Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TUGAS 1 PEMASARAN DIGITAL

Disusun Untuk Memenui Tugas Mata Kuliah Pemasaran Digital


Dosen Pengampu:
Siska Udilawaty, S.Kom., M.Ds

OLEH:

BEFANT A. P. DJEPPU | T4120003

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS ICHSAN GORONTALO 2023/2024
Traditional Marketing
Traditional marketing yaitu teknik pemasaran yang dilakukan secara konvensional
(non digital), salah satu contoh traditional marketing yang sering digunakan yaitu
dengan cara pemasangan iklan di brosur, koran atau majalah.

Dan seiring berkembangnya zaman, traditional marketing mulai menggunakan


media elektronik seperti, radio atau televisi.
Meskipun dunia internet saat ini sudah semakin berkembang, tidak bisa dipungkiri
bahwa masih ada saja orang yang belum terbiasa menggunakannya. Oleh karena itu,
terkadang traditional marketing juga masih bisa kamu terapkan untuk memasarkan
bisnis kamu. Kamu bisa memasang iklan di koran, penyebaran brosur, atau iklan
di billboard, baliho, sehingga calon konsumen bisa dengan mudah menemukan
bisnis kamu.

Berikut contoh bisnis yang menggunakan traditional marketing, dimana media yang
digunakan yaitu papan baliho.

Contoh Traditional Marketing


Kelebihan Traditional Marketing
Berikut beberapa kelebihan traditional marketing yang perlu kamu ketahui.
• Mudah dipahami oleh audiens karena tidak semua orang menggunakan
media digital secara online.
• Memiliki kesan unik tersendiri karena konsumen bisa melihat sebuah materi
promosi secara langsung di kehidupan nyata.

Kekurangan Traditional Marketing


Ada beberapa kekurangan traditional marketing yang juga perlu kamu ketahui
• Tidak bisa menentukan target audiens secara personal, karena iklan yang
ditampilkan dapat dilihat oleh semua orang, seperti billboard, baliho, atau
koran.
• Hasilnya tidak dapat terukur sama sekali.
• Sulit untuk melakukan interaksi atau komunikasi dengan target audiens.
• Iklan yang ditayangkan di media cetak maupun media elektronik hanya
menyampaikan pesan searah yang tidak dapat direspon langsung oleh
audiens.
• Biaya yang dikeluarkan juga lebih besar, terlebih jika harus
mencetak flyer, billboard, banner atau memasang reklame iklan di media
massa.

Digital Marketing
Digital Marketing adalah usaha memasarkan produk atau jasa dengan pemanfaatan
platform online atau internet. Channel (media) yang digunakan sangat beragam,
mulai dari pembuatan website, Social Media Marketing, Search Engine Advertising
(SEA), Search Engine Optimization (SEO), Email Marketing, Content Marketing, dan
masih banyak yang lain.
Digital marketing juga dikenal dengan istilah “online marketing” atau “internet
marketing”.

Digital marketing menjadi salah satu cara tepat dan efektif untuk menjangkau lebih
banyak konsumen tepat waktu, pribadi,dan relevan karena semua proses yang
dilakukan bisa diukur dan ditarget sesuai dengan target audiens.
Banyak juga para pebisnis yang menggunakan strategi pemasaran ini sebagai
langkah awal untuk membangun reputasi atau citra bisnis. Mereka menggunakan
digital marketing sebagai strategi untuk memperkenalkan nama mereka kepada
banyak orang.

Berikut contoh bisnis yang menggunakan digital marketing untuk mempromosikan


bisnis mereka, yaitu menggunakan media sosial (Instagram).

Kelebihan Digital Marketing

Digital marketing juga memiliki beberapa kelebihan yang perlu kamu ketahui:
• Dapat menentukan target audiens yang lebih spesifik.
• Bersifat personal karena iklan atau pesan yang disampaikan langsung kepada
target audiens yang sudah ditentukan sebelumnya.
• Dapat mengetahui efektivitas promosi yang telah dilakukan melalui data
online yang didapatkan.
• Biaya yang digunakan lebih murah dan bisa disesuaikan dengan budget yang
akan kamu keluarkan.
Kekurangan Digital Marketing

Dan digital marketing juga memiliki beberapa kekurangan sebagai berikut:


• Digital marketing sangat bergantung pada teknologi, sehingga target audiens
harus mengenal teknologi dan aktif di berbagai media online.
• Proses pemasaran bisnis yang kamu lakukan akan mudah ditiru oleh banyak
orang.

CONTOH STRATEGI PEMASARAN DIGITAL

1. Video marketing

Video menjadi bentuk konten digital terpopuler dan paling berpengaruh untuk dunia
bisnis saat ini. Jika dilakukan dengan benar, pemasaran lewat video ini dapat
memiliki dampak positif pada bisnis kamu. Seiring berkurangnya perhatian
konsumen terhadap konten-konten membosankan, pemasar sangat bergantung
pada pembuatan konten video untuk meningkatkan peringkat mereka di mesin
telusur, meningkatkan keterlibatan pelanggan, dan meningkatkan branded
traffic mereka.

2. Website marketing

Website adalah kumpulan halaman yang berisi informasi tertentu dan dapat diakses
dengan mudah oleh siapapun, kapanpun, dan di manapun melalui internet. Karena
kemudahannya untuk diakses, website dapat dijadikan sebagai tempat untuk
memasarkan konten bisnis yang kamu miliki.

Tidak hanya itu, website juga memiliki peran yang besar dalam menunjukkan
profesionalisme perusahaan, membantu konsumen mengetahui bisnis, promosi
yang hemat, dan media bisnis yang mudah dijangkau banyak orang.

3. Social Media Marketing (SMM)

Social Media Marketing (SMM) adalah proses pemasaran sebuah bisnis, jasa, atau
produk melalui situs jejaring sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan TikTok.
Sebagaimana yang diketahui, perkembangan sosial media cukup pesat untuk bisa
dimanfaatkan sebagai tempat pemasaran produk.

Oleh karena itu sebagai pebisnis, kamu perlu menguasai tren-tren yang di sosial
media akhir-akhir ini. Dengan menggunakan sosial media, pebisnis tidak perlu
mengeluarkan uang yang cukup banyak guna mempromosikan produk-produknya.

4. Content marketing

Content marketing adalah strategi pemasaran yang terfokus kepada perencanaan,


pembuatan, dan pendistribusian konten kepada target audiens untuk mendorong
tindakan yang menghasilkan keuntungan.

Selanjutnya disadur dari Content Marketing Institute, content marketing adalah


proses membuat dan menyebarkan konten yang relevan, bernilai, dan konsisten
untuk menjangkau target audiens, dengan tujuan meningkatkan konversi. Jadi, kunci
penting dalam konten marketing harus memenuhi tiga syarat utama, yaitu relevan,
bernilai, dan konsisten.

5. Affiliate marketing

Affiliate marketing adalah sebuah program pemberian komisi untuk seseorang yang
sudah sukses dalam mempromosikan sebuah produk atau jasa melalui jalur digital
seperti website dan media sosial. Pada dasarnya, siapa saja dapat menjadi affiliate
marketer. Tetapi perlu diingat bahwa untuk menjadi affiliate yang sukses, kamu
harus mempunyai media tertentu yang dapat membantu kamu mempromosikan
produk atau jasa yang dijual oleh merchant.
Ada dua jenis dasar bisnis yaitu Business to Business (B2B) dan Business to
Customer (B2C):

Business to Business (B2B)


Apa itu B2B? Business to Business atau B2B adalah sebuah transaksi bisnis yang
dilakukan secara elektronik maupun fisik dan terjadi antara entitas bisnis satu ke
bisnis lainnya.

B2B merupakan penjualan produk atau jasa yang diberikan oleh satu bisnis dan
diperuntukkan untuk bisnis lainnya, bukan kepada konsumen.

Sebagai contohnya, Anda menjalankan bisnis yang menjual bahan makanan dan
Anda melakukan penjualan ke restoran atau bisnis kuliner yang ada.

Inilah yang disebut dengan B2B karena bisnis atau jasa Anda diperuntukkan untuk
perusahaan lain, bukan langsung kepada perorangan atau grup.

Business to Customer (B2C)


Business to Customer merupakan bisnis yang melakukan pelayanan atau penjualan
barang atau jasa kepada konsumen perorangan atau grup secara langsung.

Berbeda dengan B2b, bisnis jenis ini berhubungan langsung dengan konsumen
bukan perusahaan atau bisnis lainnya. Sebagai contohnya, Anda memiliki bisnis
sembako.

Ketika Anda menjual barang kepada konsumen perorangan, berarti bisnis Anda
B2C. Akan tetapi jika Anda menjual sembako dalam jumlah besar kepada bisnis
lainnya, berarti bisnis Anda adalah B2B.

Pada umumnya, hampir semua produk B2C dapat menjadi produk B2B. Sedangkan
produk B2B sangat sedikit digunakan oleh konsumen perorangan secara langsung.
Apa Itu Perbedaan Strategi Marketing B2B dan B2C Adalah Sebagai Berikut

Strategi marketing Business to Business adalah bagaimana Anda dapat membuat


calon pelanggan percaya terhadap kualitas brand Anda.

Oleh karena itu, Anda harus memperkuat kualitas bisnis Anda.

Bagaimana kualitas produk, kualitas pelayanan, hingga komunikasi dengan


pelanggan Anda harus terus diperbaiki.

Ketika pelanggan Anda adalah bisnis atau perusahaan lainnya,maka Anda harus
membangun relasi yang cukup kuat di sektor bisnis ini.

Bisnis B2B dan B2C jelas mempunyai target marketing yang sangat berbeda.

B2C memiliki target marketing perorangan atau grup, sedangkan Business to


Business target marketingnya adalah bisnis atau perusahaan lain.

Perbedaan lainnya adalah kemampuan pembelian antara B2C dan B2B sangat
berbeda.

Untuk B2C Anda tidak bisa memprediksi daya beli calon pelanggan, tetapi untuk
B2B Anda bisa memiliki calon pelanggan yang mempunyai daya beli sangat tinggi.

Hal ini dikarenakan target marketing Anda adalah perusahaan atau bisnis lain yang
sudah besar dan tentu mempunyai uang yang cukup banyak.

Pada model bisnis B2C, Anda dapat membuat promosi di social media dan
membuat website.

Selain social media dan website, Anda juga dapat membuat strategi marketing
iklan di media cetak atau brosur.

Cara ini akan sangat berguna ketika Anda akan memasuki pasar baru. Sedangkan
untuk target marketing B2B,
para pebisnis atau perusahaan tidak akan langsung tertarik dengan produk yang
Anda iklankan di internet atau brosur.

Ketika volume pembelian yang dilakukan sangat tinggi, pebisnis atau perusahaan
tersebut akan melihat secara detail seperti apa produk dan brand yang Anda miliki,
bagaimana track record, bagaimana testimoni pelanggan lain dan hal-hal detail
lainnya.

Apa itu Perbedaan Perusahaan B2B dengan B2C Adalah Sebagai Berikut

Perusahaan B2B lebih dekat pada sektor industri, sedangkan B2C lebih berfokus
pada pengguna atau pelanggan.

Pendekatan pemasaran digital pada kedua jenis perusahaan tersebut akan


berbeda, yang terkait dengan karakter saluran pemasaran digital.

Seperti B2C, mungkin lebih cocok menggunakan Facebook, Instagram, Twitter, dan
Youtube untuk mendapatkan audience reach.

Sedangkan perusahaan Business to Business dapat melakukan proses in


bound pada target yang sudah mereka tetapkan untuk kemudian mendapatkan
prospek-prospek berkualitas (qualified-leads).

Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dipahami perbedaan antara B2B dan B2C:

1. B2C lebih customer-centric, sedangkan Business to Business lebih berfokus


pada industri.
2. Pendekatan social media berbeda diantara kedua jenis usaha tersebut,
sehingga harus disesuaikan pada masing-masing karakteristik sosial media.
3. Konten pada website Business to Business dan B2C juga berbeda.
Pendekatan konten Business to Business akan lebih berfokus pada edukasi.
Serta berfokus pada apa yang dapat mendatangkan solusi untuk
mendapatkan TRUST dan Call To Action.
4. Solusi dan referensi pengalaman lebih penting pada Business to
Business dibanding pada B2C.
5. Social public relation tidak terlalu diperlukan pada jenis Business to
Business. Namun pada B2C Social PR merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari program marketing secara keseluruhan.

Persamaan Pendekatan Dasar

Dari berbagai perbedaan antara jenis Business to Business dan Business to


Customer, terdapat juga beberapa pendekatan dasar yang sama.

Diantaranya adalah penargetan, pembuatan konten, penyebaran informasi, dan


monitoring.

Oleh karena itu, pada dasarnya anggaran promosi di suatu perusahaan akan besar
saat di awal, dan akan mulai mengecil setelah gebrakan awal mendapat konversi
yang positif.

Apa Itu Kesimpulan Tentang Jenis Business to Business (B2B) Dan Business to
Consumer(B2C) Adalah Sebagai Berikut

Jenis Business to Business (B2B) lebih menekankan fokus mereka kepada kualitas
dari produk dan jasa yang ditawarkan.

Kepercayaan dari pelanggan merupakan prioritas utama karena jenis Business to


Business mementingkan konsep kerjasama yang berkelanjutan (retainer) dengan
para pelanggannya.

Berbeda dengan Business to Business, jenis bisnis Business to Consumer(B2C) wajib


mengutamakan jaringan yang luas untuk setiap lini bisnisnya, mulai dari
pemasaran hingga distribusi produk karena semakin banyak pelanggan akan
semakin baik untuk bisnis mereka.

Dengan membaca informasi di atas, diharapkan sebagai pengusaha Anda dapat


memahami apa itu B2b dan membandingkan dua jenis bisnis sehingga dapat
membuat strategi marketing yang tepat.
Untuk membantu Anda dalam mengelola bisnis, Jurnal adalah solusi terbaik yang
dapat Anda pilih. Jurnal hadir dengan fitur terbaik untuk menunjang kesuksesan
bisnis Anda.

Misalnya fitur akuntansi perusahaan dagang yang dapat mencatat transaksi


perdagangan secara tepat dan akurat.

Dengan menggunakan layanan software akuntansi online Jurnal, Anda akan lebih
mudah dan praktis dalam mengelola keuangan bisnis Anda.

Data pada Jurnal telah tersimpan di cloud, sehingga Anda akan lebih mudah untuk
memonitor beberapa format laporan keuangan secara realtime.

Jurnal akan memberikan kemudahan dalam pembuatan laporan keuangan secara


instan mulai dari Neraca Keuangan, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan
Modal, Laporan Arus Kas, dan masih banyak lagi.

Dengan begitu, sebagai pengusaha Anda dapat memonitor kondisi bisnis secara
real-time.

Selain itu, Jurnal software juga akan membantu Anda dalam membuat transaksi
penjualan dan pembelian lebih lengkap.

Mulai dari penawaran, pemesanan, pengiriman, hingga penagihan. Hal ini tentu
saja akan memudahkan Anda dalam memonitor dan mencatat rangkaian transaksi.

CONTOH PEMASARAN B2B

Setelah Anda mengetahui apa itu B2B beserta dengan karakteristiknya, mungkin
Anda akan tertarik dengan bisnis yang memiliki konsumen tetap seperti ini. Mungkin
memang bisnis model B2B ini memakan modal yang cukup besar, serta risiko yang
cukup tinggi juga. Akan tetapi bisnis ini menjanjikan Anda untuk mendapatkan
pendapatan yang tetap dengan jangka waktu yang lama sehingga Anda tidak perlu
repot-repot untuk terus berinovasi guna mengembangkan bisnis Anda. Contoh
usaha B2B, dalam artikel apa itu B2B, sebagai berikut :
1. Pemasok Bahan Mentah

Bahan mentah tentu dibutuhkan bagi perusahaan yang menjual barang jadi. Sangat
sulit jika sebuah perusahaan B2C untuk memiliki pasokan bahan mentahnya sendiri.
Hal ini karena untuk memproduksi bahan mentah lalu memprosesnya agar menjadi
barang siap pakai, memerlukan banyak modal dan waktu sehingga sangat mudah
jika sudah menjalankan kerja sama dengan perusahaan yang dapat memasok bahan
mentah untuk bisa diolah menjadi barang siap pakai oleh konsumen.

Harga bahan mentah yang dibeli dari perusahaan B2B ini biasanya ditawarkan
dengan harga borongan atau partai besar. Maka dari itu, harga bahan mentah ini
sudah pasti sangat murah sehingga perusahaan B2C sangat terbantu dengan adanya
perusahaan B2B yang menawarkan bahan mentah ini. Bahan mentah yang
ditawarkan biasanya produk hasil pertanian, perkebunan, wadah produk, seperti
botol, kertas bungkusan, plastik, dan lainnya.

2. Product Marketing Service

Pada zaman yang sudah maju seperti sekarang ini, perusahaan B2C tentunya harus
memahami sedikit tentang digital marketing atau marketing model baru ini. Jika
Anda kilas balik saat 20 tahun yang lalu, dimana teknik marketing Anda memasang
iklan di tv, billboard, dan lainnya atau dengan door to door, tentu saat ini cara
seperti itu sudah mustahil untuk dilakukan. Hal ini karena biaya yang digunakan
dengan hasil yang diperoleh tidak sebanding besarnya.

Saat ini, media sosial sudah mengalami pergeseran fungsi. Sebenarnya, media sosial
tercipta dengan dasar untuk memudahkan komunikasi antara individu satu dengan
yang lainnya sehingga Anda dapat berkomunikasi dengan orang lain kapan saja dan
dimana saja. Akan tetapi, beberapa tahun belakangan ini muncul fungsi baru, yakni
sebagai tempat untuk para pebisnis mempromosikan produknya.

Maka dari itu saat ini, banyak bermunculan perusahaan yang bergerak di bidang
iklan sosial media. Perusahaan ini akan menawarkan kepada Anda bagaimana cara
mengelola akun media sosial Anda dengan baik untuk menarik konsumen.

Selain itu, ada juga perusahaan yang menawarkan jasa influencer. Hal ini merujuk
pada seorang yang memiliki jumlah pengikut media sosial kira-kira puluhan ribu
hingga jutaan sehingga orang-orang seperti ini memiliki pengaruh yang besar
kepada audience di media sosial.

Perusahaan yang menawarkan jasa influencer kepada perusahaan B2C ini akan
memberikan daftar harga sesuai dengan jumlah pengikut dan jumlah penonton dari
influencer tersebut. Biasanya perusahaan ini juga akan memberikan SOP terkait
konten yang akan dibuat oleh influencer sesuai keinginan kliennya. Maka dari itu,
ini sangat menguntungkan bagi para klien karena tidak perlu repot-repot mencari
cara untuk promosi produk miliknya.

3. Pengembangan Web

Saat ini, hampir setiap perusahaan yang sudah menengah ke atas memiliki webnya
sendiri. Hal ini seperti menjadi identitas dari perusahaan tersebut, jika sudah
mencapai perusahaan dengan hasil penjualan yang baik, harus memiliki web sendiri.
Dengan adanya perkembangan zaman ini, membuat adanya perusahaan yang
bergerak di bidang pengembangan web bagi perusahaan yang membutuhkannya.

Pengembangan web ini bertujuan untuk membantu perusahaan mulai dari


merancang, membangun, dan mengoptimalkan fungsi dari web agar membantu
penjualan produk suatu perusahaan menjadi maksimal. Penjualan produk
perusahaan juga membutuhkan laporan penjualan untuk bisa dilakukan analisa
penjualan dan evaluasi perusahaan.

4. Jasa Administrasi Perusahaan

Belakangan ini, muncul perusahaan B2B yang berfungsi untuk membantu


administrasi perusahaan lainnya. Perusahaan yang seperti ini menawarkan solusi
automasi berbasis cloud yang meningkatkan efisiensi serta berjalannya berbagai
macam operasional bisnis suatu perusahaan.

Biasanya mereka menjual perangkat lunak yang dapat mengelola data-data dari
perusahaan Anda, seperti aplikasi absensi online, software pajak, software
akuntansi, pembukuan, pemantauan karyawan secara otomatis, dan lainnya. Maka
dari itu, perusahaan yang menawarkan produk jasa seperti ini, tentu memudahkan
perusahaan lain dalam mengoperasionalkan bisnisnya dengan dana yang tentunya
lebih murah.

5. Jasa Cleaning Service

Cleaning service yang tugasnya menjaga kebersihan seluruh gedung atau bangunan
ini, biasanya tidak dipekerjakan langsung oleh perusahaan. Biasanya cleaning
service ini bekerja kepada agensinya yang akan melakukan kerja sama dengan
perusahaan lain dengan syarat dan ketentuannya masing-masing. Jasa seperti ini
tentunya sangat membantu perusahaan dalam menjalankan bisnisnya karena
perusahaan tidak akan kesulitan jika ada office boy atau office girl-nya yang keluar
secara tiba-tiba.

Dengan jasa ini juga perusahaan tidak perlu repot-repot untuk melatih OB atau OG-
nya untuk melakukan pekerjaan dengan benar. Perusahaan juga tidak perlu
menyiapkan anggaran untuk membeli peralatan kebersian karena perusahaan jasa
cleaning service ini biasanya sudah menyediakan semua yang Anda butuhkan. Maka
dari itu, ini sangat membantu mempersingkat pekerjaan perusahaan klien.

6. Jasa Keamanan

Security yang fungsinya menjaga keamanan dan ketertiban di dalam gedung atau
bangunan kantor, biasanya juga berasal dari agensi. Perusahaan jenis ini biasanya
memiliki banyak karyawan yang sudah dilatih untuk dikirimkan ke perusahaan klien
guna menjaga bangunan kantornya. Hal ini tentu memudahkan perusahaan klien
dalam mencari sumber daya manusia yang terdidik dalam hal keamanan dan
ketertiban kantor.

Perusahaan juga tidak perlu repot-repot mencari karyawan baru, jika satpamnya
memutuskan untuk berhenti bekerja. Apabila seorang satpam tersebut berhenti,
perusahaan penyedia jasa keamanan ini tentu akan mengirimkan orang baru untuk
menggantikan posisi satpam yang telah keluar dari pekerjaan tersebut.

CONTOH PEMASARAN B2C

Supaya kamu lebih memahami B2C, kami akan membagikan beberapa contohnya.
Sebetulnya, tidak sulit melihat contoh B2C dalam keseharian kita. Usaha-usaha kecil
seperti toko kelontong atau pedagang keliling pun termasuk B2C.

Banyak bisnis lain di sekitar kita yang mungkin kamu pun bersinggungan juga
termasuk B2C, misalnya kafe atau restoran, bisnis ritel, bisnis laundry, dan berbagai
toko online yang menjual keperluan pribadi konsumen.

Contoh-contoh di atas termasuk tipe B2C yang menjual produk atau jasa secara
langsung atau direct selling. Bagaimana dengan contoh dari tipe lain?

Kamu mungkin familier dengan Netflix atau Disney+. Kedua layanan movie
streaming tersebut merupakan contoh B2C berbasis biaya.
Sources

https://majoo.id/solusi/detail/b2c-adalah

https://stickearn.com/insights/blog/b2c-
adalah#:~:text=Beberapa%20contoh%20dari%20implementasi%20contoh,produkny
a%20langsung%20melalui%20toko%20fisik.

https://mekari.com/blog/apa-itu-b2b/

https://ukmindonesia.id/baca-deskripsi-posts/b2b-dan-
b2c#:~:text=Business%20to%20Business%20(B2B)%2C,antara%20pelaku%20bisnis%
20dengan%20konsumen.

https://www.dewaweb.com/blog/contoh-digital-marketing/

https://dibimbing.id/blog/detail/contoh-digital-marketing-yang-
sukses#:~:text=Contoh%20digital%20marketing%20meliputi%20penggunaan,menca
pai%20keberhasilan%20pemasaran%20yang%20lebih

https://whello.id/tips-digital-marketing/traditional-marketing-atau-digital-
marketing/#:~:text=Sesuai%20dengan%20namanya%2C%20digital%20marketing,m
edia%20cetak%20atau%20papan%20iklan.

Anda mungkin juga menyukai