Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL TUGAS AKHIR

NPM* : 18.01.02.023

Nama* : Rr. Choirmiant Daybra

Program Studi* : Teknik Informatika

Judul TA* : Sistem Absensi menggunakan QR Code pada Himpunan Mahasiswa


Teknik Lingkungan (HMTLink)

Tentukan 3 matakuliah yang berkaitan dengan tugas akhir Anda ! Berikan cetak tebal !

Matakuliah* : a. Interaksi Manusia dan Komputer


b. Rekayasa Perangkat Lunak
c. Rekayasa Web
d. Multimedia
e. Pemrograman Berorientasi Obyek
f. Basis Data
g. Sistem Pendukung Keputusan
h. Kecerdasan Buatan

Pilihan Pembimbing Utama Tugas Akhir

Pilihan 1* : Dwi Novia Prasetyanti,S.Kom,M.Cs, (SETUJU / TDK SETUJU)

Pilihan 2* : Prih Diantono Abda’u, S.Kom., M.Kom (SETUJU / TDK SETUJU)

Hasil Uji Proposal Tugas Akhir


Lulus / Tidak Lulus Lulus / Tidak Lulus

*) diisi oleh mahasiswa

Revisi Uji Proposal Tugas Akhir :

A. Latar Belakang

QR Code (Quick Response Code) adalah dua dimensi sebagai pengembangan dari kode batang
(barcode). QR Code berasal dari perusahaan Jepang, Denso Wave, di tahun 1994. Dengan tujuan
untuk menampung huruf kanji dan karakter kana, maka dari itu barcode hanya mampu
mengkodekan alfanumerik. Banyak Negara di dunia menerapkan QR Code, terutama Jepang.
Namun, ternyata di Indonesia QR Code sudah diterapkan di beberapa perusahaan[1]. Sistem
absensi pada umumnya ditujukan untuk mengetahui catatan kehadiran dalam suatu kelompok
(sekolah, perguruan tinggi, pabrik, rumah sakit, dll), biasanya dilakukan sebelum kegiatan dimulai.
Alasan dalam penelitian ini menggunakan QR Code karena menyesuaikan kemampuan penulis
dalam penelitiannya. Untuk kegiatan absensi ini, dilakukan dengan menggunakan Handphone lalu
Scan QR Code yang nantinya akan menuju ke sebuah website, setelah itu anggota diminta untuk
memasukkan NIM(Nomor Induk Mahasiswa) dan password, jika sudah submit maka anggota
tersebut dinyatakan sudah melakukan kegiatan absensi. Menurut David (2003), Keunggulan dari
QR Code adalah mampu menyimpan informasi secara horizontal dan vertikal[2].
Pada dasarnya semua perguruan tinggi pasti memiliki cara yang berbeda-beda untuk mengasah
dan menyalurkan potensi yang dimiliki oleh masing-masing mahasiswanya, contohnya yaitu
Badan Eksekutif Mahasiswa(BEM), Unit Kegiatan Mahasiswa(UKM), Organisasi Mahasiswa
(ORMAWA) dan lain-lain. Organisasi Mahasiswa yaitu dijadikan wahana dan sarana untuk
mahasiswa agar bisa mengembangkan wawasan diri, meningkatkan kemampuan intelektual dan
mengasah pola pikir yang kritis. Dari Organisasi Mahasiswa ini, mereka akan mendapat
pengalaman dalam berbagai hal. Seperti pengalaman dalam berorganisasi yaitu meyenyampaikan
dan memberikan pendapat.
Politeknik Negeri Cilacap merupakan perguruan tinggi negeri yang berada di kota Cilacap.
Politeknik Negeri Cilacap sendiri memiliki berbagai Organisasi Mahasiswa yaitu Himpunan
Mahasiswa Teknik Informatika (HMTI) dengan jumlah pengurus 49 orang, Himpunan Mahasiswa
Teknik Mesin (HMTM) dengan jumlah pengurus 38 orang, Himpunan Mahasiswa Teknik
Elektronika (HIMAELKA) dengan jumlah pengurus 23 orang dan Himpunan Mahasiswa Teknik
Lingkungan (HMTLink) dengan jumlah pengurus 34 orang.
Dari sebagian Organisasi Mahasiswa di Politeknik Negeri Cilacap tersebut, Himpunan
Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTLink) sendiri masih di bilang sangat baru. karena di bentuk
pada akhir tahun 2019. Penilitian ini berfokus pada Organisasi Mahasiswa Teknik Lingkungan.
Sistem absensi pada ORMAWA biasanya digunakan apabila mengadakan rapat atau pertemuan,
dengan menggunakan metode QR Code diharapkan dapat menjadi lebih mudah, karena anggota
hanya perlu menggunakan perangkat pemindai Scan QR Code pada Handphone terlebih dahulu
yang nantinya akan menuju ke website untuk bisa melakukan absensi. Alasan penelitian ini
menggunakan metode QR Code, karena berdasarkan laporan dari ketua Himpunan Mahasiswa
Teknik Lingkungan sendiri, mereka ingin mengurangi upaya penggunaan kertas yang dimana hal
itu merupakan dasar dari jurusan tersebut yaitu teknik pengendalian pencemaran lingkungan,
selain itu penggunaan kertas pernah terjadi kerusakan atau bahkan bisa saja suatu waktu hilang,
maka dari itu mereka ingin pemanfaatan teknologi absensi supaya lebih efisien dan peningkatan
kemampuan teknologi dalam berorganisasi. Untuk metode yang akan digunakan nantinya yaitu
metode SDLC (System Development Life Circle) dengan model waterfall.
Berdasarkan permasalahan yang sudah dijelaskan di atas, maka saya melakukan penelitian ini
dengan maksud merancang dan membangun “Sistem Absensi menggunakan QR Code pada
Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTLink)”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah yang dapat di
selesaikan adalah “ Bagaimana cara merancang dan membangun Sistem Absensi menggunakan QR
Code pada Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTLink) dengan berbasis Webisite ? ”

C. Batasan Masalah

Agar pembahasan pemasalahan tidak meluas maka diperlukan batasan masalah dalam
pembuatan Sistem Absensi menggunakan QR Code pada Himpunan Mahasiswa Teknik
Lingkungan (HMTLink) yaitu :

1. Implementasi QR Code dalam absensi anggota.


2. Sistem yang dibuat ditujukan untuk Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan
(HMTLink)
D. Tujuan dan Manfaat

a.) Tujuan
Berdasarkan Batasan Masalah di atas dapat kita ketahui tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah membangun dan mengembangkan sistem absensi menggunakan QR Code
pada Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTLink)

b.) Manfaat
Adapun manfaat yang ingin didapat berdasarkan latar belakang sebagai berikut :

1. Untuk memberikan efisiensi model absen


2. Mengurangi upaya penggunaan kertas.
3. Membantu dalam melakukan pendataan anggota yang hadir dan tidak hadir.
4. Meningkatkan kemampuan teknologi dalam berorganisasi.

E. Studi Pustaka

Pada kegiatan ini, sistem absensi menggunakan QR Code telah diterapkan oleh Elin Herliana
dan Taufik Hidayatulloh. Pada tahun 2017 dengan judul Penerapan QR Code Untuk Sistem
Absensi Siswa SMP Berbasis Web itu dibangun untuk membantu dan mempermudah sistem
absensi Siswa SMP. Dalam pengujian sistemnya, penulis menggunakan metode Black Box Testing.
Dengan berfokus pada domain informasi perangkat lunak yaitu melakukan test case yang
menpartisi domain input dari suatu program. Sistem absensi berbasis web ini untuk mempermudah
siswa melakukan absensi karena hanya menggunakan ID Card yang di tempelkan ke dalam mesin
scanner dan langsung bisa terbaca oleh komputer. Sistem absensi ini dibangun dengan konsep
dasar pemrograman Ruby on Rails, PostgreSQL, Object Oriented Programming (OOP)[1].
Untuk menambah materi pada saat membuat sistem absensi menggunakan QR Code penulis
juga menambahkan referensi dari Ken Rio Agizki, Regiolina Hayami, Harun Mukhtar pada tahun
2020 dengan judul Penerapan Quick Response (QR) Code Berbasis Web Di Puskesmas Payung
Sekaki Pekanbaru. Sistem ini dibangun untuk mendata kepegawaian puskesmas supaya
mengurangi adanya kecurangan dan supaya data tersimpan dengan baik. Dengan tujuan
mempermudah pegawai dalam melakukan absensi dan kepala tata usaha untuk mendapatkan
informasi kehadiran pegawai Puskesmas Payung Sekaki[2].
Sedangkan untuk manfaat dari penelitian ini sebelumnya telah dilakukan oleh Sri Murni, Raja
Sabaruddin. Pada tahun 2018 dengan judul Pemanfaatan QR Code Dalam Pengembangan Sistem
Informasi Kehadiran Siswa Berbasis Web, dibangun dengan tujuan untuk mengembangkan sistem
informasi kehadiran siswa menggunakan QR Code. Menggunakan metode SDLC(System
Development Life Circle) dengan model waterfall[3].
Penerapan QR Code juga dilakukan oleh Qurotul Aini , Untung Rahardja, Anggy Fatillah pada
tahun 2018 dengan judul Penerapan QR Code sebagai Media Pelayanan Untuk Absensi pada
Website berbasis PHP Native, dibangun untuk absensi kehadiran asisten lab supaya lebih efektif
dan tidak dapat dimanipulasi. Nama sistem itu diberi nama Pensil (Penilaian Asisten Lab). Dalam
sistem ini mereka menerapkan absensi menggunakan QR Code, proses absensi yang berjalan jika
menggunakan Pensil hanya tinggal create generate QR Code pada sebuah website
pensil.raharja.ac.id lalu tinggal scan QR Code pada perangkat yang telah di sediakan[4].
Penulis juga menggunakan jurnal ilmiah sebagai referensi dari Reymon Rotikan pada tahun
2016 dengan judul Sistem Informasi Absensi Berbasis Web Untuk Kegiatan Konferensi, dibangun
untuk pelaksanaan pada konferensi ilmiah di Universitas Klabat. Kegiatan pengambilan absen oleh
para peserta masih dilakukan secara manual. Begitu juga dengan pembuatan laporan yang nantinya
harus di rekap ke komputer menggunakan Microsoft Office Excel, lalu baru bisa menyusun
laporan. Untuk pengembangan sistem yang digunakan disini adalah model spiral yang
memungkinkan pengembangan sistem secara sistematis dan iterative untuk setiap fiturnya[5].
Sistem absensi ini diharapkan dapat digunakan, penulis akan menggunakan pengembangan
sistem metode SDLC (System Development Life Circle) dengan model waterfall berbasis website.
Sistem ini direncanakan akan dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext
Preprocessor) dan HTML (HyperText Markup Language), Framework CodeIgniter, dan
implementasi database menggunakan MySQL.

F. Metodologi

Metode penelitian pada tugas akhir ini merupakan proses yang digunakan untuk menyelesaikan
suatu masalah yang dimana perlu dilakukan secara langsung terhadap pihak yang berhubungan,
adapun tahapan diatas adalah sebagai berikut:

1. Tahap Pengumpulan Data


Pada tahap ini dapat diperoleh secara langsung dari objek penelitian, diantaranya :
a) Studi pustaka
Studi ini dilakukan dengan mempelajari dan meneliti dari perpustakaan yang
bersumber dari jurnal ilmiah, buku-buku, bacaan-bacaan di internet yang
berkaitan dengan penelitian.
b) Studi lapangan
Studi ini dilakukan dengan mengunjungi tempat seperti pengumpulan data yang
dilakukan secara langsung. Hal ini meliputi :
1) Wawancara
Merupakan pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab dengan
pihak yang berhubungan.
2) Observasi
Merupakan pengumpulan data dengan melakukan pengamatan
langsung di tempat penelitian.
2. Tahap Pengembangan
Pada tahap ini menggunakan metode SDLC (System Development Life Circle) dengan
model waterfall. Alasan penulis menggunakan model waterfall karena model ini mudah
dipahami dan menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara terurut
dimulai dari analisa, desain, pengkodean, pengujian sampai tahap pendukung. Adapun
tahapan dari model waterfall :

Analisa Kebutuhan

Desain

Penulisan Kode Program

Pengujian

Penerapan dan
Pemeliharaan Program

Gambar 1. Flowchart model waterfall

Keterangan :
1) Analisa Kebutuhan
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan dengan teliti untuk
menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak supaya mudah untuk
dipahami, perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh pengguna.
Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak di tahap ini menjadi acuan
untuk menerjemahkan ke dalam bahasa pemrograman.
2) Desain Sistem
Desain perangkat lunak merupakan proses multi langkah yang berfokus
pada desain pembuatan program perangkat lunak, representasi
antarmuka dan prosedur pengkodean. Tahap ini penulis mencoba
merancang antarmuka pemakai sistem dimana website yang akan
dibuat sesuai prosedur yang sudah dianalisa, seperti merancang
halaman utama website, merancang database dan tools apa saja yang
akan dibutuhkan selama proses pembuatan.
3) Penulisan Kode Program
Desain harus di translasikan ke dalam program perangkat lunak.
Hasilnya merupakan program komputer yang sesuai dengan desain
yang telah dibuat pada tahap desain.
4) Pengujian
Pengujian berfokus pada perangkat lunak dari segi logic dan fungsional
dan juga memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini
dilakukan untuk mengurangi adanya kesalahan dan memastikan hasil
yang diinginkan sesuai.
5) Penerapan dan Pemeliharaan Program
Kemungkinan adanya perubahan pada perangkat lunak saat dikirim ke
pengguna biasa terjadi karena, kesalahan yang muncul dan tidak
terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi
dengan lingkungan baru. Pada tahap ini bisa mengulangi proses
pengembangan mulai dari analisis spesisfikasi untuk perubahan
perangkat lunak yang sudah ada, namun tidak membuat perangkat
lunak baru.

G. Daftar Pustaka

[1] E. Herlina and T. Hidayatulloh, “Penerapan QR Code Untuk Sistem Absensi Siswa SMP
Berbasis Web,” J. Teknol. dan Inf., vol. 7, no. 2, pp. 102–112, 1970, doi:
10.34010/jati.v7i2.865.
[2] K. R. Agizki, R. Hayami, and H. Mukhtar, “Penerapan Quick Response ( QR ) Code Berbasis
Web Di Puskesmas Payung Sekaki Pekanbaru,” J. Comput. Sci. Inf. Technol., vol. 1, no. 1, pp.
1–7, 2020.
[3] S. Murni and R. Sabaruddin, “Pemanfaatan Qr Code Dalam Pengembangan Sistem Informasi
Kehadiran Siswa Berbasis Web,” J. Teknol. dan Manaj. Inform., vol. 4, no. 2, 2018, doi:
10.26905/jtmi.v4i2.2144.
[4] Q. Aini, U. Rahardja, A. Fatillah, D. Sistem Informasi STMIK Raharja, and M. STMIK
Raharja Jurusan Sistem Komputer, “Penerapan QRCode Sebagai Media Pelayanan Untuk
Absensi Pada Website Berbasis PHP Native Application of QRCode as Media Services for
Attendance on the Website Based Php Natively,” J. Ilm. SISFOTENIKA, vol. 8, no. 1, p. 47,
2018.
[5] R. Rotikan, “Sistem Informasi Absensi Berbasis Web Untuk Kegiatan Konferensi,”
Sisfotenika, vol. 6, no. 1, pp. 46–55, 2016, doi: 10.30700/jst.v6i1.104.

H. Penjadwalan

NO Kegiatan Bulan
Juni Juli Agustus September

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Perencanaan

2. Studi Pustaka

3. Observasi dan
Analisis

4. Desain Sistem

5. Pengkodean

6. Pengujian

7. Implementasi

8. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai