Disusun Oleh :
Pembimbing,
2
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis
ini adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan
merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya
akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Karya Tulis Ilmiah
ini hasil Jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut.
Pembuat Pernyataan
Pembimbing
3
KATA PENGANTAR
4
8. La Rabia, AMAK selaku wali kelas penulis yang telah memberikan
arahan dan motivasi selama mengikuti pendidikan.
9. Yang teristimewa untuk Papa, Mama dan Kakak yang telah
memberikan dukungan dan nasehat selama penulis mengikuti
pendidikan.
10. Teman – teman Nadia, Vina, Intan, Asri, Jean, Jingga, Kezia, Nani,
Eldo, Joy dan Marhaban yang selalu memberikan motivasi dan
dukungan kepada penulis selama proses penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini
11. Teman-teman mahasiswa Program Studi Teknologi Laboratorium
Medik angkatan 2020, yang juga telah memberikan dukungan kepada
penulis.
12. Teman-teman pengurus AMGPM Ranting Sikhem yang turut
mendoakan dan mendukung serta memberikan semangat kepada
penulis selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
Akhir kata semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat untuk
dijadikan bahan bacaan bagi semua orang.
Peneliti
5
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul..........................................................................................i
Halaman Pengesahan..............................................................................ii
Pernyataan Keaslian Tulisan....................................................................iii
Kata Pengantar.........................................................................................iv
Daftar Isi................................................................................................... vi
Daftar Tabel..............................................................................................viii
Daftar Gambar..........................................................................................ix
Daftar Arti Lambang dan Singkatan..........................................................x
Daftar Lampiran........................................................................................xi
Abstrak......................................................................................................xii
Abstract.....................................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................4
C. Tujuan Penelitian...........................................................................5
D. Manfaat Penelitian .........................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Soil Transmitted Helminth.................................................7
1. Ascaris lumbricoides(Cacing Gelang).................................7
2. Trichuris trichiura (Cacing Cambuk)....................................11
3. Ancylostoma duodenale dan Necator americanus..............13
4. Strongyloides stecoralis.......................................................16
B. Konsep Teori Anak Sekolah ..........................................................18
C. Metode Pemeriksaan.....................................................................19
1. Metode Natif (Langsung).....................................................19
2. Metode Sedimentasi............................................................20
3. Metode Flotasi (Pengapungan)...........................................21
D. Kerangka Konsep...........................................................................21
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian..............................................................................22
B. Waktu dan Lokasi Penelitian..........................................................22
C. Populasi dan Sampel ....................................................................23
D. Variabel dan Definisi Operasional..................................................24
E. Cara Pengumpulan Data................................................................24
F. Bahan/Instrument Penelitian..........................................................24
G. Pengolahan dan Analisis Data.......................................................26
H. Penyajian Data...............................................................................27
I. Etika Penelitian.............................................................................. 27
6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil...............................................................................................29
B. Pembahasan..................................................................................30
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan....................................................................................33
B. Saran............................................................................................. 33
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
7
DAFTAR TABEL
8
DAFTAR GAMBAR
9
DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN
Arti Lambang
1. % : Persen
2. ° : Derajat
3. ± : Kurang Lebih
4. μL : Mikron Liter
Arti Singkatan
10
DAFTAR LAMPIRAN
11
ABSTRAK
Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku
Program Studi Teknologi Laboratorium Medis
Ambon, Mei 2023
Vanessa Tuhumury1 Damayanti Sohilauw2
xiii + 35 Halaman + 3 Tabel + 7 Gambar + Lampiran
Latar Belakang. Infeksi kecacingan masih banyak terjadi di masyarakat namun kurang
mendapatkan perhatian (neglected diseases). Salah satu penyebab kecacingan terbesar
yaitu Soil Transmitted Helminths (STH) yang media penularannya melalui tanah. Jenis
cacing yang dapat menginfeksi yaitu Ascaris lumbricoides (cacing gelang), Trichuris
trichiura (cacing cambuk), dan Ancylostoma duodenale, Necator americanus, (cacing
tambang). Infeksi kecacingan dapat terjadi pada semua kalangan usia, pada balita,
anak-anak bahkan orang dewasa. Meskipun dapat menginfeksi semua kalangan usia,
penyakit kecacingan sering dijumpai pada anak-anak.
Tujuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi keberadaan telur cacing Soil
Transmitted Helminth (STH) dengan metode flotasi pada feses anak usia 7 – 8 tahun di
SD Negeri 239 Maluku Tengah.
Metode. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode
pemeriksaan yang digunakan yaitu metode flotasi. Populasi dalam penelitian ini
sebanyak 14 siswa. Teknik sampling yang digunakan yaitu total sampling dengan
mengambil keseluruhan siswa berusia 7-8 tahun di SD Negeri 239 Maluku Tengah
sebanyak 14 siswa.
Hasil. Berdasarkan hasil pemeriksaan telur cacing terdapat 2 sampel yang positif
terinfeksi kecacingan.
Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Balai Teknik Kesehatan
Lingkungan Kota Ambon dapat disimpulkan bahwa dari 14 sampel feses yang diambil
pada siswa usia 7 – 8 tahun di SD Negeri 239 Maluku Tengah hasilnya terdapat 2
sampel positif (14,3%) dan negatif sebanyak 12 sampel (85,7%) dan berdasarkan jenis
telur cacing yang didapatkan yaitu, Ascaris lumbricoides sebanyak 1 orang (50%) dan
Trichuris trichiura sebanyak 1 orang (50%).
1
Mahasiswa Prodi Teknologi Laboratorium Medik Poltekkes Kemenkes Maluku
2
Dosen Poltekkes Kemenkes Maluku
12
ABSTRACT
Background. Worm infections are still common in society but receive less attention
(neglected diseases). One of the biggest causes of helminthiasis is Soil Transmitted
Helminths (STH), the medium of transmission is through the soil. The types of worms that
can infect are Ascaris lumbricoides (roundworms), Trichuris trichiura (whipworms), and
Ancylostoma duodenale, Necator americanus, (hookworms). Worm infections can occur
in all age groups, in toddlers, children and even adults. Although it can infect all ages,
helminthiasis is often found in children.
Objective. The purpose of this research was to identify the presence of Soil Transmitted
Helminth (STH) worm eggs using the flotation method in the faeces of children aged 7-8
years at SD Negeri 239 Maluku Tengah
Method. The type of research used in this research is descriptive. The inspection method
used is the flotation method. The population in this research were 14 students. The
sampling technique used was total sampling by taking 14 students aged 7-8 years at SD
Negeri 239 Maluku Tengah
Results. Based on the results of worm egg examination, there were 2 positive samples
infected with worms.
Conclusion. Based on the results of the research conducted at the Balai Teknik
Kesehatan Lingkungan Kota Ambon, it can be concluded that of the 14 faecal samples
taken from students aged 7-8 years at SD Negeri 239 Maluku Tengah, the results were 2
positive samples (14,3%) and 12 samples negative (85,7%) and based on the type of
worm eggs obtained, namely, Ascaris lumbricoides as many as 1 person (50%) and
Trichuris trichiura as much as 1 person (50%).
Bibliography : 31 (2004-2020)
Keywords : Soil Transmitted Helminth, child.
1
Student of Medical Laboratory Technology Department, Health Polytechnic of Maluku
2
Lecturer of Health Polytechnic of Maluku
13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
14
cacing yang infektif akan masuk melalui mulut bersama dengan
bahwa lebih dari 1,5 miliar orang atau sekitar 24% penduduk di
karena telur dan larva dari cacing lebih dapat berkembang di tanah
terinfeksi cacing. Khusus anak sekolah usia 7-8 tahun, di usia ini
15
bermain, anak sering berjalan tanpa menggunakan alas kaki,
(Noviastuti, 2015).
16
Negeri 239 Maluku Tengah dari 25,4% menjadi 23,2% di wilayah
B. Rumusan Masalah
17
C. Tujuan Penelitian
Maluku Tengah.
D. Manfaat Penelitian
1. Praktis
a. Bagi Masyarakat
penelitian berikutnya.
c. Bagi Peneliti
18
2. Teoritis
19
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(Hendrawan, 2013).
a. Klasifikasi
Phylum : Nemathelmithes
Class : Nematoda
Ordo : Ascaridida
Family : Ascaridae
Genus : Ascaris
b. Morfologi
7
dorsal dan dua buah bibir lainnya terletak pada subventral
(Soedarto, 2016).
tubuh lebih besar dan lebih panjang dari cacing jantan, dan
8
lebih lonjong 90x40 mikron dan tidak mengandung embrio
(a) (b)
Gambar 2. Telur Cacing Ascaris lumbricoides
(a) Dibuahi (b) Tidak dibuahi
(Natadisastra & Ridad, 2014)
c. Siklus Hidup
9
dalam alveolus, terus ke bronkus, trakea sampai kelaring
1) Tahap Larva
2) Tahap Dewasa
10
dapat terjadi malabsorpsi, memperburuk malnutrisi yang
a. Klasifikasi
Phylum : Nemathelminthes
Class : Nematoda
Subclass : Adenophorea
Ordo : Enoplida
Family : Trichinelloidea
Genus : Trichuris
b. Morfologi
11
berpasangan dan berakhir di vulva yang terletak pada
2014).
c. Siklus Hidup
12
tanah dengan suhu optimum dalam waktu 3-6 minggu
2014).
a. Klasifikasi
Phylum : Nemathelminthes
Class : Nematode
Ordo : Rhabditida
b. Morfologi
13
mm, sedangkan yang jantang 8-11 x 0,5 mm, bentuknya
0ºC, dapat hidup dalam waktu 7 hari dan dapat hidup dalam
33ºC dalam waktu 24-48 jam telur akan menetas dan keluar
14
c. Siklus Hidup
15
larva maupun cacing dewasa. Apabila larva menembus
4. Strongyloides stecoralis
a. Klasifikasi
Phylum : Nemathelminthes
Kelas : Nematoda
Ordo : Rhabditida
Famili : Strongyloidae
Genus : Strongyloides
b. Morfologi
(Irianto, 2013).
16
Larva rabditiformnya memiliki panjang sekitar 225 μm,
c. Siklus Hidup
(Proksalia, 2016).
hebat.
17
di daerah epigastrium, disertai rasa mual dan muntah,
Suyadi, 2019).
18
mencuci tangan, kebersihan kuku, kepemilikan jamban, lantai
dan baik untuk infeksi berat, tetapi telur – telur cacing sulit
2019)
19
ditutup dengan deckglass dan memeriksa di bawah mikroskop
(Sihite, 2019).
20
Keuntungan dari metode ini adalah mudah untuk
D. Kerangka Konsep
Positif
Siswa Usia 7 – 8 Pemeriksaan Telur
Tahun Cacing
Negatif
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Flotasi pada Feses Anak Usia 7-8 Tahun di SD Negeri 239 Maluku
Tengah.
1. Waktu
2. Lokasi Penelitian
22
23
1. Populasi
2. Sampel
berikut:
Tabel 1.
Variabel dan Definisi Operasional
Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
Soil Kecacingan Pemeriksaan Mikroskop Positif jika Nominal
Transmitte yang laboratorium ditemukan
d Helminth disebabkan metode telur STH
(STH) oleh Soil flotasi
24
F. Bahan/Instrument Penelitian
A. Alat
a. Mikroskop
f. Mikroskop
g. Label
B. Bahan
b. Sampel feses
C. Prosedur Kerja
1) Disiapkan pasien
ruang.
2-8℃ .
26
D. Interpretasi Hasil
Strongyloides stecoralis.
Helminth (STH).
penelitian.
F. Penyajian Data
narasi (tekstular).
G. Etika Penelitian
a. Hak-hak responden :
tertentu.
b. Kewajiban Responden
a. Hak peneliti
b. Kewajiban peneliti
A. Hasil
1. Data Umum
2. Data Khusus
sebagai berikut :
29
30
Tabel 2.
Distribusi Identifikasi Infeksi Soil Transmitted Helminth pada
Siswa Usia 7 – 8 Tahun di SD Negeri 239 Maluku Tengah
No Keterangan Jumlah(N) Persentase (%)
1 Positif (+) 2 14,3
2 Negatif ( - ) 12 85,7
Jumlah 14 100
Sumber: Data Primer, 2023
Tabel 3.
Distribusi Identifikasi Infeksi Soil Transmitted Helminth pada
Siswa Usia 7 – 8 Tahun di SD Negeri 239 Maluku Tengah
Berdasarkan Jenis Telur Cacing
No Jenis Telur Cacing Jumlah(N) Presentase (%)
1 Ascaris lumbricoides 1 50
2 Trichuris trichiura 1 50
Jumlah 2 100
Sumber: Data Primer, 2023
B. Pembahasan
label pada pot berisi nama, jenis kelamin dan umur siswa kemudian
(pengapungan).
tubuh.
(Noviastuti, 2015).
al., 2021).
A. Kesimpulan
B. Saran
sarankan :
1. Bagi Masyarakat
34
35
berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Ambon, / /2022
Saksi Responden
( ) ( )
Peneliti