Anda di halaman 1dari 2

Nama : Leticia Chandra Purnama

No: 30
Kelas : XI-J

BERHASIL MENGHARUMKAN NAMA SEKOLAH, DUA SISWA

INI BERHASIL LOLOS OSN TINGKAT NASIONAL.

Dua siswa SMANSA yang duduk di kelas


XII MIPA 5 dan 7 berhasil meraih medali
perak dan perunggu pada Olimpiade Sains
Nasional (OSN) Tingkat Nasional yang
diselenggarakan secara offline di Kota Bogor,
Provinsi Jawa Barat.

OSN merupakan ajang bergengsi yang


diselenggarakan oleh Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Kegiatan lomba ini termasuk kegiatan rutin di
bidang peningkatan prestasi akademik bisa dianggarkan di awalan tahun berjalan. Pada kegiatan ini,
peserta didik mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan dalam
bidang sains, teknologi, dan matematika. Selain itu, juga memberikan kesempatan bagi pelajar
untuk berkompetisi dan bertemu dengan sesama pelajar dari berbagai daerah.

Usai melewati banyaknya seleksi mereka lah siswa siswi asal SMANSA yang berhasil lolos di
tahap OSN. Sudah banyak sekali rintangan yang mereka lewati untuk mendapatkan penghargaan
yang sekarang ini. Bahkan keputusan kecil yang mereka ambil sangat lah berpengaruh, bukan
hanya belajar mereka juga harus mempersiapkan mental dan fisik yang sehat. Sebab itu mereka
pantas diberi sanjungan dari warga SMANSA.

Luh Putu Meisya Sari Suputri mengaku, untuk bisa lolos kompetisi OSN hingga tingkat nasional
itu, dia harus belajar dengan keras. Selain itu, dia juga menyebut bahwa salah satu kuncinya adalah
passion atau keinginan yang kuat terhadap bidang yang dipilih.

“Saya mulai menekuni kebumian sejak kelas 10. Persiapannya mulai dari ekstra rutin yang dibina
oleh Bu Dayu Surya, serta belajar mandiri. Selain itu saya pernah dibina oleh dosen, kakak alumni,
serta mengikutin pelatihan online lebih dari 5 kali. Yang tidak kalah penting adalah MENTAL,
OPTIMIS.” Ungkap meisya

Menurut Ida Ayu Bulan Putri Ahilya, mengikuti olimpiade memberikan banyak pengalaman,
pelajaran dan kesan yang mendalam. Pasalnya, setiap hari ia harus mengikuti bimbingan, berbagi
waktu, dan pada malam hari harus belajar lagi. “Selain itu juga ada pelatihan online yang dibiayai
sekolah juga, namun ketika pertengahan agustus kemarin, aku ada tambahan ikut pelatihan secara
offline di bandung yang lebih menekankan ke praktikumnya” ujar bulan.

OSN diselenggarakan dari tanggal 27 Agustus-2 September 2023 di Bogor, Jawa Barat. Pada
tanggal 1 September adalah penutupan sekaligus penganugerahan, sehari sebelumnya kegiatan
rekreasi.

Putu Rusmila Dewi Kesiman sebagai wakasek kesiswaan mengungkapkan persiapan dalam
mengikuti OSN tidaklah mudah. Dimulai dari mengikuti seleksi sekolah lalu dilanjuti dengan OSK
(Olimpiade Sains Kabupaten) dan masih berlanjut ke jenjang provinsi hingga akhir di jenjang
nasional. Disamping itu rusmila mengaku harus mempersiapkan para guru pembina di setiap
bidang olimpiade, terdapat 9 guru pembina yang siap membina para peserta, belum lagi jika
dibutuhkan pembina tambahan atau membutuhkan kegiatan praktikum tentunya hal tersebut akan
difasilitasi oleh sekolah.

“Gak mudah bagi mereka yang mengorbankan kelasnya, meninggalkan pelajarannya hanya untuk
fokus mempelajari satu bidang, jadi saat saya mengetahui hal tersebut tentunya saya sangatlah
bangga, bangga dengan seluruh proses yang sudah mereka lewati” pungkas wakasek kesiswaan.

Anda mungkin juga menyukai