS Al Ahzab: tidak ada setelahnya Nabi.”
Dalil-dalil dari hadits Nabi ﷺbahwasanya Allãh ُسْبَح اَنُه َو َتَعاَلىakan menjaga agama ini
Beliau adalah Nabi terakhir mencapai derajat dengan menjaga sumbernya dan Rasūlullāh
Muhammad ﷺadalah Nabi terakhir maka َو َّر ُثوا اْلِع ْلَم
“Dan sesungguhnya para ulama adalah pewaris para
dia bukan Muslim, karena ini termasuk perkara
Nabi dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan
yang diketahui secara darurat di dalam agama
dinar dan dirham akan tetapi mereka mewariskan
Islam. yaitu Al Qurān dan juga Al Hadīts dan
ilmu.” (HR Abū Dāwūd, Tirmidzi dan Ibnu Mājah
menyiapkan para ulama yang amanat untuk
dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani
rahimahullah